Vagina Bau Amis Seperti Ikan Asin? Catat 7 Cara Mengatasinya!

    
maria-g-soemitro.com
sumber: health.com

Vagina Bau Amis Seperti Ikan Asin? Catat 7 Cara Mengatasinya!

“Vaginanya bau ikan asin!”

Demikian kata Galih Ginanjar tentang mantan istrinya. (sumber) Perilaku yang tidak bijak. Seharusnya semasa masih menjadi suami, dia memberi tahu dan mengajak istrinya ke dokter, bukan mengolok-olok secara kekanak-kanakan.

Berbading terbalik dengan yang dilakukan rekan saya, pasangan ekspatriat. Ketika istrinya mengeluh, dia meminta sang istri membuka celana dalam sambil bertanya, apakah keluhannya muncul sesudah berhubungan intim? Apakah karena ini? Apakah terasa itu?

Padahal dia seorang engineer, bukan dokter. Dia melakukan hal tersebut seperti halnya jika sang istri sakit punggung atau sakit kepala. Mereka akan mendiskusikan penyebab keluhan untuk dicari jalan keluarnya.

Baca juga:

Kuliner Pinggir Jalan, Antara Kelezatan dan Ancaman Penyakit Menular

Ranking 3 di Dunia, Yuk Eliminasi Kusta dengan Tolak Stigma

Daftar Isi:

  • Miss V, Bukan Tabu Bicarakan dengan Bijak
  • 7 Penyebab Bau Vagina Berubah
  • 7 Cara Mengatasi Bau Tak Sedap pada Vagina

Apakah ada perbedaan pandangan tentang vagina antara budaya barat dan budaya timur? Saya kurang tahu. Tapi saya setuju pendapat bahwa gara-gara membicarakan organ genital dianggap tabu, maka muncullah kasus  Galih Ginanjar.

Gak heran jumlah kanker serviks di Indonesia menempati peringkat ke-2. Per 31 Januari 2019, data Kementerian Kesehatan menyebutkan kasus kanker serviks terjadi pada 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian mencapai 13,9 per 100.000 penduduk.

Sebetulnya kaknker serviks bisa dicegah, sayang budaya tabu membuat informasi mengenai pencegahan dan deteksi dini belum banyak menjadi perhatian perempuan Indonesia. 

Bandingkan dengan pernyataan seorang professor dari Belanda dan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Jepang di sini, yang menyatakan jarang menangani kasus kanker serviks di negaranya.

Untuk mendobrak budaya tabu tersebut, saya memulainya dengan menulis “vagina”, alih-alih menyamarkannya dengan “Miss V”. Gak ada yang perlu disembunyikan dari keberadaan organ genital kita. Vagina bukan sesuatu yang memalukan sehingga harus dibicarakan dalam ruang tertutup.

  

maria-g-soemitro.com
sumber: herground.com

7 Penyebab Bau Vagina Berubah

Setiap perempuan mempunyai bau vagina yang khas. Baunya mirip susu fermentasi ringan atau musk yang disebabkan bakteri Lactobacillus di sebagian besar mikrobioma vagina, 

Uniknya mikrobioma vagina setiap perempuan sedikit berbeda. Selain itu, profil mikroba vagina juga dapat berubah seiring waktu. Menurut healthline.com paling tidak ada 5 penyebab bau vagina berubah, yaitu:

Paska berhubungan intim. PH normal vagina kurang dari 4,5, sementara pH sperma antara 7,2 dan 8,0, setelah bersenggama flora vagina berubah. Hal yang sama terjadi pada saat menstruasi.

Menstruasi. Darah menstruasi bersifat sedikit basa sehingga bau vagina berubah.

Kontrasepsi Hormonal. Salah satu efek samping penggunaan kontrasepsi hormonal adalah keputihan. Biasanya tidak berbahaya asalkan tidak ada perubahan warna dan bau yang mengindikasikan terjadinya infeksi pada vagina.

Stres. Kala stress dan cemas, kelenjar apokrin menghasilkan cairan seperti susu yang sebetulnya tidak berbau. Berbeda halnya ketika cairan mengenai vagina yang dipenuhi bakteri di area vulva dan menimbulkan aroma menyengat.

Makanan. Produk makanan tertentu bertanggung jawab atas  bau vagina yang disebabkan berubahnya tingkat keasaman microflora. Makanan dengan bau yang kuat dapat menyebabkan perubahan bau pada vagina, seperti rempah-rempah, makanan yang diasap, bawang merah, bawang putih, brokoli, asparagus, dan kopi membuat perubahan bau vagina. Selain itu, daging, produk susu, dan alkohol bisa membuat vagina berbau tajam dan asam.

Diet Tinggi Lemak. Beban glikemik/kepadatan energi yang tinggi, rendah vitamin A, C, E, dan -karoten mengakibatkan meningkatnya risiko vaginosis bakterial.

Vaginosis. Disebabkan ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina, vaginosis bukanlah infeksi menular seksual, tetapi berpotensi meningkatkan kemungkinannya. Tanpa pengobatan, setelah beberapa hari vaginosis bisa sembuh dengan sendirinya. Namun jika gejalanya tidak hilang, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi.

  

maria-g-soemitro.com
sumber: drbatras.com

7 Cara Mengatasi Bau Tak Sedap pada Vagina

Gaya hidup dan kebersihan menjadi kunci untuk mengatasi bau tak sedap pada vagina. Berikut diantaranya:

Diet makanan

Lactobacillus, salah satu jenis bakteri dalam flora vagina, berperan penting dalam menjaga keseimbangan seluruh sistem. Dan manusia adalah satu-satunya mamalia dengan jenis bakteri dominan ini. 

Kandungan karbohidrat yang tinggi dari makanan manusia menyebabkan tingkat glikogen yang tinggi di saluran vagina, menciptakan lingkungan yang cocok untuk Lactobacillus.

Untuk mengatasi bau tak sedap pada vagina, pilih makanan yang dapat mengubah mikroflora di vagina, salah satunya dengan diet vegetarian yang terbukti dapat membuat bau vagina yang lebih ringan.

Selain itu, dibanding produk susu yang mengakibatkan vagina berbau tajam, buah  jeruk dan grapefruits bisa membuat bau dan cairan vagina ‘lebih manis’.

Pilihan Celana Dalam

Kenakan pakaian dalam yang bersih, tidak ketat dan nyaman (sebaiknya terbuat dari katun).

Segera Ganti Celana Dalam Jika Basah

Kurangi Penggunaan Pantyliners

 Salah satu alasan pemakaian celana dalam yang ketat dan nyaman adalah agar vagina bisa “bernafas” dan mendapat sirkulasi udara yang cukup. Sementara pantyliner justru membuat pori-pori tertutup.

Akibatnya vagina tidak mendapat sirkulasi udara yang cukup, sehingga ares tersebut lembab dan hangat. Suatu kondisi yang disukai bakteri dan jamur penyebab infeksi vagina.

Saat Menstruasi

Jaga kebersihan dan kelembapan vagina dengan sering mengganti pembalut, paling tidak 4-6 jam sekali untuk mencegah pertumbuhan bakteri

Jangan Membersihkan Area Dalam Vagina

Kecuali dianjurkan dokter,  jangan membilas/mencuci area dalam vagina. Apalagi membasuhnya dengan sabun mandi (body wash).

Cuci Vagina secara Teratur

Gunakan Betadine Feminine Hygiene setiap hari. Betadine Feminine Hygiene, sabun pembersih khusus organ kewanitaan dengan pH seimbang sesuai pH area kewanitaan dan mengandung prebiotic untuk mendukung flora normal area kewanitaan.

Tersedia untuk penggunaan harian maupun saat menstruasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Betadine Feminine Hygiene silakan kunjungi https://betadine.co.id/

Baca juga:

Anak Rewel? Deteksi Penyebabnya dengan Allergy Tummy Checker

Enyahkan Kusta dengan Pendekatan 3 Zero!


20 comments

  1. Jadi perempuan memang harus rajin & suka kebersihan supaya nggak bau badan, baik vagina, ketiak, mulut, dll.

    ReplyDelete
  2. setuju banget mbak, urusan area pribadi memang bukan hal yang tabu .. tapi jika ingin membicarakannya, lakukan dengan bijaksana. Big NO curhat dengan lawan jenis tentang area pribadi pasangan.. saya ingat banget, pernah dicurhati kawan, bahwa vagina istrinya bau tak sedap. Sebenarnya nggak dekat-dekat amat juga sih sama dianya, saya tanggapi positif sih, saya pikir mungkin dia butuh solusi dan dia pikir saya tahu solusinya.. haha.. kawan saya bukan Galih Ginanjar, btw

    ReplyDelete
  3. Vagina yang berbau mesti dicarikan solusinya. Jika tidak paham dengan solusinya, bisa dengan orang yang paham bukan dengan curhat. Jika sudah tidak bisa ditangani, lebih baik ke ahlinya (dokter dsb).

    ReplyDelete
  4. Ternyata bau vagina bisa disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi seperti kopi dan susu, daging yang diasap dan sebagainya ya?. saya baru tahu nih. Sebagai wanita kita memang harus rajin menjaga kebersihan daerah intim dan juga harus memiliki kesadaran untuk berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami sesuatu yang dirasa kurang normal.

    ReplyDelete
  5. Stress bisa jadi penyebabnya ternyata ya Ambu. Dapat artikel ini membantu banget. Kalau ngobrol secara sengaykan biasanya takut mulai ya

    ReplyDelete
  6. Hari gini, masalah kesehatan reproduksi, bukan lagi hal tabu ya. Harus terbuka, harus segera mencari pengobatan dengan cara yang benar.
    Apalagi kalau ada program pingin hamil lagi. Wajib konsultasi ke dokter kandungan...
    MAkasih ya kak tips nya

    ReplyDelete
  7. Area intim memang tidak terlihat. Tetapi, bisa menimbulkan rasa percaya diri. Memang sebaiknya harus bisa dikomunikasikan dan dicari solusinya

    ReplyDelete
  8. bau vagina yang tak sedap memang sangat menganggu, ini serius harus diperhatikan jgn sampe berlarut, segera konsultasikan ke dokter

    ReplyDelete
  9. Sebaiknya saat ada hal-hal yang mengganggu memang harus cepat ditangani. Cari tahu penyebabnya biar lekas juga penanganan yang tepat

    ReplyDelete
  10. Secara alami, area kewanitaan memang punya bau yang khas. Tapi dengan perawatan yang tepat dan maksimal, bisa banyak dikurangi. Dan jadi tidak bau yang disebabkan bakteri atau kuman penyerta. Produk Betadine hygiene nih bisa dipakai untuk mengatasi bau penyerta yang gak enak ya.

    ReplyDelete
  11. Bwner banget mb, kadang saat menstruasi paling mager mau ganti, dari pagi sampai sore pasti deh baru ganti, padahal berbahaya ya buat kesehatan vagina kita.

    ReplyDelete
  12. Sedih banget saat mendengar pernyataan Galih Ginanjar, huhuhu

    Area kewanitaan memang harus selalu dijaga dan dirawat yaa, bukan untuk suami melainkan sebagai bentuk menghargai diri sendiri

    ReplyDelete
  13. Saya pun masih teringat nih mba ucapan Galih itu tentang vagina mantan istri yang bau amis. Memang terkadang bau itu bisa saja muncul kepada wanita manapun ya karena ada hal-hal penyebabnya. Cara mengatasinya boleh juga dicoba nih biar gak bau nantinya.

    ReplyDelete
  14. Banyak faktor ya yang bikin organ kewanitaan ada bau gak sedap.. Alhamdulillah ada Betadine yang siap membantu menghilangkannya.. Jadi cewek2 bebas beraktivitas tanpa khawatir ada bau tak sedap yang tercium

    ReplyDelete
  15. Sejak jaman dahulu, memang bau vagina sering disamakan dengan bau ikan asin ya? Hihihii. Dulu saya waktu masih kecil pun pernah ngadu sama Mami saja setelah selesai les di rumah guru, "Mami, kulkas di rumah bu guru kok bau anu ya?" (sambil nunjuk ke area intim).
    Thank you tipsnya Mbak.

    ReplyDelete
  16. wah jadi nambah pengetahuan baru aku, jadi stress dapat menimbulkan bau vagina ya, aku baru tahu soal ini.

    ReplyDelete
  17. Aku bayangin deh jdinya kalo makan ikan asin nih hahah maklum orang visual ini.

    Kepikiran aja, tapi memang pembicaraan seperti ini harusnya menjadi bahan edukasi ya. Bab kesehatan organ vital ini juga sih penting dibicarakan sejak dini ke anak2

    ReplyDelete
  18. ternyata pilihan celana dalam juga berpengaruh yaa. Kalau pakai sabun pembersih kewanitaan relatif aman ya mba buat bersihin area vagina?

    ReplyDelete
  19. Pernah baca bahwa sebenarnya vagina baunya emang khas. Cuma kalau udah menyrngat berarti ada yang salah, entah dari keseimbangan ph nya atau faktor lainnya. Ternyata makanan juga bisa mempengaruhi bau asam vagina. Ah, rajin-rajin deh merawat bahian intim biar sehat terus

    ReplyDelete
  20. Jadi perempuan itu challenging ya Ambu hehe (meskipun laki laki maupun perempuan punya challenge sendiri), sampai urusan organ genital pun sangat berpotensi bermasalah so harus peka banget :')

    Aku baru tahu kasus Galih Ginanjar itu, duh gemes sama laki model gitu. Harusnya memang seperti si ekspatriat, support istri dan bantu cari solusi

    ReplyDelete