Curhat Si Ambu
  • Home
  • Kuliner
  • Drama Korea
  • Lifestyle
    • Finance
    • Review
      • Beauty
      • Blogging
      • Fiksi
      • Zerowaste Lifestyle
      • Mualaf's Diary
    • Traveling
    • Healthy
  • Contact Us
kupat tahu Gempol

Jika tak ada aral melintang, sekitar tahun 2020 -2021,  kereta cepat Jakarta – Bandung akan beroperasi dengan waktu tempuh 36 menit jika tanpa berhenti di beberapa stasiun. Serta 46 menit jika menaik turunkan penumpang di stasiun tertentu.

Baca juga :  Meretas Badai, Kereta Api Cepat Membawa Indonesia Menuju SDGs 2030

Pastinya berita menggembirakan. Karena keberadaan kereta api cepat memungkinkan warga Jabodetabek bisa mencicipi kuliner pagi, siang dan malam hari di Kota Bandung. Malam harinya langsung pulang, untuk bersiap ngantor keesokan harinya dengan hati gembira.

Paska kulineran, siapa sih yang nggak gembira? Minimal bisa bercerita ke teman kerja, apa aja hasil hunting kuliner di kota Bandung. Berapa harganya. Bagaimana rasanya. Jadi walau jenis kuliner yang sama terdapat di kotamu, gregetnya pasti beda.

Nah, walau kereta cepat belum hadir, bukan berarti nggak bisa sarapan pagi di Bandung dong ya? Jika kebetulan menginap di Kota Bandung atau sampai di Kota Bandung pada dini/pagi hari, bisa banget kulineran sarapan pagi yang khas Bandung pisan.

Apa aja?

Ini dia:
bubur ayam Akiong

Bubur Ayam

Saking banyaknya pedagang bubur ayam di kota Bandung, pembeli bisa leluasa memilih. Mau yang standar, murah dan enak? Ada banyak. Tersebar di Kota Bandung. Mulai di jalan bergengsi seperti Jalan Dago hingga ke gang - gang sempit.

Saking banyaknya penjual bubur ayam, saya pernah iseng menghitung mereka yang mangkal di sekeliling rumah saya. Wow, ternyata tak kurang dari 10 orang! Belum termasuk pedagang bubur ayam yang mulai berjualan sore/malam hari.

Namun pedagang bubur yang rasanya spesial hanya beberapa. Seperti bubur ayam H. Oyo di kalan Sulanjana yang terkenal kental. Saking kentalnya, jika kamu membalik mangkok bubur, isinya tak akan tumpah.

Kemudian ada bubur H. Amid di jalan Pajajaran yang kondang keharuman buburnya. Penyebabnya bubur dimasak di atas tungku arang. Selain bubur H. Amid, di jalan Pajajaran juga, tepatnya di GOR Pajajaran, penyuka bubur ayam bisa memanjakan lidah dengan bubur Akiong.

Bubur Akiong sungguh spesial, lembut kental dan gurih asli bukan dari micin. Rasa gurih diperoleh dari kaldu ayam, kepiting atau ikan. Bisa pilih dengan harga juara, yaitu Rp 30.000/mangkok. Padahal rerata harga bubur ayam hanya Rp 6.000 – belasan ribu rupiah. Namun harga nggak pernah bohong ya?

kupat tahu Gempol

Kupat Tahu

“Ah di kotaku juga ada kupat tahu”

Mungkin demikian sergah pembaca tulisan ini.

Yup, betul, mereka yang tinggal di provinsi Jawa Tengah pasti akrab dengan kudapan “tahu kupat” yang terdiri dari potongan kupat (ketupat) dan tahu, diberi topping irisan kol, bakwan dan mie, kemudian disiram saus kecap.

Beda halnya dengan kupat tahu Bandung. Toppingannya taoge rebus, mentimun dan kerupuk merah. Sausnya mirip saus siomay, yaitu kuah kacang yang kental dan mendapat sentuhan kecap. Kecap menjadi penentu seberapa manis rasa yang diinginkan.

Kupat tahu Bandung juga menggunakan tahu Bandung yang sangat lezat. Kelezatan tahu Bandung, atau produk  tahu dari provinsi Jawa Barat, memang tak tertandingi. Tidak ditemukan di provinsi lain. Penyebabnya mungkin air untuk proses produksi tahu yang sangat khas.

Perpaduan gurih, manis dan manis pada kupat tahu, yang berasal dari saus kacang, sambal dan kecap kedelai membuat menu ini sangat kaya rasa. Nggak heran banyak banget penggemarnya.

Di Bandung ada beberapa aliran kupat tahu. Yaitu kupat tahu Singaparna dengan kuah kacangnya yang kental. Kupat tahu Cianjur memiliki saus kacang dengan tekstur halus. Sedangkan kupat tahu Padalarang menggunakan santan pada saus kacang sehingga rasanya lebih gurih.

Namun ada kesamaan dari beragam penjual kupat tahu tersebut yaitu mereka kompak berjualan  mulai dari pukul 6 pagi hingga siang hari. Seperti kupat tahu Gempol dan kupat tahu Cicendo yang melegenda sejak tahun 1967.

source : detik.food

Lontong Kari

Ingin sarapan yang berkuah? Lontong kari jawabannya. Potongan lontong nasi disiram sayur kari yang kental dengan potongan daging sapi yang pas. Ditutup taburan kacang goreng serta emping. Wuih, sungguh perfecto!

Jika ingin mencicip lontong kari spesial, bisa banget sarapan di Gang Kebon Karet yang terletak di jalan Oto Oskandar Dinata, dekat jembatan penyeberangan menuju Pasar Baru.


Atau bisa juga mencicip lontong kari di kupat tahu Gempol serta kupat tahu Cicendo. Walau tidak seterkenal kupat tahu, rasa lontong karinya boleh diadu.

source: qraved.com

Nasi kuning

Senasib dengan 2 jenis menu di atas, nasi kuning juga dapat di temukan di kota lain/provinsi lain. Bedanya ada pada campuran nasi kuning Bandung yang terdiri dari bihun/sohun goreng, orek tempe, irisan tipis telur dadar, irisan mentimun, daun kemangi serta sambel oncom.

Di beberapa tempat, pembeli bisa menambah lauk pada sajian nasi kuning standar tersebut. Umumnya berupa ayam goreng, rendang, semur jengkol serta  risol (mirip lumpia goreng).

Penjual nasi kuning dengan topping standar dapat  dengan mudah ditemukan di seantero Kota Bandung. Tidak hanya untuk sarapan, banyak yang membeli untuk bekal makan siang di kantor atau di sekolah.

Sedangkan penjual nasi kuning dengan tambahan istimewa bisa ditemukan di Nasi Kuning Ibu Shelvy Jalan Pandu, Nasi Kuning Sumur Bandung, dan nasi kuning Rowi jalan Pandu Bandung.

serabi oncom dan telur

Serabi

Jangan bilang pernah ke Bandung jika belum mencicipi serabinya yang lezat. Pastinya ada perbedaan dengan serabi Solo,  yang sama-sama berbahan tepung beras dan menggunakan pengembang baking powder serta ragi.

Adonan serabi Solo lebih encer. Ketika adonan bertemu cetakan panas akan timbul selaput tipis yang lezat dan khas. Umumnya diberi topping serba manis seperti muisjes, nangka atau kuah kinca.

Sedangkan adonan serabi Bandung lebih kental. Adonan langsung dituang dan diberi topping sesuai permintaan, seperti tumis oncom, telur atau muisjes. Bisa juga tanpa topping. Pembeli menyantap serabi rasa plain tersebut dengan kuah kinca yang terbuat dari larutan gula merah, ditambah irisan nangka.

Dengan kata lain, serabi Solo serba manis, sedangkan serabi Bandung ada pilihan manis dan asin/gurih  (tumis oncom, telur).

Yang menarik, gara-gara serabi Bandung tidak mensyaratkan adanya selaput tipis, membuat pedagang serabi Bandung bereksperimen. Mereka tidak lagi menggunakan anglo/tungku arang. Tetapi berganti dengan kompor gas dan cetakan serabi khusus terbuat dari logam. 

Memungkinkan siapapun bisa berjualan serabi. Juga bisa berpindah tempat dengan mudah. Kondisi serupa pastinya sulit dilakukan serabi Solo serta serabi Bandung era baheula.

Oh ya, ada pergeseran juga dengan bahan baku serabi Bandung. Semula serabi Bandung menggunakan bahan baku tepung beras. Kini penjual serabi Bandung bereksperimen dengan tepung terigu yang diberi campuran santan dan kelapa parut. Tetap lezat dan gurih, tapi beda. ^_^


Serabi Bandung yang tetap mempertahankan orisinilitas rasa dan cara pembuatan, bisa ditemukan di Pasar Cihapit, Jalan Aruna Pasar Ciroyom serta Jalan Pajajaran.

gorengan tempe dan risol

Gorengan

Yah dimana-mana memang ada gorengan. Proses akulturasi etnis di Pulau Jawa dengan beragam budaya yang datang, nyaris sama. Yang membedakan adalah pasokan bahan baku yang menjamin kontinuitas barang dagangan.

Contohnya ote-ote atau bakwan di Surabaya yang mendapat toping udang. Jelas,  pedagang gorengan di Kota Bandung akan kesulitan mendapatkan udang. Kalaupun ada, harganya pasti berfluktuasi.

Karena itu mereka berkutat dengan bahan baku dengan harga terjangkau serta pasokan terjamin, seperti kol, taoge dan daun kol. Banyaknya sayuran membuat nama “bala-bala” ditahbiskan pada gorengan bakwan di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung.

Di beberapa lokasi, pedagang gorengan menyajikan sambal kacang untuk mengudap bala-bala. Namun mayoritas hanya menyediakan cabe rawit. Pengudap bisa menyantap bala-bala dengan cabai rawit dan lontong nasi untuk sarapan pagi.

“Teman” bala-bala yang acap dijual pedagang gorengan adalah cireng, tempe goreng, tahu isi serta risol/lumpia goreng. Pisang goreng tidak menjadi sajian yang dominan seperti gorengan di beberapa daerah. Ada alternatif lain, sesuai ketersediaan bahan baku seperti ubi goreng dan tape singkong goreng.  

Gimana? Sudah meneteskan air liur melihat rangkaian sarapan pagi khas Kota Bandung?

Hayuk atuh kesini. Kita bareng menikmati embunnya pagi sambil sarapan pagi.

Asyik kan ya?

prematur/pre·ma·tur/ /prématur/ a belum (waktunya) masak (matang); sebelum waktunya; belum cukup bulan; pradini: anak yang lahir -- harus mendapat perawatan khusus di rumah sakit (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Punya pengalaman anak prematur?

Anak sulung saya lahir prematur. Dan itu bikin gonjang ganjing. Seisi rumah bingung, membayangkan mahluk mungil yang belum sempurna pertumbuhannya. Entah jantung. paru-paru atau apa, belum siap digunakan sebagaimana mestinya.

Malaikat kecil ini harusnya masih bergelung nyaman dalam rahim yang hangat. Tak perlu mendengar kekacauan dunia. Orang marah-marah. Suara decit kendaraan yang direm mendadak. Serta gemuruh guntur yang disusul kilat bersambungan.

Tidak hanya itu.  Keuangan pasangan muda seperti kami belum siap. Perawatan si sulung di ruang NICU sungguh membelalakkan mata. 

Ditambah perawatan paska perawatan rumah sakit, yang mengharuskan bolak balik mengunjungi dokter anak. Beruntung, saya masih ngantor sehingga bisa meminjam uang dari perusahaan. ^_^

Ketakutan saya bukan tanpa sebab. Kelahiran prematur, atau lahir pada usia kandungan belum genap 37 minggu, menjadi penyebab kematian tetinggi anak baru lahir, di seluruh penjuru dunia.

WHO merilis data, terdapat 10 negara penyumbang kelahiran prematur di dunia. Dan Indonesia menempati peringkat 5 tertinggi, dengan angka kelahiran prematur sekitar 675.500 pada tahun 2010.

Every Preemie, sebuah proyek yang didanai USAID, pada bulan Mei 2019 menemukan 528.000 anak lahir prematur. Dari jumlah tersebut, 27.800 anak balita meninggal setiap tahun akibat komplikasi yang disebabkan lahir prematur.

Dalam memperingati World Prematurity Day, pada setiap 17 November, Danone Indonesia menggelar talkshow bertajuk “ Bicara Gizi: Upaya Pencegahan dan Tata Laksana Anak Prematur Agar Tumbuh Kembang Optimal:” di The Hermitage Hotel pada 14 November 2019.

Peserta talkshow tidak saja mendapat materi dari para pakar, yaitu Dr. dr. Ali Sungkar, Sp.OG-KFM, Dokter Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomartenal Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan dr. M. Azharry Rully S, Sp.A, Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatalogi RSCM. Serta sharing pengalaman memiliki anak kembar tiga yang lahir prematur dari Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia, dan  Cynthia Lamusu, penyanyi yang memiliki anak kembar dua lahir prematur.

Memiliki riwayat tekanan darah tinggi memaksa Cynthya Lamusu melahirkan bayi secara prematur. Sungguh tidak mudah. Terlebih Bima, kembaran Tatiana sempat mengalami penurunan berat badan hingga hanya 900 gram.

“Bima hanya sebesar botol air mineral 600 ml”, kata Cynthia Lamusu.

Seram bukan? Nah, Cynthia Lamusu, Vera Galuh Sugijanto, dan 2 pakar anak lahir prematur, bergantian memberi ilmu serta wawasan dalam pertemuan kali ini. Karena seperti yang dikatakan Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, Danone tidak hanya berkomitmen menyediakan produk bagi anak-anak Indonesia, tapi juga edukasi agar para calon orang tua/orang tua bisa melakukan tindakan preventif.

  
                                                                                                                    

1.000 HPK
Jangan  ditanya bagaimana persiapan Cynthia menyongsong kelahiran buah hatinya. Istri tercinta Surya Saputra telah 8 tahun mendambakan momongan. Sayangnya perjuangan memperoleh anak melalui inseminasi selalu gagal.

Akhirnya pasangan suami istri yang punya banyak penggemar ini memutuskan In Vitro Vertilization (IVF) atau program bayi tabung, mengingat usia Cynthia yang sudah tidak muda lagi, yaitu 38 tahun. Umur yang sangat matang, well educated ditambah kemampuan ekonomi yang mumpuni membuat Cynthia mampu menaklukkan 1.000 Hari Pertama kehidupan (HPK).

Sayang, tidak semua calon ibu seberuntung Cynthia. Dr. Ali Sungkar memaparkan banyaknya calon ibu tidak memahami 1.000 HPK  (dihitung sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun). Akibatnya bayi lahir prematur, stunting, dan kelainan tumbuh kembang lainnya.

“Ada beberapa faktor resiko yang dapat menjadi pemicu kelahiran prematur, antara lain adalah usia ibu yang masih terlalu muda saat terjadi kehamilan, ibu yang hamil dengan anak kembar dua atau lebih, infeksi saat kehamilan, penyakit yang diderita ibu saat hamil (diabetes, hipertensi, anemia dan lain-lain), kurangnya nutrisi saat hamil, gaya hidup tidak sehat, hingga gangguan kesehatan mental saat mengandung, serta depresi”, kata dr. Ali Sungkar.

Lebih lanjut dr Ali Sungkar menjelaskan bahwa kelahiran prematur harus dicegah, karena menjadi penyebab komplikasi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka pendek berupa gangguan pernapasan dan peningkatan resiko infeksi. Sedangkan jangka panjang, anak berpotensi mengidap penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes.

Anak yang rentan sakit pastinya membutuhkan biaya tidak sedikit. Sulung saya pernah sakit bareng adiknya yang lahir normal. Sakitnya sama, batuk pilek disertai demam. Bedanya, si sulung harus diopname karena peneumonia, adiknya sembuh dengan waktu relatif cepat dan mudah.


How to Make the Baby Still growth and Comfort

“Suami saya, Surya sangat support. Dia tak segan mengantar ASI sepulang dari shooting. Walau cuma 2 sendok”, kisah Cynthia Lamusu mengenai dukungan suami dalam merawat bayi kembar mereka.
Suami istri memang harus bahu membahu ketika menerima anugerah bayi kembar. Agar anak bisa tumbuh kembang seperti anak normal lainnya.

Dr. M. Azharry Rully  menjelaskan walau anak prematur kehilangan masa pertumbuhan yang seharusnya terjadi dalam kandungan, namun dia memiliki kesempatan untuk tumbuh sehat seperti anak lainnya.

Untuk itu, orang tua bayi prematur harus melakukan tata laksana berikut:

  • Anak prematur atau anak BBLR (Berat Badan Lahir Rendah, di bawah 2500 gram) rentan mengalami hipotermia. Karena itu, usai dimandikan, tubuh bayi harus benar-benar kering, dan segera selimuti untuk menjaga suhu tubuhnya.
  • Mempraktekan Metode Kangguru, yaitu menghangatkan anak baru lahir dengan suhu tubuh ibunya.
  • Menjaga berat badan anak setelah lahir. ASI  harus diberikan sesering mungkin walau waktu menyusui pendek. Minimal 2 jam sekali.
  • Jika anak belum bisa menyusui, ASI perah (ASIP) dapat diberikan dengan bantuan sendok atau gelas. Karena selain sumber nutrisi, ASI berfungsi meningkatkan imunitas dan perkembangan tubuh anak.



Metode Perawatan Kangguru
Diperkenalkan oleh Rey dan Martinez di Bogota, Columbia pada tahun 1979. Metode ini mengadaptasi perilaku hewan kangguru terhadap bayinya yang baru lahir.

Untuk melindungi bayinya dari kedinginan, sekaligus memudahkan pemberian susu, bayi kangguru yang lahir prematur disimpan dalam kantung perut ibunya.

Berat tubuh Bima, salah satu bayi kembar Cynthia, hanya 1,24 kg. Sempat merosot hingga 900 gram.

“Hanya sebesar air minum dalam botol 600 ml”, kata Cynthia. 

Membuatnya fokus merawat Bima dengan metode kangguru, walau harus pontang panting, karena Tatjana sudah boleh pulang duluan.

Dalam masa ini pula, Cynthia enggan menerima siapapun tamu yang hendak mengunjunginya. “Toh ada waktunya, yang terpenting adalah “How to make the baby breath” dan mengejar ketertinggalan.

Metode kangguru dipercaya dapat meningkatkan berat badan bayi dengan cepat, serta memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak.


Screening
“Itu Bima pakai kacamata terus. Kacamata gayaan ya ... ?”

Dalam akun instagramnya, Cynthia mengajak para orang tua untuk tidak melalaikan proses screening. Berkat screening sebelum usia 2 bulan, dokter bisa mengambil tindakan penyelamatan secara cepat.

Seperti yang telah Cynthia lakukan pada Bima, ternyata menurut diagnosa, kondisi mata Bima mengalami  AP ROP (Retinopati Posterior Agresif Prematuris) yang cukup cukup parah.

Kelainan mata yang dialami Bima ditandai dengan perkembangan cepat ke stadium lanjut dengan neovaskularisasi datar di zona 1 atau zona 2 . 

Sebelumnya, AP-ROP disebut sebagai ROP tipe II atau ROP tipe terburu-buru. Jenis penyakit mata ini memiliki karakteristik sebagai berikut:lokasi posterior lebih;  perkembangan pesat, daripada melalui tahap klasik 1–5; dan prognosis buruk meskipun terapi dini. AP-ROP umumnya terjadi pada bayi prematur (usia kehamilan [GA] <28 minggu) dan BBLR (<1.000 g) .
Penyebabnya Bima harus menjalani perawatan cukup lama di NICU. 

Beruntung Bima segera mendapat tindakan khusus dari dokter ahli mata. Jika tidak, bisa mengalami kebutaan. Efek samping nya, Bima harus menggunakan kaca mata sejak usia 18 bulan.

“Jangan Tunda Melakukan Screening Untuk Yang Punya #BayiPrematur di 40 Minggu Pertama setelah kelahiran nya. Sebelum Menyesal” kata Cynthia Lamusu.

“Semoga Banyak #PejuangNicu yang Bisa Melalui Masa Perjuangan nya Dengan Baik. Dan Bertumbuh Kembang dengan Sehat dan ceria”, lanjut Cynthia.

Iya banget ya? Teknologi digital yang berkembang demikian pesat, seharusnya dapat mambantu mengurangi berbagai ancaman kesehatan. Terlebih bagi para orang tua yang merencanakan kelahiran buah hatinya.

Agar anak dapat lahir cukup umur, cukup gizi, sehingga dapat survive menghadapi persaingan dan ancaman kehidupan yang semakin sulit diprediksi.

SELAMAT HARI PREMATUR SEDUNIA

#worldprematurityday

Sumber gambar : instagram.com/cynthialamusu
.
.



sumber: riaugreen.com


“Kelak, hanya transportasi masal dan perusahaan jasa antar barang/manusia yang memenuhi jalan umum. Manusia akan cenderung bekerja di belakang layar gadget  karena lebih efektif dan produktif” (David Sutasurya – Direktur YPBB/Pakar Lingkungan)

Prediksi David Sutasurya bukan tanpa sebab. Kemacetan luar biasa merambat hingga kota-kota kecil. Tidak saja menyebabkan lelah psikis pada pengguna jalan, serta borosnya bahan bakar, juga menurunnya tingkat produktivitas.

Namun, menurut David Sutasurya,  badai  masalah yang lebih besar bakal menerpa Indonesia. Banyaknya bahan bakar yang terbuang percuma menyebabkan sulitnya pengendalian gas rumah kaca. Berdampak pada perubahan iklim.  

Mengakibatkan kekacauan proses produksi yang harus dilakukan petani, kemudian berimbas pada sektor industri dan pastinya perekonomian secara keseluruhan.

Ingat sewaktu cabai rawit tiba-tiba membumbung tinggi? Salah satu penyebabnya serbuan hama tanaman akibat perubahan pola tanam.  Ekosistem terganggu, proses makan memakan tidak berjalan semestinya. Sehingga hasil panen menurun tajam. Tak heran harga cabai rawit melonjak 3- 4 kali lipat.

Ketika harga cabai merah tak terkendali, sektor UMKM terpengaruh. Menaikkan harga jual berarti mencekik daya beli wong cilik. Namun pelaku UMKM bakal merugi, andai harga jual tetap. Serba salah.

Kronologi di atas menunjukkan betapa kemacetan bukan masalah sepele. Bukan sekedar problem pengguna jalan yang bakal terlambat mencapai tujuan. Kerugian yang disebabkan kemacetan merembet hingga mempengaruhi keseimbangan alam.

Agar kehidupan manusia bisa berkelanjutan, keseimbangan alam harus dijaga. Itulah sebabnya PBB menelurkan program MDGs, yang disusul SDGs 2030. Suatu deklarasi global dengan 17 tujuan dan 169 capaian yang  ditandatangani 189 pimpinan negara. Pemerintah Indonesia turut serta menandatangani komitmen tersebut, demi meningkatkan kemajuan ekonomi tetapi tetap menjaga keseimbangan alam dan memperkecil kesenjangan.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Walikota Bandung 2013-2018, Ridwan Kamil di Gedung Pendopo Kota Bandung 

Gebrakan Budi Karya Sumadi


Paska pelantikan, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, menggunakan kereta api Jakarta – Bandung, segera bertandang ke Bandung. Tujuannya tak lain adalah Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Gedung Pakuan, serta Walikota Bandung, Ridwan Kamil di Gedung Pendopo Kota Bandung.

Pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung menjadi pokok bahasan. Suatu moda transportasi dengan jarak tempuh kurang lebih setengah jam saja.

Terobosan yang cemerlang. Sebagai kota wisata yang berudara sejuk, Kota Bandung menjadi destinasi pilihan warga Jakarta di akhir minggu. Terlebih suguhan pariwisata dan UMKM  bidang kuliner saling berlomba memberikan yang terbaik bagi para wisatawan.

Sayang, kemacetan luar biasa menyambut wisatawan di dalam kota, dan dalam perjalanan menuju kota Bandung. Membuat warga Jakarta memilih Kota Bogor yang jaraknya lebih pendek.

Tak heran jumlah wisatawan Kota Bandung merosot tajam, hanya 6 juta orang per tahun. Sementara wisatawan Kota Bogor mencapai 8 juta lebih per tahun. Pastinya suatu tamparan keras bagi Kota Bandung, mengingat sumber PAD terbesar Kota Bandung berasal dari pariwisata. (sumber: prfm.news)

Rencana pembangunan kereta cepat menjadi solusi problem tersebut. Memfasilitasi wisatawan lokal dan mancanegara yang ingin ke Kota Bandung dalam waktu singkat. Tanpa derita macet tentunya.

Kereta api cepat juga akan membantu para pelaku bisnis yang memilih tinggal di luar kota Jakarta, seperti Kota Bandung dan Cirebon. 
Keberadaan kereta api cepat akan memberi alternatif pilihan mobilitas agar tidak membuang waktu percuma.

sumber: kumparan.com

Kereta  Api  Cepat  Si  Heiser

Si Heiser, sosok seorang remaja laki-laki cerdas penuh semangat, menjadi maskot Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).  Untuk mengasosiasikan betapa smart dan gesitnya Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung berkecepatan 360 km/jam yang mampu mencapai Kota Bandung hanya dalam waktu 46 menit. Atau 36 menit (direct) jika langsung pada tujuan, dan 46 menit jika berhenti di setiap stasiun.

Si Heiser merupakan kereta CR400AF hasil pengembangan CRRC (China Railway Rolling Stock Corporation) Qingdao Sifang, generasi terbaru yang didesain sesuai kondisi suhu dan kelembapan tinggi seperti di Indonesia.

Si Heiser atau CR400AF  juga didesain lebih hemat energi, masa penggunaan lebih lama, lebih handal dan biaya perawatan lebih rendah. 

Karena memiliki kecepatan tinggi, Si Heiser memiliki fitur cabin noise yang rendah. Di setiap rangkaiannya dilengkapi 2 ligthning arrester untuk meningkatkan keamananan dari sambaran petir. 

Diawali dengan groundbreaking pada awal Januari 2016 lalu, proyek KCIC dimulai secara masif sejak kuartal ke 3 tahun 2018 lalu. Sejumlah milestone pembangunan sudah tercapai di antaranya tunnel Walini yang berhasil ditembus pada pertengahan Mei 2019 lalu, peletakan girder pertama di Casting Yard terbesar kereta cepat, dan tersambungnya continuous beam kereta cepat pada akhir September 2019 lalu. 

Ditargetkan sudah mulai beroperasi pada 2021,  50 % pembangunan kereta api cepat diharapkan selesai pada 2019.

Konsep antar moda menjadi proyeksi kereta api cepat Jakarta – Bandung berikutnya. Seperti yang diutarakan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), Chandra Dwiputra, kelak titik ujung kereta cepat yang ada  di Stasiun Halim dapat terhubung dengan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dan Bus Rapid Transit (BRT) atau TransJakarta.

Menyenangkan bukan?

Warga Jakarta yang ingin bertandang ke Bandung bisa memilih layanan LRT atau BRT sebelum menggunakan kereta api cepat. Demikian pula sebaliknya. Terlebih jika kereta api cepat telah terintegrasi dengan Kereta Rel Diesel (KRD) yang akan menghubungkan stasiun kereta cepat dengan stasiun kereta api eksisting di kawasan Cimekar, Bandung.

Sehingga manfaatnya tidak hanya kenyamanan penumpang, tetapi juga minimalisir  kemacetan dan penghematan bahan bakar minyak bumi.

Suara-suara Sumbang


Kepala boleh sama hitam, pendapat berbeda-beda. Muncul opini berbeda terkait kereta cepat. Seperti belum waktunya Indonesia memiliki kereta cepat hingga sebaiknya Indonesia fokus pada pembangunan daerah tertinggal.

Membandingkan pembangunan kereta api cepat dengan pengembangan daerah tertinggal di Indonesia, pastinya bukan apple to apple. Masalahnya berbeda. 

Menurut penelitian, salah satunya dirilis Nature Communication pada 29 Oktober 2019 mengungkapkan, akibat kenaikan permukaan air laut sekitar 30 hingga 50 sentimeter, sejumlah negara, termasuk Indonesia, khususnya Jakarta, akan tenggelam pada tahun 2050. 

Penyebabnya emisi gas rumah kaca, yang salah satunya berasal dari kendaraan bermotor. Kemacetan memperburuk masalah tersebut, tidak hanya di kota-kota besar tapi sudah merembet ke kota kecil. Harus segera diatasi dengan penyediaan transportasi publik yang nyaman dan cepat. 

Agar warga dengan senang hati memilih transportasi publik dibanding kendaraan pribadi.
 
sumber: goodnewsfromindonesia.id

Suara Dari Bumi


Herman Daly, seorang ecological economist menerbitkan buku “Sustainable Economic Welfare” mengemukakan pendapat yang kerap disebut sebagai Hukum Keberlanjutan Herman Daly. Khusus mengenai  sumberdaya alam yang tidak terbaharui, adalah:
Tidak menghabiskan lebih cepat dari munculnya sumberdaya alam yang dapat diperbaharui sebagai pengganti
Munculnya sumber daya alam yang dapat diperbarui tentunya berkaitan dengan pengganti bahan bakar minyak. Bahan bakar pengganti harus bisa dijamin pasokannya dan memiliki harga ekonomis.

Seperti diketahui kereta api cepat menggunakan listrik yang ramah lingkungan sebagai energi. Sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin menipis.

sumber: sdgcenter.unpad.ac.id

Kereta Api Cepat  Dalam SDGs


Merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan, Sustainable Development Goals (SDGs)  berisi 17 tujuan dan 169 target, yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

Keberadaan Si Heiser atau kereta api cepat pastinya akan membantu meningkatkan perekonomian dan pariwisata. Terlebih jika telah terintegrasi moda transportasi di Jakarta dan Bandara Kertajati. Para pekerja dan pemilik usaha dapat menggunakan waktunya dengan lebih efektif dan efisien.

Laju perekonomian sebagai dampak langsung dan tak langsung akan membantu mengurangi kemiskinan (1), mengakhiri kelaparan (2). Tidak hanya disebabkan padat karya yang umumnya dipilih pelaku usaha di Indonesia, juga direduksinya penyebab perubahan iklim.

Imbasnya pada kesehatan yang baik dan kesejahteraan (3), pendidikan yang bermutu (4), mengurangi ketimpangan (10),  dan pastinya pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (8).

Bahan bakar yang digunakan kereta api cepat akan meminimalisir efek climate change, dengan menahan perubahan iklim (13), kota dan komunitas yang berkelanjutan (11), konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (12), menjaga ekosistem darat (15), serta kemitraan untuk mencapai tujuan (17).

Ternyata sangat banyak manfaat yang diperoleh dari keberadaan kereta api cepat. Untuk saat ini, hingga puluhan tahun kemudian. Sehingga Indonesia dapat meminimalisir pemborosan bahan bakar, waktu produktif yang terbuang dan emisi gas rumah kaca.

Sip kan? Jangan meragu dengan pembangunan kereta api cepat. Justru harus didukung supaya target penyelesaian dapat segera terwujud. Agar Indonesia dapat berdiri penuh percaya diri dalam forum global, karena pemerintah tidak hanya menyejahterakan rakyatnya, namun juga berkiprah secara global.

source : tirto.od


“Isi hatimu dengan mimpi”
Pernah merasa mual, usai membaca berita?

Saya baru saja merasakannya, sesudah membaca ulah RS (14 tahun) dan RG (16 tahun) yang memperkosa adik perempuannya, NP (5 tahun),  kemudian mencekiknya. Tak cukup disitu, ibu kandung mereka yang mempergoki, malah ikut mencekik dan melakukan persetubuhan dengan anak kandungnya di depan jenazah NP.

Ya, mereka melakukan inses!

Tidak hanya merasa eneg, kepala saya  terasa berat membayangkan betapa kelamnya rumah mereka. Penuh darah dan lendir dosa. (sumber berita disini )

Kasus ini memperjelas siapa yang harus disalahkan ketika seorang anak melakukan tindakan kriminal. Orang tua pastinya. Ketika anak mulai mengintip video porno, seharusnya si ibu mengajaknya bicara, bukannya malah ikut menonton dan berlanjut “main” dengan sang anak.

Sudah kodratnya setiap anak memiliki rasa ingin tahu.  Justru menakutkan jika anak cuek bebek, pasif dan tak peduli dengan sekitarnya. Menyikapi perubahan anak, orang tua harus arif, memahami sang anak dan bersama mencari solusinya.

Drama “Beautiful World” berkisah tentang sekumpulan anak kreatif yang mengekspresikan tontonannya. Mereka bermain “Avenger” dengan tokoh pilihan, saling serang dan berfantasi.

Mirip perang-perangan yang biasa dilakukan hampir semua anak kreatif.  Sayangnya  Oh Joon-Seok, merasa dirinya lebih unggul, menganggap diri sebagai ketua yang bisa memainkan teman-temannya sebagai pion. Mirip ketua gangster yang menginstruksi anak buahnya untuk melakukan tindakan kriminal.

Penyebabnya, ayah Oh Joon-Seok mendoktrin anaknya bahwa kekuasaan dan harta yang dimiliki orang tua, mendudukkan Oh Joon-Seok pada posisi lebih unggul. Posisi yang memperbolehkan bersikap semau gue. 

Karena ada orang tua yang akan membereskan masalah yang timbul.
Tak pelak, gara-gara campur tangan ortu, kenakalan anak yang sebetulnya bisa ditolerir, berubah menjadi tindakan kriminal. 

Terlebih, selain menutupi kesalahan anak, ternyata orang tua Oh Joon-Seok melakukan tindakan melanggar hukum.


Plot kisah yang berjalan lambat, serba ngedrama, berbelit-belit dan menyayat hati, rupanya disukai penonton Korea Selatan. Terbukti “Beautiful World” mampu meraih rating lumayan. Rating semakin meningkat di episode – episode akhir,  ketika semakin banyak rahasia terungkap.



Nan Da Reum sebagai Park Sun-Ho, anak sulung keluarga Park Moo-Jin. Ayahnya bekerja sebagai guru, sedangkan ibunya Kang In-Ha, mengelola sebuah toko roti.

Park Sun-Ho mungkin merupakan sosok pujaan orang tua di seluruh pelosok dunia. Selalu tersenyum, baik hati, penurut, mengalah pada adik dan teman-temannya. Hingga suatu tragedi membongkar kenyataan dan mendudukkan semua tokoh pada posisinya masing –masing.


Kim Hwan Hee sebagai Park Soo-Ho, adik Park Sun Hoo yang judes namun diam-diam sangat mencintai kakaknya.

Berkat keuletan  Soo Ho, misteri yang menimpa kakaknya bisa terpecahkan. Maklum gaulnya anak,  beda banget dengan ortu, ya?


 Seo Dong-Hyun sebagai Oh Joon-Seok, anak tunggal keluarga Oh Jin-Pyo, yang mendapat doktrin ““Kesalahan kamu hanya satu, kamu lahir dari keluarga terpandang"

Ajaran ayahnya dan tindakan protektif berlebihan dari ibunya, membuat Oh Joon-Seok menjadi anak yang licik, sombong dan semena-mena. 

Ketika Park Sun-Ho menunjukkan ketertarikan pada seorang anak perempuan, Oh Joon-Seok menjegalnya, membuat si anak perempuan menyukainya, membiarkan Park Sun Ho terluka.

Padahal sebelum berkelakuan kebablasan, Oh Joon-Seok pernah mengakui betah berteman dan tinggal dalam keluarga Park Sun Ho yang hangat.

Cho Yeo-Jeon sebagai  Seo Eun-Joo, ibu kandung Oh Joon-Seok. Khas seorang ibu yang bertindak impulsif untuk menutupi kesalahan anaknya.

Dia menduga anaknya berubah menjadi monster, namun kenyataan yang lebih pahit membuatnya mengambil langkah bijak.


Lee Jae In sebagai Han Dong-Hee, sering disebut “hantu” di kelasnya, karena sering memilih diam, tak banyak bicara. Pengalaman kelam yang membuatnya bersikap demikian.

Hubungan pertemanan dengan Park Sun Ho, yang dianggapnya teman terbaik, membuat Han Dong Hee menjadi tokoh kunci pembuka rahasia petaka yang menimpa Park Sun Ho.

Sinopsis Plot oleh Staf AsianWiki ©
Pasangan suami istri Park Moo-Jin (Park Hee-Soon) dan Kang In-Ha (Choo Ja-Hyun) hidup bahagia bersama kedua anak mereka. Park Moo-Jin bekerja sebagai guru sekolah menengah sedangkan Kang In-Ha mengelola toko roti.

 Hingga suatu musibah mengubah kedamaian hidup mereka.  Anak sulung mereka terluka parah. Menduga ada kekerasan sekolah, Park Moo-Jin dan Kang In-Ha mencoba mengungkap kebenaran.

Pasangan lain, Oh Jin-Pyo (Oh Man-Seok) dan Seo Eun-Joo (Cho Yeo-Jeong) berasal dari keluarga kaya yang sukses. Oh Jin-Pyo mewarisi kekayaan dan menjadi ketua yayasan sekolah swasta, di tempat anak mereka dan anak keluarga Park Moo Jin bersekolah.  

Mereka memiliki seorang putra yang membuat masalah. Dengan segala cara, Oh Jin Pyo berusaha menutupi kelakuan anaknya.


 Review
Apa yang kamu lakukan ketika menduga anakmu membunuh seseorang?
Menutupinya? Membuat alibi dan menutup jejak agar anakmu terhindar dari tuduhan?

Tindakan impulsif tersebut dilakukan Seo Eun-Joo, sewaktu mengira anaknya, Oh Joon-Seok melakukan kejahatan, mendorong Park Sun Ho dari lantai atas gedung sekolahnya. Bahkan Seo Eun Joo memberi uang pada penjaga sekolah,  agar apa yang dilakukannya dirahasiakan.

Bisa ditebak, akibat tak ada petunjuk, polisi menetapkan apa yang terjadi pada Park Sun Ho merupakan percobaan bunuh diri. Polisi menduga Park Sun Ho ingin bunuh diri gara-gara stres, nilai matematikanya anjlok.

Orang tua Park Sun Ho tentu saja tidak mau menerima dugaan tersebut. Pada hari terjadinya musibah, mereka sekeluarga berencana melihat bintang jatuh. Sehingga gak masuk akal banget, anak yang tampak gembira dan antusias, tiba-tiba mengambil keputusan bunuh diri.

Kasus Park Sun Ho menunjukkan titik terang ketika ibu Park Sun Ho mendapat kiriman video pengeroyokan anaknya. Dalam video terlihat jelas Park Sun Ho berulang kali diserang, dipukul dan disepak oleh 3 orang temannya.

Sayang, polisi tidak sependapat. Menurut polisi, tidak ada korelasi antara pengeroyokan dan pembunuhan. Terlebih waktunya berbeda dan 4 orang temannya (termasuk  Oh Joon-Seok) mempunyai alibi yang kuat.

Era digital rupanya memberi banyak solusi. Seperti yang dilakukan Park Soo-Ho, adik Park Sun Ho yang melacak jejak kakaknya dan menemukan banyak petunjuk. 
Ditambah kesaksian teman Park Sun Ho, yang bernama Han Dong-Hee atau kerap dipanggil dengan nama ejekan “si hantu” oleh teman-teman sekelasnya, maka terbukti bahwa Park Sun Ho tidak melakukan bunuh diri.

Sayang, kesaksian lain muncul. Orang tua Jung Da-Hee, gadis yang sedang ditaksir Park Sun Hoo, tapi malah selingkuh dengan Oh Joon Seok, mengatakan bahwa Park Sun Hoo memperkosa anaknya.

Benarkah si anak ganteng yang alim nan lembut nan penurut seperti Park Sun Hoo sanggup memperkosa? Jika tidak, apa sih yang sebetulnya terjadi?

Dibuka dengan plot yang cukup rapat, saya sempat merasa boring ditengah episode. Penyebabnya expose terus menerus pada ibu kandung Park Sun Hoo yang bolak balik meratap. Iya sih, orang tua mana yang nggak sedih melihat anaknya terbaring tak berdaya. Terlebih ada dugaan, anaknya merupakan korban bullying.

Beruntung ada sosok Park Moo-Jin, ayah Park Sun Hoo yan mengambil keputusan terbaik bagi Oh Joon Seok. Sangat penting menyelamatkan anak belasan tahun karena masa depannya masih panjang. Impian untuk menjadi insan berguna masih terbuka luas.

Happy ending yang melegakan dan membuat penonton tersenyum bahagia.

Profile
Drama: Beautiful World (literal title)
Revised romanization: Areumdawoon Sesang
Hangul: 아름다운 세상
Director: Park Chan-Hong
Writer: Kim Ji-Woo
Network: JTBC
Episodes: 16
Release Date: April 5 - May 25, 2019
Runtime: Friday & Saturdays 23:00
Language: Korean
Country: South Korea


Newer Posts Older Posts Home

Search This Blog

ABOUT ME



Assalamualaikum, hai saya Maria G Soemitro, mantan chief accounting yang menyukai sisik melik environment, cooking dan drama Korea,  saya bisa dihubungi di : ambu_langit@yahoo.com
Selengkapnya tentang saya bisa klik disini, penghargaan yang saya peroleh ada disini

Pertemanan

Follow by Email

Translate

POPULAR POSTS

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!

Featured Post

Hyena, Tentang Kisah Cinta Tom and Jerry

Hyena (Drama Korea) Tentang Kisah Cinta Tom & Jerry  Tom & Jerry, pasti familier dengan kisah mereka bukan? Tom, si kucing selalu be...

Categories

  • lifestyle 194
  • review 112
  • drama korea 79
  • kuliner 75
  • healthy 53
  • blogging 49
  • review kuliner 37
  • finansial 36
  • budaya 26
  • travelling 19
  • Environment 17
  • beauty 14
  • fiksi 14
  • Zero Waste Lifestyle 13
Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Blog Archive

  • ►  2021 (11)
    • ►  January (11)
  • ►  2020 (188)
    • ►  December (11)
    • ►  November (20)
    • ►  October (16)
    • ►  September (17)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (23)
    • ►  April (26)
    • ►  March (19)
    • ►  February (9)
    • ►  January (19)
  • ▼  2019 (112)
    • ►  December (7)
    • ▼  November (6)
      • Ke Bandung? Wajib Coba 6 Sarapan Pagi Khas Bandung...
      • Anak Lahir Prematur, Apa Kata Cynthia Lamusu?
      • Meretas Badai, Kereta Api Cepat Membawa Indonesia ...
      • Beautiful World, Pelakunya Bukan Sang Anak
      • Sejuta Asa, Segenggam Renjana di Kampung Ragam War...
      • My Fellow Citizens, Suamiku Seorang Penipu
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (6)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (28)
    • ►  April (13)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (54)
    • ►  December (4)
    • ►  November (16)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
  • ►  2017 (53)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (6)
    • ►  May (9)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (25)
    • ►  October (1)
    • ►  September (14)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
  • ►  2014 (2)
    • ►  December (2)

SUBSCRIBE & FOLLOW

SUBSCRIBE NEWLETTER

Popular Posts

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
    “Kau adalah kegagalan” “Aku bahkan tak bisa membuangmu” Pernah melihat atau mendengar seorang ibu berkata begitu kejam dengan ...
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
    “Mbak, beli nasi tutug oncomnya ya?” Begitu sapaan Suzy setiap berpapasan di area Taruna Bakti Bandung, lokasi anak-anak saya dan...
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
    “Bakso Bandung enak semua”, kata Azizah Azizah, tetangga sebelah rumah saya di Cigadung.   Baru pulang dari tugasnya berbu...
  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
      “Apa yang bisa membuatmu merasa happy?” Jika saya mendapat pertanyaan tersebut, jawabannya adalah ilmu/wawasan baru. Ilmu/wawasan baru...
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
      Rebecca (Becky) Bloomwood dalam novel Confessions of a Shopaholic yang ditulis Sophie Kinsella, mendapat nasehat dari ayahnya: “Berhemat...

Lifestyle

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates