Family by Choice, Tentang Anak-anak yang Terluka
Bayi bernama Lily, mendadak memenuhi timeline media massa. Pemicunya: Baby Lily merupakan anak adopsi Nagita Slavina dan Raffi Ahmad, pasutri selebriti terkenal Tanah Air yang setiap ulahnya menjadi sorotan media.
Sebelum Raffi dan Nagita, ada Venna Melinda yang mengangkat anak perempuan bernama Vania Athabina, kemudian Nur Amalia Putri yang merupakan anak angkat Ussy Sulistiawaty serta masih banyak lagi.
Yang menarik, beberapa selebriti mengadopsi anak bukan disebabkan kesulitan punya anak kandung, seperti Nagita Slavina dan Raffi Ahmad, pasutri muda yang masih berpeluang punya anak perempuan kandung.
Mungkin muncul pertanyaan: Bukankah gak perlu mengadopsi anak jika ingin menolong anak terlantar atau anak yatim piatu? Cukup memenuhi kebutuhan biaya anak tersebut hingga dewasa.
Ternyata gak sesederhana itu. Menurut penelitian Gunnar, M.R., dan rekan, yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, seorang anak yang diadopsi dan mendapat “kasih sayang” utuh sebuah keluarga akan terhindar dari gangguan kesehatan mental.
Penelitian menyebutkan bahwa seorang anak yang tumbuh di panti asuhan akan terhambat tumbuh kembangnya. Di kemudian hari mereka berpotensi memiliki kecenderungan untuk mengalami kesulitan fisik dan emosional, seperti ADHD, perilaku agresif, dan gangguan kecemasan.
“Kasih sayang” saya beri penekanan, karena gak semua anak kandung punya orangtua yang ideal. Banyak ibu atau bapak merupakan pribadi yang toksik bagi anak-anaknya. Atau seperti yang diucapkan Hwang In-Yeop dalam drama Korea Family by Choice:
Tidak semua orang bisa merawat seseorang
Seperti apa drama Korea Family by Choice yang mendapat rating 8,6 % di Mydramalist, namun hanya mampu meraup rating 2 % dari penonton di negaranya sendiri, Korea Selatan?
Yuk kita bahas:
Baca juga:
Not Others, Tentang Buah yang Jatuh tak Jauh Dari Pohonnya
Lovely Runner, Tentang Kisah Cinta Time Traveler dan Idolanya
Hwang In-Yeop sebagai Kim San-Ha
Ibu, sangat kesulitan karena kakak
Bagi ibu, kakak seperti luka dikakinya
Tanpa luka itu
Dia bisa melupakan semua kenangan yang menyakitkan
Tapi dia terus melihat luka itu
Dan merasa sengsara
Karena itu, ibu lebih baik tanpa kakak
Demikian kata Kim San-Ha pada adik perempuan beda ayah, Jeong So-Hee.
Nasib Kim San-Ha memang amat malang. Ibu kandungnya kerap menyesali keputusan menikahi Kim Dae-Wook, suaminya yang hanya polisi miskin, dan melampiaskan kekesalannya Kim San-Ha, anak laki-lakinya.
Depresi sang ibu bertambah akut ketika suatu peristiwa membuat Kim So Jeong, adik perempuan Kim San-Ha meninggal dunia. Pada saat kejadian, Kim San-Ha yang masih berusia 9 tahun, hanya berdua di rumah dengan adiknya.
Beban yang ditanggung Kim San-Ha menjadi berlipat, sedih dan bingung dengan kepulangan adiknya, ditambah kemarahan sang ibu yang berulangkali menuduh anak laki-lakinya ini sebagai penyebab.
Beruntung, ketika akhirnya sang ayah menceraikan ibunya, ada Yoon Joo-Won dan ayahnya yang membuat kehidupan Kim San-Ha lebih “normal”. Sebagai seorang anak perempuan yang ceria, Yoon Joo-Won mampu mencairkan suasana.
Jung Chae-Yeon sebagai Yoon Joo-Won
Ekspresif dan kerap tak berpikir panjang sewaktu mengambil keputusan, Yoon Joo-Won bak bunga yang memancarkan kehangatan.
Paska kematian ibu kandungnya, sebetulnya Yoon Joo-Won cilik baik-baik saja, hanya hidup berdua dengan ayahnya, pemilik warung kalguksu.
Namun orang baik kerap ditakdirkan bersama orang baik, itulah yang terjadi pada Yoon Joo-Won yang akhirnya mendapat keluarga besar, yaitu Kim San-Ha dan ayahnya, serta Kang Hae-Joon yang ditinggal ibunya dan tinggal di rumahnya.
Bae Hyun-Sung sebagai Kang Hae-Joon
Dititipkan pada bibinya sejak berusia 9 tahun, Kang Hae-Joon merasa bahagia ketika akhirnya dijemput ayah Yoon Joo-Won, sosok yang pernah dijodohkan dengan ibu kandungnya.
Bersama keluarga Yoon Joo-Won, Kang Hae-Joon tidak saja bisa makan enak sepuasnya, dia juga diperlakukan sebagai anggota keluarga. Sehingga Kang Hae-Joon bisa menyimpan ingatan bahwa ibu kandungnya berjanji akan menjemputnya.
Kehidupan damainya berubah ketika seorang pria dengan baju serba branded dan kendaraan mewah mendatanginya dan mengakui Kang Hae-Joon sebagai anak kandungnya.
Synopsis Drama Korea Family by Choice
Yoon Joo-Won ingin punya kakak laki-laki. Tak dinyana, anak perempuan usia 7 tahun tersebut langsung mendapat dua kakak laki-laki. Yang pertama adalah Kim San-Ha, anak laki-laki berusia 9 tahun yang baru pindah di lantai atas apartemen yang ditinggali Joo-Won dan ayahnya.
Berbeda dengan Joo-Won dan ayahnya yang penuh kasih sayang, keluarga San-Ha selalu ribut. Tepatnya ibu San-Ha selalu marah-marah menyesali kemiskinan mereka dan menuduh San-Ha sebagai penyebab tewasnya adik perempuan San-Ha.
Keributan mereda setelah orangtua San-Ha bercerai, dan ibunya meninggalkan San-Ha yang menangisi kepergian ibunya.
Anak laki-laki kedua adalah Kang Hae-Joon. Diawali perjodohan ibu Hae-Joon dan ayah Joo-Won, suatu peristiwa membuat perjodohan batal, malah ibu Hae-Joon menitipkan anak laki-laki berusia 9 tahun tersebut pada bibinya.
Ayah Joo-Won yang melihat Hae-Joon terlantar, akhirnya berhasil membawa pulang Hae-Joon dan mengasuh serta merawat bak anak kandungnya sendiri.
Sepuluh tahun berlalu, Joo-Won duduk di kelas 1 SMA Haedong, sedangkan kedua kakaknya kelas 3 di sekolah yang sama. Ketiganya sangat akrab. Saling mendukung dan saling menyayangi. Serta tak ragu menyatakan ketiganya adalah keluarga, walau berbeda marga.
Menjelang kelulusan, sebagai anak yang cerdas, San-Ha menetapkan pilihan mengikuti ujian masuk fakultas kedokteran di universitas yang tak jauh dari tempat tinggalnya, kota kecil Haedong.
Beda halnya dengan Hae-Joon, sebagai siswa dengan kemampuan bermain basket yang mumpuni, dia bingung. Untuk menjadi pebasket professional Hae-Joon harus ke Amerika Serikat. Jalan yang membutuhkan biaya besar dan tak mampu dipenuhi ayah Joo-Won, yang hanya memperoleh penghasilan dari berjualan kalguksu.
Tanpa terduga muncul ayah biologis Hae-Joon, sosok yang menghamili ibu Hae-Joon, namun meninggalkannya untuk menikahi perempuan kaya raya. Pernikahan tersebut tak membuahkan keturunan, sehingga dia mencari Hae-Joon.
Ayah Hae-Joon mengajaknya meninggalkan Korea untuk menetap di Amerika Serikat. Dia juga berjanji menyekolahkan Hae-Joon di sekolah basket internasional.
Hal ini tentu saja membuat Hae-Joon bingung. Dia harus memilih antara tetap bersama ayah Joo-Won yang menyayanginya bak anak sendiri atau berangkat ke Amerika Serikat untuk mengejar cita-citanya.
Mendadak San-Ha juga dihadapkan pilihan yang sulit. Kecelakaan lalu lintas membuat suami baru ibu kandungnya tewas dan sang ibu mengalami cacat kaki.
Depresi akibat kehilangan suami dan cacat pada kaki membuat sang ibu berulangkali ingin bunuh diri. San-Ha merasa harus mendampingi kesembuhan sang ibu dengan kuliah di Seoul. Walaupun seperti kata San-Ha tentang ibunya:
Ada keluarga yang saling merusak
Seperti dia dan aku
San-Ha tak ingin menyesali andai ibunya benar-benar bunuh diri. Meskipun pilihannya berarti meninggalkan Yoon Joo-Won, gadis yang diam-diam dicintainya.
Review Drama Korea Family by Choice
Drama yang hanya menjual aktris/aktor muda nan kinyis-kinyis rupanya tidak menarik minat penonton Korea Selatan, terbukti drama Korea Family by Choice hanya mampu meraih rating 2 % di awal penayangan, dan naik sedikit menjadi sekitar 3 % di akhir penayangan. (Source: AGB Nielson)
Beda halnya dengan penonton mancanegara yang bergabung dalam Mydramalist, mereka dengan senang hati memberi rating 8,6 % pada drama ini.
Penyebabnya, selain aktris/actor dan aktingnya yang bikin greget seperti drama Korea Lovely Runner, drama Korea Family by Choice dianggap lebih ringan dibanding drama aslinya, yaitu drama China "Go Ahead" (2020).
Jelas tak mudah jika harus membandingkan drama Korea “Family by Choice” yang hanya 16 episode, dengan drama China "Go Ahead" (40 episode), namun paling tidak penulis skenario seharusnya bisa menyajikan alur kisah yang rapi.
Sayangnya, Hong Shi-Young sebagai penulis skenario malah asyik menyusun adegan manis, termasuk adegan klisenya. Selebihnya, detail karakter berantakan, alur kisah terkesan tergesa-gesa pingin selesai. Serta adegan demi adegan ditumpuk begitu saja sehingga terasa gak nyaman.
Untunglah sinematografinya cukup memanjakan mata. Ditambah penampilan apik dari Bae Hyun-Sung yang kerap dianggap mirip aktor Park Bo Gum, serta Seo Ji-Hye yang pernah mendapat penghargaan Best New Actress pada KBS Drama Awards (2023), drama Korea Family by Choice bisa menjadi pilihan tontonan yang segar dan gak banyak mikir.
Serta tentu saja penampilan aktris cilik berpipi chubby Oh Eun-Seo. Akting aktris yang ngegemesin ini selalu nampak natural. Sayang, dia cuma tampil 2 episode.
Baca juga:
A Good Day to Be a Dog, Tentang Gadis yang Terkena Kutukan
Wedding Impossible, Cap Cis Cus Pilih Jodoh
Profile
Drama: Family by Choice (English title) / Prefabricated Family (literal title)
Revised romanization: Joribshik Gajok
Hangul: 조립식 가족
Director: Kim Seung-Ho
Writer: Hong Shi-Young
Network: JTBC
Episodes: 16
Release Date: October 9 - November 27, 2024
Runtime: Wednesday 20:50
Language: Korean
Country: South Korea
Sedih banget memang kalau bayangin anak tumbuh tanpa sosok pria dan perempuan dewasa yang mendidik, merawat, dan melindungi. Secara batin saja pasti dia merasa ada t kurang
ReplyDeleteSejujurnya..
ReplyDeleteSetelah melihat LND, lalu gak lama airing Family by Choice, berasaaa "Asa kenal sama plotnya.." meski gak plek ketiplek.
Dan sampai ending, alurnya pun mirip.
Asa kurang greget, abis liat chemistry Jungjung couple tus liat San-ha Joo-Won.
Emm, mungkin belum mature kayak Jungjung Couple yaa.. kan di LND kisahnya pasangan siap menikah ((karena uda 35 thn)).
Ujungnya, ortunya juga yang nikah..
Okaii, im oke... kincanaa.. kincana yoo.. tenktenktenktenk!
Ini lebih seperti film perjuangan hidup yang mengajarkan kita bagaimana untuk terus survive dan bangkit dari pedihnya takdir. Sangat memotivasi sekali.
ReplyDeleteHm timpang sekali ratingnya antara penonton di Korea dan mancanegara..Memang beda karakter ya. Meski bertabur pemeran cantik dan tampan tapi jika detail.karakter diabaikan ya ambyar, rating hancur deh
ReplyDeleteWaktu denger kabar Go Ahead mau diadaptasi ke drakor sempet antusias. Wah apakah akan semenarik drachin nya ? Siapa aktor dan aktrisnya?
ReplyDeleteTernyata setelah tayang masih lumayan bagus. Inti cerita masih tersampaikan cuma utk aku, entah knp feel chemistry msh blm terlalu klop
Saya baru saja lihat foto baby Lily yang diributkan netizen. Soalnya Lily duduk sendiri, sedangkan Rafatar dan Rayanza dipeluk neneknya, ibu Raffi. Dan memang kendala itu saat anak adopsi besar dan ingin mencari jadi dirinya. Misalnya tetangga saya yang mengangkat anak perempuan. Setelah remaja, dia berbeda dengan ayah angkatnya, karena merasa bagaimana ya.. salah satunya anak itu membayangkan saat digendong, dipeluk (padahal tanda sayang) dengan ayah angkatnya. Namun memang semua tergantung ya. Karena banyak juga orang tua memperlakukan anaknya dengan tak adil. termasuk Kim San -Ha yang membuat mengalami luka batin yang dalam.
ReplyDeleteSaya berhenti di episode ke-3 karena ada pekerjaan lain plus berpindah ke beberapa drama terbaru di Netflix. Ya ampun. Sampai lupa untuk melanjutkan.
ReplyDeleteSelama tiga episode itu, saya sangat menikmati drama ini. Apalagi saat melihat interaksi antara ayahnya Joo-woon yang mau menjadi "ayah tambahan/pengganti" bagi San-ha dan Hae-joon. Apalagi nyatanya Joo-woon begitu menginginkan punya saudara laki-laki. Dari tiga episode ini aja saya sudah melihat bagaimana status ayah bukan hanya fokus di hubungan darah semata. Begitu pun hubungan saudara. Seringkali kita temukan, meski bukan lahir dari orang tua yang sama, rasa kedekatan itu tetap bisa terbangun dengan orang2 yang menyayangi kita dan berada di dekat kita.
Habis ini tak lanjutkan ah nontonnya.
Kalau dari jalan ceritanya cenderung biasa aja ya, karena mirip sinetron. Dan nama-nama pemerannya saya kurang familiar (maksudnya kurang jauh kenalannya hehe). Mungkin kalo ada salah satu yang saya kenal, bisa berubah pikiran keknya
ReplyDeleteKenyataannya di keluarga harmony sekali pun ada aja anak yang memiliki luka batin.
ReplyDeleteSedihnya si anak ga bisa mengeluarkan semua isi hatinya, jadi dendam yang terus membesar hingga suatu saat meledakkan tatanan keluarga yang seharusnya tentram karena dari luar tak terlihat ada konflik sedikit pun.
Di satu sisi menjaga aib itu bagus, di sisi lain, kurangnya bisa menempatkan bisa jadi bom waktu
Seperti dalam tayangan ini ya
Selalu prihatin dengan anak2 yang pnya inner child karena tidak mendapat sosok ortu lengkap, padahal anak2 ini gak minta dilahirkan ..jadinya mereka akan membawa luka sampai dewasa dan siklus yg sama berulang..sedih
ReplyDeleteItulah kenapa aku berusaha memberikan kasih sayang pada kedua anakku. Soalnya ada anak lain yang diabaikan orang tuanya. Kasihan luka masa kecil itu akan dibawa terus sampai dewasa dan bisa jadi trauma tersendiri. Film yang bagus dan sangat layak untuk ditonton
ReplyDelete