Berani Berubah! UMKM Siapkan Dirimu dengan 5 Tips Sukses
“Paket!”
Sering terlonjak gembira saat kurir datang dan menyerukan kata: “paket?" #toss sama dong. Entah mengapa saya merasa senang, walau paket tersebut untuk anggota keluarga yang lain. Bukan untuk saya.
Sebetulnya saya paham, saya harus membiasakan diri dengan kedatangan paket. Seperti yang dikatakan pakar lingkungan hidup, Direktur YPBB dan penginisiasi “Zero Waste Cities” Kota Bandung, David Sutasurya, 5 tahun silam dalam workshop bertopik “Environmental Sustainability”, sebagai berikut:
Harus ada perubahan gaya hidup. Suhu global berpotensi naik lebih dari 1,5 derajat Celcius selama lima tahun ke depan, sesuai yang dinyatakan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Di pihak lain umur cadangan minyak bumi diperkirakan akan habis dalam 9,5 tahun, dan minyak bumi akan habis sekitar 19,9 tahun. (sumber).
Untuk menekan suhu global dan mengantisipasi kelangkaan bahan bakar minyak bumi. pemerintah harus menetapkan sejumlah regulasi. Masyarakat harus bekerja dari rumah. Hanya pelaku layanan jasa pengiriman yang boleh lalu lalang di jalan umum.
Ucapan David Sutasurya berkorelasi dengan kedatangan pandemi Covid-19. Penduduk bumi dipaksa untuk beraktivitas di rumah. Ternyata bisa!
Baca juga
Ingin Cuan Berlimpah Dari Bisnis Masker Kain? Bisa Banget!
Mau Bisnis Kuliner Secara Online? Pahami Dulu 5 Manfaat Kemasan Ini!
Daftar Isi
- Perubahan Harus Dihadapi, Bukan Dihindari
- Pandemi Covid 19 dan Kemampuan UMKM Beradaptasi
- 5 Tips Sukses UMKM, Agar Siap Hadapi Perubahan
- Mengapa Memilih TIKI?
Mungkin ada yang masih sangsi dan berharap masalah kelangkaan energi fosil bisa diselesaikan dengan keberadaan energi baru terbarukan atau yang kerap disebut dengan sebutan energi hijau.
Sayangnya tidak mudah. Biaya keekonomian energi baru terbarukan terlalu tinggi. Energi hijau juga akan memunculkan pengorbanan yang menimbulkan sengketa. Seperti alih fungsi hutan untuk menghasilkan kelapa sawit, bahan baku biofuel. Bahkan tak tertutup kemungkinan, industri makanan akan bersaing memperebutkan singkong penghasil bioetanol.
Pandemi Covid 19 dan Kemampuan UMKM Beradaptasi
“Cobain nih, dijamin nagih,” kata sepupu saya sambil menyodorkan cuanki/bakso Malang khas Bandung dalam kemasan plastik. Isinya bakso rebus, bakso goreng, bumbu, sambal dan kecap.
Semula menekuni UMKM tekstil, sepupu saya banting stir, menjadi reseller produk makanan. Selain cuanki, dia juga menjual seblak kemasan, rujak dalam kemasan frozen food, serta masih banyak lainnya. Hasilnya lumayan, bisa mencapai 100-200 bungkus per pengiriman.
Yang menarik, menurut sepupu saya, beberapa pembuat produk makanan awalnya adalah penjual makanan keliling. Pandemi Covid-19 memaksa mereka putar otak dan beradaptasi.
Contoh kasus penjual cuanki yang awalnya harus menjajakan cuanki dengan berjalan kaki, keluar masuk komplek perumahan. Omzet penjualannya menurun drastis selama pandemi Covid-19. Modal yang dimiliki nyaris habis.
Enggan pulang kampung seperti penjual makanan lain, dia menuruti saran pelanggan untuk menjual cuanki dalam kemasan plastik vakum. Dia membeli alat vacuum dan melakukan serangkaian percobaan hingga produk cuankinya siap jual dan tahan lama. (gambar atas)
Kini, walau produk cuankinya masih dalam proses izin PIRT dan MUI, tapi dia sudah berproduksi dan mendistribusikan ke reseller sekitar 5.000 bungkus/hari. Tidak hanya kembali modal, dia pun bisa merekrut kerabatnya untuk membantu produksi dan mengemas cuanki.
Pandemi Covid-19 memaksa para pejuang hidup untuk berkreasi. Era digital mensyaratkan setiap pelaku usaha untuk mau berubah dan beradaptasi. Karena hanya merekalah yang bisa lolos seleksi alam.
5 Tips Sukses UMKM, Agar Siap Hadapi Perubahan
Perubahan itu keniscayaan.
Kala pandemi Covid-19 berakhir, akan muncul masalah lain. Diantaranya kelangkaan enegi dan dampak perubahan iklim yang memaksa pemerintah menetapkan serangkaian peraturan.
Karena itu UMKM harus mengubah cara berpikir dan menyesuaikan aktivitasnya dengan kemajuan teknologi informasi. Khusus UMKM makanan, beberapa tips berikut bisa banget dipraktikkan:
Produk.
Tidak ada makanan yang tidak dapat diproses agar tahan lama dan bisa dikirim antar daerah, antar provinsi bahkan antar negara. Satai dan masakan khas warung Tegal misalnya, bisa dipisah bumbu dan daging/telurnya, sehingga konsumen cukup menghangatkan di atas kompor/microwave sebelum dihidangkan.
Pengemasan.
Ucapkan selamat tinggal kepada kertas nasi berwarna coklat, yang telah diuji peneliti LIPI dan ditemukan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Mulailah pelajari kemasan yang aman bagi tubuh dan lingkungan, serta bisa menjaga produk agar tahan lama.
Pembukuan Keuangan.
Banyak UMKM yang menyepelekan pembukuan keuangannya. Sehingga mereka tidak tahu pasti apakah usahanya untung atau rugi? Jika untung, berapa besarnya?
Kemajuan teknologi digital memungkinkan pelaku UMKM mengunduh berbagai aplikasi di smartphone yang memudahkan pembukuan. Hasil akhirnya, UMKM bisa melakukan pengembangan usaha dengan tepat.
Marketing Digital.
Bagaimana penjual cuanki pada kisah di atas bisa sukses berjualan sampai 5.000 pcs/hari?
Tentu saja dengan bantuan teknologi digital. Semula dia hanya mengirim pesan tentang produk barunya pada para pelanggan. Kemudian pelanggan membeli, mengunggah ke media sosial, menanyakan kemungkinan menjadi reseller, dan seterusnya.
Hanya Menggunakan Jasa Pengiriman yang Terpercaya.
Karena menyangkut kepuasan pelanggan, sangat penting memilih jasa pengiriman yang tepat. Jangan sampai pelanggan kecewa dan berpaling ke produk lain hanya gara-gara perusahaan jasa pengiriman yang tidak kompeten.
Dan jawaban atas kebutuhan tersebut adalah PT. Citra Van Titipan Kilat, yang berdiri sejak tahun 1970, atau telah setia melayani kebutuhan jasa pengiriman dan logistik selama 50 tahun.
Mengapa Memilih TIKI?
Bisa membayangkan pohon berusia 50 tahun lebih? Akarnya sudah menghujam ke dalam bumi. Akarnya juga bercabang, dan terus bercabang sampai mencapai area yang nampak tak mungkin dijelajahi.
Demikianlah kira-kira perumpamaan PT. Citra Van Titipan Kilat, perusahaan yang lebih dikenal masyarakat Indonesia dengan nama: TIKI. Sehingga bisa dipastikan tidak hanya berpengalaman dan mempunyai banyak cabang, TIKI juga selalu melakukan terobosan, menyiapkan produk yang dibutuhkan konsumen.
7 Produk dan layanan yang disediakan TIKI adalah:
- SDS : Same Day Service. Kiriman tiba di hari yang sama
- ONS : Over Night Service. Kiriman hari ini, esok tiba.
- TDS : Two Days Service, Kiriman tiba dalam 2 hari.
- REG : Regular Service. Kiriman estimasi tiba dalam 3-4 hari.
- ECO : Economy Service. Kiriman dengan hemat ongkos kirim.
- TRC : Trucking Service. Kiriman dengan berat minimal 10 kg
- INT : International Service. Ongkos kirim terjangkau ke luar negeri.
Serangkaian fitur pun disediakan TIKI sesuai dengan perubahan gaya hidup masyarakat, termasuk kondisi pandemi Covid -19 yang berkepanjangan. Yaitu:
SERLOK
Merupakan singkatan dari Seller Online Booking. Melalui SERLOK, TIKI menberikan beberapa kemudahan dan keuntungan bagi pelaku UMKM, yaitu:
- Diskon 18 % biaya pengiriman
- Kemudahan pembayaran dan pelunasan H+2 setelah transaksi dengan virtual account.
- Fasilitas pick up gratis,,
- Bonus dan rewarding seller,
- Edukasi dan promo marketing.untuk para online seller
PUTAR
Merupakan singkatan dari Layanan Jemput Antar. PUTAR memberikan layanan via whatsapp untuk memudahkan konsumen mengirim paket dengan waktu antaran maksimal 3 jam. (Khusus wilayah DKI Jakarta).
JEMPOL
Merupakan layanan berbasis aplikasi untuk memudahkan penjemputan paket secara GRATIS, dari mana dan kemana saja tanpa minimum berat. Pembayaran ongkos kirim dilakukan pada saat kurir menjemput barang.
SOBAT TIKI
Merupakan TIKI membership, yaitu program keanggotaan yang ditujukan bagi pelanggan setia TIKI seluruh Indonesia, agar mendapatkan benefit – benefit yang menguntungkan
Mobile Apps
Seluruh layanan TIKI dalam genggaman pelangganan, mudah dan nyaman.
Packaging dan Pickup Delivery
Penetapan PSBB, disusul PPKM, menghalangi mobilitas anggota masyarakat. TIKI memberikan solusi berupa armada petugas yang trampil dalam mengemas produk. Juga layanan penjemputan paket yang memungkinkan pelanggan tetap berada di rumah.
Real Time Tracking
Ingin tahu status kiriman? Pelanggan bisa melakukan pengecekan status kiriman secara real time melalui telepon ke nomor hotline TIKI 1500125.
Sales Counter 24 Jam
Aktivitas anggota masyarakat dan UMKM kerap tak terpaku hari dan jam kerja. Karena itu TIKI mempunyai gerai-gerai yang buka selama 24 jam di kota-kota besar di Indonesia.
Cash on Delivery
Merupakan pilihan layanan bayar ditempat untuk pembelanjaan online di beberapa E - Commerce tertentu. Pembayaran dilakukan saat kurir memberikan barang pesanan/barang saat diterima.
Drive Thru
Terburu-buru mengirim paket? Tenang, TIKI menyiapkan gerai yang memudahkan pelanggan melakukan pengiriman barang atau dokumen tanpa turun dari kendaraan. Buka 24 jam, TIKI merupakan pelopor dalam layanan drive thru yang tersedia di Jakarta TIKI Pemuda, TIKI Duren Tiga, TIKI TB Simatupang serta di TIKI Pekanbaru.
E-Signature
Tanda tangan digital pada saat terima paket oleh penerima secara real time.
Email Notification
Pengirim / Penerima akan mendapatkan email pemberitahuan saat barang akan dikirimkan dan email pemberitahuan ke pengirim ketika barang telah diterima.
SMS Resi
Lupa menyimpan resi pengiriman barang? Tak usah bingung, TIKI akan mengirimkan SMS pemberitahuan saat barang akan dikirimkan dan sms pemberitahuan ke pengirim ketika barang
Bagaimana sangat lengkap bukan?
Ups tentu saja ada layanan asuransi yang memberikan perlindungan agar paket sampai pada penerima dengan aman.
Ada kalimat jadul yang berbunyi “Tiada Kesan tanpa Kehadiraanmu”. Dalam dunia bisnis, khususnya sektor UMKM, “Tiada Kesuksesan tanpa Kehadiran TIKI” yang telah 50 tahun berkiprah dalam jasa pengiriman dan logistik Sehingga para pelaku UMKM dapat fokus berproduksi dan memasarkan produknya, karena TIKI akan mengirimkan produk dengan selamat sampai tujuan.
Demikian pula kelak, saat pandemi Covid-19 berakhir, UMKM tak perlu takut akan perubahan yang diakibatkan perubahan iklim dan kelangkaan minyak bumi. TIKI dengan tagline “Berani Berubah” akan membantu perekonomian Indonesia, khususnya sektor UMKM.
Baca juga:
Ingin Umroh? Ingin Liburan? Yuk, Belajar Ilmu Trading Dulu Bareng Emak Trader!
Asah Kemampuan di Skill Academy Agar Sukses dalam Bisnis UMKM
Iya sekarang penjualan lebih ke online karna ppkm perpanjang terus sampai bosen, memang harus mengedukasi diri untuk utek2 dunia digital marketing juga UMKM nya. Sekarang banyak banget mentor2 yang bantu UMKM supaya berkembang.
ReplyDeleteLhoo, kertas coklat untuk nasbung ternyata berbahaya?
ReplyDeleteWadawww, padahal aku mah seriiing banget beli Nasbung pake kertas coklat ntuh :(
Semogaaaa UMKM kita survive dan semakin menemukan "pivot" terbaik ya.
Yg jelas, sinergi dgn TIKI mutlak dilakukan, karena ini ekspedisi yg reliable banget!
Iya nih kak Saya juga baru tahu kalau nasbung warna coklat itu berbahaya banget hiks... Mana sering pakai pula
DeleteHebat sekali yach service atau layanan TIKI sekarang. Untuk mendukung UMKM ada Putar dan Jempol dalam pengambilan paket. Wah ini sangat inovatif sekali. Hanya pengin tau lebih jauh utk diskon delivery bagi UMKM itu berlaku utk apa yach krn biasaya delivery yang bayar customer. Semoga menang tulisan ini , sangat inspiratif
ReplyDeletepelaku usaha bener bener dimudahkan dengan adanya "Serlok" ya
ReplyDeleteaku sendiri juga cukup sering menggunakan tiki, harga hemat soalnya
Ambu, aku ada baca, entah di mana, produk PUTAR sekarang juga tersedia di Bandung. Apa benar? Kalau iya, pas banget bisa digunakan oleh ambu. Aku belum bisa nih kalau hanya Jakarta, soalnya aku di Tangerang Selatan. Padahal butuh pakai yang PUTAR, sering kirim dan terima barang dari Jakarta dan sekitaranya sini.
ReplyDeleteBener banget Ambu, usaha UMKM khususnya makanan yang berani mengubah sistem penjualannya secara online, banyak yang tetap bertahan, tidak sedikit juga yang justru berkembang lebih maju di masa pandemi ini.
ReplyDeleteSalah satunya karena delivery menggunakan jasa yg terpercaya seperti TIKI ini.
Dunia online mau engga mau harus digeluti zaman sekarang tuh yah, biar makin berkembang.
ReplyDeleteWah, baru tau kalau usianya TIKI sudah setengah abad. Sudah makan asam manis dunia jasa pengiriman
ReplyDeleteJasa pengiriman juga salah satu indikator konsumen sewaktu belanja. Beberapa olshop yang saya pernah beli juga masih setia pakai TIKI
Kalau bicara masalah kurir, jasa pengiriman dalam Kota maupun luar daerah emang tiki juaranya ya kak, Saya takjub memang dengan Tiki yang sangat pro pada umkm
ReplyDeletedi masa pandemi ini, penjualan secara online memang lebih menjanjikan yaa. Dan salah satu pendukung dalam berjualan online adalah jasa pengiriman yang bersahabat. Yap, TIKI adalah salah satu jasa pengiriman yang memuaskan pembeli
ReplyDeleteAku apresiasi banget waktu Bandung umumkan ga pakai stereofoam lagi untuk kemasan. Ternyata bisa kok dilakukan UMKM. Tips-nya bagus banget Mbak, karena semua orang termasuk pelaku UMKM punya tanggung jawab untuk menjaga lingkungan
ReplyDeleteIya ya, bisa jadi di tahun-tahun selepas ini, aktivitas dari kita akan lebih banyak dilakukan di rumah saja. Segala kebutuhan dipenuhi secara daring. Maka inilah saatnya beradaptasi, sebab bisa jadi seleksi alam sedang berlaku kembali.
ReplyDeleteNah, pengiriman bisa mengandalkan TIKI nih salah satunya.
Pandemi ini emang harus ganti strategi nih ke pemasaran online. Sudah ada Tiki jadi gak perlu bingung nyari ekspedisinya
ReplyDeleteNah Marketing digital ini sangat membantu banget para UMKM di jaman now, bagenapun harus beradaptasi dengan penjualan melalui online.
ReplyDeleteApalagi didukung oleh ekspedisi pengiriman yang memudahkan seperti TIKI dengan banyak layanannya, bisa dipake sesuai dengan kebutuhan.
Sekarang apapun bisa dijual online ya, hal yang dulunya mustahil dijual online sekarang gak ada yang gak mungkin. Apalagi dengan bantuin TIKI. Pengiriman aman, pelaku UMKM juga tenang.
ReplyDeletePelaku UMKM beneran harus adaptasi di Masa Pandemi gini Dan memanfaatkan semua fasilitas yg Ada supaya tidak hanya bertahan tapi juga maju
ReplyDeleteWuaah salfok sama cuanki. Aku lupa udah pernah nyobain belum, tapi kalo bakwan Malang mah sering hehe.
ReplyDeleteBtw ternyata pilihan pengiriman TIKI banyak ya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Pandemi membuat kita harus lebih adaptif dan kreatif dalam memanfaatkan media online. Bagi saya yang juga jualan online, Tiki menjadi salah satu ekspedisi yang cukup terjangkau
ReplyDeleteSetuju sekali kak kalau mau umkm terus Maju tentu harus siap dengan semua perubahan ya, termasuk contohnya cuangki ini
DeleteMakin kesini saya juga lebih nyaman belanja secara online ambu, praktis, gak perlu keluar rumah panas2an dan tinggal klik2 aja beres
ReplyDeletePendemi memang jangan membuat surut untuk usaha,5 tips ini sangat membantu mengembangkan UMKM
ReplyDeleteJadi ingat waktu duluuu banget aku mau kirim paket, males ke pos, eh liat Tiki ini, coba-coba ternyata memuaskan. Sampai sekarang juga dikirimin pakai Tiki cepet sampai juga, liburan pun tetep dianter
ReplyDeleteEksistensi UMKM memang memberikan sumbangsih terhadap tumbuhnya ekonomi secara sektoral pendapatan, UMKM mengalami tantangan di masa pandemi dengan kreatifitas dan dukungan juga perhatian pemerintah agar lebih baik.
ReplyDeleteBayangin bikin cuanki anget pas mendung begini duh sedaaap.
ReplyDeleteSetuju ambu, inovasi para pelaku usaha perlu agar saat ada pembatasan mobilitas terkait pandemi dapur tetap ngebul. Selama pandemi saya juga seringkali pesan makanan dari kota lain dan Alhamdulillah aman. Apalagi dukungan jasa pengiriman yang bisa diandalkan seperti dari TIKI ini bisa membantu baik penjual maupun pembeli
Selama terlibat dengan teman-teman UKM, ada 2 hal yang sering banget menguji mental mereka. Itu adalah KONSISTENSI dan MAU TERUS BERINOVASI. Sering banget tidak kuat mental untuk bertahan dan konsisten di bisnis yang sama. Padahal setiap usaha tidak bisa langsung untung. Ada masa pembelajaran di setiap langkah. Inovasi pun begitu. Kalau kita tidak mengikuti kebutuhan dan perkembangan jaman (dalam hal apapun itu), usaha kita bisa dengan gampang tergerus.
ReplyDeleteBenar banget. Sejak pandemi kita jadi lebih beli apapun secara online. Kalau aku sih, percaya banget sama TIKI. Kalau mau kirim paket ke keluarga di Bandung, pasti Tiki, karena cepat nyampe dan barang benar-benar aman nggak ada yang rusak. Eh, ngomong-ngomong kok aku salfok sama cuankinya juga ya, kangen makan cuanki....
ReplyDeleteSuami pun udah langganan pakai tiki untuk pengiriman barang besar ke seluruh daerah, karena kantornya memang logistic suplemen, berasa banget karena serba online, pesanan tak kunjung reda
DeleteSaya merasakan memang sebagai pelaku UMKM ada dampak yang tak semestinya harus terjadi karena COVID-19. Pelaku UMKM pastinya harus beradaptasi dengan kondisi yang ada.
ReplyDeleteMemang pembukuan dalam bisnis apapun itu sangat penting dilakukan, sehingga dana masuk dan keluar atau belanja tercatat dengan rapih.
Moga pandemi segera berakhir dan secepatnya UMKM segera membaik sehingga inklusi keuangan negara juga makin oke.
Semoga aja dengan TIKI sekarang para UMKM bisa kirim ke mana aja
ReplyDelete.dan aku tinggal pesen dengan gadget ku cuanki atau bakso mercon ....
Saat UMKM gini sepertinya UMKM paling terpukul tapi gak lama sudah ada kebangkitan kembali..mungkin karena pelaku UMKM orang yang kuat dan tangguh ya dalam berwirausaha
ReplyDeletesetuju ambu, di masa pandemi ini UMKM harus mampu beradaptasi biar makin maju. KArena sebenarnya masih ada peluang untuk sukses di masa ini, salah satunya dengan pemasaran secara online. Apalagi sekarang ekpedisi banyak termasuk TIKI yang ongkirnya murah dan pengirimannya cepat.
ReplyDeleteAh setuju banget deh dengan tips-tipsnya. Terutama untuk masalah pengiriman. Aku nih ada pengalaman dengan ini. Pernah beberapa kali kecewa dengan soal pengiriman. Barang udah bagus, pengiriman mengecewakan. Dari barang yang rusak saat diterima, hingga lebih lama dari waktu yang seharusnya. Semoga deh para UMKM bisa lebih bagus dengan TIKI ya. Soalnya beneran bikin konsumen puas atau tidak. Dan tentu ini ngaruh ke kemajuan UMKM itu sendiri.
ReplyDeleteZaman udah canggih. pelaku UMKM pun dituntut untuk adaptif ya kak.
ReplyDeleteApalagi dengan kondisi pandeki seerti saat ini. Yang mana semua usaha dan mobilitas berlih ke dalam jaringan
Kenal nama besar TIKI sejak SMA, lalu kuliah bisnis online suka pakai jasanya. Tapi dulu belum bisa jemput paket,syukurlah kalau sekarang TIKI makin berinovasi
ReplyDeletewah tiki ini memang udh terpercaya ya bisa bertahan dari dulu dan masih jadi idola juga :) memang penting sekarang jasa logistik begini, biar umkm makin lancar ya :)
ReplyDelete