“Bakso Bandung enak semua”, kata Azizah
Azizah,
tetangga sebelah rumah saya di Cigadung.
Baru pulang dari tugasnya berbulan-bulan di Bali. Sesampainya di Kota
Bandung, bukannya pulang ke rumah eh dia malah ngebakso dulu. “Kangen berat”,
katanya.
“Di
Bali nggak ada bakso enak, mbak,” lanjut Azizah.
Setuju
banget ya? Kangen sama pacar, bisa video call. Tapi kangen pada mie bakso? Oh
kamu harus ke Kota Bandung.
Terlebih
jika kangen 4 sensasi rasa sambal yang bikin petualangan menyantap bakso bisa
berbeda di setiap waktu, kamu harus ke Bakso Sultan.
Umumnya
bakso kan hanya menyajikan satu macam sambal, nah di Bakso Sultan ada 4 macam
sambal, yaitu:
- Sambal tomat
- Sambal korek
- Sambal cikur/kencur
- Sambal daun jeruk
Demikian
juga ketika mencoba sesendok sambal daun jeruk dalam kuah bakso. Keharuman kuah
iga bersatu dengan aroma daun jeruk, membuat pencecapnya serasa berpetualang ke
tatar Pasundan yang penuh dengan rempah wangi.
Kuah
Bakso Sultan emang beda. Bukan berasal dari rebusan tulang belulang seperti umumnya penjual bakso, melainkan
menggunakan daging iga, area daging sapi yang memiliki kandungan rasa paling gurih.
Nggak
heran sewaktu bertemu sambal bakso yang mendapat campuran tomat, maka kuah akan
terasa umami yang segar. Mirip soto, namun nggak berat, karena nggak terdapat
sereh lengkuas serta rempah soto lainnya.
Nggak
suka rasa rempah? Kamu bisa memilih sambal korek. Karena sambal korek hanya
terbuat dari ulekan sambal. Mirip sambal goang khas masakan Sunda. Bedanya
sambal korek terbuat dari cabai rawit merah, atau di tatar Sunda disebut cabai rawit
domba.
Cabai
rawit domba memiliki rasa paling pedas dibanding cabai rawit lain di Indonesia. Nggak
heran, tatkala krisis cabai, harga cabai domba menempati posisi teratas.
Harganya balapan dengan harga daging sapi.
Namanya Kok Bakso
Sultan, sih?
Pertanyaan
tersebut mengganjal ketika saya memasuki area Bakso Sultan. Menyengaja datang
pagi, karena penasaran, pingin tau apa sih yang menjadi pembeda Bakso Sultan
dengan lainnya?
Seperti
diketahui, ada 3 macam kuliner mie/bakmie di kota Bandung.
Yang
pertama adalah mie ayam, mie dengan
tumisan ayam berbumbu yang umumnya memiliki rasa manis. Walau kerap mendapat
tambahan bakso, namun pakemnya hanya mie dan ayam. Keunggulan mie ini terletak
pada tekstur mie dan campuran minyaknya. Penyuka mie ayam harus hati-hati akan
kehalalannya, karena penjual mie ayam kerap menggunakan minyak babi untuk
menghasilkan rasa gurih.
Yang
kedua adalah mie kocok. Umumnya menggunakan mie kuning,
taoge, kemudian diberi topping kikil/kapi sapi. Keunggulan mie kocok terletak
pada kuah dan kikil yang harus dimasak dengan cara yang tepat. Pakemnya mie
kocok hanya mie dan irisan kikil. Jika ada tambahan bakso, biasanya sesuai permintaan pembeli. Nggak heran, umunya bakso di penjual
mie kocok hanya memiliki rasa standar.
Yang
ketiga adalah mie bakso. Mudah
ditemukan di pinggir jalan/PKL, dan sangat digemari karena kuahnya yang gurih
dan baksonya yang nagih. Walau jika mau jujur, lokasinya nggak banget. Mereka
mencuci mangkok bekas makan hanya dengan 1 (satu) ember. Sangat tidak higienis!
Nah
Bakso Sultan memberi solusi pecinta mie bakso agar bisa kulineran dengan cara
Sultan atau Raja. Raja nggak makan di pinggir jalan yang jorok gitu, kan? Tempatnya harus apik dan bersih. Rasa masakan harus premium.
Seperti
yang telah saya sebutkan di atas, kuah Bakso Sultan diracik dengan seksama.
Nggak asal gurih. Kuah Bakso Sultan berasal dari rebusan daging iga, bagian
daging sapi yang menghasilkan rasa paling gurih.
Jika
komposisi kuah Bakso Sultan diracik seksama oleh seorang chef berpengalaman. Apalagi
baksonya dong ya? Bakso Sultan punya bakso urat yang recommended banget. Kamu
bisa memilih bakso urat seberat 175 gram seperti yang saya santap di cover
atau, bakso urat seberat 75 gram. Semua laziz,
karena terbuat dari daging “tangoe root”.
Tangoe
root merupakan daging yang berada di pangkal leher. Oleh Chef Bakso Sultan, tangoe root
diolah dengan bumbu pilihan sehingga menghasilkan bakso urat dengan rasa yang nendang.
Ingin
bakso daging biasa? Bisa banget!
Ada
bakso isi cheese, bakso isi mozarela, bakso isi daging cincang, bakso isi telur
ayam ... nah yang ini telurnya bulat ya, nggak sepotong, dan sudah digoreng
agar ngga coplok ketika disantap, membuat sensasi ngebakso terasa lebih mantap.
Tetelan
yang disediakan juga istimewa. Terbuat dari
lidah sapi yang umumnya digunakan untuk bistik, kemudian dicampur daging
sapi, menghasilkan pengalaman baru menikmati tetelan. Raos pisan!
Dan
seperti harusnya Sultan yang mendapat sajian lengkap, Bakso Sultan juga
menyajikan banyak kodimen seperti taoge, sayuran, bawang daun, pengsit bahkan jika kamu pingin menyantap bakso dengan
sensasi krauk-krauk sukro, juga tersedia lho.
Palugada
deh di Bakso Sultan, atau a(PA) yang e(LU) mau, (G)ue (ADA).
Termasuk
mie yang biasa disajikan di penjual mie ayam, disini ada. Selain tentunya mie telur biasa, bakso kerikil, siomay dan
bakso tahu. Sampai bingung saya, mencari yang nggak ada di Bakso Sultan!
Oh
ya disini semua halal, ngga usah ragu.
Ambience yang
Bikin Betah
Apa
yang kamu bayangkan ketika kulineran mie bakso pinggir jalan? Tempat kumuh
dengan bangku yang goyang-goyang nggak stabil dan meja berminyak karena dilap
asal-asalan?
Nah
jauh banget dengan furnitur dan desain interior yang kekinian, instagramable,
apik dan bersih pastinya.
Ada
lorong panjang yang menyambut pengunjung, tempat bermacam bakso bisa dipilih,
juga kondimen yang dikehendaki. Petugas yang ramah memberi penjelasan dengan
tuntas jika pembeli bingung. Bingung memilih maksudnya.
Paska
memilih bakso dkk, terdapat deretan sambal yang saya terangkan di atas.
Ternyata sambal dadak semua lho. Lengkap dengan coet (alat untuk menggerus
sambal). Kamu bisa memilih sambal dan mengambil sebanyak yang dikehendaki,
asalkan habis ya? Karena cabainya terbuat dari cabai rawit domba yang
pedesss....nya nampol abis!
Duh,
kalo inget sensasi rasa kuah gurih dengan sambal Bakso Sultan, rasanya pingin
balik lagi.
Ya tapi kan harganya mahal, beda dengan mie bakso pinggir jalan yang
murah!
Eits,
disini juga bisa menyantap mie bakso seharga Rp 10.000 lho. Isinya bakso
kerikil, mie, taoge dan sayuran. Lengkap deh. Cuma ya, jangan memilih bakso urat atau bakso keju.
Dimanapun berlaku ada barang ada harga.
Males ah, Bakso Sultan di
Jalan Dago 185 Bandung harus naik
tangga. Lantai 3 pula.
Gampang,
bisa ke Jalan Terusan Jakarta 321, Antapani Bandung.
Kalau
kekeuh pingin di Dago karena letaknya strategis, pesan aja di lantai bawah
(lantai 1) di Yagami Ramen House, atau di Ayam Geprek Pangeran, karena ketiganya
satu perusahaan.
Ini solusi untuk
keluarga atau komunitas yang punya selera berbeda. Bisa memilih beragam menu.
Terlebih di setiap lantai terdapat ruangan yang bisa digunakan untuk ngumpul.
Jadi
mau bikin reunian, arisan atau workshop, bisa banget disini.
Jadi, Kapan
Kita ke Bakso Sultan?
Mumpung
Bakso Sultan sedang aniversary kesatu
nih. Ada promo buy 1 get 1 dengan minimal pembelian Rp 15.000, dari tanggal 15
Maret – 21 Maret 2020.
Yang
dilanjutkan tanggal 22 Maret – 31 Maret 2020, promo buy 2 get 1 dengan minimal
pembelian Rp 15.000.
Nggak
ditanggung kalo ketagihan ya?
Karena
sayapun ketagihan. Rencananya mau kesana
lagi nih. Pingin kongkow ngebakso bareng teman-teman, sambil menikmati lalu
lalang jalan Dago dan berselancar dengan WIFI gratis yang super kencang.
Mau
ikut gabung?
Duh kalau saja tidak ada Corona mau ke sana banget. Sayang masa promonya dalam rentang social distancing ya. Coba kalau promonya perpanjangan sampai Corona sudah ga ada hehehe
ReplyDeleteAku langsung bayangin kuah bakso hangat dengan segala macam isian di tengah hujan. Ya ampun enak bangets
ReplyDeleteBaru tahu ada macam-macam sambal di warung bakso. Aku pengin coba sambal kencur aja, penasaran jika dicampur ke kuahnya gimana rasanya ya...waah!!
Duuhh nyesel baca postingan ini. Aku kemecer bayangin kuah pake sambel beda rasa gitu deh huhu
ReplyDeleteAjakin aku kongkow di Bakso Sultan dong, Ambu. Apalagi sambelnya aja ada empat macam, belum pilihan baksonya yang beragam. Aku suka bakso urat, lebih gurih apalagi kuahnya dari bagian iga sapi ya
ReplyDeleteIni di dago ya Ambu?
ReplyDeleteAduuuu, sayang nih lagi wabah corona.
Semoga th depan saya bisa main ke BDG lagi, dan ngebakso di sini.
Wuaaaaw
ReplyDeleteKuahnya dsri rebusan iganya? Ya jelas enak lah kalau gini. Apalagi nyantap iganya beh enak bener dah
Wah, auto ngiler. Bakso memang kuliner segala usia segala lapisan masyarakat ya. Tapi bakso sultan pas banget buat yang seleranya andes.
ReplyDeletePenasaran sensasi sambal dingin nya. Belum pernah ngebakso pake sambal cingur.