Curhat Si Ambu
  • Home
  • Kuliner
  • Drama Korea
  • Lifestyle
    • Finance
    • Review
      • Beauty
      • Blogging
      • Fiksi
      • Zerowaste Lifestyle
      • Mualaf's Diary
    • Traveling
    • Healthy
  • Contact Us


“Piye Kabare? Enak jamanku to”
“Lebih enak zaman pak Harto” kata segelintir orang.  
Hahaha,  otomatis saya tertawa terbahak mendengarnya. Mereka yang berpendapat demikian pasti ngga mengetahui betapa “kelam”nya hidup di zaman pak Harto.

Zaman Orde Baru, era kepemimpinan pak Harto, mana bisa bebas bicara? Demokrasi serba terpimpin. Rakyat ketakutan. Surat kabar dan majalah harus hati-hati mencetak berita, jika tak mau apes seperti Tempo dan Sinar Harapan.

Sedangkan kini, dengan leluasanya Tempo menerbitkan cover majalah bergambar Jokowi dengan hidung Pinokio. Sosok yang gemar berbohong. Di era pemerintahannya, SBY cuma bisa mengelus dada ketika dijuluki Si Bu Ya yang digambarkan sebagai hewan kerbau.

Kemerdekaan yang ternyata mengasyikkan, sangat mahal harganya di era pak Harto.

Yang paling mengerikan, adalah pembelokkan sejarah Gerakan 30 September PKI.  Agar masyarakat hanya mempercayai versi pemerintah, rakyat dibrainwash dengan kewajiban menonton film “Pengkhianatan G 30 S PKI”. Nggak hanya orang dewasa, juga anak sekolah dasar.

Isi film kurang lebih mengenai kudeta yang didalangi Partai Komunis Indonesia, serta kekejaman ketika 7 orang jendral diculik, dibunuh dan disayat-sayat, termasuk kemaluannya. Kemudian para pelaku berdansa-dansi serta bernyanyi untuk merayakan penyiksaan para jendral.

Kenyataannya? 
Jauh panggang dari api. Jenazah para jendral utuh. Tidak ada kelompok Gerwani yang dansa dansi. Bahkan Aidit, ketua PKI yang digambarkan dalam film sebagai perokok berat, justru menganjurkan rekan dan anak buahnya untuk berhenti merokok. (sumber)

Tidak hanya soal film, ketakutan akan PKI membuat rakyat disisir untuk dijebloskan ke penjara, atau "dihilangkan". 

Nasib seorang paman saya "agak beruntung". Usai menghadiri pertemuan untuk membahas serikat kerja, eh tak lama kemudian, tanpa penjelasan resmi, beliau di PHK.  Sementara sekarang, Serikat Kerja memenuhi jalan setiap Hari Buruh, serta memiliki bargaining dengan pemangku jabatan di perusahaan.

Sedap saiki bukan?

Ish, kok jadi panjang ya?  Emang nggak bisa pendek jika mengupas sejarah. Terlebih pembelokan sejarah yang memakan korban jiwa.

Sejarah yang dibelokkan ternyata nggak hanya terjadi di Indonesia. Terjadi di mana-mana. Nggak heran muncul adagium populer yang mengatakan “Sejarah milik para pemenang”. Para pemenang umumnya menjadi penguasa, seperti kasus pak Harto.

Nampaknya terilhami kasus pembelokan sejarah, Kim Ho Soo menulis skenario drama Korea “Rookie Historian Goo Hae-Ryung”. Walau berkisah mengenai suka duka pekerjaan Goo Hae Ryun sebagai sejarawan di era Joseon. Namun benang merahnya ada pada manipulasi sejarah.

Profesi sejarawan ditekankan secara khusus dan berkali-kali, harus mencatat apa yang terjadi, apa adanya.  Membuat penguasa takut keseleo lidah. Kan repot jika salah ngomong, nggak bisa ditip-ex. :D

Catatan para sejarawan dianggap sakral, penguasa tak boleh ikut membaca karena khawatir akan tergelincir untuk mengubah. Hanya team sejarawan yang boleh membaca dan membukukan.

Mereka, para sejarawan harus leluasa memasuki ruang-ruang raja, ibu suri, permaisuri serta para pangeran agar bisa mencatat sejarah. Baik catatan rapat maupun keseharian mereka. 

Pastinya menimbulkan konflik dan merupakan kekuatan drama ini, tentang bagaimana kesakralan sebuah profesi. Mereka yang melanggar terancam dihukum mati atau disingkirkan ke pedalaman.

Nilai 9/10  untuk “ Rookie Historian Goo Hae-Ryung”, karena usai menonton, banyak banget tambahan wawasan yang saya dapat. Seperti  awal mula ditemukan penangkal cacar air serta pastinya mengenai profesi unik ini.

Sayang di negara asalnya, Korea Selatan, drama “Rookie Historian Goo Hae-Ryung” kurang diminati, terlihat dari rendahnya perolehan rating dibanding drama “Hotel Del Luna”. Bahkan drama baru “ When the Camelia Blooms” sanggup menyalipnya.

Baca juga: Hotel Del Luna, Menembus Batas Fantasi Hong Sisters”



Shin Se Kyung sebagai sejarawan Goo Hae-Ryung yang lolos bersama 3 perempuan lainnya. Keberuntungan Goo Hae-Ryung bermula dari kecurigaan para pejabat dilingkaran raja, akan adanya pergerakan di sekeliling ibu suri. 
Sehingga dibuka lowongan kerja sejarawan bagi perempuan, profesi yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi kaum pria.

Profesi itu pulalah yang membuat Goo Hae-Ryung kerap bertemu dengan Pangeran Lee Rim dan akhirnya menjalin cinta,.



Cha Eun Wo sebagai Pangeran Lee Rim atau Pangeran Dowon yang terbelenggu dalam istana Nokseodang. Bak burung dalam sangkar, sehari-hari dia hanya ditemani Heo Sam Bo, kasim yang mengasuhnya sejak bayi.

Untuk membunuh waktu, Pangeran Lee Rim membaca dan menulis novel dengan nama samaran Maehwa. Sayang, raja mengetahui aktivitas Lee Rim dan melarangnya.



Park Ki Wong sebagai Pangeran Mahkota Lee Jin yang bijaksana dan sangat menyayangi adiknya, Pangeran Dowon. Dia jugalah yang kerap mengizinkan adiknya tersebut berjalan keluar istana Nokseodang.

Kecintaan Lee Jin pada adiknya sempat mengalami ujian ketika sejarah tersibak. Sejarah yang selama 20 tahun ditutupi dan dibelokkan.

Sinopsis Plot oleh Staf AsianWiki ©
Goo Hae-Ryung (Shin Se-Kyung) bekerja sebagai sejarawan di awal abad ke 19, era perempuan menjadi warga nomor dua dan dipandang rendah. 

Tak pelak Goo Hae-Ryung pun mengalami nasib sama, kedudukannya dianggap lebih rendah dibanding sejarawan pria.

Namun, Goo Hae-Ryung pantang menyerah dalam memenuhi tugasnya, hingga dia terlibat dengan Pangeran Lee Rim.


Review
Hidup sebagai adik Goo Jae Kyung, seorang pejabat istana, Goo Hae-Ryung tahu bahwa Jae Kyung bukan kakak kandung. Dia hanya kakak angkat, murid ayahnya  yang mendapat tugas  menyelamatkan Goo Hae-Ryung.

Ayahnya, seorang kepala sekolah,  mati terbunuh akibat  melakukan reformasi pendidikan bersama raja terdahulu. Reformasi pendidikan dianggap ancaman, ditakutkan para pelajar berubah keyakinan menjadi beragama Katolik.

Tidak mudah melakukan reformasi, masyarakat kadung nyaman dengan peristiwa mistis. Gerhana bulan’/matahari yang kini dipahami sebagai peristiwa alam, dulu dipercaya sebagai kekuatan gaib yang membutuhkan upacara pengusiran.


Dalam kondisi seperti itulah Goo Hae-Ryung yang cerdas tumbuh dan memutuskan berkarir sebagai sejarawan. Profesi yang membuatnya kerap bertemu dengan Pangeran Dowon, adik Putra Mahkota, sekaligus mengalami petualangan sebagai sejarawan yang harus mendampingi keluarga raja.

Salah satunya ketika Pangeran Dowon diharuskan mengunjungi perkampungan yang terserang penyakit cacar. Semula penduduk desa dikarantina dan korban dibiarkan mati. Berkat Pangeran Dowon yang mendapat dukungan dari Goo Hae-Ryung, penduduk mau divaksinasi cacar. Penduduk terheran-heran, ternyata vaksin yang dibuat dari nanah sapi tak membuat mereka berubah menjadi sapi. :D  :D

Sayang, bukannya pujian yang diterima Pangeran Dowon atas kerja kerasnya, raja justru menampar wajahnya. Membuat keyakinan Pangeran Dowon bertambah, bahwa raja membencinya.

Pangeran Dowon tak menyadari bahwa dirinya merupakan korban sejarah. Dia dan kekasihnya, Goo Hae-Ryung merupakan korban sejarah yang dibelokkan dan dimanipulasi, demi kepentingan penguasa.

Apa yang terjadi ketika sejarah terbongkar? Ketika catatan asli muncul?  Andai  para penguasa mau jujur sejak awal, seharusnya tidak perlu banyak korban berjatuhan.

Tapi, bukankah sudah menjadi rahasia umum bahwa kekuasaan serta harta, mampu membuat buta dan melupakan hati nurani? Bukan hanya kerajaan di Korea Selatan, pertumpahan darah di kerajaan Jawapun kerap terjadi. Salah satunya kisah Ken Arok dengan keris buatan Mpu Gandring.

Kisah pembunuhan berlangsung hingga era digital. Pastinya belum lupa dengan pembunuhan tragis yang dilakukan AK yang berulang kali melakukan pembunuhan terhadap suaminya, Pupung Sadili, serta anak tirinya, Dana. Tak cukup membunuh, AK membakar jenazah suami dan anaknya.   

Suatu tontonan saya beri nilai tinggi jika mampu membuat saya banyak berpikir.  Seperti “Rookie History Goo Hae-Ryung” yang mengetengahkan kasus  pembelokkan sejarah serta pembunuhan saudara kandung.

Chemistry Shin Se Kyung dan Cha Eun Wo juga patut diacungi jempol, ngeblend banget. Banyak kritik diarahkan pada Cha Eun Wo,  aktingnya terasa janggal. Interprestasi peran, mungkin saja berbeda. Yang pasti Shin Se Kyung mampu menutup dengan mulus.

Kritik saya cuma satu, yaitu adegan samen leven Goo Hae-Ryung dan pangeran Dowon. Rasanya kok nggak perlu. Ngga ada rintangan keduanya untuk menikah, seperti kasus Hae Soo dan Wang Soo dalam kisah “Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo”.

Apakah mungkin penulis skenario ingin memuaskan keinginan penonton?

Masa sih?


Profile
Drama: Rookie Historian Goo Hae-Ryung (literal title)
Revised romanization: Shinibsagwan Goohaeryung
Hangul: 신입사관 구해령
Director: Kang Il-Soo, Han Hyun-Hee
Writer: Kim Ho-Soo
Network: MBC
Episodes: 40
Release Date: July 17 - September 26, 2019
Runtime: Wednesday & Thursdays 21:00 (35 minutes each / 2 episodes per day)
Language: Korean
Country: South Korea


source: usplash.com

Wujudkan 4 Langkah Inspirasi Rumah Warisan Menjadi Catchy nan Elegan


“Mah tolong doain yah”

Message dari anak kedua saya tersebut diberi screenshot, pertanda dia sedang mengikuti seleksi dosen di salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia. Ya, sejak kecil saya tanamkan bahwa kelak harus memilih profesi yang memberi maslahat banyak orang. Kalo bisa sih jadi dokter, tapiiiii ......

Kondisi keuangan nggak memungkinkan, kuliah di fakultas kedokteran kan ratusan juta rupiah. Bahkan mencapai milyaran rupiah. Karena jika ngga lolos PTN, pastinya harus daftar di perguruan tinggi swasta (PTS).

Dannn ....  agar bisa diterima di fakultas kedokteran PTS ternama di Kota Bandung, orang tua harus jor-joran uang pendaftaran. Kisarannya Rp 300 – 500 juta. Ini di zaman anak saya lho ya. Sekarang mungkin lebih gila lagi.

Uang sebesar itu hanya untuk uang masuk, belum biaya semesteran, buku dan seabreg biaya lainnya. Lulus pun nggak bisa langsung kerja, harus magang dulu, yang berarti harus menyiapkan biaya sekitar 10 tahun lamanya. Waduh.

Memahami orang tuanya nggak mampu, anak saya mengambil fakultas kehutanan UGM, kemudian mencari bea siswa untuk S2 ITB, disusul beasiswa S3 di Ehime University, Jepang. Sebagai orang tua, saya cuma bisa berdoa dan berdoa, agar Allah SWT memberi kelancaran dalam perjalanan mencari ilmu.

Dan sekarang, dari tempatnya menuntut ilmu, anak saya mohon doa mamahnya agar bisa lolos diterima sebagai tenaga pengajar. Profesi yang mengemban amanah untuk mencerdaskan bangsa. Tentu saja, limpahan doa saya panjatkan, agar Allah SWT mengabulkan tujuan mulianya.

Saya juga lega, lokasi PTN pilihannya adalah Kota Jogjakarta, kota masa kecil almarhum ibunda yang mewariskan rumah kuno nan sederhana di pusat kota, tak jauh dari Jalan Malioboro dan stasiun Tugu Jogjakarta. Duh, senangnya.

Pastinya dia punya rencana sendiri untuk rumah tinggal keluarganya kelak. Tapi, untuk sementara mengapa tidak tinggal dulu di rumah eyangnya. Daripada nabrak-nabrak mencari rumah dan berakhir menyesal.

Sebetulnya saya juga berangan ingin menghabiskan masa tua di kota budaya ini. Namun belum punya keberanian meninggalkan Kota Bandung. Kadung berakar dalam, sulit dicabut.

Baca juga: Pipis Sembarangan? Bisa Kena Denda Rp 20 Juta Atau Dibui 60 Hari Lho!

Tentang Rumah Warisan

Berdiri di atas tanah pemberian Sri Sultan Hamengkubuwono, (lupa yang ke berapa 😁😁), rumah di jalan Kemetiran ini tidak hanya lawas, modelnya juga jadul. Bahkan puluhan tahun silam, lantainya masih tanah. Berangsur eyang putri, nenek saya, membenahi dengan keramik.

Sebagian dindingnya terbuat dari kayu, sebagian lagi tembok. Dinding tembok merupakan bangunan terbaru, karena aslinya ya kayu, khas bangunan Jawa tempo dulu yang penuh kearifan lokal.

Yup, jika diperhatikan, masyarakat Indonesia zaman dahulu kala lebih arif dibanding masyarakat modern. Mereka memahami kondisi tanah Jawa yang kerap mengalami gempa, sehingga membangun rumah dari kayu dan bambu/gedek/bilik. Selain tahan goncangan, kayu dan bambu yang ambruk tidak seberbahaya tembok.

Sayang, sebagian bangunan sudah berganti tembok. Hilang sudah kekhasan sebagai rumah Jawa kuno, kini lebih tepat disebut rumah tua.

Tatkala mulai sakit-sakitan, eyang membagi-bagi rumah Kemetiran untuk anak-anaknya, termasuk ibu saya. Dengan syarat tidak boleh dijual. Siapapun boleh menempati. Seolah tak rela jika ada keturunannya yang kapiran, tak  punya rumah.

Ya nasib manusia serba tidak pasti. Sekarang di atas, tak lama kemudian mungkin saja bangkrut tak punya apa-apa. Hidup bak gelandangan. Bisa terjadi kan?  

Banyak kisah, orang nekad menggadaikan rumah dan tanah untuk berwirausaha. Eh apes, rekannya menipu. Rumah dan tanah disita bank. Bak sudah jatuh tertimpa tangga. Aduh amit-amit ya?

Rumah warisan eyang kontras banget dengan bangunan sekelilingnya. Hotel menjulang, entah berapa lantai. Rumah mewah berpagar tinggi bermunculan. Padahal dulu bangunan dan tanah tersebut milik kerabat eyang lho, pemberian Sri Sultan juga. Dengan berbagai alasan, mereka menjual dan pindah. Beda dengan eyang yang tetap bergeming, tak terpengaruh.

Dengan kondisi rumah demikian, saya punya inspirasi rumah agar nyaman dihuni.

Baca juga: Sepeda Lipat dan 5 Peraturan Bersepeda yang Harus Ditaati
 
Caranya berikut:

4 Langkah Wujudkan Rumah Catchy nan Elegan


source : simple.com

1. Mengecat kembali


Mengecat kembali menjadi langkah awal agar rumah bisa “terlihat bentuknya”. Eyang pernah tergoda mengecat rumah dengan berbagai warna, membuat tampilan rumah nampak tak karuan.

Padahal agar nampak elegan, warna dasar harus dipertahankan.  Coklat untuk kayu. Putih atau broken white untuk tembok. Sehingga rumah terlihat luas, desain interior pun lebih mudah dirancang.

source: informa.co.id

2. Merancang Desain Interior


Nah ini yang bikin bingung. Selain model bangunan yang sudah nggak karuan, Furniturnya pun membingungkan. Ada furnitur jati nan kuno, yang pastinya didapat secara turun temurun. Juga beberapa furnitur ala-ala masyarakat modern, hasil pembelian almarhum eyang dan ibunda.

Mereka berdua ini punya kebiasaan sama. Membeli  furnitur tanpa peduli model, nggak peduli fungsi. Furnitur dibeli karena kasihan pada kerabat yang menjual.  Begitulah kekerabatan terjalin.

Agar nyaman ditempati, inspirasi rumah jatuh pada rancangan solid harmony. Rancangan yang elegan, classy namun tetap catchy. Terlebih saya dan Rio termasuk pecinta lingkungan, sehingga memiliki kecenderungan memilih warna sejuk, dengan beberapa titik menyolok.

Bisa diibaratkan taman nan hijau dengan beberapa bunga dan daun kuning yang berjatuhan. Hmmm ...., jadi tak sabar nih.

source: moving.com

3. Menyortir Furnitur Lama. 

Akibat alasan yang saya sebutkan di atas, sangat penting menyortir furnitur. Mana yang masih bisa digunakan, dan mana yang sebaiknya disumbangkankan atau dibuang saja.

Karena beberapa furnitur ternyata keropos dan tak berfungsi. Mungkin akibat lama tidak dipakai, terkena lembab dan menjadi sarang tikus. Selain itu umur dan kualitas furnitur  sangat berpengaruh.

Membeli furnitur murah memang banyak risikonya.  Lebih baik agak mahal, namun tahan lama. Dijamin nggak bakalan gubrakkk ... tiba-tiba hancur ketika diduduki. Selain sakit, malunya itu lho. :D

source: informa.co,id

4. Memilih Furnitur Baru.


Ruangtamu selalu menjadi prioritas dalam menata rumah. Karena ruang tamu merupakan cermin kepribadian pemilik rumah. Harus homy, sekaligus tegas, agar tamu tahu batasan waktu. Toh untuk kerabat tersedia ruangan keluarga.

Untuk mengisi ruang tamu, pilihan saya jatuh pada produk Informa. Banyak teman menggunakan. Desainnya kece, mutunya terjamin, bikin  saya jatuh hati.

Ngga hanya itu, berbagai macam produk tersedia di web Informa. Cukup sebut produk yang diperlukan, apakah untuk kamar tidur, kamar mandi, dapur, kantor, semua tersedia. Bahkan aksesoris rumah tangga. Bikin betah belanja mata disini.
Jadi, mulai dong saya berburu sofa, produk pertama yang harus dibeli. 

source: informa.co,id

Keith Sofa 2 dudukan warna hijau membuat saya jatuh cinta. Kebetulan banget, pingin warna hijau kok ada yang desainnya saya suka.

Sofa bermaterial fabric ini akan nampak elegan diletakkan di tengah ruang tamu, di bagian kiri ada meja konsol dan lukisan menawan tergantung di atasnya.

 
source: informa.co.id

Agar nampak catchy diletakkan 2 bantal cantik di ujung kiri dan kanan. Sempat kebingungan, akhirnya saya memutuskan bantal warna kuning.

Supaya tidak bosan bisa bergantian dengan bantal bermotif daun atau flora lainnya yang menyejukkan mata.

 
source: informa.co.id

Malmo Set Meja Tamu & Bangku warna coklat menjadi pilihan saya berikutnya. Aduh keren banget, nampak simple namun berkelas. Ketika tidak digunakan, bangku bisa ditarik masuk. Membuat ruangan tetap luas dan lapang.

Saya memperkirakan anak-anak Rio pastinya bakal gemar lari kesana-sini. Jangan-jangan malah naik sepeda roda 3 di dalam rumah ya?
 
source: informa.co.id
Furnitur yang harus dipilih kemudian adalah meja konsol untuk menyimpan pot bunga dan foto keluarga. Ashley Norcastle Meja Konsol warna coklat sungguh memikat saya. Ujungnya membulat, tidak tajam. Aman bagi anak-anak.

Warnanya coklat agar suasana adem nan nyaman menyambut penghuni rumah yang baru pulang, serta tamu yang datang.

source : informa.co.id

Berikutnya adalah lukisan. Hihihi saya gemes banget melihat  banyaknya pilihan. Bikin bingung. Semua bagus. Pilih hiasan dinding  dengan coretan sederhana berlatar putih atau berwarna kontras? Bisa bantu pilih? Semua pingin dibeli  nih.😀😀
 
source: informa.co.id

Asyiknya ada Informa di Jogjakarta, saya lihat ada di Ambarukmo Plaza dan Hartono Mall.  Storenya memang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka yang tinggal di kota terpencil ((duh terpencil)), bisa banget belanja via online.

Informa juga mengerti banget kebutuhan pelanggan karena itu ada beberapa fasilitas yang bisa dinikmati:

Infoma Custom Furniture


Takut furnitur ngga sesuai dengan bangunan rumah? Kekecilan atau malah kebesaran hingga nggak bisa masuk rumah? 
Bisa banget membuka laman Informa Custom Furniture untuk memilih design, mengukur, mengkalkulasi harganya agar bisa disetujui sebelum produksi.

Produk Informa Custom Furniture memiliki banyak keunggulan, yaitu:
  • Tidak beracun
  • Anti lembab
  • Ramah lingkungan
  • 3 tahun garansi terbatas

Nah, terwujud deh rumah impian. Ngga bingung lagi dengan rumah warisan yang ngga jelas bentuknya seperti yang saya miliki, karena bisa dipercantik dan dibuat nyaman.






Kenal Brad Pitt?

Itu lho aktor tampan, mantan suami Angelina Jolie.

Nah, jangan tersinggung kalo Brad Pitt ngga nyapa ketika bertemu di jalan atau di mall.  Bahkan tersenyumpun, tidak. Bukan berarti si Brad Pitt sombong, tapi dia menderita prosopagnosia atau tidak mampu mengenali wajah.

Diidap oleh 1 dari 50 penduduk AS, prosopagnosia yang juga dikenal sebagai “face blindness”, berasal dari bahasa Yunani.  “Prosopon” berarti wajah, sedangkan “agnosia” berarti ketidak tahuan.  

Penderita prosopagnosia tidak hanya sulit mengenali wajah orang laijn, juga wajahnya sendiri. Keadaan ini biasanya diakibatkan oleh kerusakan otak akut, walaupun bukti terkini memperlihatkan adanya kemungkinan pengaruh faktor keturunan.

Faktor keturunan menjadi debatable ketika banyak ahli mengemukakan bahwa setiap orang memiliki faktor pembawa penyakit. Perawatan kedua orang tuanya yang akan menentukan, apakah seseorang akan menderita kelainan  tersebut atau tidak.

Baca juga: Abyss, Bangkitnya Anak Monster

Bagaimana jika seorang pengidap prosopagnosia jatuh cinta?
Nah, ini yang bikin rame. Sebelum jatuh cinta kan umumnya melihat wajah pasangannya, cantikkah? Gantengkah?

Mungkin malah kebetulan ya? Punya pasangan yang ganteng dan cantik ngga menjamin kehidupan rumah tangga akan rukun bahagia. Bentuk fisik akan berubah. Si cantik dan si ganteng akan berubah peyot, kulitnya bergelambir dan nggak menarik lagi. Sementara cinta sejati harusnya tidak terpengaruh perubahan fisik.

Challenge akankah cinta tetap bersarang di dada, walau wajah kekasih menjadi buruk rupa, bisa dilihat dalam drama Korea:

The Beauty Inside, Kala si Mimikri Dengan si Prosopagnosia

yang berkisah mengenai Seo Do Jae, penderita prosopagnosia yang jatuh cinta pada Han Se Kye, aktris cantik pemilik fenomena aneh, setiap bulan  berubah bentuk. Mulai bentuk wajah biasa hingga tampilan mengerikan.

Drama “The Secret Life of My Secretary” nggak seekstrim itu. Lebih natural. Tentang bagaimana seorang sekretaris yang ingin mencoba kemewahan hidup kaum the haves, ternyata keasyikkan, susah berhenti.

Hukum ekonomi berlaku ya? Seorang individu akan mudah menyesuaikan diri ketika penghasilannya bertambah, namun akan kesulitan sewaktu pendapatannya menurun drastis.

Secara keseluruhan “The Secret of My Secretary” recommended banget jika butuh hiburan di akhir minggu, atau tatkala boring, pingin nonton yang segar, nggak pakai mikir.

Terlebih bertaburannya aktor ganteng dan aktris cantik di drama ini yang bikin betah. Aktor Kim Young Kwang beradu peran dengan Jin Ki Joo. Dan Koo Ja Sung, aktor tampan yang kerap bikin meleleh, beradu akting dengan si cantik Kim Jae Kyung.


Sayang, di negara pembuatannya, “The Secret of My Secretary” kurang sukses mendulang penonton. Dapat dilihat dari ratingnya yang cukup rendah. Maklum persaingan di sana cukup ketat, setiap waktu muncul karya baru, ide baru, yang terus terang bikin saya iri, dan ngedumel:

“Kapan ya dunia hiburan tanah air sekompetitif Korea Selatan?”



Kim Young Kwang sebagai Do Min Ik, pewaris perusahaan “T&T Mobile”, yang mengalami prosopagnosia usai mengalami musibah, membuatnya terikat pada sekretarisnya, Jung Gal Hee.

Gara-gara dikhianati sekretaris lama. Do Min Ik memiliki kebiasaan setiap tahunnya mengganti sekretaris.  Paska musibah, kebiasaan ini sulit dilaksanakan, karena hanya Gal Hee yang bisa mendampingi dan memahaminya.



Jin Ki-Joo sebagai Jung Gal Hee, sekretaris Do Min Ik, sekretaris  serba bisa yang terancam tidak diteruskan kontraknya.  Hingga suatu kesempatan, Gal Hee berpura-pura sebagai Veronika Park, putri konglomerat yang dijodohkan dengan Do Min Ik.

Situasi berubah menjadi crowded setelah kebohongannya terungkap.



Kim Jae Kyung sebagai Veronika Park, putri konglomerat sekaligus pengusaha hiburan yang sukses, namun berkarakter sombong, ucapannya pedas dan gemar gonta-ganti pacar.

Perburuannya mencari laki-laki terhenti ketika Veronika Park kasmaran  pada Ki Dae-Joo.



Koo Ja-Sung sebagai Ki Dae Joo, sebagai sahabat Do Min Ik sejak kecil. Diplot sebagai sosok yang harus dicurigai di awal kisah. Namun penonton akan kecewa sekaligus menghembuskan nafas lega di akhir episode.

Sinopsis Plot oleh Staf AsianWiki ©
Berkisah mengenai asmara antara Do Min-Ik (Kim Young-Kwang) dan Jung Gal-Hee (Jin Ki-Joo).
Do Min-Ik, seorang direktur tim media 1 seluler di T&T, sangat cerdas dan luar biasa dan kompeten.
Do Min-Ik kerap melakukan hal-hal kekanak-kanakan pada sekretarisnya, Jung Gal Hee, ngerjain Gal-Hee hingga sekretarisnya ini ngga punya waktu istirahat.
Jung Gal Hee mengerjakan semua tugas tanpa mengeluh dan menyembunyikan sisi tangguhnya.

source: dramabeans.com

Review:
Mampu mengenal Jung Gal Hee dari jarak jauh bahkan kala Jung Gal Hee berada dikerumunan, seperti itulah hubungan Do Min Ik, seorang direktur perusahaan seluler dengan sekretarisnya, Jung Gal Hee.

Kemungkinan terbesar, penyebabnya adalah kemanapun pergi  Gal Hee selalu menggunakan cardigan merah. Sehingga Do Min Ik mengenali sosoknya, bukan wajahnya.

Sosok Gal Hee menjadi sangat penting bagi Do Min Ik ketika suatu musibah membuatnya mengalami prosopagnosia, ketidak mampuan melihat wajah. Kelemahannya membuat posisinya sebagai direktur dipertaruhkan. Lawan Do Min Ik, yang tak lain pamannya sendiri, terobsesi untuk menyingkirkannya.

Berkat Gal Hee, Do Min Ik mampu melewati semua rintangan. Hingga terjadi hal tak terduga. Dalam suatu kencan yang diatur, Gal Hee tergelincir berpura-pura sebagai Veronika Park, putri konglomerat yang dijodohkan dengan Do Min Ik.

Veronika Park tidak datang karena sedang naksir dan mengejar-n gejar  Ki Dae-Joo, sahabat Do Min Ik sejak kecil. Dia tak peduli Ki Dae Joo bukan pria kaya. Pria tampan berwajah chiilddish ini kemana-mana naik sepeda.

Kekisruhan bertambah parah ketika ibu Do Min Ik sepakat dengan ibu Veronika Park untuk meresmikan hubungan anak mereka. Para ibu ini tidak mengetahui bahwa terjadi ketidak sinkronan antara fakta dan anggapan.

Do Min Ik sukses pacaran dengan Jung Gal Hee, bukan Veronika Park.   Demikian juga Veronika Park yang sedang menjalin hubungan panas dingin dengan Ki Dae Joo, bukan Do Min Ik.

Bagaimana kelanjutannya? Benarkah dugaan bahwa Ki Dae Joo musuh dalam selimut?

Hasil akhirnya dapat diduga, walau terjadi beberapa konflik yang membuat “panas” setiap episodenya. Terasa janggal disana-sini, beruntung ke- 4 pemain (lead actor dan second lead-nya) memiliki chemistry kuat sehingga mampu mendominasi dan menutup kelemahan.

Kim Young-Kwang yang tampil cemerlang dalam “Lookout”,  menunjukkan kepiawaiannya berakting sebagai Do Min Ik. Pria labil yang sekuat tenaga berusaha memperoleh kepercayaan dari ibu tirinya.

Juga Jin Ki-Joo, setelah mendapat omelan panjang lebar gara-gara aktingnya yang mengundang protes di Misty,  berhasil berperan mulus sebagai Jung Gal Hee. Seolah penulis skenario membayangkan Jin Ki Joo ketika sedang menyusun “The Secret Life of my Secretary”.

Baca juga: Misty, Terbongkarnya Rahasia Sang Suami

Demikian juga si centil Veronika Park yang diperankan dengan mulus oleh Kim Jae-Kyung, yang mampu menutup beberapa kelemahan pasangannya, Koo Ja-Sung. Karena rupanya aktor tampan yang berperan sebagai tangan kanan Go Hye Ran dalam Misty ini, belum cukup makan asam garam dunia akting.

Bicara drama, memang nggak hanya mengandalkan skenario dan aktor/aktris ganteng/cantik. Namun juga peran departemen lain, seperti sinamatografi dan penata rias. Serta pastinya sutradara. Karena film merupakan kerja bareng. Penonton cuma lihat hasil akhirnya, kemudian berkomentar panjang pendek. 😄😄

Profile
Drama: The Secret Life of My Secretary (English title) / I Loved You From The Beginning (literal title)
Revised romanization: Chomyune Saranghabmida
Hangul: 초면에 사랑합니다
Director: Lee Gwang-Young
Writer: Kim A-Jung
Network: SBS
Episodes: 32
Release Date: May 6 - June 25, 2019
Runtime: Monday & Tuesday 22:00 (35 minutes each / 2 episodes per day)
Language: Korean
Country: South Korea
Newer Posts Older Posts Home

Pageviews last month

Search This Blog

ABOUT ME



Assalamualaikum, hai saya Maria G Soemitro, mantan chief accounting yang menyukai sisik melik environment, cooking dan drama Korea,  saya bisa dihubungi di : ambu_langit@yahoo.com
Selengkapnya tentang saya bisa klik disini, penghargaan yang saya peroleh ada disini

Pertemanan

Follow by Email

Translate

POPULAR POSTS

  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
  • Dating in the Kitchen, Saat Paman Jatuh Cinta Pada Keponakan
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!

Featured Post

Roti Susu Kental Manis, Gampang Bikinnya Legit Rasanya

    Saya sedang mengudap roti susu kental manis (SKM), lho. Sambil ngetik tulisan ini, ada secangkir kopi kental dan seloyang roti sisir...

Categories

  • lifestyle 193
  • review 111
  • drama korea 78
  • kuliner 74
  • healthy 53
  • blogging 49
  • review kuliner 37
  • finansial 35
  • budaya 26
  • travelling 19
  • Environment 17
  • beauty 14
  • fiksi 14
  • Zero Waste Lifestyle 13
Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Blog Archive

  • ►  2021 (8)
    • ►  January (8)
  • ►  2020 (188)
    • ►  December (11)
    • ►  November (20)
    • ►  October (16)
    • ►  September (17)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (23)
    • ►  April (26)
    • ►  March (19)
    • ►  February (9)
    • ►  January (19)
  • ▼  2019 (112)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (8)
    • ▼  September (12)
      • Rookie Historian Goo Hae-Ryung, Sejarah (Bukan) Mi...
      • Wujudkan 4 Langkah Inspirasi Rumah Warisan Menjadi...
      • The Secret Life of My Secretary, Derita Cinta Pend...
      • Mengukir Jejak di Pantai Maju, Pantai Penuh Kontro...
      • The Beauty Inside, Kala si Mimikri Bertemu si Pros...
      • Moment At Eighteen, Korban Ambisi Orang Tua
      • Doctor John, Kisah Penderita Tanpa Rasa Sakit
      • Banana Bread Ala 2 Pesohor, Meghan Markle dan Fara...
      • Laziznya Nasi Goreng Keju di Festival Kuliner Kraft
      • Royal Kashimura Shabu, Resto Syar'i nan Cozy di ...
      • Hotel Del Luna, Menembus Batas Fantasi Hong Sisters
      • Bukan Tuyul, Tapi Ini Yang Menyebabkan Uang Raib
    • ►  August (6)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (28)
    • ►  April (13)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (54)
    • ►  December (4)
    • ►  November (16)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
  • ►  2017 (53)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (6)
    • ►  May (9)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (25)
    • ►  October (1)
    • ►  September (14)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
  • ►  2014 (2)
    • ►  December (2)

SUBSCRIBE & FOLLOW

SUBSCRIBE NEWLETTER

Popular Posts

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
    “Kau adalah kegagalan” “Aku bahkan tak bisa membuangmu” Pernah melihat atau mendengar seorang ibu berkata begitu kejam dengan ...
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
    “Mbak, beli nasi tutug oncomnya ya?” Begitu sapaan Suzy setiap berpapasan di area Taruna Bakti Bandung, lokasi anak-anak saya dan...
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
    “Bakso Bandung enak semua”, kata Azizah Azizah, tetangga sebelah rumah saya di Cigadung.   Baru pulang dari tugasnya berbu...
  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
      “Apa yang bisa membuatmu merasa happy?” Jika saya mendapat pertanyaan tersebut, jawabannya adalah ilmu/wawasan baru. Ilmu/wawasan baru...
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
      Rebecca (Becky) Bloomwood dalam novel Confessions of a Shopaholic yang ditulis Sophie Kinsella, mendapat nasehat dari ayahnya: “Berhemat...

Lifestyle

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates