Anak sulung saya, mungkin termasuk anak idaman ibu-ibu di Indonesia. Karena punya hobby belajar. Malam minggupun belajar. Saat ingin nonton film/TV/ main game, dia akan menghitung waktu. Habis sekian jam, berarti harus diganti waktu belajar sekian jam. Disiplin banget.
Tidak
demikian dengan anak saya yang nomor 2 dan nomor 3 ( tiga anak pertama saya
laki-laki, anak ke-4 barulah perempuan). Kedua adik si sulung ini sering bikin
saya “keluar tanduk”. Susah banget disuruh belajar. Ketika akhirnya saya
berhasil menggiring mereka ke kamar masing-masing, dan setengah jam kemudian
saya tengok, bukannya sedang belajar dong.
Ada
yang jumpalitan di kasur. Satunya lagi di loteng sedang mengambil layang-layang
putus. Duh, cuma bisa mengurut dada deh.
Walau
memahami penyebabnya, buku “The Power of Habit” by Charles Duhigg
menjelaskan dengan mudah.
Ada
3 komponen kebiasaan, yaitu tanda, rutinitas, dan imbalan.
Tanda adalah situasi yang memberi
orang isyarat untuk melakukan sebuah tindakan. Setelah tindakan itu dilakukan, orang akan
mendapatkan suatu kenikmatan. Kenikmatan ini adalah imbalan atas tindakannya
tadi. Ia akan otomatis teringat pada kenikmatan itu ketika menemukan tanda tadi. Tanda itu membuatnya melakukan tindakan. Tindakan berulang itu adalah sebuah rutinitas.
Setiap
kali melihat (mendapat) tanda, orang akan teringat pada kenikmatan
imbalan. Ingatan itu mendorongnya untuk melakukan rutinitas. Hal itu akan
terjadi berulang-ulang. Imbalan tadi membuat orang ketagihan.
Ketagihan itu mendorong ia melakukan tindakan rutin. Siklus
inilah yang menjadikan sebuah kebiasaan.
Di
usia balita, dengan pertimbangan saya kesulitan mengurus 3 anak sekaligus, yang
masing-masing hanya terpaut usia 1 tahun, sulung saya pernah sekolah di Cirebon.
Juga alasan ayah mertua. Beliau ingin di setiap rumah yang dikunjungi ada cucu.
Kebetulan kakak ipar belum menikah.
Entah
ambisi atau takut anak dalam asuhannya tidak berprestasi, sulung saya dipecut
untuk rajin belajar. Harus mendapat nilai 10. Jika tidak, kakak tersebut akan
ngamuk dan mengusir anak saya. (Saya baru kisah ini sesudah sulung saya balik
ke Bandung).
Selalu
mendapat nilai 10, membuat sulung saya tak pernah beringsut dari 2 besar di
sekolahnya. Imbalannya? Tidak hanya materi dari kakak ipar, tetapi juga
sanjungan dari kepala sekolah, para guru, teman-teman bahkan orang tua murid
lainnya.
Dan
sanjungan adalah addict. Kenikmatan luar biasa yang dipahami sulung saya, hanya
bisa diraih dengan belajar dan belajar.
Ketika
dia bersekolah di SMP Bandung, dan seterusnya kuliah di ITB, kebiasaan tersebut
tidak hilang. Salah seorang temannya berkisah bahwa saking keranjingan belajar
sulung saya selalu masuk di pelajaran yang sepi mahasiswa karena tidak disukai.
Dan tentu saja, dia tidak pernah menyia-nyiakan semester pendek.
Sulung
saya mendapatkan kenikmatan ketika mendapat IP tertinggi, bahkan IPK tertinggi.
Setiap orang bisa memiliki kebiasaan yang memberi kenikmatan dan berakhir ketagihan. Saya, misalnya happy banget jika berhasil menaklukkan resep. Nggak heran jenis masakan yang semula tak terpikirkan, akhirnya saya buat. Rasanya nikmat banget ketika berhasil membuat masakan yang dulu saya pikir susah banget.
Salah
satu kebiasaan yang nagih adalah belanja. Rasanya nikmat banget sesudah
berhasil membeli barang yang diidam-idamkan. Terlebih bisa mendapatkannya
dengan harga murah.
Dalam
bukunya “Confessions of Shopaholic”, Sophie Kinsella berkisah tentang Rebecca
Bloomwood yang keranjingan belanja, hingga bangkrut dan harus masuk
rehabilitasi.
Drama
Korea mengangkat kisah tentang Louie yang keranjingan belanja, karena neneknya
merasa bersalah. Orang tua Louie meninggal ketika dia masih kecil sehingga sang
nenek memanjakan Louie dengan belanja. Bahkan kerjaan sehari-hari Louie hanya
berbelanja.
Untunglah
Loiue dilahirkan dalam keluarga konglomerat, sehingga belanja sebanyak apapun
tak akan membuatnya bangkrut.
Kisah
dan kebiasaan Louie ternyata disukai penonton Korea, ditambah penampilan ciamik
2 aktor dan aktris papan atas, Seo In-Guk dan Nam Ji-Hyun, Shopaholic Louis
berhasil meraih rating lumayan tinggi dan sejumlah penghargaan.
Seo In-Guk
berperan sebagai Louie / Kang Ji-Sung,
anak yatim piatu dari keluarga konglomerat. Karena menuruti nasehat cenayang,
Louie harus hidup berjauhan dengan nenek yang sangat disayangi, dan
menyayanginya.
Tinggal
di istana mewah Perancis, keseharian Louie hanya diisi dengan memantau produk terbaru
para desainer kelas dunia dan memburunya. Dia harus memiliki barang tersebut.
Sampai
suatu saat, Louie mengalami amnesia dan harus hidup dengan si miskin Ko Bok Sil.
Walaupun hidup susah, kemampuannya mengenali “barang bagus” ternyata tak hilang
begitu saja.
Nam Ji-Hyun berperan sebagai Ko Bok Sil, gadis desa yang harus menghidupi nenek dan
adik laki-lakinya dari hasil hutan. Hingga suatu saat sang nenek meninggal,
sementara adiknya sedang ke kota.
Berbekal
ginseng, satu-satunya harta yang dimiliki, Ko Bok Sil menyusul adiknya ke kota.
Dia tidak tahu bahwa kota bisa begitu kejam. Semua barangnya dicuri, dan dia
bertemu dengan Louie yang kehilangan ingatan.
Hatinya
yang penuh welas asih, tak tega membiarkan Louie sendirian.
Yoon Sang-Hyun berperan sebagai Cha Joong-Won, bekerja sebagai direktur salah satu perusahaan
konglomerasi milik nenek Louie. Dalam satu kejadian Joong Won bertemu dengan Ko
Bok Sil yang sedang bernasib sial. Semua hartanya dicuri, karena itu dia
berharap Joong Won mau membeli ginseng berusia ratusan tahun, satu-satunya
harta yang tersisa.
Sayang,
Joong Won tidak paham tentang ginseng, dia hanya memberi uang muka seadanya
serta nomor telpon, dengan janji akan melunasi sisanya.
Ternyata
janji tersebut berkelanjutan dengan berbagai peristiwa yang membuat Joong Won
jatuh hati pada Ko Bok Sil.
Lim Se-Mi
sebagai Baek Ma-Ri,
sepupu Louie yang semula yakin perjodohannya dengan Louie akan membuatnya mewarisi Gold Grup. Walau dicuekin Louie, Baek Ma Ri keukeuh mengejar-ngejar
Louie.
Sampai
suatu peristiwa menyadarkan, bahwa kekayaan bisa diraih dengan berbagai cara.
Sinopsis:
Betapa
internet mempermudah banyak hal, termasuk penjualan, membuka kisah “Shopaholic
King Louie”. Hanya dalam waktu 10 detik, jacket limited edition dari brand
ternama Louis sSaton (plesetan dari brand ternama LV) laku terjual. Dan pembeli
pertama, atau 01 adalah si raja belanja Kang Ji-Sung, yang acap dipanggil Louie
oleh neneknya.
Tinggal
di Perancis, berjauhan dari sang nenek, suatu hari Louie harus pulang ke Korea
ketika mendengar neneknya sakit. Sayang kepulangannya nggak mulus. Paman Louie
yang iri akan posisi Louie sebagai pewaris tunggal, memasang jebakan.
Mobil
yang dikendarai Louie terbakar. Ada jenazah dalam kendaraan tersebut yang
diduga sebagai Louie. Padahal Louie selamat, dia amnesia, dan ngerecokin hidup Ko
Bok Sil, yang datang ke kota untuk mencari adiknya.
Review:
“Semua orang jahat, cuma Ko Bok Sil yang baik”, keluh Louie dalam "Shopping King Louis". Karena selama amnesia dia mengalami kemalangan beruntun. Dipukul gelandangan, orang-orang di sauna, anak sekolahan berkelakuan preman dan penipuan via telpon. Seolah, orang kota nggak ada baik-baiknya. Yang baik cuma Ko Bok Sil si gadis desa.
Setuju nggak sih? Sejahat itu orang kota?
Namun ada pesan yang harus dicetak tebal, bahwa hati-hati mendidik anak, karena kebiasaan akan susah berubah. Bahkan tatkala
mengalami amnesia. Mirip kisah putra mahkota Lee Yool dalam 100 Days My Prince. Dia mengalami
amnesia, namun yakin kesehariannya bukan “orang susah”, sehingga dia kesulitan
ketika disuruh Yoon Yi Seo melakukan pekerjaan kasar seperti mengangkat air dan
memotong kayu.
Nam Ji-Hyun juga bermain
dalam drama ini, bareng D.O EXO. Walau kualitas kedua sejoli, sangat berbeda
jauh. Nam Ji-Hyun ngeblend banget beradu akting dengan Seo In-Guk.
Baca
juga: 100 Days My Prince, Janji Setia Seorang Pangeran Cilik
Faktor
Seo In-Guk yang selalu bermain total sangat menunjang keberhasilan“Shopping
King Louis. Tak heran dia berhasil
meraih penghargaan Excellent Actor di ajang MBC Drama Awards.
Permainan
ciamik Seo In-Guk juga bisa dinikmati di:
Hundred Million Stars From The Sky, Tragedi Sepasang Kekasih Korban Aliran Sesat
The King’s Face, Ramalan Wajah yang Bikin Galau
Berhasil
menyabet beberapa penghargaan, Seo
In-Guk nggak pernah aji mumpung. Dia selalu total dan selektif memilih peran.Bisa
dilihat dari ketiga peran di atas. Mulai dari anak manja, sosok yang hidup penuh
dendam, hingga pangeran yang bernasib apes karena memiliki “wajah raja”.
Walau
“Shopping King Louis” diputar tahun 2016, tapi masih sangat relevan dengan
kondisi sekarang. Terlebih chemistry kedua pemain utama, Seo In-Guk dan Nam
Ji-Hyun, juara banget! Nggak heran mereka berdua dan pemeran pendukung, Lim
Se-Mi berhasil menyabet penghargaan.
Awards Shopping
King Louis
2016
MBC Drama Awards - December 30, 2016
Excellent
Actor (mini series) (Seo In-Guk)
Best
Supporting Actress (mini series) (Lim Se-Mi)
Best New Actress ("Nam
Ji-Hyun")
Profile
Drama: Shopaholic Louis (English title) / Shopping King Louis (literal title)
Revised romanization: Shopingwang Looi
Hangul: 쇼핑왕 루이
Director: Lee Sang-Yeob
Writer: Oh Ji-Young
Network: MBC
Episodes: 16
Release Date: September 21 - November 10, 2016
Runtime: Wednesday & Thursdays 22:00
Language: Korean
Country: South Korea
Wah, ternyata pecutan kudu mendapat nilai 10 dan selalu berprestasi membuat si sulung rajin belajar hingga duduk di bangku kuliah. Kirain bakalan stres, ternyata ga. Btw aku ga mengikuti drama2 seperti ini hehehe...jadi cukup mengangguk2 aja deh. Di rumah aja bisa me time ya menghayati peran para pemainnya :D
ReplyDeletePola asuh sedari kecil memang besar pengaruhnya bagi anak sampai mereka dewasa ya.
ReplyDeleteYang aku suka dari review DraKor ala Ambu adalah: selalu diawali dgn lead cerita hidup yang mak nyessss.
ReplyDeleteSeneenggg aku bacanya. Related banget dengan semua pembaca.
Hepii banget!
Sepakat kalau pola asuh mempengaruhi kebiasaan seorang anak. Tapi, menjadikan kebiasaan belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan, masih PR banget. Salut untuk sulungnya Ambu.
ReplyDeleteTerima kasih untuk review kdrama-nya, sukses membuat penasaran ini. Cari-cari link untuk nonton ahh :D
Wah, saya pasti suka jika nonton film ini. Sama seperti saya suka membaca semua seri buku shopie kinsella.
ReplyDeleteBukan hanya menghibur melainkan sebuah kritik sosial melalui karya seni.
Shopping King Louie ini merupakan drakor favorit banget. Hahaha saya termasuk suka yang genre begini ringan menghibur tentu saja pemainnya cowoknya cakep. Eh sempet nggak cakep juga ding waktu dia amnesia. But Overall drama ini cukup membuat iri emak-emak yang doyan belanja online wkwkwk
ReplyDeleteWah luar biasa ceritanya nih, Ambu...Agak horor juga ya saat lihat anak mau ambil layangan putus di loteng...Anak-anak saya keduanya cowok. Masih kecil semua, tapi masya Allah lincahnya kalau udah bermain berduaan...haha.
ReplyDeleteBtw, memang benar ya mendidik anak itu harus hati-hati banget karena memang akan jadi kebiasaaan yang susah diubah. Jadi pengen nonton nih...
Memang berat mendidik anak itu ya Bu. Yang lebih berat kita orang tua gimana supaya bisa jadi contoh terbaik bagi mereka. Kebiasaan di rumah dan keluarga sejak kecil sangat menentukan karakter anak kelak
ReplyDeleteBerubtung sekali ambu anak pertamanya menikmati proses pendidikan seperti itu.
ReplyDeleteTidak tertekan dab jadi addict belajar..
Memang pola asuh sangat berperan dlm membantuk kepribadian anak ya
Hehehe, aku juga beberapa minggu belakangan ini lagi nikmat banget nyoba bikin kue ambu. Waah ini unik sih yang shopaholicnya laki-laki. Biasanya kan perempuan. Jadi penasaran pengen nonton King Louie nya deh. Part barengan si gadis desa sepertinya menggemaskan :)
ReplyDeleteMenurut daku nenek nggak salah, karena dia pasti memanjakan cucunya. Kalau pernah ku dengar nenek lebih sayang kepada cucunya ketimbang anaknya
ReplyDeleteFilm korea ini mmemang menarik banget ya buat ditonton meaki alur ceritanya tentang sehari2. Tapi sellu nggak jauh dr orang kaya dan miskin juga sih. Bakal jd list drakor yg bisa ditonton nih
ReplyDeleteSetuju banget deh. Saya jadi teringat akan kebiasaan baik pada masa lalu. Jadi merindu. Setiap waktu pasti direncanakan dalam catatan harian. Habis ini ngapain ya. Eh sekarang ini malah terlena enggak jelas. Sekarang ini saya coba memperbaiki lagi deh.
ReplyDeleteSebagai penyuka drakor, aku tertarik sekali ingin menonton film ini. Tapi gimana ya caranya ? Hmm
ReplyDelete