Hotel Del Luna, Menembus Batas Fantasi Hong Sisters
Pernah
membaca Harry Potter karangan JK Rowling?
Pastinya masih ingat bagaimana JK
Rowling piawai menggunakan hantu yang hidup dalam dongeng menjadi
tampak nyata. Grindylow misalnya, hantu yang berasal dari kisah rakyat Keltik dan
Inggris. Dipercaya sebagai mahluk yang hidup diperairan dangkal dan suka
menculik anak-anak. Grindylow selalu menggunakan lengan mereka yang berwarna hijau dan berbentuk
seperti alang-alang.
Kuat
dugaan munculnya dongeng mahluk Grindylow bermula dari niatan baik orangtua yang takut anaknya
tenggelam. Sayang, si anak bukannya diajak ngomong baik-baik, eh malah ditakut-takuti. Khas orangtua zaman dulu ya? :D
Awalnya saya menyangka kekuatan JK Rowling menggunakan sosok dongeng dan hantu,
mirip dengan Hong Sister, penulis
skenario drama Korea yang menghasilkan beberapa karya legendaris seperti “My
Girlfriend is Gumiho”, “Mater’s Sun”. Semua berkaitan dengan dunia hantu.
Ternyata
dugaan saya meleset. Hong Sister nggak seciamik itu. Terlebih di karya
terbarunya “Hotel Del Luna”, hanya merupakan serangkaian fantasi Hong Sister
tentang kehidupan hantu. Tentunya ditambah kisah mistis para dewa.
Andaikan pemeran utama bukan IU dan Yeo Jin
Go, “Hotel Del Luna” akan terasa cemplang. IU yang tak diragukan lagi
aktingnya, serta Yeo Jin Go yang tak tanggung-tanggung main di 3 drama korea
tahun 2019 ini, beradu akting dengan gemilang dalam "Hotel Del Luna"
Sehingga
di Korea, “Hotel Del Luna” selalu memuncaki tangga teratas. Ratingnya
nggak pernah terkalahkan. Jauh meninggalkan “Rookie Historian Goo Hae Ryung
yang diperankan si cantik, Shin Se Kyung
dan si tampan, Cha Eun Woo. Jauh banget!
Point
lain yang menunjang kesuksesan “Hotel Del Luna” adalah kepiawaian sutradara dan
teamnya dalam menggunakan efek CGI – Computer Generated Imagery. Menjadikan sinematografi “Hotel Del Luna”
sungguh memukau. Bikin penonton terbius. Indah banget.
Dan
yang pasti, kisah cinta manusia Koo Chan-Sung dan manusia 1300 tahun Jang
Man-Wol, lebih realistis dibandingkan asmara manusia dengan robot seperti dalam
“My Absolute Boy Friend”
Jadi
jika kamu sedang memilih tontonan, saya menyarankan “Hotel Del Luna” sebagai
salah satu alternatif. Walau berkisah tentang hantu, penonton ngga bakalan
ketakutan kok. Hantunya juga ngga menjijikkan seperti kisah hantu di film –
film Indonesia yang sering digambarkan terlalu kasar.
“Hotel
Del Luna” merupakan drama Korea yang berkisah tentang hantu dengan cara manis
dan lembut. Bahkan pada kasus balas dendam.
IU sebagai
Jang Man-Wol,
CEO “Hotel Del Luna” yang cantik dan kejam. Hobbynya berbelanja barang mewah, termasuk mobil mewah
yang berderet-deret hanya untuk kenikmatan. Khas sosialita.
Harta
didapat Jang Man Wol dari para arwah yang diperasnya dengan berbagai cara.
Harta yang semula dibutuhkannya untuk membangun Hotel Del Luna. Namun akhirnya
diselewengkan. Hanya Koo Chan Sung yang mampu menaklukan dan mengendalikan Man
Wol.
Yeo Jin Go
sebagai Koo Chan-Sung,
satu-satunya manusia hidup normal yang bekerja di Hotel Del Luna.
Walau
lulus dari Harvard University. Koo Chan Sung terpaksa menjadi manager di Hotel
Del Luna gara-gara perjanjian ayahnya dengan Jang Man Wol, 20 tahun silam.
Gara-gara suatu kesalahan, sang ayah berjanji
menyerahkan anaknya, asal hidupnya selamat.
Seo Yik Su sebagai Dewa Ma Go,
merupakan penentu mati hidupnya Jang Man Wol dan Koo Chan Sung.
Memiliki
beberapa bentuk, keberadaan Dewa Ma Go membawa nuansa yang berubah-ubah sesuai
karakternya. Dia bisa muncul sebagai herbalis yang sibuk mengolah ramuan. Atau terkadang
muncul dengan busana gaya Chanel berwarna pink ala Ratu Elizabeth. Kali
lainnya Dewa Ma Go berbaju lusuh, membawa bunga untuk dibagikan kepada arwah
yang bersegera ke alam baka.
Sinopsis Plot
oleh Staf AsianWiki ©
Jang
Man-Wol (IU) adalah CEO Hotel del Luna. Terletak di pusat kota Seoul, Hotel del
Luna nampak sebagai bangunan kuno. Jang Man Wol pernah membuat kesalahan pada
100 tahun silam, sehingga dia terjebak di Hotel del Luna. Jang Man Wol seorang
perempuan cantik yang labil, curigaan
dan serakah.
Koo
Chan-Sung (Yeo Jin-Goo), bekerja sebagai asisten manajer termuda di sebuah
perusahaan perhotelan multinasional. Berwatak perfeksionis dan tulus, Koo Chan
Sung nampak keras, walau sebenarnya memiliki hati yang lembut. Karena kasus
tidak terduga, Koo Chan Sung bekerja sebagai manajer di Hotel del Luna. Hotel
dengan hantu sebagai pelanggannya.
Review Hotel Del Luna
Cantik,
selalu berbusana branded nan mewah, tak seorangpun menyangka bahwa Jang Man Wol
adalah manusia yang tersandera selama 1300 tahun. Dikatakan manusia, karena
Jang Man Wol belum pernah mati, namun memiliki kekuatan melebihi manusia
normal.
Kesaktian
yang dimiliki Jang Man Wol dibutuhkan untuk mengelola Hotel del Luna,
penginapan berbintang, tempat singgah arwah sebelum berangkat menuju alam baka.
Ada
bermacam penyebab arwah tidak segera berangkat ke alam baka, alam tempat
manusia mati terbebas dari semua masalah. Mulai dari penyebab yang remeh temeh hingga
kerumitan duniawi tingkat dewa.
Sehingga
lama menginap tergantung kasus. Salah satunya adalah arwah tamu penulis novel
yang tidak dapat segera pergi, karena penasaran ingin menulis buku. Sementara
ide tulisan nggak datang juga. Parah
banget ya?
Jang
Man Wol dan 3 pengurus inti Hotel Del Luna juga terbelenggu kasus. Ji
Hyun-Joong, misalnya, arwah yang bertugas menerima tamu Hotel Del Luna ini
sudah 70 tahun menunggu adiknya. Ketika akhirnya sang adik meninggal, diapun
berangkat ke alam baka.
Beda
lagi dengan Choi Seo-Hee, hotelier yang
bertanggung jawab pada kenyamanan tamu. Dia memiliki dendam pada keluarga
suaminya. Selama ratusan tahun dia bertahan di Hotel Del Luna untuk memastikan
tidak ada lagi keturunan suaminya yang masih hidup. Serem pisan ya?
Sedangkan
Kim Sun Bi , bartender “Hotel Del Luna” bertahan karena ingin membersihkan nama
baiknya. Hidup di era Joseon, Kim Sun Bi membuat banyak kisah (atau novel di
abad kini) yang rupanya mencoreng namanya. Dia dianggap berperilaku mesum.
Mungkin
juga ya? Ingat kasus Koes Ploes?
Gara-gara lagunya dianggap berirama cengeng dan kebarat-baratan, pemerintahan
Bung Karno menjebloskan 4 bersaudara tersebut ke dalam penjara. Tanpa
pengadilan. Lucunya, tanpa alasan yang jelas, 3 bulan kemudian mereka
dibebaskan.
Pastinya
Korea juga punya latar belakang sejarah dan budaya, sehingga bisa merangkai
kisah Kim Sun Bi. Sosok ini akhirnya bisa melangkah dengan lega ke alam baka
setelah namanya dibersihkan.
Salah
satu kepercayaan mencari pengantin bagi arwah yang meninggal seperti Master’s
Sun, juga muncul disini. Juga kisah bullying, dengan pertukaran jasad yang
mungkin melegakan penonton. Arwah yang julid hangus selamanya, sementara korban
bullying justru berada di jasad pelaku, menikmati kemewahan yang dimiliki si
bullyer.
Namun
yang paling menyedihkan adalah kisah tentang dewa air yang tak berdaya
menghadapi kelakuan manusia. Manusia hanya mau mengeksploitasi tanpa usaha
melestarikan keberadaan daerah resapan air. Khas banget kasus abad milenial ya?
Selain
penuh rona romantis, “Hotel Del Luna” juga menyelipkan humor. Yang paling parah
sewaktu ada tamu yang mengaku sebagai raja.
Membuat heboh seluruh crew hotel
termasuk Jang Man Wol. Untung Koo Chan-Sung menyadari bahwa tamu tersebut bukan
raja beneran, melainkan pemain sinetron yang begitu menjiwai perannya hingga
merasa sebagai raja sungguhan. Et dah :D
:D
Oh
ya, walau jarang muncul, dalam “Hotel Del Luna” juga ada malaikat maut. Dia
bisa ada dimana saja. Di dunia untuk nongkrong di kamar Koo Chan Sung. Atau
hangout di bar Hotel Del Luna sambil ngobrol ngalor ngidul. Rookie banget dah.
:D
Secara
keseluruhan, nilai “Hotel Del Luna” hanya 8/10. Karena hanya memvisualkan
fantasi hantu Hong Sister. Usai menonton, saya cuma bisa bilang, “kok cuma
segini?”. Ngga ada standing applause. Nggak ada tepuk tangan. Nggak ada ingatan yang tertinggal.
Mungkin karena tanpa sengaja saya menengguk ramuan pernghilang ingatan dari Dewa Ma Go? 😀😀
Profile
Drama: Hotel Del Luna
Revised romanization: Hotel
Delluna
Hangul: 호텔 델루나
Director: Oh Choong-Hwan
Writer: Hong Jung-Eun, Hong
Mi-Ran
Network: tvN
Episodes: 16
Release Date: July 13 -
September 1, 2019
Runtime: Sat. & Sun.
21:00
Language: Korean
Country: South Korea
Qiqiqiq, daya imajinasi orang2 KorSel sungguh memukau ya mbaa
ReplyDeletekok ya bisa punya ide se-"ajaib" ini
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Oh ini film yang baru mau tayang ya mbak, aku jadi penasaran nih dengan kisahnya yang penuh fantasi. Tapi juga misteri banget ya sampai ada pertukaran arwah
ReplyDeleteWaaaa film-film Korsel makin berbobot, nih, mulai dari drama seri sampai film lepas yang sekali tonton habis. Aku udah lama nggak ngikutin film korea, semacam ga punya waktu aja main sama bocil. lol. Kalaupun ada kesempatan waktu kosong, paling aku pake tidur sama main hape. Ahahahaaa
ReplyDeleteJuara pokoknya kalo udh bahas kpop mah ambu hehehe sy ge eleh lah hehehe
ReplyDeleteAku sering lihat cuplikan film ini do youtube walau hanya sebentar. Gemesin banget kisah cinta mereka.
ReplyDeleteAku sudah lama banget nggak ngedrakor..sampe lupa dan nggak tau yang lagi hits apaan..jadi penasaran habis baca ulasannya disini..
ReplyDeleteAku sudah lama banget nggak ngedrakor..sampe lupa dan nggak tau yang lagi hits apaan..jadi penasaran habis baca ulasannya disini..
ReplyDeletewahh suka drakor juga ya..ada juga ya drakor yang 'zonk' gini? hehe..
ReplyDeleteMungkin karena industri Halyu berkembang pesat mbak Nurul
ReplyDeletemereka harus berkompetisi agar tetap eksis
Udah selesai di negaranya mbak Hidayah
ReplyDeletehehehe namanya fantasi, apapun bisa terjadi ya?
Saya nonton drakor untuk hiburan murmer mbak Anesa
ReplyDeletekalo mbak Anesa mah ngekepin bocil udah bahagia banget ^^
ReplyDeletehehehe untuk hiburan Dede Diaz
supaya hidup balance
Mungkin karena yang cowok ganteng, ceweknya (IU) cantik imut
ReplyDeletepinter castingnya ya Vika?
hehehe saya juga suka gitu Dani,
ReplyDeletepenasaran sesudah baca review
karena itu saya mencoba jujur, kalo jelek ya bilang jelek ^^