![]() |
source: dream.co.id |
“Ibu mau tunik atau gamis?”
Untuk sejenak saya bingung, nggak paham pertanyaan penjual pakaian. Hingga akhirnya dia
menjelaskan bahwa yang dimaksud tunik adalah pakaian perempuan yang menutup
pantat memanjang hingga seputar paha. Sedangkan gamis atau ada juga yang menyebutnya longdress, panjangnya menyapu lantai.
Aha, ternyata ...
Mungkin si penjual
mengklasifikasikan tunik dan longdress menurut versinya saja. Atau untuk memudahkan penjualan. Karena tunic
berasal dari masyarakat Romawi yang
menyebut “tunica” pada pakaiannya. Pakaian tersebut berukuran lebih longgar
dari model pakaian lain, mampu menutupi dada, bahu dan punggung. Dengan kata
lain, tunik maupun gamis, barangnya sama. Tidak ada hukum yang mengharuskan
ukuran tunik hanya sebatas paha.
Model pakaian dengan
cutting sederhana ini disukai perempuan maupun pria dan mengalami transformasi
di setiap era. Khusus untuk muslimah,
tunik disukai karena longgar
tidak memperlihatkan bentuk tubuh, hal yang dilarang agama.
Anehnya, keputusan
memilih tunik sebagai busana yang sesuai syariat Islam , dituduh sebagai
meniru baju orang Arab, hingga sering disebut ke arab-araban. Padahal silakan
ketik keyword “Arab Fashion” pada mesin pencari, maka akan muncul beragam jenis
busana ber-cutting membentuk tubuh.
Bukan tunik ala Pasar Baru atau Tanah Abang.
Berikut contohnya:
![]() |
Arab Fashion (source: harperbazaararabia.com) |
Asal
mula
Jika kamu menanyakan
pada Om Wikipedia mengenai tunik, maka akan dijawab bahwa Tunik sudah ada sejak
zaman Romawi. Digunakan semua lapisan sosial. Yang membedakan hanya warnanya.
Warna ungu digunakan oleh kaum bangsawan. Sedangkan hitam dan putih umumnya
dipakai kaum rohaniwan.
Julius Caesar, kekasih
Cleopatra, dalam beberapa visualisasi gambar maupun film, nampak
menggunakan tunik dengan hiasan di sekitar pinggang. Pada kesempatan resmi, bangsa Yunani dan Romawi
mengikat bagian pinggang tunik dengan tali atau girdle. Tali tersebut dibuka ketika sedang di rumah,
sehingga nampak longgar, mirip jubah para habib di Indonesia.
Khusus pakaian rohaniwan
Katolik, nyaris tak ada perbedaan hingga sekarang. Termasuk ketika memimpin upacara
keagamaan, pastor dan uskup menggunakan
jubah berwarna menyolok, seperti merah, dengan stola di sekeliling lehernya.
Jadi clear ya? Tunik
yang punya nama lain jubah, gamis, longdress, abaya dan kaftan, berasal dari budaya Romawi yang mendapat sentuhan
sesuai budaya masyarakat setempat.
Kaftan misalnya,
merupakan pakaian khas Persia yang beradaptasi sehingga mendapat sentuhan pernak pernik renda dan bebatuan. Model ini
sangat disukai muslimah karena menutup tubuh tanpa memperlihatkan lekak lekuk. Kaftan
juga terlihat cantik dan sopan untuk
mengunjungi pesta. Ngga seperti embok-embok pakai baju tidur.
Padahal ketika awal
digunakan sebagai model pakaian, tunik hanya selembar pakaian, umumnya wol,
yang diselubungkan ke seluruh tubuh, kemudian diikat.
![]() |
source: newvitruvian.com |
Gamis
Cleopatra
Familier bukan dengan
model pakaian di atas? Yups, Cleopatra yang divisualisasi dalam film-film
besutan lama maupun baru, berpakaian seperti itu. Pastinya ditambah aneka
perhiasan dan asesoris , sehingga nampak mewah.
Nggak heran, di pasaran
muncul busana Cleopatra yang identik dengan baju muslimah. Jika kamu ketik
keyword tunik Cleopatra maka akan muncul busana panjang hingga setengah
paha. Sedangkan keyword gamis Cleopatra
menunjukkan busana panjang hingga mata kaki.
Modelnya sama, model
jubah sederhana yang ditarik keatas dan mendapat asesoris, baik renda atau
bebatuan. Jika tanpa asesoris biasanya dipakai untuk kegiatan sehari-hari.
Sedangkan gamis dengan pernak pernik dirancang untuk pesta resepsi, Lebaran
atau upacara kemeriahan lain.
Kaftan
Syahrini
Dilihat dari penjelasan
awal bahwa penjual baju mempunyai cara tersendiri untuk membuat klasifikasi.
Mereka juga menggunakan banyak cara untuk promosi.
Diantaranya menggunakan
kepopuleran Syahrini yang sukses membranding diri. Melihat Syahrini memakai kaftan dalam suatu kesempatan yang
dipublikasikan, maka ramailah para penjual pakaian muslim menamai jualannya
dengan kaftan Syahrini.
![]() |
source: okezone.com |
Baca juga:
Apakah cara ini ampuh
menjaring pembeli? Bisa jadi ya? Syahrini
yang punya followers 28 juta lebih ini mungkin mampu meyakinkan loversnya agar
memakai model baju yang sama dengan yang dikenakannya. Selebihnya, konsumen
beli jika suka, nggak peduli baju yang dibelinya mirip dengan yang
dikenakan Syahrini.
Gamis
Ashanty
Seperti
halnya Syahrini, Ashanty pun tak kalah populer. Walau followers instagramnya
dibawah Syahrini, yaitu 18 juta, istri
Anang Hermansyah ini memiliki segmennya tersendiri. Sehingga tak heran
kemunculannya bersama Aurel dengan memakai baju gamis yang senada, langsung
disambar penjual pakaian muslim yang sepakat menamai barng dagangannya dengan
“Gamis Ashanty”. Aurelnya dicuekin.
![]() |
source: dream.co.id |
Yang
dimaksud gamis Ashanty sebetulnya hanya selembar kain yang dilipat dua.
Kemudian dijahit kiri kanan dengan menyisakan lubang untuk lengan. Sejumput
kain di bagian tengah diambil, ditarik ke atas dan dijahit. Asesoris yang
ditambahkan bisa berupa lingkaran kain brokat atau renda seperti gambar paling
atas.
Yang
pasti asesoris wajib hukumnya bagi gamis dan kaftan yang hendak digunakan
berlebaran atau ke pesta. Tanpa asesoris, pakaian muslimah ini kehilangan
kemewahannya. Sehingga aman dipakai ke pasar atau kegiatan seputar rumah.
Tunik
Korea
Selain nama artis, demam
Korea juga menjadi alasan penjual menamai barang dagangannya dengan gamis Korea
atau tunik Korea. Juga ada beberapa pertimbangan lain:
·
Menggunakan bahan jersey, yang pastinya
berbeda dengan kaftan Syahrini dan gamis Cleopatra yang dibuat dari campuran
katun, polyester, bahkan sutera. Jersey atau lebih akrab dengan sebutan bahan
kaos, memang identik dengan K pop.
![]() |
source: elevania.com |
·
Cutting tunik/gamis meniru pakaian khas Korea yaitu hanbok. Nampaknya
drama Korea berlatar belakang kerajaan
sangat mempengaruhi model ini. Berbeda dengan kaftan Syahrini dan gamis
Ashanty yang menyasar ibu usia 30 tahun hingga lebih tua. Tunik Korea banyak
ditujukan untuk kaum muslimah muda yang
fashionable.
Baju kelelawar
Bicara
tunik, tak lengkap tanpa menyinggung model kelelawar. Yaitu selembar kain yang
dilipat dan dijahit sekitar lengan, memanjang hingga ke bawah. Ukuran kain bisa
hanya menutup pinggul dan paha. Bisa juga hingga menyapu lantai.
![]() |
source: pakaiammuslim.info |
Di
Indonesia, model baju seperti ini awalnya hanya berlaku untuk daster batik.
Namun kini sudah merambah hingga baju bepergian dan baju pesta. Bahkan kain brokat
pun dijahit model kelelawar. Cara paling praktis dan mudah yang bikin penjahit
baju kehilangan pesanan.
Apa kata desainer?
Menyikapi
kreativitas perancang model, amatir maupun profesional, hingga muncul pakaian
yang diminati konsumen, dan pada
akhirnya mempengaruhi pasar pakaian
muslim. Tak berlebihan jika kita dengar apa kata desainer. Karena 3 elemen ini
saling mempengaruhi, yaitu konsumen, pasar dan desainer.
Dikutip
dari Wolipop Detik.com, desainer ternama Hannie Hananto mengatakan dari tahun ke tahun potongan busana muslim memang tidak berubah
jauh. Potongan kaftan misalnya, meski tak selalu dipakai tapi akan ada momen
tertentu di mana kaftan akan dipakai yaitu saat idul fitri.
Perbedaan ada pada permainan warna. Di tahun 2019 tema besar yang diangkat adalah science
fiction.
"Warna pop art akan bergeser.
Warna-warna galaksi, bintang, itu akan banyak dipakai misalnya warna silver,
hitam, biru dongker, mungkin juga hologram. Arahnya lebih ke futuristik,"
tutur Hannie Hananto
Semesta akan memberikan banyak
inspirasi kepada para desainer, tak hanya warna tapi mungkin juga bentuk dan
siluet.
Corak
kain printing yang mulai booming pada tahun 2017, diperkirakan akan masih
disukai sepanjang tahun 2019. Tak hanya hijab atau pattern scarf saja, juga untuk baju
atau celana, dan pastinya baju model tunik, model yang tak lekang oleh zaman.
Senangnya
dimanjakan! Sebagai muslimah yang
berhijab dan harus memakai baju sesuai syariat Islam, rasanya senang sekali
memiliki banyak pilihan. Karena busana, termasuk model tunik, dibutuhkan
perempuan untuk menambah point, bahwa dirinya menghargai tubuhnya, hingga
akhirnya kepercayaan diripun meningkat.
Lucu kaftan dan tuniknya, tapi saya lebih suka yang simple sih, yang ala Korea itu lebih bagus.
ReplyDeleteSaya paling bete pakai baju yang ada manik2nya itu, bikin gatal hahaha
aku tim gamis Ambu, kurang suka sama tunik karena keliatan boncelnya gitu sih hahhaa tapi padahal mah sami mwaon ya cuman beda panjangnya doang :p
ReplyDeleteAku kok ga mau pilih semua ya?? Pakaianku cuma jilbab (pakaian yg menjulur ke seluruh tubuh) itu ada sih yg fungsi dan modelnya spt jilbab. Tapi menurutku terlalu wow.. hehe :)
ReplyDeleteOwalah, aku baru tau kalo zaman Cleopatra cara pake bajunya gitu... Tapi beliau Ratu yg sangat sensasional sekaligus inspiratif ya, sampe sekarang aja masih ada model bajunya hihi
ReplyDeleteSuka tunik dan gamis kedua duanya. Tapi sebenarnya lebih suka tunik sih lebih cekatan akunya
ReplyDeleteKata siapa wanita muslim tidak bisa bergaya ya? Dengan berbagai pilihan model gamis dan tunik, semua bisa tampil cantik dan trendy
ReplyDeleteAmbu...
ReplyDeleteAku suka banget penjabaran mengenai sejarah tunik.
Jadi ada gambaran kalau tren itu selalu berulang, bahkan dari jaman Romawi yaa, Ambu.
Kalau untuk pemuka agama, tuniknya seperti apa, Ambu?
Aku sebenarnya suka banget liat kaftan tu..tp ga berani pkenya karena suamiku jg ga suka sih hehe..
ReplyDeleteDari tahun 2021 aku suka bangat kaftan sampai2 tahun kmrin lebaran aku pakai kaftan, tahun ini niat mau pakai kaftan lagi pengen deh kya punya aurel, tpi aku ga tau beli nya di mana,,,emm kira2 di mall ada ga ya???,,,soalnya saya cari di shopee gak ada pngn cari di mall siapa tau ada atau nggak di butik2
ReplyDelete