It's Okay, To Not Be Okay; Yakin Mental Anda Sehat?





sumber: mydramalist

It's Okay To Not Be Okay, Yakin Mental Anda Sehat?

 

 Apa yang Anda bayangkan tentang klinik gangguan jiwa?

Pasien yang teriak-teriak marah? Ngomong sendirian? Atau perilaku aneh lainnya?

Anda salah, klinik gangguan jiwa tidak seseram itu.

Mereka biasa-biasa aja kok. Seperti “orang normal” lainnya. Mereka baru bereaksi sesudah ada pemicunya. Biasanya usai konseling,  karena konselor melakukan/mengucapkan sesuatu yang membuat pengidap gangguan mental menjadi marah/melakukan hal yang tidak wajar.

Jangan menyamakan dengan pengidap gangguan jiwa yang berkeliaran di jalan umum/ruang publik. Mereka tak dirawat. Keluarga tak membawanya berobat resmi, sehingga pemicu kekambuhan tak teredam.

Ya mirip sakit pilek dan flu, jika nggak minum obat bakalan mengganggu orang sekelilingnya kan?

Kesimpulan di atas saya temukan sesudah saya menjalani rawat jalan di Graha Atma jalan Riau Bandung. Akibat KDRT parah, saya mengalami depresi. Dan Graha Atma yang dulu kerap jadi olok-olok sebagai RS Jiwa jalan Riau Bandung, membantu korban KDRT seperti saya dengan fasilitas BPJS.

Di Graha Atma, penderita gangguan mental duduk dengan tertib bersama pendampingnya. Samalah seperti pasien rawat jalan di rumah sakit umum. Bangsal anak juga dipenuhi ornamen menarik layaknya poli anak.

Kasus gangguan mental yang  penderitanya nampak “normal” rupanya mengilhami banyak penulis skenario drama Korea. Yang terbaru adalah It’s Okay to Not Be Okay atau Psycho But It's Okay.

Drama yang meraup popularitas di tanah air, hingga hampir semua media mainstream mengulas. Netizen Twitterland pun kesengsem. Emang keren sih, baik penggarapan, akting pemain, sound track bahkan kostum mereka digarap dengan detail banget.

Dikutip dari Koreaboo,  custome director It's Okay To Not Be Okay, Jo Sang Gyeong mengungkap sisik melik pemilihan busana 3 pemeran utama, yaitu Moon Sang Tae, Moon Gang Tae dan si cantik Ko Mun Yeong.

Untuk Moon Sang Tae yang mengidap autis, Jo Sang Gyeong melakukan riset agar bisa mendadani dengan busana yang tepat.

"Aku mencari tahu beberapa seniman yang menderita autis. Mereka cenderung mengulang sebuah pola dalam karya mereka. Jadi aku mendadaninya dengan baju yang memiliki pola sama, garis-garis," katanya.

Moon Sang Tae mempunyai adik bernama Moon Gang Tae yang selalu menjaga kakaknya, berkorban untuk kakaknya, dan tak pernah mengurus diri sendiri. Sehingga bajunya dirancang khusus, dengan menggunakan konsep kesetiaan.

"Ciri khas gayanya adalah kaos yang sudah melar dan celana bahan corduroy yang sudah usang. Itu sangat basic dan kuno...Aku bahkan sampai mencuci dan menjemur bajunya agar memiliki kesan baju yang sudah sering dipakai," ujar sang penata kostum.

Wah …. Wah ….. sampai segitunya ya?

Sedang si cantik Ko Moon Young selalu tampil extravagan dan unik, sesuai dengan karakternya yang fierce, mencolok  namun rapuh.



Kim Soo-Hyun sebagai Moon Gang Tae

Anak kedua seorang ART yang memiliki kakak mengidap autis. Dia selalu merasa ibunya berat sebelah, lebih menyayangi Moon Sang Tae, sang kakak.

Saat ibunya terbunuh, otomatis Gang Tae lah yang melindungi  Sang Tae.  Gang Tae  terpaksa tidak bisa meneruskan kuliah dan harus berpindah – pindah rumah di setiap musim semi.

Karena setiap musim semi tiba akan muncul kupu-kupu, mahluk yang memicu kekambuhan kakaknya. Sayangnya sang kakak tutup mulut, gak mau cerita hal ihwal kupu-kupu dan kematian ibu mereka.

sumber: mydramalist


Seo Yea-Ji sebagai Ko Moon Young

Memiliki ayah seorang arsitek kenamaan dan  ibu seorang penulis best seller tak membuat Moon Young hidup bahagia. Ibunya selalu memaksakan kehendak. Dia seperti ibu tiri Rapunzel yang memenjarakan anaknya di menara tinggi.

Sewaktu masih kecil, Moon Young berkenalan dengan Gang Tae yang seolah terkena magnet, selalu mengikuti kemanapun anak gadis tersebut pergi.

Mereka bertemu lagi sesudah dewasa, saat Ko Moon Young telah menjadi penulis buku anak-anak terkenal, dan Moon Gang Tae berprofesi sebagai perawat di rumaah sakit anak, tempat Moon Young membacakan dongeng.

Sesudah dewasa perilaku Ko Moon Young semakin sulit, hanya Moon Gang Tae yang bisa meredamnya.

sumber: mydramalist


Oh Jung-Se sebagai Moon Sang Tae

pengidap autis yang mendapat limpahan rasa sayang ibunya. Moon Sang Tae sangat terpukul kala melihat ibunya terbunuh. Pembunuh mengancamnya agar tutup mulut jika mau selamat.

Moon Sang Tae sangat pandai menggambar. Melalui media gambar, kepala rumah sakit jiwa OK menyembuhkan Moon Sang Tae agar tidak takut pada kupu-kupu.

Dan berkat Ko Moon Young, Moon Sang Tae berhasil mandiri serta  mendapat penghasilan sebagai ilustrator.



Sinopsis  It's Okay To Not Be Okay

Saat ini, saat udara semakin hangat

Akan bermunculan kupu-kupu

Tak seorangpun menyangka, bahwa kupu-kupu yang ditakuti Moon Sang Tae seorang penyandang autis, adalah bros kupu-kupu yang dikenakan pembunuh ibunya.

Untuk mengatasi kekambuhan kakaknya yang muncul di setiap datangnya musim semi, Moon Gang Tae, sang adik rela harus hidup berpindah-pindah. Tak pelak, dalam curriculum vitae Moon Gang Tae tercantum, dia sudah pindah pekerjaan sebanyak 15 kali selama 10 tahun.

Beruntung, kedua kakak beradik ini selalu ditemani Jo Jae Soo. Sosok setia, yang tidak hanya pindah rumah sewa juga tempat dia berjualan pizza.

Termasuk saat mereka harus pindah ke kota kecil, Seongjin. Bedanya kali ini ada sosok Ko Moon Young, seorang penulis cerita anak-anak yang cantik namun esentrik.

 Ko Moon Young meninggalkan kehidupan glamour ibu kota demi mengejar Moon Gang Tae, sosok yang disukainya semenjak mereka masih kecil.

Di Kota Seongjin pula rahasia kematian ibu kandung Moon Sang Tae dan Moon Gang Tae terkuak.

Kwon Gi Do bersenang-senang di kampanye ayahnya


Review It's Okay To Not Be Okay

“Kenapa kau harus lahir dari perutku”

Diucapkan oleh ibu Kwon Gi-Do, pasien rumah sakit jiwa OK, yang menyesali anak kandungnya yang tidak pintar, suka bikin masalah, eh terakhir malah mengidap gangguan mental, sindom manik serta ekshibisionis (gemar mempertontonkan alat vital).

Sadis ya?

Sebagai keluarga elite, mayoritas anggota keluarga Kwon Gi-Do lulusan perguruan tinggi ternama. Ayahnya juga sedang bertarung untuk meraih kursi legislator. Keberadaan Kwon Gi-Do menjadi duri dalam daging.

Diperparah saat Kwon Gi-Do tanpa terkendali mengacak-acak panggung kampanye ayahnya.

Situasi anak orang kaya yang diabaikan karena memiliki kekurangan seolah ditabrakkan dengan keluarga Moon Sang Tae yang serba kekurangan, tapi punya segudang cinta.

Cinta memang menjadi obat penyembuh yang mujarab untuk semua kelainan saraf. Berbeda dengan penyakit fisik yang bisa sembuh cukup dengan minum obat.

Dalam gangguaan mental, obat hanya untuk meredakan/menghilangkan pemicu, diperlukan cinta serta kasih sayang agar bisa sembuh total.

Drama Korea lainnya,  Its Ok, This is Love memaparkan dengan gamblang betapa penyakit jiwa bisa berujung kematian, serta bagaimana cinta bisa menyembuhkannya.

Baca juga: Its Ok, This is Love, Karena MungkinAnda Juga Penderita Gangguan Jiwa

Bedanya, Its Ok, This is Love sanggup menghinoptis penonton Korea hingga mampu meraih rating 2 digit, sedangkan It’s Okay to Not Be Okay cuma diganjar 1 digit.

Tapi gapapa, drama ini sukses di tanah air. Penonton Indonesia mengapresiasinya dengan memilih It’s Okay to Not Be Okay sebagai trending topic Twitterland.

Saya sendiri tak bisa memilih, dua-duanya ciamik, baik dalam plot kisah, sound track, sinematografi, terlebih akting para pemainnya.

Dari beberapa drama Korea tentang penyandang autis, akting Oh Jung-Se paling mumpuni. Ditunjang kepiawaian sutradara mengajak penonton masuk dunia penyandang autis, wow bikin penonton enggan beranjak pergi, sekaligus teredukasi.

Demikian juga akting Seo Yea-Ji, pemeran Im Sang Mi dalam Save Me. Aktris cantik ini nggak hanya menampilkan tubuh indah, juga ketrampilannya berperan sebagai korban KDRT yang rapuh.

Baca juga: Save Me, Belenggu Aliran Sesat

Jika ada kejanggalan, mungkin disebabkan timbulnya pertanyaan tentang bagaimana Ko Moon Young bisa sukses. Paska ibunya kabur dan ayahnya sakit, kan Moon Young sendirian? Bagaimana bisa jadi penulis handal?

Juga tentang perawat Park Haeng-Ja yang ternyata adalah ibu dari Ko Moon Young. Situasinya jadi mirip penjahat yang diam-diam dengan sabar  mengintai mangsanya. Bukan psycho yang sewaktu-waktu bisa meledak

Ya sudahlah, saya tetap akan rewatch jika senggang. Saya suka ide memasukkan dongeng anak-anak dalam plot kisah It’s Okay to Not Be Okay.

Bukankah hidup ini acap bak dongeng? 

Indah dilihat, pahit dicecap.

Kwon Gi Do


 

Profile It’s Okay to Not Be Okay

(sumber: asianwiki.com)

Drama: It’s Okay to Not Be Okay (English title) / Psycho But It's Okay (literal title)

Revised romanization: Saikojiman Gwaenchanha

Hangul: 사이코지만 괜찮아

Director: Park Shin-Woo

Writer: Jo Yong

Network: tvN

Episodes: 16

Release Date: June 20 - August 9, 2020

Runtime: Sat. & Sun. 21:00

Language: Korean

Country: South Korea

6 comments

  1. Senang banget bisa baca review Ambu tentang Its Okay Not To Be Okay. Review yang mendalam dan bikin senang mampirnya.

    ReplyDelete
  2. Duh... pingin banget nonton ini tapi belum ada waktunya. Film ini keren banget ceritanya menurut saya, karena mengangkat isu kesehatan mental. Tapi drakor sekarang ceritanya memang lebih variatif dan terkesan lebih berbobot ya. Kalau drakor zaman dulu kebanyakan ceritanya lebih enteng tema dan alurnya.

    ReplyDelete
  3. Ini drama dengan cerita yang sangat bagus. Mengangkat sisi kejiwaan yang sebenarnya banyak ditemui di sekitar kita, bahkan mungkin juga terjadi pada kita. Ceritanya lengkap, kesedihan, kebahagiaan, cinta, keluarga, saudara, persahabatan, diramu dengan apik menjadi cerita dengan adegan2 dan dialog2 yg epic. Seluruh OST dalam drama ini kusuka, hal yang belum pernah terjadi padaku pada drama lainnya. Sangat pas pemilihan OST dan penyanyinya. 2 tokoh utamanya sangat serasi.
    Dan, saat aku baca tulisan ibu di sini, aku merinding :D

    ReplyDelete
  4. Aku nonton ini sampe dua kali ambu. Suka banget sm akting Sang Tae yg autis. Geregetan sm Ko Moon Young dan iba liat Gang Tae.

    ReplyDelete
  5. Karena aku bukan penikmat drakor, aku belum pernah nonton ini, Ambu. Btw, semoga sehat selalu ya

    ReplyDelete
  6. Masalah kejiwaan memang bisa jadi topik yang menarik untuk dijadikan tema utama. Baik untuk media tulisan maupun layar lebar.

    KDrama ini mengulas hal itu yg sesungguhnya diidap oleh ke-3 leading role nya. Hanya saja kadar dan isu gangguan jiwanya berbeda. Bersatunya mereka justru akhirnya jadi pemecahan masalah. Belum seluruhnya teratasi tapi setidaknya bersama menjadikan mereka lebih kuat

    ReplyDelete