Resep Lumpia Kulit Singkong, Camilan Lokal yang Endeus Endolita
Camilan singkong, pastinya akrab dong ya?
Mulai dari getuk, opak, kecimpring, combro, putri noong, singkong Thailand …….. wah lumayan banyak juga ya jika diabsen?
Terlebih harga singkong cukup murah, hanya Rp 5.000/kilogram. Bahkan bisa gratis jika punya sepetak lahan. Singkong mudah ditanam. Nggak manja minta dipupuk atau disiangi. Bahkan di musim kemarau nggak disiram air pun, tetap gagah menjulang.
Gak heran banyak camilan terbuat dari singkong. Cukup dicabut dari tempatnya tumbuh, bersihkan, sesudah itu rebus dan sajikan dengan kelapa parut. Atau digoreng, yumm …. tau tau habis deh sepiring singkong goreng. 😋😋
Baca juga:
Krisis Pangan di Indonesia? Wallace pun Tertawa!
Devina Hermawan dan Resep Praktis Tempe Katsu yang Lazis
Daftar isi:
- Camilan Singkong yang Eundeus Endolita
- Kisah Kadedemes, Kulit Singkong yang Yummy
- Kadedemes dan Pangan Kita
- Resep Lumpia Kulit Singkong
Tapi tahukah bahwa tidak hanya daging singkong yang berwarna putih yang bisa disantap, kulitnya juga. Tentunya bukan kulit singkong yang berwarna hitam karena bersentuhan dengan tanah. Melainkan yang telah dibuang lapisan luar, dan menyisakan kulit singkong warna merah muda/putih.
Rebus/kukus kulit singkong yang telah dibersihkan. Tak pake lama kulit singkong akan empuk, dan siap diolah menjadi aneka masakan.
kadedemes yang telah ditumis |
Kisah Kadedemes, Kulit Singkong yang Yummy
Masyarakat Sunda menyebut kulit singkong dengan “kadedemes”. Biasanya ditumis dengan bumbu bawang merah, bawang putih dan cabai merah/cabai rawit. Disantap bareng nasi pulen, duh kacida raosna.
Penasaran mengapa masyarakat Jawa Barat mengolah kulit singkong, alih-alih membuangnya?
Penyebabnya ternyata tak terduga!
Kadedemes dalam percakapan masyarakat Jawa Barat biasanya diterapkan pada orang yang terlalu ….., , atau kurang lebih terlalu posesif pada apa yang dia miliki.
Ketika diaplikasikan pada olahan kulit singkong, menurut Kamus Besar Basa Sunda karangan Raden Satjadibrata kadedemes artinya “ngarasa lebar kubarang anu ku baturmah biasa tara diarah”. Diterjemahkan sebagai “merasa sayang pada barang yang oleh orang lain biasanya sudah tidak dimanfaatkan lagi atau dibuang”.
Menilik kearifan lokal nenek moyang kita, panganan kadedemes merupakan kreatifitas masyarakat Sunda dalam memanfaatkan sesuatu yang kerap dianggap limbah, menjadi panganan yang bermanfaat.
Mirip “kebiasaan baru” memilah sampah kemudian membuat handy craft dari plastik bekas.3 R atau Reduce, Reuse, Recycle sebetulnya bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia.
Secara turun temurun nenek moyang mengajarkannya. Sayang, budaya konsumtif meminggirkan kebiasaan baik tersebut.
Kadedemes dan Pangan Kita
Tahukah bahwa negara lain juga punya panganan “daur ulang”?
Terbuat dari kulit semangga, masyarakat Iran biasa mengolahnya menjadi manisan. Paling tidak, itulah yang dikatakan Endang Indriani pemilik blog Just Try and Taste. Dia mendapat resep manisan kulit semangka dari temannya, seorang warganegara Iran.
Ketika searching, bermunculan berbagai resep manisan kulit semangka dengan beragam variannya. Baik di channel YouTube maupun situs masakan Indonesia. Dengan kata lain manisan kulit semangka sudah mendunia.
Tapi ketika saya mencoba mencari resep kulit singkong, hanya muncul di situs lokal, gak ada satupun blog/video dari luar Indonesia yang menayangkannya. Huhuhu rupanya olahan kulit singkong “tidak terdengar”. Tidak seperti kulit semangka yang terkenal di mancanegara.
Ah, jangan-jangan Anda yang bukan warga Jabar baru mendengar tentang kadedemes?
Karena, sayapun baru mengenalnya #tutupmuka. Padahal saya lahir di Sukabumi Jawa Barat lho, Kemudian hijrah ke Bandung, tapi baru beberapa tahun belakangan mengetahui tentang kulit singkong yang bisa diolah.
Penasaran, sayapun mengontak Teh Okti Li untuk mengklarifikasi sekaligus cara membuat kadedemes. Blogger aktif yang berdomisili di Cianjur ini membenarkan dan dengan senang hati membagikan resepnya.
Sayangnya terlupa tanpa sempat mempraktekan.😢😢
Ingatan akan resep kadedemes muncul, ketika Yayasan Nusa Gastronomy bekerja sama dengan Omar Niode Foundation mengadakan Lomba Takjil Nusantara. Termasuk nekad sih, takjil kan umumnya manis, ini kok asin?
Ah, apa salahnya ikut berkontribusi? Untuk menambah khazanah pangan Indonesia. Seperti kita ketahui Indonesia kan kaya bahan pangan, tapi kok kuliner yang muncul itu lagi, itu lagi.
Kolak misalnya, kok selalu terdiri dari pisang, ubi jalar, labu kuning dan kolang kaling. Padahal jenis ubi di Indonesia tuh banyak banget, ini sih malah pakai labu kuning varian impor yang mahal harganya.
Tak berlebihan, Lomba Takjil Nusantara mencantumkan larangan penggunaan tepung terigu sebagai bahan baku takjil. Indonesia punya tepung kentang, tepung singkong (tapioka dan mocaf), tepung sagu, tepung jagung (maizena), tepung garut, tepung sorgum, dan masih banyak lagi. Kok ya tergantung terigu yang harus diimpor?
Resep Lumpia Kulit Singkong
Lebih suka camilan asin daripada yang rasanya manis, merupakan alasan saya memilih lumpia. Hihihi food blogger harusnya gak pilih-pilih ya?
Nah, kadedemes mengingatkan saya pada rebung yang menjadi isian lumpia Semarang. Kota Bandung juga punya lumpia basah yang diisi tumisan potongan bengkuang atau taoge.
Juga ada risol goreng yang acap dijual tukang gorengan. Terbuat dari kulit lumpia yang diberi isi tumisan taoge dan cabe rawit domba dengan rasa pedas ngejeletot (saking pedasnya) 😀😀
Kulit lumpia jelas harus diskip karena terbuat dari tepung terigu. Saya menggantinya dengan kulit yang terbuat daging singkong parut. Cara memasak seperti membuat keripik opak/kecimpring.
Singkong parut yang berbentuk mirip bubur dicampur sedikit garam, dipipihkan di atas tutup panci. Tipiskan dengan bantuan garpu. Kemudian masak dengan menangkupkan tutup panci di atas panci berisi air mendidih (di jerang di atas kompor). Adonan singkong diletakkan di bagian dalam tutup panci.
Jika tutup terbuat dari kaca, akan nampak perubahan warna bubur singkong, mulai dari putih menjadi putih bening, mirip lem. Lamanya kurang lebih 5-6 menit.
Saya menggunakan 3 tutup panci agar bisa bergantian, karena untuk melepas kulit lumpia yang telah masak harus dalam keadaan dingin.
Proses membuat isian lumpia lebih mudah. Seperti membuat oseng/tumis yang pastinya telah kaffah ya?
Resep Lumpia Kadedemes (untuk 10 buah)
Bahan kulit lumpia:
- 1 kg singkong, kupas dan parut, beri sedikit garam.
Bahan isian lumpia:
- Kulit singkongnya bersihkan, rebus, potong bentuk korek api
- 2 buah telur, kocok lepas.
- 2 buah wortel ukuran sedang, potong bentuk korek api
- 1 ons taoge yang telah bersih
- 10 buah cabai rawit (bisa diskip jika tak suka pedas), iris ukuran sedang.
- 1 sdm ebi, rendam air panas
- 2 batang daun bawang, iris halus
- 5 siung bawang merah kupas
- 5 siung bawang putih kupas
- 5 kemiri sanggrai
- 1 sdt garam
- ½ sdt merica
- 1 sdm gula
- 2 sdm minyak untuk menumis
Cara Membuat:
- Cetak singkong parut di bagian dalam tutup panci, tipiskan dengan garpu.
- Jerang air hingga mendidih, tangkupkan tutup panci beradonan diatasnya Angkat jika telah matang.
- Haluskan bumbu: bawang merah, bawang putih, kemiri dan ebi yang telah ditiriskan.
- Panaskan minyak goreng di atas wajan, buat telur orak arik, sisihkan.
- Tumis bumbu hingga harum, tambahkan wortel dan kulit singkong. Jika wortel telah setengah matang, masukkan cabai rawit, bawang daun, taoge, gula, garam dan merica. Aduk rata.
- Koreksi rasa, tambahkan telur orak arik, angkat. Sisihkan.
- Ambil selembar kulit lumpia singkong, beri 1-1 ½ sendok makan isian, lipat bentuk amplop.
- Lakukan untuk semua kulit lumpia singkong.
- Lumpia siap dihidangkan. Bisa juga dibalut telur. Caranya kocok 1 butir telur, masukkan lumpia kulit singkong, goreng dalam minyak panas.
- Sajikan dalam keadaan hangat. Hmmm….endeussss!!
Baca juga:
Brulee Bomb Kimpul, Cara Asyik Menuju Kesejahteraan Pangan Indonesia
Tahu Cabai Garam, Camilan Praktis si Penyelamat Krisis Gizi Indonesia
Harga singkong dari petani lokal di tempat saya di Lampung cuma 1.500/kg mbak, hehe....bisa bawa banyak tuh kalo habis misalnya dari tempat sodara di Lampung Timur hehe...
ReplyDeleteWah, keren tuh, biasanya kan limbah kulit singkong gak diapa-apain busuk begitu saja, eh ini bisa dimanfaatkan jadi lumpia. Gak heran, karena saya juga pernah bikin mie utilisima noodle dari kulit singkong bareng siswa untuk lomba produk makanan di fakultas pertanian Unila.
Btw, cara buat lumpia juga mudah ya, penjelasannya mudah dan bisa jadi produk UMKM nih di desa-desa supaya masyarakat setempat jadi berdaya. Thanks sudah kubaca ulasannya, mantul puollll :D
Biasanya kulit luar nya dibuang ya, wah ternyata bisa jadi olahan cemilan juga terima kasih mba, nanti dicoba dirumah penasaran juga sama rasanya
ReplyDeleteCara masak kulit lumpia singkong mengingatkanku pada kenangan masa kecil. Aku pernah membantu tetangga membuat kerupuk singkong. Cara memasaknya mirip kulit lumpia itu. Di tempelkan di tutup panci dan dijarang di panci yang berisi air. Hehe
ReplyDeleteTapi ini unik sih lumpianya. Kulit terbuat dari singkong. Eh isiannya juga dari bagian singkong juga.
Singkong kesukaan saya ambu, dikukus tambah oles gula pas di rasa. Sementara itu sisi lain ternyata bisa diolah menjadi kudapan kuliner lainnya. Cukup lengkap satu tanaman diolah menjadi beberapa makanan
ReplyDeleteBerbahagialah masyarakat warga +62 ya Ambu
ReplyDeleteBanyaakk banget bahan pangan sarat nutrisi dan murah meriah, yg bisa kita olah sedemikian rupa.
Aku jadi mupeng buat incip2 olahan Kadedemes, Kulit Singkong yang Yummy
Daku pun baru mendengar Ambu tentang Kadedemes ataupun bagian kulit singkong yang bisa diolah. Sosialisasi seperti ini perlu banget, biar banyak yang makin tahu juga olahan pangan kita
ReplyDeleteaku baru tahu klo kulit singkong bisa diolah juga jadi bahan makanan Ambu
ReplyDeletebetapa kayanya pangan lokal kita ya, mengola kulit singkong seperti ini juga bisa mengurangi jumlah sampah makanan ya Ambu
Saya merasa jleb baca filosofi kadedemes ini. Beneran ya nenek moyang dengan kearifan lokal sudah begitu banyak mengajarkan nilai kebaikan. Tinggal kitanya saja bisa menjaga dan melestarikannya atau tidak.
ReplyDeleteSaya baca ini hati-hati, Ambu...secara sambil bayangin bikin kulit lumpia dari bubur singkong
Kreatif ! Penasaran makan, pasti unik rasanya
Saya pikir waktu baca judul typo. Saya pikir, "Resep Kulit Lumpia Singkong", alias kulit lumpia yang terbuat dari singkong. Ternyata beneran kulit singkong yang bikin jadi lumpia. Baru tau kalau kulit singkong ini bisa dikonsumsi dan enak (belum tau sih rasanya gimana). Berarti keren juga ya singkong. Daunnya enak buat lalapan, umbinya juga enak, eh ternyata kulit umbinya juga bisa dikonsumsi. Paket lengkap.
ReplyDeleteBikin kulit lumpia dari singkongnya butuh ekstra ketelatenan ya kayaknya. Di rumah biasanya sih kadedemes ditumis aja, Ambu. Nggak kepikirian buat dijadiin isi lumpia :D Tapi boljug nih buat dicoba.
ReplyDeletewah dengan tanpa tepung terigu tapi dengan singkong saja aku ikut ngerasain halusnya singkong untuk dijadiin kulit, tapi aroma singkong tetap ada. jadi pada saat digoreng, garingnya kulit pun masih kerasa. ada saja idemu mbak Maria buat bikin jajanan tanpa pakai tepung. kalau aku kemarin bikin bubur manado saja karena enak juga buat takjil.
ReplyDeleteMasyaAllah, kreatif banget ambu. Bisa jadi solusi juga nih bagi yang mau mengurangi konsumsi gluten.
ReplyDeleteMakin kreatif mengolah singkong untuk berbagai kebutuhan makanan ya,Mba. Namanya singkong ini enak diolah jadi berbagai jenis masakan. Di rumah biasanya ubi digoreng dan dikolak,boleh juga ikuti resepnya nih.
ReplyDeleteSaya penggemar Kecimpring Mbak Maria. Setiap ke Bandung selalu beli yang mentah untuk direbus dan yang sudah digoreng untuk langsung dinikmati seperti kerupuk. Ternyata boleh juga ya dijadikan kulit lumpia. Tentunya lebih bergizi untuk dinikmati dengan isian sayur-sayuran.
ReplyDeleteKadedemes mah favourite nya bapak saya ambu heheu emang nikmat kalo pedes nah kalo lumpia ini penasaran pengen coba juga
ReplyDeletePemanfaatan sampah yang di buang ternyata aman dikonsumsi dan enak rasanya. Lumpia kulit singkong.
ReplyDeletesaya baru tahu kalo ternyata kulit singkong bisa diolah, Mba. Jadi makanan enak pula. Kami di sini biasanya langsung membuang kulit singkong setelah dikupas
ReplyDelete