Selamat Hari Blogger Nasional, Masihkah Ingat Password Login Blogmu?

maria-g-soemitro.com

Selamat Hari Blogger Nasional, Masihkah Ingat Password Login Blogmu?

“Oh penulis,” kata seorang kenalan baru. Dia bertanya profesi saya, dan bingung sewaktu saya jawab: Blogger. Sesudah saya jelaskan bahwa aktivitas saya menulis kemudian mengunggahnya ke blog, dia menarik kesimpulan bahwa saya penulis.

Gak terlalu salah sih, tapi pengertian penulis terlalu luas

Penulis adalah sebutan bagi orang yang melakukan pekerjaan menulis. Sebutan penulis juga diberikan kepada orang yang menciptakan suatu karya tulis.

Nah blogger merupakan bagian dari penulis, seperti:  jurnalis, novelis, penulis naskah/scenario, ghostwriter dan masih banyak lagi.

Jika sang teman, yang notabene well educated,  gak langsung paham tentang profesi saya, bisa dibayangkan reaksi tetangga saya di Kabupaten Sumedang ini. Mereka bingung melihat saya jarang keluar dan malah sibuk berjibaku di depan laptop.

Untung gak ada yang menduga saya memelihara babi ngepet ya? 😀😀

Karena secara periodik paket datang, baik dari belanja online maupun barang endorse-an. 

Baca juga:

Kami Blogger, Bukan Babi Ngepet!

Jangan Belajar! Agar Jadi Blogger Gagal!

Daftar Isi

  • Untung Gak Dikira Babi Ngepet
  • Hari Blogger Nasional dan Harapan Saya
  • Harapan untuk Kumpulan Emak Blogger (KEB)

Pemahaman tentang profesi blogger berkorelasi minat baca.  Menurut World’s Most Literate Nations Ranked (2016), minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Hanya 1 peringkat di atas Boswana dan di bawah Thailand.

  

maria-g-soemitro.com

Latar belakang pendidikan juga mempengaruhi kemampuan literasi penduduk Indonesia. Menurut sumber kemendagri, per 31 Desember 2022 jumlah penduduk yang belum/tidak sekolah mendominasi, yaitu 66,07 juta jiwa atau 23,8% dari total penduduk.

Disusul lulusan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 64,3 juta jiwa atau 23,2%. Peringkat ketiga adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 58,57 juta jiwa atau 21,1% penduduk.

Berikutnya, sebanyak 40,21 juta atau 14,5% mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Selanjutnya, sebanyak 30,89 juta jiwa atau 11% tidak tamat SD.

Berapa jumlah sarjana (S1, D1, D2 dan D3)?

Maaf mengecewakan, karena hanya 6,2 persen atau sebanyak 17,12 juta jiwa saja. Apalagi jumlah S2 dan S3 ya? Langka itu mah.

Karena itu, sungguh beruntung menjadi blogger, apa pun latar belakangnya, profesi blogger mengharuskan untuk meningkatkan literasi. Blogger wajib belajar pengetahuan baru, rutin membaca dan gak malas cari data agar terhindar dari berita hoaks. 

Sehingga, pelan tapi pasti, dia naik kelas menjadi blogger professional.

  

maria-g-soemitro.com

Hari Blogger Nasional dan Harapan Saya

Profesi blogger? Gak nyangka banget sekaligus bangga banget!

Dimulai bermimpi bisa menulis di media mainstream seperti Kompas (nasional) atau Pikiran Rakyat (Jawa Barat) tapi ngeper duluan ketika tau ketat banget prosesnya.

Bisa dimaklumi ya? Surat kabar cetak kan terbatas, sementara banyak banget yang mengirim tulisannya. Mereka berharap tulisannya dimuat, bahkan jika perlu, gak dibayar juga gak papa, asalkan tulisan terpampang di sana.😀😭

Beruntung saya mengenal Iden Wildensyah, teman di aktivitas lingkungan hidup, yang share tulisannya di Kompasiana ke Facebook. Penasaran dong ya? Kok kayanya asyik dan mudah menulis di UGC  (user generated content) tersebut.

Itulah awalnya, saya mendaftar di Kompasiana 26 Maret 2010, kemudian membuat blog pribadi sesudah tulisan sering hilang ketika Kompasiana bebenah server dan template. Akhirnya malah asyik mengisi blog Curhat si Ambu ini.

Berbeda dengan Kompasiana (kontributornya dinamakan kompasianer) yang tulisannya bisa langsung tayang dan dipromosikan, nulis di blog pribadi tuh harus siap berdarah-darah.

Lha sesudah update blog, siapa yang mau baca? Berjibaku deh blogger dengan strategi agar tulisannya bisa dicrawl Google dan masuk baris pertama kolom pencarian.

Tidak hanya itu, supaya pembaca betah dan mau membaca tulisan lain, blogger harus “men-service” pembacanya dengan tampilan halaman yang nyaman.

Begitulah keribetan sekaligus keasyikan menjadi blogger. Perjalanan panjang berliku yang harus dilewati agar pantas menyebut diri sebagai blogger dan ikut pesta di Hari Blogger Nasional setiap tanggal 27 Oktober. 

Kini, walau fee sebagai blogger semakin merosot dari waktu ke waktu, saya merasa bangga bisa menikmati “uang pensiun” dari hasil blog post.

Walau jika ada pertanyaan: “Apa harapan sebagai blogger?”

Maka saya akan menjawab: “Semoga fee blog post meningkat dari waktu ke waktu”. 😀😀

Hehehe boleh dong ya? Karena membuat blog post itu gak mudah. Gak setiap orang bisa membuat blog post, terlebih yang sesuai dengan permintaan client.

Mungkin ada yang menyanggah: “Ah, blogger kan cuma curhat.”

Nah itu bedanya “blogger” dengan “jurnalis”. Seorang jurnalis dilarang mengungkapkan opini/pengalamannya, sedangkan tulisan blogger justru dicari pembaca karena berkisah tentang pengalamannya memakai produk/jasa tertentu.

Dan itu gak mudah lho. Blogger memasukkan “jiwa”nya ke dalam tulisan, sehingga terasa hangat dan menyenangkan.

 

maria-g-soemitro.com

Harapan untuk Kumpulan Emak Blogger (KEB)

Mengapa seseorang mau bergabung dalam komunitas?

Alasannya sederhana aja: Dia berharap mendapat keuntungan/manfaat dari komunitas tersebut.

Anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno di Indonesia (PPMKI) misalnya, bergabung karena ingin ikut aktivitas turing, pameran, atau sekadar berbagi informasi tentang mobil kuno. Demikian pula Komunitas Hobi Jepret (KAMPRET) yang beranggotakan penggemar fotografi, baik amatir maupun professional.

Ada kisah menarik dengan keberadaan KAMPRET. Dulu KAMPRET ini merupakan singkatan dari Kompasianer Hobi Jepret, karena anggotanya wajib menjadi kompasianer sebelum bergabung dengan KAMPRET.

Anggotanya guyub dan aktivitasnya rame. Setiap minggu selalu ada challenge motret di grup Facebook, dan secara periodik challenge menulis lengkap dengan hasil fotonya di Kompasiana.

Hingga datanglah benih perpecahan itu. Dengan alasan mendukung aktivitas KAMPRET dan pengembangannya, Kompasiana menawarkan sejumlah dana operasional, lengkap dengan syarat dan ketentuannya yang harus dipenuhi.

Asyik dong?

Ternyata tidak sesederhana itu. Pengurus KAMPRET (yang sebelumnya harus merogoh kocek sendiri) berpendapat aturan terasa memberatkan, sementara uang operasional tidak sebanding dengan pengorbanan. Akhirnya diputuskan KAMPRET melepaskan diri dari Kompasiana. Singkatan nama pun berubah menjadi Komunitas Hobi Jepret.

Anehnya sesudah itu KAMPRET sepi dari aktivitas. Gak ada lagi challenge seru yang bikin anggotanya bersemangat hunting objek foto sesuai tema.  Apa penyebabnya? Gak ada yang tahu persis. Mungkin keputusan tak disepakati oleh seluruh pengurus. Sehingga para pengurus bubar jalan.

Akibatnya anggota KAMPRET seperti anak ayam kehilangan induknya, ingin tetap ngumpul tapi tanpa perekat dari pengurus, ya apa daya?

Pesan moral dari kisah di atas adalah keberlanjutan suatu komunitas sangat tergantung pada kehandalan pengurusnya. Dalam semua aspek. 

Komunitas bak kapal yang dinaiki sekelompok orang yang punya tujuan tertentu. Apakah kapal akan sampai pada tujuan? Sangat bergantung pada kemampuan kelasinya. Tidak saja dalam menjalankan kapal juga menjalin relasi dengan penumpang.

Kumpulan Emak Blogger (KEB) sebagai komunitas blogger yang menaungi anggotanya sejak 2012, terbukti sangat handal. Founder KEB, makpon Mira Sahid sangat demokratis dengan mengadakan pemilihan ketua umum secara periodik.

Agar anggotanya bisa naik kelas, pengurus KEB rajin menyelenggarakan “arisan ilmu”. Juga lomba blog dan One Day One Post serta event lain yang bertujuan anggota KEB bisa memantaskan diri dengan profesi blogger.

Jika ada pertanyaan: Apakah ada harapan yang dipanjatkan untuk KEB? Maka jawabnya adalah semoga KEB panjang umur, berkelanjutan dan gak bete melihat anggotanya banyak yang sering malas ngeblog (alasannya writer’s block 😀😀).

Terimakasih ya, semoga pengurus KEB gak patah arang, ketika membuat event seperti “arisan ilmu” dan ODOP, eh banyak anggota yang berguguran di tengah jalan. Karena seperti umumnya emak-emak, kami kerap dihadapkan banyak pilihan: keluarga, kantor atau blogging?

Yang penting kami tidak melupakan password blog, agar setiap saat bisa login dan update blog. 

Setuju teman-teman Blogger dan pengurus KEB? 

Selamat Hari Blogger Nasional ya.💖💖


Baca juga:

3 Privilege Blogger yang Bikin Congkak

5 Tantangan Blog Walking dan 5 Manfaatnya

maria-g-soemitro.com


19 comments

  1. Kamu gabung di komunitas apa?
    di KAMPRET...
    Hihihi rada gimanaa gitu ya dengernya :D

    Padahal kalau dipanjangin ternyata kereen.
    Btw, Selamat hari blogger
    Ambu adalah salah satu blogger panutan saya.
    Alhamdulillaah sampe detik ini saya belum lupa password, paling tidak ga ada / belum ada indikasi "lelah" ngeblog. Semoga ngga...

    ReplyDelete
  2. Selamat HarBlogNas Ibu Green :) Apa kabar?

    ReplyDelete
  3. Peringkat minat bacanya masih belum berubah ya, atau memang tidak ada perubahan dari semenjak tahun 2016?

    Deuh miris ya.
    Jadi tantangan pastinya, di mana juga masih ada yg belum paham benar apa pekerjaan blogger

    ReplyDelete
  4. Selamat Hari Blogger Nasional 2023 Mbak Maria. Semoga kita, para blogger, bisa semakin produktif dan menghasilkan karya yang membawa manfaat bagi orang banyak. Aamiin YRA.

    BTW, miris banget ya lihat minat baca orang Indonesia yang berada di peringkat 60. Duuhhh sedih deh membaca kenyataan yang tak dapat dibantah ini. Padahal membaca dan menulis adalah satu paket yang bisa mencerahkan pengetahuan kita.

    ReplyDelete
  5. Fee naik adalah harapanku juga, Ambu :)) Btw, aku suka menyebut diri sebagai penulis, karena selain ngeblog juga nulis buku dan terkadang jadi ghostwriter juga. Tapi kadang kesebutin semua: Penulis, Blogger, Ghostwriter, Editor :))

    ReplyDelete
  6. walau sekarang kehadiran blog udah semakin terlihat menurun, dan beberapa blogger pernah aku kenal sudah pensiun. semoga saja semangat untuk kita menulis dan berbagi akan selalu ada...

    ReplyDelete
  7. Merasa tertampar karena belakangan ini saya jarang login dan nulis di blog. Selamat hari blogger nasional Ambu. Turut mengamiinkan semoga nanti fee blognya jadi naik lagi

    ReplyDelete
  8. Hehe aku juga suka bingung jelasin profesi blogger itu apa kalau ditanya saudara, dianggap tidak menghasilkan dibanding orang kantoran. Aku cuma senyum aja. Padahal kalo boleh bilang ngeblog itu capek juga, gak sekedar curhat, tapi memikirkan impacts nya kepada pembaca. Aku juga mulai aktif ngeblog ketika ikut komunitas KEB

    ReplyDelete
  9. Selamat Hari Blogger Nasional 2023 ya Mbak Maria. Semoga blogger nasional makin berkualitas. Saya setuju dengan banyak pesan yang disampaikan oleh Mbak Maria melalui post ini, termasuk kenaikan fee blog post (uhuuuk).

    ReplyDelete
  10. Masih ingat password, dong. Baca tentang komunitas KAMPRET kok rasanya sayang sekali, ya. Tapi memang komunitas (di Indonesia) itu sangat butuh ketokohan. Memang masih sampai tahap itu, jadi ya begitulah.

    ReplyDelete
  11. Masih banyak yang menyepelekan peran blogger. Mungkin itu juga yang membuat feenya terus merosot. Sebagai blogger juga seharusnya menjadi salah satu garda terdepan dalam hal literasi. Ya, walaupun katakanlah isinya hanya curhat, tapi sebaiknya juga paham do's and don'tsnya.

    ReplyDelete
  12. Selamat Hari Blogger Nasional, Ambu
    Yuk tetap semangat ngeblog dengan bahagia dan produktif ;)
    Aku g pernah logout, jadi tetap bisa masuk blog meski lupa pasword, haha

    ReplyDelete
  13. Ah iya..
    Di KEB tuh suka ada "Arisan Ilmu" yaa.. Aku jadi lupa. Padahal Bandung beberapa kali jadi tuan rumah juga. Dan seneng sih, bisa silaturahm sama blogger luar kota yang selama ini cuma kenalan lewat tulisan di blog.

    Selamat Hari Blogger Nasional.
    Semoga kita semua bisa bahagia dengan menulis dan berbagi.

    ReplyDelete
  14. Selamat Hari Blogger Nasional 🥳

    Kemarin sempat excited banget waktu banner nya release di grup KEB, tapi pas sudah mulai, malah menciut 😅

    ReplyDelete
  15. Selamat Hari Blogger Nasional 🥳

    Kemarin sempat excited banget waktu banner nya release di grup KEB, tapi pas sudah mulai, malah menciut 😅

    ReplyDelete
  16. Kadang saya juga masih nggak nyangka bisa nge-blog sejauh ini. Ya nggak jauh-jauh amat sih, tapi kalau ingat dulu hobiku nulis novel, cerpen, flash fiction, semuanya beraliran fiksi. Sampai cita-cita banget bisa menerbitkan novel solo di penerbit mayor aku tuh. Eh, sekarang malah nyaman nulis nonfiksi di blog. Perjalanan manusia memang ngga ada yang bisa menebak. Selamat Hari Blogger Nasional!

    ReplyDelete
  17. Ambu adalah blogger yang selalu konsisten mengisi blog dan menjadi inspirasi saya dengan berbagai prestasinya. Kayaknya ambu nggak pernah nggak list BW hehe. Salut banget pokoknya. Saya melihat banyak bloger yang akhirnya berhenti menulis bahkan ada yang tidak lagi memperpanjang domainnya hingga hilang tak berbekas. Di hari blogger, semoga kira semua tetap menulis dan banyak membaca. Ambu, terima kasih sudah mengingatkan kita semua. Semoga fee blogger juga sepadan di gempuran era video.

    ReplyDelete
  18. Selamat Hari Blogger, Ambu 😎 Aku salah satu pembaca setia blog Ambu lho, tapi sayangnya aku masih suka bolong2 update blognya 😂 harapannya di Hari Blogger setuju dengan Ambu, naikkan fee blogger wkwkwk

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah masih ingat dong password blog. Lagi rajin-rajinnya ngeblog nih bulan Oktober karena ikutan challenge. Semoga semangatnya tetap terjaga sampai di bulan-bulan berikutnya.

    ReplyDelete