The Trauma Code: Heroes on Call, Tentang Tangan Tuhan Dokter Baek Kang-Hyuk

  
maria-g-soemitro.com

The Trauma Code: Heroes on Call, Tentang Tangan Tuhan Dokter Baek Kang-Hyuk

Penggemar sepak bola pastinya mengenal Diego Maradona, legenda sepak bola yang tutup usia pada Rabu(25/11/2020) silam. Maradona mendapat julukan si "tangan tuhan" setelah  mengukir sejarah pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.

“Tangan Tuhan” dapat diartikan sebagai simbol kekuatan Tuhan. Metafora ini kerap digunakan dalam seni Kristen dan ikonografi Yahudi untuk menunjukkan campur tangan Tuhan

Dalam kasus Maradona, keajaiban itu muncul kala dia mencetak gol dengan tangannya dalam pertandingan antara Argentina dan Inggris, di perempat final Piala Dunia 1986. 

Terjadi pada menit ke-51, Maradona mencetak gol setelah melewati lima pemain Inggris dan menerima umpan bola yang melambung. Kemudian Maradona menepis bola dengan tangan kirinya sehingga bola masuk ke gawang Inggris. 

Seharusnya, menurut peraturan sepak bola, gol ini illegal. Namun, wasit asal Tunisia, Ali Bin Nasser, tetap mengesahkan gol kontroversial tersebut. 

Pasca pertandingan, Maradona kerap sesumbar bahwa gol tersebut terjadi "sedikit dengan kepala Maradona dan sedikit dengan tangan Tuhan”

Ya suka-suka dialah ya? Si Maradona ini kan emang kerap bikin heboh.

Istilah “tangan tuhan” muncul dalam drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call, sebuah drama yang berkisah tentang dokter Baek Kang-Hyuk yang mempunyai keajaiban “tangan tuhan”.

Setiap kasus yang ditanganinya dokter Baek Kang-Hyuk tidak hanya sukses, juga melebihi ekspektasi. Operasi yang biasanya berlangsung dalam hitungan jam, bisa diselesaikannya dalam hitungan menit.

Sekeren apa dokter Baek Kang-Hyuk dalam drama yang diadaptasi dari novel "Joongjeunguesangcenter: Golden Hour” by Hansanyiga (published from March 21, 2019 to February 19, 2022 via Naver) ini?

Yuk kita kupas:

Baca juga:

Dr. Brain dan Impian Hidup Abadi

Partners for Justice 2, Psikopatnya Dokter yang Ganteng!

  

maria-g-soemitro.com

Ju Ji-Hoon sebagai Baek Kang-Hyuk

Ayahku meninggal karena kecelakaan

Ketika itu tidak ada satu pun rumah sakit yang mau menerimanya

Setelah susah payah mencari

Dia dinyatakan meninggal di RS Hankuk

Hari itu, seorang dokter tak mau menyerah sampai akhir

Padahal masa emas telah berlalu

Hari itu aku memutuskan, agar bisa menjadi dokter

Seperti orang itu, 24 tahun lalu

Demikian jawab Baek Kang-Hyuk, ketika Direktur Hankuk National University Hospital, dokter  Choi Jo-Eun, menanyakan alasan bergabungnya dokter yang mirip hero ini.

Dokter  Choi Jo-Eun sungguh tak menduga jawaban Baek Kang-Hyuk. 24 tahun yang lalu dia memang sangat idealis. Dokter  Choi Jo-Eun tak pernah membiarkan pasien tanpa penanganan seoptimal mungkin.

Perjalanan waktu telah mengubahnya, dari dokter yang idealis menjadi dokter materialiastis. Kini, sebagai Direktur Hankuk National University Hospital, dia selalu mendorong setiap unit rumah sakit untuk menciptakan keuntungan sebesar mungkin.

Rupanya Dokter Baek Kang-Hyuk  hadir di rumah sakit yang dipimpinnya untuk mengingatkan bahwa dia telah keluar jalur.

  
maria-g-soemitro.com

Choo Yeong-Woo sebagai Yang Jae-Won

Setelah lorong ini, ada persimpangan jalan

Di persimpangan jalan, keputusan harus diambil

Apakah menuju CT-MRI untuk melihat kondisi pasien

Atau langsung ke kamar bedah agar tak kehilangan masa emas

Yang menentukan adalah sang ahli bedah

“Anus” demikian julukan yang diberikan dokter Baek Kang-Hyuk pada Yang Jae-Won, sewaktu di hari pertama dokter residen ini menjelaskan sedang menekuni spesialisasi kolorektal.

Dokter spesialisas kolorektal adalah dokter bedah yang mengkhususkan diri dalam diagnosis dan perawatan penyakit pada usus besar, rektum, dan anus. 

Karena kecerdasannya, Yang Jae-Won menjadi murid kesayangan dokter senior spesialis kolorektal, Han Yu-Rim yang menginginkan Yang Jae-Won menjadi penerusnya.

Dokter Han Yu-Rim harus bersaing dengan dokter Baek Kang-Hyuk yang rupanya juga tertarik dengan kecerdasan dan kemampuan Yang Jae-Won menyerap ilmu dari seniornya.

Situasi ini membuat Yang Jae-Won bingung. Dia harus memilih antara kerja santai dengan jabatan mentereng sebagai dokter spesialis kolorektal, atau “dokter gila yang punya rasa tanggung jawab”, karena sebagai dokter bedah trauma, dia harus siap bekerja selama 360 hari/tahun.

  

maria-g-soemitro.com

Ha-Young  sebagai Cheon Jang-Mi

Dulu aku berpikir

Mengapa aku harus bekerja sekeras ini?

Toh tak ada yang sadar

Tetapi tujuan kita bukan untuk minta pengakuan

Bukan juga minta kompensasi

Karena harus ada yang melakukannya

Dan kebetulan orang itu adalah aku

Panggilan “preman” diberikan dokter Baek Kang-Hyuk pada Cheon Jang-Mi, karena perawat tersebut bersikeras melarangnya masuk ruang ICU, bahkan nekad adu fisik.

Waktu itu dokter Baek Kang-Hyuk memang belum resmi diangkat sebagai ketua Pusat Trauma, sehingga petugas medis belum mengenalnya.

Sementara Cheon Jang-Mi, setelah 5 tahun mendampingi dokter Kwon di unit trauma membuatnya sangat tegas dan disiplin menerapkan aturan. Dedikasi yang membuat dokter Baek Kang-Hyuk mangajaknya masuk ke dalam tim inti.

  

maria-g-soemitro.com

Jeong Jae-Kwang sebagai Park Gyeong-Won

Park Gyeong-Won, dokter magang anestesi yang menjadi bulan-bulanan rekannya. Ketika enggan menerima tugas anestesi, mereka melimpahkannya pada Park Gyeong-Won. Mereka tak peduli Park Gyeong-Won sedang memiliki jadwal ujian.

Park Gyeong-Won memang tak pernah menolak tugas, terlebih apabila tugas tersebut berasal dari dokter Baek Kang-Hyuk. Dia sangat tertarik dengan peran anestesi dalam bedah trauma, sehingga bertekad, pasca lulus ujian akan bergabung masuk ke Trauma Center Hankuk National University Hospital.

 

maria-g-soemitro.com

Synopsis Drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call

Saat merawat pasien trauma berat

Kondisi pasien di depanmu

Lebih penting dibanding yang kau pelajari di buku

Jika tak tau, kau akan membunuh pasien yang seharusnya hidup

Menteri Kesehatan, Kang Myeong-Hui gusar. Dana milyaran won yang digelontorkan seperti menguap begitu saja. Berita kematian tentang terlambatnya pasien darurat, tetap bermunculan. Sementara dalam pengukuhan jabatannya dia bertekad tidak ada lagi kematian yang tidak masuk akal dalam masa jabatannya.

Karena itu dia menugaskan dokter Baek Kang-Hyuk untuk memimpin pusat trauma di Hankuk National University Hospital (HNUH). Sebelumnya, unit ini dipimpin dokter Kwon Hak-su yang pingsan akibat bekerja sendirian.

Dokter Baek Kang-Hyuk ternyata bukan dokter sembarangan. Lima tahun bergabung dalam Asosiasi Medis Perdamaian Dunia, khususnya diterjunkan ke negara Suriah, Baek Kang-Hyuk  menghabiskan waktu satu tahun di Afganistan sewaktu bergabung dalam Black Wings, suatu organisasi militer bayaran terbesar di dunia.

Latar belakangnya ini memungkinkan Baek Kang-Hyuk melakukan banyak hal yang tidak dilakukan dokter trauma biasa. Dia bisa mendatangi pasien yang mengalami cedera berat di gunung. Bahkan dia bisa melakukan operasi di atas ambulance yang sedang berjalan.

Namun alih-alih mendapat dukungan dari teman sejawat dan jajaran pejabat di HNUH, Baek Kang-Hyuk justru dimusuhi. Penyebabnya unit ini tidak pilih-pilih pasien, bahkan kerap jemput pasien. Akibatnya pusat trauma defisit ratusan juta won.

Berbagai cara dilakukan untuk menjegal Baek Kang-Hyuk, seperti mengurangi anggaran biaya hingga mengintimidasi dokter muda yang ingin bergabung dengan team Baek Kang-Hyuk.

Dengan caranya sendiri Baek Kang-Hyuk memenangkan pertarungan. Dia mendapat dukungan dari masyarakat. Terlebih ketika harus menyelamatkan Kapten Lee Hyeon-jong,  utusan Korea Selatan dari unit Hanbit, yang tertembak di Sudan Selatan. 

Kapten Lee Hyeon-jong dikabarkan kritis karena rumah sakit setempat hancur akibat pengeboman. Sehingga luka akibat peluru yang bersarang di tubuhnya mulai menimbulkan abses,  dan nyawa Kapten Lee Hyeon-jong di ujung maut. 

  

maria-g-soemitro.com

Review Drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call

Jantungku berdebar kencang

Keajaiban apa lagi yang akan dia tunjukkan kali ini?

Sineas Korea banyak banget memproduksi drama berlatar belakang kedokteran. Sentuhannya yang berbeda. Dalam drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call , penulis naskah menyajikan drama yang menggabungkan aksi, komedi sekaligus sensasi.

Aksi heroik, drama ini berkisah tentang dokter Baek Kang-Hyuk yang punya keajaiban tangan tuhan, setiap kasus yang ditanganinya seolah sim salabim pasti sukses. Termasuk menyelamatkan tubuh yang rusak penuh luka bernanah.

Komedi, banyak sisipan adegan dalam drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call yang bikin tersenyum, diantaranya panggilan “anus” untuk dokter Yang Jae-Won dan “preman” untuk perawat Cheon Jang-Mi.

Sensasi banyak tersaji, diantaranya ketika dokter Baek Kang-Hyuk menyelamatkan anak seorang dokter yang membencinya, anggota tim-nya berpura-pura jadi mata-mata demi memperjuangkan keberadaan trauma center serta tentu saja chemistry yang terjalin dari 4 tenaga medis ini.

Episode awal drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call di buka dengan adegan dar der dor dokter Baek Kang-Hyuk berjuang menyelamatkan pasien di wilayah konflik, Afghanistan, kemudian disusul konflik lainnya di dalam kepengurusan rumah sakit, dan berakhir manis ketika dokter Baek Kang-Hyuk yang sok narcis muncul di depan publik.

Diadaptasi dari novel "Joongjeunguesangcenter: Golden Hour” by Hansanyiga (published from March 21, 2019 to February 19, 2022 via Naver), writernim sukses menyajikan drama yang padat, apik dan runut. Gak kerasa tau-tau udah tamat deh 8 episode.

Gak heran banyak yang berharap adanya season 2, walau sebagian reviews bilang kisahnya gak realis. Lha namanya juga drama, iya kan?

Bagaimana dengan akting para pemainnya? 

Ju Ji-Hoon mah gak usah dibahas ya? Dia berakting seolah seperti itulah karakternya di dunia nyata. Yang menarik untuk dibahas sih aktingnya Choo Yeong-Woo. Dalam drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call , dia menjadi tandemnya Ju Ji-Hoon.

Setelah sukses menyabet penghargaan Best New Actor ("Oasis") di  2023 KBS Drama Awards, aktingnya semakin mumpuni dalam drama Korea The Tale of Lady Ok.

Termasuk dalam drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call. Drama ini menjadi “bernyawa” berkat adu akting  antara Choo Yeong-Woo yang memerankan karakter humanis dengan Ju Ji-Hoon yang berperan sebagai dokter Baek Kang-Hyuk yang nampak arogan, kaku dan dingin. 

Gak heran Mydramalist menghadiahi drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call dengan rating 9,0/10 sedangkan IMDbn 8,2/10.

Lumayan banget ya?😊😊

Baca juga:

Hospital Playlist, Kisah Cinta 5 Sekawan di Dunia Kedokteran

Ghost Doctor, Ada Hantu di IGD Rumah Sakit Eunsang

Profile


    Drama: The Trauma Code: Heroes on Call

    Revised romanization: Joongjeunguesangcenter

    Hangul: 중증외상센터

    Director: Lee Do-Yoon

    Writer: Hansanyiga (web novel), Choi Tae-Kang

    Network: Netflix

    Episodes: 8

    Release Date: January 24, 2025

    Language: Korean

    Country: South Korea


11 comments

  1. Aku baru kelar nonton drama The Trauma Code: Heroes on Call, Kak. Asli, kayak di setiap episodenya tuh ada saja yang bikin ketawa. Mana nontonnya malam. Adikku sampai gedor pintu kamarku gegara dengar aku ketawa.

    Gongnya pas di akhir sih. Pas dokter Baek akhirnya manggil dokter anus dengan namanya. Saking senengnya sampai dia mengumpat. Hahaha....

    ReplyDelete
  2. Di beberapa adegan memang lumayan didramatisir terutama di adegan aksinya haha tapi ya aku suka dengan Trauma Code ini. Sayangnya episodenya dikit banget, baru asyik nonton eh udah selesai. Untungnya bakalan ada season lanjutannya, yeay!

    Aku suka plot twist yang kilas balik saat Baek lihat ayahnya dulu ditangani oleh dokter di RS tersebut. Semoga nanti di S2 semakin seru dan kasus kesehatannya semakin unik. Yang di S1 ini aku takjub saat penanganan jantung bocor.

    ReplyDelete
  3. Daku lihat ini seliweran di TT dan banyak yang bilang seru. Tapi dakuya belum nonton. Seperti biasa nontonnya kalau udah deket-deket episode mau rampung hehe

    ReplyDelete
  4. Wah...kayaknya saya doang nih yang belum nonton. Engga langganan Netflix nih. Tapi film yang settingnya dokter/RS tuh aku selalu suka sih. Mau drakor atau Hollywood, sama-sama suka. Soalnya belajar banyak ttg ilmu kedokteran, mulai dari penyakit, operasi, sampai drama-drama cinta-cintaan...

    ReplyDelete
  5. Aku belum nontooon, jadi nggak bisa komen soal ceritanya. Hehe.... Tapi setuju, sinema Korea banyak ngangkat tema kedokteran dan hasilnya juga bagus-bagus.

    ReplyDelete
  6. Rencana weekend ini baru mau gass mantengin....8 episode kelar. Udah nonton spoilernya tipis-tipis di Tiktok. Sekarang baca reviewnya makin yakin kalau Trauma Code bagus. Pantesan rating-nya tinggi.
    Sukaaa saya drama berlatar kedokteran begini....

    ReplyDelete
  7. Namanya juga tayangan yang dibuat untuk menarik penonton, pasti dibuat bagaimana pun caranya supaya kisah kedokteran ini menarik. Termasuk walaupun kisah yg dibuat tidak realis. Lha namanya juga drama, justru itu trik yg dibuat supaya penonton dibuat penasaran bahkan minta dibuatkan sesion duanya ya...

    ReplyDelete
  8. Cakeeppp bangeett Ju Ji Hoon di siniii..
    Tapi di drama apapun, JJH mah..uda veteran yaak..
    Mana lariiss maniiss truuss...dari 2024.
    Bersyukur bangeett drakor season 2-nya dia banyak yang antri.

    Sehat2 teruuss uri Ji Hoon Oppaaa..

    ReplyDelete
  9. Dokter Baek ternyata karakternya diangkat dari sosok nyata.. keren banget dedikasinya sebagai dokter kaya bener-bener dilahirkan sebagai dokter ... jiwa raganya hidupnya hartanya semua buat masyarakat urusan kesehatan
    Seru ngikutin the trauma code ini kalo di Indo bayangin sosok dokter Tirta.. hahaha

    ReplyDelete
  10. Pas pertama liat posternya, aku mikir, "Kayak kenal mas-mas ini."
    Ealah ternyata yang main di Kingdom.

    Aku nggak mau banyak baca sinopsisnya karena siapa tau suatu hari aku nonton ini hahaha.

    Waktu dan tahta memang bisa mengubah seseorang ya, ambu.

    ReplyDelete
  11. Suka banget sama film korea dengan setting RS/dokter gini. Jadi nontonnya juga nggak sekadar hiburan. Salah satunya dulu waktu nontom Emergency Couple. Karena
    Korea kalau buat film mrk risetnya bener totalitas.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat