Kelezatan Mentai Rice Taztyliciouz, Ternyata Nagih!

    
review kuliner


Kelezatan Mentai Rice Taztyliciouz,  Ternyata Nagih!


Pernah nyicip kelezatan mentai rice?

Saya termasuk kudet, setahun lalu ketika YouTuber jebolan Master Chef Indonesia, Devina Hermawan mengupload resep mentai rice, saya sama sekali gak tertarik.

Saya bergidik melihat telur ikan (yang nampak mentah), dijadikan topping mentai rice. Bahkan sebagai sentuhan terakhir Devina menggunakan telur ikan sebagai garnish.

Apa nggak amis iitu?  Sebagai turunan Jawa yang “ikan tuh cuma enak kalo digoreng” 😀😀  saya selalu merasa eneg dengan olahan ikan mentah seperti sashimi.

Hihihi nggak gaul ya? 

Baca juga:

Pilih Steak atau Rendang? 5 Chef Unjuk Kemahiran di Ajang Indonesia Meat Cuisine

Pancake Korea dan Risol Sosis, Camilan Bergizi yang Nagih

Daftar Isi:

  • Mentai Rice, Ternyata Lezat!
  • Ini Dia Bedanya Mentaiko dan Tobiko
  • Berpetualang Rasa di Taztyliciouz

Beruntung, beberapa waktu lalu akhirnya mencoba Mentai Rice di Taztyliciouz, tempat makan yang khusus menyajikan olahan masakan kekinian, atau sudah dimodifikasi. Jadi nggak usah takut eneg dan semacamnya.

 

review kuliner


Berlokasi di jalan Mekar Utama 97 Bandung, konsumen bisa melihat owner Taztylicious menyiapkan menu. Rice-nya adalah campuran nasi dengan nori bubuk. Potongan ikan tuna menjadi lapisan kedua. Terakhir barulah ditutup saus mentai yang terdiri dari tobiko dan mayonaise.

Semriwing harum tercium ketika panas dari portable torch bertemu dengan permukaan mentai rice, menghasilkan lelehan saus mentai dengan keharuman smoky.

Yummm…auto krucuk-krucuk nih perut. Dan ternyata sungguh lezat! Gurihnya nasi dan ikan tuna berpadu dengan mayonaise serta tobiko. Nggak ada bau dan rasa anyir! 

Sebentar ….sebentar, lho kok tobiko? Kok bukan mentaiko?  

Kan nama masakannya mentai rice?

  

review kuliner
sumber: idntimes.com


Ini Dia Bedanya Mentaiko dan Tobiko

Mentaiko ternyata sulit ditemukan di pasar indonesia. Beda halnya dengan tobiko yang berasal dari perairan Indonesia. Harganya pun relatif lebih mahal dibanding tobiko, si telur ikan terbang. Harga mentaiko berkisar IDR 60K/100 gram, sedangkan tobiko IDR 30K/100 gram.

Mentaiko nama telur ikan kod atau ikan pollock, merupakan temuan nelayan Korea Selatan pada abad ke-17, sekitar tahun 1807 barulah diekspor ke Jepang dan Rusia. 

Menurut thespruceeats.com, telur ikan pollock terdiri dari 3 jenis ,  yaitu  tarako, mentaiko, dan karashi mentaiko. Jenis telur ikan pollock  yang mempunyai bentuk asli dinamakan tarako. Mentaiko merupakan telur ikan yang sudah dibumbui. Khusus telur ikan yang diolah bumbu pedas disebut karashi mentaiko. (sumber: idntimes.com)

Hohoho ternyata gak usah takut amis/anyir, karena sudah dibumbui ya?

Seperti telur ikan lainnya, baik mentaiko maupun tobiko memiliki tampilan yang sama. Mirip buntalan, yang jika diperhatikan terdiri dari ribuan butir telur ikan yang diselaputi membran tipis. Sehingga nampak seperti potongan daging.

Secara kasat mata mentaiko dan tobiko mempunyai perbedaan berikut:

  • Mentaiko lebih kecil dibanding tabiko yang berukuran 0.5 hingga 0.8 mm. Tapi ukuran tobiko lebih kecil dibandingkan telur ikan salmon.
  • Ada perbedaan warna antara mentaiko dan tobiko. Demikian pula antara tarako, mentaiko dan karashi mentaiko. Tarako berwarna nude cenderung beige. Mentaiko berwarna merah jambu, dan karashi mentaiko berwarna lebih kemerahan.
  • Mentaiko dan tobiko sama-sama didominasi rasa asin, namun aroma laut mentaiko lebih menyolok dibanding tobiko yang memiliki aroma smokey.
  • Baik dalam keadaan mentah maupun matang, mentaiko biasanya dimakan utuh dengan membrannya. Selain digunakan sebagai saus mentai, mentaiko kerap diolah menjadi isian onigiri, dan saus pasta. Sedangkan tobiko sering digunakan sebagai topping, terutama dalam sushi, juga disantap bersama nasi, ramen atau sebagai garnish.

   
review kuliner


Berpetualang Rasa di Taztyliciouz

Masyarakat kota Bandung kini nggak harus bermacet ria menuju Jalan Riau, Dago, Cihampelas, Cipaganti dan lainnya. Terlebih kawasan tersebut biasanya dipadati wisatawan luar kota Bandung. Karena seiring waktu pusat kuliner tumbuh menjamur di sekitar kompleks perumahan. Perumahan di pinggir kota berubah menjadi kota satelit yang menyediakan kebutuhan warganya. 

Sebagai orang yang puluhan tahun hanya beredar di pusat kota Bandung (sekolah anak-anak dan pusat belanja) serta pulang ke rumah di Bandung utara, saya terbengong-bengong melihat pesatnya kemajuan kota Bandung di belahan selatan kota Bandung, lokasi kompleks perumahan Mekar Wangi berada.

Sepanjang jalur menuju perumahan, pertokoan, perkantoran dan resto memenuhi kiri dan kanan jalan. Aktivitas ke bank, belanja sehari-hari, jajanan franchise hingga olahan masakan khas UMKM memanjakan warga. 

Dan di sanalah saya. Seolah terdampar di kawasan yang setahu saya dulu adalah persawahan 😀😀

Taztyliciouz nampak mungil.  Terletak di depan tempat kursus musik, tepatnya ME Music, jalan Mekar Utama 97 Bandung, warna biru tempat makan ini nampak cantik. Kekinian dan instagramable banget.

Konsepnya sangat diperhitungkan. Desain ruangan. Tanaman dalam pot mungil. Bowl tempat masakan disajikan, bahkan daftar menu. Terasa manis dan pikabetaheun (Bahasa Sunda: bikin betah). 

Pilihan menu yang pertama pastinya mentai rice, pingin banget nyobain. Ada beberapa pilihan isian selain nasi campur nori dan topping saus mentai, yaitu tuna, salmon, chicken nugget dan sausage.

Pilihan isian menentukan harga. Satu porsi mentai rice isi tuna harganya IDR 40K
Nggak mau mentai rice?  Bisa pilih rice bowl dengan berbagai varian topping, dengan harga IDR 25K – 33 K, yakni:

  • Chicken Cordon Bleu
  • Chicken Black Pepper
  • Chikcken Katsu
  • Chicken Cream Sauce
  • Chicken Bolognese
  • Chicken Strips

Menu yang ditawarkan Taztylicious tergolong Indonesian Fusion Food, atau populer sebagai makanan east meets west.

Pakar kuliner, William Wongso bilang: Fusion berarti peleburan. Dalam dunia kuliner bisa diartikan sebagai terciptanya masakan baru dengan mengambil berbagai unsur terbaik masakan etnik dan regional. Cita rasanya lebih inovatif dan sesuai dengan lidah masyarakat setempat.

Salah satu contohnya siomay yang punya nama asi “siu mai”, yang dijual abang siomay dengan tambahan telur, tahu, kol, kentang dan cocolan sambal kacang.

Demikian pula menu yang disajikan Taztylicious. Di negara asalnya keju bertemu pasta atau kentang. Di Indonesia mah keju mozarela menjadi topping nasi. Selain menu di atas, owner Taztylicious menyajikan menu:

  • Creamy Cheesy Rice
  • Bolognese Cheesy Rice
  • Chicken Pizza (Chizza)
  • Corn Cream Soup

Tak ketinggalan pasta dengan berbagai variannya

  • Fettuccine Carbonara
  • Spaghetti Bolognese

   

review kuliner


Ingin yang segar? Ada Tuna Salad dan Rujak Juhi. Rekomendasi banget deh  Rujak Juhi-nya,  sebab owner Taztylicious menggunakan resep mertuanya. 😊😊

Di dalam bowl tersaji mie yang telah diseduh, dilapis potongan tahu, kentang, selada keriting, mentimun dan topping juhi atau abon cumi-cumi yang ukurannya besar. Kemudian disiram saus kacang nan sedap. Duh ngetik tulisan ini jadi kebayang lagi rujak juhi-nya Taztyliciouz yang endeus kacida. Bahkan Jakarta sebagai kota tempat asalnya, udah susah lho nyari rujak juhi.

Untuk bowl berisi rujak juhi yang sedap ini, cukup merogoh kocek IDR 30K saja, sedangkan tuna saladnya IDR 25K.

Males makan, pingin ngemil aja? Bisa!

Taztyliciouz menyediakan berbagai kudapan dengan kisaran harga IDR 6K – 18K

  • Crispy Mushroom
  • Crispy mushroom BBQ/cheese/balado
  • French Fries & Sausage / French Fries & Nuggets
  • Snack and Stick yang berisi: salmon ball, fish ball, fish tofu, scallop, otak-otak, sausage dan nugget.

Bagaimana? Sudah siap menggoyang lidah?
Ups masih ada satu menu yang pastinya ngangenin atau malah bakal bikin penasaran, yaitu Kerupuk Banjur!

Terdiri dari kerupuk kuning yang telah digoreng dan dipatah-patah, dimasukkan ke dalam bowl, kemudian disiram bumbu kacang, yummmmy!

Atau ingin mencoba sensasi kerupuk banjur (Bahasa Sunda: banjur=siram) dengan caesar salad? Bisa pisan. Bebas, namanya juga Indonesian Fusion Food.
Bebas berkreasi bebas memanjakan lidah.

Malas keluar rumah? Gampang, buka aplikasi GoFood atau GrabGood, ketik Taztyliciouz, maka sederet menu siap dipilih. Tentunya pada jam buka mereka, dari pukul 11.00 – 19.30 WIB

Baca juga:

Fat Oppa Express, Cara Gampang dan Praktis Nikmati Korean Food

5 Destinasi Kuliner Depok, Solo Traveling yang Tertunda


17 comments

  1. Saya juga baru bisa memahami nih perbedaan tobiko sama mentai secara detail disini. Tapi kalau telur ikan dimakan mentah saya udah coba saat kerja di Singapura. Ingat aja saat itu makan di restauran Jepang sama majikan. Mereka kasih tahu, ini halal, soalnya terbuat dari telur ikan yang ditaburkan, gitu...

    ReplyDelete
  2. Menu2nya endolitaaa banget ini Ambu.
    Aku suka mentai rice, pernah makan yg HokBen punya dan endool banget!
    Tapii, aku coba di salah satu resto lokal di Sby, mereka punya menu nasi mentai, dan sayangnya failed bgt menurutku, hiks.
    jadii memang penting bgt utk dapat resto/cafe yg recommended!

    ReplyDelete
  3. Saya malah baru tahu menu mentai rice ini. Jadi penasaran mau coba rasanya karena suka juga makan telur ikan. Oh ya ini menu makanan Jepang ya Ambu? Jadi tahu perbedaan antara tobiko dan mentai

    ReplyDelete
  4. saya dari dulu gak suka makan ikan kak. apapun itu bentuk sajian berbahan ikan..no..no...hehe...belum pernah kak nyocipin makanan yg sepertinya lezat kayak mentai rice...di Lampung belum ada kayaknya nih kak.

    ReplyDelete
  5. Saya juga gak bisa makan sashimi ambu. Bisa muntah saya. Hahaha. Makanya kalo saya diajak suami ke restoran Jepang, saya teteup weh pesan mie-miean.
    Jadi, Taztylicious ini enaknya dikasih tagar apa ya ambu. Menu-menunya udah dimodifikasi semua jadi Indonesian fusion food. Disesuaikan dengan mayoritas lidah orang Indonesia. Harganya juga separuh dari harga makanan aslinya ya.

    ReplyDelete
  6. Klo lihat dari menu dan penyajian nya terlihat cukup up to date kuliner yang ditawarkan
    Tapi jujur aja aku baru tau soal mentari rice dan Tobiko mungkin karena berunsur ikan
    Sedangkan aku dah lama ga makan ikan karena alergi

    ReplyDelete
  7. Belum pernah sih icip2 kak Mentai Rice di Taztyliciouz tapi klo telur ikan mas pernah itu di kukus enak banget

    Next mesti Cobain deh rasa telur ikan yg ini. Apalgi dijadikan toping penasarayy dn gal amis pula

    ReplyDelete
  8. Sesuai namanya Taztyliciouz yang menghadirkan kelezatan cita rasa makanan, apalagi dengan sajian yang bisa dinikmati seperti mentaiko tanpa rasa takut eneg atau nggak suka, malah bikin nambah ya Ambu hihi

    ReplyDelete
  9. Sebagai orang yang tinggal di kepulauan, telur ikan menjadi makanan yang lumayan akrab, tapi yaa gitu makan telur ikan yang dimasak saja bukan yang dibuat menu macam-macam seperti di restoran

    ReplyDelete
  10. Duh. Ngences saya baca tulisan ini. Apalagi ada beberapa menu yang ada tuna nya. Kesukaan saya banget itu Mbak Maria. Foto-foto makanannya juga menyelerakan nih. Logo jenama dan tulisan di dindingnya pun menarik banget.

    Kebetulan nih ada rencana mau ke Bandung. Ngambil barang-barang anak saya di kost-kostannya. Sekalian ntar pesan on-line aja biar gak mumet dengan transport mondar-mandir.

    ReplyDelete
  11. Kuliner seperti ini saya belum pernah merasakan komposisi masakan san citarasanya, melihat dari teksturnya dan komposisi menyehatkan dan pas di lidah.

    ReplyDelete
  12. Hoalah jadi gituu bedanya. Aku tp belom pernah sih nyobain mentai. Kirain sama kayak tobiko tp beda ingredients dikit aja

    ReplyDelete
  13. pengen banget mentai cuman belum kesampaian hehehehe

    ReplyDelete
  14. ambu makannya enak2 terus nih. sayangnya aku ga suka ikan apapun. ya karena amisnya...
    lucunya selain ikan aku suka, kaya kepiting, kerang, gurita, dll.

    ReplyDelete
  15. belum pernah coba makan hidangan yang ada telur ikannya mbak
    tapi mungkin kalau dijadikan makanan yang enak enak, yang dimodel kekinian, kayaknya kalau nemu ntar bisa dicobain juga
    sayang tempatnya jauh di bandung, nunggu wish list main ke bandung dulu ini

    ReplyDelete
  16. Aku jd suka dengan topping mentai sejak nyobain di sushi Tei. Dari situ lgs tergila2 Ama segala sesuatu yg pake topping mentai. Tapi setelah nyobajn banyak menu di berbagai tempat, ada juga sih yg mentainya ga enak. Dimakan malah eneg . Trus ada juga yg telur ikannya berasa amis. Kalo udh begitu aku pasti ga doyan juga mba.

    Udh lama bgt ga ke Bandung ih. Ntr kalo udh aman, aku pgn kesana LG, dan nyobain menu2 di tastylicious ini :)

    ReplyDelete
  17. Euleuh Ambu, aku kabita. Kek gimana tuh rasanya? Heuheu aku kudet. Di Soreang mah teu aya anu kieu. Kedah ka kota. Semoga bisa segera nyicip. Penasaraaan. :D

    ReplyDelete