sumber: icfal.com.au |
Pingin ibadah ke tanah
suci?
Mayoritas pasti menjawab
“pingin”, Justru rada aneh jika ada yang bilang: “ga mau!”
Tapi jujur deh, selain bilang pingin, udah punya persiapan belum?
Hehehe walau malu, saya akui belum. Padahal mau berpergian jarak dekat seperti
Bandung – Jakarta aja pastinya bikin persiapan seabrek. Mau naik apa, mau bawa
baju berapa, jangan lupa bawa ini, itu ... isi listpun panjang berderet-deret.
Bagaimana isi list berhaji? Jangan cuma
titip doa lewat teman yang mau berangkat
ke tanah suci, kemudian mengira bisa sim salabim .... sampai!
Allah pasti akan bilang:
“Ta’uuk ye, usaha dong, usaha”.
Hehehehe ..... iya
Allah, maapin saya atuh. #tutupmuka
Jika ngga ada usaha, ya
jelas bakal ditegur. Udah mah jauh, kuotanyapun terbatas, harus menunggu
10 – 15 tahun sebelum saatnya berangkat.
Nah, waktu tunggu yang
lama ini juga bikin saya ragu. Duh, nyampe ngga ya? Jangan-jangan udah tutup
mata selamanya sebelum berangkat. Beruntung ada tausiah ustaz Aam Amirudin yang menyunting ayat
berikut:
وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allâh dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allâh. dan adalah Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [An-Nisa’/4:100]
Baru niat dan
memulai persiapan aja udah dicatat malaikat, buat apa meragu? Terlebih sebagai muslim kita diwajibkan untuk
berusaha dengan keras, cerdas, tuntas dan ikhlas.
Jadi, hayuk ah kita
mulai menimbun bekal. Apa aja?
Bekal
fisik
sumber: ummah.co.ke |
Jika ada yang saya
sesali di masa lalu, itu adalah tidak menggunakan usia muda untuk berangkat ke Tanah Suci. Di saat tubuh
masih bugar. Jarang sakit. Alasannya selalu karena anak-anak masih kecil.
Padahal ada orang tua dan kerabat bisa
dimintai tolong untuk menjaga mereka.
Sesal kemudian tidak
berguna. Saya tetapkan untuk tidak menunggu lagi. Saatnya berhaji, saatnya
membuat serangkaian persiapan. Saya mulai menerapkan pola hidup sehat. Menghindari
gorengan, hanya mengonsumsi makanan
sehat, tinggi protein, serat dan vitamin. Setiap hari 30 menit berolah raga,
agar stamina terjaga dan mampu melontar jumroh jika saatnya tiba.
Bekal
mental
sumber: crcc.usc.edu |
Banyak sekali muslim
yang bertubuh bugar dan cukup materinya, tapi tak tergerak hatinya untuk
berangkat ke Tanah Suci. Merasa belum terpanggil? Jawaban klise ini sering saya
dengar.
Buah dari ketekunan saya
mengikuti pengajian demi pengajian dan mendengarkan siaran streaming ustaz Aam Amirudin adalah “Menunaikan ibadah haji
itu hukumnya wajib bagi yang mampu. Kedudukannya sama dengan syahadat, salat,
zakat dan puasa. Tidak melaksanakannya berarti berbuat dosa”.
Dan saya termasuk mampu
dong ya. Tidak lagi merisaukan besok makan apa. Baju, walaupun sederhana,
cukuplah sebagai busana muslimah sehari-hari.
Juga papan, saya ngga
lagi kehujanan dan kepanasan.
Asalkan mau berhemat,
dan ngga tergoda sepatu serta baju baru :D
:D ..., maka insyaallah bakal terkumpul.
Aih, semangat!
Berapa sih biaya yang
dibutuhkan un tuk menunaikan ibadah haji reguler? Hasil searching
menjawab, ternyata tergantung embarkasinya.
Pada tahun 2018, BPIH yang terendah berlaku untuk embarkasi Aceh, yakni
Rp31,09 juta. Sedangkan yang tertinggi berlaku untuk embarkasi Lombok, yakni
Rp38,79 juta.
Mereka yang berangkat ke
Tanah Suci tahun ini sudah menyetor bertahun-tahun yang lalu untuk mendapatkan
Nomor Porsi Haji. Tahun ini, mereka yang ingin menunaikan ibadah haji harus membayar
setoran awal sebesar Rp25 juta. Sisanya? Ditentukan kemudian oleh Pemerintah
Indonesia. Yang pasti lebih tinggi dari nilai BPIH sekarang. Sesuai kurs dollar
dan perubahan lainnya. Dengan kata lain, semakin ditunda, BPIH yang harus saya
setor semakin tinggi.
Ihik tergiur banget.
Tapi ... saya ngga berani. Takut nggak mampu bayar karena anggaran biaya
pindidikan anak-anak lumayan besar.
Sekarang BSM ternyata
nggak membiayai lagi ibadah haji. Mungkin terlalu ribet. Mereka hanya
menyediakan fasilitas umroh. Customer servicenya menyarankan tabungan berjangka jika mau menabung untuk
biaya ke tanah suci.
Sementara oke dulu, tapi
bukan tabungan berjangka, hanya tabungan biasa, karena saya masih penasaran
mencari lembaga keuangan yang bisa membiayai ibadah haji. Dari hasil searching,
sementara ini ada 2 yaitu Danamon Syariah dan Pegadaian Syariah.
Danamon
Syariah
Berbeda dengan BSM yang
memiliki management terpisah dengan Bank Mandiri, Danamon syariah bersatu
dengan Danamon konvensional. Seperti yang saya kunjungi, mereka beroperasi dalam satu gedung heritage
yang terletak di seberang Balai Kota
Bandung.
Sayangnya, customer
service Bank Danamon Syariah sedang tidak berada di tempat, tugasnya diganti
petugas Danamon konvensional. Namun dia menjelaskan secara rinci kok. Walau
harus bolak balik masuk untuk bertanya ke leadernya (mungkin). J
Ngga papa sih, yang
penting ramah dan informatif ya?
Ternyata ada 2 jenis
rekening tabungan jemaah haji, yaitu:
1.
Rekening
Tabungan Jemaah Haji (RTJH)
Merupakan tabungan
dengan prinsip Syariah titipan (Wadiah) dengan minimum setoran awal Rp
25.000.000 yang akan memberikan
kepastian Nomor Porsi Haji karena terkoneksi dengan Sistem Komputerisasi
Haji Terpadu (SISKOHAT) Kemeterian Agama RI.
Nasabah kemudian
menabung untuk memenuhi selisih antara BPIH dan setoran awal. Asyiknya layanan ini memiliki banyak
kelebihan:
·
Gratis biaya administrasi bulanan.
·
Gratis biaya penutupan rekening.
·
Kemudahan melakukan pendaftaran haji di
seluruh cabang Danamon berlogo iB,
sesuai wilayah domisili.
·
Gratis biaya tarik tunai ATM melalui
jaringan Mastercard Electronic di Arab Saudi.
Selain semua manfaat
tersebut, yang lainnya sama seperti
tabungan konvensional lain. Yaitu bisa digunakan tarik tunai di jaringan ATM
Danamon dan ATM Bersama. Serta berfungsi
sebagai kartu debit untuk pembelanjaan di merchant berlogo Mastercard
Electronic.
2.
Tabungan
Rencana Haji iB
Bagaimana jika belum
memiliki dana sebesar Rp 25 juta? Tabungan Rencana Haji iB jawabannya. Merupakan
tabungan dengan prinsip Syariah bagi hasil (Mudharabah) dalam mata uang Rupiah.
Mirip dengan tabungan
berjangka yang ditawarkan oleh Bank Syariah mandiri, serta banyak ditemukan
pada bank konvensional, Tabungan Rencana Haji iB mengajak kita untuk berhitung.
Berapa rupiah per
bulannya bisa kita sisihkan untuk memenuhi setoran rutin yang berkisar Rp 300.000
– Rp 5.000.000.? Tentunya semakin besar
jumlah setoran rutin, pastinya akan semakin dekat mendapat Nomor Porsi Haji.
Yang menarik dari
tabungan ini, nasabah akan mendapat SMS
notifikasi jika saldo tabungan telah cukup untuk melakukan setoran awal Rp
25.000.000. Kelebihan lain dari Tabungan Rencana Haji iB:
·
Gratis biaya administrasi bulanan.
·
Gratis biaya gagal debit.
·
Gratis biaya penutupan rekening sebelum
jatuh tempo
·
Gratis asuransi jiwa syariah bersama PT
Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
·
Mudah. Setoran rutin bulanan didebet
otomatis dari rekening sumber ke rekening Tabungan Rencana Haji iB.
Bagaimana jika nasabah
meninggal dunia sebelum berangkat ke tanah suci? Pastinya tabungan akan
diberikan pada ahli waris. Tapi tidak dalam bentuk Nomor Porsi Haji. Jika si
ahli waris akan menggunakan uang tersebut untuk ibadah haji, dia harus
mendaftar dan mendapatkan Nomor Porsi Haji yang baru.
Pegadaian
Syariah
Pegadaian
Syariah sebagai Lembaga Keuangan Syariah
memiliki produk Arrum Haji bagi mereka
yang membutuhkan pembiayaan ke Tanah Suci Mekah.
Penjelasan
tentang Arrum Haji menyusul ya?
Dari Jateng untuk tahun ini biayanya sekitar 35juta.
ReplyDeleteDari Jateng untuk tahun ini biayanya sekitar 35juta.
ReplyDeleteWah, makasih infonya... Dulu orang tua saya kalau ga salah nabungnya di bjb...
ReplyDeletewah semoga bisa segera dimudahkan, mau kesanaa..aminn
ReplyDeleteInsyaAllah kalo ada rejekinya pengen banget bisa pergi haji selagi muda (fisik masih kuat dan niat sdh mantap)..aamiin
ReplyDeleteSalah satu cita cita yg blm bisa adalah mengajak ibu naik haji...
ReplyDelete3 bekal yang penyiapannya butuh waktu.. semoga bisa kesampaian ke tanah suci
ReplyDeleteLoh pegadaian juga ada untuk haji, aku masih pakai pegadaian buat tabungan emas 😂
ReplyDeleteSemoga ketiga bekal itu dapat segera dilengkapi agar bisa ke tanah suci dan membayar orang tua ke sana. Aamiin
ReplyDeleteAmbu, terima kasih untuk informasinya :)
ReplyDeleteAku juga dari dulu cuma niat doang, nabungnya enggak. Mulai sekarang udah nabung, minimal buat umrah dulu hehehe semoga ga tergoda buat dipake yang lain-lain. Ayo Bu semangat, karena Allah akan memampukan yang niat, bukan ngundang yang mampu aja :)
ReplyDeletelengkap mbak infonya, thank you. mantul pokoknya
ReplyDeletePengin banget bisa naik haji, Teh. Semoga kita semua bisa ya. Amin ya Rabb
ReplyDeleteImpian banget pergi ke tanah suci buat berhaji. Semoga kita semua sampai ke sana. Amiiin....
ReplyDeleteAlhamdulillah ya, sekarang meski biaya umroh atau haji semakin mahal tapi ada bank yang bisa membantu terwujudnya ibadah di tanah suci
ReplyDeleteimpian berhaji juga jadi keinginan besar
ReplyDeletesemoga bisa tercapai dengan tabungan haji danamon
amin...
sebenernya ga ribet ya untuk mempersiapkan tabungan haji, makin cepat makin baik
ReplyDeletePengennya siiiih berhaji di usia muda, Ambuuuu....tapi nabungnya lama, tau-tau udah umur segini belum cukup juga tabungannya....#curcol
ReplyDeleteWah, ini solusi bagus mbak. Danamon Syariah bisa membantu umat untuk mempersiapkan ibadah hajinya dengan lebih mudah ya mbak. Rekomended nih 👍👍
ReplyDeleteSemakin termotivasi untuk berhaji nih...semoga dimudahkan..aamiin...
ReplyDeleteWah,iya nih,aku malah belum ada persiapan apa2. Merasa tersentil banget nih ambu. Makasih ya inspirasinya😊.
ReplyDelete