Paranoia (Film Indonesia 2021), Ending yang Membagongkan

  
maria g soemitro

Paranoia (Film Indonesia 2021), Ending yang Membagongkan

Apa yang paling dirasakan selama pandemi Covid-19?

Merasa bingung?  Ketakutan tanpa bentuk?

Parno atau paranoid/paranoia kerap menyergap seiring kedatangan pandemic Covid-19

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:

Paranoia adalah  n Psi penyakit jiwa yang membuat penderita berpikir aneh-aneh yang bersifat khayalan, seperti merasa dirinya orang besar atau terkenal; penyakit khayal

Sedangkan menurut halodoc.com:

Paranoid merupakan masalah psikologis yang ditandai dengan munculnya rasa curiga dan takut berlebihan. Orang yang paranoid cenderung sulit atau bahkan tidak bisa memercayai orang lain dan memiliki pola pikir yang berbeda dari kebanyakan orang.

Riri Reza dan Mira Lesmana, 2 jendral dunia perfilman Indonesia menangkap masalah psikologis ini. Mereka memahami situasi penuh paranoia.

Masyarakat bingung.

Covid-19 bak monster tak terlihat yang tiba-tiba menyerang, sangat menular dan menyebabkan kematian. Bahkan ketika orang itu bersembunyi dan hanya menyantap makanan pesan via online.

Puncak kebingungan terjadi ketika pemerintah membuat kebijakan yang “menakutkan”

Puluhan ribu narapidana dibebaskan dengan alasan untuk mengurangi risiko tertular virus Covid-19 dalam penjara. Sementara mereka masih dalam pembinaan, pengawasan dan tanggung jawab Kemenkumham.

Masyarakat seolah diberondong berbagai macam ketakutan. Dari berbagai arah.

Topik yang sangat menarik ini, disajikan duo Riri Reza dan Mira Lesmana dalam film "Paranoia" yang mulai rilis 11 November 2021.

All out dalam karya, mereka menggandeng aktor/aktris kelas A Indonesia, yaitu Nirina Zubir dan Nicholas Saputra, membuat saya gak berpikir panjang untuk turut serta dalam event nonton bareng yang diselenggarakan Komunitas Blogger Bandung dan Forum Film Bandung.

Sambil berharap Nirina Zubir dan Nicholas Saputra hadir sih 😀😀

Seperti ketika nonton bareng film “Mars and Venus” yang menghadirkan actor/aktris Ge Pamungkas dan Pamela Bowie sebagai pemeran utama.

Sayang, kali ini enggak. Mungkin karena menyangkut bintang papan atas ya?

Yo uwislah.

Seperti diketahui, film “Paranoia” tayang secara perdana di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan pada 8-18 Juli 2021, dan berhasil meraih sejumlah nominasi di Festival Film Indonesia 2021, yaitu:

  • Nominasi Film Cerita Panjang Terbaik: Mira Lesmana
  • Nominasi Sutradara Terbaik: Riri Reza
  • Nominasi Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Nirina Zubir
  • Nominasi Penata Suara Terbaik: Aria Prayogi

Bagaimana filmnya?

Yuk kita review:

Baca juga:

Film Mars Met Venus, Tatkala Minyak dan Air Bersatu Dalam Mie Ayam

Tua-tua Keladi, Widyawati Jadi Biang Kerok di Film Mahasiswi Baru

   
maria g soemitro.com

Nirina Zubir sebagai Nanda/Dina

Nanda, korban KDRT yang mendapat keberanian ketika suaminya masuk penjara.

Nanda melarikan diri bersama anak semata wayangnya, Laura. Selalu merasa ada yang membuntuti, Dina berpindah dari satu kota ke kota yang lain. Dia juga berganti nama menjadi Dina dan mengubah nomor ponselnya.

Sampai akhirnya Dina berlabuh di Pulau Bali, tempat kawannya mempercayakan sejumlah vila untuk dikelola. 

Semua hampak berjalan mulus, hingga pandemi Covid-19 menerjang. Suami Dina dibebaskan dan hidupnya kembali penuh terror.

  

maria g soemitro

Nicholas Saputra sebagai Raka

Raka, seorang arsitek yang memiliki 2 anak perempuan.

Kematian anak bungsunya membuat Raka terpukul dan menarik diri. Hal yang membuat istrinya menceraikannya. 

Akhirnya dia memutuskan tinggal sementara di villa temannya, di tepi pantai Pulau Bali, berdekatan dengan villa yang dihuni Dina dan anaknya, Laura.

  

maria g soemitro.com

Caitlin North Lewis sebagai Laura

Laura, anak tunggal Dina dan Gion. 

Laura hanya tahu ayah yang mencintainya masuk penjara.

Paska ayahnya masuk penjara, Laura mengikuti sang ibu yang berpindah dari satu kota ke kota lainnya karena merasa ada orang yang mengejarnya.

  

maria g soemitro.com

Lukman Sardi sebagai Gion

Pengedar narkoba yang kejam. Dia gemar melakukan KDRT pada istrinya, Dina yang dinikahi saat Dina masih berusia 19 tahun.

Hanya satu orang yang bisa membuat hatinya luluh, dia adalah anaknya: Laura.

Dipenjara karena kejahatannya, Gion dibebaskan saat pandemi Covid-19 dengan alasan untuk mengurangi risiko tertular virus Covid-19 di dalam penjara.

  

maria g soemitro.com

Sinopsis Film Indonesia (2021) :Paranoia

Menurut mitos, seseorang yang menabrak kucing akan mengalami kesialan bertubi-tubi.

Dan Dina menabrak kucing sampai mati!

Dan benar, kesialan itu muncul satu demi satu. Salah seorang tamu vila yang dikelolanya, mengenalnya sebagai Nanda, istri Gion. 

Gion, sosok suami yang ditakutinya. Sosok yang gemar melakukan KDRT. Sosok yang membuat Dina berganti nama, berganti nomor ponsel, dan pindah dari kota ke kota.

Dan kini, walau masa hukumannya masih lama, Gion dibebaskan dari penjara. Pemerintah membebaskan dengan alasan untuk mengurangi risiko tertular virus Covid-19.

Dina segera bersikap. Bersama Laura, anak gadisnya, dia harus pindah lagi. Rumah di Batam baru siap beberapa hari lagi. Solusi sementara yang bisa dilakukan adalah bersembunyi di vila kosong yang tidak terdaftar dalam web yang dikelolanya.

Dina tahu, salah satu alasan Gion mengejarnya untuk mendapatkan patung. Dulu, sebelum lari meninggalkan rumah, Dina mengambil sejumlah uang dan patung  untuk biaya hidup

Karena itu Dina meninggalkan patung milik suaminya dan sepucuk surat.

Di tempat baru, alih-alih bersembunyi, Laura anak Dina malah mendatangi seorang pria yang tinggal di vila sebelah. Kepadanya, Laura menunjukkan patung dan menanyakan harganya.

Ya, patung yang ditinggalkan Dina malah dibawa Laura. Laura ingin menjualnya untuk membeli mobil dan bergaya hidup seperti gadis lainnya.

Semula Dina tak suka Laura bergaul dengan tetangga sebelah. Dia takut orang itu adalah tangan kanan suaminya, Gion.

Untunglah, setelah berkenalan langsung, tetangga sebelah rumah ternyata bisa dipercaya. Namanya Raka. Dia mengasingkan diri paska anak bungsunya meninggal.

Raka, sosok yang sangat menyenangkan. Dia bersimpati pada Dina yang berhasil membuka diri, tentang KDRT dan alasannya melarikan diri.

Relasi yang terpaksa disudahi ketika Raka mengetahui bahwa patung yang dititipkan Laura ternyata berisi heroin. Raka tak mau terlibat. Dia pergi meninggalkan vila tanpa pamit.

Sementara itu, dengan kelicikan dan kekejamannya, Gion berhasil menemukan jejaknya istri dan anaknya tinggal.

Bagaimana akhir kisah? Apakah Gion berhasil menemukan Dina dan menjadikannya objek pukulan dan perkosaan lagi?

  

maria g soemitro.com

Review Film Indonesia (2021) :Paranoia

Keluar dari zona nyaman, baik para pemain maupun Riri Reza dan Mira Lesmana yang biasanya menggarap drama. Sebutlah “Ada Apa dengan Cinta” “Laskar Pelangi”, “Gie” dan “Sang Pemimpi”, kali ini menggarap drama thriller.

Bagaimana hasilnya?

Seperti berkejaran dengan waktu, menonton film “Paranoia” rasanya melihat kisah yang tidak utuh. Yang membuat penonton menebak-nebak dan bertanya-tanya. Durasi 102 menit harusnya bisa diperpanjang.

Namun yang paling menyebalkan adalah endingnya. Gion jatuh begitu saja dari lantai atas dan mati. “Seperti nonton sinetron Indosiar,” kata seorang reviewer.

Yang aneh, saat menonton ending, tanpa disadari kami tertawa. Entah untuk melepas ketegangan melihat pergulatan Raka dan Gion. Ataukah disebabkan ending yang enggak banget, yang mungkin dibuat agar Raka tidak merasa bersalah karena telah menjadi pembunuh Gion.

Selain ending yang aneh, saya suka film “Paranoia”. Acting Nirina Zubir sangat prima, gak heran dia mendapat nominasi dalam FFI 2021. Demikian pula sinematografi dan lagunya. Sungguh tepat Aria Prayogi memperoleh Nominasi Penata Suara Terbaik dalam FFI 2021.

Daaannn…., saya suka Caitlin North Lewis! Kala semua reviewer menghujatnya, bahkan ada yang dengan kejam bilang pemeran Laura sebagai “orang titipan”, saya gak peduli.

Tuduhan lainnya, Caitlin North Lewis orang baru di industry peran. Padahal, walau tidak mendapat pemeran utrama, aktris cantik blasteran Inggris-Indonesia yang berkulit eksotis ini pernah berperan sebagai Amanda di Hit & Run (2019) dan sebagai Lula di fim “My Generation (2017) Garapan Upi Avianto.

Bagaimana dengan Nicholas Saputra? Kok gak mendapat nominasi?

Jawabannya, karena ini film Nirina Zubir. Tentang seorang perempuan yang menjadi korban  KDRT dan berusaha melarikan diri cengkraman suami. Nicholas Saputra dan Lukman Sardi menjadi sosok pendukung tokoh utama.

Mira Lesmana bisa memilih aktor manapun untuk memerankan sosok-sosok ini. Tapi harus diakui Nicholas Saputra dan Lukman Sardi menambah value, serta membuat orang mau berbondong-bondong datang ke bioskop untuk nonton kegantengan Nicholas Saputra. 😀😀

Sebagai kata penutup, apakah saya merekomendasikan film “Paranoia”?

Sangat merekomendasikan dong. Gak hanya karena ini film Indonesia, namun Mira Lesmana dan Riri Reza menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 tak seharusnya menghalangi orang untuk berkarya.

Dengan prokes ketat dan lokasi terbatas, film “Paranoia” tersaji.

Film “Paranoia” juga cukup berani memvisualisasikan banyak adegan yang seharusnya masuk 18+. (Film Paranoia lolos sensor sebagai film 13+)

Kebetulan saya sudah menonton beberapa drama Korea tentang KDRT, seperti drama Korea “Love in Sadness” dan "Let Me Introduce Her" tapi gak ada yang semencekam film “Paranoia”.

Seperti ketika Lukman Sardi sebagai Gion menyiksa istrinya dan memerkosanya. Tiba-tiba muncul Laura yang terbangun dan melihat kelakuan biadab ayahnya.

Duh epik banget.

Baca juga:

Perempuan Wajib Nonton 5 Film Inspiratif Ini

Ondine, Perempuan Cantik Itu (Bukan) Selkie


Profile

Film Indonesia (2021) :Paranoia

Sutradara: Riri Riza

Produser: Mira Lesmana

Penulis scenario : Jujur Prananto,  Mira Lesmana, Riri Riza

Penulis cerita: Mira Lesmana, Riri Riza

Penata musik: Aria Prayogi

Sinematografer: Teoh Gay Hian

Penyunting: W. Ichwandiardono

Perusahaan produksi: Miles Films

Tanggal rilis

8 Juli 2021 (Korea Selatan)

11 November 2021 (Indonesia)

28 November 2021 (JAFF)

Durasi: 102 menit

Negara: Indonesia

Bahasa: Indonesia



19 comments

  1. Penasaran dengan filmya, apalagi kalau endingnya membagongkan hahaha,
    Film-film kayak gini menarik banget sih ya.
    Saya liat di trailernya, udah kepo, eh baca ini makin kepo, kayaknya bagus nih.
    Penasaran, endingnya gimana?
    Udah lama juga ga pernah nonton akting Nirina :)

    ReplyDelete
  2. Baru membaca sinopsisnya terasa menarik sekali film "Paranoia", bukan hanya karena aktor dan artis piawai membawa peranannya, tapi film karya Riri Reza dan Mira Lesmana, sudah jadi jaminan film-filmnya menarik untuk ditonton. Jadi penasaran ingin nonton filmnya

    ReplyDelete
  3. Udah banyak teman2ku yang nonton film Paranoia ini karena ada NIcholas Saputra hahaha :) AKu belum berani ke bioskop sih hihihi :D Karya Riri dan Mira ini beda ya dan ini temanya tuh bikin kita penasaran. Apalagi ada tokoh yang kena KDRT yang diperankan oleh Nirina.

    ReplyDelete
  4. Waah hawa baru nih setelah bosan dgn film indonesia yg cenderung ke tema percintaan.
    Baca sinopsisnya jadi penasaran, rindu merasakan deg2an dibisokop hehe

    ReplyDelete
  5. Paranoia dibintangi aktor dan aktris favorit saya, emang Nirina ini kemampuan aktingnya keren. Pantes kalau dia dapat award. Jalan ceritanya menarik sih, kebayang sih jadi tokoh Nanda or Dina ama Laura harus lari dari bayang-bayang mantan suami yang jahat begitu. Penasaran deh pengen nonton langsung filmnya

    ReplyDelete
  6. Saya malah tertarik dari sisi psikologisnya, bahwa perempuan korban KDRT, walau sudah tinggal jauh dari pelaku, namun masih dibayang-bayangi ketakutan nggak jelas. Hal ini tentu sulit dipahami oleh Laura, yang notabene dicintai oleh ayahnya

    ReplyDelete
  7. Seakan2 saya ikut nonton setelah baca review ini...filmnya sangat menarik ya jadi pingin nonton beneran...

    ReplyDelete
  8. well ini filmnya menurutku epic membawa tema kdrt dalam rumah tangga yang seringkali gak mendapatkan simpati or bantuan dari pihak luar karena merasa itu adalah masalah domestik rumah tangga orang, nyatanya pemaksaan secara seksual banyak terjadi di masyarakat kita dengan berbungkus pernikahan.

    ReplyDelete
  9. Paranoia istilah baru bagi saya dakam rumpun literasi dan psikologi. Meski bagus, sayang saya belum melihat sendiri, kapan-kapan mau lihat

    ReplyDelete
  10. Saya suka actingnya Nirina. Selain memang smart, Nirina tampaknya memang aktris berkarakter yang mampu mengungkapkan cerita lewat ekspresinya. Jempolan pokoknya. Apalagi saat digarap oleh Riri dan Mira. Duo yang ulet dan rinci dalam melahirkan sebuah hasil karya sinema.

    Baca ini jadi tambah penasaran pengen nonton. Sudah 2 kali berkunjung ke bioskop dekat rumah tapi padat terus. Jadi gak berani masuk. Nantilah saat sudah mulai lowong

    ReplyDelete
  11. iya, sebagai penggemar Nicholas Saputra harusnya aku nonton film ini
    Tapi melihat cerita tentang KDRT, aku mundur alon alon
    hehe, maaf penonton rewel aku
    Tapi aq yakin, emang film ini nggak kaleng-kaleng, semua pihak yg terlibat di film ini adalah nama nama papan atas di dunia perfilman Indonesia
    pastinya, film ini sangat recommend untuk ditonton ya, Ambu

    ReplyDelete
  12. Belum pernah nonton nih film paranoia ini. Wah inget deh lagu kak nirina jubir yang pandangan pertama, eeaaaa. Bang nicolas juga ada ya di paranoia ini, jadi penasaran pengen melihat drama mereka di film ini.

    ReplyDelete
  13. Entah kenapa menurut aku pribadi ya ambu, film-film yang tayang di penghargaan film2 internasional itu kerap membagongkan. Mungkin karena akunya yang gak sampai ke sana mencerna filmnya. Hehehe.

    Meski demikian ikutan bangga dong teteup karena film nasional kita bisa muncul di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan. Ini kan sebuah prestasi juga.

    ReplyDelete
  14. Hihi aku kalo endingnya bikin pusing tu jadi kepikiran seharian

    ReplyDelete
  15. Saya kok merasa tertarik untuk menonton filmnya ya Ambu. Apalagi ada Nichohlas Saputra yang merupakan idola saya nih, Dan tentu saja Mirles merupakan sutradara andal juga ya

    ReplyDelete
  16. awalnya aku baca reviewnya ambu ini menarik bagian KDRT yang diperankan nirina zubir. dan apa yang disampaiakn ambu, kayak ada lompatan kisah gitu ya, akupun nggak puas bacanya...padahal udah mengerutkan jidat buat tahu endingnya. tetap keren

    ReplyDelete
  17. eh.. dikasi tau endingnya, jadi nggak surprise lagi ya. Tapi ada nicholas saputra jadi tetep tertarik buat nonton film ini. Cuma mungkin nanti, kalo dah mulai lupa bahwa endingnya gion mati jatuh dari tangga. hehehe

    ReplyDelete
  18. bagus ya filmnya aku udah lama gak nonton film Indonesia, sekarang pandemi paling nonton drama yang ringan aja. Kalau soal akting, Nirina emang oke deh.

    ReplyDelete
  19. Keren nih ceritanya, lagi-lagi film untuk mikir lagi, dan karya duet maut riri riza dan mira lesmana, penasaran!

    ReplyDelete