Womens, Ingin Banjir Cuan dari Fandom? Ini Caranya!

      
maria-g-soemitro.com

Womens, Ingin Banjir Cuan dari Fandom? Ini Caranya!

“Saya gak cocok di bisnis ini,” jawab kawan saya tentang alasan meninggalkan bisnis fashion. Dalam keseharian, sang kawan sangat fashionable, seperti banyak kaum perempuan di Kota Bandung. Gak heran Kota Bandung mendapat julukan “Paris van Java”.

Melihat peluang pasar, beberapa perempuan kreatif asal Bandung mengisi industri fashion di ranah nasional, malah beberapa diantaranya mampu menembus pasar internasional, sebutlah nama-nama: Feny Mustafa (Shafira)  Irna Mutiara, Nuniek Mawardi, Aninda Nazmi dan masih banyak lagi.

Seperti umumnya industri, selain pengusaha papan atas, ada juga pemilik usaha fashion berskala kecil seperti teman saya tersebut. Dia berpikir, daripada “uang sayur”nya terganggu, mengapa tidak menjadi desainer dan produsen pakaian jadi?

Ternyata tak mudah. Sang kawan kewalahan harus mengelola banyak tenaga kerja seperti tenaga kerja pola, cutting, sewing, marketing dan masih banyak lagi. Waktunya habis tersita untuk mengurus produksi dan pameran.

Jalan keluar muncul ketika suaminya harus dirawat di rumah sakit dalam waktu lama. Sang kawan terpaksa harus meninggalkan beberapa pekerjaan, dan akhirnya menutup total usahanya. “Saya lebih cocok bersolo karir,” katanya.

Jadi sekarang sibuk apa?

“Saya jadi YouTuber,” jawab sang kawan sambil tergelak.

Baca juga:
5 Cara Cerdas Pilih Asuransi untuk Kaum Milenial 

Cerdas Kelola Keuangan agar Aman dan Tidak Tergoda Pinjol

Daftar Isi

  • Perempuan, Selalu Cerdik Menangkap Peluang Cuan
  • Kim Mentari dan Cuan dari Fandom
  • Tips Kelola Income dari Indrawati Kawihardja

Berbekal pengetahuan tentang tempat grosiran kain, gosiran daster, grosiran tas, serta grosiran lain yang mematok harga murah, sang teman membuat konten yang khas. Gak heran dalam waktu singkat jumlah subscribers-nya hampir mencapai 100.000 orang.

Raihan yang sangat lumayan, mengingat sang kawan belum memiliki asisten. Peralatannya pun seadanya. Di sela-sela kesibukan merawat keluarga, sang kawan mengemudikan kendaraan roda 4 yang tidak muda lagi, menyisir jalan-jalan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung menuju lokasi narasumber.

Sangat menarik ya? Perempuan Indonesia ternyata punya banyak peluang untuk mengembangkan diri sekaligus mendapat cuan.

Salah satu dari mereka adalah Kim Mentari, Pemilik DeaMicasa_Shop yang mendapat cuan dari fandom, atau kegemaran terhadap idol, hobi, genre dan lainnya.

Bersama dengan Indrawati Kawihardja, Head of Agency Training FWD Insurance, Kim hadir sebagai narasumber talkshow berjudul ““Press Play to Your Smart Fandom", yang digelar FWD Indonesia untuk merayakan International Women's Day pada Kamis, 9 Maret 2023.

Bagaimana keseruan obrolannya? Yuk kita kupas:
 

maria-g-soemitro.com

Kim Mentari dan Cuan dari Fandom

Ada yang gak kenal BTS? 

Jika ada yang baru tau tentang BTS, grup vokal pria asal Korea Selatan yang semula bernama Bangtan Boys, kemudian berakronim menjadi Beyond The Scene, mungkin bak katak dalam tempurung ya?

Boys band yang terdiri dari RM, J-Hope, Suga, Jin, V, Jungkook, dan Jimin ini, lucu serta gemesin. Lagu-lagunya easy listening. Gak heran BTS’s army bertambah dari waktu ke waktu.

Jadi paham dong, ketika pada Juni 2021, suatu makanan siap saji merilis BTS Meal yang berisi chicken nugget, french fries, dan cola, maka antrian pun mengular. Begitu ramainya, membuat Pemprov DKI khawatir, terlebih saat itu masih pandemi Covid-19, sehingga beberapa gerai harus ditutup dan diawasi Satpol PP.

Wow banget ya?

Kisah selanjutnya bikin mata terbelalak. Sekarang, di market place banyak dijual bekas wadah bekas BTS Meal, yaitu: 1 gelas (tanpa tutup) 1 box chicken nugget (tanpa chicken nugget) dan 1 kantong kertas. Harganya ratusan ribu rupiah, malah ada yang mematok harga Rp 599 juta. (sumber) Wow!

Kok bisa ya?

Tentu saja bisa, fandom BTS begitu fanatik, mereka cenderung menjadi 'compulsive buying' ketika berhubungan dengan idolanya. Fandom BTS juga umumnya FOMO (Fear of Missing Out), mereka ingin mempunyai merchandise yang dimiliki penggemar BTS lain.

Kim Mentari melihat peluang bisnis ini. Saat hendak menonton langsung pertunjukan BTS pada 2019, Banyak yang nitip “tolong dibellin” ini dan itu. Jadi, mengapa gak sekalian buka usaha jastip? Bukankah sama-sama menguntungkan?

Dapat cuan banyak dong?

Menurut Kim Mentari, yang penting adalah pengelolaannya. Peluang bisnis tidak selalu ada. Tangkap ketika peluang itu hadir, kemudian kelolalah pemasukan dengan bijaksana. Jangan dihabiskan semua. 

Beberapa step yang dilakukan Kim antara lain memproteksi kekayaannya dengan asuransi, menabung, menyiapkan dana darurat, mempercepat kekayaan melalui investasi dan terntu saja, menikmatinya!

Inspiratif banget ya? Berapa pun jumlah pemasukan kita sekarang, akan habis tak bersisa.

Dibutuhkan kemampuan mengelola income agar setiap rupiah yang kita dapat bisa bermanfaat meningkatkan kualitas hidup.

Untuk itu, Head of Agency Training FWD Insurance, Indrawati Kawihardja hadir untuk memberikan sejumlah tips.
 

maria-g-soemitro.com

Tips Kelola Income dari Indrawati Kawihardja

Saldo rekening nol, bahkan minus? Indrawati Kawihardja pernah mengalaminya. Berawal ketidak mampuan mengelola pemasukan, jangankan menabung, Indrawati harus melunasi sekian banyak tagihan.

Karena itu, ilmu mengelola finansial yang dijelaskan Indrawati terasa sangat berdaging.

Salah satunya adalah prinsip 3 S yang wajib diterapkan saat kita mendapat income. 3 S yang dimaksud adalah:

S1 = SAVING

S pertama adalah saving. Yang dimaksud tentu saja bukan saving ala tempo doeloe, atau menabung dalam celengan ayam. Melainkan memasukan income ke dalam rekening tabungan, sebelum dibagi ke dalam beberapa pos seperti pos spending dan sharing.

S2= Spending

Buatlah pos pengeluaran berdasarkan persentase dan tepatilah. Beberapa ahli menyarankan prinsip 10 – 20 – 30 – 40. Namun tentu saja bisa berbeda untuk setiap orang.

Ada yang membutuhkan lebih banyak pengeluaran untuk mengejar fandomnya, sementara yang lainnya gak sebanyak itu.

S3 = Sharing

Quote yang berbunyi “Sharing is caring, sungguh tepat. Sharing atau berbagi dengan sesama ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan mental, hal yang sering kita lupakan.

Lebih lanjut, sambil tersenyum Indrawati menjelaskan bahwa ilmu mengelola finansial tidak bisa diselesaikan dalam waktu sebentar, terlebih hanya beberapa menit selama talkshow kali ini.

Namun, ada beberapa prinsip baku yang bisa diterapkan agar kondisi finansialnya sehat. Selain 3 S, kita bisa membagi income dengan prinsip 40 – 30 – 20 – 10.

40% – Kebutuhan Hidup

Persentase terbesar (40 %) digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti biaya makan minum, transportasi, pakaian, biaya utilities (tagihan listrik, air, telepon, pulsa, internet) dan sebagainya. Alokasi ini mencakup kebutuhan pokok dan gaya hidup.

30% – Cicilan Produktif

Butuh kendaraan untuk kegiatan produktif? Contohnya kita telah mengkalkulasi,  biaya transportasi menggunakan kendaraan pribadi lebih murah dibanding angkutan umum.

Maka, tidak ada salahnya membeli dengan cicilan, asalkan jumlahnya tidak melebihi 30 %.
Demikian pula dengan pembelian rumah dan peralatan lain. Jangan lupa tunggu cicilan pembelian yang sedang berlangsung hingga lunas, sebelum mengambil cicilan yang baru.

20% – Asuransi, Investasi, dan Dana Darurat

Mengapa harus membeli asuransi, khususnya asuransi jiwa dan asuransi kesehatan? Karena kita tidak dapat menolak terjadinya sakit, kematian dan kecelakaan. Ketiga hal tersebut merupakan keniscayaan yang terjadi pada manusia.

Investasi dibutuhkan untuk mengembangkan asset. Hanya sekadar menabung tidak bisa mengimbangi tingginya tingkat inflasi. Sementara tingkat biaya di masa depan (biaya pendidikan, biaya pensiun dan lainnya) meningkat seiring kenaikan inflasi.

Sedangkan dana darurat dibutuhkan untuk mengantisipasi pengeluaran yang sifatnya darurat, seperti kerabat meninggal serta pengeluaran tak terduga lainnya. Karena itu, asuransi, investasi dan dana darurat disebut juga alokasi dana masa depan.

Agar kualitas hidup tetap terjaga, sebaiknya alokasinya jangan kurang dari 20 %, malah sebaiknya ditingkatkan saat penghasilan bertambah besar.

10% – Kebaikan

Sangat terkait dengan 3 S di atas, kita harus melakukan keseimbangan psikis dan fisik. Jangan hanya fisik yang diberi makanan enak dan pakaian bagus, psikis pun membutuhkan perhatian. Karenanya lakukan sharing sebagai bentuk kepedulian pada sesama.

Bentuknya bisa beragam, mulai dari donasi ke lokasi bencana alam, menyalurkan ke beberapa lembaga crowdfunding dan lembaga lembaga filantropi atau memasukkannya ke kotak donasi rumah ibadah.

Jumlah income tidak cukup untuk melakukan 40-30-20-10?
Mungkin Anda harus melakukan pembenahan, diantaranya sebagai berikut:

1. Menambah penghasilan.

Selalu ada peluang untuk meningkatkan penghasilan. Seperti yang dilakukan Kim Mentari atau kawan saya di atas yang mengambil peluang bisnis untuk mengejar fandomnya

2. Turunkan gaya hidup.

“Berapa jumlah e-wallet Anda?” tanya Indrawati. “Maksimal 2 saja, karena semakin banyak e-wallet, kita akan semakin boros” lanjutnya

Setuju banget ya? semakin banyak e-wallet, semakin mudah uang dibelanjakan, walau mungkin produk dibeli hanya untuk memenuhi keinginan, bukan kebutuhan.

Jadi, yuk kita tekan #FWDPressPlay, agar hidup kita semakin berwarna dan berkualitas. Karena hidup hanya sekali, jangan melakukan hal sia-sia yang akan disesali kemudian.

Untuk kamu yang belum memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan bisa cek product FWD Insurance 

Baca juga:
5 Komitmen Agar Bebas Finansial di usia Dini 

5 Cara Cerdas Habiskan THR agar Bebas Finansial di Usia Muda

23 comments

  1. Dekat rumah saya ada gerai fastfood yang jual BTS Meal itu, Ambu..dan gila waktu itu, sampai kacau balau, antriannya bikin macet total mana lokasi di perempatan jalan. Memang ya fandom ini jika dioptimalkan bisa jadi ladang cuan, asal ya itu tadi dikelola dengan benar seperti tips yang disebutkan di artikel ini

    ReplyDelete
  2. seruuuu bgt💯😆
    gegara fandom malah bisa menjadi sumber cuan.
    ya ampuunn ini definisi assoooyyy geboy maksimal yhaaa

    ReplyDelete
  3. Setuju daku, ketika ada peluang maka harus diambil. Apalagi ini kerennya bisa memperhatikan juga apa nih yang lagi disenangi para fans. Dan bisa dikatakan cari cuan itu simple dengan kreativitas

    ReplyDelete
  4. Ngena banget poin penutupnya soal menurunkan gaya hidup ya, Ambu. Sebagaimana pun usaha mencari penghasilan tambahan dan berjuang mengelola pendanaan, kalau gaya hidup nggak mau diatur ulang ya bikin drama baru buat diri sendiri ya, Ambu.

    ReplyDelete
  5. Keren nih, Kim Mentari memberikan cara managemen keuangan agar gak habis. Karena kadang bisa kalap sih kalo gak pinter ngatur keuangan. Dan ketika uang habis, barulah ngutang dan menurut saya kurang bijak kalo tujuannya bukan untuk hal urgent/mendesak.

    ReplyDelete
  6. shaving shending sharingnya informatif banget ini buat tim gak pinter kelola keuangan kaya aku nih Ambu..
    40-30-20-10 ga pernah kepikiran sesederhana itu milah-milahnya...

    mantap lah aku mau nyoba triknya, sapa tau next konser BTS kebeli juga tiketnya.
    huwaaa... seneng Jin pulang wamil ngapel ke Indonesia wkwkwk

    ReplyDelete
  7. Ternyata menjadi fandom juga bisa menghasilkan tho. Jadi nggak sekedar dinilai terlalu berlebihan saat mengidolakan artis gitu ya.

    ReplyDelete
  8. Saya setuju banget dengan konsep pembagian 40:30:20:10 itu. Dulu sekali, saat pernah ikut workshop tentang health income, yang namanya tabungan (dana darurat) dan sedekah HARUS diambil dari awal. Keduanya bukan uang sisa. Alhamdulilah dengan konsep seperti ini, saya punya rasa aman tersendiri di dalam hati.

    Produk2 fandom memang gila2an Mbak. Kebetulan saya juga ARMY. Tapi mungkin karena sudah berumur hahahaha saya gak tergerus dengan FOMO. Yang saya beli kebanyakan bahan bacaan. Majalah atau buku yang membahas tentang mereka. Untuk barang2 lain jarang banget punya. Apalagi jika angkanya sudah mengganggu kesehatan dompet hahahaha.

    ReplyDelete
  9. Saya setuju dengan menjadi smart fandom ini, jadi seberapapun fanatiknya kita sama yang diidolakan, tetap harus sesuai dengan logika dan harus realistis juga. Jadi kalau realistsisbisa menangkap peluang, dan bisa tetap jadi fandom

    ReplyDelete
  10. Gaya hidup udah ndlosor, nih. Satu-satunya cara tinggal nyari sumber penghasilan tambahan :)) Temen Ambu keren nih, bikin aku jadi terinspirasi (setelah usaha sana sini mentok wae).

    ReplyDelete
  11. Aku juga cuma 2 ewallet bund malah satu aja yang dimanfaatkan haha. Kalau jd fandom sebaiknya jgn bablas sampai lupa nabung dan invest ya, malah kalau bisa manfaatin itu jd peluang bisnis krn udah kenal pangsa pasarnya. Jd ngefandom sekaligus nyari cuan :D

    ReplyDelete
  12. Saya jadi terinspirasi nih cari-cari kira-kira fandom apa yang bisa dijadikan cuan di kampung halaman. Apa kira-kira BTS juga kali, ya... hehee
    Soalnya meski anak kampung, BTS juga menggaung diantara anak-anak sekolahan mulai SD sampe SMA.

    ReplyDelete
  13. Kalau jadi smart fandom, nggak hanya dapat hiburan saja ya Ambu
    Tapi juga bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan cuan

    ReplyDelete
  14. Keren nih tips kelola income dari Indrawati. Memang idealnya ya ambu bisa melakukan seperti diatas. Namun terkadang suka jebol dengan gaya hidup dan keinginan mata yang sejujurnya kita tidak butuh. Terutama flash sale sering mengganggu iman nih

    ReplyDelete
  15. Biasanya memang ketika bergabung di fandom ini kita bisa melihat peluang-peluang emas begini. Selain happy karena kumpul bareng temen-temen yang se-vibes, juga happy bisa dapetin semua merchan idol kesayangan. Karena merchan ataupun pintilan Kpop tuh priceless banget. Mo orang bilang mahal, tapi namanya hobi.

    Jadi betul untuk pintar-pintar kelola keuangan dengan mengeluarkan sesuai dengan pos-nya masing-masing.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setiap wanita memang udah seharusnya sih punya ilmu tentang mengelola finansial, supaya tabungan nggak pernah kosongg. Apa yang disampaikan Indrawati Kawihardja itu udh passs!!

      Delete
  16. saat menyukai sesuatu, kita biasanya akan royal belanja barang yang berhubungan dengan hal yang kita sukai itu. hal ini juga yang terjadi pada para fandom, mereka pasti gak mikir seberapa mahal harga printilan yang berhubungan dengan idolanya, akan tetap diusahakan untuk dibeli

    ReplyDelete
  17. Inget banget pas gerai makanan membikin menu buat fandom waktu itu yang sampai trending di Twitter. Ternyata peluang usaha fandom ini memang menarik ya, banyak yg saking fanatiknya rela beli merchandise aslinya dari luar negeri

    ReplyDelete
  18. wow barang-barang bekas yang sebagian orang menganggap itu sepele tapi kalau mengandung unsur idol ternyata harganya tinggi juga ya....

    ReplyDelete
  19. Salut dengan Kim Mentari, nggak cuma bisa melihat peluang bisnis dengan memanfaatkan kecintaan para fandom pada idolanya, tapi juga mampu mengelola keuangan dengan baik.

    ReplyDelete
  20. Edukasi tentang mengatur pendapatan seperti ini penting banget nih Ambu. Karena kebanyakan orang suka terlena ketika sedang banyak rejeki sampai dihamburkan begitu saja tak bersisa. Nah ketika membutuhkan biaya barulah dia kaget karena sumber uangnya ternyata minus..malah yang ada cicilan tagihan dimana2. Setuju banget sama 3 S , saving, spending, sharing

    ReplyDelete
  21. Seru sekaligus penuh ilmu ini. Mantap. Betapa tidak mudah bagi banyak keluarga untuk bisa mengatur pendapat.

    ReplyDelete
  22. Suka salut banget sama penggemar KPOP ers gitu
    Karena bisa spending keuangan mereka, apalagi kalau bisa punya usaha dari hasil kegemaran ngebiasin idol

    ReplyDelete