When Destiny Brings the Demon, Kala Mahluk Abadi Jatuh Cinta Pada Iblis Cantik

maria-g-soemitro.com

When Destiny Brings the Demon, Kala Mahluk Abadi Jatuh Cinta Pada Iblis Cantik

Pernah mendengar tentang Eugenika? Saya sedang menyimak suatu podcast ketika kata “eugenika” ini muncul. Setelah searching, saya menemukan jawabannya di wiki:

Eugenika adalah filosofi sosial yang berarti memperbaiki ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat. 

Mungkin ini semacam ideologi-nya Adolf Hitler ya? Dia menganggap bangsa Arya (yang berarti 'bangsawan' dalam bahasa mereka sendiri) sebagai ras unggul karena mampu menaklukan bangsa-bangsa lain di berbagai kawasan Eurasia.

Sebagai ras unggul yang pernah menguasai Eurasia, Hitler berpikir dengan memurnikan ras, mereka bisa menguasai dunia. Maka terjadilah holocaust, genosida terhadap sekitar enam juta Yahudi Eropa.

Rupanya konflik tentang darah murni ini memberi ide J. K. Rowling yang menulis serial novel fantasi berjudul “Harry Potter”. Serta pastinya banyak pengarang lainnya, salah satunya adalah Fu Hua (扶华) yang menulis novel "Xiang Shi Zu Xian Shang Xian Yu" (向师祖献上咸鱼) dan diadaptasi menjadi drama China berjudul  “When Destiny Brings the Demon”.

Drama ini berkisah tentang Sima Jiao, satu-satunya klan Sima yang memiliki darah unggulan karena memiliki api spiritual yang dibutuhkan kultivator lainnya. 

Diperankan Arthur Chen dan Wang Ying Lu yang bukan termasuk aktor/aktris papan atas, secara mengejutkan drama ini berhasil meraih rating 8,7 dari Mydramalist, kemudian perlahan turun menjadi 8,6 di akhir episode.

Sebagus itukah? Yuk atuh kita kupas bareng:

Baca juga:

The Immortal Ascension, Perjalanan si Miskin Menuju Keabadian

Feud, Kisah Pasutri Dewa dalam Kelindan Benci tapi Cinta

maria-g-soemitro.com

Arthur Chen sebagai  Sima Jiao

Dingin, kejam dan arogan itulah Sima Jiao, satu-satunya keturunan klan Sima yang masih tersisa. Dia bersikap demikian karena sebagai yatim piatu, sejak bayi sudah ditempa siksaan di di Gunung Sansheng.

Sebagai pemilik garis keturunan Gunung Feng yang murni,  pemimpin Delapan Istana Besar memang sangat mengandalkannya.

Di usia remaja, Sima Jiao bertemu sosok abadi  yang memberinya nama Ci Zang sebagai nama spiritual dengan harapan memiliki kebaikan hati terhadap mahluk hidup dan bisa menyingkirkan niat membunuh.

Tentu saja ada alasannya, sosok abadi tersebut melihat Sima Jiao muda mempunyai kemampuan yang melampaui orang biasa.

Kemampuan yang mampu melenyapkan Istana Abadi Gengcheng dengan kekuatannya sendiri, menjungkir balikkan seluruh dunia kultivasi, serta membantai manusia biasa tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya.

Sosok abadi juga melihat di masa depan, Sima Jiao akan mengubah tanah subur menjadi tanah hangus.  Mengubah dunia yang indah menjadi neraka, menyebabkan kesengsaraan mahluk hidup dan malakukan kejahatan keji.

Untuk mengeremnya, sosok abadi meninggalkan manik mantra di tubuh Sima Jiao. Selain berfungsi sebagai obat, manik mantra bisa menekan aura marah ditubuhnya dan menjernihkan pikirannya.

Apabila keinginan membunuh muncul, maka manik mantra akan mengeluarkan sinyal yang membuat Sima Jiao merasa kesakitan luar biasa.

Untunglah ada secercah harapan, Sima Jiao akan bertemu seseorang. Gadis tersebut bisa mengubah Sima Jiao dan melepaskan manik mantra dari tubuhnya.

maria-g-soemitro.com

Wang Ying Lu sebagai Liao Ting Yan / Shi Yan / Zou Yan

Hanya ingin menjadi orang yang tidak berguna yang cantik, itulah Liao Ting Yan, gadis dari dunia modern yang terpental masuk ke alam fantasi yang hanya dihuni mahluk abadi dan iblis.

Di dunia modern, dia tidak suka berkompetisi untuk kenaikan gaji, dan memilih hidup nyaman dan santai, demikian pula ketika dia harus berangkat ke Gunung Sansheng dan berkompetisi menjadi salah satu gadis yang melayani Sima Jiao.

Sial, dia ternyata terpilih!

Pandangannya berubah setelah hidupnya terancam, demikian pula nyawa Sima Jiao.

maria-g-soemitro.com

Synopsis Drama China When Destiny Brings the Demon 

Para kultivator berkata, akan menyelamatkan dunia

Padahal, mereka menyembunyikan hasrat kotor

Bertahun silam, pemimpin wilayah iblis, You Yan membuat kekacauan. Pertarungan tersebut sangat sengit, hingga membuat bukit dan gunung berubah menjadi dataran luas yang tandus.

Di saat genting, muncul anggota klan Sima yang berhasil menghancurkan You Yan, kemudian memasang pembatas antara dunia kultivator (keabadian) dengan wilayah iblis.

Sejak itu, penghuni wilayah iblis tidak bisa lagi menggunakan api spiritual Istana Abadi Gengchen untuk berlatih.

Tidak demikian dengan kaum kultivator. Menguasai Delapan Istana Besar, mereka diuntungkan dengan keberadaan klan Sima. Klan Sima ditakdirkan hidup abadi. Klan Sima juga berdarah mulia. Malang, kutukan langit membuat anggota klan Sima semakin berkurang.

Hal ini tentu saja membuat risau para pemimpin Delapan Istana Besar. Mereka sangat tergantung pada api spiritual yang dimiliki klan Sima, garis keturunan Gunung Feng yang murni.

Demi keberlangsungan Delapan Istana Besar, mereka memaksa sepasang anggota klan Sima (Sima E dan Sima Shi) menikah dan memiliki banyak keturunan.

Ya,  para pemimpin Delapan Istana Besar menjadi serakah, mereka menjadikan klan Sima sebagai alat pemenuhan kebutuhan akan api spiritual, sehingga menyegel pasangan Sima E dan Sima Shi di Tebing Rusa Putih.

Dalam situasi yang tidak kondusif itulah lahir Sima Jiao. Kelahiran sang bayi disusul pemberontakan kedua orangtuanya karena menolak diperalat Delapan Istana Besar.

Malang, keduanya tewas, membuat Sima Jiao dibesarkan oleh leluhur Yong You dari klan Shi di Gunung Sansheng. Tentunya  dengan cara yang menyiksa karena api spiritualnya dibutuhkan bagi keberlanjutan kaum kultivator.

500 tahun berlalu, Sima Jiao (yang memiliki nama panggilan Leluhur Seperguruan) akan segera menyelesaikan kultivasi tertutupnya. Atau sudah mencapai  tahap tubuh api spiritual.

Tak kurang dari  100 perempuan dikirim Delapan Istana Besar, untuk dipilih melayani Sima Jiao. Di antara mereka ada seorang gadis bernama Liao Ting Yan.

Liao Ting Yan sebetulnya adalah gadis yang terlempar dari era modern. Dia bukan gadis ambisius seperti para perempuan kultivator yang dikirim ke Gunung Sansheng.

Sebagai gadis modern, Liao Ting Yan hanya ingin hidup santai, makan dan tidur tanpa kewajiban yang ribet. Kebetulan sekte pengirim Liao Ting Yan adalah Langit Lembah Suci, salah satu sekte kecil di bawah kepemimpinan Delapan Istana Besar.

Jadi Liao Ting Yan bisa menghilangkan rasa cemas. Toh kehadirannya hanya untuk memenuhi kuota. 

Tak disangka, Liao Ting Yan terpilih! Keberadaannya yang nothing to lose memikat Sima Jiao, bahkan menyuruh tinggal di dekatnya. Hal yang tentu saja tidak disukai Liao Ting Yan.

Liao Ting Yan tidak tahu bahwa Sima Jiao mengetahui fakta bahwa Liao Ting Yan bukan gadis sembarangan. Dia merupakan jelmaan “ikan dingin” dari klan iblis, pemilik tubuh es abadi.

Liao Ting Yan memiliki kemampuan tidak saja menerobos pembatas dunia kultivator dan wilayah iblis, juga membantu Sima Jiao mengatasi keinginan membunuh.

Selama ini sebagai  inang api spiritual, Sima Jiao mengalami siksaan yang luar biasa. Dengan bantuan Liao Ting Yan, dia bisa membebaskan diri dari belenggu Delapan Istana Besar, bahkan mendamaikan kaum kultivator dan kaum iblis. 

maria-g-soemitro.com

Review When Destiny Brings the Demon Chinese Drama

“How many times did they kiss?”

Pertanyaan di atas muncul dari seorang reviewer, membuat saya tertawa dan mencoba menghitung: Berapa kali ya? Hehehe ternyata lumayan banyak untuk drama romansa xianxia.

maria-g-soemitro.com

Namun yang pasti bukan gara-gara adegan kisseu, drama ini berating tinggi. Saya mulai menonton ketika ratingnya masih 8,7/10. 

Bikin penasaran, mengingat drama China “When Destiny Brings the Demon” tidak diperankan aktor papan atas, sekaligus menjadi bukti bahwa nama besar pemeran utama bukan jaminan.

Ini drama kedua saya menonton akting Arthur Chen yang berperan sebagai Sima Jiao. Karakter Sima Jiao mirip perannya dalam drama China “Lighter & Princess, yaitu sosok yang dingin, kesepian dan kerap harus berlaku kejam.

Sedangkan tandemnya Wang Ying Lu berwajah unik, tapi saya suka. Sebelumnya dia berakting sebagai Tang Yi Xun dalam drama China “Twelve Letters” yang juga mendulang rating tinggi.

 Dalam drama ini dia berperan sebagai Liao Ting Yan, gadis modern yang terlempar ke alam fantasi para abadi dan iblis. Dia berhasil memerankan sosok yang cuek tapi lucu, pasif sekaligus lemah, kemudian berubah menjadi kuat yang tidak saja mampu melindungi dirinya, juga orang-orang yang dicintainya.

Keduanya berhasil membangun chemistry yang bagus. Semula bermusuhan, kemudian berubah menjadi pelayan dan majikan, berlanjut menjadi teman dan akhirnya sepasang kekasih. Adegan per adegan berkembang cepat, tetapi tetap masuk akal.

Soundtrack melengkapi cerita dengan mulus, dan tentu saja CGI drama China selalu indah, dan sangat memanjakan mata. Sehingga saya gak paham alasan rating drama ini berkurang menjadi 8,6/10.

Tapi itu emang soal selera. Apa yang bagus menurut saya belum tentu sama dengan orang lain, begitu pula sebaliknya.

Baca juga:

Moonlight Mystique, Perjalanan Menuju Keabadian

Love Between Fairy and Devil, Kisah Cinta Peri Chubby dan Setan Berwajah Ganteng


Profile

Title: When Destiny Brings the Demon

Native Title: 献鱼

Also Known As: Fish Offer , Long for Fish , Offering Fish , Offering Sailed Fish , Offering Salted Fish to Master , Xian Yu , Xiang Shi Zu Xian Shang Xian Yu , 向师祖献上咸鱼 , 向師祖獻上咸魚 , 獻魚

Director: Wen De Guang

Screenwriter: Jin Lu

Genres: Romance, Wuxia, Drama, Fantasy

Type: Drama

Format: Standard Series

Country: China

Episodes: 33

Aired: Aug 16, 2025 - Sep 1, 2025

Original Network: Youku


No comments

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat