Pernah
baca kisah Suzana gemar mengunyah bunga melati?
Suzana
yang itu lho, pemeran film “Bernafas
Dalam Lumpur”, “Nyi Loro Kidul”, “Ratu Buaya Putih” serta masih banyak film horor
lainnya. Walau sudah wafat 20 tahun lalu, namanya masih menghiasi media
mainstream dan bersliweran di media sosial.
Nah, penasaran akan kebiasaan aktris berdarah indo ini, saya mencoba mencari penyebabnya. Sesudah
membaca artikel yang isinya muter-muter, maklum click bait, ternyata Suzana cuma
iseng! Banyak kelopak bunga disekitarnya selama shooting film, ya sudah
dia iseng aja mengambil dan mengunyahnya.
Ha
ha ha, gragas banget ya?
(gragas
= sembarangan makan/ Bahasa Jawa)
Tapi
seperti biasa, kebiasaan Susana mengemil bunga melati dikaitkan oleh banyak
pihak dengan perilaku mistik, dengan film-film horor yang dimainkannya. Ah
dasar deh pada mengkhayal tuh pemburu berita. 🤣🤣
Sebetulnya
mengunyah bunga banyak dilakukan perempuan kalangan keraton di Indonesia,
tujuannya agar nafasnya harum. Bagi mereka, pamali/tabu jika perempuan
menguarkan bau tak sedap.
Sayang, pemahaman bahwa bunga bisa dikonsumsi dan mengandung banyak manfaat,
justru dipopulerkan masyarakat di luar Indonesia. Mereka memasukkan edible
flowers dalam salad dan minuman.
Penikmat
drama Korea berlatar belakang saeguk atau kerajaan pastinya nggak heran dengan
teh chrysanthemum, teh chamomile serta beragam teh bunga lain yang menggunakan
kelopak bunga sebagai bahan baku, bukan daun teh. Para anggota kerajaan
mempercayai manfaatnya agar mudah tidur, dan keampuhan sebagai penjaga kesehatan.
Sehingga harusnya edible flowers atau bunga yang aman dikonsumsi bukan sesuatu yang aneh, apalagi dikaitkan mistik. Duh jauh pisan.
Keberadaan
edible flowers baru diotak atik sebagai minuman/makanan
mengemuka lagi sekitar tahun 2017. Banyak penyebabnya, salah
satunya dunia kuliner yang berkembang pesat membutuhkan trend baru, jika perlu
“barang lama” didaur ulang dan diproses.
Namun, nggak sembarang bunga masuk dalam ketegori
edible flowers, ada seleksi ketat, yaitu:
- Bukan termasuk bunga dengan kandungan yang membahayakan kesehatan manusia
- Edible flowers hanya dikonsumsil bagian bunga yang diperbolehkan, karena tidak seluruh bagian bunga aman dikomsumsi
- Harus dibudidayakan secara organik, tidak disemprot pestisida/insektisida, walaupun pembasmi hama/insect tersebut termasuk organik.
- Bukan dibudidayakan di lahan bekas TPS/TPA (tempat pembuangan sampah komunal).
- Bukan hasil panen di pinggir jalan yang berpotensi mengandung polutan.
- Saat dimasak atau disajikan, edible flowers harus dicuci/diperlakukan dengan lembut di dalam wadah besar berisi air dingin. Olah segera atau simpan di lemari es hingga satu minggu dalam wadah kedap udara yang dilapisi dengan handuk lembab.
- Jangan mengonsumsi edible flowers dengan berlebihan, karena bisa terjadi komplikasi pencernaan.
Dengan
berbagai syarat yang harus dipenuhi, masuk akal jika harga edible flowers siap pakai yang dijual di e-commerce/supermarket,
dipatok cukup mahal ya?
Non Edible
Flowers
Apa
saja bunga yang mengandung racun sehingga tidak termasuk ke dalam edible flowers?
Dikutip dari gardenguides.com. beberapa diantaranya mungkin bunga kesayangan
lho.
Ini
dia:
![]() |
source: almostedenplants.com |
Azalea
Pastinya
akrab dengan azalea yang memiliki nama latin rhododendron spp ini. Pantesan
Kang Fajr, blogger yang juga pelaku agribisnis menggelengkan kepala ketika saya
memetik bunganya di kawasan Ciwidey Bandung. Ternyata bagian bunga azalea dari mulai batang hingga daun
mengandung racun. Bisa mengakibatkan sakit perut, kesulitan bernapas, lumpuh,
koma, hingga kematian.
Ih serem, cantik
tapi bikin mati.
![]() |
source: needpix.com |
Anthurium
Di
Indonesia dikenal sebagai bunga bakung. Termasuk keluarga Araceae, beberapa
jenis anthurium yang banyak tumbuh di Indonesia selain bunga bakung adalah
gelombang cinta, kuping gajah, serta jenis yang kerap menghiasi taman kota
dengan bunga putihnya.
Walau
memiliki berbagai macam warna, bentuk bunga anthurium sama yaitu berbentuk
hati. Semua bagian Anthurium beracun jika dikonsumsi. Dapat menyebabkan iritasi
pada mulut, serta ketidaknyamanan pencernaan. Getah bunga dapat menyebabkan
iritasi mata dan kulit.
![]() |
source:amazon.co.uk |
Oleander.
Pastinya
sering melihat bunga cantik yang acap
disebut bunga Jepun. Umum ditanam di
kawasan perumahan maupun penghijauan sepanjang jalan protokol, tanaman hias berbunga cerah berwarna pink ini semua
bagiannya beracun. Racunnya dapat menyebabkan muntah, diare, masalah terhadap
sistem saraf pusat dan serangan jantung.
![]() |
source: pinterest.com |
Anemon
Bunga
cantik yang memiliki kisah romantis tentang dewi asmara Aphrodite yang
menangisi kekasihnya, Adonis. Dari air mata Aprodite yang menitik muncul anemon
(bunga angin).
Memiliki
berbagai warna hijau kekuningan, putih, ungu dan merah, semua bagian bunga segar anemon beracun sehingga tidak dapat
dimakan. Jika kamu memaksa mengonsumsinya bersiaplah mengalami sakit mulut yang parah.
![]() |
source: rootwell.com |
Daffodil
Sering
disebut juga sebagai bunga narcissus. Dalam
mitologi Yunani dikisahkan Narcissus yang sangat mengagumi ketampanan wajahnya,
hingga dikutuk para dewa, dan menghilang. Di lokasi Narcissus menghilang muncul
bunga cantik berwarna keemasan.
Sayangnya
si cantik ini memiliki racun berbahaya, terutama bila bagian umbi atau akarnya.
Apabila keukeuh mau memakannya, akan menyebabkan masalah pencernaan seperti
muntah-muntah dan diare. Selain itu juga dapat menyebabkan tekanan darah
tinggi, tremor, dan gangguan detak atau irama jantung.
![]() |
source: edenbrothers.com |
Dahlia
Banyak
ditemui di kawasan sejuk seperti Lembang dan Dieng, Dahlia merupakan bagian dari keluarga Asteraceae. Baik
umbi dan daun dahlia beracun bagi manusia. Apabila kerap terpapar dahliam kulit
akan mengalami iritasi.
Selain
yang tercantum di atas, juga ada beberapa jenis bunga lili, wisteria, trompet
malaikat, dan agapanthus. Bahkan tidak semua bunga melati aman dikonsumsi,
hanya jasminum sambac. Untuk lengkapnya silakan klik www.thekitchn.com dengan
judul: “ a list of non-edible, poisonous flowers”. Jumlahnya melebihi edible
flowers, serem!
Edible Flowers
Beberapa
jenis edible flowers sudah dikenali nenek moyang kota sebagai aman dikonsumsi,
serta diketahui manfaatnya. Jenis lainnya termasuk varian baru karena tidak
mudah dibudidayakan.
![]() |
source: fineartamerica.com |
Hibiscus
Di
Indonesia dikenal sebagai bunga kembang sepatu yang memiliki beragam warna,
yaitu merah, putih, kuning dan berbagai warna pink. Hibiscus sudah lama
dikenal di dunia kuliner dan kesehatan.
Bunga hibiscus bisa langsung dimakan, atau diolah untuk teh, selai atau salad.
Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa kembang sepatu dapat membantu mengurangi tekanan
darah dan kadar kolesterol, serta mendukung kesehatan jantung.
![]() |
source: pexels.com |
Lavender
Dikenal
sebagai pengusir nyamuk, lavender merupakan rangkaian bunga ungu sangat kecil tapi berlimpah. Lavender
memiliki aroma khas yang berefek menenangkan (4Trusted Source).
Kerap
ditambahkan ke berbagai makanan/minuman seperti makanan panggang, sirup, teh herbal, bumbu maupun campuran ramuan. Citarasanya
berpadu sempurna dengan bahan-bahan manis dan gurih, termasuk jeruk, beri,
rosemary, sage, thyme, dan cokelat.
![]() |
source: pexels.com |
Marigold
( Calendula officinalis)
Bunga
berwarna dan bernama cantik ini disebut bunga tahi kotok (kotoran ayam) di
tatar Sunda, karena baunya menyengat. Dikutip dari ipb.ac.id, marigold memiliki
senyawa karotenoid, atau antioksidan yang penting untuk kesehatan.
Banyak
digunakan sebagai campuran salad, marigold memiliki rasa sedikit pedas, tajam,
dan juga agak pahit. Warnanya yang oranye
keemasan mampu memikat penggunanya sehingga kerap ditaburkan pada sup, pasta,
salad, bahkan nasi.
![]() |
source: flowerspicture.org |
Carnation
(Dianthus)
Dikenal
di Indonesia sebagai bunga anyelir atau bunga teluki, carnation acap digunakan
sebagai hiasan kue dan bahan pembuatan wine serta permen.
Daun
dan kelopak bunganya mengandung alkaloid dan saponin. Bunganya mengandung
minyak atsiri dan flavonoid. Anyelir berkhasiat anti radang, anti diare dan
memiliki efek penenang. Anyelir juga bisa digunakan untuk mengobati sakit
kepala dan diare.
![]() |
tumbuh liar di tembok samping rumah |
Dandelion
Siapa yang nggak kenal dandelion atau randa tapak? Di Indonesia, tanaman ini tumbuh semaunya. Di tembok, di pinggir selokan, asalkan ada tanah maka bunga-bunga kecilnya yang terbang bersama angin akan nemplok dan berkembang biak.
Dianggap sebagai gulma, dandelion merupakan edible flowers yang bergizi. Bahkan tidak hanya kelopak bunga, akar, batang dan daunnya aman dikonsumsi. Dandelion memiliki sifat antioksidan kuat (Sumber 3Trusted).
Bunga dandelion bisa dimakan mentah sebagai salad, atau digoreng setelah mendapat lapisan tepung roti. Akar dandelion sering direndam untuk membuat teh. Sayuran hijaunya untuk salad atau topping sandwich. Bisa juga dimasak dalam semur, casserole atau hidangan lainnya yang membutuhkan sayuran hijau.
Tentu saja dandelion yang dimaksud bukan yang tumbuh sembarangan, tapi harus hasil budidaya dengan syarat tertentu.
Selain
beberapa contoh edible flowers, yang lainnya adalah pansy, daily lily, mawar
serta bunga matahari. Selengkapnya bisa dilihat di laman www.thekitchn.com dengan judul: “ A Roundup of
Edible Flowers”
![]() |
source: finedininglovers.com |
Resep Edible
Flowers Puding
Sewaktu
mengunjungi Bandung Agri Market (BAM) beberapa waktu lalu, saya sempat membeli
edible flowers dalam pot. Tujuannya sih mau bikin edible flowers puding. Sayang,
ngga semua tanaman hias mau bersahabat dengan saya. Tanaman ini mati, hiks.
Kepaksa
deh keinginan ini ditunda entah hingga kapan.
Padahal
cara bikinnya gampang banget. Berikut resep Resep Edible Flowers Puding yang
saya ambil dari akun YouTube “decocookie”:
Ingredients:
Lapisan
jelly bening/clear jelly
- 1 bungkus instant gelatin powder 10g, misalnya Nutrijell
- 5 buah strawberry , potong-potong sesuai selera
- secukupnya edible flowers
- 300 ml air
- 1 sdm gula pasir
Lapisan
puding susu
- 200ml susu cair
- 200 ml fresh cream
- 1 buah kuning telur
- 1 bungkus bubuk agar-agar, sesuai selera
- 60 gram gula pasir
- secukupnya ekstrak vanila
Cara Membuat:
- Cuci edible flowers dengan air matang hingga bersih. Siapkan loyang puding, basahi dengan air matang.
- Rebus air, gula pasir, gelatine powder hingga mendidih.
- Tuang, kira-kira 1/3 bagian ke dalam cetakan puding, kemudian masukkan ke dalam freezer. Tunggu 3 menit agar permukaan jelly mengeras. Sisa puding tetap di atas kompor dengan api super kecil.
- Tiga menit kemudian, ambil puding dari freezer, tata edible flowers dan strawberry diatasnya. Terakhir siram dengan sisa puding. Masukkan ke dalam freezer agar mengeras.
- Panaskan 200 ml air bersama gula, vanila dan agar-agar bubuk, aduk perlahan, jaga agar susu tidak meluap. Matikan api.
- Kocok kuning telur, masukkan ke dalam adonan susu dengan teknik memancing agar telur tidak berubah menjadi orak arik. Caranya dengan memasukkan sesendok susu kedalam kocokan telur, aduk rata, baru kemudian masukkan ke dalam adonan susu.
- Kocok fresh cream hingga mengental, campur dengan adonan susu.
- Siram adonan susu di atas lapisan jelly, masukkan kembali ke lemari pendingin.
- Setelah set dan dingin, keluarkan Edible Flowers Puding dari cetakan.
- Sajikan. Bisa dihidangkan bersama saus puding vanila.
Saya sering lihat juga bunga di sajikan diatas makanan, ternyata ga semua bunga edible ya mbak? Harus ada seleksi ketat dan jenis2 tertentu juga.. 😉
ReplyDeleteSama seperti ngga semua tanaman hias aman ditanam, contohnya bintaro, takutnya malah dimakan :D
DeleteMbak Maria, wakt kecil aku ingat pernah mencicipi bunga asoka. Disedot gitu terasa manis, tapi begitu udah dewasa aku nggak pernah lagi mencicipi bunga tersebut.
ReplyDeleteBunga asoka emang banyak khasiatnya mbak, bisa mengobati disentri,haid tidak teratur dll
DeleteNgga saya tulism tapi ada dalam daftar
Euleuh eta dandelion teh banyak manfaat ternyata ya Bu
ReplyDeleteKalau bisa mah budidayakan atuh biar bisa dimakan hehee
Pasti araneheun...
beberapa lembaga seperti LIPI membudidayakannya, sayang nggak dishare ke publik ya?
DeleteKarena ngga hanya bunga, daunnya juga berkhasiat
Kalau ngomongin Suzanna asliik kecilku dulu takut banget nonton filmnya. Gk berani sampe habis 😁😂
ReplyDeletesaya malah cuma lihat trailernya, latar belakangnya serem banget :D
DeleteOwalaaahh, baru tau kalo azalea itu beracun. Padahal, bentuknya dan namanya cantik bangeettt beberapa temenku namanya juga Azalea, wajahnya cantik. Duh, kalo tau bunga ini beracun, kurasa ortu Aza tdk menamai anaknya dgn nama itu yak :)))
ReplyDeleteOMG cantiknyaaa puding bunga!
ReplyDeleteKalau sama ortu dan mbah putri, saya memang sering memasukkan aneka rupa herbs ke dalam teh, sehingga melati - mawar selain serai jahe adalah "menu wajib" dan rasanya memang segar
Buat wanita, penting banget memang memiliki kesukaan pada herbs
Wah saya baru tahu nih Mbak, ada bunga juga ya yang bisa disajikan jadi cemilan yang disebut edible flowres ini. Jadi penasaran dengan pudingnya yang menggunakan bahah edible kira2 makan puding campur bunga yang aman dikonsumsi itu rasanya gimana ya? Hehe
ReplyDeletewah makasih infonya tentang bunga ini, pudingnya mani bikin ngeces
ReplyDelete