Blogger, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

    
maria-g-soemitro.com

Blogger, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Wow, pahlawan tanpa tanda jasa? Seperti guru? Gak ketinggian?

Hehehe ….sebetulnya ini merupakan usaha untuk menghibur diri. Dulu, sebelum marak job paid post, blogger menulis secara sukarela dan serius. Istilah sekarang adalah “tulisan organik” untuk membedakan dengan paid post.

Nah, kualitas postingan organik gak kalah dengan tulisan wartawan yang dimuat media cetak. Bahkan mungkin lebih unggul (baca: khas),  karena ditulis dalam bentuk story telling dan ada sentuhan humanis sang blogger.

Seperti ketika seorang teman, aktivis lingkungan yang berdiskusi panjang lebar mengenai plastic oxium, suatu bahan yang terkandung dalam kantong plastik, dan konon bisa mengurai plastik hanya dalam waktu 2 minggu.

Paska debat yang mengharu biru, Rima, nama sang teman blogger, menulis hasilnya dalam blognya: “kopipakegula.wordpress.com. Gak sekadar menulis, dia juga membuat dan mengunggah gambar proses degradasi pada sampah plastik. Sehingga pembaca yang awam bisa memahami, apa sih bedanya degradasi dan biodegradasi?

Baca Juga
3 Privilege Blogger yang Bikin Congkak

Raih Cuan dari Communication Skills Bareng Indscript Creative

Daftar Isi

  • Pahlawan Tanpa Tanda Jasa? Apa Maksudnya?
  • Sekilas Tentang Alaika Abdullah
  • Cara Blogger agar Jadi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Kisah lain tentang tulisan blogger yang informatif saya dapat sewaktu membutuhkan layanan dokter gigi di sekitar Jalan Soekarno- Hatta Bandung. Saya memilih kawasan spesifik, sebab umumnya perawatan gigi membutuhkan beberapa kali kunjungan ke dokter.

Alhamdulilah, seorang teman blogger Bandung menulisnya. Dia mengalami masalah gigi yang sama, dan pernah mencoba sebuah rumah sakit di lokasi yang saya maksud. Postingannya sangat lengkap, termasuk jumlah biaya perawatan yang harus dibayar.

Dua kisah ini hanya contoh betapa tulisan para blogger sangat bermanfaat. Faktanya ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan postingan para blogger memberi manfaat bagi para pengakses internet. Sehingga klaim tentang blogger adalah pahlawan tanpa tanda jasa, gak salah-salah amat ya? 😀😀

Klaim semakin tak terbantahkan ketika melihat aktivitas Alaika Abdullah, blogger perempuan yang multitalented dan punya seabrek kegiatan, diantaranya menjadi narasumber literasi digital

Kita tengok yuk, ….

    

maria-g-soemitro.com


Sekilas Tentang Alaika Abdullah

Kekaguman saya pada Alaika Abdullah berawal sewaktu perempuan cantik ini berkisah tentang aktivitasnya mengawal bapak ibunya yang sudah sepuh. “Sebagai anak perempuan, saya bertanggung jawab menemani orangtua,” katanya.

Keputusan mulia yang gak setiap orang sanggup. Banyak kasus, orangtua yang mempunyai banyak anak perempuan, justru kapiran. Para anak perempuan berdalih, suaminya gak cocok dengan sang mertua.

Malah ada kasus ekstrim, tetangga saya tinggal di rumah ibu mertuanya, survivor stroke yang hanya bisa berbaring di tempat tidur. Enggan merawat sang ibu, dia memanggil tenaga kerja lepas untuk sekadar melap dan mengajak sang ibu mertua berjemur setiap pagi.

Huhuhu sayang banget ya? Menyia-nyiakan ladang amal kebaikan yang dilimpahkan Allah SWT.

Karena itulah saya sangat kagum pada Mbak Al, nama panggilan saya padanya. Dia harus membagi waktunya antara mengurus rumah, anak, pekerjaan, dan orangtua. Di tengah-tengah percakapan, terkadang Mbak Al memutus: “Sebentar ya, lagi nganterin bapak ibu beli tanaman hias.” Atau belanja ini itu untuk bapak/ibu dan yang pasti menemani keduanya berobat ke dokter.

Hebatnya, Mbak Al mejalani semua kegiatan dengan ringan dan tanpa beban. Termasuk ketika akhirnya kedua orangtua memutuskan untuk pindah dari Bandung ke kampung halaman Mbak Al:  Aceh.

Perkenalan saya dengan Mbak Al sebenarnya sudah lumayan lama. Walau sama-sama tinggal di Bandung, namun baru intens ketika Mbak Al mengawal blog walking di grup facebook komunitas “Blogger Perempuan”. 

Terlebih sewaktu Mbak Al mengundurkan diri dengan alasan ingin memperdalam ilmu (hebatnya perempuan keren ini, selain multi talented juga rajin mengais ilmu). Mbak Al kemudian membuat beberapa whatsapp grup. Tujuannya untuk membantu meningkatkan performance teman-teman blogger di bidang blog (tentu saja), dan media sosial: Facebook, YouTube, Instagram, TikTok serta Twitter.

Inilah alasan saya mengangkat Mbak Al dalam tulisan. Blogger sebaiknya gak hanya memposting tulisan di blog, tapi juga harus membagikannya di media sosial agar bermanfaat bagi banyak orang.

 

maria-g-soemitro.com


Cara Blogger agar Jadi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Pahlawan tanpa tanda jasa mungkin ketinggian bagi sebagian orang. Karena gak semua blogger menulis hal bermanfaat. Seperti halnya gak semua guru bisa masuk ketegori pahlawan tanpa tanda jasa.

Semasa SMP dan SMA, saya sering ngiri pada teman-teman yang punya uang untuk bayar les ke guru sekolah. Karena mereka akan mendapat soal yang sama dengan soal ulangan. Guru les hanya mengubah angka-angka pada soal. Sehingga bisa dipastikan teman-teman yang ikut les, mendapat nilai 8-10.

Curang ya? Apakah blogger bisa curang? Pastinya bisa, diantaranya dengan mengisi blog mereka dengan memplagiat tulisan blogger lain.

Serem ya? Mmm….kita tinggalkan yang serem, fokus aja pada blogger yang serius menulis dan memberi manfaat bagi pembacanya. 

Paling tidak, biasanyan tulisan mereka mengandung 4 hal sebagai berikut:

Informatif

Tulisan mereka bukan hoaks! Karena itu mereka harus mencantumkan sumber informasi dan sumber gambar di dalam tulisan opini. Termasuk menulis sesuai PUEBI dan memasukan 5 W+1H agar pembaca gak bingung. 

Sering banget saya membaca postingan yang bloggernya asyik sendiri. Misalnya dia menulis lokasi kuliner di Lembang tanpa merinci bahwa letak Lembang, seperti provinsi dan kota terdekat.

Demikian juga pencantuman waktu. Jangan sampai pembaca mendatangi lokasi kuliner yang direkomendasikan, dan berakhir kecewa sebab pemilik kuliner telah pindah setahun lalu.

Gemblengan ini kerasa banget ketika saya masih aktif menulis di Kompasiana. Dulu, admin Kompasiana sangat ketat menerapkan peraturan. Tulisan yang telah dipublish bisa tiba-tiba masuk draft lagi jika sumbernya tidak lengkap.

Inspiratif

Pernah merasa tergerak setelah membaca satu postingan?

Saya sering, khususnya yang berhubungan dengan lingkungan. Pengetahuan yang termasuk baru sekaligus bikin tercengang.

Siapa yang menyangka sampah bisa menghancurkan bumi yang kita huni?
Jakarta terancam tenggelam, duh!

Serta postingan-postingan lain yang membuat saya tergerak untuk berubah. Mulai dari yang mudah seperti selalu membawa reusable bag dan tumbler air minum. Sehingga otomatis bisa menolak kresek dari tukang sayur, supermarket, juga menolak air minum dalam kemasan cup.

Dan sekarang saya sedang menekuni latihan beban yang menurut beberapa postingan, lebih baik dibanding latihan kardio. Mmm…kebetulan banget, gara-gara latihan kardio lutut saya sakit sampai sulit sujud sewaktu salat.

Aktual

Sewaktu secara mendadak pemerintah mengumumkan larangan obat sirop, seorang teman blogger, Reyne Raea segera mencari informasi terperinci, kemudian menuliskannya di blog.

Begitulah kelebihan seorang blogger. Sebagai seorang ibu, Mbak Rey membutuhkan informasi tentang alasan pelarangan obat sirop sekaligus solusinya. Agar pengetahuan tidak berhenti pada dirinya, sehingga banyak pembaca blognya tercerahkan dan memperoleh solusi juga.

Tulisan aktual yang bermanfaat!.

Menarik

Salah satu kenikmatin blogwalking (membaca tulisan teman blogger kemudian berkomentar di dalamnya), adalah membaca curhat maupun tulisan nostalgia.

Tak jarang saya tertawa terpingkal-pingkal sewaktu membaca tulisan mereka, diantaranya postingan Mbak Melina Sekarsari yang menceritakan kenakalan di tempat kos. 

Mbak Melina berkisah,  ibu kos selalu menagih uang kos di waktu tertentu. Nah, di saat tersebut, Mbak Melina teman-temannya menjahili ibu kos dengan pura-pura pergi. Area kos yang senyap tentu saja membuat ibu kos bingung, “Rasanya tadi rame, kok sekarang sepi, semua pintu kamar terkunci,” mungkin demikian kata ibu kos.

Setelah ibu kos kembali ke rumahnya, barulah Mbak Melina dan teman-teman kos lainnya keluar kamar sambil cekikan. Mereka menyusul ibu kos untuk membayar uang kos.

Hihihi …..ada-ada aja ya?

Sebetulnya saya yakin sih, teman-teman blogger tak peduli akan dihargai sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” atau tidak. Mereka mah menulis ya menulis aja. Tanpa beban.

Ketika akhirnya banyak perusahaan dan sosok tertentu, melirik blogger untuk menulis tentang produk maupun prestasi mereka, ya apa salahnya? Honor yang didapat dibutuhkan untuk membayar domain blog, kuota internet dan camilan teman menulis.

Jadi, adil kan? Hidup memang harus berjalan sesuai konsep simbiosis mutualisme.

Baca juga:
Kami Blogger, Bukan Babi Ngepet! 

5 Tantangan Blog Walking dan 5 Manfaatnya

13 comments

  1. Aih, Ambu sayang... haturnuhun pisan telah berkisah tentangku di blog kece Ambu ini, loh! Tulisannya apik.

    Jadi inget saat awal2 nulis dulu, saat tulisan organik masih begitu dominan di blog kita ya? Tetap aja sih kita kemas dengan baik, informatif, no boongan, no pencitraan, inspiratif, dan menarik! Karena memang tujuan kita adalah merangkul pengunjung untuk tak hanya menjadi pembaca tapi juga menjadi teman dan bersilaturrahmi kan? 😊

    Tentang ayah ibu. Alhamdulillah Allah beri aku kesempatan untuk berbakti pada keduanya secara intense sejak aku resign dr kantor di 2016 itu, Ambu.

    Alhamdulillah Allah mudahkan semua langkahku. Mengurus ortu, anak, finansial, dan kini, mulai fokus memberi waktu untuk diri sendiri. Alhamdulillah ya Allah.

    Btw, aku selalu kagum deh dg tulisan2 Ambu, yg dikemas denga apik dan truly your style! Keep going ya, Ambu, sehat selalu. 🙏💖✨🙏

    ReplyDelete
  2. Mengurus ortu memang butuh kesabaran tersendiri yang kadang melebihi kesabaran mengurus anak. Salut deh dengan para bloger yang tetap memancarkan manfaatnya dan layak menjadi pahlawan tanpa tanda jasa

    ReplyDelete
  3. Iya juga sih ya, tanpa disadari kalau lagi BW daku pun sembari berguru sama si empunya tulisan itu, apalagi terhadap sesuatu yang bener2 baru daku tahu. Jadi bloger seperti pahlawan juga kan?

    ReplyDelete
  4. Setujuuu bgt

    Blogger tuh pahlawan tanpa tanda jasaaaaa, karena menyebarkan value yg kontributif tanpa sekat lhooo.

    Tulisan kita bs dibaca siapapuunn

    ReplyDelete
  5. Baca tulisan ini, saya jadi inget yg pesanan artikel PNS yg waktu itu. Kak Maria lebih tahu ya. Btw, sy skrg ada di posisi mbak Alaika dg merawat ortu yg sedang sakit. Sy tdk malu membawanya berobat. Karena ini adalah ladang pahala bisa berbakti sama org tua kita.

    ReplyDelete
  6. Empat hal membuat menulis menjadi inspirasi pembaca, atau hanya sekedar informasi sambil lalu. Peranan blogger dan tulisannya mampu membawa positif dan sosoknitu diantaranya kak Al.

    ReplyDelete
  7. Ah iya, kadang kita sangat terbantu dengan tulisan para blogger dalam mencari informasi ya Ambu
    Kak Al, memang sosok blogger perempuan yang inspiratif buat saya
    Pertama kali bertemu langsung saat Blogger Perempuan mengadakan coaching clinic di Surabaya
    Saat itu tahun 2017, pertemuan dengan Kak Al turut menyemangati saya untuk punya blog TLD dan akhirnya saya pun menjadi blogger profesional sampai sekarang
    Memang sangat inspiratif ya kak Al ini

    ReplyDelete
  8. Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang membawa dirinya bermanfaat bagi orang lain. Sekecil apapun itu pengaruhnya, menjadikan diri bermanfaat juga adalah suatu amalan. Semoga Mbak Alaika, Mbak Maria, saya dan banyak blogger lain di tanah air demikian pula adanya. Untuk sekarang dan nanti. Aamiin YRA.

    ReplyDelete
  9. Biasanya aku nulis organik diselipin curhat tipis tuh kalo lagi mengulas drama atau film yang habis aku tonton.
    Kalau keseharian, biasanya yang ingin diingat dan sedang sesuai dengan tema menulis, misalnya.. Aku rasanya kurang bisa menceritakan dengan cantik kisah hidupku, hehehe..berasa B aja.

    Tapi amazingly..
    Aku suka banget sama tulisan kak Al yang selalu dengan riset mendalam meski tulisannya organik atau curhat.
    Sebenernya, kita semua bisa menulis. Hanya yang informatif dan tidak cerita berlebihan yang cenderung hate speech, itulah blogger perempuan yang keren.

    ReplyDelete
  10. MasyaAllah ya,
    Semakin mantap dan bangga menjadi blogger

    Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan kelimpahan rejeki kepada semua blogger yang berbagi hal baik.

    ReplyDelete
  11. Definisi pahawan berubah seiring dengan waktu.Sejalan dengan apresiasi yang semakin mudah diberikan untuk saling dukung. Saya pribadi memang menganggap seseorang yang menjadi sudah memberi solusi pada mereka yang sangat membutuhkan saat itu, adalah pahlawan. Meski mungkin pahlawan lokal.

    ReplyDelete
  12. Iya juga ya ambu, blogger masuk pahlawan tanpa tanda jasa. Soalnya sering nemu cerita menarik dan inspiratif dari para blogger.

    ReplyDelete
  13. Aku juga senang sama mbak Al nih kak. First impression waktu tau mbak Al, sewaktu beliau cerita tragedi di Aceh. Juga beliau cerita tentang pernikahannya dulu yang tidak direstui. Itu menarik buat dibaca. Hehe

    ReplyDelete