The First Night With the Duke, Gara-gara Cinta Satu Malam

 
maria-g-soemitro.com

The First Night With the Duke, Gara-gara Cinta Satu Malam

Apa beda “Duke”, “Marquess” dan Count/Earl ?  Dulu sih, sewaktu sering mantengin novelnya Barbara Cartland, saya hafal hierarki gelar kebangsawanan Eropa ini.

Maklum isi novel Barbara Cartland berkisah tentang perempuan cantik (dengan jenis rambut khas, seperti blonde, merah, hitam dan lainnya) yang menjalin cinta dengan pria bangsawan (duke, marquess, earl, baron dan lainnya)

Pertanyaan tentang hierarki ini muncul kembali ketika menonton drama Korea The “First Night With the Duke”. Merupakan adaptasi dari web novel "Namjuui Cheotnalbameul Gajeobeoryeodda” by Hwang Dotol, pemeran utamanya, Yi Beom, bergelar “Duke”.

Ternyata “Duke” adalah gelar tertinggi sesudah raja/king/emperor/kaisar, karena dia adalah anak atau keponakan yang masuk daftar pewaris tahta. Contoh terkini adalah Pangeran Harry, yang bergelar Duke of Sussex, dan Pangeran William, yang bergelar Duke of Cambridge.

Setelah “Duke” barulah gelar marquess (margrave). Kemudian “Count/Earl”, gelar dibawahnya adalah “Viscount”, serta “Baron” yang menempati hierarki terendah.

Ternyata lumayan menarik ya hierarki gelar bangsawan ini, mengingat di Indonesia juga ada. Termasuk saya yang mendapat gelar “raden roro” atau mungkin selevel dengan “baron”, hierarki terendah gelar bangsawan.

Drama Korea “The First Night With the Duke” berkisah tentang seorang duke bernama Yi Beon yang tanpa sengaja melakukan “one night stand” dengan seorang gadis bangsawan bernama Cha Sun-Chaek.

Mirip drama Taiwan berjudul  “Fated to Love You” yang dibuat ulang oleh sineas Korea dengan judul sama. Serta sineas Jepang yang memproduksi drama berjudul “You are My Destiny”.

Menarik bukan?

Baca juga drama TaecYeon lainnya:

Blind, Tentang Anak-anak yang Kehilangan Nama

Secret Royal Inspector & Joy, Kisah Cinta Inspektur Rahasia dan Seorang Janda Bernama Joy Li

Heartbeat, Kala Vampire Ingin Merasa Cinta

maria-g-soemitro.com

Seohyun sebagai Cha Sun-Chaek

Kisah novel “The Obsessive Tyrant” tiba-tiba dihentikan. Hal ini membuat gusar K, seorang mahasiswi miskin. Dia merasa keputusan tersebut merenggut satu-satunya hiburan yang dimiliki.

Dalam kekesalannya, dia menulis komentar:

“Aku bisa menulis cerita yang lebih baik dengan kaki kiriku.”

K tak menyadari komentarnya mendapat jawaban:

“Kalau kau memang sehebat itu, cobalah menulis cerita.”

Dan, terjadilah hal tak terduga. K yang hidup di dunia modern, tiba-tiba terlempar ke era Joseon sebagai Cha Sun-Chaek, anak bungsu dari Menteri Utama Kerajaan, Cha Ho-Yeol.

Sebagai anak perempuan satu-satunya, Cha Sun-Chaek punya 3 kakak laki-laki, yaitu Cha Jang-Ho, Cha Doo-Ho, dan Cha Se-Ho.

Namun ada yang bikin bingung. Dalam novel “The Obsessive Tyrant”, Cha Sun-Chaek bukanlah tokoh yang diperhitungkan. Suaranya pun tak terdengar. Anehnya dalam dunia yang dimasukinya, dia justru merupakan pemeran utama. 

Sebagai pemeran utama, maka dia pulalah yang harus melakoni “one night stand” bersama Pangeran Gyeongseong, pemeran utama pria.

Tentu saja hal ini membuat Cha Sun-Chaek gamang. Dia ingat pengalamannya sebagai K yang pernah dirundung gara-gara disangka merebut pacar orang lain.

 Jika mengikuti alur cerita, harusnya dia berusaha menjodohkan Pangeran Gyeongseong dengan Cho Eun-Ae, pemeran utama perempuan dalam novel. 

Tapi kok, seiring waktu dia (Cha Sun-Chaek) juga menyukai Pangeran Gyeongseong, bangsawan kaya raya pemilik Hoseondang 

maria-g-soemitro.com

TaecYeon sebagai Yi Beon/Pangeran Gyeongseong

Tanganku berlumuran darah

Ayah Yi Beon, Prince Deokseong seharusnya menjadi pemilik tahta kekaisaran. Namun sang ayah menolak, dia mempersilakan adiknya menjadi penerus tahta.

Ibu Yi Beon tidak sependapat, dia berusaha merebut tahta untuk suaminya. Tanpa dukungan dan persiapan matang, tak heran sang ibu pun tewas.

Sewaktu ayahnya terancam hukuman mati, Yi Beon mengajukan diri. Dia akan melakukan apa pun yang diperintahkan kaisar, asalkan ayahnya selamat.

Sejak itu, Yi Beon yang mendapat gelar Pangeran Gyeongseong, melakukan apa pun yang diperintahkan kaisar, khususnya menyangkut keamanan negara. Dia tak segan membunuh lawan. Gak heran, dia mendapat julukan anjing pemburu, dan banyak rumor menyangkut Yi Beon, diantaranya dia gemar membunuh selir-selirnya.

Yi Beon baru berani menentang perintah kaisar ketika ingin menikahi Cha Sun-Chaek, anak gadis kepala menteri, yang pernah melakukan “one night stand” dengannya.

maria-g-soemitro.com

Kwon Han-Sol sebagai Cho Eun-Ae

Dalam novel “The Obsessive Tyrant”, Cho Eun-Ae adalah seorang yatim piatu yang diangkat anak oleh seorang pedagang kaya raya.

Sang pedagang rupanya berharap Cho Eun-Ae bisa mengangkat harkat keluarga. Dia pun membeli surat kebangsawanan dan menyuruh Cho Eun-Ae mengikuti ajang kompetisi pernikahan Pangeran Gyeongseong yang diselenggarakan ibu suri kerajaan.

Apes, dalam dunia nyata Cho Eun-Ae bukanlah jodoh Pangeran Gyeongseong, sehingga dia gagal. Walau demikian, tak seharusnya dia tak berkecil hati, karena ada pria bangsawan lain yang jatuh cinta setengah mati padanya.


maria-g-soemitro.com

Synopsis Drama Korea  The First Night With the Duke

Sama seperti berburu

Semua ada waktunya

Apa yang terjadi ketika dua insan manusia, laki-laki dan perempuan, tanpa sengaja terlibat dalam ‘one night stand’?

Karena peristiwanya di era Joseon, dan dilakukan Pangeran Gyeongseong yang menjunjung tinggi moral serta etika, maka dia bertekad bertanggung jawab dengan menikahi sang gadis, Cha Sun-Chaek.

Tidak demikian halnya dengan Cha Sun-Chaek. Sebetulnya dia adalah mahasiswi K dari era modern. Dia mengalami perjalanan waktu dan masuk ke dalam raga Cha Sun-Chaek, seorang gadis bangsawan, anak bungsu kepala menteri kerajaan, dalam novel “The Obsessive Tyrant”.

Sebagai perempuan modern, Cha Sun-Chaek punya pemikiran yang berbeda. One night stand tidak harus diakhiri dengan pernikahan.

Terlebih dalam novel, raga yang dimasuki Cha Sun-Chaek hanyalah karakter sampingan. Pemeran utamanya adalah Pangeran Gyeongseong dan Cho Eun-Ae, seorang anak yatim piatu yang diangkat anak oleh seorang saudagar bernama Cho Byeong-Moo.

Sadar bahwa dia hanyalah pemeran pendukung, Cha Sun-Chaek mati-matian menolak maksud baik Pangeran Gyeongseong. Sesuai novel, dia berusaha menjodohkan sang pangeran dengan Cho Eun-Ae.

Tentu saja tak mudah. Pangeran Gyeongseong adalah pria terhormat yang berpegang teguh pada prinsip. Apa pun cara penolakan Cha Sun-Chaek, serta usaha pemeran antagonis memisahkan keduanya, sang pangeran selalu bisa melewati rintangan.

Termasuk ketika Cha Sun-Chaek diifitnah terkena penyakit menular, dan harus masuk karantina. Dengan sabar dan telaten, Pangeran Gyeongseong merawat dan mengobati gadis pujaannya, tanpa takut tertular.

Hal ini membuat Cha Sun-Chaek mengambil keputusan drastis: Dia harus menikah dengan Pangeran Gyeongseong, tak peduli jalannya berliku dan tantangan menghadang.

maria-g-soemitro.com

Review Drama Korea  The First Night With the Duke

Pernah makan sup, masakan berkuah, yang rasanya kurang nendang? Rasa asin, gurih, manis dan rasa lainnya, hanya samar-samar. Untunglah daging, wortel, kentang dan sayuran lain telah dibumbui dulu, sehingga sup secara keseluruhan terasa lezat.

Kurang lebih demikian analogi drama Korea “The First Night With the Duke” yang dipenuhi aktris dan aktor berjam terbang tinggi, serta pemain watak yang mumpuni.

Bahkan aktris cantik  Seohyun yang didapuk sebagai pemeran utama, pernah  menyabet beberapa penghargaan. 

Hal ini membuat penonton gak banyak protes. Anggap saja sedang menonton hiburan yang dipenuhi aktris cantik dan aktor ganteng. Gak perlu mikirin alur kisah yang sering aneh dan banyak bolongnya.

Salah satu yang bikin jengkel adalah sewaktu ayah Cha Sun-Chaek melarang anak gadisnya menikah dengan Pangeran Gyeongseong, bujangan ganteng nan kaya raya yang paling digandrungi di seantero negeri. Aneh kan?

Tambah aneh karena larangan tersebut amat mudah dipatahkan. Pangeran Gyeongseong tuh tangan kanannya raja, dia bisa minta raja mengeluarkan dekrit pernikahan, yang harus ditaati. Hukuman mati bagi siapa pun yang berani menolak dekrit.

Aneh memang, drama era Joseon tapi bercampur budaya modern.

Semula, saya pikir drama Korea “The First Night With the Duke” mirip drama Taiwan “Fated to Love You” yang diremake sineas Korea dengan judul sama. Serta sineas Jepang dan China yang membuat remake-nya dengan judul“You are My Destiny”.

Drama-drama tersebut juga berkisah tentang one night stand. Bedanya terjadi di era modern. Pasangan ini terpaksa menikah ketika si gadis hamil, dan keluarga si pria sangat mengidamkan keturunan untuk keluarga besarnya.

Ternyata cuma adegan di episode awal, yaitu "one night stand" yang sama. Selebihnya beda. Hwang Do To sebagai penulis  web novel "The First Night With the Duke" (남주의 첫날밤을 가져버렸다) punya fantasinya sendiri.

Mungkin alur kisah novelnya juga ringan, hangat dan menghibur, sehingga Jeon Sun-Young sebagai penulis scenario menggarap naskah drama gak melenceng dari novel. Dengan tambahan rasa manis, agar penonton mau setia mantengin drama hingga tuntas 12 episode.

Baca juga drama “One Night Stand” lainnya:

Fated To Love You, Akibat One Night Stand

You are My Destiny, Ketika Cinderella Terjebak One Night Stand

Profile


    Drama: The First Night With the Duke (English title) / I Took the Male Lead's First Night (literal title)

    Revised romanization: Namjuui Cheotnalbameul Gajeobeoryeodda

    Hangul: 남주의 첫날밤을 가져버렸다

    Director: Lee Woong-Hee

    Writer: Hwang Dotol (web novel), Jeon Sun-Young

    Network: KBS2

    Episodes: 12

    Release Date: June 11, 2025 -- July 17, 2025

    Genre: Fantasy-Romance

    Language: Korean

    Country: South Korea


No comments

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat