source : tirto.od |
“Isi hatimu dengan mimpi”
Pernah
merasa mual, usai membaca berita?
Saya
baru saja merasakannya, sesudah membaca ulah RS (14 tahun) dan RG (16 tahun)
yang memperkosa adik perempuannya, NP (5 tahun), kemudian mencekiknya. Tak cukup disitu, ibu
kandung mereka yang mempergoki, malah ikut mencekik dan melakukan persetubuhan
dengan anak kandungnya di depan jenazah NP.
Ya,
mereka melakukan inses!
Tidak
hanya merasa eneg, kepala saya terasa
berat membayangkan betapa kelamnya rumah mereka. Penuh darah dan lendir dosa.
(sumber berita disini )
Kasus
ini memperjelas siapa yang harus disalahkan ketika seorang anak melakukan
tindakan kriminal. Orang tua pastinya. Ketika anak mulai mengintip video porno,
seharusnya si ibu mengajaknya bicara, bukannya malah ikut menonton dan
berlanjut “main” dengan sang anak.
Sudah
kodratnya setiap anak memiliki rasa ingin tahu.
Justru menakutkan jika anak cuek bebek, pasif dan tak peduli dengan
sekitarnya. Menyikapi perubahan anak, orang tua harus arif, memahami sang anak
dan bersama mencari solusinya.
Drama
“Beautiful World” berkisah tentang sekumpulan anak kreatif yang mengekspresikan
tontonannya. Mereka bermain “Avenger” dengan tokoh pilihan, saling serang dan
berfantasi.
Mirip
perang-perangan yang biasa dilakukan hampir semua anak kreatif. Sayangnya Oh Joon-Seok, merasa dirinya lebih unggul, menganggap
diri sebagai ketua yang bisa memainkan teman-temannya sebagai pion. Mirip ketua
gangster yang menginstruksi anak buahnya untuk melakukan tindakan kriminal.
Penyebabnya,
ayah Oh Joon-Seok mendoktrin anaknya bahwa kekuasaan dan harta yang dimiliki orang
tua, mendudukkan Oh Joon-Seok pada posisi lebih unggul. Posisi yang memperbolehkan
bersikap semau gue.
Karena ada orang tua yang akan membereskan masalah yang
timbul.
Tak
pelak, gara-gara campur tangan ortu, kenakalan anak yang sebetulnya bisa
ditolerir, berubah menjadi tindakan kriminal.
Terlebih, selain menutupi
kesalahan anak, ternyata orang tua Oh
Joon-Seok melakukan tindakan melanggar hukum.
Plot
kisah yang berjalan lambat, serba ngedrama, berbelit-belit dan menyayat hati,
rupanya disukai penonton Korea Selatan. Terbukti “Beautiful World” mampu meraih
rating lumayan. Rating semakin meningkat di episode – episode akhir, ketika semakin banyak rahasia terungkap.
Nan Da Reum
sebagai Park Sun-Ho,
anak sulung keluarga Park Moo-Jin. Ayahnya bekerja sebagai guru, sedangkan
ibunya Kang In-Ha, mengelola sebuah toko roti.
Park
Sun-Ho mungkin merupakan sosok pujaan orang tua di seluruh pelosok dunia.
Selalu tersenyum, baik hati, penurut, mengalah pada adik dan teman-temannya. Hingga
suatu tragedi membongkar kenyataan dan mendudukkan semua tokoh pada posisinya
masing –masing.
Kim Hwan Hee sebagai
Park Soo-Ho,
adik Park Sun Hoo yang judes namun diam-diam sangat mencintai kakaknya.
Berkat
keuletan Soo Ho, misteri yang menimpa
kakaknya bisa terpecahkan. Maklum gaulnya anak,
beda banget dengan ortu, ya?
Seo
Dong-Hyun sebagai Oh Joon-Seok, anak tunggal keluarga Oh Jin-Pyo, yang
mendapat doktrin “ “Kesalahan
kamu hanya satu, kamu lahir dari keluarga terpandang"
Ajaran
ayahnya dan tindakan protektif berlebihan dari ibunya, membuat Oh Joon-Seok menjadi anak
yang licik, sombong dan semena-mena.
Ketika Park Sun-Ho menunjukkan
ketertarikan pada seorang anak perempuan, Oh Joon-Seok menjegalnya, membuat si
anak perempuan menyukainya, membiarkan Park Sun Ho terluka.
Padahal
sebelum berkelakuan kebablasan, Oh Joon-Seok pernah mengakui betah berteman dan
tinggal dalam keluarga Park Sun Ho yang hangat.
Cho Yeo-Jeon
sebagai Seo Eun-Joo, ibu kandung Oh Joon-Seok.
Khas seorang ibu yang bertindak impulsif untuk menutupi kesalahan anaknya.
Dia
menduga anaknya berubah menjadi monster, namun kenyataan yang lebih pahit
membuatnya mengambil langkah bijak.
Lee Jae In
sebagai Han Dong-Hee,
sering disebut “hantu” di kelasnya, karena sering memilih diam, tak banyak
bicara. Pengalaman kelam yang membuatnya bersikap demikian.
Hubungan
pertemanan dengan Park Sun Ho, yang dianggapnya teman terbaik, membuat Han Dong
Hee menjadi tokoh kunci pembuka rahasia petaka yang menimpa Park Sun Ho.
Sinopsis Plot
oleh Staf AsianWiki ©
Pasangan
suami istri Park Moo-Jin (Park Hee-Soon) dan Kang In-Ha (Choo Ja-Hyun) hidup
bahagia bersama kedua anak mereka. Park Moo-Jin bekerja sebagai guru sekolah
menengah sedangkan Kang In-Ha mengelola toko roti.
Hingga suatu musibah mengubah kedamaian hidup
mereka. Anak sulung mereka terluka
parah. Menduga ada kekerasan sekolah, Park Moo-Jin dan Kang In-Ha mencoba
mengungkap kebenaran.
Pasangan
lain, Oh Jin-Pyo (Oh Man-Seok) dan Seo Eun-Joo (Cho Yeo-Jeong) berasal dari
keluarga kaya yang sukses. Oh Jin-Pyo mewarisi kekayaan dan menjadi ketua
yayasan sekolah swasta, di tempat anak mereka dan anak keluarga Park Moo Jin
bersekolah.
Mereka
memiliki seorang putra yang membuat masalah. Dengan segala cara, Oh Jin Pyo
berusaha menutupi kelakuan anaknya.
Review
Apa
yang kamu lakukan ketika menduga anakmu membunuh seseorang?
Menutupinya?
Membuat alibi dan menutup jejak agar anakmu terhindar dari tuduhan?
Tindakan
impulsif tersebut dilakukan Seo Eun-Joo, sewaktu mengira anaknya, Oh Joon-Seok
melakukan kejahatan, mendorong Park Sun Ho dari lantai atas gedung sekolahnya.
Bahkan Seo Eun Joo memberi uang pada penjaga sekolah, agar apa yang dilakukannya dirahasiakan.
Bisa
ditebak, akibat tak ada petunjuk, polisi menetapkan apa yang terjadi pada Park
Sun Ho merupakan percobaan bunuh diri. Polisi menduga Park Sun Ho ingin bunuh
diri gara-gara stres, nilai matematikanya anjlok.
Orang
tua Park Sun Ho tentu saja tidak mau menerima dugaan tersebut. Pada hari
terjadinya musibah, mereka sekeluarga berencana melihat bintang jatuh. Sehingga
gak masuk akal banget, anak yang tampak gembira dan antusias, tiba-tiba
mengambil keputusan bunuh diri.
Kasus
Park Sun Ho menunjukkan titik terang ketika ibu Park Sun Ho mendapat kiriman
video pengeroyokan anaknya. Dalam video terlihat jelas Park Sun Ho berulang
kali diserang, dipukul dan disepak oleh 3 orang temannya.
Sayang,
polisi tidak sependapat. Menurut polisi, tidak ada korelasi antara pengeroyokan
dan pembunuhan. Terlebih waktunya berbeda dan 4 orang temannya (termasuk Oh Joon-Seok) mempunyai alibi yang kuat.
Era
digital rupanya memberi banyak solusi. Seperti yang dilakukan Park Soo-Ho, adik
Park Sun Ho yang melacak jejak kakaknya dan menemukan banyak petunjuk.
Ditambah
kesaksian teman Park Sun Ho, yang bernama Han Dong-Hee atau kerap dipanggil
dengan nama ejekan “si hantu” oleh teman-teman sekelasnya, maka terbukti bahwa
Park Sun Ho tidak melakukan bunuh diri.
Sayang,
kesaksian lain muncul. Orang tua Jung Da-Hee, gadis yang sedang ditaksir Park
Sun Hoo, tapi malah selingkuh dengan Oh Joon Seok, mengatakan bahwa Park Sun
Hoo memperkosa anaknya.
Benarkah
si anak ganteng yang alim nan lembut nan penurut seperti Park Sun Hoo sanggup
memperkosa? Jika tidak, apa sih yang sebetulnya terjadi?
Dibuka
dengan plot yang cukup rapat, saya sempat merasa boring ditengah episode.
Penyebabnya expose terus menerus pada ibu kandung Park Sun Hoo yang bolak balik
meratap. Iya sih, orang tua mana yang nggak sedih melihat anaknya terbaring tak
berdaya. Terlebih ada dugaan, anaknya merupakan korban bullying.
Beruntung
ada sosok Park Moo-Jin, ayah Park Sun Hoo yan mengambil keputusan terbaik bagi Oh
Joon Seok. Sangat penting menyelamatkan anak belasan tahun karena masa depannya
masih panjang. Impian untuk menjadi insan berguna masih terbuka luas.
Happy
ending yang melegakan dan membuat penonton tersenyum bahagia.
Profile
Drama: Beautiful World
(literal title)
Revised romanization:
Areumdawoon Sesang
Hangul: 아름다운 세상
Director: Park Chan-Hong
Writer: Kim Ji-Woo
Network: JTBC
Episodes: 16
Release Date: April 5 - May
25, 2019
Runtime: Friday &
Saturdays 23:00
Language: Korean
Country: South Korea
Kl baca review2 gini, saya bakal nyandu juga nonton korea haha
ReplyDeleteMakasih infonya
wah ibu demen serial korea juga ya. Ternyata ada banyak yang bisa dipetik dari sebuah serial ya bu. Dan memang dari serial tersebut memang sering terjadi di dunia nyata juga. Dulu seneng juga sih nonton serial korea, namun karena waktu yang terlalu sibuk jadi ga sempat.
ReplyDeleteDan dari kesimpulan reviewnya saya lihat happy ending ya bu ? saya save dulu judulnya, mana tau weekend nanti bisa juga nonton. Thanks buat reviewnya bu
Astaghfirullah Ambu itu orang tua udah hilang akal sehatnya. Punten Ambu, aku blm pernah nonton drakor tp baca sinopsis ini menarik juga.
ReplyDeleteWow. Seru nih. Pelajaran banget ya buat ortu.. Mendidik anak itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi itu udah ketauan di awal episode pelakunya anak orang kaya itu?
ReplyDeleteEh, itu judulnya pelakunya bukan sang anak kan? Maksudnya pelakunya ortunya? Atau memang anaknya tapi karena didikan ortunya? 😅
ReplyDeleteTampaknya alur ceritanya kelam, ya. Atau cuma kenakalan biasa? Baguslah kalau happy ending
ReplyDeleteBaca paragraf pertama udah bikin mual. duh segitunya dalam keluarga. Moga keluarga kita jauh dari hal tersebut. Aamiin
ReplyDeleteAku hampir ga pernah menonton drama Korea hihihihihi :) Duluuuuuu pernah sekali tuh yg terkenal cerita kakak beradik yang saling jatuh cinta...untungnya ternyata mereka beda orangtua alias anak angkat. Kalau cerita tentang pembunuhan kadang bingung juga ya... apalagi ada kisah pemerkosa si Park Sun Hoo yg alim begini hehehe.
ReplyDeleteNam da reum itu aduh ganteng banget ya ambu karir keartisannya Karen lagi, banyak terima award. Mantap
ReplyDeleteBerat banget ya tanggung jawab orang tua. Bagaimanapun setiap anak terlahir suci. Orangtuanya lah menjadikannya majusi, nasrani, atau Islam. Artinya orangtualah yang menentukan akan menjadi seperti apa kelak.
ReplyDeleteHappy ending, ya? Saya kira Park siapa itu meninggal.
ReplyDeleteMaaf, saya memang agak sulit menghapal nama Korea. Ga tau kenapa. Nonton film Descendent of the Sun juga cuma bisa 8 episode karena tetap tak tahu nama tokohnya dan 3x tertidur padahal nonton streaming. hihihi
Dibuka dengan prolog berita yang tragis sekali. Anak umur 5 tahun diperkosa sama saudaranya sendiri. Setelah itu dibunuh juga dan ibunya juga termasuk pelaku. Na'udzubillaah..
ReplyDeleteDari drakor yang Ambu ulas di atas juga kita bisa petik pelajaran ya, betapa besar perannya orang tua dalam membentuk karakter anak.
Baca openingnya seketika pengen nangis deh ambu. Huhu. Kok ada ya manusia kayak mereka yang melakukan inses dengan ibu kandung sendiri. Gilaaa... huhu.
ReplyDeleteLagi-lagi memang orangtua mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak-anaknya. Semua harus diberikan secara berkecukupan, tidak ada yang berlebihan. Sifat sombong, pemalu, penakut, pendendam, dan lain-lain, lahir dari pembentukan karakter dari orangtua baik langsung dan tidak langsung yang terlalu berlebihan.
ReplyDeleteFilm-film seperti ini bisa memberikan pesan pada orangtua agar anak-anak tidak salah jalan di masa depan.
Kok serem nontonnya, aku suka yg lucu dan romantis klo drakor, hehe
ReplyDeleteSalah satu drama keluarga terbaik di tahun 2019 selain Bad Papa, menurutku Bunda.
ReplyDeleteNggak nyangka, se-dark itu dramanya. Alurnya rapi, emosi pemainnya jelas, tidak banyak clue yang membuat dramanya menjadi misteri, dan benar-benar fokus ke hubungan antara orang tua dan anak
Waduh aku ikutan puyeng dan mual ambu sama berita itu. Kok tega-teganya sih anak usia belasan memperkosa adiknya yang baru lima tahun terus dicekik. Ibunya juga astagfirulloh.
ReplyDelete.
Eh ini drama Beautiful World seru juga sepertinya. Noted mau aku tonton nanti. Penasaran. Oh Jeon Sook jadi licik, sombong dan merasa unggul berarti karena kekayaan dan kekuasaan orang tuanya ya. Drama yang bisa membuka mata nih kalau perilaku anak juga mulanya dari cara asuh orang tua di rumah baru ke lingkungan sekitarnya.
Setiap main kesini dan baca review drakor-nya Ambu, selalu menggelitik hati untuk mulai menontonnya. Duh, perang batin yang harus saya kalahkan dengan dengan jawaban 'tidak'. Trauma saya, Ambu. Takut ga bisa move on. Pernah kejadian soalnya, nonton series Goblin yang begitu mempesona. Aduh! Semua pekerjaan terlantar, saya terpaku dan susah lepas sebelum tamat, haha.
ReplyDeleteSejak itu, saya berperang melawan keinginan hati utk nonton drakor lagi. Takut berulang, habis, drakor memang mempesonah pake banget, yaaa? Hihi.
Aku termasuk penyuka Drakor, tapi gak semua aku lahap sih. Masih milih-milih yang ceritanya menarik aja yang kutonton. Skrang sih masih nyandu sama CLOY 😄
ReplyDeleteAdduuh serem Mbak. Kayaknya gak berani nonton yang beginian deh. Nunggu review yang sweet romance aja akuh. Hahaha.
ReplyDeleteSebenernya bukan bintang jatuh mba. Tapi gerhana bulan yang katanya cuma 3 tahun sekali.
ReplyDelete