Resident Playbook, Asam Manis Perjuangan Dokter Residen
“Kok bisa?” Pertanyaan itu muncul ketika Agustus 2024 silam ditemukan jasad Aulia Risma Lestari. Dokter residen yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis anestesi di Universitas Diponegoro (Undip) tersebut, diduga mati akibat bunuh diri.
Iya, kok bisa? Susah lho jadi dokter di Indonesia. Biayanya mahal! Tidak hanya uang masuk dan UKT (Uang Kuliah Tunggal), serta biaya lain-lain seperti biaya membeli cadaver yang harus ditanggung mahasiswa.
S1 kedokteran juga gak bisa langsung praktik dan dapat uang. Dia harus magang dulu. 6 bulan praktik di rumah sakit dan 6 bulan di puskesmas.
Agar penghasilannya lumayan, seorang dokter harus mengambil pendidikan spesialis yang biayanya sangat mahal. Saking mahalnya, dokter Tirta Peng Peng Peng, seorang influencer terkenal, pernah bilang dalam suatu podcast bahwa dia urung mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) karena gak mau membebani orangtua.
Gak heran hanya dokter yang kaya yang bisa menempuh pendidikan spesialis. Sungguh berbeda dengan luar negeri, di sana dokter didorong untuk mengambil spesialis dengan imbalan gaji besar.
Penyebabnya, seperti yang dijelaskan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang menerapkan PPDS berbasis pendidikan (sekolah) sehingga dokter tidak mendapat gaji.
Harus mengeluarkan banyak duit, mendapat bullying dari senior, serta tekanan dari pasien dan lingkungan kerja, menjadi keseharian dokter residen di Indonesia. Eh gak dapat gaji pula!
Sangat berlawanan dengan dokter residen di luar negeri. Salah satunya Amerika Serikat. Gaji dokter residen di AS berkisar antara $52.000 hingga $70.000 per tahun, atau sekitar Rp 734 juta hingga Rp 988 juta. Setelah lulus dan bekerja, gaji bisa mencapai $150.000 hingga $500.000 per tahun, atau sekitar Rp 2,1 miliar hingga Rp 7 miliar, tergantung kota dan spesialisasi.
Berapa gaji dokter residen di Korea Selatan? Entahlah, yang jelas dalam drama Korea “Resident Playbook” dikisahkan salah satu dokter menjadi residen agar dapat gaji. Karena negara ginseng ini dengan jelas menyatakan bahwa mereka membutuhkan kehadiran para doter residen ini.
Keren ya? Nah, apakah mereka juga mendapat bullying seperti di Indonesia? Yuk kita pantengin kisahnya.
Baca juga:
The Trauma Code: Heroes on Call, Tentang Tangan Tuhan Dokter Baek Kang-Hyuk
Dr. Brain dan Impian Hidup Abadi
Go Youn-Jung sebagai Oh Yi-Young
Menjadi anak piatu, Oh Yi-Young harus tinggal dengan kakak perempuannya, ketika ayahnya bangkrut.
Namun yang membuatnya terbebani adalah utang sebanyak 50 juta won yang harus segera dilunasi. Sebelumnya dia pernah menjadi residen di rumah sakit swasta, kemudian pindah ke rumah sakit lokal, dan keluar.
Jam kerja panjang dan tekanan yang berat membuat Oh Yi-Young enggan menjadi dokter residen.
Kini, apa boleh buat, dia terpaksa mengiyakan kala kakaknya menyuruh Oh Yi-Young melakoni ulang dokter residen tahun pertama.
Berkat adik dari kakak iparnya, Oh Yi-Young menjadi dokter residen tahun pertama di Jongno Yulje Medical Center pada poli Obstetri- Ginekologi (Ob-Gyn).
Shin Shi-A sebagai Pyo Nam-Kyung
Merupakan teman seangkatan Oh Yi-Young, Pyo Nam-Kyung nampak menjalani hidup dengan riang gembira. Pyo Nam-Kyung juga punya ibu yang sangat menyayanginya dan memperhatikannya.
Nampak tak pernah mengalami kesulitan hidup. Pyo Nam-Kyung memanjakan diri dengan membeli barang branded walau harus menyicil. Serta selalu merasa menjadi bunga yang dikerubuti lebah.
Kang You-Seok sebagai Um Jae-Il
Jika bodoh
Kau harus bekerja keras
Walau punya orangtua, Um Jae-Il bak hidup sebatang kara. Orangtuanya sibuk mengurusi bisnis laundry yang sukses di Amerika Serikat.
Semula Um Jae-Il merintis profesi K-Idol, hingga suatu peristiwa mengubahnya. Tutor lesnya seorang perempuan cantik yang sedang menekuni karir sebagai dokter spesialis.
Um Jae-Il banting stir, dia pun ingin menjadi dokter. Walau kerap membuat jengkel dokter senior karena bolak balik bertanya.
Han Ye-Ji sebagai Kim Sa-Bi
“Dia tak layak jadi dokter,” demikian umpat seorang pasien pada Kim Sa-Bi.
Umpatan yang tentu saja membuatnya tertekan. Orangtua serta kakaknya berprofesi sebagai dokter. Jadi Kim Sa-Bi merasa dia layak menjadi dokter pula.
Kim Sa-Bi memang jenius, bahkan paling menonjol di bidang akademis dibanding 3 dokter residen tahun pertama, lainnya.
Namun dia memiliki kelemahan, yaitu rasa humanis, kepedulian pada masalah yang sedang dihadapi orang lain. Sementara sebagai dokter, Kim Sa-Bi tak bisa bergantung hanya pada teori, dia harus mempunyai empati dan keterampilan komunikasi.
Synopsis Drama Korea Resident Playbook
Secara bersamaan, 4 orang dokter resident memulai tugasnya di Jongno Yulje Medical Center pada poli Obstetri- Ginekologi (Ob-Gyn), mereka adalah Oh Yi-Young, dokter residen yang harus mengulang proses karena pernah mogok. Dia terpaksa kembali karena butuh penghasilan untuk membayar utang 50 juta won.
Dokter residen kedua adalah Pyo Nam-Kyung, teman satu angkatan dengan Oh Yi-Young. Dokter residen ketiga bernama Kim Sa-Bi, paling jenius diantara teman-temannya, serta dokter residen ke-4, atau satu-satunya pria bernama Um Jae-Il.
Dokter residen yang mengetuai mereka adalah dokter Ku Do-Won, residen tahun ke-4 yang menyimpan rahasia dengan Oh Yi-Young. Kakak laki-laki Ku Do-Won menikah dengan kakak Oh Yi-Young, bahkan mereka tinggal di atap yang sama.
Namun tugas tetaplah tugas. Di bawah gemblengan dokter Seo Jung-Min, yang mendapat julukan “nenek sihir”, berulangkali Oh Yi-Young (yang pada dasarnya terpaksa menjadi residen) berniat keluar, bahkan telah menulis surat pengunduran diri.
Niat Oh Yi-Young terhenti ketika dia terpaksa membantu persalinan. Jabang bayi muncul lebih dulu dari waktu yang diprediksi. Sang ibu belum sempat masuk ruang bersalin, sehingga masih di koridor, Oh Yi-Young lah yang “menangkap” jabang bayi tersebut.
Kim Sa-Bi, si paling jenius terkena batu sandungan. Dia mengalami penolakan, ketika dia harus minta tanda tangan persetujuan operasi dari pasien. Ternyata literatur tidak menjawab setiap hal yang berhubungan dengan manusia.
Dokter cantik Pyo Nam-Kyung bukanlah pribadi yang jenius, tapi dia telaten. Seorang pasien yang cerewet rupanya hanya percaya pada kemampuan Pyo Nam-Kyung, sehingga memintanya mengganti perban 4 kali sehari.
Um Jae-Il sebagai satu-satunya residen pria tahun pertama, rupanya jebolan K-Idol. Begitu pedenya dia menyebar tanda-tangan di antara petugas medis. Namun yang paling menjengkelkan adalah ketidak percayaan pada kemampuannya menangani pasien. Dia bolak-balik bertanya pada dokter senior dan meminta datang hanya sekadar memastikan hasil USG.
Kurang tidur, nyaris tak pernah pulang tepat pada waktunya, serta tekanan dari pekerjaan, seiring waktu membuat 4 dokter residen ini akrab. Mereka saling kompak dan saling mendukung. Termasuk ketika berada di titik nadir.
Ke-empatnya mengalami 5 tahap yang kerap dialami manusia ketika mengalami masalah:
Tahap pertama adalah penyangkalan
Tahap ke-dua adalah marah
Tahap ke-tiga menawar
Tahap ke-empat mengalami depresi
Dan tahap ke-lima adalah penerimaan
Review Drama Korea Resident Playbook
Fresh! Wajah-wajah segar, bukan aktris/aktor lawas yang itu-itu saja. Bikin bosan. Dan drama Korea “Resident Playbook” membuktikan pendatang baru mampu menyajikan akting mumpuni.
Sempat berakting dalam film Korea The Witch: Part 2. The Other One, drama Korea Resident Playbook merupakan awal Shin Shi-A yang berperan sebagai Pyo Nam-Kyung berakting di serial drama.
Sedangkan Han Ye-Ji bener-bener “fresh from the oven”. Baru kali ini bermain peran, dan langsung terpilih sebagai female lead bersama 3 aktris lainnya.
Akting Han Ye-Ji sebagai dokter Kim Sa-Bi yang diperankan Han Ye-Ji sangat natural. Andai bertemu offline dengannya, mungkin kita akan mengira dokter Kim Sa-Bi sesungguhnya. Jenius, sulit diajak berkompromi, dan lempeng seperti tak memiliki emosi.
Untuk Go Youn-Jung , walau telah memeras ingatan, saya gagal mengingat aktingnya. Padahal dia banyak berperan dalam drama Korea, seperti drama Korea Sweet Home dan drama Korea Light Shop, mungkin karena hanya sebagai guest role, ya?
Drama Korea Resident Playbook memberikan kesempatan Go Youn-Jung menunjukkan kemampuan berakting sebagai pemeran utama bernama Oh Yi-Young, dan dia sukses!
Saya suka melihat wajah cantik Go Youn-Jung yang tanpa ekspresi. Ketika terbebani pekerjaan, dia ngantuk dan menguap (ya ampun lebarnya ππ ), gesturnya malas dan ogah-ogahan.
Sebagai dokter, Oh Yi-Young cenderung memilih pekerjaan termudah. Dia nampak tak peduli sekelilingnya, tapi cekatan dan berani ketika diberi tugas.
Keberadaan aktor Kang You-Seok sebagai satu-satunya pria dari 4 sekawan, memberi sentuhan yang manis. Pemeran adiknya Yang Geum-Myeong dalam drama Korea “When Life Gives You Tangerines” ini berperan sebagai dokter Um Jae-Il yang selalu full senyum, konyol sekaligus menjengkelkan para seniornya.
Merasa penasaran dengan penulis scenario drama Korea “Resident Playbook”, saya melihat di laman asianwiki ternyata adalah Kim Song-Hee. Dia pernah berduet dengan Lee Woo Jung menulis drama Korea “Hospital Playlist”.
Pantesan kerasa banget aroma drama yang popular ini: Manis, ceria, ada gelitik lucu, ada persaingan, kecurangan serta bumbu percintaan.
Serta tentu saja bintang-bintang drama Korea “Hospital Playlist” bermunculan walau sejenak, yaitu Yoo Yeon Seok sebagai petugas yayasan bernama Ahn Jeong-Won di episode 5, serta kekasih aktris Choi Sooyoung, Jung Kyoung-Ho yang berperan sebagai dokter senior Kim Jun-Wan. Dia tebar pesona di episode 4.
Cuma sebentar, tapi lumayanlah untuk tombo kangen (pemuas rindu). ππ
Baca juga:
Hospital Playlist, Kisah Cinta 5 Sekawan di Dunia Kedokteran
Ghost Doctor, Ada Hantu di IGD Rumah Sakit Eunsang
Profile
Drama: Resident Playbook (English title) / Someday Wise Resident Life (literal title)
Revised romanization: Eonjeonganuen Seulkirowool Jeongonguisaenghwal
Hangul: μΈμ κ°λ μ¬κΈ°λ‘μΈ μ 곡μμν
Director: Lee Min-Soo
Writer: Kim Song-Hee
Network: tvN
Episodes: 12
Release Date: April 12 - May 18, 2025
Runtime: Sat. & Sun. 21:20
Language: Korean
Country: South Korea
No comments
Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat