“Apa yang bisa membuatmu
merasa happy?”
Jika saya mendapat
pertanyaan tersebut, jawabannya adalah ilmu/wawasan baru.
Ilmu/wawasan baru memunculkan
challenge/tantangan untuk menaklukannya. Setelah melalui proses gagal, coba
lagi, gagal lagi … dan akhirnya berhasil, akan muncul rasa bahagia banget.
Ilmu/wawasan baru
tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, juga menambah investasi. Investasi
ngga selalu berbentuk lembaran uang kan ya?
Seperti beberapa waktu
lalu, saya mendapat materi bergizi tentang Canva dari Mbak Dzulkhulaifah
Rahmat. Sempat bingung dong saya. Kok Mbak Efa, nama panggilan Dzulkhulaifah
Rahmat, kelihatannya mudah banget.
Pencet ini itu, ssrrtttt…srrtttt….jadi, deh!
Sementara saya, pencet
ini itu, yang keluar abrakadabra nggak jelas.😭😭
Namun akhirnya
bisaaaaa!!!!. Saking senengnya, rasanya pingin cium pipi kiri dan kanan Mbak
Efa atas ilmunya yang bermanfaat, yang bikin blog ini makin berwarna.
Dulu mah mati gaya.
Ketika salah satu menu template blog gratisan ini nggak berfungsi, saya bingung
dan pasrah. Sekarang lumayan deh. Ditambal gambar canva, sehingga template blog
agak manis. 😁😁
Jika ditangani
ahlinya, entah berapa ratus ribu rupiah harus saya keluarkan untuk mendadani
blog ini. Uang yang harus saya hemat selama pandemi Covid 19.
Terkait menambah
ilmu/wawasan baru, ada 3 jenis yang nyambung dengan minat dan aktivitas saya
sehari-hari, yaitu blogging, environment (urban farming termasuk didalamnya),
serta memasak.
Postingan kali ini
membahas tentang memasak, salah satu kegiatan yang menurut para ahli, sangat
bagus untuk mengatasi stres. Termasuk stres yang muncul akibat serangkaian aturan pemerintah
dalam menyikapi pandemi Covid 19.
Baca
juga: Atasi Stres Dengan 5 Hobi Penghasil Uang, Yuk Coba!
Beberapa tahun lalu, sebelum
terjun ke usaha kuliner, saya harus hunting dari blog ke blog untuk mencari
resep. Sekarang sih mudah, cukup buka channel YouTube, ketik jenis masakan yang
dicari, maka muncullah deretan videonya.
Yang menarik, ada
benang merah antara blog dan channel YouTube, yaitu:
- Tidak semua resep “bisa dipercaya”. Banyak blog yang dibuat untuk mendulang iklan, isinya hasil copas resep dari food blogger yang telah mati-matian membuat artikel. Hal sama dilakukan di channel YouTube, mereka nggak mengunggah video, hanya salinan resep.
- Selera orang nggak sama. Asalkan nggak fatal, sebetulnya gak papa ya? Sedihnya jika seleranya terlalu jauh. Saya pernah bikin bangket jahe yang rasanya nggak manis, Cuma terasa tepung dan semriwing jahe. Di lain waktu, hasil eksperimen bangket jahe saya rasanya aneh. Sesudah saya cek, kebanyakan resep dari luar Indonesia emang menambahkan baking soda yang lumayan banyak, yang nggak ramah dengan lidah saya.
Akhirnya saya
simpulkan 5 channel YouTube yang resepnya oke banget dijadikan rujukan. Berikut alasannya:
- Pemilik channel memberi penjelasan penggunaan bahan, seperti mengapa memilih bahan tersebut, bagaimana mengolahnya, bisa disubstitusi dengan bahan apa, dan seterusnya.
- Pemilik channel menggunakan bahan lokal atau bahan yang mudah dibeli di toko/supermarket/online store. Sebel banget mendengar/melihat resep berbahan baku antah berantah.
- Tidak semua orang beruntung memiliki timbangan digital. Terlebih newbie yang belum bisa mengonversi ukuran. Jadi, thanks berat pada mereka yang memberikan komposisi bahan yang mudah dipraktekan. Misalnya 100 gram tepung dan bukan 105 gram tepung. Atau bahkan dipermudah menjadi 13 sendok makan.
- Tidak semua orang memiliki oven, food processor dan mixer. Karena itu saya mencoret Fatmah Bahalwan dari daftar. Sosok inspiratif ini selalu menggunakan mixer, bahkan hanya untuk membuat kulit pastel!
Yup, jadi siapa aja
mereka?
Rekomendasi 5 Channel Food YouTuber Untuk Inspirasi Usaha Kuliner

source: instagram.com/@devinahermawan

Devina Hermawan
Mungkin karena lulusan
Manajemen Bisnis di Institut Teknologi Bandung, perempuan cantik berusia 27
tahun pada 11 November 2020, tahu banget menyajikan konten yang dibutuhkan pasar/subscribernya.
Devina Hermawan selalu
berinovasi, memberi kiat-kiat serta menampilkan resep masakan yang mudah
dipraktekkan. Contohnya resep Korean Garlic Bread yang dibuat tanpa mixer dan
cream cheese tapi rasanya tetap eundeuss.
Apa yang dilakukan
finalis top 7 Master Chef Indonesia ini sangat membantu mereka yang baru
memulai usaha kuliner. Karena seperti yang saya tulis di sini:
Baca juga: MauUsaha Kuliner Saat Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya
Sebaiknya lakukan persiapan
dengan matang. Mulai dengan modal yang dimiliki. Jika belum punya mixer jangan
maksain beli dengan meminjam pihak lain, sementara pemasukan masih belum jelas.
Strategi Devina berbuah
manis. Awal menemukan channelnya, subscribers Devina “hanya”200-an K, saat
tulisan ini saya posting sudah mencapai 756 K. Nggak berlebihan, salah satu
subscribernya memuji:
“Kalo Chef Devi yang
masak emang beda yah? Dari penjelasan aja bener-bener gampang dimengerti.
Semangat biar bisa jadi chef Devi.”
Salah satu resep
Devina yang kerap saya buat ulang adalah tempe katsu, resepnya saya tulis di: DevinaHermawan dan Resep Praktis Tempe Katsu nan Laziz

source: instagram.com/@willgoz

William Gozali (Wiigoz Kitchen)
Ngocol, macho
sekaligus nggak pelit membagi ilmu, kurang lebih demikian sosok Willliam
Gozali, pemenang MasterChef Indonesia 3 yang channel YouTube-nya kini memiliki lebih
dari satu juta subscribers.
Padahal awal saya menjadi
subscribernya, baru sekitar 500-an ribu subscribers.
Nggak hanya
resep-resep Willgoz yang bisa jadi inspirasi usaha kuliner, juga perjalanan
hidupnya. Suami Maria Karina ini baru memutuskan fokus di dunia kuliner setelah
hengkang dari kuliah dan mengambil kursus memasak selama 6 bulan. (sumber: idntimes.com)instagram.com/willgoz
instagram.com/willgoz
Paska memenangkan MCI
3, Wiigoz melanjutkan pendidikan di Le Cordon Bleu, Australia selama 1,5 tahun.
Berhasil mendapatkan gelar Diplome de Cuisine untuk jurusan Cooking and Related
Culinary Arts, Willgoz berjaya dengan membuka usaha kuliner, konsultan kuliner
dan pastinya channel Willgoz Kitchen yang membuat subscribernya terinpirasi
membuat masakan, sekaligus terhibur.
![]() |
source: instagram.com/@luvitaho |
Luvita Ho
Baru memiliki 56.8K
subscriber, juara pertama MasterChef Season 4 ini kecil-kecil cabe rawit. Channel
Luvita Ho menyajikan konten yang berkualitas dan inspiratif. Dia menjelaskan
dengan rinci setiap step masakannya.
Sosok Luvita Ho bisa
menjadi acuan untuk mereka yang sejak kecil ingin terjun ke dunia kuliner. Belajar memasak
di usia 15 tahun, Luvita nampaknya belajar otodidak.
Yang dimaksud otodidak
termasuk mengambil kursus singkat lho ya. Karena ilmu kuliner sangat khas,
nggak bisa cuma dibaca, harus praktek berulangkali hingga menemukan standar
resepnya.
Jadi jika kamu punya
resep andalan, jangan pelit untuk berbagi. Resep tidak bisa di-copy paste
plek sama dengan pemilik resep asli.
Seperti yang dilakukan
Luvita, pemilik usaha Cakemosphere dan Foi Bakes & Co ini yang tekun dan rinci kala
menjelaskan resepnya.
![]() |
source: instagram.com/@yudabustara |
Yuda Bustara
Hidup sehat dengan
memasak sendiri masakan yang simpel, sehat dan enak, rupanya menjadi misi Yuda
Bustara. Akun Instagramnya dipenuhi kiat hidup sehat, demikian juga akun YouTubenya.
Saya tertarik dengan resep-resepnya
yang dipaparkan dengan gamblang dan nampak mudah. Namun yang terpenting, pemuda
kelahiran 1987 ini tidak menyarankan penggunaan MSG yang biasanya
bersembunyipada kaldu ayam/kaldu sapi.
Seperti Luvita Ho,
Yuda Bustara juga menyukai dunia kuliner sejak usia 7 tahun. Yuda kecil lebih
mengenal Sisca Soewitomo dan Rudy Choirudin daripada tokoh kartun.
Beruntung, ketertarikannya
dengan dunia masak memasak didukung oleh orangtuanya. Sehingga dia bisa mantap menempuh
pendidikan di Taylor's College dan Universite Le Mirail School of Hospitality and
Tourism di Malaysia pada 2004.
Sempat mengikuti
kontes duta wisata Abang None pada 2010, nama Yuda Bustara semakin berkibar
setelah masuk 30 besar finalis dalam ajang Asian Food Channel Next Celebrity
Chef, serta finalis Young Chef Competition. (sumber:idntimes.com)
![]() |
source: instagram.com/@farahquinnofficial |
Farah Quinn
Last but not least, nama
Farah Quinn meroket sejak mengisi acara memasak di salah satu televisi swasta,
khususnya saat dia mengucap “This is it!" sambil memperlihatkan buah karyanya.
Lulusan Pittsburgh
Culinary Institute, Amerika Serikat ini sempat menyelesaikan kuliah di Indiana University of Pennsylvania jurusan keuangan,
sebelum akhirnya memantapkan pilihan menekuni dunia masak memasak, khususnya
pastry. (sumber: idntimes.com)
Seperti halnya Yuda
Bustara, Farah Quinn menerapkan pola hidup sehat. Resep masakannya tak
tersentuh MSG. Bahkan untuk resep pempek dos tanpa ikan.
Ini point penting ya?
Rumah tangga di Indonesia begitu boros membubuhkan MSG dalam masakannya. Jika seorang
anak mengenal MSG sejak dini, maka dia
akan kecanduan, nggak bisa makan tanpa MSG, dosis yang dibutuhkanpun semakin lama semakin
banyak.
Dalam Micin yang Disayang, Micin yang Dibully, saya menulis saking addictnya keluarga
Indonesia akan MSG, telur dadarpun menggunakan kaldu ayam yang mengandung MSG
atau micin.
Kecanduan inilah yang
berbahaya, terlebih MSG merupakan buatan pabrik. Diproduksi sebagai pengganti broth
atau stock, kaldu yang dibuat dari daging ayam/sapi/ikan atau sayuran. Dengan
kata lain situasi darurat, nggak punya bahan penghasil rasa gurih, maka barulah
menggunakan MSG/kaldu bubuk.
Apa hubungannya dengan
usaha kuliner?
Kamu bisa banget memberi alternatif ini pada konsumen. Beri penawaran makanan sehat non micin, agar konsumen mendapat kesempatan hidup sehat.
Chef Yuda dan Chef Farah membuktikan makanan enak gak harus pakai micin ya Ambu. Memang sudah banyak orang Indonesia yang teracuni pikirannya sama micin ini. Biasa ada yang bilang begini, "Tidak pakai vetsin ini, cuma pakai R*yc*." Lah padahal sama saja.
ReplyDeleteJadi tertarik nih, buat mampir ke akun mereka. Selama ini kalau butuh resep, aku cuma cari artikel.
ReplyDeleteAku lihat devina seneng, kadang resepnya simple dan penjelasannya jelas.. jadi mudah praktekin hehe
ReplyDeleteSaya menonton kanal Devina Hermawan. Bagus, detail, dan tipsnya lebih banyak. Yang lain, saya tidak tahu.
ReplyDeleteYuda Bastara paling ganteng ya wkwkwk Bu Ibu kayak aku kalau idola chefnya ganteng, betah nontonin, jadi semangat masak hahaha #duh :))
ReplyDeleteSaya setuju semua dengan detail informasi masing-masing youtuber di atas, kriteria seorang chef yang layak direkomendasikan memang ada pada mereka.
Meskipun saya "banci memasak" (baca: gak bisa masak), nonton acara masak-memasak bener-bener time relaxing banget. Seneng gitu liat orang menghasilkan sebuah karya yang bisa dinikmati oleh para penontonnya. Baik mungkin hanya visual saja maupun nantinya mengikuti resep yang dihadirkan.
ReplyDeleteFarah Quinn salah seorang favorit saya. Menurut temen yang berkiblat ke resepnya Farah, ingredients dan olahannya Farah sangat aplikatif dan enak hasilnya.
Saya ngikuti Willgoz dan Farah Quiin...segera ngintip yang lain ah nanti
ReplyDeleteDan setuju, para youtuber kuliner ini termasuk yang share masakan yang resepnya simpel dengan peralatan minim. Yang lain biasanya mesti ada mikser lah..oven lah..cetakan ini itu...berat bahan detil banget.
Sehingga enggak semua orang bisa mempraktekkannya
Kami sering kali liat youtube kl mo praktek masak. Meski kadang gak sesuai ekspekatasi pas jadi hhaa
ReplyDeleteBtw list diatas tu yg kadang kami lihat di YT : wilgoz sama farah quinn. Keren masakan mreka
pemenang masterchef emang gak main2 ya. emang beneran masakannya top, makanya channel YT jg rame. tapi saya tetap paling suka farah queen, legendaris nan seksi
ReplyDeleteMbak, Masya Allah saya baru baca tulisan ini, kok ada nama saya. Terharuuu. Alhamdulillah ya, Canva-nya berguna untuk blog.
ReplyDeleteWilgoz dan Devina Hermawan aku sudah subcribe ambu.Mereka itu simpel banget ya cara buat masakannya. Waktunya gak lama dan bahannyapun mudah diperoleh.Terutama Wilgoz,cocok banget untuk pemula seperti aku ini belajar masak
ReplyDeletehwiiiii devina lagi vilar eh viral ya. tapi keren, kalo melihat influencer bisa memanfaatkan popularitaanya untuk bikin movement. cakep.
ReplyDeletebtw ambu punya usah kuliner apa? masihkah?
Chef Devina ini teknik bakingnya asik, meski pas kita praktekkan ndak semudah yg dilihat hehe
DeleteIstri saya suka sekali baking. Referensi yang dijadikan acuan selalu YT nya Devina Hermawan. Selain tepercaya, bahasanya mudah dimengerti, cara bmasak/bakingnya simple, juga selalu menampilkan trik kalau suatu bahan gak ada di daerah kita, dikasih tahu alternatifnya. Pokoknya DH itu pengertian banget...
ReplyDeleteAku malah selalu nonton Asian Food Channel mbak, seneng liat proses masaknya, kadang klo china lebih ribet kudu proses fermentasi ikan dll, Thailand cenderung asam, Malaysia rata2 masak santan.
ReplyDeleteTanpa vetsin emang kadar gurih bagi lidah orang Indonesia itu sangat berkurang jauh ya.
ReplyDeleteSalut sama generasi muda yang pinter mengolah masakan tanpa adanya campuran penyedap rasa buatan
Farah QUinn ini legend banget ya di dunia kuliner. Suka banget kalau sudah melihat dia masak tu. Rasanya pingin juga punya passion di bidang yang sama.
ReplyDeleteTapi iyalah. Namanya juga perempuan ya. Pasti akan ada satu masa berada di passion memasak. Paling nggak untuk keluarga nantinya.
Jelas, aku akan menempatkan Farah QUinn sebagai tutor memasak nantinya. Meski dari youtube sih. Hehehehe
Sama Mba, hehehe, kalau dapat ilmu baru itu happy banget. pernah ikut dua kali seminar yang ada demo masaknya juga, seru.
ReplyDeletekalau memasak memang lebih asik liat youtube. Istri saya suka ikuti kl pengen coba masakan baru. Tq infonya Ambu, 5 channel ini bagus2 kontennya
ReplyDeleteSaya suka nonton channelnya Mba Farah Quinn karena dulu juga suka nonton acaranya di tivi
ReplyDeleteYang paling sering saya tonton itu channelnya Devina dan William. Bahan yang mereka pakai mudah didapat dan cara pengolahannya juga sederhana. Buat saya yang banci dapur, klop banget urusannya hahahaha. Alhamdulillah ada beberapa masakan resep mereka yang berhasil saya praktekkan.
ReplyDeleteCheff Farah itu legend yaa. Punya ciri khas tersendiri n unik. Aku bawaannya lapar kl liat acara masak2.
ReplyDeleteSaya tahunya Wilgoz ama Farah Quin aja, yang tiga lainnya belum pernah lihat konten youtubenya.
ReplyDeleteMembaca ini saya jadi iri, kalau di luar negeri banyak ya pilihan tempat studi untuk belajar masak, kalau di Indonesia, paling ikut kursus masak aja yang diselenggarakan lembaga kursus atau bahkan perorangan
Dari 5 di atas, saya palling suka Devina dan William. beberapa kali nonton mereka memasak dan tipsnya jelas, bisa ditiru.
ReplyDeleteTapi kalau yang sering ditonton ada 3 lagi, sih, bukan 3 yang itu.
Asik aja kalau nonton orang masak lalu praktik kalau pas sempat/ada bahan
Waahhh toss, aku juga lagi suka nonton channel Devina, rapi banget videonya dan super jelas, lebih bagus dari siaran tv malahan menurutku.
ReplyDeleteLuvita Ho memang adalah salah satu panutan. Saat di master chef emang jagoin dia selalu. Resep2 yang dibuatnya ciamik dan buat juri kagum. Saya juga sudah subscribe youtubenya. Satu hal yang saya suka dari dia yaitu tertib saat masak, rapih.
ReplyDelete