It's Ok, This is Love, Karena Mungkin Kita Juga Penderita Gangguan Jiwa


It's Ok, This is Love, Karena Mungkin Kita Juga Penderita Gangguan Jiwa

"Satu dari 100 orang di dunia mengidap skizofrenia” kata dr.  Lee Young Jin dalam drama Korea “It's Ok, This is Love”

Ah, itu kan cuma drama. Cuma fiksi.

Eits tunggu dulu. Menurut Survei Global Health Data Exchange (2017) ada 27,3 juta orang di Indonesia mengalami masalah kejiwaan. Atau satu dari sepuluh orang di negara ini mengidap gangguan kesehatan jiwa.

 Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengidap gangguan jiwa tertinggi di Asia Tenggara. Kecemasan (anxiety disorder) menempati peringkat pertama . Jumlah pengidapnya lebih dari 8,4 juta jiwa. (sumber: Kompas.com)

Serem ya?

Dan itu juga berarti: “Semua orang memiliki kecenderungan mengalami gangguan jiwa,” seperti yang dikatakan Benny Prawira, founder “Into The Light Indonesia”, komunitas yang focus memberi advokasi, melakukan kajian, edukasi pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa di Indonesia (sumber: bbc.com).

Nah lho!

Sedihnya, banyak penderita gangguan jiwa tidak menyadari dirinya sakit. Dia merasa asyik-asyik aja. Akibatnya, orang disekelilingnya terkena dampak.

Sewaktu saya masih bekerja di suatu pabrik tekstil, seorang direktur memiliki gangguan jiwa. Jika sudah marah tanpa juntrungan, suaranya terdengar hingga bangunan di seberangnya. Direktur utama tidak bisa  berbuat banyak,karena direktur produksi tersebut adalah adiknya. Serba salah ya?

Drama Korea “Its Ok, This is Love” berkisah tentang banyak kasus gangguan jiwa. Mulai dari penderita ringan hingga berat. Salah satu kasus berat dialami tokoh utama yang tidak bisa membedakan “kenyataan” dengan “halusinasi. Visual halusinasi muncul karena perasaan bersalah yang membuat pasien memiliki kecenderungan bunuh diri.

Bunuh diri dan membunuh, menjadi klimaks penderita gangguan jiwa. Oleh sebab itu penderita harus menyadari bahwa dirinya sakit, dan harus diobati. Seluruh anggota keluarga harus berpartisipasi membantu kesembuhan. Tanpa 2 point penting tersebut, si sakit akan semakin sakit dan berimbas pada kedamaian hidup keluarga.


Berhasil menyabet banyak penghargaan, drama Korea “Its Ok, This is Love”memuncaki perolehan rating pada tahun 2014. Memang karya lawas, namun sangat relevan hingga kini. Bahkan mungkin sampai puluhan tahun kelak, saat masyarakat mulai menyedari bahwa penyakit psikis sama berbahayanya dengan penyakit fisik.

 

source: AsianWiki

Jo In Sung sebagai Jang Jae Yeo, sosok muda, kaya raya, popular dan digandrungi banyak perempuan. Tak dinyana Jae Yeo mengidap schizophrenia akibat KDRT masa kecil.

Jae Yeo memiliki kakak kandung yang hobby memukuli dirinya. Ayah tiri yang gemar memukul ibu kandungnya.

Pernah suatu kali keduanya bersembunyi dalam jamban/kakus. Supaya ngga ketahuan, ibu dan anak terpaksa masuk dalam genangan kotoran manusia.

Dampaknya, Jae Yeo mempunyai kebiasaan tidur di bath tub kamar mandi. Dia juga takut merasa bahagia. Setiap perasaan bahagia muncul, akan muncul pula  Han Kang Woo, “anak SMA” jelmaan dirinya semasa masih mengalami KDRT. Melalui sosok Kang Woo, Je Yeo menyalurkan semua rasa sakit,  termasuk merencanakan bunuh diri.

source: AsianWiki

Gong Hyo Jin sebagai Ji Hae Soo. Psikiater yang mengalami trauma sex akibat pernah melihat ibu kandungnya berselingkuh. Keringat Hae Soo akan mengalir deras saat berciuman dengan kekasihnya. Terlebih jika harus berhubungan intim.

Anxiety disorder yang dialami Ji Hae Soo mendapat perawatan dari Jo Dong Min, psikiater senior yang sudah menganggapnya anak. Namun akhirnya Jae Yeolah yang menyembuhkan Hae Soo.

source: loop.co.id



D.O EXO sebagai Han Kang Woo, sosok bayangan  yang muncul paska Jae Yeo ditusuk oleh kakak kandung Jae Yeo, Jang Jae Beom. Jae Beom divonis hukuman penjara 14 tahun karena dituduh membunuh ayah tirinya. 

Jae Yeo selalu meyakini Kang Woo adalah sosok nyata, hingga dengan bantuan Ji Hae Soo, Jae Yeo bisa membedakan antara ilusi dan kontradiksi. Akhirnya Jae Yeo bisa melihat sosok Kang Woo yang sebenarnya.

Sinopsis It’s Ok, This is Love

Sebuah rumah dengan 3 pasien gangguan jiwa. Salah seorang pasien, Ji Hae Soo merupakan dokter neuropsikiatri/psikiater yang mengalami kesulitan berhubungan saat bermesraan dengan kekasihnya.

Pasien kedua adalah Park Soo-Gwang yang ditampung di rumah tersebut karena orangtuanya malu atas penyakit anaknya. Park Soo Gwang mempunyai sindrom Tourette, kelainan saraf langka yang membuat penderitanya melakukan gerakan berulang tak terkendali serta suara yang tak diinginkan (kedutan), misalnya mengedipkan mata berulang kali, mengangkat bahu, atau melontarkan kata-kata kasar.

Pasien ketiga adalah Jang Jae Yeo, penulis terkenal yang kaya raya dan pemilik banyak property.  Jae Yeo hanya  pindah sementara ke rumah miliknya tersebut karena rumah pribadinya sedang direnovasi.

Alasan lainnya,  Jae Yeo tertarik pada Ji Hae Soo,  psikiater eksentrik yang ditemuinya dalam salah satu talkshow.

Penghuni ke-4 adalah psikiater senior, Jo Dong Min, pemilik klinik khusus kejiwaan.

Kisah berkembang setelah Jae Yeo mengalami beberapa pengalaman seru bareng Ji Hae Soo yang membuat keduanya saling jatuh cinta.

Trauma yang dialami Ji Hae Soo berhasil disembuhkan Jang Jae Yeo. Berikutnya adalah menaklukan penyakit yang dialami Jang Jae Yeo, gangguan jiwa yang lebih rumit karena merupakan pendaman kesakitan saat usia muda.

ss maria-g-soemitro.com

Review It’s Ok, This is Love

Tayang pada tahun 2014, drama Korea   “It’s Ok, That’s Love” masuk dalam daftar drama Korea yang paling recommended. Penyebabnya bukan saja kolaborasi apik sutradara dan penulis andal, Kim Kyu Tae dan Noh Hee Kyung, diperankan actor dan aktris papan atas, juga memiliki banyak pesan mendalam.

Betapa sakralnya sosok ibu bagi seorang anak. Dia harus bertindak super hati-hati sejak anak masih usia dini. Perbuatan tercela yang dilakukannya tidak hanya melukai hati anak kandungnya, juga bisa mengakibatkan sang anak mengalami gangguan jiwa.

Selain Ji Hae Soo yang menderita anxiety disorder paska melihat ibunya selingkuh, pasien lainnya adalah So Hwan yang kerap menggambar alat kelamin.

So Hwan mengalami gangguan jiwa usai melihat ibu kandungnya berselingkuh di samping kamarnya. So Hwan takut ibunya akan meninggalkan dia. Dengan menggambar, So Hwan berhasil meredam kecemasannya.  Ketika So Hwan ditegur agar tidak menggambar alat kelamin, So Hwan melarikan diri dan bergabung dengan teman-temannya yang ngelem.

Ah, ternyata banyak pengguna drugs yang semula bermaksud melawan kecemasan, namun berakhir ketagihan drugs. Andai penyebab kecemasan terdeteksi sejak awal, maka penanganannya akan lebih mudah ya?

It’s Ok, This is Love juga menampilkan Koo Ha Ra, walau hanya beberapa adegan. Koo Ha Ra merupakan aktris muda yang bunuh diri pada 24 November 2019, akibat tak tahan menghadapi ketatnya persaingan dunia hiburan Korea. (sumber: Wikipedia)  

Yang mengesankan lainnya, “It’s Ok This is Love” menjadi debut  Lee Sung Kyung, aktris cantik yang kemudian meroket dalam beberapa drama serial lainnya seperti Cheese in The Trap, Doctors, About Time dan pastinya “Weightlifting Fairy Kim Bok Jo” serta “Dr Romantic 2”.

Juga D.O EXO yang bermain cemerlang sebagai sosok ilusi Jang Jae Yeo, bahkan aktingnya lebih mencuri perhatian dibanding saat berperan sebagai Pangeran Lee Yeol dalam100 Days My Prince.

Baca juga:

100 Days My Prince, Janji Setia Seorang Pangeran Cilik

Weightlifting Fairy Kim Bok Jo, Bidadari yang Perkasa

About Time, Pilih Dia atau Kamu?


Profile

Drama: It's Ok, This is Love (English/literal title)

Revised romanization: Gwaenchanha, Sarangiya

Hangul: 괜찮아, 사랑이야

Director: Kim Kyu-Tae

Writer: No Hee-Kyung

Network: SBS

Episodes: 16

Release Date: July 23 - September 11, 2014

Runtime: Wed. & Thu. 21:55

Language: Korean

Country: South Korea


21 comments

  1. kalau berbau bau sakit jiwa aku suka serem sendiri, ambu

    kayak nantinya bakalan thriller yak, ada lah pasti yang momen momen jeng jeeeng...

    sama itu tuh yang di kamar mandi, huhuhu ga mau bayangin :(

    ReplyDelete
  2. Asli ini film bagus banget sih. Udah beberapa tahun lalu nonton, tapi masih inget banget beberapa scene di drama ini.

    ReplyDelete
  3. Asyiiik... referensi drakor baru. :D saya suka sama aktingnya D.O di film apa tuh yg dia jadi psikopat (lupa judulnya XD). Aktor muda, tapi aktingnya keren menurut saya. Jadi penasaran juga sama film ini karena yang main Jo In Sung. Pertama kali lihat In Sung di Memories of Bali, aktingnya juga wow banget.

    ReplyDelete
  4. Aku suka sekali sama unnie Gong Hyo aktingnya selalu punya kesan termasuk di parasite dan when the camellia blooms yg dapet daesang kemarin. Tapi drakor yg ini belum sempet kutonton .. ya ampuun.. makasih reviewnya ambu..... aku maraton abis ni hahaha

    ReplyDelete
  5. Aku merinding lho ketika tahu salah satu pemain film dulu ini adalah yang baru saja bunuh diri. Apalagi filmnya konsepnya sama. Ya mungkin itu lagi karena di Korea dan Jepang mereka mempercayai reinkarnasi, tidak ada hari akhir, jadi semua terlihat lebih mudah jika bunuh diri.

    ReplyDelete
  6. Sudah tayang sejak 2014? Wah saya terlewat padahal ceritanya bagus banget. Ini rekomended banget untuk ditonton, sekalian mengedukasi tentang macam-macam gangguan jiwa yang di alami beberapa orang agar kita lebih aware. Sayang sekali, salah satu aktrisnya bunuh diri tahun 2019 silam ya, mbak 😔

    Ini masuk list wajib tonton saya, nih. Thank you rekomendasinya mbak 🥰

    ReplyDelete
  7. Waduh kebiasan tidur di bathub? Ngeri juga ya ... Punya ayah tiri suka pukul ibu kandung, serem akh main pukul

    ReplyDelete
  8. Mungkin karena Indonesia berpenduduk terbesar kali ya mbak.. jadi nya secara jumlah lebih banyak.

    Tapi kalo dilihat2.. walau negara kita ini banak yg mengalami gangguan jiwa.. tingkat bunuh dirinya masih lebih banyak di Jepang dan kora ya kayaknya.

    Btw.. daku udah nonton it's okay, that'love ini. Nontonnya pas on going.. jadi seminggu 2 kali nontonnya :D
    Awalnya karna ada D.O (pemeran remaja nya jo in sung).. trus malah jadi suka..

    memang rconmended drama ini.

    ReplyDelete
  9. Wah keren ini drakornya, bikin penasaran, betul banget ya, jadi Ibu itu hrs cerdas biar tau ilmu parenting yg bs berakibat utk anaknynya sampai dewasa

    ReplyDelete
  10. Lagi dibuat terkesima dengan cara Ambu mereview drakor dan ujubg-ujungnya bikin saya penasaran dengan drakor ini yang meski lawas kayaknya saya juga belum pernah nonton

    ReplyDelete
  11. Ini film lama, pernah nonton beberapa episode tapi nggak sampai tamat. jadi pengen nonton lagi nih

    ReplyDelete
  12. wah makin penasaran saat membaca bahwa trauma Ji Hae Soo akhirnya bisa sembuh. Harus nonton ini!!! Sepertinya drakir Its Ok, Thats Love bakalan jadi drakor pertamaku xixi. Makasih Ambu reviewnya ini :)

    ReplyDelete
  13. Namanya aktornya mirip nama aku "Kim". Saya kulit aku, sawo matang he

    ReplyDelete
  14. waa ini film udah lumayan lama yaaa, aku sempet nonton juga nih sampe beberapa episode tapi agak kurang paham sama alurnya jadi nggak ngelanjutin hehehe

    ReplyDelete
  15. aku suka film psikologi, tapi kadang tuh sering kecewa dg film nonbarat. mudah2an yg ini gak ya

    ReplyDelete
  16. waaah saya memang bukan penyuka film kebetulan hehehe
    tapi keren ya kak. memang sih semua org ada kecenderungan "gangguan jiwa". normal kok. karena wajar kita merasa cemas. yg bahaya itu ketika tidak bisa membedakan nyata dan halusinasi

    ReplyDelete
  17. Jadi list aja dulu deh mana tau bisa jadi bahan untuk ditonton berikutnya hehe

    ReplyDelete
  18. Akhir akhir ini, genre psikologi makin sering muncul di drama korea ya mbak..
    Tapi saya kadang masih takut klo nonton genre seperti ini

    ReplyDelete
  19. Dari drama korea ternyata bukan hanya berhias wajah cantik dan tampan ya mba. Banyak pelajaran hidup juga.

    ReplyDelete
  20. Wah, kok aku dulu hak nonton ya. Dari alur ceritanya kyknya berkesan banget y mbak. Ada hikmah yang bisa dipetik. Makasih sharingnya mbak.

    ReplyDelete
  21. Baca artikel ini sangat bermanfaat jadi tau dan bisa belajar.

    ReplyDelete