Sei Sapi Bubulae, Kuliner Indonesia yang Menggoyang Lidah dengan 5 Jenis Sambal
“Sei sapi,” kata temanku. Rupanya
dia melihat kebingungan di wajah saya.
Saya mengangguk. Saya lihat dia memesan
sei sapi via layanan online. Yang terbayang adalah olahan daging saudaranya
yakiniku atau sukiyaki. Dengan kondimen acar lobak dan sambal sachet-an. Bukan
lalapan daun singkong dan sambal matah.
Sesudah gugling, barulah saya
paham bahwa sei sapi merupakan masakan asli Indonesia. Nggak bertetangga,
apalagi bersaudara dengan Japanese Food.
Sei sapi artinya daging asap sapi
atau daging sapi yang diasap. Penduduk Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) mempunyai
kebiasaan mengasap daging rusa/daging babi serta menamakan hasil olahan dengan
sei, jadi bisa sei sapi, sei babi dan seterusnya.
Tujuan pengasapan adalah mengawetkan
daging dengan cara membunuh mikroorganisme dan otomatis kadar air akan akan
berkurang. Lama pengasapan cukup lama, sekitar 1-9 jam, tergantung jumlah
daging.
Daging yang akan diasap dilumuri garam,
kemudian dibungkus dengan daun Kosambi.
Kayu Kosambi dipilih untuk mengasap daging, sehingga hasilnya daging asap yang bercita rasa khas.
Namun yang disantap sang teman
bukan sei sapi NTT, melainkan hasil
olahan chef kekinian yang meniru cara pengasapan daging sapi. Daging sapi
diasap dengan menggunakan alat pengasapan modern. Beberapa chef lainnya malah
hanya mencampur daging bumbu dan liquid smoke.
Liquid smoke/asap cair /wood vinegar adalah suatu hasil kondensasi atau pengembunan uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. (sumber: wikipedia)
Penasaran dengan rasa sei sapi,
sayapun bertandang ke Sei Sapi Bubulae yang terletak di jalan Dalem Kaum 12 A,
Bandung. Bubulae artinya daging sapi (bahasa
Latin)
Yang menarik, di sini tersedia
banyak pilihan menu. Bisa memilih sajian sei sapi, sei lidah atau sei ayam. Disantap
dengan 3 pilihan karbo: nasi putih polos, yamien atau nasi goreng.
Masih belum cukup, pengunjung bisa
memilih 5 jenis sambal, yaitu sambal luat khas NTT, sambal ijo-nya
RM Padang, sambal matah dari Bali, sambal rica-rica Menado dan sambal
goang khas urang Sunda.
Khusus nasi putih, tersedia
pilihan sei sapi/lidah/ yang bisa dinikmati dengan lalapan daun singkong dan
kuah kaldu yang tersedia dalam mangkok kecil. Jika memilih sambal luat, maka akan
disajikan dalam mangkok kecil yang terpisah. Sedangkan sambal lainnya dicampur
dengan sei daging sapi/lidah atau daging ayam.
Bingung memilih sambal? Penjelasan
berikut mungkin bisa membantu.
Baca juga: Yuk Menggoyang Lidah dengan Korean Foods di Fat Oppa
![]() |
Coba tebak nama-nama sambal? |
5 Jenis Sambal Pendamping Sei Sapi
Dibawah pimpinan Prof. Mudjiati
Garjito tim peneliti UGM berhasil menemukan setidaknya ada 322 jenis sambal
racikan di Indonesia. 257 jenis sambal diantaranya digunakan dalam berbagai
masakan. 119 jenis termasuk sambal
mentah dan 138 jenis sambal matang. (sumber:
beritaagar.id)
Lebih jauh terungkap bahwa dari
257 jenis sambal, hanya terdapat 122 variasi bumbu, dengan 3 bahan utama,
yaitu: cabai, garam dan terasi. Bumbu lain yang juga banyak digunakan adalah bawang merah, bawang putih, gula kelapa, gula, dan
minyak goreng.
Tak heran Sei Sapi Bubulae
menyajikan 5 jenis sambal pilihan, agar penikmat kuliner sei sapi bisa mencoba
berbagai sensasi rasa. Apa saja sambal yang disediakan?
Ini dia:
![]() |
sei lidah sapi |
Resep Sambal Luat
Merupakan sambal khas provinsi
Nusa Tenggara Timur, yang terbuat dari campuran lombok
padi, daun siba, daun kemangi dan jeruk nipis.
Lombok
padi adalah cabai rawit khas NTT. Rasanya sangat pedas. Lebih pedas dibanding
cabai rawit di pulau Jawa dan berukuran setengahnya.
Dikutip dari website Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur, resepsambal luat sebagai
berikut:
Bahan-bahan:
- 100 gram cabai rawit/lombok padi
- 5 buah jeruk nipis, iris tipis-tipis
- Segenggam daun kemangi
- Segenggam daun siba
- Sejumput garam
Cara membuat:
- Taburi daun siba dan daun kemangi dengan garam. Biarkan layu, kemudian iris halus.
- Ulek cabai rawit, campur dengan irisan daun siba, daun kemangi dan jeruk nipis. Masukkan ke dalam toples.
- Diamkan sambal selama kurang lebih 2 hari hingga jeruk tak lagi terasa pahit.
- Agar tahan lama, simpan sambal luat di dalam lemari es. Sambal bisa awet kurang lebih 2 minggu.

sei sapi
Resep Sambal
Matah

Seperti yang dikatakan Devina,
sambal matah nampak mudah dibuat. Tapi harus paham pakemnya, agar tidak salah
meracik dan membuat sambal.
Baca juga: Devina Hermawan dan Resep Tempe Katsu nan Lazis
Resep sambal matah (resep Devina
hermawan)
Bahan-bahan:
- 6 lembar daun jeruk (ukuran besar)
- 10-20 cabai rawit
- 25 bawang merah
- 2 bawang putih
- 7 gr terasi
- 2 batang serai
- 1,5 sdt kaldu bubuk
- 50 ml minyak kelapa
- ½ sdt garam
- 1,5 sdt gula
- 1,5 iris jeruk nipis / jeruk purut / jeruk limau
Cara membuat:
- Potong kecil-kecil serai, daun jeruk, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan terasi Panaskan minyak kelapa
- Masukkan semua bahan yang sudah dipotong-potong
- Bumbui dengan garam, kaldu bubuk, dan gula
- Aduk hingga rata dan diamkan sebentar agar aroma bawang keluar
- Masukkan terasi
- Tuangkan minyak panas ke dalam wadah
- Masukkan perasan air jeruk, aduk rata
- Sambal matah siap disantap

sei sapi
Resep sambal
ijo

Pertama kali kenal sambal ijo
dari seorang teman kerja yang asli Bukit Tinggi. Sayang anak-anak nggak begitu
suka, jadi terlupakan. Kemarin gugling mendapat resep sambal ijo dari rumah
makan Sari Bunda. Recommended pastinya.
Bahan-bahan
- 250 gram cabe (lado) hijau besar, buang tangkainya
- 50 gram cabe rawit hijau (untuk hasil lebih pedas)
- 4 siung bawang merah
- 3 sendok teh minyak goreng, untuk menggoreng
- 2 siung bawang putih
- 2 buah tomat ijo
- ½ sendok teh air jeruk nipis
- Gula pasir secukupnya
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Potong kasar cabe hijau dan cabe rawit hijau
- Kukus cabe hijau dan cabe rawit hijau bersama dengan bawang merah, tomat, dan bawang putih kurang lebih 5 menit. Angkat
- Jika sudah layu, tumbuk bahan diatas secara kasar. Usahakan saat menumbuk, semua bahan tercampur sempurna.
- Siapkan minyak goreng dan tumis semua bahan sampai layu dan tercium bau yang harum.
- Terakhir tambahkan gula, air jeruk dan garam pada tumisan dan aduk rata. Masak terus sampai benar-benar matang.
- Angkat sambal dan sajikan bersama lauk yang lain.
Kalo saya biasa menabur ikan teri goreng
diatasnya. Duh sedap banget.

sei ayam

Resep sambal Rica-rica
Jujur belum pernah bikin nih saya.
Setelah gugling, dapat deh resepnya primarasa.co.id, semoga berkenan ya?
Bahan-bahan:
- 250 g cabai merah
- 10 buah cabai rawit merah
- 200 g bawang merah
- 1½ sdt garam
- 100 ml minyak goreng
- 3 siung bawang putih, cincang
- 2 cm jahe, cincang
- 10 lembar daun jeruk
- 4 batang serai bagian putih, memarkan
- 3 sdm air jeruk lemon cui/air jeruk nipis
- 50 g daun kemangi
Cara membuat:
- Gerus cabai, bawang merah, dan garam dalam cobek/lumpang kasar-kasar, sisihkan.
- Panaskan minyak dalam wajan di atas api sedang/besar, masukkan bawang putih, jahe, daun jeruk, dan serai. Tumis hingga harum.
- Masukkan bumbu halus, aduk hingga bahan agak layu. Tambahkan air jeruk lemon cui, aduk dan masak hingga harum./bau menyengat hilang.Tambahkan daun kemangi, aduk, angkat.

sei ayam dan sambal luat

Resep sambal goang
Duh ini mah saya banget. Seorang pemilik
warung makan terkenal berbaik hati memberi resepnya . Resep goang tuh sambal
mentah yang terdiri dari cabai rawit dan garam. Udah. Hanya itu.
Tapi beberapa resep sambal goang
ternyata disiram minyak panas, mirip sambal bawang. Daripada jadi kontroversi, saya kutip aja resep sambal goang dari
fimela.com ya?
Bahan-bahan:
- 10 buah cabai rawit merah/hijau
- 1 siung bawang putih
- 1 ruas kencur, kupas
- garam secukupnya
- minyak panas (optional)
Cara membuat:
- Ulek cabai rawit, bawang putih dan kencur dengan tambahan garam sesuai selera. Hasil ulekan jangan terlalu halus, asal bahan hancur dan garam tercampur rata
- Panaskan 2 sdm minyak dan siram di atas sambal. Jika tak suka disiram minyak, sambal bisa disajikan mentah begitu saja.
Nah, betulkan? Sambal goang bisa disajikan
begitu saja atau disiram air panas. Biasanya diulek di atas cobek, kemudian
disajikan.
![]() |
yamin, sei sapi dan sei ayam |
Pilih Mana? Sei Sapi? Sei Lidah? Atau Sei Ayam?
Penelitian yang diterbitkan di
American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa mengonsumsi banyak
daging merah (tanpa lemak) atau unggas putih akan menghasilkan kadar kolesterol
darah yang lebih tinggi dibanding mengonsumsi protein nabati dalam jumlah yang
sama.
Nah lho.
Namun sei daging sapi tanpa lemak
kurang mantap rasanya. Jadi saya memilih sei sapi dan sei lidah sewaktu ke Sei
Sapi Bubulae. Rasanya gurih, legit nan menggoyang lidah. Sedap pisan.😋😋
Bikin penasaran, kok daging asap
(sei sapi) seenak ini. Walau tanpa sambal lho.
Nampaknya proses pengasapan yang
membuat rasa sedap. Metode pengawetan daging tertua dengan cara meniupkan asap pada
daging ini tidak hanya membuat daging awet, juga mempunyai rasa serta aroma
yang khas.
Sayangnya cara lama mulai
ditinggalkan. Mungkin ribet ya? Harus melalui proses, mulai dari penggaraman,
pengeringan, dan pemanasan.
Karena itu banyak orang memilih
daging asap dalam bentuk frozen food. Nggak riweuh. Buka kemasannya, campur
sambal, sajikan deh.
Jadi jika kamu ingin nyicipin sei
sapi tapi terhalang PSBB yang berlangsung selama pandemi covid 19, bisa banget
pesan via GrabFood dan GoFood. Silakan pilih sei sapi/lidah/ayam yang siap
santap atau frozen food.
Baca juga: Ke Bandung? Wajib Coba 6 Sarapan Pagi Khas Bandung Ini
Alamatnya sebagai berikut:
Instagram @seisapibubulae
Setrasari Plaza Blok A2 Bandung (11.00
– 20.30 WIB)
Jalan Mekar Utama 111H Bandung (11.00
– 20.30 WIB)
Jalan Dalem Kaum No 12 A Bandung (09.00
– 19.00 WIB)
Kagum Ama si pencipta sei sapi ini ya. Tau gak sih aku malah bayangin Laura Ingalls Wilder's yang di little house on the prairi
ReplyDeletePa memasak daging babi asap
kangen banget makan sei. dulu cuma pernah makan pake sambel luat yang super uenaaak!
ReplyDeleteJadi ngiler lagi deh ini
Baca ini langsung bunyi perutku mbak, hahaha. Langsung membayangkan rasanya bergoyang di lidah. Apalagi sambal rica-ricanya, mmm.. pasti enak.
ReplyDeleteWaa auto laper lagi aku liat postingan ini. Aku lagi suka2nya sama Sei Sapi nih, karena 2 minggu lalu makan Sei Sapi deket rumah, kok enak ya ternyata :D
ReplyDeleteAku baru tau kalau pengolahan daging ala NTT itu namanya Sei. Pernah dengar tapi kurang tau nama kulinernya
ReplyDeleteWah, nuansa Nusantara banget, kreasi ragam sambal jadi pendamping olahan SEI sapi..menggugah selera pisan
Duludulu tuh sering penasaran saat teman-teman posting sei sapi di blog atau medsos. Soalnya di sini belum ada. Sampai akhirnya baru-baru ini ada resto Sei Sapi, ahahahah senangnya, saya jadi bisa menuntaskan rasa penasaran. Dan emang enak sih~
ReplyDeleteAku pasti juga milih Sei Sapiiiii!
ReplyDeleteUdah kebayang sih, endeusnya cem gimana
apalagi makan pake nasi pulen yg masih panassss
trus dicocolin sambel dabu2
Aaaakkkk, surga duniaaaa!
Saya penasaran banget loh pengen nyobain Sei Sapi ini. Apalagi katanya pas kalau digabung dengan Kimchi. Perpaduan antara Indonesia dan Korea. Kebetulan suami sudah membuatkan banyak Kimchi untuk stok makanan kami. Aaahhh harus segera diwujudkan ini sih.
ReplyDeleteJika Bubulae artinya daging sapi, maka Sei Sapi Bubulae berarti Sei Sapi Daging Sapi. Jadi double sapi ya bu :D
ReplyDeleteDari tulisan ini aku jadi tahu tentang Sei Sapi yang baru pertama kali kubaca dan dengar. Jadi mengayakan pengetahuanku tentang kuliner Nusantara. Memang terdengar seperti masakan Jepang :D
Saya bisa ayangkan nikmatnya daging sapi asap yang dibumbui dengan rempah nusantara. 5 jenis sambalnya juga ada yang istimewa, ada yang pernah bikin kalau pas pengen banget.
ReplyDeleteMenunggu frachise-nya sampai sini, aaah
Ya ampyuuun kukira sei sapi ini juha macam masakan sapi ala japanese/korea. Walah ternyata selera nusantara. Duh berasa dzolim sama negeri sendiri. Hihihi baiklah nanti kalau ke jkt bakal dicobain ah
ReplyDeleteSaya pernah coba sei sapi dan smabel luat pas ke Kupang, enaknyaaaa masya Allah akhirnya beli buat oleh-oleh dibawa pulang ke Makassar
ReplyDelete