![]() |
sumber: detikHealth |
Akhir
Desember 2019, jagat hiburan tanah air dikejutkan dengan berita Vidi Aldiano yang terkena kanker ginjal. Bermaksud memeriksa suaranya yang mendadak
hilang, Vidi malah didiagnosa menderita kanker ginjal stadium 3.
Konsekuensi
hidup di abad milenial ya? Kala air bersih, udara non polutan harus bersaing
dengan produk modern yang ditemukan dan diproduksi secara masal atas nama
kesejahteraan manusia.
Sebetulnya
apa sih yang dimaksud dengan kanker?
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel secara tidak terkendali yang memiliki kemampuan untuk menyusup dan merusak sel-sel sehat di dalam tubuh.
Berita
buruk, kanker telah menjadi pembunuh nomor satu, menggeser penyakit jantung
berdasarkan hasil dua survei global terhadap tren kesehatan yang dilaksanakan
selama satu dekade. (Publikasi jurnal medis The Lancet , 2019)
Khusus
di Jawa Barat, anggota masyarakat yang menderita penyakit
kanker bertambah banyak dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir.
Data dari
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada 2017 menyebutkan sebanyak 21 dari
100.000 orang di Jawa Barat diprediksi menderita penyakit kanker.
Duh
langsung ciut hati ini 😢😢
![]() |
sumber:askhealthnews.com |
Mengenal
Kanker Kolorektal
Beruntung,
pada 30 Januari 2020 , saya mengikuti seminar Media “Tangani Kanker Kolorektal
Sejak Dini” di CGV 23 Paskal, Jalan
Pasir Kaliki 25 – 27 Bandung.
Pematerinya sungguh keren, Dr Zee Yin Kiat,
Senior Consultant Medical Oncology Parkway Cancer Centre. Dr. Zee merupakan anggota
dari American Society of Clinical Oncology, serta pendiri Hepatopancreatobiliary
Association of Singapore. Beliau juga anggota dewan dari National Healthcare
Group Domain Specific Review Board dan Chapter.
Wow
banget deretan prestasinya ya? Padahal
ngga saya tulis semua lho, bukti bahwa
penelitian panjang beliau menghasilkan cara penyembuhan kanker paling tepat.
Agar masyarakat memahami bahwa pengobatan herbal seperti minum daun sirsak,
bukan solusi terbaik.
Mengapa
pembahasan hanya berfokus pada kanker kolorektal?
Karena
ada banyak jenis kanker, pendekatannya berbeda. Berdasarkan data Global Cancer
Observatory (Globocan) 2018, kanker kolorektal diderita 8, 6 % masyarakat
Indonesia. Tertinggi ditempati kanker payudara
(16,7%), diikuti oleh kanker
serviks (9,3%), paru (8,6%), dan hati
(5,3%).
Kanker
kolorektal juga merupakan jenis kanker yang tidak famous di masyarakat umum.
Iya
kan? Saya juga baru dengar.
Bukan
tanpa sebab masyarakat kurang mengenal kanker kolorektal , gejalanya tersamar dengan penyakit lain yang lebih umum.
Sering, pasien merasakan gejala kanker kolorektal ketika kanker sudah
berkembang jauh.
Pada
Survei Globocan 2018, di Indonesia, kanker kolorektal adalah kanker nomor dua
paling banyak diidap oleh pria setelah kanker paru. Sedangkan di Singapura, kanker
kolorektal dideteksi merupakan kanker yang paling umum ditemukan pada
perempuan.
Apa
yang dimaksud kanker kolorektal?
Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon), atau pada bagian paling bawah dari usus besar yang terhubung ke anus (rektum).
Kanker
ini juga dikenal dengan sebutan kanker kolon atau kanker rektum, tergantung
pada lokasi tumbuhnya kanker.
Kebanyakan
kanker kolorektal bermula dari polip usus atau jaringan yang tumbuh di dinding
dalam kolon atau rektum. Namun, tidak semua polip akan berkembang menjadi
kanker kolorektal. Kemungkinan polip berubah menjadi kanker juga tergantung
kepada jenis polip itu sendiri.
![]() |
sumber; gulfnews.com |
Gejala dan
Cara Pencegahan Kanker Kolorektal
Ada
gejala-gejala khas yang dialami penderita kanker kolorektal, yaitu:
- Perubahan
kebiasaan BAB (diare atau konstipasi/sulit buang air besar)
- Perasaan bahwa perut tidak sepenuhnya kosong.
- Terdapat darah (merah cerah atau pekat) pada BAB atau kotoran/faces.
- Ukuran BAB/faces lebih kecil/pipih dibanding biasanya.
- Sering mengalami kram perut atau sakit akibat gas lambung,. atau merasa kembung.
- Kehilangan berat badan tanpa alasan.
- Selalu merasa letih.
- Sering merasa mual atau muntah-muntah
Dokter akan melakukan test
skrining untuk mendeteksi secara dini. Test digunakan untuk menemukan polip,
kanker atau kondisi abnormal lainnya. Deteksi dini kanker kolorektal dapat
membantu efektivitas pengobatan kanker.
Beberapa
test skrining meliputi pemeriksaan tinja atau kolonoskopi. Dalam pemeriksaan kolonoskopi, digunakan konoloskop, suatu
tabung tipis dan fleksibel, yang dimasukkan melalui dubur sehingga memungkinkan
dokter untuk memeriksa lapisan dalam usus besar.
Biasanya dilakukan dengan
sedasi ringan, kolonoskopi membutuhkan waktu sekitar 15 menit; polip jinak
dapat dihilangkan selama proses.
Pencegahan
atau pengobatan preventif selalu lebih baik dibanding proses pengobatan. Dr Zee
menyarankan pola hidup sehat, yaitu:
- Selalu mengonsumsi serat dan kurangi daging merah
- Jauhi rokok dan alkohol
- Menjaga berat badan tetap seimbang
- Cukup istirahat dan pola tidur teratur
- Olah raga teratur
Dalam
JNCI Cancer Spectrum, tercatat bahwa
lebih dari satu jam yang dihabiskan menonton TV setiap hari akan meningkatkan risiko
12% kanker kolorektal. Sedangkan mereka yang
menonton TV lebih dari dua jam per hari
mengalami peningkatan risiko hingga 70%.
Temuan tersebut telah memperhitungkan
indeks massa tubuh (BMI) dan olahraga, dan perempuan tanpa riwayat keluarga
kanker kolorektal pun akan mendapat peningkatan risiko. Khususnya kanker dubur
daripada kanker usus besar.
![]() |
sumber: singhealth.com |
Mengenal
Kanker Ginjal
Menyinggung
Vidi Aldiano tanpa membahas kanker ginjal, tentunya tidak adil. Kerap disebut si pembunuh senyap (silent
killer), gejala kanker ginjal sering muncul terlambat karena ginjal terletak di
rongga perut yang besar. Sehingga
memungkinkan tumor bersembunyi tanpa menunjukkan tanda-tanda yang terlihat.
Di
Indonesia, kanker ginjal menempati urutan ke-22 dari semua jenis kanker yang
menyerang penduduk Indonesia (Globocan, 2018). Terdapat 2.112 kasus kanker
ginjal yang terjadi selama 2018 dengan tingkat kematian mencapai setengahnya.
Penanganan
kanker ginjal sedikit berbeda dibanding kanker lain. Penyebabnya, secara historis kanker ginjal menjadi kanker
yang sangat resisten terhadap kemo sehingga pilihan pengobatannya menjadi
sangat terbatas. Namun, berkat kemajuan ilmu kedokteran, kini dokter telah
mampu menawarkan metode pengobatan yang lebih efisien untuk pasien kanker
ginjal.
![]() |
Perwakilan CanHope, Risma Yanti |
Profil CanHOPE
“Seorang
teman saya didiagnosa menderita typhus, namun 3 bulan kemudian meninggal dengan
diagnosa kanker. Bagaimana caranya mendapat second
opinion agar kasus sama tidak
terulang?” tanya Susanti Hara, seorang teman blogger.
Nah,
kini masyarakat awam bisa konseling pada CanHOPE, sebuah badan non-profit yang bergerak di bidang
layanan konseling dan dukungan terhadap penderita kanker yang diprakarsai oleh
Parkway Cancer Centre. Alamat di Bandung dan email tertera di bawah tulisan.
Agar
masyarakat mendapat penjelasan profesional
melalui pendekatan holistik. Untuk itu CanHOPE bekerjasama dengan tim medis dan
ahli-ahli kesehatan profesional yang memiliki sumber daya serta informasi yang
luas mengenai kanker. Sehingga pasien
serta keluarganya dapat mengambil keputusan
yang tepat.
![]() |
sumber: thejakartapost.com |
Profil Parkway
Cancer Center
Parkway
Cancer Center (PCC) merupakan institusi
kesehatan dengan rangkaian perawatan kanker komprehensif, yang diberikan
melalui konsultan spesialis medis, suster, konselor serta tenaga paramedis
profesional lainnya.
Setiap
hari tim PCC bekerja keras untuk
memberikan perawatan kanker holistik dalam lingkungan yang aman dan
menenangkan. Mereka juga dibantu oleh teknologi medis tercanggih dan telah
terbukti sebagai program terapi inovatif untuk mencapai hasil klinis yang
optimal bagi pasien
sumber:
The Jakarta Post
Parkway Cancer Center,
Parkway Cancer Centre
Bandung, Jl. DrCipto no.28 Bandung
Email : pccbandung@gmail.com
Iya, cancer bnyk bgt jenis nya yaaa. Memang harus kudu hati2 dengan gaya hidup.. kita kadang tau gaya hidup sehat, cuma jalankan nya malas, spt olehraga misalnya hehe
ReplyDeleteIbuku berpulang setelah bertarung melawan kanker paru.
ReplyDeleteKanker itu silent killer banget, Ambu
Karena gejalanya kadang miriiipp bgt dgn penyakit lain
Wah,kudu hidup sehat terus nih yah ambu,pola makan dan pola hidup harus lebih diperbaikin lagi.
ReplyDeleteKanker jadi pembunuh nomor satu menggeser penyakit jantung, wah...
ReplyDeleteMemang lifestyle yang berubah dan hal terkait lainnya tak bisa ditampik jadi penyebabnya. Maka pencegahan dan penanganan kanker secara holistik seperti di Parkway Cancer Center ini bisa jadi solusi. Semoga makin bisa dikendalikan pertumbuhan penyakit kanker ini bahkan bisa teratasi semua
Usus besar pun siapa sangka bisa terserang kanker. Gaya hidup dan kebiasaan yang dilakukan dapat berpengaruh juga ya, makanya penting untuk melakukan pencegahan sedini mungkin
ReplyDeleteYa Allah, selalu ngeri kalau baca-baca penyakit kayak gini, kebanyakan memang karena lifestyle juga menentukan ya Mba.
ReplyDeleteSemoga kita semua selalu diberikan semangat untuk hidup dengan lifestyle yang sehat dan selalu diberikan kesehatan, aamiin :)
Wah, ternyata ada ya kanker di dalam usus.
ReplyDeleteHarus mulai mengganti habbit buruk dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih sehat. Seperti menghindari makanan tak sehat dan olah raga.
Kanker selalu menjadi momok yang sangat mengerikan ya Mbak. Semoga kita dan keluarga kita dijauhkan dari segala penyakit. Sehat lahir batin selalu.
ReplyDeleteduh serem.. dari gaya hidup terutama pola makan, ya. saya kudu mulai belajar masak makanan yg gak hanya bikin kenyang tp juga gak hilang kandungan gizinya
ReplyDeleteHiks sedih saya pas denger berita Vidy Aldiano kena kanker, pantas saja akhir-akhir ini jarang tampil nyanyi.
ReplyDeletePenyakit kanker ini memang bisa terjadi ke siapa sajaa, sadar diri untuk terus menjaga kesehatan juga faktor yang gak mudah di era serba makanan instan sekarang ini.
Salah seorang makmin KEB, Irma Susanti, survivor kanker kolon ini.
ReplyDeleteWalau sering masuk rumah sakit untuk perawatan, tapi orangnya kuat dan tabah, kita yang lihat malah suka sedih.
Sekarang ini memang harus perhatian penuh dengan gaya hidup ya, harus lebih perhatian untuk masalah kesehatan.
Ngomongin kanker selalu bikin sedih ya. Siapa pun, di zaman sekarang sangat mungkin kena. Ya gaya hidup diri sendiri, ya pengaruh luar, sangat bisa membuat siapa pun kena. Jadinya kudu mengubah itu semua. Semoga kita semua bisa menjaga kesehatan. Dan terbebas dari penyakit yang satu ini.
ReplyDeleteKalo ke CanHope mungkin harus datang langsung, ya, Ambu? Kalau bisa secara online, kami-kami yang di luar pulau Jawa mungkin bisa lebih mudah ya untuk mencapatkan second opinion terkait kanker supaya tak ada lagi kejadian yang awalnya divonis sakit apa eh tahunya sakitnya kanker. Kanker ini selalu bikin sedih mendengar atau membacanya. Beberapa kerabat dan kawan sudah ada yang meninggal setelah mengidap penyakit ini. :(
ReplyDeleteAmalkan hidup sehat mukai sekarang. Makan makanan yang bergizi, atur pola tidur dan sering olahraga untuk menghindari berbagai penyakit seperti kanker. Sekoga kita semua dan Vidi Aldiano selalu diberikan kesehatan
ReplyDeleteKanker makin banyak jenisnya ya, Mbak. Dan semakin banyak penderitanya huhuhu, bahkan yang sudah menerapkan hidup sehat saja bisa kena. Terima kasih artikelnya, Mbak Maria.
ReplyDeleteKanker ini bisa menyerang siapa saja ya mbak. Jadi harus lebih berhati2 nih dalam menjalani hidup. Btw saja baru tahu, Vidi alviano terserang kanker ginjal
ReplyDeleteInipun yang selalu jadi kehati-hatian saya dalam menjaga kesehatan
ReplyDeleteNamun saya juga diinfo supaya tidak terlalu kepikiran karena toh nanti sakit malahan
Innalillahi wa inna Illaihi rooji'uun. Semakin ngeri ya penyakit jaman sekarang. Apalagi pas baca cerita teman mbak yang temannya meninggal dan ternyata salah diagnosa. Semoga Allah selalu melindungi kita. Aamiiiin.
ReplyDeleteSemoga saya dan sekeluarga terhindar dari kanker ya Allah. Amiiinnn
ReplyDeleteNgeri za kak.... Ternyata kanker itu sudah ada dimana mana dan banyak banget yang sudah terjangkit.
ReplyDeleteBacanya jadi mikir-mikir sendiri. Ngeri ternyata bisa kena ke siapa aja. Semoga terhindar dari penyakit ini. T.T
ReplyDelete