4 Cara Atasi Kesedihan Ditinggal Orang Tersayang

     
maria-g-soemitro.com

 4 Cara Atasi Kesedihan Ditinggal Orang Tersayang


“I love you.” Ucapan yang sering dilontarkan pasangan kekasih. Bagaimana sesudah menjadi pasangan suami istri? Masihkah saling mengucapkan: “I love you” ?

Saudara sepupu saya masih melakukannya. Lebih tepatnya, suaminya yang melakukan, dia mengucapkan “I love you,” pada istrinya setiap berangkat kantor, pulang ngantor dan menjelang tidur malam.

Semula sang istri menganggap “lebay” ucapan sayang tersebut. Tetapi setelah 15 tahun pernikahan, dia menjadi terbiasa, kadang dia menjawab “luv u juga”. Namun seringkali dia hanya menjawab “Ya,” atau sekadar mengangguk.

Sekarang dia sangat menyesal. Suatu malam sang suami meninggal dunia, setelah  memanggil nama istrinya sambil memegang dada. Kesakitan.

Almarhum meninggalkan 2 anak dan pastinya: 

Penyesalan yang mendalam!

Baca juga:
Ini Rahasia Menjadi ‘Menteri Keuangan’ yang Sukses!

Bicara Perempuan Berdaya di International Women’s Day 2022

Daftar Isi:
Kesedihan, Tak ada Orang yang Benar-benar Siap
4 Cara Atasi Kesedihan Ditinggal Orang Tersayang

  • Kesedihan dan Kehilangan itu Nyata
  • Pemulihan Membutuhkan Waktu
  • Jangan Mengambil Keputusan Untuknya
  • Bantu Kebutuhan Eksternal

 FWD Care Recovery Plan


Namun, tak seorang pun yang benar-benar siap menghadapi kematian. 

Salah satunya terjadi pada ibu kandung saya. Seolah menyiapkan istrinya, setelah bertahun-tahun keluar masuk rumah sakit untuk rawat inap, akhirnya ayahanda meninggal dunia. 

Kala itu ibunda masih berusia 36 tahun. Meninggalnya ayahanda berarti ibunda harus memikul beban sendirian. Dia harus merawat, mendidik dan mencari nafkah untuk 6 orang anak yang masih kecil-kecil. Bahkan si bungsu masih 3 bulan, masih bayi merah dan masih menyusu pada ibunda.

Sebagai anak usia 9 tahun (kala itu), tentu saja saya tak bisa membantu ibunda mengatasi kesedihannya. Beda halnya kini. Beberapa kejadian membuat saya paham dan bisa membagikan 4 tips membantu kerabat/teman yang mengalami kesedihan akibat ditinggal orang tersayang.

  

maria-g-soemitro.com

4 Cara Atasi Kesedihan Ditinggal Orang Tersayang

1. Kesedihan dan Kehilangan itu Nyata

“Sudah, …..jangan menangis aja, ingat anak-anak.”  Pernah mendengar kalimat penghiburan seperti itu?

Alih-alih menghibur, hal tersebut malah membuatnya semakin tertekan.

Di zaman serba mahal ini, suami istri umumnya sama-sama bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan harian,  biaya pendidikan, biaya proteksi keuangan (seperti asuransi jiwa dan asuransi kesehatan), serta investasi untuk masa pensiun.

Wafatnya suami akan membuat sang istri seolah “lumpuh sebagian". Terlebih jika sang istri tak bekerja. Dia harus mulai dari nol agar kebutuhan keluarga tercukupi.

Jadi daripada memberi penghiburan yang malah membuatnya depresi, bagaimana jika melakukan penghiburan dengan doa bersama? Sebagian kaum muslim mengenal tahlilan.

Demikian pula banyak non muslim yang mengadakan acara sembahyang untuk almarhum. Juga bertujuan menghibur keluarga yang ditinggalkan.

2. Pemulihan Membutuhkan Waktu

“Sebel sama tanteku nih,” curhat seorang teman. Dia berkisah, setelah kematian suaminya setahun lalu, sang tante mengurung diri di kamar. Tak mau mengurus 2 anaknya yang masih kecil-kecil. Sang tante seolah tak peduli, meninggalnya suami menyebabkan hilangnya nafkah keluarga.

Agar sang tante bisa mandiri dan menafkahi anak-anaknya, sang teman dan keluarga besar menyediakan warung sekaligus modalnya. Namun sang tante bergeming, tetap mengurung diri di kamar.

Sang teman lupa, ngewarung itu butuh skill. Pemilik warung harus cermat mengenali barang jualannya, harus tangkas berhitung, harus siap melayani pembeli dengan wajah menyenangkan, dan seterusnya.

Sang teman juga melupakan bahwa pemulihan membutuhkan waktu. 

Mungkin ada orang yang bisa segera bangkit dari kehilangan orang yang dicintai. Ada yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Bahkan ada yang mengalami depresi berat sehingga harus disehatkan kembali mentalnya sebelum menjalani kehidupan normal.

3. Jangan Mengambil Keputusan Untuknya

Ini terjadi pada keluarga saya. Pasca ayahanda meninggal,  eyang membawa seorang adik saya yang kala itu masih berusia 6 tahun, ke kota tempat tinggal beliau. Tujuannya tentu baik,  yaitu untuk meringankan “beban” ibunda.

Hal yang disesali ibunda bertahun-tahun kemudian. Kala eyang membawa adik saya, ibunda masih dalam keadaan kalut dan berduka. Belum bisa berpikir jernih. 

Setelah ibunda pulih, dia merasa sangat bersalah. Dia merasa telah “membuang” anaknya. Demikian pula dengan adik saya, dia merasa "gak disayang" hingga dicabut dari pelukan hangat ibu kandungnya.

Jadi, seperti kasus teman saya yang menyediakan usaha warung, serta kasus adik saya, tujuannya memang baik, tapi gak tepat. Seharusnya serahkan pada yang bersangkutan (sang tante maupun ibu saya), agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.

Jika yang bersangkutan sedang terpuruk, ya harus ditunggu hingga pulih kembali.

4. Bantu Kebutuhan Eksternal

Seolah “separuh nyawa hilang” dirasakan saudara sepupu saya (kisah di awal tulisan). Dia terbiasa bareng dengan suami tercinta. Selain ngantor, mereka selalu bersama, kompak bak mimi dan mituno.

Kematian suami membuatnya bingung dan seolah lumpuh. Beruntung perumahan tempat dia tinggal berdekatan dengan adik saya. Sehingga urusan pemakaman jenazah, penerimaan tamu, serta urusan lainnya diambil alih oleh adik saya dan istrinya.

Pasangan suami istri ini juga membantu mengurus anak-anak almarhum yang kebetulan baru masuk sekolah lanjutan atas dan sekolah lanjutan menengah.

Termasuk membantu mengkalkulasi biaya pendidikan mereka. Seperti jumlah uang pertanggungan asuransi jiwa ditambah asuransi pendidikan serta penghasilan saudara sepupu yang menjadi single parent, apakah cukup hingga beberapa tahun mendatang?

 

maria-g-soemitro.com

FWD Care Recovery Plan

Paham bahwa tidak mudah menerima kehilangan, tetapi harus mau berdamai dengan kesedihan dan bisa melanjutkan hidup normal, FWD Insurance menghadirkan FWD Care Recovery Plan.

FWD Care Recovery Plan merupakan suatu program layanan dari FWD Insurance sebagai dukungan bagi para nasabah, mulai dari memberikan rekomendasi perawatan kesehatan hingga dukungan emosional setelah klaim.

Secara rinci, FWD Care Recovery Plan meliputi:

1. Layanan Mental Konseling

Layanan ini dapat digunakan oleh tertanggung atau anggota keluarga terdekat dari tertanggung untuk membantu pemulihan mental.

Seperti dikisahkan di atas, kematian orang yang dicintai bak “separuh jiwa hilang”, akibatnya istri/suami depresi dan mengalami gangguan kesehatan mental. 

Sementara yang bersangkutan harus segera pulih karena mempunyai tanggungan anak. Karena itu nasabah dapat menggunakan layanan ini yang dapat diakses melalui Aspire Lifestyles

2. Perawat Home Care

Layanan untuk merawat tertanggung di rumah.

3. Konsultasi ahli gizi

Layanan konsultasi dengan ahli gizi untuk mendukung pemulihan tertanggung.

4. Transportasi medis lokal

Layanan transportasi medis untuk tertanggung yang membutuhkan penjemputan dari/ke fasilitas medis.

5. Fisioterapi

Layanan fisioterapi untuk tertanggung (di luar manfaat produk, jika ada).

6. Konsultasi hukum

Layanan konsultasi hukum yang dapat digunakan oleh keluarga terdekat atas meninggalnya tertanggung.

  

maria-g-soemitro.com
sumber:FWD Insurance

  


Tidak semua anggota keluarga yang ditinggalkan bisa beruntung seperti saudara sepupu saya. Entah apa yang terjadi jika dia dibiarkan sendirian mengambil alih tanggung jawab tulang punggung keluarga.

FWD Care Recovery Plan hadir sebagai dukungan untuk nasabah FWD Insurance, mulai dari memberikan rekomendasi perawatan kesehatan hingga dukungan emosional setelah klaim. 

FWD Care Recovery Plan merupakan layanan bantuan profesional secara gratis dari FWD Insurance. Nasabah maupun anggota keluarga dapat berkonsultasi dengan perawat terpercaya dari Aspire Lifestyles untuk mendapatkan informasi layanan yang sesuai dengan kebutuhan termasuk pengaturan jadwal dengan penyedia layanan.

Layanan bantuan profesional dari Aspire Lifestyles  meliputi layanan mental konseling, perawat home care, konsultasi ahli gizi, transportasi medis lokal, fisioterapi, dan konsultasi hukum.

Sungguh melegakan bukan? FWD Insurance fokus pada kebutuhan nasabah. Termasuk menghadirkan FWD Care Recovery Plan yang akan memberi pengalaman asuransi berbeda pada nasabahnya.

Baca juga:
Womens, Ingin Banjir Cuan dari Fandom? Ini Caranya!

Cerdas Kelola Keuangan agar Aman dan Tidak Tergoda Pinjol

30 comments

  1. Nyebelin banget kalau ada yang berani sok bijak pas orang lagi berduka, sok bijaknya nasihatin, jangan menangis lah, ini lah, itu lah.
    Padahal ya memang sedang momen berduka ya.
    Btw lengkap ya paket FWD Care Recovery Plan ini, cocok banget untuk healing kesedihan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. Udahlah cukup didengarkan atau diterima aja kesedihannya. Mereka nggak lagi pengen denger apa2 pasti.

      Delete
  2. Setiap orang tak sama, ada yang bisa segera mengatasi kesedihan setelah ditinggal yang tersayang ada juga yang butuh waktu lama. Menerima kehilangan tak gampang, meski tetap kita harus berdamai dengan kesedihan dan bisa melanjutkan kehidupan. Syukurnya ada banyak bantuan seperti dengan memiliki FWD Insurance yang punya layanan FWD Care Recovery Plan.

    ReplyDelete
  3. Saya percaya sangat sulit bagi sebagian orang untuk memulihkan mental paska kehilangan. Saran meminta bantuan pihak eksternal bisa diambil. Saya setuju dengan Mbak Maria tentang hal ini.

    ReplyDelete
  4. Baru kemarin kejadian sahabat anakku meninggal karena kecelakaan lalu lintas ketika sedang menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan program terpadu dari pondok pesantren. Gak kebayang gimana sedih dan rasa kehilangan kedua ortunya...
    btw, salut deh buat FWD Insurance dengan program FWD care recovery plan-nya. solutif banget...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, semoga husnul khotimah beliaunya Dok.

      Saya juga salut dengan FQD Insurance iji, sampai ada layanan konsultasi juga.

      Delete
  5. Bener banget nih, setiap orang yang kehilangan orang tersayang pastinya butuh waktu untuk pemulihan. Gak gampang memang ngejudge orang lain untuk cepat pulih dan melupakan. Dan kita juga perlu support ya kak untuk temen yang sedang sedih dan kehilangan. Btw, adanya FWD insurance ini bagus juga tuk proteksi dan konsultasi kesehatan mental dengan pakarnya langsung.

    ReplyDelete
  6. ditinggal orang tersayang apalagi secara tiba-tiba itu benar-benar membuat shock. itulah yang saya alami tepat sebulan lalu. sampai saat ini saya bahkan masih sering linglung dan tiba-tiba nangis tanpa saya ketahui sebabnya. ini semua karena saya masih shock dan seolah belum percaya dengan apa yang terjadi.

    semoga seiring berjalannya waktu kesedihan saya bisa berkurang, walau saya gak tahu itu kapan

    ReplyDelete
  7. Masya Allah layanan FWD Care Recovery ini betul-betul menyeluruh. Saat membaca saya kira hanay berurusan dengan trauma saja, namun ternyata juga memberikan konsultasi hukum. Ini nilai lebih tentunya

    ReplyDelete
  8. Ketika ada orang tertimpa kemalangan kalau tak bisa bijak dalam penyampaian maka sebaiknya diam,doakan saja dari jauh, atau bantu kebutuhan pangannya juga bisa ya?

    ReplyDelete
  9. Luar biasa FWD. Rasa2nya baru FWD deh punya program care recovery plan seperti ini. Benar2 program yg bermanfaat untuk mereka yg sedang di dalam kedukaan yg mendalam. Sentuhan personal tentunya memberikan kelegaan jiwa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget nih FWD bisa tahu betul apa yang dibutuhkan semua orang saat ini. Karena bisa membantu para korban trauma dan yang membutuhkan tenaga psikologis dll.

      Delete
  10. Itulah sebabnya kalau ada yang kehilangan anggota keluarganya biasanya kalau takziah gak berani nanya2. Biarkan org menerima dulu dan berduka :( .
    Postingan2 soal kematian ini juga menjadi reminder saya pribadi utk menyiapkan yang terbaik buat keluarga minimal kalau saya meninggal tidak malah memberatkan :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar kak,
      Sebaiknya memang gak tanya-tanya, karena kondisinya sedang dalam keadaan baik. Bagusnya dikuatkan lebih dulu ya

      Delete
  11. Sangat terbantu sekali..
    Kalau sedih ada yang bantu apalagi dengan tenaga ahli seperti dari FWD Care Recovery Plan. Kalau hanya sekedar kalimat penghiburan, biasanya makin sedih dan mellow.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Kak, jadi ada banyak supporting system kalau begini. Penguatan dari keluarga, jiuga penguatan dari ahlinya emlalui konsultasi bisa didapatkan

      Delete
  12. Pukulan terbesar ku saat kehilangan bapak. Butuh waktu yang lumayan keras untuk bisa sampai seperti sekarang. Selain itu memanh harus disadari bahwa kalau kita butuh bantuan, maka jangan sungkan minta bantuan

    ReplyDelete
  13. Sedih banget ya ambu emang sedih saat berduka sangat manusiawi, seiring berjalannya waktu keluarga akan berdamai dan menerima kehilangan, saat ini banyak jalan dan kerennya lagi FWD begitu care dengan adanya layanan mental konseling, pasti bukan healing yang sering disebut orang2 tapi beneran healing dengan ahlinya

    ReplyDelete
  14. kehilangan org tersayang memang ga pernah mudah ya.

    ibuku berpulang thn 2016; nyeseknyaaaa masih berasa ampe sekarang 😭

    ReplyDelete
  15. Mau meninggal mendadak atau memang sudah sakit lama, kehilangan orang tersayang tuh seperti 1/2 nyawa hilang. Apalagi kalau ayah sebagai kepala keluarga. Baru tahu ada program FWD Care Recovery Plan, ditambah ada konsultasi psikolog, akan sangat membantu keluarga yang ditinggalkan tetap tabah...

    ReplyDelete
  16. Setiap orang punya waktu pulih sendiri-sendiri ya mba. Ada yang cepat sekali bangkit tapi ada yang hingga bertahun-tahun belum pulih. Aku tahu banget rasanya jadi anak adiknya mba Maria tadi. Karena sampai sekarang sepertinya sulit sekali menerima kenyataan itu mba

    ReplyDelete
  17. Kenapa ya, kebanyakan orang senang "memaksa" orang yang sedang berduka agar jangan sedih dan jangan nangis. Padahal menangis itu pelepasan emosi yang bagus.
    Parahnya, ada juga yang sampai ringan banget ngatain kurang iman, kurang sedekah, nggak percaya Tuhan, dsb pada orang yang sedang bersedih.

    Asuransi seperti FWD memang bisa membantu masalah finansial. Tapi kekosongan hati karena kepergian orang tersayang butuh waktu untuk pulih.

    ReplyDelete
  18. Masa-masa kehilangan tentunya berat buat kejiwaan orang yang ditinggalkan. Apalagi jika berbicara tentang memori dan bagaimana orang yang wafat telah memberikan kenang-kenangan yang tak terlupakan. Semoga dengan adanya program FWD Care Recovery Plan ini, banyak orang kehilangan yang terbantukan. Apalagi paket-paket penanganannya rinci dan memberikan manfaat.

    ReplyDelete
  19. Butuh waktu untuk pulih dari kesedihan. Ini yang harus dipahami semua orang.

    ReplyDelete
  20. Pasca kehilangan orang tercinta memang membutuhkan waktu untuk bisa mengendalikan keadaan ya. Tapi bukan berarti harus berlarut larut juga. Apalagi misalkan ada turunan yang harus dipikirkan kehidupan dan nasibnya.

    ReplyDelete
  21. Pasca kehilangan orang tercinta memang membutuhkan waktu untuk bisa mengendalikan keadaan ya. Tapi bukan berarti harus berlarut larut juga. Apalagi misalkan ada turunan yang harus dipikirkan kehidupan dan nasibnya.

    ReplyDelete
  22. Namanya sedih itu nyata banget.
    Seketika diterjang kesedihan, rasanya seperti kena tsunami.
    Dan neski sudah mereda pun, sisa-sisanya tentu masih ada.

    Untuk recovery sepenuhnya, sangat terbantu sekali jika ada FWD Care Recovery Plan.

    ReplyDelete
  23. ditinggal yang tersayang itu memang bikin lumpuh sebagian ya mbak. tapi balik lagi mesti cepet2 back to reality karena ada yg bergantung hidup pada kita, terutama anak2. Walau begitu, tetap harus melakukan dan memutuskan sesuatu dgn kepala jernih sih.
    layanan mental health ini menurutku yg paling bagus deh. ternyata masuk juga ya dalam FWD insurance

    ReplyDelete
  24. Hehhee, saya biasanya suka iseng kalau suami tidur tetap nanya love you, dan alhamdulillah dijawab too, ehehh
    Kadang kayak gitu tuh simple tapi sangat bermakna

    Kalau mengingat kesedihan yang dirasakan ibu yang harus merawat 5 anaknya tanpa seorang suami karena kehilangannya, membuat saya berdecak, ibu kuat, walau dalam perjalannya tentu tidak selamanya seperti itu,
    T_T

    ReplyDelete
  25. Gak bisa bayangin jika ada di posisi istri ditinggal meninggal suaminya. Terus harus mengurusi anaknya yang masih kecil kecil. 6 anak dan ada yang masih 3 bulan. Ya Allah. Semoga diberi rezeki dan kemampuan lebih ibu yang seperti itu

    ReplyDelete