Diary of Prosecutor, Karena Jaksa Juga Manusia

     
drama korea


Diary of Prosecutor, Karena Jaksa Juga Manusia


“Cuma dicengin,” kata perwakilan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Instiitusi yang betugas membentengi nilai moral penonton Indonesia. Mereka menolak adanya kasus pelecehan seksual yang dialami MS, teman sejawatnya di KPI, dengan berdalih yang terjadi “Cuma dicengin” atau diledek. 

Padahal secara logis. MS yang masih berstatus karyawan aktif tak mungkin berbohong tentang pelecehan, pemukulan, perundungan yang dia terima sejaak tahun 2011. Pemeriksaan medis juga sudah dilakukan terhadap MS. 

Kasus serupa bisa terjadi di mana saja. Gak hanya KPI. Kemungkinan besar, penyebabnya pembiaran sejak masih anak-anak. Orang tua membiarkan karena menganggap anak-anaknya hanya bercanda. 

Seperti yang dikisahkan dalam Diary of a Prosecutor, drama Korea yang berkisah tentang pernak pernik kehidupan jaksa yang bertugas di kota kecil, Jinyoung. Gak hanya seputar kasus hukum, juga keseharian mereka.  

Kasus perundungan terjadi pada anak laki-laki Jaksa Lee Sun-Woong. Ketika si anak datang dari Kota Seoul,  Jaksa Lee Sun-Woong mengira anaknya yang masih sekolah dasar, menjadi korban makian. 

Ternyata, anak Jaksa Lee Sun-Woong lah pelakunya! 

Sikap Jaksa Lee Sun-Woong pun berubah drastis. Terlebih ketika ayah korban tidak hanya mengadu pada komite sekolah, juga ke kepolisian. Wah bisa-bisa nama anaknya tercantum dalam daftar kepolisian. 

Berusaha agar aduan tidak diperpanjang, Jaksa Lee Sun-Woong mengajak orang tua korban untuk bertemu. Apes, Jaksa Lee Sun-Woong malah bilang begini: 

“Kau mungkin tahu, anak lelaki seusianya selalu memaki.

"Putraku tidak,” kata ayah si korban. “Putraku pulang sekolah dan bertanya, apakah aku “sampah”?” 

Anggapan bahwa makian bukanlah pelanggaran hukum, rupanya masih tertanam di masyarakat. Pelaku tidak sadar, ucapannya membuat korban merasa rendah diri, stres merasa tak berdaya dan ingin bunuh diri. 

Seperti kasus ditangani Jaksa Cha Myung-Joo, korban ingin bunuh diri karena selalu mendapat umpatan dari teman sekelasnya:

Kamu bau!
Kamu pecundang yang menyedihkan, mati saja kau!
Dasar bodoh! Kamu kotor!
Umpatan yang membuat korban tertekan dan merasa: Aku tidak pintar. Aku tidak kaya. Aku tidak pandai bicara. Aku hanya gadis bodoh. Aku juga tidak lucu. 

Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan. Jangan dianggap sepele dan menganggap melaporkan ke komite sekolah, bahkan ke kepolisian sebagai terlalu mengada-ada. 

Jika dibiarkan pelaku akan tak terbendung hingga melakukan perisakan dan pelecehan seperti kasu MS. Pelaku melihat sebagai hal yang lucu. 

Kasus  di atas diselesaikan dengan apik oleh penulis skenario drama “Diary of Prosecutor. Jaksa Lee Sun-Woong memilih tidak menggunakan koneksi di kantor kepolisian. Dia membiarkan anaknya mengikuti proses, yaitu harus pindah sekolah walau penyebab dia pindah sekolah akan melekat selamanya. 

Kepada anak lelakinya, Jaksa Lee Sun-Woong memberi wejangan:

Untuk menjadi pemenang besok
Kamu harus menelan kepahitan hari ini
Begitulah orang dewasa bertarung

Andaikan semua orang tua di dunia ini sebijak Jaksa Lee Sun-Woong ya? Insaf akan kesalahannya dan mendukung anaknya memperbaiki diri, mumpung masih kecil. 

drama korea

 

Baca juga:
Legal High; Kala Pelaku Hukum Berparodi 

Wok of Love" Kisah Cinta Bersemi di Restoran Cina

    
Lee Sun Kyung


Lee Sun-Kyun sebagai Lee Sun-Woong

Jaksa senior di Kejaksaan Jinyoung. Lee Sun Woong harus berpisah dari istri dan anaknya yang menetap di Seoul. 

Di Jinyoung, Lee Sun Woong tinggal dalam suatu apartemen bersama jaksa yunior. Betapa kagetnya Lee Sun Woong ketika suatu hari anaknya datang, bukan sekadar menjenguk, tapi membawa masalah.
   

drama korea


Jung Ryeo-Won sebagai Cha Myung-Joo

Jaksa senior yang tersisih, dia di mutasi ke Jinyoung karena tidak melaksanakan instruksi atasan. Cha Myung Joo bertekad, di kejaksaan Jinyoung  harus mengukir prestasi agar bisa kembali lagi ke Kota Seoul dengan posisi lebih tinggi.

drama korea


Sinopsis Diary of a Prosecutor

Saya menyesal telah terlahir sebagai perempuan 

Karena saya harus mengalami hal yang tidak dialami laki-laki 

Keluh seorang korban pelecehan seksual. Dia dilecehkan atasannya sesudah melakukan serangkaian pembenahan, termasuk operasi plastik, agar menarik dan bisa dipromosikan/naik jabatan. 

Kasus pelecehan seksual merupakan bagian dari tumpukan kasus yang harus diselesaikan para jaksa di Kejaksaan Jinyoung, distrik kecil di Korea Selatan. 

Sementara itu, para jaksa juga mempunyai masalah pribadi. Seperti yang dialami Jaksa Oh Yoon-Jin. Dia mempunyai bayi kembar sehingga sering terlambat masuk kantor. Bertambah repot ketika bayinya sakit. serta Ibu mertua, yang menggantikannya mengurus bayi, harus rawat inap karena sakit. 

Kecaman datang dari rekan kerjanya, Jaksa Cha Myung-Joo yang masih lajang. Dia menuduh Jaksa Oh Yoon-Jin tak mampu mengimbangi tugas mengurus rumah tangga dan sebagai jaksa.  

Puncaknya, ibu mertua menganjurkan Jaksa Oh Yoon-Jin mengambil cuti 6 bulan, sampai bayi-bayinya cukup besar untuk ditinggal kerja. Anjuran yang tentu saja ditolak mentah-mentah. Jaksa Oh Yoon-Jin meminta agar suaminyalah, yang juga berprofesi sebagai jaksa, yang mengalah untuk mengambil cuti. 

Bisa ditebak, ibu mertua menolak. Bukan masalah gender. Tapi sang anak laki-laki, suami Jaksa Oh Yoon-Jin, tidak mampu mengurus bayi. 

Selain masalah domestik, para jaksa (senior maupun yunior) di Kejaksaan Jinyoung kerap bersinggungan satu sama lain. Berkelindan dengan urusan pribadi. 

Jaksa Cha Myung-Joo yang baru mutasi dari Kota Seoul, bermasalah dengan Jaksa Lee Sun-Woong. Dia menganggap jaksa yang sealmamater dengan dirinya ini, menyombongkan “penggaris tukang kayu”, penghargaan prestisius yang diterima mahasiswa terbaik dari Profesor Park Bae Choy. 

Jaksa Cha Myung-Joo juga seakan mendapat tamparan keras ketika ayahnya terciduk dalam kegiatan judi ilegal. Sementara dia sedang berjuang untuk berprestasi dan dimutasi ke Seoul dengan posisi yang lebih tinggi.  

Yang paling unik pastinya kasus Jaksa Kim Jung-Woo yang mengajukan tuntutan dalam permainan game. Dia juga akhirnya mendapat pelabuhan cinta. 

Namun, para jaksa selalu on the track. Mereka tidak menggunakan cara curang untuk menyelesaikan kasus. Seperti Jaksa Lee Sun-Woong yang memilih tidak memakai koneksi di kepolisian untuk menyelesaikan kasus anaknya. 

Demikian pula Kepala Jaksa Kim In-Joo yang memutuskan tidak dipromosikan/naik jabatan, agar kasus yang ditangani anak buahnya lancar. Bekerja sama dengan kepolisian, kejaksaan Jinyoung menyeret pelaku pimpinan K2 Motor yang selama ini dilindungi kejaksaan pusat, untuk mempertanggungjawabkan serangkaian kasus kecelakaan, bahkan kematian.

  

drama Korea


Review Diary of a Prosecutor

Dua jempol untuk drama Korea “Diary of a Prosecutor”. 

Apa yang dialami para jaksa yang bekerja di Kejaksaan Jinyoung mungkin terjadi juga di jutaan warga lainnya. Demikian pula kasus yang mereka hadapi, mulai dari penipuan, judi ilegal, pelecehan serta kasus kriminal lainnya. 

Menjadi menarik ketika dituturkan ala story telling. Sejak awal episode, ada narasi (suara Lee Sun-Kyun pemeran Lee Sun-Woong) yang menjelaskan tentang kota kecil Jinyoung, hirarki kejaksaan serta kasus-kasus yang tengah mereka tangani. 

Penonton jadi nyaman mengikuti episode per episode, lancar dan runtut. Ditambah akting mumpuni Lee Sun Kyun dan Jung Ryeo-Won, dijamin enggak nolak rewatch. 

Awal menonton “Diary of a Prosecutor” karena drama yang dilakoninya gak pernah mengecewakan, seperti drama “Pasta” dan “My Mister” (2018) .Gayanya khas banget.  

Sedangkan Jung Ryeo-Won saya suka sejak menonton aktingnya di drama “Wok of Love” (2018) yang lanjut saya cari drama lamanya “Witch at Court" (2017).

Aktor/aktris Korea emang selektif mengambil peran. Tidak setiap tahun mereka muncul dengan karya baru, dan selalu  total dalam berakting. 

Yaiyalah di belakang mereka,  aktor yunior siap menggantikan peran. 

Secara  keseluruhan score 8/10, karena saya suka drama dengan tema seperti ini. Banyak kasus aneh yang muncul, seperti kasus perempuan tua yang nampak kampungan dan minta bantuan agar pencekalannya dicabut. 

Ternyata eh ternyata, dia adalah "siput laut" pemilik racun conotoxin alias penjahat kakap yang gemar menyedot pebisnis kecil hingga kehabisan darah.

Baca juga:
My Mister, (Lagi) Gara Gara Istri Selingkuh 

Partners for Justice 2, Psikopatnya Dokter yang Ganteng!    

Profile (sumber)

Drama: Diary of a Prosecutor (English title) / Inside Stories of Prosecutors (literal title)
Revised romanization: Geomsanaejeon
Hangul: 검사내전
Director: Lee Tae-Gon
Writer: Kim Woong (novel), Lee Hyun, Lee Tae-Gon
Network: JTBC
Episodes: 16
Release Date: December 16, 2019 - February 11, 2020

16 comments

  1. Film dengan cerita hukum dan peradilan menjadi cukup bagus, dikemas dalam visual

    ReplyDelete
  2. Gagal fokus liat foto sepatu putih itu deh, bagus sepatunya hahaha.
    Btw, bully an kayak gitu tuh kira-kira ada juga nggak ya di Indonesia? ga kebayang kalau anak saya digitukan anak orang, pengen saya jewer sampai merah tuh anak orang hahaha.

    Jadi ortu memang was-was banget, saya kalau nonton film Korea yang bully-bully an itu, rasanya gimana ya, semacam pengen getokin anak-anak itu, tapi juga jadi lebih berpikir untuk bisa mengajarkan anak bagaimana menghadapi bully an

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo menurut aku ada,karena anak aku juga pernah dapatin.. jadi klo pilih linhkungan buat anak juga harus hati2.. usahakan anak hidup di lingkungan yang tolerannya tinggi

      Delete
  3. Dari sinopsisnya aja udah menarik ceritanya, otw masuk list buat di tonton, nih. Soalnya saya juga suka tema-tema seperti ini,Mbak. Menarik ❤️

    ReplyDelete
  4. Dunia hukum dengan kasus perundungan oleh bocah, serta kisah-kisah lain yang menyertai, jarang bikin males ditonton, dan setelah membaca ulasan ini, aku langsung masukkan drama ini dalam daftar tonton. Terima kasih review nya yang selalu menarik, ambu.

    ReplyDelete
  5. Kok sepertinya drama diary of prosecutor ini menarik ya. Apa karena aku lagi suka drama-drama seperti ini. Terakhir aku asyik sekali menonton drama tentang dunia jaksa hukum juga sih. Rasanya aku ingin maraton nonton drama ini.

    ReplyDelete
  6. Pasti bisa ditebak seru nonton film diary of prosecutor ini, saya menebaknya karena banyak konflik dalam film ini yang menambah penasaran para penontonnya. Sajian konfliknya macam-macam setelah saya baca ulasan kak Maria, ada kasus pelecehan, perundungan, dll. Semuanya jadi satu sehingga ini akan bikin geger penonton dan bikin gemas pastinya. Selamat menonton film ini bagi pecinta drakor...

    ReplyDelete
  7. Tema tentang kehidupan para penegak hukum memang seru banget. Intrik pribadi, sosial, tekanan pekerjaan, pertarungan antara kehidupan pribadi dan kantor serta internal politik kantor antar mereka pun bisa menjadikan sebuah serial jadi sangat seru untuk diikuti. Ulasannya menarik dan seru Mbak Maria. Jadi penasaran pengen nonton.

    ReplyDelete
  8. Saya juga gemes ngikutin berita kasus pelecehan di KPI itu.

    Bagus banget nih ya contoh kasusnya jaksa Lee Sun-Woong, walau awalnya dia pengen "melindungi" anaknya, tapi akhirnya dia mau berbesar hati meminta maaf dan membiarkan si anak menerima konsekuensi akibat perbuatannya.

    ReplyDelete
  9. Memang bagusan begitu ya Ambu, gak semua diambil dalam waktu dekat, biar karakter peran yang dihadirkan lebih gereget dan maksimal

    ReplyDelete
  10. Lidah memang tak bertulang, tapi bisa lebih tajam dari pedang ya ambu. Jaksa senior saja bisa memaklumi sikap buruk anaknya, bukannya memperbaiki etika anaknya dalam bergaul. Ini mah bukan cuma kejadian di Korea doang, di Indonesia juga banyak.

    Lengkap ya ceritanya, sampai konflik domestik rumah tangga pun ada. Bisa dibilang salah satu drama berkualitas karena banyak bisa kita petik pelajaran.

    ReplyDelete
  11. Aku lagi nonton drama squid game nih kak akhir2 ini dan karena itu jadi nyari2 drama korea dengan genre yang lain. Dan ini menarik banget. Catet dulu ah judulnya. Bisa ditonton dimana nih kak? Netflix, VIU?

    ReplyDelete
  12. Sinopsisnya menarik nih. Jadi penasaran pingin liat filmnya. Cerita-cerita seperti ini gak ngebosenin nih. Hehe

    ReplyDelete
  13. Seru banget nih ceritanya,ngobrolin topik tentang profesi jaksa juga ya. Kayaknya bakalan segera ditonton deh karena ada tentang perundungan yang dibahas nih,mau tau juga tentang case begini dan cara mengatasinya.

    ReplyDelete
  14. Keren nih kali ini ceritanya, nyerempet dunia hukum, pasti bikin penasaran ya nontonnya hehe!

    ReplyDelete
  15. Drama kalo ada lee sun kyung nya pasti seru... aktor kelas A yg dramanya selalu ditunggu 😍👍

    Dia peran jadi chef, jaksa, chaebol.. apa aja wajahnya kenapa selalu mendukung yaa hehehe...

    Sempet nonton tapi skip-skip gitu, tapi baca review ambu nge push marathon lagi nih ngelarin diary of prosecutor 🤭

    ReplyDelete