The Blooms at Ruyi Pavilion (2020), Tentang Putri Yang Mencuri CD
Tahu
arti mimpi digigit ular?
Ternyata
banyak artinya. Bisa bermakna kurang baik, sebab bisa jadi ada yang iri. Bisa
juga terkait asmara yang terhambat dari keluarga, kawan, atau lainnya.
Gimana
jika mimpi menikah dengan seseorang yang bukan teman, pacar serta siapapun.
Malesin kan?
Dalam
drama Cina “The Blooms at Ruyi Pavilion”, si gadis bernama Fu Rong disarankan
untuk mengambil celana dalam calon suami yang tidak dikenalnya tersebut, kemudian
bakar!
Hihihi
familier kan?
Ternyata“orang
pinter” di negara Cina sama anjurannya dengan di Indonesia. Untuk menolak bala,
bakar aja jeroan. Atau agar sang istri pulang ke rumah, seorang suami membakar
celana dalam perempuan yang dicintainya itu. (sumber)
Membakar
celana dalam rupanya multi tujuan. Salah seorang teman kantor pernah bercerita,
ada orang pinter yang menyuruhnya membakar celana dalam milik
orang yang dibencinya.
Diadaptasi dari novel "Chong Hou Zhi Lu" karya Xiao Jia Ren, drama “The Blooms at Ruyi
Pavilion” menggunakan anekdote mencuri CD sebagai upaya mencairkan kisah yang
cukup njlimet.
Demikian pula pemilihan
judul Ruyi Pavilion. Fu Rong, sang pemeran utama perempuan hanya kebetulan
menjadi murid pemilik Ruyi Pavilion. Kesehariannya tidak terpusat di sana.
Ruyi Pavilion tidak menjadi
fokus kisah atau latar belakang drama, mirip yang terjadi pada “Three Lives,
Three Worlds, Ten Miles of Peach Blossoms. Bedanya drama yang berkisah tentang
3 dunia dan 3 kehidupan ini sukses membuat penonton ingin menonton ulang.
Baca juga: Three
Lives, Three Worlds, Ten Miles of Peach Blossoms, Kisah Romeo and Juliet ala
Mitologi Tiongkok
Ju Jing Yi sebagai Fu Rong
Anak
nomor 2 pejabat Fu, sorang magistrat
(pegawai pengadilan). Fu Rong mempunyai sifat naif, ekspresif dan selalu
optimis.
Fu
Rong juga punya banyak cinta. Ada kakak perempuan yang sangat ngemong dan
selalu menjadi tameng yang menjaganya. Keluarganya, yang terdiri dari
ayah, ibu serta adik bungsu yang masih
kanak-kanak.
Kemudian Liu Ru Yi pemilik pavilion Ruyi, guru yang mengajar Fu Rong membuat perhiasan.
Guru sastranya, Ju Hui yang diam-diam mencintai sejak masih kanak-kanak. Tak ketinggalan
Zhang Yan, seorang pemuda bangsawan yang dijodohkan dengan Fu Rong.
Namun
cinta Fu Rong berlabuh pada Xu Jin/Adipati Su, seorang jendral yang baru
ditarik dari perbatasan untuk memimpin keamanan istana.
Zhang Zhe Han sebagai Xu Jin/Adipati Su/Prince Su
Pangeran
ke-4, anak Kaisar Jia He dari Kerajaan Da Yu. Pernah diramal membawa kesialan,
Xu Jin kecil disingkirkan ke perbatasan, sehingga dia merasa canggung pada ayah
serta ibunya, Selir Shu.
Di
perbatasan, Xu Jin belajar militer pada Jendral Zheenbei dan sukses mengamankan
teritorial Da Yu. Prestasi yang membuat ayahnya, Kaisar Jia He menarik Xu Jin
kembali ke ibu kota.
Kaisar
Jia He mengangkat sang anak kesayangan sebagai komandan pengawal istana, untuk
menutupi tugas utama: membantu kaisar memberantas korupsi.
Sayang
Kaisar Jia He bertindak jauh, dia turut mencampuri kehidupan asmara Xu Jin.
Liu Yi Chang sebagai Xu Ping/Prince An
Adik
kandung Kaisar Jia He. Nasibnya tak seberuntung sang kakak. Semasa masih kecil,
Xu Ping diburu orang tak dikenal. Saat itulah Xu Ping berkenalan dengan Fu Rong
yang membantu dan menghiburnya.
Fu
Rong yang belum mengetahui Xu Ping sebagai adik kaisar, memanggilnya pengikut kecil, karena selalu mengikuti kemanapun Fu
Rong pergi. Sedangkan Xu Ping memanggil Fu Rong dengan sebutan Nong Nong.
Keduanya
bertemu lagi di usia dewasa. Xu Ping yang menekuni bidang sastra menggunakan
nama samaran Ju Shui. Dia segera mengenali Nong Nong, gadis yang diam diam dicintainya.
Kiki Xu sebagai Fu Xuan
Kakak
perempuan Fu Rong, dan juga anak sulung Fun Pin Yan, pejabat pengadilan yang
lurus dan jujur.
Berbanding
terbalik dengan Fu Rong, kepribadian Fu Xuan sangat keibuan. Dia selalu siap
menutupi kenakalan Fu Rong.
Bersama
Fu Rong, Fu Xuan terhubung dengan Ru Yi Pavilion. Fu Xuan menitipkan
lukisan-lukisannya, sedangkan Fu Rong belajar membuat perhiasan.
Wang You Shuo sebagai Wu Bai Qi
Keponakan
Selir Duan, sekaligus pemilik Feng Lai Yi, toko fashion saingan Ru Yi Pavilion.
Wu
Bai Qi mendapat gemblengan Adipati Su/Xu Jin dalam merintis karir
kemiliterannya. Tempat dia bertemu dengan Fu Xuan, gadis yang disukainya.
Dengan
bantuan Fu Xuan, Wu Bai Qi berhasil mendapatkan kembali Feng Lai Yi, warisan
ibunya yang direbut Selir Duan.
Sinopsis The Blooms at Ruyi Pavilion
Ruyi
Pavilion, dikenal sebagai toko yang menjual berbagai produk, seperti lukisan
dan perhiasan. Tak disangka, Liu Ru Yi pemilik Ru Yi Pavilion mempunyai bisnis
lain yang disembunyikan faktanya dari Fu Rong, murid tunggal yang sangat
disayanginya.
Liu
Ru Yi membentuk sindikat untuk berbisnis jual beli informasi. Anggota sindikat adalah gelandangan. Keuntungan bisnis digunakan
Liu Ru Yi untuk menghidupi anak-anak terlantar.
Fu
Rong baru mengetahui sisi lain Liu Ru Yi setelah gurunya tewas akibat tusukan
belati. Naas, Fu Rong malah dituduh sebagai pembunuh karena saat ditemukan
petugas, tangannya bersimbah darah Liu Ru Yi.
Yang
bisa menyelamatkan Fu Rong dari hukuman penggal kepala hanyalah Xu Jin, putra
ke-4 Kaisar Jia He, yang mencintainya dengan tulus. Serta Pangeran An, adik
kaisar Jia He.
Di
saat kritis, Xu Jin lah yang muncul dan menyelamatkan Fu Rong. Walau
tindakannya berisiko menjadikan keduanya, Xu Jin maupun Fu Rong, menjadi
buronan.
Sesudah
membuktikan kekasihnya tak bersalah, Xu Jin nekad menikahi Fu Rong. Sayang,
statusnya sebagai bangsawan rendah, membuat Fu Rong hanya bisa diangkat sebagai
selir Xu Jin.
Namun
masalah rumit yang harus diatasi pasangan ini justru berasal dari luar. Ada
tabir Ru Yi Pavilion yang harus disingkap Fu Rong sebagai pewaris satu-satunya.
Ada
tugas memberantas korupsi yang harus diselesaikan Xu Jin, dan ternyata
menyangkut kakaknya, adipati Cheng, serta ibu tirinya, selir Duan.
Yang
paling menakutkan adalah kejahatan Prince An, paman Xu Jin, yang diam-diam
mencintai Fu Rong, sekaligus dalang dibalik semua kemalangan yang menimpanya.
Review The Blooms at Ru Yi Pavilion
“Aku menyesal menikah
denganmu!”
Hiks,
sakit hati nggak dengar suami marah dan bicara seperti itu?
Bisa
iya, bisa juga tidak ya? Tergantung kasus dan situasi kondisi. Seperti yang dialami
Fu Rong. Demi menyelamatkan sang istri, sekaligus keluarga gurunya, Xu Jin tega
menyakiti hati istrinya.
Chemistry
Ju Jing Yi sebagai Fu Rong serta Zhang
Zhe Han yang memerankan Xu Jin/Adipati Su kembali bikin meleleh, seperti saat
keduanya beradu peran dalam drama Legend of Yun Xi (2018).
Baca
juga: Legend
of Yun Xi, Konflik Asmara Seorang Pakar Racun
Sama
-sama diadaptasi dari novel, The Blooms at Ru Yi Pavilion, juga sukses menghipnotis
penonton tanpa melakukan adegan suami istri yang nggak perlu.
Pasangan
lainnya, Fu Xuan, kakak Fu Rong dan Wu Bai Qi tak kalah manis. Bikin gemes. Kehadiran
mereka juga pas, nggak terkesan sekadar nambah-nambahin episode.
Jika
ada nilai minus, mungkin riasan Ju Jing Yi sebagai Fu Rong yang too much.
Wajah tirusnya seolah tenggelam dalam aneka warna dan tempelan. Mulai dari
hiasan rambut, rambut yang terjuntai, celak hingga pemulas bibir yang menor.
Mungkin
ingin meniru Peng Xiao Ran yang emang keren banget dengan pernak pernik seperti
itu. Tapi harus diingat, dalam Goodbye My Princess, Peng Xiao Ran sedang
memerankan putri penguasa padang rumput, bukan putri istana pada umumnya.
Baca
juga: Goodbye
My Princess, Ending Yang Menyayat Hati
Yang
ngeselin lainnya adalah banyaknya nama dan kisah yang rumit di awal episode.
Mungkin penulis skenario kesulitan menyusun kisah menjadi runtut. Sehingga ada
adegan yang terpotong begitu saja, serta beberapa plot twist terasa “maksa”😀😀
Namun
secara keseluruhan
oke kok, walau kalau disuruh nonton lagi, mmmm …. nggak lah, drama yang lain
saja. 😀😀
Profile
(sumber: mydramalist.com)
Drama:
The Blooms at Ruyi Pavilion (2020)
Native
Title: 如意芳霏
Also
Known As: Ru Yi Fang Fei , The Way of Favours , The Way of Favors
Screenwriter:
Jin Yuan Yuan
Director:
Lin Jian Long, Chen Guo Hua
Genres:
Historical, Mystery, Romance, Life
Country:
China
Episodes:
40
Aired:
Oct 21, 2020 - Nov 13, 2020
Aired
On: Wednesday, Thursday, Friday
Original
Network: iQiyi, iQiyi
Duration: 45 min.
Pemainnya cantik dan tampan ya mbak. xixixi.. Sebebernya gak kalah dengan artis/aktor drama korea. Ceritanya pun menarik. patut ditonton nih.
ReplyDeletewah mbu, ternyata selain serial Korea suka juga dengan serial drama China ya. Rata-rata kalau saya perhatikan rutin memberikan review tentang serial asia seperti ini. Maaf jika oot, tapi kalau serial china begini nontonnya dimana ya mbu ? apakah sudah ada translatenya juga. Kalau Korea ada banyak sumber sih termasuk nonton di tv kabel
ReplyDeleteHeuheu... Bagian awal saya sampai babarakatan sendiri Mbu. Enyaan dukun di China mirip kaya di kampung juga ya. Eta khasiat bakar jeroan, ih kalau bakar jeroan ayam, saya juga suka hahaha
ReplyDeletewahh aq baru dengar klo yg membakar daleman itu mbak, ada ada aja ya drama ini...
ReplyDeletetapi sepertinya cukup menghibur ya mbak, visualnya cakep cakep, hehe
Banyaknya nama ini juga yang bikin saya kadang kebingungan mencerna sebuah drama. Kadang saya malah fokus buat mengingat si ini namanya siapa, si itu siapa. Terus kalau saling cerita sama teman yang nonton juga, saya butuh waktu untuk mengingat nama tokoh yang dia sebut. Hmmm..itu yang mana ya? wkwkwk.. Mungkin saya cocoknya nonton drama yang minim tokoh.
ReplyDeletehihihi iya banget, saya lagi "berusaha" nuntasin drama Korea Stranger 2 nih, karena kadung nonton.
DeleteSekaligus harus fokus, ngga bisa disambi biki kue kaya nonton drama Cina
Bayangin ada 3-4 nama depan Lee, saya bingung apakah yang dimaksud adalah anaknya, adiknya, atau ayahnya :D :D :D
Nama nama tokohnya sama rumit dan membingungkannya dengan nama tokoh drama korea hehehe.Tapi kalo melihat dramanya langsung nggak terasa ya Bun..
ReplyDeleteDaku pas lihat gambar Fu Rong memang kelihatan riasannya menor bin cetar, ternyata pas lihat langsung tayangannya juga gitu ya Ambu 😁 mungkin biar jelas ya kalau pas berekspresi hehe
ReplyDeleteWaahh ini jalan ceritanya keren buangett ya Ambu.
ReplyDeleteMakin ke sini, plot, karakter dan kisah2nya kece kece banget.
Kapan2 aku mau nonton ahhhh
Ada aja ya ide untuk membangun plot sebuah cerita. Bahkan dari hal yang tidak diduga. Yang tidak terpikirkan oleh publik. Salut untuk penulis skenarionya.
ReplyDeleteKapan ah mulai nonton dracin. Semoga bisa istiqomah karena episodenya panjang-panjang hihihi
Nambah lg nih rekom drama Cina nya ya Ambu... kali ini The Blooms at Ru Yi Pavilion, sang putri mencuri CD, hihi... percaya gak percaya tp kl secara logis sih misalnya ketauan kan jd ilfeel nah itu yg akhirnya bikin dream doesn't come true, hihi
ReplyDeleteTernyata drama ini nggak kalah menarik dengan drakor. Btw, aku baru tahu ada ritual bakar CD juga disana. Antara "orang pintar" Indo dan mrk, siap ya yg duluan mencetuskan😂
ReplyDeleteAku ngakak di bagian akhir,
ReplyDeleteaku nonton di episode 1 aja agak kurang "sreg" Ambu, kenapa yah? Apa mungkin karena setting atau karakter si baik dan si jahat dari awal udah kayak keliatan terpampang nyata gitu ya..
Buat aku The Blooms At Ruyi Pavillion ini agak membosankan
Terbiasa mint nanti drakor jadi terasa beda baca ulasan filmnya. Bikin penasaran dengan kisah plus panoramanys. Suasana zaman dahulu kala yang meriah dan warna-warni. Apalagi yang jadi Fu Rong cantik.
ReplyDeleteDulu waktu kecil sering nonton film silat Mandarin. Seru dan suka dengan dandanannya. Unik gitu.
Yang bikin penasaran saya adalah konfliknya. Rameelah.
Saya pernah mimpi ular tapi bukan digigit..
ReplyDeletePernah juga ruma kemasukan ular sekali.. dulu waktu masih di banda aceh..
Semoga dijauhkan dari segala hal buruk :D
Dramanya kayaknya menarik ya.. aku belum nonton yg ini.
LOL bakar cawat orang kesannya kayak creepy banget ya mba. Baru tahu aku soal beginian :D
ReplyDeletenice sharing
"aku menyesal menikah dengan mu"
ReplyDelete"yaudah sana nikah sama yang lain aja" wkwkwk
dulu pernah dengar cerita tentang bakar celana dalam ini.,, baru tau ternyata ada di film luar negeri juga ada cerita kaya gitu ,,, LOL...
awalnya ragu maunonton drama ini berkalikali mampir dan lewat tapi akhirnya nonton juga. Drama kedua zhang zhe han ini lebih luwes dibanding yun xi menurut saya.disini kadang aku bisa sedih dan kecewa klu plot ceritanya tidak sesuai harapan,tapi bisa menikmatinya karena ada saja adeganadegan lucunya.
ReplyDeleteTrims reviewnya mendorong saya tetap semangat melanjutkan nonton drama ini.