Camping Dalam Rumah? Mengapa Tidak? Yuk, Lakukan 5 Kegiatan Seru Ini Bareng Keluarga


“Rasanya dari pagi sampai siang, saya nggak ngerjain apa-apa”

Begitu status facebook seorang teman tersebut dipublish, banjir deh komen dan reply dari teman-temannya yang merasa “senasib”.

Episode #diamdirumah jika tidak dikelola dengan baik memang akan berdampak negatif. Karena berbeda dengan sebelum pandemi Covid-19, #workfromhome merupakan pilihan, bukan paksaan seperti sekarang.

Mereka bisa merasa sangat kesepian dan terisolasi. Nicholas Bloom memberi analogi yang tepat untuk kondisi ini:

“Anda harus terjun payung pada waktu makan siang,  Anda diberi parasut dan terlempar keluar dari pesawat. Tanpa pelatihan, tanpa persiapan”.

Baca selanjutnya di: Atasi Stres Dengan 5 Hobi Penghasil Uang, Yuk Coba!

Namun jangan lupa, bukan hanya ibu rumah tangga dan kepala keluarga yang merasa tertekan, anak-anak juga. Mereka mahluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan teman-temannya. Justru aneh jika anak-anak diam saja, pasif dan tidak melancarkan protes.

Bagaimana jika mengisi keharusan #dirumahsaja dengan kegiatan bersama anggota keluarga lain? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini 5 ide aktivitas seru yang bisa dilakukan di dalam rumah.

Jangan lupa lakukan rembuk keluarga:

  1. Jelaskan bahwa usai melakukan tugas sekolah, mereka bisa melakukan kegiatan seru. Tujuannya agar mereka bersemangat menyelesaikan tugas yang biasanya ogah-ogahan.
  2. Buat daftar kegiatan seru yang bisa dilakukan, dan biarkan mereka memilih. Mempercayai anak membuat pilihan membuat anak mengetahui konsekuensi setiap pilihan.
  3. Geser beberapa furnitur dan buat ruangan luas. Bisa di ruang tengah, ruang tamu atau ruang makan. Anak-anak akan merasa excited banget, dan terdorong segera menyelesaikan tugas sekolahnya.
  4. Buat perjanjian dengan anggota keluarga mengenai pembenahan paska kegiatan bareng. Misalnya ayah harus menyapu, adik membuang sampah, kakak dan ibu mencuci peralatan rumah yang kotor.

Baca juga: Covid -19,  Bikin Kangen Pakai Lipsitick

source: freepik.com

Berkemah Dalam Rumah        

Camping atau berkemah selalu menyenangkan. Suasana yang bisa diciptakan sebagai pengganti liburan ke luar kota, yang hilang akibat pandemi Covid-19.

Tapi kan gak punya tenda? Ya bikinlah dengan menarik tali dan menggantung seprei/taplak/kain apapun yang bisa digunakan. Isi dengan hamparan  karpet/tikar/kasur tipis, juga bantal dan boneka kesayangan.

Sudah?

Belum, buat lingkungan alam buatan seperti membuat jalan landai, bukit, serta sungai dari karton, kursi pendek/dingklik (bahasa Jawa), ban bekas serta apapun yang dimiliki, kemudian tutup dengan kain bersih.

Buat jaring laba-laba dengan benang wol, tali rafia, pita, sesuai barang yang ada di rumah. Jaring laba-laba dibuat agak tinggi agar anggota keluarga yang melewati harus merangkak atau jalan memutar. Mirip rintangan alam pada camping sungguhan.

Perosotan. Punya handuk bekas atau selimut bekas? Bisa banget membuat perosotan dengan cara menumpuk kasur dan meletakkan handuk/selimut bekas diatasnya.

Permainan monopoli, halma, scrabble, umumnya dimiliki setiap keluarga. Bisa dikeluarkan dan dimainkan seperti saat berkemah yang sesungguhnya. Jika tidak ada, banyak alternatif lainnya:

  • Permainan hewan bayangan dengan menggunakan senter dan mematikan lampu.  Bisa juga membuat teropong, seolah sedang mengintai binatang dengan menempatkan beberapa buku bergambar di dinding yang berseberangan.
  • Perburuan harta karun.  Senter juga bisa digunakan untuk membuat permainan perburuan harta karun. Sembunyikan suatu barang yang disepakati sebagai harta karun. Matikan lampu. Perburuan harta karun dimulai dengan menggunakan senter. Pemenang adalah yang paling dulu menemukan “harta karun”.
  • Permainan kaus kaki. Sebar kaus kaki, khususnya beberapa buah yang tidak cocok, kemudian buat game adu cepat. Pemenang adalah yang paling dulu dan paling banyak mengumpulkan pasangan kaus kaki.
  • Musik. Jika ayah atau anggota keluarga lain ada yang mahir bermain musik, bakal asyik lah ya? Kebiasaan bermalam di tenda kan ngobrol sambil dengerin yang main gitar.
  • Tidak ada? Gunakan saja panci dan wajan, sendok, lonceng, botol kosong sebagian diisi dengan kacang kering,sebagai pengganti alat musik, kemudian membuat lingkaran untuk bernyanyi dan menari.

Baca juga: TiadaSehelai Daun Gugur Tanpa Seizin Allah

sumber: freepik.com

Olah Raga Dalam Rumah

Sewaktu anak-anak masih kecil, saya punya kegiatan favorit bareng mereka,   yaitu balap lari! Khususnya bareng anak-anak laki, sebab si bungsu Mabelle masih bayi/balita.

Pastinya saya sering kalah. Tapi kok ya nggak kapok, selalu ngajak mereka balap lari (lagi) dan kalah (lagi). :D

Olah raga balap lari bisa dilakukan di ruangan yang telah dikosongkan.Agar suasana balap lari lebih meriah, gunakan sarung untuk peserta lomba balap dan catat score.

Banyak sekali pilihan olah raga bareng keluarga, seperti

  • Lomba Agustusan: Lari dengan sendok isi kelereng, makan kerupuk.
  • Sepakbola. Buatlah gawang dari tali rafia. Bola sepak bisa menggunakan bola seadanya. Permainan ini memang membutuhkan 4 orang, 2 lawan 2, namun 1 lawan 2 (ayah lawan 2 anak juga tak apa, asalkan seimbang).
  • Badminton/bulutangkis. Anggota keluarga sangat menyukai bulutangkis? Bisa banget menggunakan tutup panci andai tidak memiliki raket. Untuk bola bulutangkis/kok/shuttlecock bisa dibeli di e-commerce secara online  atau darurat menggunakan bola plastik kecil. Walau pilihan terakhir ini jelas kurang nyaman
  • Golf.  Permainan golf dalam ruangan bisa dilakukan dengan menggunakan bola pingpong atau membuat bola dari kaus kaki bekas. Untuk pemukul bisa menggunakan tongkat mini atau alat pemukul lalat. Buat kerucut berbahan karton untuk menyimpan “bola golf”, juga bisa menggunakan corong plastik jika memilikinya.
  • Bola voli. Seperti bulutangkis, permainan bola voli juga bisa dilakukan dalam ruangan. Bentangkan tali sebagai pengganti net. Sebagai bola voli sungguhan, gunakan balon atau bola plastik.
  •  Melempar bola ke dalam ember merupakan permainan yang bermanfaat meningkatkan kemampuan konsentrasi anak. Sewaktu anak-anak masih kecil, saya membeli ember plastik dan dan banyak bola plastik kecil untuk melatih anak-anak yang memiliki daya konsentrasi pendek. Coba deh, dan lihat hasilnya.

Baca juga: LunaMaya dan Blunder Covid-19

source: freepik.com

Mencuci Mainan Dalam Gelembung

Mencuci sambil bermain gelembung?

Ah sedap. Beri penjelasan bahwa alat permainan mereka harus dicuci. Jika sudah tidak punya mainan (merasa sudah besar), bisa memindah object dengan mengepel lantai, membersihkan salah satu jendela, atau silakan mencari object yang disukai.

Isi ember dengan dengan campuran air, deterjen, dan gliserin. Gliserin bisa dibeli di apotik atau e-commerce. Cara membuatnya: Campur ½ bagian detergen, 1 bagian gliserin dan 5 bagian air.  Aduk hingga rata dan simpan semalaman tanpa ditutup.

Keesokan harinya gunakan campuran tersebut untuk mencuci mainan bersama anak-anak, atau peralatan rumah tangga, atau salah satu sudut rumah yang telah disepakati bersama. Jangan lupa siapkan kain lap dan kain pel agar anak-anak terhindar dari lantai yang berubah menjadi licin.

Baca juga: Andai Tinggal di Korea Selatan, Ini yang Akan Terjadi Pada Krisdayanti

source: freepik.com

Membuat mural

Mengotori dinding? Oh tidakkk ...., mungkin para ibu rumah tangga akan berteriak mengetahui ide ini. Padahal mengotori beda dengan melukis lho.

Tapi tentu saja, para muralis tidak akan sungguhan melukis dinding, mengingat ada banyak anggota keluarga lain seperti nenek dan kakek yang mungkin tidak setuju.

Jadi bentangkan saja kertas pada salah satu dinding, sambung-sambung agar tidak melenceng keluar dinding, kemudian pasang lakban dan beri pemberitahuan bahwa pelanggar area akan mendapat sanksi, misalnya menyapu kamar.

Sesudah itu silakan berkreasi dengan menggunakan krayon, krayon pensil, supidol atau apapun alat gambar yang dimiliki.

Selain membuat mural, membuat lukisan batu bisa jadi pilihan. Bisa dilakukan di luar ruangan jika memungkinkan, atau ambil batu, cuci dan bawa masuk.

Sebelum melukis batu, anggota keluarga juga bisa menempelkan berbagai macam asesoris pada batu, baru kemudian melukisnya.  

Baca juga: Maskeryang (Pernah) Jadi Polemik Saat Pandemi Covid-19

sumber: freepik.com

Eksperimen Memasak         

Dalgona coffee mendadak jadi trend, memenuhi YouTube dan media sosial lain. Kegiatan membuat Dalgona, yang ternyata banyak ragamnya, bertambah seru semenjak masyarakat diwajibkan work from home.

Selain membuat dalgona coffee, mengapa tidak mengajak anak-anak membuat camilan bareng? Banyak alternatif resep yang bisa dipilih. Bahkan satu jenis camilan, contohnya donat, memiliki banyak jenis, seperti donat madu, bomboloni, donat ubi, donat J-Co, donat labu, donat kentang dan masih banyak lagi.

Donat sengaja saya sebut karena sangat mudah dan anti gagal asalkan memeriksa dulu ragi sebelum menggunakannya. Dibawah ini saya tulis resep yang terdiri dari bahan dan cara membuatnya. Saya menguleni pakai tangan sehingga stepnya berbeda dengan Ibu Fatmah Bahalwan, pemilik resep.

Bahan Donat Kentang NCC

  • 500 gram tepung  terigu prourin tinggi
  • 50 gram susu bubuk
  • 11 gram (satu) bungkus ragi (saya biasanya menggunakan merk Fermipan)
  • 200 gram kentang kukus, haluskan dan dinginkan.
  • 100 gram gula pasir
  • 75 gram mentega/margarine
  • 4 kuning telur
  • 100 ml air hangat

Cara membuat:

  1. Siapkan gelas, masukkan 11 gram ragi dengan 50 gram tepung, 50 gram gula pasir dan air hangat, aduk rata. Tunggu sebentar. Jika campuran berbuih dan mengembang berarti ragi masih bagus, jika sebaliknya itu artinya ragi sudah rusak. Buang dan ganti yang baru.
  2. Dalam satu wadah, masukkan 450 gram, 50 gram susu bubuk, kentang kukus, 50 gram gula pasir, kuning telur, dan campuran ragi dalam gelas. Uleni setengah kalis.
  3. Masukkan margarine step by step sambil terus menguleni. Setelah semua margarine tercampur, teruskan uleni hingga adonan kalis.
  4. Rounding adonan/ buat bulatan, tutup plastik, istirahatkan 15 menit.
  5. Setelah 15 menit, buka plastik, buat adonan berbentuk bulatan dengan lubang di tengah. Berat donat tergantung selera, 30 -50 gram.
  6. Tutup lagi adonan donat dengan plastik, istirahatkan lagi 15 menit.
  7. Setelah 15 menit, buka plastik, goreng donat hingga kuning keemasan.

Baca juga: BananaBread ala Meghan Markle, Camilan Ampuh Hindari Covid-19

source: freepik.com

Bisa dilihat, aktivitas bareng yang dilakukan tidak hanya sekedar hiburan, juga membantu melatih kreativitas, salah satu cara healing yang dibutuhkan saat pandemi Covid-19.

Olah raga juga menjadi salah satu alternatif kegiatan bareng keluarga, untuk menggantikan kecanduan gadget pada anak-anak,  yang ditakutkan bertambah parah saat work from home.

Dan tentu saja silakan modifikasi sendiri aktivitas di atas, disesuaikan dengan kondisi rumah dan anggota keluarga. Yang pasti #stayhappy #stayhealthy dan #staycreative.

Baca juga: KalaZakat Berbuat Zakat, Allah pun Tersenyum


15 comments

  1. Wah, seru juga tu mba melakukan aktivitas seperti itu. Jadi, anak-anak tambah dekat dengan kita.

    ReplyDelete
  2. Wah seru juga yaaa
    Saya tertarik yg coba menu baru
    Kadang coba2 menu yg ada di medsos
    Ada yg ok jadinya
    Ada yg rusak parah haha
    Tp itulah keseruannya kan hehe

    ReplyDelete
  3. Seru kayaknya bisa kemping di rumah. Pengen coba juga tapi kudu sewa tenda, hehe ... aku yang sering main gelembung sabun pas anakku mandi. Corat-coret tembok udah dari dulu kalau anak saya

    ReplyDelete
  4. Banyak sekali ide yg disodorkan Ambu. Yang biasa saya lakukan bareng Fahmi cuma buka tenda di rumah, masak sama olahraga. Lainnya insyaallah segera mau coba juga

    ReplyDelete
  5. Ide - idenya seru, Bu. Punya anak ABG dan balita perlu ide pengisi waktu luang yang berbeda karena usianyanya kejauhan. hehehe..

    ReplyDelete
  6. Wah Bunda ide permainan yang bunda kasih lengkap sekali dan seru. Jadi nambah ide buat aku di rumah bikin kegiatan untuk anak. Pengen nyobain bikin balon sabun terus nyuci mainan pake balon sabun. Tinggal beli gliserin aja nih.

    ReplyDelete
  7. Jadi inget zaman anak2 kecil sering camping di dalam rumah, emang seru ih...tapi yg bikin males bongkar pasangnya karena zaman dulu mah tendanya lebih ribet ga sepraktis sekarang hehe...

    ReplyDelete
  8. Ide yang sangat bagus, Mbak. Kita bisa camping seru di rumah. Anak akan menganggapnya istimewa. Apalagi jika tradisi camping sudah dikenakan terlebih dahulu

    ReplyDelete
  9. Camping pun bisa dilakukan juga di rumah, jadi nggak terasa jemu dan malah makin seru-seruan juga ya Ambu di rumah. Idenya boleh simpan dulu nih ah

    ReplyDelete
  10. kalo aku kemping di dalam rumah, yang paling heboh pasti...kucing-kucingku :D

    ReplyDelete
  11. Sebenarnya banyak ya yang bisa dilakukan di rumah. Hanya saja terkadang tidak kepikiran mau ngapain. Hehe.

    ReplyDelete
  12. Dulu mau melakukan work from home atau tidak bukan menjadi paksaan kan,sekarang beneran deh bosen sudah hampir dua bulan kerja di rumah aja nih. Kegiatan seru begini sama keluarga memang asik dan meningkatkan kekompakan juga antar anggota di rumah yah. Saya camping biasanya di luar tapi saat begini mau nyoba di rumah juga gak ada temennya,heheehe

    ReplyDelete
  13. Kemarin aku sama anakku juga main camping dalam rumah seru deh sama ayahnya juga pake tenda bekas ayahnya suka naik gunung dulu

    ReplyDelete
  14. Banyak sekali kegiatan seru bersama anak-anak di rumah. Saya pun masih pasang tenda di rumah, Mbak.hihi. Beberapa hari sempat tidur di sana juga pas malam hari, sekalian bawa kipas angin sama lampu juga...kwkwk. Niaat banget pokoknya :D

    ReplyDelete
  15. Seru pastinya ya kan.. Mengingat bosan bisa datang kapan sajah. Terutama anak sekolah yg notabene nya selalu ketemu temen. Semoga wabah segera berlalu yah..

    ReplyDelete