Curhat Si Ambu
  • Home
  • Kuliner
  • Drama Korea
  • Lifestyle
    • Finance
    • Review
      • Beauty
      • Blogging
      • Fiksi
      • Zerowaste Lifestyle
      • Mualaf's Diary
    • Traveling
    • Healthy
  • Contact Us

 


Kairos (Drama Korea), Bukan Hanya Gara Gara Istri Selingkuh 

Benci istri yang selingkuh? Tos, samaan kita.

Tak ada pembenaran yang masuk akal untuk istri selingkuh. Bahkan agama manapun melarangnya.

Alasannya suami nyebelin?  Atau tidak mampu memenuhi kebutuhan, atau bertengkar setiap hari, serta sebab lainnya. Maka bicarakan baik-baik. Pintu gerbang perceraian diizinkan walau tidak disukai Allah SWT.

Seperti yang dilakukan Anna Marisa, istri Gugun Gondrong. Paska suaminya, Gugun Gondrong, pelaku dunia hiburan yang beken tahun 1990 divonis tumor otak, Anna Marisa memilih berpisah.

Masuk akal. Daripada sok suci di depan publik, mending bercerai. Awalnya mungkin dicaci-maki penonton acara gosip, lama-lama pasti bakalan reda.

Kasus istri selingkuh karena mendua, antara cinta dan materi, memberi rona pada drama Korea “Kairos”. Kang Hyun Chae yang tidak bisa melupakan cinta lamanya, tapi enggan berpisah dari harta suami, nekad berselingkuh.

Namun perselingkuhan hanya pembuka kejahatan yang jauh lebih besar, yaitu rahasia runtuhnya bangunan bertingkat, Taejung Town yang terjadi 19 tahun silam.

Seorang korban, ayah dari Han Ae Ri menggunakan media waktu melalui ponsel Han Ae Ri dan Kim Seo Jin, satu-satunya korban yang selamat, untuk membongkar kebenaran kasus.

Karena itulah drama ini berjudul “Kairos”, atau momentum yang dimiliki suatu waktu. Dalam terminologi bahasa Yunani dikenal 2 waktu, yaitu kronos dan kairos.

Kronos berarti waktu berjalan, seperti dari detik ke detik, jam ke jam, hari ke hari dan seterusnya. Kronos merupakan akar kata dari kronologis atau urut-urutan peristiwa.

Sedangkan yang dimaksud kairos adalah kualitas dari suatu peristiwa. Atau bisa juga kesempatan/momentum yang ada di waktu waktu tertentu. Sehingga bisa disimpulkan, kairos ada dalam krosnos, namun kronos bisa saja tanpa kairos.

Mirip dengan drama “Kairos” adalah drama “Signal” yang diproduksi tahun 2016 dan diperankan 2 bintang papan atas Korea Selatan, Lee Je Hoon dan Kim Hye Soo. Bedanya alat yang digunakan dalam drama “Signal”  adalah walkie talkie.

Drama “Signal” memperoleh 9 penghargaan dari 3 gelaran festival berbeda. Kebayang kan kerennya? Gimana dengan drama “Kairos” ? Yuk kita tengok. 😊😊

Baca juga: About Time, Tentang Kematian: Pilih Dia atau Kamu?



Shin Sung-Rok sebagai Kim Seo Jin

Seorang eksekutif  perusahaan konstruksi Yujung yang cemerlang dengan seorang istri dan anak perempuan bernama Da Bin.

Kim Seo Jin pernah menjadi  “pemuda ajaib” , karena satu-satunya korban yang berhasil selamat setelah tertimbun reruntuhan Taejung Town selama 31 hari.

Berdasar kejadian tersebut, setelah lulus kuliah, Kim Seo Jin diangkat oleh Presiden Direktur Yujung, Yoo Seo Il, salah satu developer Taejung Town, sebagai bagian dari dewan direksi.



Lee Se-Young sebagai Han Ae Ri

Anak yatim yang kehilangan ayahnya 19 tahun silam. Ayah Han Ae Ri menjadi penolong Kim Seo Jin dengan memberinya cadangan air yang tersisa.

Tidak berpendidikan tinggi, Han Ae Ri harus banting tulang untuk menghidupi ibunya yang sakit jantung, serta mengumpulkan uang untuk biaya operasi.


Nam Gyu-Ri sebagai Kang Hyun Chae

Kekasih Seo Do Kyun yang memilih Kim Seo Jin sebagai suami karena kekayaaannya.

Dihimpit kemiskinan, semasa kecil Hyun Chae pernah nekad membakar rumah yang berisi ayahnya yang pemabuk, kemudian melarikan diri dan berakhir di panti asuhan.

Hyun Chae mempelajari beberapa alat musik, terutama biola, sehingga bisa mengaku sebagai anak orang kaya.

Sementara itu ayah kandungnya ternyata berhasil selamat dari kebakaran. Dia  membayangi gerak gerik Hyun Chae, dan memerasnya.


Ahn Bo-Hyun sebagai Seo Do Kyun

Kekasih Kang Hyun Chae yang menjadi tangan kanan Kim Seo Jin di perusahaan Yu Jung.

Demi memenuhi keinginan sang kekasih, Seo Do Kyun mengkhianati atasannya dan merencanakan penculikan Da Bin, anak pasangan Kim Seo Jin – Kang Hyun Chae. 

Selanjutnya dengan bantuan Seo Do Kyun, Kang Hyun Chae akan pura-pura bunuh diri,  kemudian kabur bareng ke luar negeri.



Sinopsis Drama Korea Kairos (2020)

Sejarah akan berulang

Jika kita tidak menghentikannya

Sesudah tragedi anaknya diculik, disusul istrinya bunuh diri, secara misterius Kim Seo Jin terhubung dengan Han Ae Ri dalam rentang waktu sebulan.

Kim Seo Jin yang berada pada tanggal 9 September, bisa mengobrol dengan  Han Ae Ri yang masih berada pada tanggal 9 Agustus, tahun yang sama.

Waktu berbincang mereka terbatas, dari pukul 22.33- 22.34 atau selama satu menit. Selebihnya hanya bisa bertukar informasi, message, foto dan video.

Kondisi ini memungkin Kim Seo Jin meminta bantuan Han Ae Ri untuk melakukan tindakan pencegahan. Pertimbangan Kim Seo Jin, andai anaknya tidak diculik, istrinyapun tidak akan bunuh diri.

Han Ae Ri menyanggupi setelah menerima serangkaian bantuan. Kim Seo Jin yang berada sebulan kemudian mencari keberadaan ibu Han Ae Ri yang tiba-tiba lenyap dari rumah sakit.

Kim Seo Jin juga membantunya melihat nomor lotere untuk mengembalikan uang Han Ae Ri yang hilang. Uang yang dibutuhkan untuk biaya operasi ibunya.

Yang tidak mereka perhitungkan:

Jika masa kini diubah maka masa depan akan berubah juga.

Paska berhasil menggagalkan kasus penculikan anak Kim Seo Jin, malah muncul kasus baru: Han Ae Ri mati! Kepalanya dibekap kantong plastik sampai kehabisan napas.

Ternyata problem tidak sesederhana yang dipikirkan Kim Seo Jin dan Han Ae Ri. Ibu Han Ae Ri kabur dari rumah sakit demi menyelamatkan jiwa Han Ae Ri dari ancaman “seseorang yang sangat berpengaruh”.

Celakanya, Kang Hyun Chae, istri Kim Seo Jin yang serakah, mengetahui bahwa ibu Han Ae Ri mempunyai senjata yang bisa menjatuhkan “seseorang yang sangat berpengaruh” tersebut dan memerasnya.

Setelah berulangkali mencoba mengubah alur peristiwa, Kim Seo Jin dan Han Ae Ri sepakat untuk menyelesaikan pokok masalah, yaitu mengunci gerak si trouble maker dengan menyeretnya ke jalur hukum.



Review Drama Korea Kairos (2020)

Yatim piatu adalah sebutan untuk anak yang kehilangan orangtuanya

Janda/duda adalah sebutan untuk orang yang kehilangan pasangannya

Tapi tidak ada sebutan untuk orang tua yang kehilangan anaknya

Penggemar Shin Sung Rok mana suaranya?

Puas-puasin deh menonton aktingnya di drama Korea “Kairos”.  Karena dalam drama ini perannya nggak nyleneh seperti di “Perfume” dan “The Last Empress”, Shin Sung Rok berperan sebagai Kim Seo Jin, laki-laki mapan yang menyayangi istri dan anak perempuannya.

Ada adegan yang bikin meleleh, yaitu saat Kim Seo Jin kehilangan anaknya. Saat bertemu kembali,  Kim Seo Jin memeluk Da Bin sambil  berucap: “Kehilanganmu, ayah tak bisa bernapas.” 

Duh!

Kasih orang tua pada anak memang menjadi salah satu kekuatan drama “Kairos”. Nggak hanya Kim Seo Jin, hubungan Han Ae Ri dengan ibunya juga sangat mengharu biru. Drama misteri tapi bikin penonton hanyut, ikut berlinang air mata.

Jangan lupa, Kim Seo Jin bisa terhubung dengan Han Ae Ri juga disebabkan ayah Han Ae Ri yang tidak mau misteri runtuhnya Taejung Town terkubur begitu saja. Dia tidak terima istri dan anaknya menderita secara materi akibat tewasnya kepala keluarga.

Secara keseluruhan, drama “Kairos” recommended banget. 👍👍

Plot disusun rapi, nyaris nggak ada yang bolong. Runtut dan detail sehingga penonton nggak bingung. Adegan bulan Agustus ditampilkan bergantian dengan bulan September hanya dengan perubahan cahaya/visual dan kostum para pemerannya.

Nyaris nggak ada celah untuk kritik. Hanya ada sedikit pertanyaan saat Da Bin keluar dari konser ibunya, keluar begitu saja dan menelusuri ruang demi ruang. Apa penyebabnya?

Jika Da Bin dipikat, bagaimana memikatnya? Tak ada bukti interaksi antara si penculik dengan Da Bin. Terlebih Da Bin selalu berada dalam tangkapan CCTV.

Tapi sudahlah, kasus hilangnya Da Bin serta beberapa lain yang terasa janggal tidak terlalu ngaruh. Tertutup adegan demi adegan yang membuat penonton enggan beranjak. Juga akting prima para pemain, sinematografi yang ciamik serta tentunya plot yang rapi.

Sayangnya drama “Kairos” hanya meraup rating rendah. Penyebabnya ditayangkan dalam slot waktu yang sama dengan drama “Penthouse” yang lebih populer.

Jadi, rating emang bukan segalanya ya?

Baca juga: Start Up, Drama Korea Berating Rendah yang Disukai Penonton Indonesia

 

Profile Drama: Kairos

Revised romanization: Kairos

Hangul: 카이로스

Director: Park Seung-Woo

Writer: Lee Soo-Hyun

Network: MBC

Episodes: 16

Release Date: October 26 - December 22, 2020

Runtime: Monday & Tuesday 21:30

Language: Korean

Country: South Korea


Penikmat Korean Food, mana suaranya?

Kebayang kan rangkain menu jjajangmyeon, japchae, bulgogi, sundubu jigae, tteokbokki, eomuk dan tentu saja kimchi.

Semua sedap, semua sesuai dengan lidah Indonesia yang menyukai rasa manis, asam dan gurih. Hanya cara penyajian yang beda. Negara 4 musim mendorong penduduknya menghangatkan badan di musim dingin.

Ngumpul di sekeliling perapian, sekalian makan bareng. Panggang daging. Bikin sup hangat sepanci gede yang disantap hangat.

Isi

Fat Oppa, Korean Food yang Lezat, Halal dan Murah

Fat Oppa Express, Cara Mudah Menikmati Korean Food

Pilih Mana? Beef Korean Hamburg atau Wagyu Cubes?

Masih Kangen Dengan Tteokbokki dan Rabokki

Jadi, animo masyarakat Indonesia terhadap Korean Food nggak semata disebabkan demam K-pop dan K-drama, juga karena alasan selera rasa yang sama.

Bandingin deh dengan telenovela yang juga sempat booming di Indonesia. Makanan khas Amerika Latin seperti taco dan burrito tidak sepopuler kimchi serta bulgogi. Apalagi jika ada yang menyebut menu “Turron de Dona Pepa”, pasti bingung ya?

Sayapun baru baca tadi 😀😀

Kembali ke Korean Food, salah satu resto yang kerap saya kunjungi adalah Fat Oppa. Suka banget dengan ambience-nya, dan tentu saja menunya yang lengkap, lezat, halal dan murah.

Lezat, halal dan murah ini tiga alasan yang penting banget. Paling menentukan untuk kunjungan selanjutnya. Rasanya sayang banget buang-buang uang untuk makanan. Jika makanan bergizi bisa dapat dibeli dengan murah, ngapain bayar lebih bukan?

Awal mengenal Fat Oppa di Jalan Kerapitan nomor 82. Berulang kali mau coba nggak sempat, karena waktunya nggak pas. Udah kenyang atau sedang terburu-buru, sehingga cuma bisa bikin rencana.

Alhamdulilah Fat Oppa buka cabang di jalan Terusan Jakarta no.43 (Antapani) Bandung. Yes, tancap gas kesana. Resto baru buka pastinya banyak diskon kan? Hihihi … nggak mau rugi. 

Review Fat Oppa Antapani, bisa dibaca disini:

5 Alasan Fat Oppa Ampuh Banget Mengusir Bete

Termasuk ketika kemudian Fat Oppa buka cabang lagi di Cimahi. Asyikkk … deket rumah. Rasa enak, halal, murah ditambah dekat dengan domisili saya, butuh apa lagi coba?

Baca juga: Menggoyang Lidah dengan Korean Food di Fat Oppa

Dengan banyaknya cabang, maka terpuaskan menikmati daging sapi nan juicy yang meleleh di lidah. Hangat dan umaminya budae jigae yang disantap bareng sambil ngobrol ngalor ngidul.

Tapiiii …..

Pandemi Covid 19 mengacak-acak semua kegembiraan. Porak poranda semua rencana 😭😭Nggak berani keluar rumah andai nggak penting-penting banget. Ancaman tertular atau menulari virus bak momok yang menghantui segenap penduduk Indonesia.

Sebulan dua bulan sih oke. Ini sih sudah hampir setahun. Sementara lidah mulai kangen gurihnya wagyu berbumbu Korea yang khas. Juga aneka snack yang nampak semakin menggiurkan setiap menonton drama Korea.

Fat Oppa rupanya tahu paham. Para pecinta Korean food mulai sakau. Rindu kimchi, japchae dan bingsu. Sehingga mereka melaunching pembukaan Fat Oppa Express dengan layanan khusus, yaitu mengemas menu dalam bentuk rice bowl. Konsumen bisa menyantap di tempat atau memesan lewat online.



Fat Oppa Express, Cara Praktis Menikmati Korean Food

Terletak di Taman Kopo Indah, tepatnya Jalan Taman Kopo Indah I/211 A Kota Bandung, saya sempat was-was sebelum memutuskan ke Fat Oppa Express. Tapi duh, bukan hanya lidah yang kangen Korean food, tangan juga udah gatel me-review kuliner.

Sebagai food blogger me-review kuliner tanpa datang ke lokasi seperti makan nasi tanpa piring. Kebayang kan? Bingung mau naruh nasi di mana? 😀😀

Jadi ketika seorang teman blogger mengajak ke sana bareng anak perempuannya, sayapun menjawab: hayukkkk….banget!

Sesuai dugaan, Fat Oppa Express mirip saudara tuanya, yaitu penampilan yang ceria, namun tidak sekenes Fat Oppa di Antapani dan Cimahi. Dinding putih dengan permainan warna pink, kuning, dan hijau menyambut kami. Juga meja-meja mungil berdiameter sekitar 40 cm.

Sempat bingung, “ntar naruh kompornya di mana?” Hingga teringat, “oh iya, ini kan Fat Oppa Express, bukan tempat untuk berleha-leha ngariung sambil ngebakar Korean beef.”

Terpampang menu selebar poster di depan dan samping kitchen yang memberi layanan pemesanan/service sekaligus pembayaran. Karena menunya nggak selengkap dan senjlimet Fat Oppa. Tapi tetap memberi ruang untuk makan di tempat.

Selain area di sekitar service/pembayaran pesanan, pengunjung bisa menikmati menu di lantai atas. Ada tangga besi menuju hamparan kerikil , lengkap dengan meja-meja bulat seperti di lantai bawah.

Dinding dengan sapuan hijau dan pink memanjakan mata. Juga ada dekorasi balon serta untaian tanaman artificial. Sebagai pemuas mereka yang gemar selfie welfie di lokasi instagramable.



Pilih Mana? Beef Korean Hamburg atau Wagyu Cubes?

Penggemar fanatik beef steak pastinya sudah paham banget tentang wagyu. Atau daging sapi Jepang yang mempunyai elemen marbling. Marbling/jaringan lemak inilah yang membuat daging wagyu bertekstur empuk dan kaya rasa.

Sedangkan menu “Beef Korean Hamburg” merupakan menu baru Fat Oppa. Dibuat dari daging premium yang dicincang dan diolah dengan bumbu. Mirip patty hamburger.

Kedua menu ini saya pilih karena bingung mau pilih yang mana. Ya udah, pesan keduanya aja. Murah kok, cuma IDR 29 K untuk Beef Korean Hamburg dan IDR 36K untuk Wagyu Cubes.

Dikemas dalam bentuk rice bowl, penikmat Korean food dapat menikmati bap (nasi) yang pulen, gurih diberi topping  kimchi, lembaran daun selada dan olahan daging sesuai pilihan. Bumbunya bisa dipilih antara BBQ atau Saus Honey Mustard.

Rasanya? Sedap pastinya. Bumbu khas Fat Oppa yang nendang berpadu dengan beef dalam Beef Korean Hamburg dan Wagyu Cubes, wuih meleleh di lidah.

Jika nggak suka beef, bisa kok memesan olahan ayam. Banyak pilihan, misalnya “Chicken Bulgogi”, sedangkan bentuk fried chicken, ada “BBQ Fried Chicken” serta “Yangnyeom Fried Chicken” seperti yang kerap muncul di drama Korea.

Selain main dish, saya juga memesan appetizer “Original Oden Skewer”. Oden atau odeng atau eomuk merupakan olahan ikan, terigu dan bumbu. Kemudian ditusuk dan direbus dalam air kaldu. Disantap selagi hangat, atau dicelupkan dulu ke saus sambal. Duh, lupa deh sama mertua (katanya ?? 😁😁)

Untuk dessert, saya memesan “Strawberry Cheese Bingsu” . Saya kangen berat dengan bingsu Fat Oppa ini. Manis, gurih dan asam menyatu di setiap sendok. Sampai tandas di suapan terakhir.

Recommended deh. Juga varian bingsu Fat Oppa lainnya:

  • Oreo Cheese Bingsu
  • Caramel Pop Bingsu
  • Red Bean Almond Bingsu
  • Milky Melon Bingsu

Terlalu kenyang untuk memesan bingsu? Bisa kok pilih minuman saja, yaitu:

  • Ice Boricha
  • Cola Float
  • Cookies N’ Cream Milkshake
  • Chocolate Milkshake
  • Vanilla Milkshake atau mineral water, Coca Cola, Sprite dan Hot Tea.


Masih Kangen Dengan Tteokbokki dan Rabokki

Menikmati Korean Food tanpa menikmati Tteokbokki dan Rabokki, kok rasanya kurang lengkap. Sayang perut udah mau meledak! Yo wis, nanti aja pesan online.

Sebetulnya resep tteokbokki bertebaran di media sosial. Terbuat dari tepung beras yang dimasak dengan gochujang, tteok bisa berbentuk batang atau silinder.

Tapi ….  membayangkan hasil akhir yang melimpah-limpah, bikin ciut nyali. Saya lagi ngurangin karbo. Jadi segala seblak, cimol, cilor serba big no!

Sekali-kali sih oke, jadi mending beli aja, supaya bisa langsung habis. Termasuk mengudap rabokki. Merupakan varian dari tteokbokki, rabokki terdiri dari  tteokbokki, dan mi ramyeon. Kebayangkan limpahan karbonya?

Tapi (again 😀) … enak banget dan nagih abis. Rasanya gurih, pedas dengan sensasi adonan kue beras, kebayang nggak? … Duh nulis sambil ngebayangin tteokbokki auto krucuk-krucuk deh perut.

Sayang, harus menunggu besok. Saya lihat menu Fat Oppa Express bisa dipesan via Grab maupun GoFood, daaannnn …. Sedang ada promo dong.

  • Beef Bulgogi  IDR 33K menjadi IDR 26.4K
  • Chicken Bulgogi  IDR 29K menjadi IDR 23.2K
  • Chicken Korean Hamburg IDR 29K menjadi IDR 23.2K

Nah, jika kamu sedang berada di Kota Bandung atau Cimahi dan sedang kangen Korean Food atau justru baru mau nyicipin, cuzz … aja ke Fat Oppa. Karena tidak hanya enak, juga halal dan murah.

Penjelasan lebih lanjut bisa mengunjungi Instagram Fat Oppa Express ya?

Asyik kan?

 Baca juga: Resep Sundubu Jjigae Jantung Pisang yang Lezat dan Rendah Jejak Karbon

 


 


Be With You (2020) ; Cinta Semanis Sayur Bening

Suka sayur bening?

Disebut sayur bening tentunya karena penampilannya bening. Hanya nampak kuah dengan sayuran hijau, bisa daun bayam, daun katuk. Bumbunya cuma bawang merah, garam dan gula.

Mungkin karena mudah banget, resep pertama yang biasanya diturunkan para ibu pada anaknya, adalah sayur bening. Cukup rebus air hingga mendidih, masukkan bawang merah iris, tunggu hingga bau langu bawang merah hilang.

Baru kemudian ditambahkan daun sayuran yang telah disiangi dan dicuci bersih. Juga gula, dan garam secukupnya. Koreksi rasa. Angkat deh.

Duh, jadi ngomongin resep sayur bening.

Tapi itulah yang saya rasa ketika menonton drama China “Be With You”. Manis, sedikit gurih dan mantap karena bertaburan eye candy. ganteng dan cantik.

Sesudah itu ya sudah. Tidak ada kesan.

Bandingkan dengan drama Korea “Start Up” yang bikin penonton terbaper-baper, bahkan sesudah seluruh episode usai. Sticker para pemainnya, Kim Sun-Ho  dan Nam Joo-Hyuk ramai digunakan untuk chatting di WhatsApp.

Saya sengaja membandingkan dua drama ini karena keduanya berkisah tentang anak muda yang berjuang meraih impian. Sayang, hasil akhirnya berbeda jauh. Ingin tau apa penyebabnya? Yuk kita review.

Baca juga: Start Up, Drama Korea Berating Rendah Tapi Disukai Netizen Indonesia

 


Ji Xiao Bing sebagai Ji Yan Xin

Dosen jurusan arsitektur Universitas ChunMing,  yang juga pemilik perusahaan Yiyan.

Sangat terkenal diantara kaum hawa karena kegantengannya, Ji Yan Xin juga populer dengan sifatnya yang sulit, dingin dan asosial.

Dia tak pernah mengingat nama mahasiswanya, baginya mahasiswa bahkan asistennya hanyalah sekumpulan angka (nomor induk mahasiswa).

Didikan ayahnya yang keras yang membuat Ji Yan Xin demikian. Bertambah parah sesudah orangtuanya bercerai, dan Yan Xin bertengkar dengan adik laki-laki semata wayang.

Sebetulnya Yan Xin sangat sayang pada adiknya. Dia bersikap kejam agar adiknya berhasil. Pendapat yang keliru yang membuat adiknya melarikan diri.


Zhang Ya Qin sebagai Qi Nian

Gadis cerdas ceria dan tomboy yang merintis karir sebagai komikus.

Semasa masih SMA, Qi Nian sempat memproduksi komik bersama partnernya. Dengan nama alias Qiyue Qingwu, komik berjudul “Di Ujung Awang” meledak di pasaran.

Namun Qi Nian harus kecewa. Partnernya, Lu Qing Wu berkhianat. Lu Qing Wu mengakui komik “Di Ujung Awan” sebagai hasil karyanya sendiri bukan bareng Qi Nian.

Tak mau putus asa, Qi Nian melupakan peristiwa tersebut. Dia menetapkan niat berkarir sebagai  komikus sukses, untuk membuktikan kemampuannya.


Marcus Li sebagai Ji Si Qi

Adik Ji Yan Xin yang melarikan diri dari rumah setelah koleksi action figure -nya dihancurkan sang kakak. Dia bersumpah bisa berhasil sukses sebagai komikus tanpa minta bantuan.

Tanpa terduga, Ji Si Qi mengontrak rumah bareng Qi Nian, komikus yang karyanya “Di Ujung Awan” sangat disukai Si Qi.



Sinopsis Be With You (2020)

Sakit hati atas pengkhianatan rekannya, Qi Nian bertekad bersolo karir sebagai komikus sukses.

Untuk itu Qi Nian harus banting stir, membuat komik remaja, genre yang sama sekali tak dikuasainya. Sehingga hasil karyanya tak pernah masuk daftar favorit, bahkan sering menjadi bahan cemoohan.

Qi Nian punya kelemahan. Dia belum pernah jatuh cinta. Akibatnya tak ada unsur romantis dalam komik Qi Nian. Para tokoh utama hanya berkelahi.

Mengetahui kelemahan Qi Nian, editornya menyuruh Qi Nian banyak-banyak membaca komik drama romantis dan mencari purwa rupa. Seorang pria yang sanggup membuat Qi Nian jatuh cinta, minimal tertarik padanya.

Dan berhasil!

Di suatu sore, Qi Nian bertemu dengan seorang pria tampan, pemilik anjing golden retriever bernama Qi Bao. Bahkan tanpa sengaja mereka beradu bibir.

Peristiwa yang membuat Qi Nian mendapat ide dan segera membuat draft. Draft tak biasa yang membuat editor terpukau. Dia mendorong Qi Nian mencari cara bertemu lagi dengan sang pangeran. Agar bisa mengejarnya, minimal mendapat bayangan romansa percintaan.

Hasil browsing membawa Qi Nian bertemu dengan sang pria. Seorang dosen Universitas Chun Ming bernama Ji Yan Xin, dan dia bukan sosok yang mudah didekati. Perilaku asosialnya membuat banyak mahasiswa baru patah hati. Malah asisten mengajarnya tak pernah bertahan lama.

Challenge yang diberikan Ji Yan Xin pada asisten baru memang unik. Jika selama 7 hari pertama berhasil membuat Ji Yan Xin mengingat namanya, maka sang asisten akan direkrut sebagai asisten tetap.

Demi bisa berdekatan dengan sang purwarupa komiknya, Qi Nian berusaha untuk menjadi asisten Ji Yan Xin, kemudian berjuang agar Ji Yan Xin mengingat namanya.

Berhasil. Qi Nian berhasil menjadikan dirinya tangan kanan Qi Nian. Sehingga satu masalah terselesaikan, plot cerita berhasil disusun Qi Nian dengan gemilang.

Yang dibutuhkan berikutnya adalah orang yang bisa memperhalus/finishing karyanya.

Tak terduga, teman kontrak rumahnya, yang semula dikira perempuan, ternyata adalah pria yang dibutuhkan Qi Nian. Key Jiang sangat piawai memoles komik, membuat komik mereka sukses dipasaran. Bahkan menjadi trending topic.

Sukses dalam karya, masalah rumit menanti Qi Nian. Hubungan yang intens dengan Ji Yan Xin membuat Qi Nian  jatuh cinta, tanpa dia tahu perasaan sesungguhnya laki-laki dingin itu.

Kenyataan lain, Key Jiang ternyata adalah adik dari Ji Yan Xin. Key Jiang yang mempunyai nama asli Ji Si Qi, lari dari rumah gara-gara sang kakak tidak merestui jalur karir sebagai komikus.

Sementara Qi Nian, komikus yang semula mendekati Ji Yan Xin hanya demi menjadikannya sebagai purwarupa. Apa yang akan diperbuat Ji Yan Xin jika mengetahui kebenarannya?



Review Be With You (2020)

Penasaran, ingin mengetahui dunia komikus di negara tirai bambu, membuat saya memutuskan menonton drama China, Be With You.

Agak bingung memang. Karena tidak semudah drama Korea yang ratingnya dimuat asianwiki.com. Situs ini memuat episode rating berdasar laporan AC Nielsen, perusahaan yang melayani informasi marketing. Berdiri sejak tahun 1923, pastinya bukan layanan ecek-ecek ya?  (sumber: wikipedia)

Tidak demikian dengan drama China. Saya kesulitan menemukan situs yang menyajikan laporan AC Nielsen untuk drama Cina. Sehingga saya kerap meraba-raba dengan membaca review-nya di mydramalist.com. Termasuk sewaktu menentukan “Be With You”.

Drama ini mendapat rating 8.0 dari para pembaca dan reviewers. Tentu saja tidak bisa dijadikan patokan. AC Nielsen memperoleh data dari seluruh penonton Korea Selatan. Sedangkan rating mydramalist hanya dari penonton yang bersedia memberi vote.

Jauh pisan bedanya ya?

Tapi okelah, drama “Be With You” unggul karena merupakan adaptasi dari novel "I Really Want To Be With You" by Bei Qing.

Penulis novel biasanya membangun karakter tokoh dengan apik, menyusun plot cerita dengan runtut dan seterusnya.

Sayang, penonton nampaknya harus kecewa.  Ibarat sekelompok pemuda pemudi ganteng/cantik mau bepergian dari Bandung ke Jakarta. Semua tampak bagus dan rapi, dari persiapan hingga waktu keberangkatan.

Eh di tengah jalan mereka berpencar. Ada yang ke Ciwidey dulu. Ada yang ke Tasik. Akhirnya semua personil sampai ke Jakarta sih, tapi kebayang kan capenya?

Lama. Berputar-putar. Ngobrol dengan orang yang nggak ada urusannya. Ambyar deh.

Demikian pula drama “Be With You”, mengungkap banyak kisah. Salah satunya tentang sepupu tokoh utama. Sebalnya kisah tersebut nggak ada kaitannya dengan plot. Atau dengan kata lain, dibuangpun nggak ngaruh.

Padahal cuma 24 episode lho.

Untuk pembanding, bisa dilihat drama China “Love Designer” dan “Dating in The Kitchen” yang juga mengembangkan kisah namun tetap fokus tokoh utama dan rangkaian cerita. Sehingga penonton setia menonton episode demi episode. Enggak kepikiran untuk men-skipnya.

Namun yang paling mengusik adalah adegan nggak masuk akal. Seperti tanpa sengaja pemeran utama pria dan perempuan beradu bibir di awal pertemuan. Baru bertemu lho. Masa sih nggak marah atau jijay?

Seganteng apa kek sang cowok, aneh pisan itu sih.

Adegan lainnya adalah saat pemeran pria membawa kekasihnya ke suatu gedung, begitu keluar udah bawa buku nikah! Please deh, menikah kan bukan perkara serius, bukan main "rumah-rumahan".

Tapi ya sudahlah ....

Baca juga:

Dating in the Kitchen,  Saat Paman Jatuh Cinta Pada Keponakan

Love Designer, Kisah Tentang si Cantik dan si Cowok Alfa

 

 

Profil

Drama: Be With You

Native Title: 好想和你在一起

Also Known As: I Really Want to be With You , Hao Xiang He Ni Zaiyiqi , Hao Xiang He Ni Zai Yi Qi

Screenwriter: Zhou Miao

Genres: Comedy, Romance, Life, Drama

Country: China

Episodes: 24

Aired: Nov 19, 2020 - Dec 3, 2020

Aired On: Thursday, Friday

Original Network: Tencent Video

Duration: 45 min.

Content Rating: 13+ - Teens 13 or older

 


sumber : instagram.com/@recordofyouth_official


Pernah marah pada orangtua?

Seorang teman pernah curhat, orangtuanya pilih kasih. Sama-sama merantau mencari ilmu, kakaknya dibiayai full (kuliah dan biaya hidup), sedangkan dia harus kuliah sambil bekerja.

Emang sih kuliah sambil bekerja merupakan pilihannya, didorong situasi keuangan orang tua yang serba kekurangan. Karena itu dia berharap sang kakak juga kuliah sambil bekerja.

Saat akhirnya sang kakak bekerja paruh waktu, penghasilan yang didapat bukan untuk meringankan beban orang tua, malah digunakan untuk biaya kursus Bahasa Inggris. Bikin teman saya tambah gusar.

Ada peristiwa yang sangat membekas hati teman saya. Suatu waktu dia dan kakaknya mudik bareng. Sesudah kangen-kangenan dan akan balik ke kota masing-masing, sang kakak mendapat bekal uang full, jika dikonversi nilai rupiah sekarang, sekitar Rp 1.000.000.

Sedangkan dia cuma diberi Rp 25.000. Hanya cukup untuk ongkos pulang naik bus kelas ekonomi. Hiks. Sepanjang jalan teman saya menangis dong. Sedih banget, katanya.

Dia merasa diperlakukan dengan tidak adil. Jika orang tua hanya mampu memberi Rp 25.000, harusnya sama rata sama rasa, kakaknya juga. Terlepas dia bisa membiayai sendiri kuliahnya atau tidak.

Saya paham. Cape sekali kuliah sambil kerja. Bekerja dan kuliah bak mesin. Waktu istirahat sangat minim. Otak dan raga digas tanpa henti.

Tapi, saya juga paham dengan ortu teman saya. Ada kemungkinan orang tua harus meminjam sana sini agar bisa memberi sang kakak uang Rp 1.000.000. Mereka ngga tega mengatakannya.

Alih-alih marah harusnya bangga ya? Begitulah ortu zaman baheula. Mereka nggak mudah terbuka pada anak-anaknya. Yang harus dilakukan sang anak adalah melihat dengan sudut pandang lain. Jangan keukeuh sureukeuh dengan opininya.

Ortu yang kesulitan berkomunikasi mewarnai drama Korea “Record of Youth”. Di mata ayahnya, apa yang dilakukan Sa Hye Jun nampak selalu salah.  Sa Hye Jun (Park Bo Gum) yang berketetapan menjadi bintang film mengalami  kegagalan demi kegagalan. Bukannya diberi semangat, Sa Hye Jun malah dicibir.

Perlakuan berbeda diterima sang kakak, Sa Gyeong Jun. Dia selalu dipuja puji karena lulus dari universitas favorit dan bekerja di salah satu bank ternama. Dibanding kakaknya, Sa Hye Jun ibarat si pungguk bodoh yang merindukan bulan.

Perlakuan ekstrim lainnya, kala Sa Hye Jun harus sekamar dengan kakeknya, sementara sang kakak mendapat kamar khusus. Ayahnya juga kerap sembunyi-sembunyi memberikan hadiah bagi Sa Gyeong Jun, membuat Sa Hye Jun merasa sakit hati.

Baca juga drama Park Bo Gum lainnya: Love in The Moonlight, Indahnya Cinta Terlarang

 

sumber: instagram.com/@recordofyouth_official

Park Bo-Gum sebagai Sa Hye Jun

Pemuda tampan yang rasional. Dia paham keuangan keluarganya morat – marit. Sewaktu kakaknya berhasil kuliah di universitas ternama, Hye Jun memilih keluar dari bangku kuliah dan merintis karir sebagai aktor. Walau harus bekerja paruh waktu dan mendapat omelan dari ayahnya.

Pertimbangan dan keputusan Hye Jun sangat logis. Termasuk ketika ibunya memutuskan menjadi pembantu rumah tangga keluarga Won Hae Hyo, sahabatnya. Dia tahu beban keuangan keluarganya teramat berat. Gengsi harus disingkirkan demi bisa membayar utang keluarga yang menumpuk.

source: instagram.com/@recordofyouth_official

Byeon Woo-Seok sebagai Won Hae Hyo  

Pemuda lembut hati, teman sekolah dan sahabat Sa Hye Jun sejak kecil.

Bersama Sa Hye Jun, Won Hae Hyo merintis karir sebagai aktor.

Namun perjuangan keduanya berbeda jauh. Won Hae Hyo didukung materi keluarganya. Ibu dari Won Hae Hyo tak segan mengeluarkan uang agar Hae Hyo mendapat peran. Sejumlah uang juga digelontorkan untuk membeli followers instagram.

Rasa solider membuat Won Hae Hyo kerap membantu, agar Sa Hye Jun memperoleh peran juga. Usaha yang tentu saja ditentang ibunya. Sang ibu enggan anaknya satu level dengan anak ARTnya.

sumber: instagram.com/@storyjcompany


Kwon Soo-Hyun sebagao Kim Jin U

Pemuda humoris yang paling slengean dari trio Sa Hye Jun, Won Hae Hyo, dan Kim Jin U.

Berbeda dengan kedua sohibnya, Kim Jin U bercita-cita menjadi fotografer handal yang mempunyai studio sendiri.

Diam-diam Kim Jin U menjalin cinta dengan adik Won Hae Hyo. Karena itu betapa kegetnya Kim Jin U saat mengetahui ibunya memutuskan bekerja sebagai juru masak keluarga Won Hae Hyo.



Park So-Dam sebagai An Jeong Ha

Asisten perias yang mengidolakan Sa Hye Jun. Dia beruntung mendapat kesempatan merias Sa Hye Jun, dan kemudian Won Hae Hyo.

Won Hae Hyo yang tertarik padanya, membantu An Jeong Ha melebarkan sayap, merias para pesohor.

Namun cinta An Jeong Ha sudah berlabuh pada Sa Hye Jun.

Nah lho bingung pilih yang mana😀😀 (sumber: instagram.com/@record of youth_official)

Sinopsis Record of Youth

Generasi dibagi dua

Yaitu generasi sendok emas dan sendok kotor

Tapi bagi aktor, sendok hanyalah alat makan

Kisah dibuka dengan Sa Hye Jun yang berjuang untuk mendapat peran di salah satu drama. Bukan hal mudah. Dia tidak mempunyai koneksi dan dukungan materi seperti Won Hae Hyo, sahabatnya yang juga meniti karir sebagai aktor. 

Dukungan penuh didapat Won Hae Hyo, ibunya all out berusaha agar anaknya berhasil.

Perbedaan kondisi ekonomi keluarga yang berbeda jauh membuat Sa Hae Jun menganalogikan dirinya masuk kelompok "si sendok kotor", sedangkan Won Hae Hyo "si sendok emas"

Perjuangan  Sa Hye Jun sangat ditentang  keluarganya terutama dari ayahnya. Hanya kakeknya yang selalu support setiap keputusan Sa Hye Jun.

Agar ambisinya tercapai, Sa Hye Jun memulai karir sebagai model dan menghidupi diri dengan bekerja paruh waktu.

Posisinya sebagai “sendok kotor” membuat Sa Hye Jun kerap diremehkan. Pemilik agency menolak membayar hasil kerja Sa Hye Jun dengan alasan keuangan perusahaan sedang memburuk.

Iming-iming “jalan pintas menjadi populer” sempat diterima Sa Hye Jun dari seorang perancang busana ternama. Tentu saja bukan tanpa imbalan. Sa Hye Jun harus menjadi gendak sang perancang yang homoseksual.

Sa Hye Jun bergeming. Bukan begitu cara sukses yang diyakininya. Dia juga menolak ketika pemilik resto tempatnya bekerja paruh waktu,  menawari posisi manager. Sa Hye Jun bersikukuh bisa sukses sebagai aktor, asal ulet dan jujur.

Langkah awal yang dilakukannya adalah mengganti manager. Dia mengangkat Lee Min Jae yang pernah bekerja di agency lama Sa Hye Jun. Ketangkasan Lee Min Jae memikatnya.

Dan benar saja. Kemampuan diplomasi, negosiasi dan networking Lee Min Jae berhasil mendapatkan rangkaian kontrak iklan bagi Sa Hye Jun. Juga sejumlah peran kecil dalam drama.

Hingga akhirnya, Sa Hye Jun memperoleh peran utama dalam sebuah miniseri. Berkat peran tersebut, Sa Hye Jun didapuk sebagai aktor terbaik OVN Award.

Kesuksesan yang harus dibayar mahal. Sa Hye Jun tidak bisa mengungkap kisah cintanya dengan An Jeong Ha yang sedang merintis karir sebagai perias profesional.

Paparazi mengintai kehidupan pribadinya. Juga agency lama Sa Hye Jun yang bertekad merekrut lagi dirinya. Dilain pihak ada kewajiban wajib militer yang harus ditunaikan.

 

Sang kakek, sukses sebagai model ( sumber: instagram.com/@record of youth_official

Review Record of Youth

Saya hampir tergelincir pada adegan Sa Hye Jun mendapat OVN Award. Berharap Sa Hye Jun menyebut sang ayah saat memberi sambutan. Tapi tidak, Sa Hye Jun hanya menyampaikan terimakasih pada kakek yang telah mendukungnya. Serta mengucapkan cinta pada ibunya.

Logis memang. Anak kan manusia yang mempunyai rasa marah, benci dan senang. Walau akhirnya Sa Hye Jun paham, ayahnya bersikap demikian karena khawatir. Kekhawatiran yang timbul akibat rasa sayang. Sesuai curhat sang ayah pada ibunya:

Dulu aku cemas, dia tidak bisa mencari nafkah

Aku senang karena kecemasanku hilang.

Secara keseluruhan drama “Record of Youth” berkisah tentang Sa Hye Jun. Sosok yang membuat keputusan logis kemudian berjuang menuju puncak. Keluarga, sahabat dan kekasih hanyalah pemeran pendukung. Kisah yang dituturkan secara runtut dan cerdas.

Penulis skenario piawai meramu plot dan membangun tokoh. Tidak hanya pemeran utama, juga support role. Dengan rinci dan teliti, penulls menampilkan adegan yang membuat penonton paham. Sekaligus kerap tertawa geli.

Perdebatan ayah Sa Hye Jun, misalnya. Sosok yang digambarkan tidak tampan, selalu merengut dan kerap marah-marah. Dia akhirnya bertekuk lutut pada kemauan ayahnya/kakek Sa Hye Jun.

Manis banget melihat ayah dan anak berbaikan. 

Kakek Sa Hye Jun yang selalu disepelekan, berhasil memperoleh penghasilan sebagai model. Malah mengangkat anaknya sebagai manager. Solusi tepat karena sang anak tidak lagi bisa bekerja sebagai tukang bangunan.

Nggak heran, drama Record of Youth berhasil meraup rating lumayan tinggi. Dua digit di akhir episode.

Penyebabnya mungkin ide kisah di balik layar kesuksesan bintang hallyu. Banyak diantara mereka yang harus bersusah payah dari nol.

Selain itu, drama “Record of Youth” juga bertabur quote yang bagus sekali, seperti ini:

Uang itu seperti kotoran

Tak mudah dikatakan

Tapi fatal jika bermasalah

Juga kala An Jeong Ha akhirnya menerima bantuan keuangan dari sang ayah setelah mendengar: 

“Menerima kebaikan, juga suatu kebaikan.”

Sebagai anak korban perceraian, An Jeong Ha kerap diombang-ambing dalam 2 pilihan:

Jika aku memihak pada ibu, aku merasa bersalah pada ayah

Jika aku memihak pada ayah, aku merasa kasihan pada ibu

Dibanding drama "Start Up" yang juga bercerita tentang perjuangan anak muda, rangkaian kisah Record of Youth lebih kompleks dan sangat mengharu biru.

Dan lebih menghibur tentunya, dengan kehadiran para bintang tamu yang juga merupakan bintang papan atas seperti Lee Sung Kyung, Seo Hyun Jin, dan si ganteng Park Seo Joon.

sumber: asiawiki.com

Baca juga: Start Up, Drama Korea Berating Rendah Tapi Disukai Penonton Indonesia

 

Profile (sumber: asianwiki.com)

Drama: Record of Youth (English title) / The Moment (early English title) / Youth Record (literal title)

Revised romanization: Chungchungirok

Hangul: 청춘기록

Director: Ahn Gil-Ho

Writer: Ha Myung-Hee

Network: tvN

Episodes: 16

Release Date: September 7 - October 27, 2020

Runtime: Monday & Tuesday 21:00

Language: Korean

Country: South Korea

Newer Posts Older Posts Home

Search This Blog

ABOUT ME



Assalamualaikum, hai saya Maria G Soemitro, mantan chief accounting yang menyukai sisik melik environment, cooking dan drama Korea,  saya bisa dihubungi di : ambu_langit@yahoo.com
Selengkapnya tentang saya bisa klik disini, penghargaan yang saya peroleh ada disini

Pertemanan

Follow by Email

Translate

POPULAR POSTS

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!

Featured Post

Hyena, Tentang Kisah Cinta Tom and Jerry

Hyena (Drama Korea) Tentang Cinta Tom & Jerry  Tom & Jerry, pasti familier dengan kisah mereka bukan? Tom, si kucing selalu berantem...

Categories

  • lifestyle 194
  • review 112
  • drama korea 79
  • kuliner 75
  • healthy 53
  • blogging 49
  • review kuliner 37
  • finansial 36
  • budaya 26
  • travelling 19
  • Environment 17
  • beauty 14
  • fiksi 14
  • Zero Waste Lifestyle 13
Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Blog Archive

  • ►  2021 (11)
    • ►  January (11)
  • ▼  2020 (188)
    • ▼  December (11)
      • Kairos (Drama Korea), Bukan Hanya Gara Gara Istri ...
      • Fat Oppa Express, Cara Gampang dan Praktis Menikma...
      • Be With You (Drama China), Kisah Cinta Semanis Say...
      • Record of Youth, Perjuangan si Sendok Kotor Merai...
      • Transformasi Digital, Senjata Perempuan UMKM Menga...
      • Indonesia Menuju 5 Raksasa Dunia Dengan GESID
      • Start Up, Drama Korea Berating Rendah Tapi Disukai...
      • Pretty Li Hui Zhen, Pesan Cantik ala Tara Basro
      • Stranger 2, Misteri Hilangnya Seorang Jaksa Oportunis
      • Oh My General, Kala Jendral Hamil Maju ke Medan Pe...
      • Resep Sundubu Jjigae Jantung Pisang yang Lezat dan...
    • ►  November (20)
    • ►  October (16)
    • ►  September (17)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (23)
    • ►  April (26)
    • ►  March (19)
    • ►  February (9)
    • ►  January (19)
  • ►  2019 (112)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (6)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (28)
    • ►  April (13)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (54)
    • ►  December (4)
    • ►  November (16)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
  • ►  2017 (53)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (6)
    • ►  May (9)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (25)
    • ►  October (1)
    • ►  September (14)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
  • ►  2014 (2)
    • ►  December (2)

SUBSCRIBE & FOLLOW

SUBSCRIBE NEWLETTER

Popular Posts

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
    “Kau adalah kegagalan” “Aku bahkan tak bisa membuangmu” Pernah melihat atau mendengar seorang ibu berkata begitu kejam dengan ...
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
    “Mbak, beli nasi tutug oncomnya ya?” Begitu sapaan Suzy setiap berpapasan di area Taruna Bakti Bandung, lokasi anak-anak saya dan...
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
    “Bakso Bandung enak semua”, kata Azizah Azizah, tetangga sebelah rumah saya di Cigadung.   Baru pulang dari tugasnya berbu...
  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
      “Apa yang bisa membuatmu merasa happy?” Jika saya mendapat pertanyaan tersebut, jawabannya adalah ilmu/wawasan baru. Ilmu/wawasan baru...
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
      Rebecca (Becky) Bloomwood dalam novel Confessions of a Shopaholic yang ditulis Sophie Kinsella, mendapat nasehat dari ayahnya: “Berhemat...

Lifestyle

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates