Dating in the Kitchen, Saat Paman Jatuh Cinta Pada Keponakan

 

sumber: freepik.com

Dating in the Kitchen, Kala Sang Paman Jatuh Cinta Pada Keponakan

 

Netizen protes. Pemeran pria dalam Meteor Garden ( 2001) bersanding dengan bintang utama perempuan Meteor Garden (2018) dalam drama Count Your Lucky Star.

“Kejauhan umurnya,”kata mereka, “Mirip paman dan keponakan.”

Padahal gapapa juga ya? Banyak pasangan suami istri yang terpaut jauh usianya. Mereka asyik-asyik aja tuh. Bahkan ada pasangan berbeda usia hingga 55 tahun. (sumber)  Nenek Rokaya( 71 tahun) menikah dengan pemuda Slamet (16 tahun) hidup bahagia, happily ever after.

Drama Cina "Dating in The Kitchen" juga mengisahkan pasangan yang usianya terpaut jauh. Sang pemeran utama berusia 36 tahun, sedangkan pemeran perempuan baru berumur 21 tahun.

 Drama yang diadaptasi dari novel karangan Lan Bai Se berjudul "I Finally Get You" ini, telah dibuat versi filmnya pada tahun tahun 2017. Film yang berjudul "This Is Not What I Expected"  diperankan aktor senior, Takeshi Kaneshiro, si ganteng berlesung pipit, yang berusia 44 tahun pada saat  penayangan, sedangkan lawan mainnya, Zhou Dong Yu berumur 25 tahun.

Dalam drama Dating in The Kitchen yang mulai dirilis September 2020,  pasangan yang usianya terpaut jauh nampak manis. Sang pria terpesona dengan dunia kekasihnya yang penuh warna warni bak permen. Sedangkan sang perempuan kesengsem pada sikap manly pasangannya, serta karisma dalam memimpin perusahaan. Hal yang sulit ditemukan dari pria yang seumuran dengannya.

Baca juga: 5Penyebab Drama Cina Disukai, Indonesia Kemana Aje?



Rosy Zhao sebagai Gu Sheng Nan

Buah tak jauh dari pohon, dibesarkan kakeknya yang berprofesi sebagai pemilik warung makan, Gu Sheng Nan piawai meracik masakan. Dia tidak hanya mampu mengolah bermacam masakan, juga pakar dalam menilai setiap bahan baku serta prosesnya.

Tak heran, olahan masakan chef termuda di Hotel Bauhinia ini mampu memikat CEO Zheng Hong yang sedang melakukan akuisisi, sekaligus terpana sikap Gu Sheng Nam yang polos kekanakan.

Hanya dibesarkan kakeknya, Gu Sheng Nan tumbuh tanpa kekurangan kasih sayang. Di sekitar kedai makan kakeknya, para tetangga yang juga pedagang makanan, membanjiri Gu Sheng Nam dengan kehangatan.

Karena itu Gu Sheng Nam menjadi pribadi yang suka menolong,  welas asih, senang tersenyum, lembut hati dan ceria, membuat banyak orang mencintainya.

Selain kakek yang menyayanginya, serta tetangga yang selalu memperhatikannya, Gu Sheng Nam memiliki sahabat perempuan, seorang perempuan karir bernama Xu Zhao, dan paman Gao Quan An, seorang perancang busana.




Lin Yu Shen sebagai Lu Jin

CEO Zheng Hong Group yang sedang mengakuisisi Hotel Bauhinia tempat Gu Sheng Nam bekerja sebagai chef asisten.

Lu Jin dibesarkan seorang ibu yang berjuang sendirian mendirikan dan membesarkan Zheng Hong Group, sehingga tak berlebihan jika sang ibu berharap anaknya mendapat jodoh setara, yang dapat mempertahankan kekayaan tersebut.

Sayang Lu Jin berpendapat lain, dia bersedia membalas sakit hati sang ibu terhadap ayah kandung yang meninggalkan dan mendirikan perusahaan Ming Ting. Tapi soal jodoh, dia punya pilihan sendiri.



Fingal Fu sebagai  Cheng Zi Qian

Malaikat penolong kala Gu Sheng Nan kecil ngambek pada kakeknya. Bertemu lagi sesudah keduanya dewasa, Cheng Zi Qian menjadi manager hotel Bauhinia tempat Gu Sheng Nam berprofesi sebagai chef.

 Kakek Gu Sheng Nam sangat berharap Zi Qian menjadi jodoh cucunya, sayang panah cupid berkata sebaliknya. Gu Sheng Nam memilih Lu Jin yang usia dan latar belakangnya terpaut jauh.

 


Sinopsis Dating in the Kitchen

Manisnya udang segar, berpadu dengan wortel, kacang polong, minyak wijen dan mentega yang gurih, yummmm ….perfecto! …. dan tersajilah nasi goreng tamparan yang mengundang selera, sekaligus bencana.

Akibat memasak tidak pada tempatnya, aktivitas memasak Gu Sheng Nan mengakibatkan kebakaran di Hotel Bauhinia. Walau tidak fatal, Gu Sheng Nam terkena pemutusan hubungan kerja.

Beruntung dewi fortuna berpihak pada Gu Sheng Nam, masakan olahannya menyelamatkan penilaian yang dilakukan Lu Jin, CEO Zheng Hong yang sedang melakukan akuisisi pada Hotel Bauhinia.

Namun rentetan peristiwa lain menunggu. Lu Jin kesengsem masakan Gu Sheng Nam. Dengan dalih membayar kerugian mobil yang dijahili Gu Sheng Nam, serta menyebabkan luka serta alasan lainnya, Gu Sheng Nam harus membayar dengan cara setiap hari menyajikan masakan lengkap bagi Lu Jin hingga utangnya lunas.

Witing tresno jalaran seko kulino, cinta datang karena terbiasa, Lu Jin akhirnya jatuh cinta pada Gu Sheng Nam. Cinta yang terganjal strata kehidupan. Gu Sheng Nam hanya bagian dari masyarakat awam yang sederhana, sementara Lu Jin adalah anggota kelompok elite yang kaya raya, yang punya kantor pusat di Swiss.

Lu Jin harus memilih. Tetap tinggal di kota kecil Zhuhai agar bisa selalu berdampingan dengan Gu Sheng Nam, atau meninggalkan sang kekasih untuk kembali pada kehidupan VVIP-nya.

Keputusan yang tak mudah. Cobaan datang silih berganti. Tidak saja disebabkan sifat Gu Sheng Nam yang polos dan naif, pihak ketiga yang ingin menjatuhkan Lu Jin serta Zheng Hong Group, serta mereka yang gak suka Gu Sheng Nam jadian dengan Lu Jin.



Review Dating in The Kitchen

Tiga hal di dunia ini yang tak lekang oleh waktu, ruang dan bahasa.

yaitu: Musik, Makanan dan Percintaan

Kalimat ini dilontarkan Gu Sheng Nam sewaktu bertemu dengan calon ibu mertuanya, ibunda Lu Jin. Walau bisa diperdebatkan, namun masuk akal ya?

Sayangnya penonton bakal kecewa jika berharap drama Dating in The Kitchen dipenuhi adegan memasak yang bikin air liur menetes. Kepiawaian Gu Sheng Nam hanya muncul di beberapa episode awal. Episode berikutnya berisi lika liku asmaranya dengan Lu Jin.

Padahal saya memilih drama ini karena suka banget tontonan seputar kuliner. Hiks. Pertimbangannya mungkin based on novel berjudul  "I Finally Get You"  bukan menitik beratkan pada masakan, melainkan kisah kasih Lu Jin yang kaku berhadapan dengan Gu Sheng Nam yang cute, nggemesin dan lucu.

Gu Sheng Nam terkenal di pasar saat sedang moody/ngambek. Unik, dia akan menawar harga barang hingga margin laba yang sangat mepet. Jika tak dituruti, dia akan menyeret kursi dan duduk disitu sampai tawarannya dipenuhi sang pedagang.

Adegan tersebut muncul saat Gu Sheng Nam diputusin Lu Jin dan kala jadian lagi. Dia membawa Lu Jin keliling pasar tradisional dan geleng-geleng kepala melihat kelakuannya. Tak lupa Lu Jin menambah selisih harga yang berhasil ditawar Gu Sheng Nam.

Menarik banget jika benar pembayaran di pasar tradisional Cina sudah paperless dan cardless. Pembeli cukup mendekatkan smartphone untuk scan barcode yang digantung pedagang. Sehingga pembeli ngga riweuh pegang uang kertas yang pastinya penuh kuman penyakit.

Di lain pihak, penjual juga mendapat banyak keuntungan. Dia nggak perlu lagi menyiapkan uang recehan untuk uang kembalian. Nggak ada kesalahan hitung uang kembalian. Dan manfaat terbesar adalah jumlah transaksi penjualan akan terekam komplit.

Lu Jin sedang membayar melalui smartphonenya


Selama ini kelemahan para pedagang di pasar kan human error.  Saat berdagang harus melakukan berbagai macam aktivitas sekaligus. Mulai menghitung jumlah barang, menentukan harga yang berfluktuasi, menghitung transaksi, bersamaan dengan harus melayani pertanyaan pembeli yang berkicau tak henti. Uh saya mah nggak sanggup jadi pedagang di pasar tradisional, ribet pisan.

Drama Cina Dating in The Kitchen mengingatkan saya pada Meteor Garden (2001) besutan Taiwan. Latar belakangnya khas negara Asia yang meniru dunia barat. Brand beken seperti Apple, Ferrari bermunculan. Beda banget dengan drama Korea yang rajin membranding Samsung, LG, serta kendaraan Hyundai tapi  tetap menunjukkan kesan bahwa pemiliknya nggak sekadar kaya raya, juga tajir melintir 😀😀

Baca juga: Boss and Me, Ribetnya Pacaran Dengan Cinderella

Padahal kita tahu, betapa gencarnya Cina memasarkan produknya. Untuk yang satu ini, nampaknya pemerintah Cina gagal mengawinkan kementeriannya untuk meraih target yang lebih besar.

Secara keseluruhan , drama Dating in The Kitchen layak dijadikan tontonan yang menghibur. Mendapat rating 8,5 di IMDb dan 8,4 dari mydramalist.com, karena banyak yang suka dan memberi nilai 10 untuk  reawatch value.

 

 

Profile Dating in the Kitchen

Adapted from the novel "I Finally Get You" by author Lan Bai Se.

Related Content:

This Is Not What I Expected (Chinese adaptation)

Country: China

Director: Chen Chang

Screenwriter: Zhao Xiao Lei

Genres: Food, Comedy, Romance

Episodes: 24

Aired: Sep 15, 2020 - Sep 29, 2020

Aired On: Tuesday, Wednesday

Original Network: Tencent Video

Duration: 45 min.

Tags: Chef, Age Gap, Older Man/Younger Woman, Steamy Kisses, Businessman, Modern Day, Steamy Kiss, Carefree Female Lead, Many Kisses, Hate To Love

11 comments

  1. aku sampe lupa wajah takeshi, ternyata udah umur segini ya hehe
    aku dulu sukakkkkkk hahahahaha, padahal dulu sebelum rame drakor, drama taiwan atau china lebih mendominasi.
    di kehidupan nyata, benar juga mbak ada kehidupan percintaan yang beda umur kayak gini. penasaran nih.
    masih baru juga ya, jadi masih anget anget gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi #tos, aku juga sukak Takeshi dan kaget lihat keriput diwajahnya

      saya lupa, sayapun demikian

      gak berani bilang keriput :D :D

      Delete
  2. Inimah namanya dari mata turun ke perut. Kalau pintar masak bikin betah dirumah . Semua itu berawal dari dating in kitchen

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu dia, pepatah zaman baheula

      Anak perempuan disuruh pinter masak supaya disayang suami :D

      Delete
  3. Drama ini seliweran di IG search aku bu. Dan aku beneran penasaran karena adegan yang dipost orangorang kok gemesin banget. Pas banget ada ulasannya lengkap di sini. Aku cari di Netflix dan VIU kok ga ada ya. Nonton di mana bu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh rame di IG?

      Saya malah ngga tau.

      Nonton di WeTV mbak Rien. Kemarin mau saya cantumin, kok ya lupa ....

      #maaf :D

      Delete
  4. Wah, bintang meteor garden hehe
    Setuju sih ambu, kan gak hatus sepantar.. macam paman dan ponakan ini pun banyak dikehidupan nyata yg penting kan actimg and ceritanya hehe

    ReplyDelete
  5. Tema gap /perbedaan strata sosial entah kenapa terlihat menarik saat dijadikan tontonan hiburan dalam bentuk film atau buku fiksi.

    Bikin anak2 remaja terbuai berharap dapat jodoh kaya raya dan mengalami kisah percintaan romantis.

    Tapi ya, selalu ada pelajaran dan hal menarik yang bisa diambil dari semua tontonan. Buat saya yang jarang bepergian (apalagi ke luar negeri), budaya masyarakat suatu negara bisa dilihat n tercermin dari film dan drama seperti ini.

    ReplyDelete
  6. Pemeran prianya boleh juga. Wkwkwkw. Dasar saya, tampilan pemeran pria lebih utama dibanding cerita. Jadi ingat nih cerita sepupu saya, eh tapi sebaliknya sih dia...tante dan ponakan, statusnya doang gitu, usianya ya sepantaran.

    ReplyDelete
  7. Dasar tampang aktornya cakep ga keliatan tuwir lho hehe btw jarak 21 dan 36 tahun ga terlalu jauh lho masih normal aja. Tanteku juga selisih 15 tahunan gitu

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat