Migrasi ke Google Analytics 4 yang Bikin Kepala Senut-senut
Hepiiii… banget! Akhirnya lolos saringan masuk kelas blogger yang dibimbing Mas Punto Wicaksono, atau yang akrab dipanggil Mas Pewe. Pakar Search Engine Optimization (SEO) ini bersama istrinya, Monica Anggen, membangun komunitas Blogger Ruang Tunggu (BRT).
Sebelum lolos masuk kelas migrasi dari Google Analytics ke Google Analytics 4 (GA4), saya pernah mendaftar kelas untuk belajar SEO bagi pemula. Sayang gagal. Saya gak lolos, hiks.
Bagi temen-teman yang belum paham tentang Google Analytics, menurut Mbah Google artinya sebagai berikut:
Google Analytics adalah platform yang mengumpulkan data dari situs dan aplikasi Anda untuk membuat laporan yang memberikan insight tentang bisnis Anda.
Analoginya, andai kita punya toko, Google Analytics menjadi alat pengukur jumlah pengunjung yang datang, demografi, perilaku pengunjung, siapa saja yang tertarik dan seterusnya.
Contohnya blog “Curhat si Ambu” ini, ketika blog dimonetisasi, kita bisa memberi laporan ke client/calon client mengenai jumlah pengunjung blogpost, demografinya, komentarnya, dan seterusnya.
Baca juga
3 Adab Blogger yang Wajib Dilakukan!
Enggak Mau Pikun di Usia Dini? Yuk Ngeblog!
Daftar Isi
- Manfaat Google Analytics
- Perbedaan Universal Analytics (GA3) vs Google Analytics 4 (GA4)
- Berkutat dengan pemasangan GA4
Demikian pula andai suatu blog didaftarkan pada Google AdSense untuk memberi ruang bagi pengiklan, pastinya berdasarkan penilaian, apakah toko ini (analogi dari blog) ramai dikunjungi pembeli? Apakah pembeli betah berlama-lama untuk membeli, atau malah keluar lagi?
Karena bikin blog itu gampang lho. Mirip bikin toko (termasuk toko di marketplace), kan gak susah. Yang sulit mikirin isi toko agar orang tertarik datang dan membeli.
Demikian pula blog. Gampang banget daftarnya. Gratis pula. 5 menit selesai. Baru ribet sesudah harus ngisi blog. Wajib bisa nulis, karena Mbah Google sensi banget dengan tulisan plagiat. Bakalan disemprit atau gak bisa cari penghasilan via iklan.
Juga gak sembarang tulisan. Sebisa mungkin masuk ke kolom teratas pencarian. Mirip banget dengan toko yang barang jualannya banyak dicari.
Agar blognya laris manis tanjung kimpul, pemilik blog bisa melihat laporan dari Google Analytics, tentang tulisan apa yang disukai, rentang usia pembaca blog, berapa lama pembaca mengunjungi blog: Apakah hanya membaca sekilas kemudian menutupnya? Atau membuka halaman blog berikutnya? dan seterusnya.
Perbedaan Universal Analytics (GA3) vs Google Analytics 4
Nah, per 1 Juli 2023 layanan Google Analytics atau Universal Analytics (GA3) dihentikan diganti Google Analytics 4 (GA4) Pastinya layanan yang baru ini lebih lengkap ya?
Hasil searching memberi informasi, ada sekitar 19 perbedaan antara Universal Analytics (GA3) dengan GA 4, yaitu:
1. Tampilan Dasbor
Nampak lebih ribet, namun sebenarnya menu reporting GA 4 telah disesuaikan dengan keadaan pengguna dalam melacak peristiwa yang terjadi pada website pengguna.
2. Model Pengukuran
Jika Google Analytics 3 (GA 3) menggunakan model pengukuran yang didasarkan pada sesi dan tayangan halaman, maka GA 4 memakai model pengukuran yang didasarkan pada peristiwa dan parameter. Atau GA 4 menggunakan model berbasis event untuk pelacakan data.
3. Tracking ID
Untuk menyiapkan jenis pelacakan GA 3, pengambilan ID di bagian Tracking ID. Sedangkan jenis pelacakan pada GA 4 melalui Google Tag Manager (GTM), dengan mengambil di bagian Measurement ID.
4. User and Event Data Retention
Apabila GA 3, pengguna bisa melakukan pengaturan waktu dari 14 bulan, 26 bulan, 38 bulan, 50 bulan atau pengaturan “do not automatically expire”.
Maka GA 4 memiliki fitur user and event data retention yang memudahkan dalam menetapkan jumlah waktu Google Analytics menyimpan data khusus pengguna, seperti data cookie,user identifiers, atau advertising identifiers. Pengaturan waktu lebih ringkas yaitu 2 bulan atau 14 bulan.
5. Cross-Device and Cross-Platform Tracking
Agar bisa memberi informasi yang berguna, GA 4 menerapkan “machine learning” pada tingkat lanjut berdasarkan data aplikasi + web, memudahkan dalam mengetahui pelacakan pengguna di seluruh aplikasi dan website.
6. Custom Dimension
7. Custom Metric
8. Debugging
9. Engagement Metrics
10. IP Anonymization
11. BigQuery
12. Pageview
13. Session Counting Method
14. Difference in User Counts
15. Explorations Report
16. Multiple Conditions Conversion
17. Users
18. Conversion Count
19. Bounce Rate vs Engagement Rate
Dan seterusnya, karena …. hehehe … ini akan dibahas di kelas lanjutan, atau bisa diperoleh peserta yang berhasil mengerjakan tugas.
Apa tugasnya? Ini dia:
Berkutat dengan pemasangan GA4
Seperti dikisahkan di atas, hepi pisan rasanya bisa lolos masuk Kelas BRT Network, yang diselenggarakan 16 Juni 2023 melalui Google Classroom pukul 19.00 - 21.00 WIB
Teng! Karena baik Mas Pewe maupun Mbak Monica disiplin banget.
Dengan pertimbangan mayoritas peserta menggunakan platform blogspot, Mas Pewe memulai pembahasan tentang pemasangan GA 4 di blogspot, baru kemudian WordPress.
Ternyata gak mudah. Sebagai bagian dari “Angkatan Mesin Tik”, roaming rasanya mendengar penjelasan Mas Pewe. Jadi saya hanya mencatat dan screenshot dulu, sementara peserta yang lain udah mulai praktek di blognya masing-masing.
Hebatnya, Mas Pewe menjawab setiap pertanyaan dengan sabar. Sementara Mbak Monica turun tangan sesekali layaknya moderator.
Sesudah dua hari (( dua hari)) berkutat dengan pemasangan GA 4 di blog Curhat si Ambu dan berhasil. Lupa dong saya belum screenshot untuk bikin tugas.
Jadi saya coba lagi pasang GA 4 di blog yang lain. Berikut ini uraian Cara Pasang GA 4 yang saya praktekkan
Buka laman Google Analytics dan klik “admin”
Kemudian buat property dengan mengisi data yang diminta
Property siap digunakan
Pilih platform yang akan digunakan. Saya pilih web pastinya, bukan android atau IOS.
Akan muncul sederet kode HMTL, siap dipindahkan ke blog. Caranya copy kode HMTL buka tema blog, klik edit HMTL, cari <head> kemudian paste-kan kode HMTL tersebut. Jangan lupa klik simpan.
Sebetulnya gak sesederhana ini sih. Mas Pewe mengajarkan parsing data dan Google Tag Manager di kelas BRT Network.
Tapi untuk sementara saya nyerah dulu.
Harus segera bikin laporan 😀😀
Baca juga:
Blogger, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Kami Blogger, Bukan Babi Ngepet!
aku udah dapat warning mulu untuk migrasi mba, tapi mager banget baca ini tambah mager sekaligus penasaran, btw mba kalo gak migrasi nanti jadinya gimana yah ?
ReplyDeleteJadi inget dulu saya juga sempat daftar kelas ini. Tp tidak lolos atau gmn gt. Trus habis baca ini, pengen kepoin lagi kelasnya. Sembari nyiapin diri krn pasti butuh nafas dan persiapan yg panjang buat ikutan. Apalagi Google Analytics 4 ini emang penting banget buat ndukung cari cuan via tulisan di "rumah" sendiri. Mksh sharingnya, mbak.
ReplyDeleteternyataaaa super duper njelimeettt yha.
ReplyDeletememang dibutuhkan kegigihan utk survive sebagai bloger jaman now
Aku udah lama banget gak update soal google analytics ini pas dulu tahu wordpress agak "musuhan" sama google (secara google lebih bestie sama blogspot). Tapi aku sadar bahwa manfaatnya banyak banget dari analytics google ini. Aku mau kepoin siapa tahu blogku udah bisa sekarang.
ReplyDeleteBerarti untuk pemasangan GA4 ini tetap perlu setting GTM juga ya, Ambu? Saya kayaknya pernah pasang GA4, tapi dihubungkan dari UA. Ga inget, pernah setting GTM juga atau ngga 😅
ReplyDeleteKalau ingin menjadi blogger sebagai profesi memang gak bisa sekadar menulis, ya. Harus ikutin segala perkembangan. Sekarang harus belajar tentang G4. Harus semangat nih buat mempelajarinya.
ReplyDeleteWow hebat ambu, kalau aku mungkin juga tidak lolos ya ikuti kelas Mas Pewe. Karena aku ini super gaptek. Blog WP aku jujurly, pesan sama blogger Bandung. Karena coba kutak-katik gak berhasil
ReplyDeleteBagus banget sih Google melakukan pembaharuan pada tools Analytic, jadi bisa makin real ukuran kualitas blog kita. Cuma saya udah males ngutek-utek itu, lebih ke cari cuan dari content placement.
ReplyDeleteMbak Maria keren ih, sanggup untuk menyimpan/memasang sendiri GA 4 nya. Kalo saya pasti dah mabok duluan dan minta bantuan orang lain untuk memasang. Tapi memang blog kita tuh perlu diupdate terus ya Mbak agar bisa mencapai optimasi yang kita inginkan.
ReplyDeleteIya sudah direminder terus sama google agar segera migrasi ke GA4, Alhamdulillah dari tahun lalu saya memang sudah pasang GA4, tapi benar lho baca analitik GA4 ini mudah ya, suka deh🥰
ReplyDeleteWah njilmet ya Ambu
ReplyDeleteTapi mau nggak mau harus tetap di pasang ya, karena memang harus migrasi ya
Wah yang wordpress belum diajarin ya bund?
ReplyDeleteIya nih pada mumet ya pindahan sebelum Juli. Ini saya juga belum nih, mau coba otak-atik dulu ntar malam, mau liat kek apa, ntr kalau gak bisa paling sewa jasa aja hehe.
Udah ikut kelas lanjutan, malah makin pusing kalau saya. Mana semalam gak ikut dari awal. Aduh makin gak ngerti hihi
ReplyDeleteAlhamdulillah daku udah pasang, walau masih ada blog lain yang belum, hehe.
ReplyDeleteBuat ngecek PV kayaknya lebih cepat pakai yang GA-4.
Cuma uniknya yang GA-4 ini adakalanya > dari GA-UA,bahkan < PV nya.. itu yang masih belum mudeng
Hebat mb dah berhasil migrasi. Saya belum tuntas migrasinya
ReplyDeleteMigrasi ke Google Analytics 4 (GA4) memang jadi tantangan yang kompleks dan membingungkan ya mom...
ReplyDeleteProsesnya melibatkan perubahan signifikan dalam cara pelacakan dan pelaporan data dibandingkan dengan versi sebelumnya,
Detil sekali ketika menggunakan GA4.
ReplyDeleteDan keren Ambu.. belajar bareng mas Pewe yang memang ahlinya SEO dan pastinya makin maju bersama bahwa blogger bukan hanya penyedia konten tapi juga bisa menghasilkan konten yang berkualitas di mata google.