Aku punya kebiasaan baru
Setiap tertekan, merasa sesak karena sakit kepala
Atau hanya ingin menyerah karena tak bisa redakan kesedihan
Aku akan makan coklat (Moon Cha-Young)
Suka
coklat?
Saya
suka banget! Permen coklat maupun minuman coklat panas, yang terbuat dari bubuk
coklat dan gula kemudian diseduh air panas. Diminum sambil ngobrol ngalor
ngidul bareng eyang putri tersayang, seraya memandangi tetesan hujan. Duh nostalgia yang so sweet banget.
Lama
setelah eyang putri tiada, saya baru tahu bahwa almarhumah sebetulnya ngga
betah tinggal di kota Sukabumi, tempat saya lahir dan tamat SMA. Dulu kota Sukabumi sangat dingin. Air dari
PDAM mirip air es. Sementara eyang putri lahir di kota berhawa panas, Yogyakarta.
Frekuensi meninggalkan kota kesayangannya tersebut bisa dihitung dengan sebelah
tangan.
Saya
juga baru ngeh bahwa coklat bisa memperbaiki mood, setelah dunia memasuki akses internet super
kencang, dan memborbadir penggunanya dengan berbagai artikel.
Konon
coklat mengandung senyawa yang dapat meningkatkan hormon dopamin dan serotonin
dalam otak. Kedua hormon ini memiliki peran memberikan rasa senang dan nyaman
Ada
benang merah antara drama “Chocolate” dengan kita yang sedang bergulat dengan
pandemi virus covid-19 . Yakni asa, serta kemampuan untuk selalu berbahagia.
Karena
ketakutan tidak saja berasal dari ketularan/menulari virus covid-19, namun
lebih besar lagi, yakni runtuhnya perekonomian. UMKM berhenti beraktivitas.
Perusahaan meliburkan, bahkan ada yang mem-PHK tenaga kerjannya.
Kita
lupa bahwa Indonesia pernah mengalami situasi yang lebih parah.
Pada
krisis moneter 1998, nilai dollar melonjak dari 2 ribuan ke 16 ribuan. Dimana-mana terjadi panic buying dan rush
money besar-besaran. Klimaksnya, presiden
Suharto yang biasanya nampak tenang dan penuh senyum memutuskan minta bantuan
IMF.
Toh akhirnya badai krismon berlalu. Demikin pastinya pandemi virus covid-19.
Bangsa Indonesia pasti bisa melewatinya. Bahkan menjadi bangsa yang kebih kuat.
Tidak
demikian halnya dengan pasien sanatorium Geosung, lokasi kisah “Chocolate” bergulir. Sanatorium
tempat menampung pasien yang sedang menunggu ajal.
Bagaimana
mereka mempersiapkan kematian, tidak semuanya
seperti yang dibayangkan orang.
Walau ada yang marah-marah dan ngegass pada dokter dengan pindah untuk
mencari second opinion. Namun banyak yang manis, seperti kisah sepasang
perempuan lanjut usia yang ternyata istri pertama dan istri kedua. Keduanya
saling support dan mendoakan.
Atau
tentang si cilik Yun Ji Yong yang menyadari usianya tak lama lagi. Dia selalu
berkhayal menjadi mahluk luar angkasa ketika saatnya tiba. Dia juga keukeuh mencari
ibu kandung yang sudah mencampakkannya.
Tidak
hanya anak yang dicampakkan. Juga ada seorang pria lanjut usia yang kemana-mana
selalu memakai tongkat dan bertopi. Kakek Kim namanya, selalu merengek minta ditemani ke ke kedai
jajangmyeon, walau menurut Cha Young, jajangmyeonnya nggak enak.! Ya iyalah
dalam kisah ini Cha Young seorang chef yang jago masak.
Namun
bukan jajangmyeon lezat yang dicari sang
kakek. Melainkan janji anaknya yang akan menjemput jika dia mau menunggu di
kedai tersebut. Sesudah mendapat harta kekayaan ayahnya, sang anak
menempatkannya di sanatorium.
Bisa
ditebak, anaknya tak pernah datang, yang dijawab dengan doa tulus sang kakek.
Jika anak-anakku datang dan menangis karenaku
Beritahu mereka, aku baik-baik saja.
Beritahu mereka jajangmyeonnya lezat, dan aku menikmati saat menunggu mereka
Serta membuatku melupakan penderitaan yang pernah kurasakan karena mereka.
Beritahu mereka jangan merasa bersalah dan kuharap mereka bahagia.
Beritahu mereka, aku sangat paham dan kuharap mereka bahagia dan harmonis
Tolong beritahu anak-anakku, aku akan mendoakan mereka, bahkan setelah aku mati.
Hiks,
mewek deh saya. Begitu dalamnya kasih orang tua pada anak-anaknya.
“Chocolate” memang tidak hanya berkisah
mengenai sepasang anak manusia yang kasmaran. Tapi juga kisah cinta universal,
antara ibu dan anak, ayah dan anak, kakak
pada adiknya seorang perempuan dengan selingkuhan suaminya, serta cinta terpendam adik kelas pada kakak
kelasnya.
Cinta
yang tulus dan tanpa pamrih.
Nggak
heran perolehan rating “Chocolate” termasuk tinggi. Banyak kisah melankolis didalamnya.
Sekaligus sarat pesan.
Ha Ji-Won
sebagai Moon Cha-Young,
perempuan malang yang dicampakkan ibu kandungnya saat berusia 12 tahun.
Ibunya
berjanji akan menjemput Cha Young di sebuah mall yang kemudian runtuh. Didalam
reruntuhan, saat putus asa, Cha Young
mendapat hiburan dan kekuatan dari seorang perempuan yang ternyata ibu kandung
Lee Kang.
Sebelum
kejadian mall runtuh, Moon Cha-Young pernah bertemu Lee Kang dan jatuh hati
padanya.
Yoon Kye-Sang
sebagai Lee Kang,
pewaris satu-satunya RS Geosung milik kakeknya,
sehingga harus melupakan cita-citanya
menjadi koki.
Sebagai
dokter handal, berulang kali Lee Kang menunjukkan keahliannya. Sayang, gara-gara
pernah memilih mengoperasi Cha Young dibanding mengobati dirinya, tangan Lee Kang
mengalami tremor. Dia tak lagi bisa mengoperasi pasiennya.
Jang Seung-Jo
sebagai Lee Jun,
saudara sepupu Lee Kang yang selalu didorong untuk bersaing dengan Lee Kang menuju
kursi pimpinan RS Geosung. Hingga suatu
hari dia mengetahui, dirinya bukan pewaris yang sah.
Yoo Yeo
sebagai Kwon Min-Seong,
sahabat Lee Kang yang berprofesi sebagai pengacara.
Nasib
membuatnya jatuh cinta pada Moon Cha Young yang datang ke RS Geosung untuk
mengintip Lee Kang. Kwon Min-Seong bersikukuh memaksakan cintanya, walau dia tahu Lee Kanglah Peter Pannya Cha Young,
Sinopsis Chocolate
Drama
Korea “Chocolate” dibagi atas 3 waktu,
yaitu tahun 1992, awal perjumpaan Moon Cha-Young yang masih berusia 12 tahun dengan anak
laki-laki sebayanya. Lee Kang. Cha Young sedang “disiksa” ibu kandungnya agar
berat badannya sesuai syarat casting aktris cilik yang akan dilakoni.
Dalam
kondisi kelaparan, Cha Young makan makanan ternak sapi milik Lee Kang. Membuat
Lee Kang kasihan dan memberinya makanan lengkap. Lee Kang menyuruh Cha Young datang
lagi sekaligus menjanjikan coklat sasha, hasil olahan tangan Lee Kang.
Cha Young tidak datang, dia harus kembali ke Seoul
dengan ibunya yang pemarah. Sementara Lee Kang kedatangan keluarga besar
ayah kandungnya , yang membawanya ke Seoul.
Mereka
bertemu lagi pada 2012, Cha Young menjadi seorang koki yang acap di rawat di rumah
sakit Geosung, tempat Lee Kang bekerja sebagai dokter. Cha Young mendapat
perawatan akibat trauma paska runtuhnya
mall yang menimpa dirinya saat berusia 12 tahun.
Pada
pertemuan ini Cha Young mengenali Lee Kang, sayang tidak demikian halnya dengan
Lee Kang.
Hingga
suatu peristiwa, akibat salah paham membuat Cha Young mengira Lee Kang tewas di Libya.
Cha Young pun mulai membuka diri pada
seorang pengacara, bernama Kwon
Min-Seong.
Kwon
Min-Seong ternyata sahabat Lee Kang.
Kenyataan lainnya, cinta Cha Young pada Lee Kang belum padam. Cha Young
mengalah, meninggalkan Korea dan pindah ke Yunani. Membiarkan Lee Kang
berpendapat bahwa dia perempuan jahat yang meninggalkan kekasihnya begitu saja.
Perjalanan kisah terakhir adalah 2018 dan tahun-tahun berikutnya, saat Lee Kang mendapati
sahabatnya, Kwon Min-Seong mengidap
penyakit mematikan. Sebelum menghembuskan napas terakhir Kwon Min-Seong ingin
makan sup pangsit buatan Cha Young.
Lee
Kang berusaha mati-matian mendapatkan sup tersebut, sampai menyusul Cha Young
ke Yunani. Skenario yang disusun Kwon Min-Seong, karena dia tahu, Lee Kanglah
cinta pertama Cha Young.
Review Chocolate
Ibu pernah berkata
Jika aku mendapatkan sesuatu yang bukan milikku
Aku harus mengembalikan ke pemilik sebenarnya
Rasa sakit, luka dan amarah yang tak pernah wajar bagiku
Bukan milikku
Maka aku akan mengembalikannya
Cinta,
asa dan kebahagiaan, menjadi keywords drama Korea “Chocolate”, seperti yang
disimbolkan si manis coklat, pelambang hari Valentine, hari kasih sayang.
Karena
cinta tak pernah salah. Betapapun Cha Young menghindar, akhirnya kemabali ke
pelukan Lee Kang.
Penuh
drama yang mengharu biru sejak awal hingga akhir kisah.
Salah
satunya, mungkin penonton akan dibuat gregetan pada ulah Moon Tae Hyeon yang
bolak balik bikin susah Cha Young. Sekaligus
betapa manisnya hubungan kakak beradik ini.
Walaupun
bikin jengkel, namun sewaktu Moon Tae
Hyeon dipukuli Kakek Kim, refleks Cha
Young melindungi, membiarkan tubuhnya yang terkena pukulan. Di lain pihak ketika Cha Young kehilangan
indra perasa dan penciuman, Moon Tae Hyeon yang pertama kali tahu dan merasa
gusar.
Kepiawaian
Ha Ji-Won sebagai bintang papan atas, tak dapat dipungkiri menjadi nyawa bagi
drama yang mengusung banyak fragmen ini. Beruntung Yoon Kye-Sang bisa
mengimbangi aktingnya.
Beda
jauh dengan Kang Min Hyuk yang keteteran mengimbangi akting Ha Ji Won dalam “Hospital
Ship”. Bukan perkara umur sih, tapi jam terbang. Terbukti pasangan Ha Ji-Won dan Lee Jin Wook berakting ciamik dalam “The Time We Were Not in Love”
Baca
juga:
HospitalShip, Layanan Kesehatan yang Bikin Mupeng
TheTime We Were Not in Love, Teman Tapi Menikah”
Jangan
dilupakan, Ha Ji-Won bisa berperan bagus berkat racikan penulis skenario dan
eksekusi tangan-tangan di belakang layar. Walau ada aja bolong di sana-sini,
secara keseluruhan
drama Korea “Chocolate” terasa manis dan menghibur.
Tontonan
yang mengusung banyak pesan saat #dirumahsaja.
Namun tanpa menggurui.
Profile
Drama: Chocolate
Revised romanization:
Chocolate
Hangul: ģ“ģ½ė¦æ
Director: Lee Hyeong-Min
Writer: Lee Kyoung-Hee
Network: JTBC
Episodes: 16
Release Date: November 29,
2019 - January 18, 2020
Runtime: Friday &
Saturday 23:00
Genre: Romance
Language: Korean
Country: South Korea
Betul Bu. Saat krismon 98 saya sampai kelaparan karena ibu saya gak berani minjam ke saudara atau tetangga. Karena krismon itu saya harus jadi TKW demi bisa kerja dan keluarga selamat dari kelaparan dan hutang. Kini covid-19 bisa dibilang mending. Kampung saya masih zona hijau. Pasar, pengajian, dll masih bisa dibilang normal. Tentu saja kami juga terus berikhtiar dan berdoa sesuai anjuran pemerintah.
ReplyDeleteDan saya yakin semua ini akan segera berakhir jika kita semua kompak.
Karena saya dan keluarga tidak minum kopi, cokelat dan teh jadi pilihan kami. Apalagi kalau naik gunung atau di Cianjur yg dingin, selalu sedia pokoknya hehehe
Di rumah saja memang jd kesempatan kita menikmati hobi yg kadang ga sempat di lakukan, spt menikmati film2 kesukaan, aktor dan aktris kesukaan. Tentunya selain menghibur diri, ada banyak pesannya. Spt coklat, menenangkan dan menyenangkan hehe
ReplyDeleteTq reviewnya
Ambu expert banget ya soal review drama Korea, aduduhh saya gak jadi2 pingin bikin review drakor2 yg pernah saya tonton. Bisa belajar dari Ambu deh hehe. Tfs Ambu,, nonton Chocolate sambil makan coklat.
ReplyDeleteBagian pembuka mengingatkan saya saat ikutan demo di tahun 1998. Situasi demikian sudah saat itu tapi kita bisa bangkit dan pulih lagi. Saya yakin demikian juga saat pandemi ini.
ReplyDeleteTentang drama Chocolate, suka dengan tema cinta, asa dan kebahagiaan yang ditawarkan. Pas semua ada di simbol coklat, si penaik mood yang lezat
Saya juga suka coklat, dalam bentuk minuman maupun olahannya.
ReplyDeleteIya harus tetap optimis pandemi corona ini akan berlalu dan kita bisa melaluinya dengan baik.
Kayaknya saya pernah baca review drakor chocholate ini, disini juga apa ya.
Saya juga suka banget ngemil coklat dan baru tahu ternyata konsumsi coklat ini punya efek positif ya salah satunya ya seperti yang Mbak singgung tadi. Memperbaiki mood. Apalagi di masa Pandemi ini. Dan boleh juga nih recommended drakor coklat ini, saya juga belum nonton jadi penasaran dengan manisnya ceritanya hehe.
ReplyDeleteWah ternyata memang drama ini recomended ya..
ReplyDeleteKrn di grup drakorian, teman2 merekomendasikan drama ini
Sebagai penggemar akting ha ji won..sdh lama bgt sy Hiatus nge Drakor Krn sibuk kerja...baru saat pandemi mulai lagi...sempat takut klo ending chocolate ga sesuai harapan (sad ending).. ternyata sy terpuaskanš¤...dan lagi sy jatuhcinta dg Yoon Kye sang..yg terakhir kali sy liat di drama the greatest love..
ReplyDelete