Curhat Si Ambu
  • Home
  • Kuliner
  • Drama Korea
  • Lifestyle
    • Finance
    • Review
      • Beauty
      • Blogging
      • Fiksi
      • Zerowaste Lifestyle
      • Mualaf's Diary
    • Traveling
    • Healthy
  • Contact Us



Muis bergegas. Di kawasan rumah tinggalnya, Pasirluyu, awan mulai menghitam. Semilir angin mengganti posisi teriknya mentari. Pertanda sebentar lagi hujan akan turun.

Muis  menyeret kaki kirinya yang bengkak. Beberapa hari lalu, ketika sedang mengatur parkir,  kakinya terlindas ban mobil. Beruntung dokter bilang, lukanya tidak serius. Kini, sambil menunggu lukanya sembuh, Muis membantu istrinya mengurus order laundry. Menerima cucian kotor, menyucinya, menjemur kemudian menyetrika.

Bernama asli Suhendar, Muis  mendapat kesempatan berwirausaha melalui program Kampung Berseri Astra (KBA). Muis mendapat  2 perangkat mesin cuci,  penambahan  daya listrik menjadi 2.200 watt, dan pasokan cucian kotor dari 3 bengkel Astra.

Peluang pindah profesi digunakan sebaik-baiknya oleh Muis. Dia sadar, usia membatasinya untuk bekerja serabutan.  Tubuhnya yang mulai menua  membutuhkan istirahat lebih lama dibanding ketika masih berumur 30 tahunan.

Berkat keuletan dan ketekunan Muis,  UKM  “Muis Laundry”  mulai  mengucurkan rupiah. Jika semula hanya sekedar balik modal, sekarang Muis berhasil mengantongi omzet 6 juta rupiah per bulan. Dia juga mampu merenovasi bangunan tempat laundry dan membeli mesin laundry yang baru.
 Jejak Astra di KBA Pasirluyu Bandung,  tidak hanya meliputi kewirausahaan, tapi  juga pendidikan, kesehatan dan lingkungan.

Ada Beasiswa di Rumah Pintar Nuurul Falaah
Selama rentang tahun 2020-2030,  Indonesia akan mendapat bonus demografi berupa jumlah usia angkatan kerja dengan usia 15-64 tahun mencapai 70 persen. Menyikapi berkah ini, pada tahun 2014,  Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) bersama Astra meresmikan  20  rumah pintar di 9 provinsi. Salah satunya adalah Rumah Pintar Nuurul Falaah di KBA Pasirluyu.

Yayat Rustandi, merupakan sosok yang mewakili  Rumah Pintar Nuurul Falaah  dalam peresmian Rumah Pintar di Desa Talagasari, Balaraja, Banten. Dia menjelaskan ada perbedaan antara Rumah Pintar dengan PAUD serta TK yang telah lebih dulu ada. Karena Rumah Pintar memiliki beberapa sentra yaitu:

·         Sentra buku. Buku adalah jendela dunia. Agar anak-anak dan warga bisa melihat dunia di luar Pasirluyu,  Astra menyiapkan 2.000 eksemplar buku berbagai judul.  Dengan harapan, tidak saja menambah wawasan, tapi juga termotivasi untuk berinovasi,  kreatif, mandiri dan berguna untuk bangsa.
·         Sentra bermain dan permainan. Diisi dengan berbagai Alat Permainan Edukatif (APE) bagi anak usia dini agar  semua potensi dan kreativitas serta imajinasi mereka dapat berkembang optimal.
·         Sentra komputer. Beberapa komputer  berjejer rapi di Rumah Pintar  Nuurul Falaah. Siap digunakan. Karena kini komputer bukan lagi barang mewah. Setiap anak wajib mempelajari sejak dini. Bahkan ujian nasional menggunakan komputer.
·         Sentra audio visual/panggung. Setiap tahunnya Rumah Pintar  Nuurul Falaah menyelenggarakan olimpiade agar peserta didik tidak jago kandang. Tapi juga mampu berpidato dan mempresentasikan hasil kretivitasnya.
·         Sentra kriya. Selain bekal akademis, dibutuhkan ketrampilan untuk menciptakan peluang usaha dan peluang  kerja di masyarakat.  Salah satunya adalah ketrampilan menyablon mug, barang yang digalakkan penggunaannya untuk mengurangi air minum dalam kemasan (AMDK).   

Ingin melanjutkan sekolah, tapi tidak mampu. Situasi ini kerap menjadi penyebab rendahnya pendidikan di Indonesia. Melalui yayasannya, Astra menyalurkan beasiswa sesuai rekomendasi para pengurus dan pengajar Rumah Pintar Nuurul Falaah.

Beberapa kriteria seorang anak mendapat beasiswa adalah:
1.        Anak yatim/yatim piatu
2.       Anak tidak mampu
3.       Anak yang tidak mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP)
serta sejumlah persyaratan lain seperti perilaku, ahlak serta nilai rata-rata rapor.

Setiap tahunnya, semakin bertambah banyak  peserta didik di kawasan KBA Pasirluyu yang mendapat beasiswa Astra. Pada tahun 2016, tercatat ada 50 peserta didik, meningkat menjadi 105 pada  2018, meliputi peserta didik Sekolah Dasar (SD) dan  beberapa yang telah kuliah di perguruan tinggi.

Pijat Bayi di Posyandu Nur’Inayah
WHO merilis laporan bahwa di Indonesia terdapat 7,8 juta balita  penderita stunting, dari dari 23 juta balita atau sekitar 35,6 persen. Sebanyak 18,5 persen kategori sangat pendek dan 17,1 persen kategori pendek. Sehingga WHO menetapkan Indonesia sebagai Negara dengan status gizi buruk. (sumber)

Disebabkan kurangnya gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, stunting akan menyebabkan pertumbuhan otak anak yang  tidak optimal sehingga berpengaruh pada kecerdasannya di masa depan.

Untuk mencegah gizi buruk,  di setiap KBA, Astra  mendukung operasional posyandu. Termasuk Posyandu Nur’ Inayah di KBA Pasirluyu  yang mendapat peralatan lengkap, seperti meja, alat penimbang tubuh bayi dan balita. Juga peningkatan kompetensi pengurus posyandu.  

Ketrampilan pengurus Posyandu Nur’ Inayah juga bertambah dengan pijat bayi yang diajarkan pada para ibu. Seperti diketahui manfaat pijat bayi sangatlah banyak, meliputi:
1. Membantu bayi tidur lebih nyenyak.
2. Mengurangi stres pada bayi
3. Memperkuat daya tahan tubuh bayi.
4. Membantu mengatasi rasa sakit.
5. Menguatkan otot
6. Menormalkan produksi hormon.
7. Memperkuat ikatan ibu dan anak.
Diharapkan bayi yang dipijat akan terhindar dari gizi buruk. Karena  penelitian yang dilakukan Touch Research Institute  (sumber) menyebutkan bahwa memijat bayi sejak lahir terbukti mampu menaikkan berat badan bayi  hingga 47%.  Bayi juga menjadi lebih sehat dan responsif.

Vertikultur Untuk Berkebun
Berkebun di lokasi urban seperti KBA Pasirluyu, sungguh tidak mudah. Karena masyarakat urban tidak memiliki wawasan berkebun seperti di pedesaan. Kendala lainnya adalah hampir tidak adanya lahan serta minimnya air untuk menyiram tanaman.

Untuk menyiasati kekurangan tersebut,  dengan bantuan Astra, Yayat Rustandi membangun vertikultur di beberapa area KBA Pasirluyu. Tanaman sayuran dan tanaman hias di tanam dengan media sekam, tanah dan kompos dalam dinding-dinding  vertikultur. Belum maksimal, masih berupa “trial and error” karena baru berusia sebulan. Diharapkan hasil akhirnya tidak saja untuk dikonsumsi tapi juga bisa dijual untuk menambah penghasilan.

Suara Sumbang
“Harusnya perusahaan sebesar Astra memperkerjakan penduduk lulusan SD/SMP yang rumahnya  di sekitar kantor Astra.  Masa cuma terima lulusan sarjana?” kata Ronny, salah seorang warga Pasirluyu.
Suara sumbang kerap muncul, menyertai keberhasilan program. Juga iri dengki yang disebabkan perbedaan persepsi serta terlalu tingginya angan.

Suara-suara sumbang, memang sebaiknya tidak dihiraukan. Selama ada perbedaan persepsi, serentang waktu itulah suara sumbang akan terdengar.

Khusus mengenai usaha peningkatan perekonomian  di KBA Pasirluyu,  apa yang dilakukan  Astra sudah benar, yaitu menebar jala, bukan membagikan ikan. Tujuannya agar warga bisa menangkap ikan sendiri.

Seperti yang terjadi pada Muis, UKM laundry nya telah berkembang dan memberikan nafkah bagi para tetangganya. Salah satunya  menjadi penyetrika baju yang mendapat upah Rp 3.000/kg.

sumber : thejakartapost.com

Sustainable Development Goals
Agar Indonesia berhasil mewujudkan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030. UNDP dalam press release nya mengingatkan bahwa harus terjadi kemitraan antar elemen, yaitu pemerintah, penanam modal, perusahaan, filantropi, masyarakat madani dan akademisi.

Sebagai perusahaan,  Astra membentuk 77 Kampung Berseri  Astra (KBA) yang tersebar di seluruh Indonesia. KBA merupakan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan & Kewirausahaan.

Hasil akhirnya  diharapkan bisa berkontribusi pada  17 capaian  SDGs. Yaitu:
GOAL 1: No Poverty
GOAL 2: Zero Hunger
GOAL 3: Good Health and Well-being
GOAL 4: Quality Education
GOAL 5: Gender Equality
GOAL 6: Clean Water and Sanitation
GOAL 7: Affordable and Clean Energy
GOAL 8: Decent Work and Economic Growth
GOAL 9: Industry, Innovation and Infrastructure
GOAL 10: Reduced Inequality
GOAL 11: Sustainable Cities and Communities
GOAL 12: Responsible Consumption and Production
GOAL 13: Climate Action
GOAL 14: Life Below Water
GOAL 15: Life on Land
GOAL 16: Peace and Justice Strong Institutions
GOAL 17: Partnerships to achieve the Goal

Kontribusi tersebut menjadi bagian upaya nasional mencapai pembangunan berkelanjutan. Sebagai komitmen pemerintah Indonesia yang bersama negara lain bertekad mewujudkan tujuan global yaitu SDGs pada tahun 2030.




source: ippmedia.com



“Setiap tujuh detik, setidaknya ada satu gadis cilik berusia di bawah 15 tahun yang menikah”

Demikian laporan terbaru  Save the Children, kelompok pegiat anak internasional. Penelitian ini menyebutkan gadis-gadis cilik berusia 10 tahun dipaksa untuk menikah dengan pria yang jauh lebih tua di sejumlah negara seperti Afghanistan, Yaman, India dan Somalia. 

Bagaimana dengan di Indonesia?

Pastinya kita belum lupa dengan kasus Syekh Puji, pria 51 tahun yang menikah dengan Lutfiana Ulfa (12 tahun). Walaupun Syekh Puji akhirnya dijebloskan ke penjara karena terbukti melanggar melanggar Pasal 81 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, namun nasib Lutfiana tidak berubah. Tetap menjadi istri Syekh Puji dan  lahir 2 anak dari perkawinan tersebut.

Juga kasus sejoli dari Kecamatan Bantaeng, Sulawesi Selatan, antara anak laki-laki berusia 15 tahun dan perempuan 14 tahun.  Tidak ada satupun dari calon mempelai yang memenuhi syarat minimal usia sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, yaitu 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki.

Kesetaraan gender adalah wujud kesamaan kondisi laki-laki dan perempuan dalam memperoleh hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan.

Dalam talkshow "Kesetaraan Gender dalam Wujudkan Indonesia Sehat" yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, pada 22 Desember 2018  di Savoy Bidakara, Bandung terungkap bahwa pernikahan dini berakibat buruk bagi  perempuan. Yaitu:

·         Organ reproduksi belum siap untuk berhubungan badan  dan  mengandung.  Rongga panggul belum siap menjadi ibu.Kehamilan berisiko mengalami anemia, tekanan darah tinggi. Selain itu anak stunting lebih banyak lahir dari ibu yang hamil di bawah usia 20 tahun
·         Semakin muda usia pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi terkontaminasi virus.
·         Rentan KDRT. Sebanyak  44 persen anak perempuan yang menikah dini mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan tingkat frekuensi tinggi. Sisanya, 56 persen anak perempuan mengalami KDRT dalam frekuensi rendah. 
·         Risiko meninggal. Anak perempuan berusia 10-14 tahun memiliki kemungkinan meninggal lima kali lebih besar, selama kehamilan atau melahirkan, dibandingkan dengan perempuan berusia 20-25 tahun. Sementara itu, anak yang menikah pada usia 15-19 tahun memiliki kemungkinan dua kali lebih besar.
·         Terputusnya akses pendidikan. Pernikahan dini mengakibatkan sang anak perempuan  tidak mampu mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Hanya 5,6 persen anak kawin dini yang masih melanjutkan sekolah setelah kawin.
·         Rentan perceraian. Pasangan yang menikah terlalu muda rentan perceraian dengan berbagai alasan sebagai pemicunya.

Mencegah terjadinya pernikahan dini sungguh tidak mudah. Menurut Plan Indonesia, organisasi kemanusiaan yang fokus pada perlindungan dan pemberdayaan anak,  33,5 persen anak usia 13-18 tahun pernah menikah, dan rata-rata mereka menikah pada usia 15-16 tahun.

Fakta yang  menakutkan!

Membayangkan bagaimana masa depan mereka. Dan apa yang terjadi dengan anak hasil pernikahan dini,  karena sel telur sang gadis cilik belum siap dibuahi juga untuk menjalani proses lanjutan.

Apa solusinya?

Masih dari hasil talk show   "Kesetaraan Gender dalam Wujudkan Indonesia Sehat", terungkap bahwa pemerintah tidak bisa sendiri dalam menyosialisasikan pencegahan pernikahan dini untuk mewujudkan keluarga sehat. Butuh banyak peran.

Peran Pemerintah
Dinas Kesehatan Kota Bandung memiliki beberapa gebrakan,  diantaranya Puskesmas yang memiliki program curhat bersama remaja. Serta kegiatan KEKASIH, akronim dari kendaraan konseling silih asuh. Para remaja bisa curhat pada beberapa konselor yang hadir setiap 2 minggu sekali di Dago Car Free Day dan Taman Dewi Sartika.



Peran Individu
Yoga Andika, pemuda asal Desa Tosari, Pasuruan merupakan salah satu contoh individu  yang bergerak setelah mengetahui ada masalah di masyarakat. Yaitu tingginya angka pernikahan usia dini di desanya.
Penyebabnya adalah minimnya pengetahuan tentang berbagai dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dini. Kegelisahan Yoga berubah menjadi aksi  dengan mewujudkan Posyandu Remaja pada tahun 2015 dan menyasar para remaja usia SMP hingga SMA.

Program yang dimiliki Posyandu Remaja bernama   “Laskar Pencerah”, dengan kegiatan berupa penyuluhan secara berkala mengenai pemberdayaan kesehatan remaja.  Materinya meliputi pengetahuan tentang pernikahan dini, bahaya seks pra-nikah, efek negatif miras dan nikotin, serta budaya hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.

Saat ini sudah berdiri 8  Posyandu Remaja di delapan desa Kecamatan Tosari. Setiap Posyandu  memiliki struktur organisasi,  jadwal rutin bulanan, serta rencana kurikulum komunikasi, informasi, dan edukasi.  Kaderisasi bagi para remaja  juga dilakukan “Laskar Pencerah” agar kegiatan ini  berkelanjutan.

Peran Blogger
Dengan gaya bertutur yang khas, diharapkan blogger bisa menjadi influencer yang efektif. Menyosialisasikan mudaratnya pernikahan dini, terlebih untuk kaum perempuan.

Masyarakat harus mengetahui bukti-bukti bahaya pernikahan dini untuk kesehatan dan banyak lainnya. Juga kenyataan bahwa  pernikahan dini menjadi  salah satu penyebab perceraian.
Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa hasil survey 2017 menunjukkan 89,35 % layanan diakses melalui dunia maya. Dan yang paling mengagetkan 27 % dari 1.000 berita hoax adalah berita kesehatan.

Iya sih banyak banget berita kesehatan bersliweran di WA Grup. Setiap anggota WAG seolah berlomba menyampaikan “berita” baru tanpa menyaringnya terlebih dulu. Jika sudah demikian, tidak hanya blogger yang harus berkepala dingin. Tapi juga semua anggota. Harus berani menegur dan ditegur.
 
Blogger Kesehatan Jawa Barat

sumber: tribunnews.com






source: traveller.com


Libur tlah tiba  .... libur tlah tiba
Hore ... hore ... hore!
Tanpa sadar penggalan lagu Tasya didendangkan ketika akhir tahun menjelang. Ada rangkaian libur Natal dan Tahun Baru. Natal berarti keluarga besar bersenang-senang dengan kue-kue, dan berbagai masakan mewah. Maksud mewah adalah diada-adain, bukan  hidangan harian.

Sedangkan Tahun Baru, hmm ... rasanya langsung tercium deh beragam makanan yang dipanggang.  Ada sate, sosis, ayam bakar, jagung. Apalagi jika pesta bebakaran di pinggir pantai. Ups, di pegunungan juga gapapa. Asal jangan di rumah. Bosen!

Apa? Ngga suka berlibur?

Wah, kalo mau sehat, setiap orang harus meluangkan waktu untuk berlibur lho. Dalam penjelasannya, WHO  menyebutkan bahwa fisik membutuhkan makanan, minuman dan olah raga. 
Sedangkan untuk kesehatan mental, salah satunya dengan berlibur. Penjelasan rinci mengenai pola hidup sehat menurut WHO, bisa dibaca di sini:

Badan Pegal Linu Bukan Pertanda Harus Dipijat

Dikutip dari dailymail, suatu penelitian di Universitas Pittsburgh menemukan kegiatan rekreasi dan liburan  dapat meningkatkan emosi positif secara signifikan. Sedangkan peneliti bidang  imunitas, Prof. Fulvio D’Acquisto  berpendapat suatu lingkungan yang baru dan menyenangkan dapat menstimulasi sistem imun untuk bekerja lebih baik.

Wow, ternyata manfaat liburan ngga hanya agar terhindar dari depresi ya?

Jadi, jangan ragu lagi. Berlibur hukumnya wajib jika ngga mau menzalimi tubuh. Mentang-mentang kesehatan “si mental” ngga kasat mata ya?   ^_^

Ada beberapa destinasi yang saya idamkan.  Yaitu Karimunjawa, Sukabumi, Jogjakarta  dan Surabaya. Karimunjawa, merupakan tujuan pantai indah yang cukup dekat.  Tapi kok waktunya mepet nih. Ngga yakin deh pergi liburan ke tempat asing yang belum disurvey.

Sedangkan Sukabumi, Jogjakarta dan Surabaya, lebih memungkinkan.  Selain udah sering bolak balik kesana, di ketiga kota tersebut ada adik saya.  Cukup booking kereta atau travel, nyampe deh.

Problemnya, saya selalu kesulitan berkeliling kota. Seperti Yogyakarta,  kota tempat keluarga besar berdomisili. Ada rumah warisan ibunda di sini. Jadi  sesampainya di sana ngga ribet cari tempat penginapan lagi.

nasi pecel Malioboro, i'm coming

Tapi masa sih di sana cuma bobo-bobo? Sementara tempat kuliner baru bermunculan. Dan lidah membutuhkan  kuliner lama untuk pengobat rasa kangen. Instagram dipenuhi info kuliner wajib coba  yang mampu bikin mati penasaran.

Destinasi wisata Yogyakarta ngga kalah bikin ngeces. Ada aja cara seorang traveller menguji iman yang pingin berlibur. Seperti kemarin,s eorang teman mengunggah fotonya di facebook. Dia duduk di relung jendela Tamansari,  pemandian putri keraton tempo dulu. Duh, dulu kan jelek banget, ngga keurus. Kok sekarang bagus ngga ketulungan?

#ngiriiiiii

Iyalah, pasti.

Kan bisa minta bantuan saudara?

Idih, ini bukan jaman batu. Sekarang jaman milenial. Suami  istri sibuk, terlebih  anak mereka. Dan saya paling ngga suka ngerepotin. Kalaupun mereka senang hati menolong, kok rasanya punya hutang budi. Susah bayarnya lho.

Beruntung sekarang ada TRAC,  layanan  sewa mobil  yang tersebar di 46 titik di Indonesia.  Cara pesannya gampang banget. Ada reservation call center (021) 87787787 dan WA 081111 77 087.  Terbuka 24 jam per hari dan 7 jam setiap minggunya, alias ngga ada kata libur.

 Atau cukup buka buka web TRAC   kemudian mengisi kolom order. Setelah semua kolom terisi, tekan  book a car. Beres deh. Cukup duduk manis pada hari yang ditentukan, menunggu kendaraan datang.



Sungguh #mantapjiwa   J

Pemesan juga  bisa memilih kendaraan dengan supir atau tanpa supir. Untuk pemesanan tanpa supir, harus menjadi anggota dulu. Iyalah, hari gini gitu lho. Mana usia kendaraan yang disediakan maksimal 3 tahun lho. Agar pengorder mendapat kendaraan yang terbaik ya? Ngga mogok di tengah jalan. Bakal bete deh kalo terjadi  L  

TRAC merupakan bagian dari Astra Company. Wah terjamin pastinya ya? Bukan perusahaan ecek-ecek yang bakal mengecewakan pelanggan.  Seperti pernah saya alami, harga sewa  ngga sesuai kondisi mobil. Duh  pingin nimpuk kerupuk rasanya. Daripada ngomel sepanjang jalan yang bikin ngga nyaman.

Butuh bus untuk reunian sambil wisata? Atau Anda termasuk anggota jamaah majelis taklim yang sering keluar kota untuk bakti  sosial? Atau apapun deh. Ternyata TRAC menyediakan bus juga lho. Lengkap pernak pernik yang dibutuhkan. Perlengkapan karaoke misalnya, bisa banget.
Hehe ..., ngertiin banget kalo orang Indonesia senang banget bernyanyi. Suara fals ngga papa, yang penting tarik manggg :D   :D

Bagaimana cara  menyewa  bus TRAC?  Nah untuk mereka yang berdomisili di jakarta, bisa  menghubungi (021) 2983 5555 . Sedangkan  pemesan di Surabaya,  ke nomor (031) 871 1818 untuk Surabaya. Selain itu bisa kirim  email ke bus@trac.astra.co.id.

Eh tapi di halaman pemesanan juga ada pilihan bus. Hi hi, lupa. :D 

Bagaimana?

Saya sudah berancang-ancang memesan untuk liburan Natal dan Tahun Baru. Karena sssttt..... sedang ada promo lho.  Ini daftarnya:

Syarat dan ketentuannya:
·         Promo ini khusus layanan sewa mobil lepas kunci (selfdrive) untuk Toyota Avanza dan Innova
·         Berlaku di semua cabang TRAC di Indonesia
·         Reservasi hanya dapat dilakukan selama periode 15 Oktober sampai 15 Desember 2018, sedangkan untuk periode pemakaian mobil adalah dari tanggal 1 Desember 2018 sampai 13 Januari 2019
·         Pembayaran harus dilakukan di muka
·         Penambahan hari sewa mobil akan dikenakan harga normal
·         Dikenakan biaya tambahan untuk ekspedisi jika mobil diantarkan kepada penyewa
·         Promo ini tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya
·         Reservasi dapat dilakukan melalui Reservation Call Center (021) 877 877 87 atau chat Whatsapp 081111 77 087

Jadi, hayo tunggu apa lagi ?

Yuk, berlibur agar kesehatan mental terjaga.

source: rcclawrence.com


Sering merasa pegal linu dan  tubuh terasa tidak nyaman?  Solusinya bukan mencari tukang pijat, melainkan harus olah raga. Tentunya oleh raga yang sesuai. Yoga dan senam, merupakan jenis olahraga yang akan membantu tubuh terasa bugar kembali.

Salah kaprah juga terjadi pada pemahaman kondisi “sehat”. Sehat diartikan sebagai tidak sakit batuk, pilek, dan penyakit  yang ditakuti seperti jantung,  kanker, dan stroke.

Padahal  yang namanya sehat ngga sekedar “ngga sakit fisik” tapi juga psikis dan kesejahteraan sosial. Maksudnya, mereka yang mengasingkan diri dari pergaulan sosial termasuk pasien yang harus diobati.

Karena itu  WHO  mendefinisikan sehat sebagai berikut :

 “Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity”.

Dengan semakin majunya teknologi, wawasan mengenai kesehatan dan perubahan sosial rupanya juga perlu di-upgrade ya? Ngga sesederhana masa hidup ortu kita. Iyalah jaman beheula kan belum ada smartphone.

Karena itu untuk  hidup sehat di abad milenial ini , selain pola makan seimbang dan disiplin minum air putih. Juga diperlukan:

1.       Olah Raga
medicalxpress.com

Pernah lihat seseorang yang sedang diet namun tak olah raga? Contoh paling mudah bisa melihat sosok Dewi Hudges pada awal  menjalani “dier kenyang”. Puluhan kg lemak lenyap dari tubuhnya. Sayangnya tidak dibarengi olah raga, sehingga tubuhnya menggelambir.

Seseorang yang rajin berolah raga akan mendapat tubuh yang bugar, tidak mudah merasa nyeri di badan dan  kuman penyakit enggan  datang.

Berolah ragapun ngga perlu  yang ribet dan membutuhkan biaya besar. Cukup dengan senam ringan, berkebun dan yoga, hasilnya langsung terasa. Menurut hellosehat.com, setidaknya ada 9 manfaat yoga, yaitu:
·         Mengatur berat badan.
·         Membantu mencegah dan mengobati beberapa masalah kesehatan seperti penyakit jantung, artritis, asma, dan tekanan darah tinggi.
·         Meningkatkan kesehatan mental dengan mengurangi stres, depresi, dan gangguan tidur.
·         Melancarkan pernapasan.
·         Menguatkan keseimbangan tubuh.
·         Menjaga kebugaran tubuh.
·         Relaksasi dan pemulihan otot setelah olahraga.
·         Meringankan nyeri dan cedera.
·         Membentuk otot.

Saya pingin banget  yoga, namun belum ada tempat terdekat untuk memulai. alasan deh  ^_^ Karena itu masih senam menggunakan aplikasi  dan  senam variasi sendiri dengan lagu dan stopwatch. Dinikmati  aja. Yang penting manfaatnya diperoleh. Iya kan?

2.      Konsumsi herbal
99eyao.com

Walau banyak  cara sehat warisan  nenek moyang yang ditinggalkan. Namun ada kearifan lokal yang sebaiknya malah digalakkan yaitu mengonsumsi herbal. Dengan mengonsumsi ramuan herbal, seseorang  mendapat manfaat preventif agar tidak mudah sakit.  

Dalam seduhan kopi, saya selalu menggunakan rebusan jahe dan kopi untuk menghalau penyakit.  Juga  secara temporer, membuat sendiri minuman kunyit asam yang kaya manfaat. Dikutip dari meramuda.com, manfaatnya adalah.
·         Sebagai detoks tubuh.
·         Mengontrol berat badan.
·         Menghilangkan aroma tubuh yang tak sedap.
·         Ramuan awet muda.
·         Mencegah keputihan.
·         Mengobati anemia.
·         Mengobati diare.
Juga minum sari temulawak. Pernah saya tulis di:
Rahasia Bugar dan Cantik ala Perempuan Keraton

3.      Makanan Rohani

telegraph.co.uk

Setiap berangkat ke pengajian, saya selalu bilang: “pamit ya, mau kulineran rohani”. Karena saya yakin, agar hidup seimbang,  setiap orang wajib menyantap santapan rohani/spiritual.

Sama pentingnya dengan makan secara fisik. Makanan rohani bermanfaat bagi kesehatan spiritual.  WHO menjelaskan makanan rohani seperti:  pendidikan formal/ informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis. Hasil akhirnya hidup  tidak monoton.

4.      Me time

source: avoskin.com

Agar memiliki pikiran positif, setiap orang harus meluangkan waktu untuk “me time”.  Seorang muslim beruntung  memiliki  kewajiban salat 5 waktu,  juga  tafakur dan tadabur.

Bahkan pepatah kuno berbunyi:  “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat” (Men Sana In Corpore Sano). Jadi, untuk mereka yang bukan muslim, luangkan waktu untuk me time, agar kesehatan mental terjaga

5.      Gaul
source: welldoing.org

Kok gaul sih? Iya,gaul atau silaturahmi belum tercantum dalam 4 point di atas. Seseorang bisa saja sendirin  melakukan semua kegiatan. Makan, minum, olah raga, sekolah, ikut pengajian, terlebih  me time . Teknologi komunikasi berkembang dengan pesat, memungkinkan semua hal yang dulu harus dilakukan dengan bertatap muka.

Berkat aplikasi di smartphone, apapun yang diinginkan akan tersedia. Tanpa harus bertemu siapapun,.
Seseorang  juga bisa bekerja, memperoleh honor dan membelanjakannya   dari balik layar gadget.

Namun, mereka tidak bisa mengurus raganya ketika ajal menjelang. Karena itu setiap orang  butuh pergaulan. Minimal dengan tetangga sekitarnya karena merekalah yang akan membantu ketika terjadi hal yang tak menyenangkan. Kriminalitas, bencana dan  membantu penguburan tetangganya.

Nah, itu 5 tips sehat menurut saya.

Bagaimana menurutmu?






Newer Posts Older Posts Home

Pageviews last month

Search This Blog

ABOUT ME



Assalamualaikum, hai saya Maria G Soemitro, mantan chief accounting yang menyukai sisik melik environment, cooking dan drama Korea,  saya bisa dihubungi di : ambu_langit@yahoo.com
Selengkapnya tentang saya bisa klik disini, penghargaan yang saya peroleh ada disini

Pertemanan

Follow by Email

Translate

POPULAR POSTS

  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
  • Dating in the Kitchen, Saat Paman Jatuh Cinta Pada Keponakan
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!

Featured Post

Roti Susu Kental Manis, Gampang Bikinnya Legit Rasanya

    Saya sedang mengudap roti susu kental manis (SKM), lho. Sambil ngetik tulisan ini, ada secangkir kopi kental dan seloyang roti sisir...

Categories

  • lifestyle 193
  • review 111
  • drama korea 78
  • kuliner 74
  • healthy 53
  • blogging 49
  • review kuliner 37
  • finansial 35
  • budaya 26
  • travelling 19
  • Environment 17
  • beauty 14
  • fiksi 14
  • Zero Waste Lifestyle 13
Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Blog Archive

  • ►  2021 (8)
    • ►  January (8)
  • ►  2020 (188)
    • ►  December (11)
    • ►  November (20)
    • ►  October (16)
    • ►  September (17)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (23)
    • ►  April (26)
    • ►  March (19)
    • ►  February (9)
    • ►  January (19)
  • ►  2019 (112)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (6)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (28)
    • ►  April (13)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ▼  2018 (54)
    • ▼  December (4)
      • Di Pasirluyu, Astra Menebar Jala Menuju SDGs 2030
      • Pernikahan Dini, Akibat dan Solusi
      • Trac Datang, Liburan Lancar, Bablas Ribetnya!
      • Badan Pegal Bukan Pertanda Harus Dipijat, Melainka...
    • ►  November (16)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
  • ►  2017 (53)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (6)
    • ►  May (9)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (25)
    • ►  October (1)
    • ►  September (14)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
  • ►  2014 (2)
    • ►  December (2)

SUBSCRIBE & FOLLOW

SUBSCRIBE NEWLETTER

Popular Posts

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
    “Kau adalah kegagalan” “Aku bahkan tak bisa membuangmu” Pernah melihat atau mendengar seorang ibu berkata begitu kejam dengan ...
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
    “Mbak, beli nasi tutug oncomnya ya?” Begitu sapaan Suzy setiap berpapasan di area Taruna Bakti Bandung, lokasi anak-anak saya dan...
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
    “Bakso Bandung enak semua”, kata Azizah Azizah, tetangga sebelah rumah saya di Cigadung.   Baru pulang dari tugasnya berbu...
  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
      “Apa yang bisa membuatmu merasa happy?” Jika saya mendapat pertanyaan tersebut, jawabannya adalah ilmu/wawasan baru. Ilmu/wawasan baru...
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
      Rebecca (Becky) Bloomwood dalam novel Confessions of a Shopaholic yang ditulis Sophie Kinsella, mendapat nasehat dari ayahnya: “Berhemat...

Lifestyle

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates