![]() |
sumber: hipwee.com |
Sekian
menit usai Syahrini mengunggah vlog our
engagement nya dengan Reino Barack,
terjadi hujan likes. Tak kurang dari 9,4 juta lambang love di awal penayangan,
kini mencapai 17, 9 juta likes.
Coba
bandingkan dengan selebriti lain, dengan kasus kurang lebih serupa. Jauh banget
bukan?
Jutaan
vote yang diraup Syahrini merupakan hasil dari keapikan team managemennya
menyusun personal branding. Secara bertahap mereka membangun image Syahrini
yang glamour, cantik, mewah sekaligus misterius. Sehingga setiap unggahan
instagramnya ditunggu. Baik oleh pengagum maupun pembencinya. Mediapun tanpa
segan membuat tulisan tentang sisik melik Syahrini.
Jika
tingkah polah Syahrini dalam menjalankan profesinya mendapat sorotan, apalagi
pernikahannya. Dan ini ngga ada hubungannya dengan target endorse resepsi
pernikahan seperti yang banyak digunjingkan. Big No! Endorse cuma bonus. Target
utamanya adalah meningkatkan nilai tawar
Syahrini, sehingga bisa mematok nilai kontrak tinggi. Berimbas pada
bisnis Syahrini lainnya seperti parfum dan snack.
Keberhasilan
Syahrini membangun personal brandingnya bisa menjadi contoh setiap diskusi yang
berkaitan dengan topik ini. Termasuk ketika Katarasa menggelar event “Personal
Branding dan Etika Blogger” di Coffee Toffee Jalan Surapati tanggal 12 Maret 2019.
![]() |
Erry Andriyati (bibiteliti.com) sukses dengan branding K-Dramanya |
Karena
itu Katarasa memilih topik ini, yang dibawakan dengan cair dan renyah oleh
Nurma Larasati (“Personal Branding”).
Sedangkan Erry Andriyati yang terkenal dengan ulasan drama Koreanya, mengajak
peserta ngobrol tentang “Etika Blogger”.
Bisa
dilihat bahwa pengguna internet serta sosial media di Indonesia pada tahun 2019
telah mencapai 150 juta orang. Pastinya akan terus bertambah seiring manfaat
yang begitu besar yang diperoleh penggunanya. Sehingga pengguna harus semakin
cerdas karena persaingan semakin sengit.
“Ah,
aku sih ngga mau jualan. Mau kerja kantoran aja”.
Eits,
hari gini, jejak digital kamu diilihat oleh team penerima karyawan baru lho. Kemajuan
teknologi membantu mereka melacak personality seseorang. Mereka nggak mau
kecolongan mempekerjakan orang yang berkepribadian buruk. Jadi hati-hatilah dalam mengunggah, menulis
status dan berkomentar di media sosial. Disengaja atau tidak, apapun yang kamu
lakukan merupakan branding yang melekat.
“Branding adalah apa yang orang katakan tentang Anda ketika Anda tidak ada di ruangan itu. Semua orang memiliki personal brand, baik sengaja membangunnya atau tidak. Ada saatnya orang-orang akan membicarakan Anda.”
Oke,
siap membranding diri? Atau sekedar ingin tahu? Yuk, kita kupas tuntas
langkah-langkahnya.
Siapa
Anda? Apa passion Anda?
Apa
yang telah dilakukan Syahrini dengan team manajemennya belum tentu dapat
diimplementasikan pada artis lain. Sebelum membranding diri, pastilah mereka
sudah berdiskusi, apa yang disukai Syahrini, apa yang mampu/tidak mampu
dilakukan. Apakah bisa konsisten atau tidak.
Penentuan
dan pembentukan branding ini terus melekat hingga akhir hayat. Jika diperhatian
dengan cermat, ada perubahan yang terjadi pada Syahrini. Di awal kemunculannya
berbeda dengan sekarang, namun target brandingnya tetap sama.
Selain
Syahrini, ada Youtuber yang sukses
membranding diri dalam dunia kecantikan yaitu Vindy atau “Ini Vindy”. Youtuber 1,2 juta subscriber ini
memiliki cara menyapa yang unik. Walau berbeda dibanding beberapa tahun lalu. Logat Ngalamnya yang kental tetap menjadi ciri khas. Termasuk konsistensi topik yang sesuai passionnya, yaitu merias wajah.
![]() |
Ini Vindy, sumber idntimes.com |
Bangun profil
Anda
Banyak
platform yang bisa digunakan dalam membangun branding. Jika Syahrini membranding
diri melalui instagramnya, Vindy, dengan dengan Youtube, maka seorang blogger
diharapkan bisa membangun branding positif melalui blognya.
Media
sosial tentunya juga harus digarap. Karena blog dan media sosial bak mata uang
dengan dua sisi. Publik yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Anda bisa
membuka blog melalui link yang disebar
melalui media sosial.
Ingin
punya audience setia? Temukan ciri khas personal yang bisa menjadi branding
Anda. Kemudian kelola agar audience Anda selalu merujuk medsos/blog Anda
sebagai acuan.
Mengukur Dampak
Personal Branding
Setelah
berusaha membangun personal branding, pastinya ingin mengetahui sejah mana
keberhasilannya. Rebecca Horan, ahli Brand Strategist di Rebecca Horan
Consulting LLC memberi 3 indikator untuk mengukurnya:
1. Orang- orang Mempercayaimu
Dampak
selalu menampilkan kehidupan glamour membuat pemberi job menilai bahwa Syahrini
bukan penampil yang ecek-ecek. Show akan berlangsung meriah nan elegan, nggak
ngampung.
Juga
Vindy yang setia mengunggah tutorial menghias diri dengan beragam merk.
Audience akan membuka channel Youtube Ini Vindy untuk mencari referensi yang
dibutuhkan.
Walaupun tidak sekonsisten kedua influencer di
atas, tanpa sadar sayapun membangun branding sebagai pengelola sampah. Sehingga sering banget mendapat job sebagai
pemateri. Lumayan kan? ^^
2. Lulus Test “Google”
Cobalah gugling namamu, apa yang kamu temukan?
Kemungkinan terdapat 4 hal ini:
a. Tidak ada,
b. Tautan ke sekitar 100 orang acak lainnya
dengan nama yang sama (beberapa di antaranya, mungkin nama/sesuatu yang buruk),
c. Beberapa hal yang membuat ngeri di masa
lalumu
d. Konten yang menunjukkan pengetahuanmu dan
relevan dengan industri dan minatmu.
Kemungkinan a-c menunjukkan kamu tidak pernah
membangun personal branding dengan benar.
Personal branding dikatakan berhasil jika kamu sering
membuat dan berbagi konten yang menunjukkan keahlianmu dalam kompetisi
branding. Sehingga memudahkan calon perekrut kerja atau klien ketika mereka
meng-Google namamu.
3. Dikenal Karena Sesuatu Yang
Spesifik
Apa
yang terbayang ketika nama Syahrini disebut? Cantik, berbalut busana dan
asesories branded serta sering mendesah manja? Kriteria yang dimiliki Syahrini
memudahkan pemberi job menemukan sosok yang dibutuhkan. Ada ribuan selebriti/penyanyi
di dunia hiburan lho. Tanpa personal branding yang sukses, siap-siap kelaut aje
karena sepi job.
Personal
branding yang kuat, unik dan konsisten membuat kamu menonjol yang berdampak
pada peluang job yang sesuai dengan keahlian dan minat. Dan pastinya lebih
menyenangkan mengerjakan hal yang sesuai minat dibanding sebaliknya.
![]() |
personil Katarasa dan narsum Personal Branding |
Membangun
personal branding pastinya ngga semudah mengucap dan menuliskannya. Tapi jika mengingat hasil yang
bakal diraup, rasanya sepadan kok.
Karena
itu, saya sering greget ngelihat calon anggota legislatif yang asal memasang
spanduk di jalan raya. Spanduk tersebut bergambar dirinya, bertuliskan “Pilihlah
Aku”.
Mencoblos
nomor mereka bak memilih kucing dalam karung. Serba gak jelas.
Akhir
kata, terimakasih Katarasa atas gelaran event keren nan bermanfaat ini. Yang
berlangsung dengan dukungan :
#coffeetoffeegasibu
#takafulkeluarga
#Jdid
#putriayutradisionalmasker
Selalu sukses ya
Penting banget menjaga etika ketika menulis status di medsos atau membuat konten di blog ya Mba.. Kalau sbg blogger bisa menjaga etika maka akan meningkatkan performa dan branding juga ya..
ReplyDeletePenting banget menjaga etika ketika menulis status di medsos atau membuat konten di blog ya Mba.. Kalau sbg blogger bisa menjaga etika maka akan meningkatkan performa dan branding juga ya..
ReplyDeleteMembangun personal branding perlu, kadang jejak digital itu kejam... Jadinya pengen nyari postingan masa lalu ngecek satu-satu gitu kalau bisa dihapusin 🤣
ReplyDeleteduh habis baca ini jadi mikir, seperti apa aku membangun personal branding selama ini. terima kasih ilmunya mbak. semoga setelah ini bisa lebih serius membranding diri
ReplyDeletepersonal branding ini masih PR buatku, karena aku masih belum menemukan branding diri sendiri :D
ReplyDeleteSoal personal branding ini yang paling sulit menurutku. Makasih sharingnya, Ambu
ReplyDeleteseru ya acara. Membangun personal branding itu tidak semudah yang dibayangkan.Butuh waktu dan proses panjang
ReplyDeleteOh my goodness! Ashiaaaaaap. Jawaban dari satu artikel yang bikin aku semangat mulai ngebranding diri as a blogger. Embuh, kira-kira apa yang bisa aku tonjolkan kepada khalayak. Wakakak. But, ini bener2 bikin aku nggak bisa tidur malam ini. Terngiang-ngiang sangat2. Thanks kakak! love so much this article. <3<3
ReplyDeleteLepas dari pro kontranya, Syahrini emang keren mem-branding dirinya
ReplyDeletewah mantep sekali bu
ReplyDeletesaya jadi banyak belajar
memang ebnar sekali
menjadi berbeda, namun tetap positif penting di era digital ini
pas banget nih kaak. mksih infonya. masih belajar bener nih. malahan masih banyak yang pengen dipelajarin lagi.
ReplyDeletePersonal branding buat aku rasanya masih jauuuhh sekali, huhuhu
ReplyDeleteWaaah Penjelasannya detail tp nyamankeun euy. Thanks mbak. Lg memahami sndri apa yg bisa ditunjukkan atas kelebihan diri yg blm jelas punya kelebihan apanya.
ReplyDeleteDan aku pun kini masih bingung personal branding macam apa yang ingin aku angkat hihihi.... Tapi tetap berusaha untuk ke arah sana meski pelan-pelan
ReplyDeleteWah tulisannya keren beud mbak. Jadi tercerahkan masalah personal branding. Iya sih, saya aja masih bgug cari "khasnya saya" yg bikin orang jadi tahu bahwa ini saya.kadang ada rasa malu/ragu juga. Jadi ya ngambang2 gini. Hihi...
ReplyDeletePersonal branding suahrini itu emang keren banget sih. Jadi inget pas pertama post foto teaser nikahannya, banuak banget yang ngelove. Keren.
ReplyDeleteDan makin ke sini makin perlu personal branding dengan aura positif, jadi perlu belajar dan bangun branding dengan jejak digital yang baik buat blogger. Makasii udah cerita ya Kakaa:)
ReplyDeleteAsyik banget ya Bunda bisa hadir di acara yang diisi Bibi Erry. Saya yang masih PR ya dikenal karena sesuatu yang spesifik. Masih random aja hehe
ReplyDeleteBetul banget personal branding sangat penting sekali. Jika memanfaatkan sosial media dengan baik.
ReplyDeleteSalam,
www.kidalnarsis.com
Betul banget personal branding sangat penting sekali. Jika memanfaatkan sosial media dengan baik.
ReplyDeleteSalam,
www.kidalnarsis.com
Nah kita sebagai orang yg berkecimpung didunia digital memang harusnya selalu ngepost atau komen dengan positif, karena hal itu mempengaruhi ersonal branfing kita hhe
ReplyDeletewahh jadi pengen ketik nama sendiri di Google...heheh semoga yang muncul yang baik2 yak... TFS kak. .
ReplyDeleteAmbu, terima kasih untuk sharingnya. Aku jadi bisa baca2 lagi. Soalnya waktu tu ak nggak bisa datang :(
ReplyDeleteAku masih cari personal brandingku :(