Law and the City, tentang Cinta, Sahabat dan Karir
Pemerintah rupanya sedang asyik bikin hati rakyatnya ketar-ketir. Setelah kasus gas melon yang menyebabkan kematian seorang lansia, Kementerian ATR/BPN mengumumkan akan menyita tanah yang telah nganggur selama 2 tahun, dan yang terbaru adalah memblokir rekening nganggur 3 bulan.
Kita kesampingkan dulu kisah pembekuan rekening nganggur. Kita kupas “ancaman” pemerintah yang akan menyita tanah nganggur 2 tahun.
Ternyata gak asbun lho. Ada regulasinya, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2021 tentang Penertiban Kawasan dan Tanah Terlantar. Dalam PP tersebut, pemerintah memiliki wewenang untuk mengambil alih tanah yang tidak dimanfaatkan (nganggur) selama lebih dari 2 tahun setelah hak atas tanah diberikan. (sumber)
Dijelaskan lebih lanjut bahwa:
Tanah terlantar yang bisa diambil alih negara adalah tanah dengan status kepemilikan Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Pakai (HP), Hak Pengelolaan (HPL), dan Hak Milik.
Dianggap tanah nganggur apabila memenuhi syarat: tidak diusahakan, tidak dimanfaatkan, atau tidak dipelihara sesuai dengan tujuan pemberian haknya dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan.
Kebijakan tersebut sepintas terasa adil ya? Padahal seperti kata pengacara Ahn Ju-Hyeong dalam drama Korea Law and the City:
Satu hal berubah berarti hal-hal yang terkait akan berubah
Contoh kasus, investasi berupa tanah/property yang menjadi kebiasaan orangtua kita sejak zaman baheula. Setelah pembelian. mereka terpaksa "menelantarkan" investasinya dengan banyak alasan, seperti belum ada budget untuk membangun dan sebagainya.
Nah, dengan adanya peraturan pemerintah, banyak orang jadi males berinvestasi property. Akibat lanjutan: Omzet penjualan property pun menurun.
Kasus-kasus hukum perdata bertebaran dalam drama Korea “Law and the City”. Kasus-kasus yang terasa relate banget dengan kehidupan kita sehari-hari. Ditambah bumbu percintaan kekasih dan persahabatan, drama ini seharusnya disukai ya?
Bagaimana faktanya? Yuk kita obrolin:
Baca juga:
Oh My Ghost Clients, Ketika Para Buruh Bicara tentang Hak!
Good Partner, Kemenangan Istri Sah atas Pelakor
Lee Jong-Suk sebagai Ahn Ju-Hyeong
Ahn Ju-Hyeong, pria kuper (kurang pergaulan) yang hingga dewasa masih tinggal dengan orangtuanya.
Termasuk kuper karena “setua” itu tak pernah sekali pun menjejakkan kaki di tempat hiburan malam. Sampai akhirnya mendatangi klab malam bersama Kang Hui-Ji untuk menyelesaikan satu kasus.
Berkarir sebagai pengacara selama 9 tahun, Ahn Ju-Hyeong begitu serius memperjuangkan klien-kliennya. Tujuannya hanya memenangkan kasus kliennya, hingga kemenangan bukan lagi sesuatu yang menggembirakan.
Bahkan ketika atasannya menawari posisi mitra, Ahn Ju-Hyeong tak tertarik. Dia menolak.
Ahn Ju-Hyeong juga sebisa mungkin menolak kasus perceraian. Namun tak bisa mengelak ketika klien yang meminta. Ternyata kliennya adalah suami mantan kekasih Ahn Ju-Hyeong.
Ahn Ju-Hyeong baru berubah ketika bertemu Kang Hui-Ji, mantan kekasihnya dan kini intens bertemu. Gadis cantik tersebut punya kalimat inspiratif:
Bersyukur karena klienku bukan orang jahat
Lebih menyenangkan jika ternyata mereka orang baik
Mun Ka-Young sebagai Kang Hui-Ji
Vonis tak bersalah
Tak berarti kamu tak melakukan kesalahan
Demikian kata Kang Hui-Ji pada kliennya, Moon Dong-Geun yang dituduh telah mencuri jam tangan. Pencurian tak dapat dibuktikan, namun dari layar CCTV terlihat Moon Dong-Geun lah pencurinya. Namun dia tak ingat, termasuk keberadaan jam tangan yang dicurinya.
Jalan berliku dilalui Kang Hui-Ji sebelum menjadi pengacara. Orangtua kandung Kang Hui-Ji telah meninggal dunia, dan dia dibesarkan paman dan bibinya yang dipanggilnya ayah dan ibu.
Penipuan dalam bisnis membuat sang paman bangkrut. Tak tega melihatnya, Kang Hui-Ji pun beralih haluan, semula bercita-cita sebagai pemain piano, dia menekuni hukum, khususnya hukum perdata.
Synopsis Drama Korea Law and the City
Saat seseorang kehilangan rumah
Dunianya hancur
Demikian kata Kang Hui-Ji ketika berdebat dengan Ahn Ju-Hyeong. Sebagai pengacara, Kang Hui-Ji sedang membela posisi kliennya yang tinggal di perumahan subsidi (debitur), dan harus mengosongkan rumah karena tidak dapat membayar cicilan dalam waktu dekat.
Sementara, sebagai pengacara, Ahn Ju-Hyeong berada di posisi berseberangan. Kliennya merupakan pihak pemberi pinjaman (kreditur), karena itu dia setuju untuk mengosongkan property secara paksa.
Di tengah kasus yang sedang bergulir, muncul peraturan baru, yaitu larangan pengosongan secara paksa untuk hunian bersubsidi. Hal ini ditentang Ahn Ju-Hyeong yang berpendapat:
Satu hal berubah berarti hal-hal yang terkait akan berubah
Peraturan ini akan berdampak negative ke banyak pihak, seperti kreditur yang enggan memberi pinjaman, serta konsumen yang enggan membeli hunian di perumahan subsidi.
Perdebatan antara Kang Hui-Ji dan Ahn Ju-Hyeong tentu saja hanya diskusi. Bersama 3 pengacara lain, mereka selalu guyub makan siang bersama, bahkan kerap meluangkan waktu sepulang kerja untuk ngobrol dan makan malam.
Hal tersebut dipermudah karena kantor hukum mereka berada di bangunan yang sama, yaitu Hyungmin Building.
Ahn Ju-Hyeong dan Bae Mun-Jeong bekerja di Kyungmin law firm, Kang Hui-Ji di Jo Hwa law firm, Cho Chang Won di Chunggong law firm serta Ha Sang Gi di Hojeon law firm lawyer.
Di tengah kesibukan para pengacara ini, pemilik Hyungmin Building mengajak para penanggung jawab firma hukum mengambil langkah strategis, yaitu menggabungkan keempatnya dalam satu nama yaitu Firma Hukum Hyungmin, sesuai dengan nama gedung kantor mereka.
Tujuannya untuk meningkatkan nilai jual mereka sebagai firma hukum yang besar, tanpa perubahan yang bisa mengganggu ritme kerja sebelumnya.
Penggabungan ini juga memungkinkan para pengacara berkolaborasi menyelesaikan satu kasus secara bersama, seperti kasus pemecatan kerja sepihak yang dialami DJ Kang Chang-Jun.
Kasus ini sukses ditangani Kang Hui-Ji dan Ahn Ju-Hyeong dalam melawan tempat hiburan milik Lee Dong-Soo. Walau tidak ada bukti hitam di atas putih, kedua pengacara berhasil membawa bukti percakapan serta bukti pulang/pergi Kang Chang-Jun menuju tempat kerjanya.
Sepuluh tahun silam, sebetulnya Ahn Ju-Hyeong dan Kang Hui-Ji merupakan sepasang kekasih. Kala itu keduanya bertemu di Hongkong, Ahn Ju-Hyeong baru lulus dan bercita-cita menjadi pengacara yang berhasil, sedangkan Kang Hui-Ji menekuni profesi pemain piano. Sebuah tragedy membuat Kang Hui-Ji banting stir dan menjadi pengacara hukum perdata.
Kisah rumit lainnya dialami pengacara Bae Mun-Jeong. Menikah dengan Kim Ji-Seok, seorang perawat rumah sakit, mendadak Bae Mun-Jeong mengalami dilemma. Dia hamil dan bingung, apakah dia sanggup menjadi orangtua yang baik?
Pengacara lainnya, Cho Chang Won merupakan anak seorang pengusaha. Dia berusaha professional dan keluar dari bayang-bayang ayahnya. Walau harus mengalami penindasan pimpinannya yang berharap menjalin nepotisme dengan ayah Cho Chang Won.
Pengacara Ha Sang Gi tak kalah apes. Beredar rumor bahwa Ha Sang Gi sebetulnya adalah anak konglomerat, presdir Hanguk Group yang menggunakan pengaruhnya pada karir Ha Sang Gi.
Faktanya Ha Sang Gi hanyalah anak keluarga miskin yang berjuang dari nol dan baru lulus sesudah 8 tahun berjuang menjadi pengacara.
Review Drama Korea Law and the City
Drama Korea “Law and the City” mengingatkan saya pada drama Korea “Hospital Playlist” yang berkisah tentang persahabatan 5 orang dokter. Sukses menyabet rating tinggi, drama Korea “Hospital Playlist” dibuat sequel-nya, termasuk kisah dokter yunior pada drama Korea “Resident Playbook”.
Bedanya, drama Korea “Law and the City” bercerita tentang 5 orang pengacara yang bekerja di gedung yang sama, kemudian bergabung dalam satu bendera, yaitu Firma Hukum Hyungmin.
Mendapat rating 7,8/10 dari IMDb dan hanya 7,9/10 dari Mydramalist, drama Korea “Law and the City” berhasil menarik penonton Korea di awal episode dengan 4.6% (nationwide) dan 4.8% (Seoul) serta 5.8% (nationwide) dan 5.7% (Seoul) di episode 8.
Emang jauh banget dibanding drama Korea “Hospital Playlist” yang sangat disukai penonton, terlihat rating 9,0/10 di Mydramalist dan 2 digit rating dari penonton Korea Selatan.
Apa sebab? Kurang greget!
Dimulai dari casting yang kurang tepat, Lee Jong-Suk yang berwajah “cantik” gak berhasil memerankan Ahn Ju-Hyeong yang kuper, dingin, kaku dan arogan. Dia menjadi tokoh yang menyebalkan karena “berani-berani” nya melupakan perempuan yang pernah menjadi kekasihnya, Kang Hui-Ji.
Lha sampai ada adegan kisseu, kok seenaknya Ahn Ju-Hyeong bilang lupa telah mengenal Kang Hui-Ji!
Lee Jong-Suk juga gagal membangun chemistry bareng Mun Ka-Young (sebagai Kang Hui-Ji). Akibatnya, adegan kisseu menjadi sekadar daging bertemu daging saja.
Dipenuhi kasus-kasus perdata yang relate dengan keseharian penonton, andaikan writernim mau mengeksplorasi latar belakang para pengacara, mungkin drama Korea “Law and the City” akan terasa lebih hangat dan manis.
Seperti kisah pengacara Bae Mun-Jeong dengan suaminya, Kim Ji-Seok yang terasa sekadar diselipin. Padahal banyak lho penonton yang rindu dengan akting Yoon Kyun Sang, pemeran Kim Ji-Seok.
Drama Korea “Law and the City” memang bertabur bintang besar, selain Yoon Kyun Sang juga ada Lee Yoo-Young yang berperan sebagai Park Su-Jeong, mantan pacarnya Ahn Ju-Hyeong (Lee Jong-Suk).
Jadi, jika pingin lihat akting mereka, tetap nonton saja drama Korea “Law and the City”. Tolong abaikan review saya dan rating yang sedang-sedang saja. Oke ya? 😊😊
Baca juga drama Lee Jong-Suk lainnya:
Romance is Bonus Book, Teman Tapi Menikah
W: Dua Dunia Terpisah, Sosok Tampan dari Webtoon
Profile
Drama: Law and the City (English title) / Seocho District (literal title)
Revised romanization: Seochodong
Hangul: 서초동
Director: Park Seung-Woo
Writer: Lee Seung-Hyun
Network: tvN
Episodes: 12
Release Date: July 5, 2025 --
Runtime: Sat. & Sun. 21:20
Language: Korean
Country: South Korea
No comments
Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat