Optimalisasi Gizi, Kunci Sukses Tumbuh Kembang Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan
Apakah pembunuh nomor wahid di dunia?
Jawabannya ternyata penyakit jantung! Yang lebih mengagetkan lagi, penyakit jantung gak hanya dialami orang dewasa, tapi juga bayi dan anak-anak.
Keduanya tentu berbeda, Secara rinci, perbedaannya sebagai berikut:
- Penyakit jantung bawaan (Congenital HeartDisease), yaitu kelainan struktur anatomi, letak atau fungsi jantung akibat gangguan pembentukan organ jantung pada trimester awal kehamilan yang terbawa sampai lahir
- Penyakit jantung didapat (Acquired Heart Disease) Penyakit jantung yang terjadi akibat proses kelainan/penyakit lain yang didapat
Baca juga:
Anak Susah Makan? Pahami 7 Pedoman Berikut!
Pengalaman Luka Bakar, Lebih Sakit Dibanding Melahirkan Anak!
Daftar Isi:
- Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan di World Heart Day
- Deteksi Dini Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan
- Optimalisasi Gizi pada Anak Penyakit Jantung Bawaan
Penjelasan tentang penyakit jantung bawaan dipaparkan secara rinci oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, dr Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes dan Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Dr.dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A(K) dalam peringatan Hari Jantung Sedunia, Rabu, 29 September 2021.
Hadir Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin yang menyampaikan komitmen Danone Specialized Nutrition Indonesia dalam mendukung kesehatan anak-anak Indonesia, apapun kondisinya, agar memperoleh tumbuh kembang dan kualitas hidup optimal.
Juga hadir 2 ibu dengan anak yang menderita jantung bawaan. Agustina Kurniari Kusuma yang mempunyai putra bernama Abiel (6 tahun) tergabung dalam Little Heart Community (LHC), serta Yuli Lestari dengan putrinya Nissa (4 tahun) yang bergabung dalam Komunitas Keluarga Kelainan Jantung Bawaan (KKJB)
Ada benang merah antara testimoni kedua ibu dengan kedua narasumber, yaitu: kebutuhan gizi yang harus dipenuhi sebelum operasi, paska operasi dan selama rawat jalan/kontrol.
Dengan terpenuhinya gizi, maka “anak dengan penyakit jantung bawaan dapat disembuhkan dan menjalani kehidupan yang normal”.
Deteksi Dini Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan
Bayi/anak mengalami sakit jantung bawaan? Ah apes aja itu mah.
Ternyata gak sesederhana itu.
Data mengejutkan disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, dr Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes
Di Indonesia, penyakit jantung bawaan terjadi pada 1 dari 100 kelahiran. Atau pasien PJB bertambah sebanyak 40-50.000 pasien per tahun. Perinciannya sebagai berikut:
- PJB non kritis 37.500 pasien/tahun
- PJB kritis 17.500 pasien/tahun. Kondisi yang harus segera diobati karena merupakan kontributor kematian di Indonesia. Kelainan jantung meliputi jantung bocor, katup sempit, tidak lengkap/buntu, pembuluh darah terbalik, salah masuk, bilik tunggal dan lainnya.
Apa sih penyebab PJB? Apakah penyakit turunan?
Ternyata bukan, dr Rahmat Budi Kuswiyanto menjelaskan bahwa PJB merupakan penyakit bawaan yang penyebabnya tidak diketahui, namun ada beberapa faktor risiko sebagai berikut:
- Infeksi kehamilan: ToRCH
- Penyakit ibu: diabetes, lupus, hipertensi
- Konsumsi obat, rokok, alkohol. Termasuk asap rokok dari janin/calon bayi. Sedangkan konsumsi obat, misalnya konsumsi obat pada penderita epilepsi.
- Nutrisi tidak seimbang. Umumnya disebabkan kebiasaan konsumsi gizi tidak seimbang sang ibu sejak remaja.
- Kelainan genetik janin
- Riwayat keluarga dengan kelainan jantung.
Bagaimana mendeteksi bayi/anak menderita kelainan jantung bawaan?
Sejumlah gejala utama muncul pada bayi/anak penderita kelainan jantung bawaan, yaitu:
- Kebiruan
- Nafas cepat/sesak nafas
- Kelelahan saat aktivitas menyusu
- Pertumbuhan terhambat/Berat Badan susah naik
- Perubahan bunyi/letak jantung berubah
Gejala lain/penyerta adalah:
- Infeksi paru berulang
- Kelainan bawaan lain/sindrom
- Pingsan/berdebar/nyeri dada
- Kurus/stunting
- Kelihatan “sehat”
Apa yang harus dilakukan ketika bayi/anak menunjukkan gejala di atas? Pastinya harus segera mengunjungi dokter agar bisa segera dideteksi. Meliputi:
- Konsultasi
- Rutin: EKG dan ronsen dada
- Khusus: echocardiography dan kateterisasi
- Lanjut: CT.Scan dan MRI
- Pemberian obat-obatan, nutrisi, bedah/non bedah merupakan serangkaian prosedur/tata lasanakan ketika bayi/anak dinyatakan menderita penyakit jantung bawaan.
Optimalisasi Gizi pada Anak Penyakit Jantung Bawaan
Anak sakit?
Duh, orang tua ikut sakit. Bingung.
Karena anak butuh nutrisi yang cukup pada 1000 HPH/ golden age/periode emas atau tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang paling penting pada masa awal kehidupan anak.
Tahapan yang apabila terlewati tak akan bisa terulang. Pada masa golden age otak bertumbuh secara maksimal, begitu pula pertumbuhan fisik
Sementara, seperti yang dituturkan Dr.dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A(K). anak dengan penyakit jantung bawaan mengalami masalah nutrisi yang disebabkan:
💗 Asupan Nutrisi tidak Maksimal
- Anak dengan PJB mudah lelah. Sering terhenti bila makan/minum, bahkan sejak bayi sehingga asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhan.
- Anak dengan PJB sering mengalami inflamasi/infeksi yang menyebabkan nafsu makan menurun.
- Pembatasan pemberian cairan bila anak dengan PJB mengalami gagal jantung.
💗 Kebutuhan Nutrisi Meningkat
- Anak dengan PJB memililiki metabolisme basal lebih tinggi terutama pada saat aktif atau menangis sehingga kebutuhan nutrisi meningkat
- Anak dengan PJB sering mengalami inflamasi/infeksi yang menyebabkan kebutuhan meningkat.
💗 Penyerapan Nutrisi pada Usus Terganggu.
- Anak dengan PJB seringkali mengalami gangguan penyerapan nutrisi pada usus terutama anak
Apa dampak malnutrisi pada PJB?
💚 Malnutrisi sejak usia dini (15-41 % pada usia 1 bulan pertama yang berakibat:
- Gizi kurang/buruk dan/atau stunting
- Lebih sering pada tipe sianosis
💚 Gangguan kognitif
💚 Daya tahan tubuh rendah/mudah sakit
💚 Prognosis PJB buruk:
- Memperparah kerusakan otot jantung
- Komplikasi lebih tinggi bila dilakukan operasi jantung
- Penyembuhan luka lama.
Agar anak dengan PJB tidak mengalami dampak di atas, dibutuhkan identifikasi dini malnutrisi dengan cara:
- Timbang Berat Badan (BB) sesuai tabel WHO. Karena malnutrisi akan berdampak langsung pada gagal tumbuh anak.
- Plot pada grafik/tabel
- Interprestasikan
- Lakukan tindak lanjut
Dr.dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A(K) memberi contoh: seorang bayi laki-laki yang lahir dengan BB 3 kg, pada usia 1 bulan BB-nya hanya mencapai 3,4 kg, maka dikatakan gagal tumbuh dan harus menghubungi dokter anak.
Agar kebutuhan nutrisi anak tercukupi, penting dilakukan menghitung kebutuhan nutrisi dengan cara:
💜 Kebutuhan nutrisi yang dihitung umumnya kebutuhan kalori
- Karbohidrat
- Lemak
- Protein
💜 Perhitungannya tergantung berat ideal dan usia panjang badan dikalikan RDA-nya
💜 Target pemberian 80 % dari RDA tergantung respon anak
💜 Anak dengan PJB terkadang memerlukan formula dengan densitas kalori tinggi (ONS = oral nutrition supplement) karena pembatasan pemberian cairan.
Bukti ilmiah pemberian oral nutrition supplement (ONS)
💛 Anak dengan PJB yang menjalani operasi jantung'
- Asupan kalori lebih tinggi
- Kehilangan BB selama perawatan lebih rendah
- Usus dapat mentoleransi dengan baik
💛 Anak dengan PJB 50 orang yang menjalani operasi²
- Target kalori lebih cepat tercapai. Keseimbangan nitrogen positif. Serta usus menoleransi dengan baik.
💛 Anak yang menjalani perawatan intensif³
- Memiliki kenaikan BB dengan lebih baik.
💛 Anak dengan PJB yang menjalani operasi
- Peningkatan BB lebih baik
- Perawatan lebih singkat
- Penggunaan AB lebih sedikit
Ada kesepakatan tak tertulis antara dr Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes dan Dr.dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A(K) bahwa orang tua sangat berperan dalam penyembuhan anak dengan penyakit jantung bawaan.
- Anak dengan PJB memerlukan perhatian khusus dari orangtua, terutama pemberian nutrisi yang telaten karena berisiko tinggi mengalami malnutrisi dengan berbagai dampak negatifnya, bahkan sudah bisa terjadi sejak masa bayi.
- Pada usia 6 bulan pertama berikanlah ASI dalam keadaan tenang, hindari bayi sering menangis karena saat aktif kebutuhan kalori akan meningkat.
- Pada usia lebih besar pertimbangkanlah pemberian formula khusus dengan densitas kalori lebih tinggi sesuai petunjuk dokter anak.
- Bila ada tanda gagal tumbuh, yaitu kenaikan BB dibawah persentil 5 sesuai tabel WHO, segera berkonsultasi dengan dokter anak.
Baca juga:
4 Tips Diet ala Chef Renatta, Ternyata nggak Mudah
Yuk, Sukseskan Program Remaja Sehat Bebas Anemia
sumber gambar
- freepik.
- Danone Indonesia
Situasi bayi-bayi dengan penyakit jantung bawaan di masa pandemi sekarang cukup berat. Banyak bayi belum bisa dideteksi apakah memiliki penyakit jantung, karena situasi yang terbatas untuk diperiksakan ke dokter anak. Bayi-bayi yang orangtuanya tinggal di daerah pedesaan, umumnya baru bisa menjangkau dokter di Posyandu atau Puskesmas (belum bisa ke dokter anak), dan tidak semua dokter di pelayanan kesehatan primer itu mampu melihat tanda-tanda bayi yang punya penyakit jantung.
ReplyDeletePun jika dokternya tahu, tindakan terjauhnya hanya merujuk ke dokter anak, dan seterusnya tergantung kemauan para orang tua untuk mau membawa anaknya ke dokter anak di tempat yang jauh.
Saya rasa, optimalisasi gizi itu wajib untuk setiap bayi, baik yang punya penyakit jantung maupun tidak. Tapi para orang tua sebaiknya dididik ketat semenjak mereka masih hamil, supaya tetap aware bahwa anak yang gagal tumbuh (tidak bertambah berat, tidak bertambah tinggi) harus segera dibawa ke dokter anak.
betul, Mbak Vicky karena itu kampanye seperti ini harus semakin digalakkan ya?
DeleteIya deteksi dini untuk anak penderita sakit jantung bawaan penting sekali yach. Apalagi paska operasi pun harus perlu perhatian penuh karena nutrisi jadi landasan utama untuk kesembuhan anak.
ReplyDeletebetul, orang tua harus sigap
DeleteMemang ya waktu itu pernah ikut workshop Gen Best, dokter emang menyarankan para remaja putri terutama untuk memenuhi gizi seimbang supaya di masa depan bisa melahirkan generasi yang hebat. Semangat terus adik2 yang tengah berjuang ❤️ salam hormat utk otunya
ReplyDeleteera digital memudahkan pendidikan ya?
DeleteDanone melalui kegiatan tersebut memberikan semacam edukasi kesehatan kesakitan pasa anak berupa sakit jantung dengan beragam jenisnya, sisi lain orang tua penting memberikan nutrisi pada janin selama kehamilan maupun setelah kelahiran.
ReplyDeletebetul, saya banyak dapat ilmu via webinar Danone
DeleteDeteksi dini memang sangat diperlukan. Dulu, aku punya murid yang dinyatakan PJB, tapi karena orangtuanya sudah mendeteksi sejak dini, jadi si anak pun bisa paham apa yang harus tidak untuk dilakukan. Memang bisa kelihatan dari cepat lelah dan berat badan yang cenderung tidak pernah naik, bahkan mungkin bisa dibilang kurus. Tapi, salut aja sama para orangtua dari anak-anak PJB, karena mereka bisa tetap semangat untuk membersamai anak-anaknya tanpa mengeluh.
ReplyDelete
Deletesedih ya, sementara anak gak bisa diem
Sedih juga kalau tahu anak bisa menderita penyakit jantung. Alhamdulillah ada sosialisasi seperti ini jadi kita bisa antisipasi
ReplyDeletebetul, saya happy banget bisa ikutv webinar ini
DeleteYang dihawatirkan ternyata penyakit jantung seringnya datang tiba2 y mbk. sering banget gitu denger kabar meninggal Krn sakit jantung pdhl tadinya sehat walafiat....
ReplyDeletepenyakit jantung pada orang dewasa sih diakibatkan orang tsb
Deletesubahnalloh aku mantengin bener2 pas ciri-cirinya, wah auto mengingat2 miel stone anak nih sama grafik pertumbuhannya aku worry banget soalnya anakku yg kedua ini aku merasa bb nya lambat banget tapi untuk yangalhamdulillah oke
ReplyDeleteuntuk anak balita kan dapat KMS, sehingga bisa memantau tumbuh kembang anak
Deletewah jangan sampai kekurangan gizi pada tumbang janin ya, supaya tidak memiliki kelainan jantung. Ini merupakan salah satu usaha supaya bayi lahir sehat tanpa kekuarangan suatu apapun
ReplyDeletebetul, kuncinya pada kesehatan calon ibu
Deletecalon ayah mendukung dengan membantu calon ibu dalam pemenuhan gizi
Setelah memahami artikel di atas, saya jadi lebih tahu tentang pentingnya pemenuhan nutrisi harian bagi penderita jantung bawaan (PJB). Sebab, mal nutrisi/defisiensi gizi ini bisa bahaya ya, apalagi bagi anak-anak.
ReplyDeleteiya, yang terbaik calon ibu menyiapkan kehamilan dengan seksama dan memperhatikan 1000 HPL
DeleteBaca ini jadi inget dapat undangan keponakan dari pihak abinya yang mau nikah. Ingat karena dia itu anak dengan PJB badannya kecil mungil dan lemah. Tapi ternyata otaknya encer juga ini anak, PJB nya ga menghambat. Ia keterima di Sipil ITB aja jalur undangan... Alhamdulillah..
ReplyDeleteAlhamdulilah
Deletekarena anak anak dengan PJB sering kesulitan menyerap gizi
ternyata bisa hidup normal ya?
Kalo kasusnya pada anak 1 per 100 kelahiran, ini terbilang tinggi di Indonesia ya ambu. Saya punya beberapa teman yang anaknya istimewa, khususnya DS, biasanya disertai penyakit jantung bawaan. Harus menjalani operasi jantung bahkan saat masih berusia tiga bulan. Pemberian ONS juga solusi bagus untuk menangkal penyakit ini ya.
ReplyDeletemenurut dokter, beberapa pasien PJB emang banyak yang DS
DeleteBaru minggu kemarin aku kepikiran soal jantung bawaan saat bayi baru lahir. Kondisi seperti ini memang perlu kesiapan mental dari orangtua ya buat mereka bisa tetap merawat anaknya.
ReplyDeleteMakanya ketika ada teman baru lahirin, kita ucapin semoga bayinya sehat.
iya, untuk anak normalpun kalo sakit kan bikin keluarga bingung
DeleteDari artikel ini saya jadi bertambah wawasan jika penyakit jantung bawaan disebabkan oleh beberapa hal. Dan optimalisasi gizi dengan memenuhi kebutuhan gizi bagi penderita, di antaranya saat sebelum operasi, paska operasi dan selama rawat jalan/kontrol penting sekali agar tumbuh kembangnya optimal
ReplyDeletesetuju ya, sebaiknya calon ibu menyiapkan diri
DeleteTetanggaku ada yang punya penyakit jantung bawaaan dan qadarullah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu. Dia suka biru-biru gitu jari kaki dan tangannya.
ReplyDeletesedih ya?
DeleteSaya juga pernah ketemu anak dengan PJB, tubuhnya kecil banget
Penting banget nih buat edukasi para mama muda. Apalagi kelainan jantung bawaan ini bisa dicegah dari saat hamil
ReplyDeletebetul, jangan sampai anak lahir dengan PJB
DeleteSetelah baca tulisan ini saya jadi tahu apa saja penyebab penyakit jantung bawaan. Saya jadi teringat sama anak salah seorang teman yang mengalami penyakit jantung bawaan. Semoga semakin banyak orangtua yang ngeh kalo penyakit jantung bawaan bisa dideteksi sejak dini sehingga bisa segera diberi tindakan.
ReplyDeletebetul, lebih baik dihindari
Deletesang ibu harus mau mengonsumsi gizi untuk janinnya
Betul nih ambu, anak yang punya penyakit jantung, khawatir malnutrisi karena susah makannya. Banyak gak sukanya. Awalnya penyakit jantung itu sangat menyeramkan. Tp setelah ponakan operasi jantung yg canggih, jadi lebih rileks menghadapinya
ReplyDeletesedih ya?
Deletesaya juga pernah ketemu anak dengan PJB di RSHS, badannya kecil banget
Beruntungnya kalau bisa dideteksi sejak dini ya, jd bisa dpt penanganan lebih baik. Aku punya kawan yg anaknya ternyata ada penyakit jantung bawaan tp baru tau waktu dia udh sekolah dasar, dan itu bikin aktivitasnya jd terhambat :(
ReplyDeletesayang banget ya?
Deletekarena anak pakai PJB semakin dini terdeteksi semakin baik tata laksananya
Wah informatif sekali Kak. Kita memang harus waspada dengan penyakit ini, apalagi kalau sudah PJB. Semoga sehat selalu ya kak untuk kita semua
ReplyDeletebetul, karena organ tubuh yang cacat sulit sekali diperbaiki
DeletePentingnya kepedulian dan kepekaan orangtua melihat perubahan pada anaknya ya? Sehingga meminimalisir gangguan kesehatan, terutama penyakit jantung ini
ReplyDeletebetul, karena menurut dokter di pelosok Indonesia masih banyak yang gak tertolong
DeleteKompleks banget ya jadi orangtua itu, banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami. Termasuk hal tentang penyakit jantung bawaan ini. Deteksi dini sangat diperlukan sekali, dan juga optimalisasi gizi sedari kecil.
ReplyDeletetapi jangan jadi takut married ya?
Deletekelak bantu istri menyiapkan kehamilan ^^
Betul sekali ya ambu Kita harus bener-bener memperhatikan asupan nutrisi anak-anak. Ini terjadi sama anaknya teman yang terkena penyakit Jantung gini. Sedih banget rasanya
ReplyDeletekarena itu yang terbaik menyiapkan kehamilan agar anak lahir sehat ya?
Deleteserem sekali penyakit jantung bawaan yang bisa dibawa bayi lahir ke dunia, huhu.
ReplyDeletemembaca artikel ini semakin memberikan informasi tentang mengoptimalisasi gizi anak dengan penyakit jantung bawaan. Lebih dari itu, untung saja penyakit ini bisa dicegah saat masa kehamilan
betul, karena itu pemerintah gencar mengampanyekan 1000 HPL
DeleteKalau masyarakat awam bagaimana ya cara deteksi dini penyakit jantung bawaan seperti ini? Apalagi kan kayak kondisi pandemi seperti ini orang lagi malas untuk ke rumah sakit.
ReplyDeletekan saya sebut di atas Mbak, gimana mendeteksi gejala utama yang sangat jelas
Deletesalut banget buat Danone Indonesia yang memfasilitasi webinar
ReplyDeletesehingga informasi bisa dijangkau dimana saja
apalagi PJB ini penangannya sangat istimewa
Penyakit jantung bawaan pada anak ini harus dideteksi sedini mungkin supaya bisa ditangani dengan maksimal, ya. Ternyata ada kaitan erat antara gizi dengan penyakit jantung bawaan. Terima kasih pencerahannya, mbak
ReplyDeleteaku nyimak webinar ini kemarin kak. Dan akhirnya mengerti bahwa memang ada hal-hal kecil dan sederhana yang kadang bisa saja kita anggap biasa seperti anak yang tidak sengaja menghirup asap rokok dan ternyata bisa berimbas ke jantung anak. Alhamdulillah banyak ilmunya dari webinar ini, sebagai calon bapak (meski belum menikah) saya merasa bersyukur nyimak webinar ini kemarin
ReplyDeleteMelihat ulasan di atas, jadi ingat pentingnya posyandu, mengetahui BB bayi, keadaan bayi, pemberian nutrisi bagi bayi dan edukasi bagi orang tuanya. Semakin jelas ketika ada event seperti ini, event yang mencerahkan banyak orang
ReplyDeleteBeruntung banget aku baca artikel ini, ambu. Aku belum menikah, tapi punya tujuan menikah dan punya anak. Aku mulai belajar cara menjaga nutrisi seimbang, dll. Jujur, agak khawatir pola hidupku mempengaruhi kondisi anak nanti. Ternyata benar, pola makan dan pemenuhan nutrisi ibu itu penting.
ReplyDeleteternyata bayi dan anak juga bisa terkena penyakit jantung. slaah satu penyebabnya lagi lagi kurang nutrisi di 1000 HPH.Tidak bisa dipungkiri gizi sangat penting kehidupan dan masih bà nyak ibu maupun calon ibu yang kurang peduli karena belum teredukasi.
ReplyDeletejantung ini katanya penyakit yang tersembunyi, ya. bisa tiba-tiba aja muncul dan bikin orang meninggal. berarti memang sejak kecil orang tua juga harus waspada ya, mbak kalau anaknya mengalami gejala seperti di atas mending langsung diperiksa ke dokter aja
ReplyDeletePenting banget ternyata edukasi sejak awal ya mbak, saya sempet ikutan juga nih webinarnya, bermanfaat banget.
ReplyDeleteMemiliki anak dengan KJB ini sungguh membutuhkan banyak dukungan yaa..
ReplyDeleteAlhamdulillah,
Ada bantuan dari komunitas Dan Danone berupa dukungan fisik dan mental, akan menjadi sangat berarti.
ponakanku ada jg yg punya PJB ini. dr kecil bolbal RS. BB memang sulit banget naiknya, tp seiring waktu bisa catch up dan skrg anaknya udah 16th :)
ReplyDelete