Love in the Clouds, Cerita tentang Benci jadi Cinta
Dibalik tontonan yang menghibur ternyata ada korban. Kurang lebih demikian kesimpulan subjektif saya tentang dunia hiburan China, khususnya drachin atau drama China.
Kesimpulan itu saya ambil setelah membaca kisah aktris Zhao Lusi yang jatuh sakit pasca diperlakukan dengan buruk oleh agensinya, serta melihat video short Behind The Scenes (BTS) aktor Hou Ming Hao saat proses syuting.
Sedih banget lihat Hou Ming Hao, aktor ganteng yang mendapat julukan kesayangan “broken angel” nampak capek, tapi tetap harus mengulang-ulang adegan tertentu.
Setelah lihat laman profilenya di Mydramalist, saya baru paham alasannya. Mungkin agensinya melakukan jurus aji mumpung. Di tahun 2024 Hou Ming Hao menjadi pemeran utama di 3 drama, dan di tahun 2025 dia membintangi 3 drama dan 1 drama sebagai guest role.
Bandingkan dengan aktor Korea yang hanya membintangi satu drama dalam setahun. Andai ada yang lebih, seperti aktris Shin Ye-Eun yang membintangi 2 drama di tahun 2025, jumlah episode-nya gak sebanyak drama China yang mencapai puluhan episode.
Konon industri hiburan Tiongkok memang menerapkan budaya kerja yang kejam. Para aktor seringkali harus bekerja selama 10 hingga 16 jam per hari selama berbulan-bulan tanpa hari libur atau akhir pekan.
Gak heran korban pun berjatuhan. Selain Zhao Lusi, aktor dan penyanyi bernama Kimi Qiao (2016), serta aktor Godfrey Gao (2019) dikabarkan meninggal karena stress dan kelelahan.
Beruntung netizen sekarang “galak-galak”. Mereka akan mengritik agency yang mengeksploitasi aktris/aktor-nya. Mereka juga akan membongkar sisi kelam oknum yang berani mengganggu idolanya.
Jadi, semoga Hou Ming Hao gak mengalami nasib sama ya?
Berperan sebagai Ji Bo Zai dalam drama “Love in the Clouds” yang merupakan adaptasi dari web novel "Ru Qing Yun" (入青云) by Bai Lu Cheng Shuang (白鹭成双) akting Hou Ming Hao semakin matang.
Keberhasilan yang membuat jumlah pemujanya semakin banyak. Untuk sementara ini dia hanya dikalahkan aktor Chen Zhe Yuan dalam hal pengumpulan vote.
Baca juga drama Hou Ming Hao lainnya:
Back from the Brink, Akibat Terlalu Bucin
Fangs of Fortune, Kisah 5 Sekawan Penakluk Siluman
Hou Ming Hao sebagai Ji Bo Zai
Ji Bo Zai hanya tahu, dia yatim piatu yang sejak kecil. Karena itu dia harus hidup menderita di Jurang Kegelapan, tempat Lord Hanfeng, adik Raja Jurang Jixing menyusun rencana jahat.
Selama di Jurang Kegelapan, Ji Bo Zai diperlakukan sebagai budak, setiap hari dicambuk dan dipaksa mengangkut Bunga Mutiara Darah yang membuat tubuhnya penuh luka.
Hidup Ji Bo Zai berubah ketika dia terkena Langit Benci Perpisahan, yang membuatnya memiliki nadi spiritual. Keberuntungannya bertambah setelah seorang guru bernama Bo Yu Lan mengangkatnya sebagai murid.
Berkat gemblengan sang guru, Ji Bo Zai berhasil menjadi petarung tangguh. Dengan keyakinan bisa memenangkan Turnamen Qingyun, Ji Bo Zai melakukan negosiasi dengan Putri Mu Tian Ji, anak perempuan Raja Jurang Jixing agar bisa dibebaskan dari status narapidana dan mendapat gelar Master Abadi.
Ji Bo Zai tidak menyadari, perjalanannya memenangkan Turnamen Qingyun tidak saja membawanya ke pelukan kekasih hati, juga membantunya menemukan fakta bahwa sesungguhnya dia adalah anak seorang raja.
Lu Yu Xiao sebagai Ming Xian / Ming Yi
Mendapat julukan “Dewa Perang”, sebagai putra mahkota Gunung Yaoguang, Ming Xian menjadi kebanggaan seluruh penduduk dan penguasa.
Bagaimana tidak, dia berhasil memenangkan Turnamen Qingyun sebanyak 7 kali berturut-turut, sehingga tidak saja mengangkat prestise Gunung Yaoguang, juga memenangkan hujan berkah dari 9 langit.
Berkat kemampuannya tersebut, ibu tirinya dan Ming Xin, adik tirinya, tidak berani mengusiknya.
Ah andai keduanya tahu bahwa Ming Xian sebetulnya adalah perempuan, tentu ceritanya bakal lain.
Synopsis Love in the Clouds Chinese Drama
Setiap tahun penguasa tiga alam atas yang terdiri dari Gunung Yaoguang, wilayah spiritual Zhushui, Lembah Liubo dan Jurang Jixing menggelar Turnamen Qingyun.
Kompetisi bergengsi tersebut tidak sekadar unjuk kekuatan petarung di setiap wilayah, juga memperebutkan hujan berkah. Pemenang akan mendapat hujan yang menyuburkan wilayahnya, seperti yang dirasakan penduduk wilayah Gunung Yaoguang.
Berkat kemampuan Ming Xian, putra mahkota Gunung Yaoguang yang berhasil memenangkan turnamen sebanyak 7 kali berturut-turut, tidak saja gengsi Kerajaan meningkat, rakyat pun ikut makmur.
Atas keberhasilan tersebut, Ming Xian mendapat julukan “Dewa Perang”. Julukan yang mungkin tak kan diberikan jika mereka mengetahui bahwa Ming Xian sebetulnya adalah perempuan.
Ibunya, Ratu Gunung Yaoguang menggunakan sihir agar Ming Xian terlihat sebagai pria.
Keberuntungan ternyata tidak selalu berpihak pada Ming Xian. Pada tahun kedelapan keikut sertaannya dalam turnamen, Ming Xian dikalahkan Ji Bo Zai dari Jurang Jixing.
Namun bukan kekalahan yang membuat Ming Xian menderita. Fisik dan psikisnya tersiksa akibat Langit Benci Perpisahan yang dilancarkan Ji Bo Zai. Jika tidak segera mendapat penawarnya, yaitu Mimpi Milet Emas yang hanya dimiliki Ji Bo Zai, Ming Xian terancam tewas.
Setelah mengetahui Ji Bo Zai banyak menghabiskan waktu di Pavilion Huayueye, Ming Xian menyamar sebagai Ming Yi, gadis yatim piatu yang bekerja di tempat hiburan tersebut.
Dengan segera Ming Yi berhasil merebut perhatian Ji Bo Zai. Dia membutuhkan Ming Yi untuk menolak halus tawaran perempuan penghibur dari Lord Hanfeng.
Sesudah tinggal di rumah Ji Bo Zai di Laut Wugui, Ming Yi menemukan jejak Mimpi Milet Emas di sumur spiritual yang hanya bisa dibuka Ji Bo Zai.
Ada cara agar Ming Yi juga bisa membuka, yaitu dengan menikah dengan Ji Bo Zai, sehingga keduanya memiliki segel hati dan Ming Yi bisa masuk kesadaran Ilahi Ji Bo Zai.
Sementara itu Ji Bo Zai sedang mengalami masalah pelik. Lord Hanfeng tak henti-hentinya mengusik. Ternyata dia juga menginginkan Mimpi Milet Emas.
Diam-diam adik Raja Jurang Jixing ini sedang menyusun rencana jahat. Bekerja sama dengan penguasa wilayah spiritual Zhushui, Lord Hanfeng berencana menguasai 3 alam atas dengan menggunakan siluman monster.
Kesulitan Ji Bo Zai menjadi peluang bagi Ming Yi untuk membuktikan diri dengan berkorban. Agar pemuda tersebut mempercayainya dan Ming Yi bisa mendapatkan Mimpi Milet Emas.
Namun seiring waktu, hati Ming Yi goyah. Dia akhirnya mengetahui bahwa bukan Ji Bo Zai yang melancarkan Langit Benci Perpisahan. Ji Bo Zai bukan sosok pribadi yang melakukan kecurangan demi mengalahkan lawan di Turnamen Qingyun.
Review Love in the Clouds Chinese Drama
Rating drama China “Love in the Clouds” merayap naik. Dari 8,2/10 setiap minggunya bertambah, hingga mencapai 8,9/10 di akhir episode. Sebagus itukah?
Chemistry yang kuat antara Lu Yu Xiao dan Hou Ming Hao menjadi penyebabnya. Pemeran karakter Ming Yi dan Ji Bo Zai ini berhasil menghipnotis penonton untuk menonton sampai akhir, dan tak sabar membuka episode selanjutnya.
Harus diakui akting Hou Ming Hao semakin apik, sementara Lu Yu Xiao setelah beberapa kali mendapat peran yang menantang, pastinya gak kesulitan memerankan gadis petarung bernama Ming Yi.
Akting para pemeran pendukung juga gak kalah bagus. Mereka menjadi penyempurna akting kedua pemeran utama.
Keunggulan drama China “Love in the Clouds” lainnya terletak pada CGI dan efek visual yang seperti drama China lainnya, selalu total. Demikian pula penyajian kostum yang didesain secara detail, latar belakang yang indah serta elemen magis, yang membuat setiap adegan terasa menyenangkan secara visual.
Jika ada “kerikil”, itu adalah alur kisah yang terkadang melompat-lompat serta beberapa lubang yang mengganggu. Padahal penulis skenarionya gak kaleng-kaleng lho, Ding Lu dan Ji Sang Rou yang pernah bareng menulis drama China “New Life Begins”.
Kerikil lainnya berupa dubbing yang gak pas. Mengganggu banget!
Namun kerikil-kerikil tersebut seolah terlupakan oleh akting Lu Yu Xiao dan Hou Ming Hao yang mengharu biru dan bikin penonton susah move on. Sehingga penulis scenario gak tega jika tidak memberi happy ending pada pasangan ini.
Ups maaf ngasih tau bocoran endingnya. 😀😀
Baca juga drama Lu Yu Xiao lainnya:
Perfect Match, Kisah Jodoh 5 Anak Perempuan Ibu Li
Serendipity, dan Kutukan Second Lead Syndrome
My Journey to You, Kisah Cinta Dua Pembunuh Wufeng
Blossoms in Adversity, Kala Mulan Menjadi Kepala Keluarga
Profile
Title: Love in the Clouds
Native Title: 入青云
Also Known As: Ru Qing Yun , 入青雲
Director: Peng Xue Jun, Zhi Zhu
Screenwriter: Ding Lu, Ji Sang Rou
Type: Drama
Format: Standard Series
Country: China
Episodes: 36
Aired: Oct 8, 2025 - ?
Genres: Romance, Wuxia, Fantasy
Original Network: Youku
Duration: 45 min.
.png)






.png)


Serem juga dunia keartisan China ini ya. Disisi lain salut sama artisnya di tengah lelah dan jenuh masih bisa berakting dengan sangat baik sekali. Apa karna sudah tuntuntan kontrak sehingga ngga mau jadi one prestasi, ya?
ReplyDelete36 episod masing2 45 menit, hmmm masih oke lah yaa ngga bosen2 amat nunggunya. Coba tonton, ah..
Hehehe... ada bocoran di ending tulisannya.
ReplyDeleteJadi Ji Bo Zai dan Ming Yi akhirnya bisa hidup bersama ya. Terus gimana nih dengan ibu dan adik tirinya, apakah akhirnya identitas bahwa dia itu perempuan, terungkap juga di keluarganya?
Belum nyasar terlalu jauh ke drama china. Pun hanya beberapa kali aja tapi bukan yg kolosal biasanya
ReplyDeleteKayanya Love in the Clouds ini sempet lewat cuplikan2nya dan banyak yg memuji chemistry antara dua pemeran utamanya yg tampak natural
Emang kalau drama Cina terutama yang tema kerajaan2 tu keknya sejak dulu kostumnya terniat yaa.
ReplyDeleteOh ya dubbing nggak pas? Mungkin nonton pakai bahasa aslinya aja bund, kan ada terjemahannya hehe.
Mengenai banyak aktor Cina sakit dan bahkan meninggal, emang keknya di sana persaingan begitu kental sehingga mungkin mereka kerja keras supaya tetep eksis yaa. Apalagi sekarang aktornya banyak banget. Mana wajahnya sama semua keknya haha.
Nggak tahu makin lama kok mereka nih cakep2nya kek aktor Korea. Beda ma mungkin ma aktor Jepang yang masih bertahan dengan wajahnya yang memiliki ciri khas masing2 dan mudah diingat. padahal, seingatku zaman kecil dulu aktor Cina tu cantik dan cakepnya khas gitu.
Sediiih bacanya :((( jadi itu sebabnya penjiwaan dalam drakor itu kereeeen banget, sementara drachin .. yah begitulah ya ambu? Ngenes aku ternyata bahkan "gemerlap" nya dunia aktor aktris China jgua mengalami masa-masa panjang dan melelahkan untuk meraih impian dan cuan.
ReplyDeleteBtw baca tulisan ini rasanya kayak nonton drama romantis tapi versi lebih dalam dan manusiawi
Cara Ambu ngerangkai emosi antara “benci jadi cinta” tuh halus banget, nggak lebay tapi ngena di hati. Aku suka gimana konfliknya realistis, bikin kita mikir bahwa kadang cinta emang tumbuh dari hal yang paling nggak kita duga 💕 dan bahwa peruntungan itu gak selamanya untung tanpa usaha.
Jujur saya baru ngeh kalo ternyata drachin juga ga kalah seru sama drakor ya hihi. Dan saya juga setuju kalo sebuah tayangan film drama bisa dikatakan berhasil apabila ceritanya sudah berhasil menghipnotis penonton dan otomatis bikin ga sabar tuk nunggu episode selanjutnya.
ReplyDeleteSave dulu ahh, judul drachin yg ini.
Eh dimana ya aku pernah baca tentang jam kerja aktor yang di luar nalar itu. Gak cuma menguras fisik tapi juga ada kejadian di mana sang aktor akhirnya tidak bisa bekerja dengan maksimal karena kekuatan/kesehatan fisik yang menurun karena minim istirahat. Apalagi saat sang aktor sedang jadi idola dan mendapatkan posisi atau dealing yang menguntungkan agency.
ReplyDeleteBTW, kalo gak salah Love in The Clouds ini ada di Netflix ya Mbak. Berapa kali lewat di berandaku soalnya. Pengen nonton tapi terlewat terus. Cus ah ntar tak intip dan ikuti. Dengan banyak pujian di atas, rasanya pantas untuk disimak. Apalagi aku selalu salut dengan efek visualnya dracin.
Hai Kak,
ReplyDeleteRajinnya bikin review dracin begini, padahal episodenya buanyak lho sampai 36. Kalau Kakak sendiri memilih untuk mereview dracin ini karena ada poin khusus nggak sih? Sepertinya aku belum nemu alasannya.
ya banyak dong alasan untuk ngereview
DeleteUntuk diri sendiri, karena banyak nonton drachin, jadi inget pemain dan alur ceritanya
untuk pembaca blog, andai dia penggemar drachin jadi punya bayangan untuk nonton drama ini atau enggak
Untuk yang bukan penggemar, pastinya jadi banyak wawasan tentang dunia hiburan yang ternyata gak hanya dihuni drakor
Membaca ulasan ini membuat saya menyadari bahwa kita sebagai penonton harus lebih kritis. Sebagai penonton menikmati drama Love in the Clouds, tapi di saat yang sama harus mengingat perjuangan dan pengorbanan para aktornya. Semoga Hou Ming Hao selalu sehat dan berhasil melawan 'kutukan' jadwal syuting yang padat. Atau industri di sana bisa lebih bijaksana dengan para aktor dan aktrisnya
ReplyDeleteSatu hal yang saya amati sekarang dari film Cina adalah mereka mampu menyajikan visual efek yang mengagumkan pada film laga, kolosal dan kungfu. Saya yakin di film Love in the clouds, ini juga akan mereka tunjukkan.
ReplyDeleteBiasanyaaa.. aktor kalo kerja keras bagai quda itu karena memang 2 pilihannya.. antara memang "mumpung" sedang naik daun atau berasal dari agensi yang masih newbie. Dan dia aktor yang diunggulkan.. jadi bisa diandalkan untuk adek-adek di agensinya.
ReplyDeleteKayak aktor yang barruuu punya agensi, kayak Kang Haneul, Lee Je hoon, atau Kim Soo Hyun.
Ambu, aku nontonin BTS-nya Hou Minghao aja udah ikutan capek, wkwkwkwk, apalagi mereka yang syuting puluhan episode nonstop. Pertama kali falling in love sama Hou Minghao di serial When We Were Young. Lanjut Psych Hunter, Our Times, Dashing Youth, dan ujung-ujungnya aku ngikutin dia. Wkwkwkwk. Thank you reviewnya ambu. Lagi luangin waktu buat nonton yg ini.
ReplyDeleteSemakin hari pecinta drama china semakin banyak ya. Muncul juga fakta mengejutkan dibalik industri tersebut
ReplyDelete