Berpikir Kritis Menurut Islam dan 5 Hikmah Berpikir Kritis
Saya sih iya. Pertama kali masuk
Islam saya masih kurang paham dengan detail larangan makan daging babi. Fokus
saya hanya bisa/disiplin salat 5 waktu. Hingga seorang teman kantor menegur:
“Itu beli mi goreng dari rumah
makan di pojok jalan, ya?’ tanyanya sambil menunjuk makan siang saya. “Ada
daging babinya lho, sayang kan salatnya. Pahalanya hilang gara-gara makan
daging babi”.
Saya tertegun. Emang sih saya
pernah mendengar bahwa rumah makan tempat saya membeli mi goreng, tidak menjual makanan 100 % halal. Jadi jika pesan masakan harus bilang: “Jangan
pakai B2 ya”.
Tapi bukan itu yang menjadi
perhatian saya, melainkan: “Kok Allah SWT melarang sih? Kan ini bukan makanan
beracun. Terbukti yang makan daging babi sehat-sehat aja tuh”.
Sepulang dari kantor saya membuka
Alquran terjemahan, dan benar, ada ayatnya:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (QS. Al Maidah: 3)
Hmmm …. Berarti saya harus menata
ulang pandangan saya tentang makanan/minuman agar bisa memenuhi perintahNya.
Sampai akhirnya menemukan satu jawaban yang tepat:
Allah SWT tuh begitu baik. Sebagai umatNya harus bersyukur karena mendapat makanan yang berlimpah. Coba aja makan makanan yang berbeda
setiap waktunya. Saking banyaknya, mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk menyicipi satu persatu.
Jadi sebagai umatNya, masa sih saya nggak
bisa menahan diri? Cuma satu dari antara begitu banyak makanan/minuman yang
melimpah ruah.
Ditambah beberapa jenis makanan,
dan yang tidak memenuhi syarat sewaktu disembelih. Pastinya Allah SWT
menginstruksikan demikian agar umat Islam menjadi umat yang beradab. Nggak asal
hajar bleh, tanpa mau tau asal usulnya. Jika mau berperilaku demikian,
apa bedanya dengan binatang? Nggak ada larangan makan bagi mereka.
Tentu saja, saat mengimani suatu
ayat, setiap muslim mengalami proses yang berbeda. Tidak ada yang benar atau
salah. Namun bisa dipastikan Allah SWT berharap umatNya menggunakan akalnya
untuk berpikir kritis.
Ayat di bawah ini membuktikannya:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Alllah) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan terbaring serta memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) "Ya Tuhan kami, tidaklah engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, maha suci engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka (QS. Al Imran 190-191).
Mengapa Allah SWT menciptakan
malam? Mengapa gelap di malam hari? Mengapa dianjurkan tidur di malam hari dan
bukan di siang hari?
Mengapa rambut manusia setiap hari
tumbuh sekian milimeter? Mengapa alis nggak tumbuh? Dan seterusnya. Tanda-tanda
(ayat) yang sifatnya tekstual maupun
kontekstual diturunkan agar manusia berpikir kritis dan memperoleh manfaatnya.
Manusia banyak menuai hasil dari
berpikir kritis, berikut diantaranya:
5 Hikmah Berpikir Kritis
source: freepik.com |
Sukses Berkarir
Sesuai fitrahnya, setiap hari manusia
harus berkarya. Pergantian peradaban menunjukkan hanya yang berpikir kritis
yang mampu lolos seleksi alam. Meninggalkan mereka yang mager parah 😀😀
Dalam implementasi berpikir kritis,
mereka yang bekerja sebagai pegawai kantoran, maupun wirausaha, banyak memunculkan ide-ide kreatif, inovatif serta
out of the box.
Pimpinan pastinya lebih menyukai pegawai
yang selalu siap dengan terobosan dan ide kreatif bagi pemecahan masalah. Bandingkan
andai dalam rapat, pimpinan melempar tanya dan nggak ada yang bisa menjawab/memberi
usul. Nyesek banget pastinya.
Seorang pegawai yang terbiasa
berpikir kritis juga mampu berpikir jernih dan rasional. Saat mendapat tugas
yang sulit diselesaikan, dia akan bertindak reflektif dan dengan cepat mencari
jalan keluar dengan mudah.
Sedangkan di dunia usaha, pelaku
yang berpikir kritis akan melihat peluang di pasar, menganalisa dengan seksama kemudian
mengambil keputusan. Hasil operasional akan dievaluasi dengan kritis. Saat
mengalami problem, dia mempunyai banyak alternatif jawaban. Dengan mudah dia
dapat keluar dari kesulitan dan maju dengan inovasi-inovasi baru.
Pelaku usaha yang berpikir kritis juga
akan membuat rencana jangka panjang yang bisa dia capai. Sebab telah dipikirkan
masak-masak berdasarkan ide-ide kreatif yang dimilki. Saat menemui masalah, dia
tidak akan terpaku pada satu jalan keluar, dia mempunyai banyak alternatif jalan
keluar.
source: freepik.com |
Mudah Bersosialisasi
Berjejaring merupakan salah satu
cara bersosialisasi tertua yang dikenal
masyarakat. Karena itu muncul komunitas reuni, grup arisan, komunitas hobi, dan
masih banyak lagi.
Saat berjejaring, seorang yang
berpikir kritis akan luwes, terbuka dan lebih mudah menerima perbedaan.
Sehingga dia akan lebih dihormati, di setiap acara kehadirannya akan ditunggu
dan diterima dengan hangat.
Dalam lingkungan pekerjaan. Andai
dia seorang pimpinan, karyawan akan lebih respect tidak semata hubungan
atasan dan bawahan, tapi karena kemampuannya menerima perbedaan dan menghargai
orang lain.
Juga sebagai pelaku usaha, dia
akan lebih cemerlang dibanding pelaku usaha lainnya. Ide-ide briliannya,
sikapnya dan kemampuannya membawa diri akan membuat dia disukai di semua
kalangan.
source: freepik.com |
Tidak Gampang Ditipu
Penipuan yang dilakukan biro umroh
First Travel merupakan satu dari banyak kasus penipuan yang terjadi di tanah
air. Iming-iming harga/biaya murah, untung gede tanpa harus bekerja keras,
merupakan modus penipu yang nampaknya semakin banyak aja akalnya.
Mulai dari yang receh, “mama minta pulsa”, hingga tawaran pinjaman
jutaan rupiah dengan bunga yang lebih rendah dibanding bunga deposito bank. Lha
jika bener, kan pinjem aja uang sebanyak mungkin dari mereka, kemudian uangnya
didepositokan. Selisihnya bisa lebih besar dari UMR tuh.
Tawaran yang gak masuk akal juga
pernah saya terima. Seorang teman mengajak “bisnis modal”, dengan menyetor Rp 100.000
pada rekening tertentu. Nanti cukup ongkang-ongkang kaki, uang akan masuk ke
rekening. Jumlahnya variatif. Mungkin Rp 10.000 atau Rp 25.000.
Ajaib banget? Uang kok bisa
beranak? Dengan tegas saya menggeleng. Teman-teman lain banyak yang tertarik,
mungkin dipikirnya, toh “hanya” Rp 100.000.
Buat saya, jika punya uang nganggur
sebanyak Rp 100.000 mending untuk sedekah, daripada digunakan untuk sesuatu
yang nggak jelas. Bukankah Islam melarang transaksi maysir atau transaksi yang
meragukan?
Tulisan saya selanjutnya mengenai
bisnis maysir bisa dibaca di sini:
Baca juga: Vampire
Money Game, Menghisap Darah Korban Dengan Rayuan Maut
Jadi jelas, berpikir kritis
membuat kita lebih rasional.. Kasus jemaah First Travel bisa dijadikan contoh
soal. Sebelum mengambil keputusan, cari
dulu data, berapa sih biaya umroh? Informasi dengan mudah bisa diperoleh dari
internet atau kantor Kemenag RI di kota masing-masing.
Tolak tawaran yang tak masuk akal.
Andai penolakan berbuah rayuan, seorang pemikir kritis akan menganalisa kebenaran fakta dari rayuan.
Berpegang teguhlah pada fakta
bahwa setiap perusahaan harus mendapat profit/keuntungan. Jika tidak, bagaimana
perusahaan dapat menjamin keberlangsungan operasionalnya?
source : freepik.com |
Mandiri
Mereka yang terbiasa berpikir
kritis akan lebih mandiri, baik dalam aktivitas harian maupun saat menghadapi
problem kerja. Setiap ucapan dan tindakannya berdasarkan pemikiran kritis dan ide-ide
yang muncul, sehingga dia tidak tergantung pada orang lain.
Saat dalam kendaraan umum,
misalnya, pikiran kritisnya bekerja saat
melihat bangunan, kabel, taman dan seterusnya. Setiap momen dan materi masuk ke
dalam analisa pikiran kritisnya. Saat dia melalui lokasi yang sama untuk tujuan
yang lain dia tahu persis posisinya.
Demikian juga saat di kantor
menghadapi situasi rumit, dia bisa segera menganalisa masalah dan mendapatkan
ide-ide, keputusanpun bisa segera diambil, tanpa menunggu orang lain.
source: freepik.com |
Mudah memahami sudut pandang orang lain
Banyak orang kerap ngotot saat
pendapatnya berbeda dengan orang lain. Tak heran terjadi gontok-gontokan
menjelang/saat pilkada/pemilu/pilpres.
Sayapun kena getahnya. Beberapa teman
memblock saya di media sosial. Gara-garanya saya tidak suka Ahok yang telah
mendiskreditkan kaum perempuan dengan meneriaki “Maling”. Berita selengkapnya disini.
Sementara mereka yang memblock
saya (mereka teman perempuan yang cukup akrab lho), terlalu mengkultuskan Ahok. Mereka menuduh saya
intoleran terhadap Ahok yang kebetulan beretnis Cina.
Tentu saja saya tertawa. Ada darah
Cina yang mengalir di urat nadi saya. Juga adik ipar saya beretnis Cina, otomatis
keponakan saya juga campuran Cina Jawa bukan? Mata mereka sipit-sipit, sebab
adik kandung saya juga bermata sipit dan berkulit putih. 😂😂
Lebih parah lagi jika tuduhan
mereka saya membenci Ahok sebab beragama Kristen. Lha saya satu-satunya yang
muslim di tengah keluarga besar ayah saya. Saya juga mendapat pendidikan
toleransi yang amat nyaman dari almarhum ibunda.
Begitulah, ketidak mampuan
bersikap kritis membuat seseorang tidak fleksibel, kaku dan sulit menerima ide-ide
dari orang lain. Mereka terlalu terpaku pada pendapatnya sendiri dan tidak mau
terbuka terhadap pemikiran, ide, atau pendapat orang lain.
Beda halnya dengan mereka yang berpikir kritis. Mereka mengakui
perbedaan adalah keniscayaan di muka bumi ini. Tiap orang memiliki persepsi dan
sudut pandang yang berbeda. Mungkin sama, tapi tidak sama secara mutlak, sebab
pendidikan (keluarga dan sekolah) serta lingkungan yang mendukung pengembangan
dirinya, berbeda.
Baca juga: 5
Langkah Mudah Mengajarkan Toleransi Pada Anak
Nadiem Nakarim dan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah proses murni kegiatan otak atau mentality yang bertujuan untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertujuan mengajak atau persuasif, menganalisa suatu anggapan, serta melakukan penelitian ilmiah. (Elaine B. Johnson, 2002).
Andai Nadiem Makarim tidak
berpikir kritis saat terjebak macet dan harus menggunakan ojek pangkalan, tentu
kita tak akan menikmati berbagai kemudahan yang disediakan Gojek.
Nadiem menggunakan pemikiran
kritisnya dengan jitu pada saat yang tepat, yaitu revolusi industri 4.0. Saat
komputer kecil bernama smartphone terhubung dalama jaringan raksasa yang kita
kenal sebagai internet.
Semua yang digunakan Nadiem,
(smartphone, aplikasi dan internet) merupakan buah dari pemikiran kritis. Pemikiran
kritis menjadi dasar dari sains dan
demokrasi. Sains membutuhkan penggunaan akal secara kritis dalam eksperimen dan
konfirmasi teori.
Sedangkan demokrasi bisa berfungsi
dalam suatu negara hanya jika warga negaranya dapat berpikir kritis. Mereka mampu
menginformasikan penilaian mereka tentang masalah sosial yang terjadi dan
menyampaikan pemerintahan yang tepat untuk mengatasinya.
Jadi, sudahkah Anda berpikir kritis?
Tidak mudah tertipu itu saya setuju banget
ReplyDeleteApalagi kini musim arisan atau MLM, harus punya daya kritis.
betul, bahkan iming-imingnya cuma uang kecil, ternyata nggak boleh
DeleteIslam mengatur jangan sembarang melangkah, harus kritis
Lah iya mbu, iming-iming biaya umroh murah malah akhirnya kebelejok. Pentingnya kita berpikir lebih dalam sbelum bertindak/ menyetujui sesuatu yg TDK masuk akal logika ya
ReplyDeleteyups, terlebih agama Islam sudah memberi arahan
Deletesebagai umatNya, jangan ngasal :D
masih sedang belajar Ambu.
ReplyDeleteSelain aspek makanan, ibadah dalam islam memang rukun2 kedua setelah syahadat yang mesti dilakukan setiap hari adalah shalat. Namun, untuk beribadah tersebut kita perlu paham adanya thaharoh dan syarat2nya. bersuci itu sendiri ternyata tidak simpel.
Jika melihat contoh mas menteri, berarti memang dari berpikir kritis ini jika seharusnya bisa lebih bijak menghadapi masalah dan menemukan solusi yg solutif untuk memecahkannya yaa Ambu. Menarik ini. terimakasih sudah berbagi.
betul, saya malah tertarik Islam karena perintah salatnya
DeleteAda makna untuk setiap gerakan, misalnya mengapa harus bersuci, sujud dst
Islam sungguh agama yang sempurna
Mbaaa inilah bedanya Mualaf dan Islam sejak lahir kayak aku.
ReplyDeleteTerus terang, Mba... selama ini aku sering take it for granted tentang aturan Islam.
Gak boleh gini, yo wis.
Gak boleh gitu, oke patuhi.
Tapi aku nyaris tidak pernah (atau jarang kali ya?) melakukan critical thinking terhadap rambu2 Islam.
MasyaALLAH TabarokAllah, makasiiiii pencerahannyaaa :D
kita sama-sama belajar mbak Nurul
DeleteSaya diberi tahu ustaz Aam Amirudin untuk berpikir kritis
Agar lebih mengimani Islam dan banyak bersyukur
Ustadz AAM my favorite!
DeleteSukaaakk ama penyampaian beliau yg adem dan sarat ilmu
Tapi aku sering ROAMING alias ga paham dgn candaannya yg Bandung banget ituuu
Kumaha :D
Mampu berpikir kritis juga mengajarkan kita untuk tawadhu dan rendah hati. Semakin kita mampu menelaah sesuatu dengan lebih rinci dan mengalahkan egoisme pribadi, diripun harus mampu semakin merunduk
ReplyDeleteSelalu happy kalau mampir ke blognya Ambu. Ada saja something yang terbawa bawa.
ReplyDeleteSepakat Ambu. Sama seperti, kenapa sih kalau masakan yang pakai angciu itu walaupun nggak ada babinya jadi makanan yang nggak dianjurkan untuk disantap muslim. Atau mungkin yang mengandung rum. Padahal kan biasa aja ya. Udah gitu kan jumlahnya cuma sedikit sekali di dalam makanannya.
Ternyata khamar sesedikit apapun nggak disarankan dikonsumsi.
Tapi Acha mah masih banyak belajar Ambu.
hahha bener mbak kita harus berpikir kritis. termasuk dimasa sulit ini. kita gak boleh hanya menerima keadaan harus berpikir kritis ada apa dibalik semua ini dan bagaimana menghadapinya dengan cerdas
ReplyDeleteMasya Allah..ada banyak sekali hikmah dari berpikir kritis ini ya. Dan tentunya, agama Islam pun mengajarkan hamba-Nya untuk berpikir kritis. Dengan begitu, kita jadi bisa lebih memahami seperti apa sih agama Islam itu.
ReplyDeletePenting nih 5 berpikir manfaat kritis supaya menjadi manusia yang berkualitas ya bu.
ReplyDeleteBerpikir kritis itu susah-susah gampang. Dengan segala kemudahan yang ada, kadang orang malas berpikir. Apa yang mudah, itu yang dijalani. Resiko mah belakangan. Saya pun masih belajar berpikir kritis. Sarana berpikir kritis, ya, dengan menulis blog. Karena sebelum menulis, kita diharuskan riset dulu. Pengetahuan pun bertambah, seperti membaca tulisan Mbak Maria ini.
ReplyDeleteKalau kita berfikir kritis menurutku kita gak akan gampang tertipu. Ya gak sih ?
ReplyDeleteSuka sekali dengan cerita Nadim Karim yang tak ingin terjebak dengan kemacetan, berpikir kritis itu sangat penting dalam semua segi kehidupan. Aku suka dengan tulisan ini.
ReplyDeleteberprikir kirtis membuat kita tak gampang ditipu
ReplyDeletebenar sekali dan setuju bu
karena sekarang banyak sekali penipuan karena tidak kritis dulu
Setuju banget Bu dengan poin-poin di tulisan ini. Saya sangat memandang penting berpikir kritis supaya lebih paham tentang sesuatu yang harus benar2 dipahami. Di samping itu penting juga supaya tidak terjebak halu atau diperdaya orang lain.
ReplyDeleteMemang perlu banget untuk berpikir kritis ya. Kasus First Travel bisa jadi pelajaran berharga, jangan mudah tergiur dengan hal-hal yg sepintas kelihatannya enak
ReplyDeleteSebagai manusia kita memang harus belajar kritis. Karena di jaman sekarang banyak sekali tipu daya yang sekilas terlihat oke-oke saja padahal mengandung umpan yg menjerumuskan. Makasih tuk tulisannya ambu. Saya mendapatkan banyak insight bermanfaat.
ReplyDeleteberpikir kritis, salah satu visi di keluarga supaya nggak mudah ditipu dan pengennya anak-anak bisa inovasi macam Mas Menteri
ReplyDeleteSetiap hari kita harus terus berpikir kritis agar dapat mengoptimalkan fungsi otak sehingga terbebas dari penyakit pikun dan sejenisnya
ReplyDeleteJadi inget anakku yg Belum genap berusia 6 tahun, kritis bukan main. Sama persis pertanyaan nya Kenapa Kita Gak boleh Makan Babi. Akhirnya Kami buka buku Dan Al-Quran untuk menjelaskannya.
ReplyDeletethanks ya sharingnya sangat bermanfaat
ReplyDeleteBerfikir kritis sangat diperlukan dalam berinteraksi dan bersosialisasi setiap harinya agar bisa menemukan ide2 unik dan brilian lainnya
ReplyDeleteDulu, saking kritisnya, saya dicap provokator dan keras kepala. Itu waktu usia 30an. Sekarang sudah paruh baya, kritis tetep, tapi vokalnya berkurang banyak banget. hehehe..
ReplyDeleteSepakat dengan manfaat berpikir kritisnya Ambu. Berpikir kritis membuat kita mudah memahami sesuatu dan membiasakan diri untuk mempertimbangkan sesuatu sebelum melakukannya :)
ReplyDeleteArtikel ini cadaassss banget
ReplyDeleteMembuat saya semangat lagiiii utk belajar seputar ajaran Islam.
Terima kasiiii Ambuuu 😁
Berpikir kritis menjadikan kita mampu menghadapi segala sesuatu dengan pemikiran jernih dan rasional, membedakan baik buruk sehingga enggak asal ikut-ikutan. Banyak manfaat yang akan didapat dengan berpikir kritis, di antaranya membuat kita mampu memutuskan mana yang terbaik sehingga tak ada penyesalan nanti
ReplyDeleteBerpikir kritis ini sebuah keharusan ya Ambu, apalagi di jaman teknologi seperti sekarang ini. Informasi mudah dicari, tapi herannya masih banyak aja yang kena tipu gegara mendengar keuntungan yang menggiurkan tapi gak masuk secara logika.
ReplyDeleteMembuat seseorang bisa berpikir kritis memang harus diasah sejak kecil. Nah, banyak orangtua yang ingin anaknya berpikir kritis. Tetapi, ketika si anak mulai banyak bertanya, justru disadari atau tidak maha dibungkam oleh orangtua. Anaknya dianggap terlalu cerewet :)
ReplyDeleteIya sih. Sepakat urusan nggak mudah tertipu. Secara ya kita berpikir dulu sebelum melakukan banyak hal. Apa mudharatnya dan lain-lain. Nggak sekedar menimbang untung rugi saja ya, Kak.
ReplyDeletesepakat, kemampuan berpikir kritis ini memang banyak manfaatnya dan mesti diasah sejak dini. Bagus juga programnya kemdikbud yang menjadikan berpikir kritis ini sebagai kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh para siswa di sekolah
ReplyDeleteIya kak, apalagi manfaat paling dekat dengan keseharian adalah biar gak mudah dibohongi dan termakan isu hoax ya. Kemampuan ini kudu digembleng terus sih
DeleteDi kampung berpikir kritis masih jadi kaum minoritas Bu. Silakan berpikir kritis, tapi siap dengan resiko dikucilkan, dianggap beda, bahkan dianggap sok idealis bahkan munafik. Ini pengalaman. Menggambar jika masyarakat kampung ini memang masih bodoh. Atau tepatnya mau dibodoh-bodohkan. Sehingga saat ada yg berpikir kritis, justru dianggap melenceng
ReplyDeleteMenurut saya ketidaksukaan kita terhadap sesuatu bisa jadi adalah kesukaan bagi orang lain begitu pula sebaliknya kesukaan kita terhadap sesuatu entah itu figur, sosok ataupun kebendaan bisa jadi itu semua adalah ketidak sukaan bagi orang lain...jadi saya sepndapat jika berpikir kritis bukan untuk menilai dan mempermasalahkan perbedaan apapun..cukup tst alias tau sama tau itupun mungkin lebih baik disimpan dalam hati saja tidak perlu dijadikan bahan diskusi atau pembicaraan karena sudah berbeda pandangan kan?? Toh hasilnya juga hanya akan jadi debat kusir tak berkesudahan ...
ReplyDeleteBerpikir kritis memang harus dilakukan ya, biar gak menelan bulat² apa yang diterima tanpa mencari lebih dalam kebenarannya
ReplyDeleteIni salah satu skill yang dibutuhkan wanita, bisa berpikir kritis agar tidak mudah tertipu dengan gombalan laki-laki ya, hehehe
ReplyDeleteSelain agar mejadi ibu yang cerdas untuk anak-anaknya ya mom...
segala perbuatan manusia terikat hukum dalam Islam, apalagi sudah baligh. Muslim perlu mengetahui dan mencari perbuatan yang akan dilakukan sesuai panduan agama.
ReplyDeleteKemampuan berpikir kritis itu salah satu soft skill yang harus dimiliki ya Ambu
ReplyDeleteApalagi di era digital seperti ini
Biar g mudah tertipu hoax
Berkehidupan memang harus hati hati ya dna gak boleh sembarangan, semua ada aturannya, dengan berpikir kritis atu berpikir sebelum bertindak dan berbicara akan membuat kita selamat
ReplyDeleteBerpikir kritis soal larangan dalam agama, pasti ada hikmah kenapa hal itu engga diperbolehkan. Soal masalah first travel, jujur saya kasian ama yang beneran niat pengen ke tanah suci, ngumpulin
ReplyDeleteuang dengan menabung sedikit demi sedikit. Semua ada hikmahnya memang, biar kita engga mudah percaya iming-iming ini itu begitu aja
Saya masih belajar berfikir kritis ambu. Karena terlalu kritis kadang membuat orang gak nyaman Hehe.
ReplyDeleteApalagi kl hal-hal yang gak sesuai dengan ajaran agama ya.
Pemahaman ini memang kudu berpikir kritis dalam keseharian. Tapi kalau syariat, kudu langsung tunduk dan patuh dengan apa yang dimaktubkan Al-Qur'an dan Al-Hadits.
ReplyDeleteTapi seiring dengan kemudahan teknologi, semoga kita semua senantiasa berpikir kritis dan kreatif dalam masalah duniawi.
Aku pernah baca kenapa babi haram karena hanya binantang ini yg makan kotorannya sendiri, dan dalam sehari klo musim kawin betina bisa melayani 6-7 pejantan 😑
ReplyDeleteSetuju juga nih demokrasi bisa berfungsi dalam suatu negara hanya jika warga negaranya dapat berpikir kritis
gak semua orang bisa berpikir kritis yaa, ada sebagian kecil orang yang lebih suka percaya pada apa yang didengar dan didoktrinkan padanya meski itu terlihat gak masuk akal
ReplyDeleteSangat bermanfaat kak, terima kasih
ReplyDeleteSaya masih terus belajar mengasah kemampuan ini.
ReplyDeleteSambil membiasakan anak-anak juga, tapi seringnya malah saya yang kadang menghalangi pemikiran kritis mereka dengan meminta mereka menuruti kemauan saya tanpa ada pertanyaan dan bantahan.
Memang y Mbak, berpikir kritis itu sangat banyak manfaatnya. Buktinya anak2 saja kalau diasah cara berpikir kritis, mereka akan menjadi anak pintar nantinya.
ReplyDeleteOh ya, ayah ibuku nasabahnya first travel lho mbak. Mereka cm tergiur dengan iming-iming murah saja dan g berpikir soal yg ambu bilang, bahwa setiap oerusahaan harus memiliki profit dll. Jadi cuma terpantau dari murah akhirnya tergiur dan bayar, sayangnya uang raib dan mama lapaku nggak jadi umroh. Hiks hiks.
Yang bikin saya lemas, yang tidak mampu bersikap kritis, tidak fleksibel, kaku dan sulit menerima ide-ide dari orang lain itu justru keluarga saya sendiri, Mbu.
ReplyDeleteMereka terlalu terpaku pada pendapatnya sendiri dan tidak mau terbuka terhadap pemikiran, ide, atau pendapat orang lain. Jadi saya serba salah
Berpikir kritis itu penting ya Ambu, masuk ke salah satu skill yang harus terus dikembangkan. Btw kasian banget yang ikut travelnya, uang jadi melayang dan kena malah nggak beneran umroh
ReplyDeleteBanyak manfaat yang bisa didapat dari mampu berpikir kritis ya Mbak. Beberapa poin di atas semua benar adanya. Terutama kemampuan untuk mandiri dan mampu menyaring apa yang terbaik untuk diri sendiri. Tidak terjebak dalam pusaran yang menyesatkan pikiran dan cara berpikir.
ReplyDeleteBerpikir kritis akan membuat kita pintar menilai maupun memutuskan sesuatu ya. Mengenai agama zaman sekarang tu kyk dipakai sebagai alat jualan, apalagi agama mayoritas. Maka, emang diperlukan sikap dan pikiran terbuka utk menikai kebenaran sesuatu supaya tidak merugikan diri sendiri dan org lain. Meski demikian, kalau di ahama yang saya percayai jg diajari utk patuh dan ada hal2 yg wajib diimani tanpa pertanyaan tetapi sesungguhnya insyaAllah yang terbaik buat manusia.
ReplyDeleteSudah jelas jika Allah SWT melalui firman-Nya menghendaki manusia berpikir kritis agar memperoleh manfaatnya. Manusia banyak menuai hasil dari berpikir kritis ini di antaranya terciptalah inovasi-inovasi untuk memudahkan hidup mereka.
ReplyDeleteNah ini, setuju dengan berprikir kritis ini. Manfaatnya juga kerasa ya kalo kita bisa berpikir kritis terhadap apa pun. Mau nambahin deh ambu, satu lagi manfaat berpikir kritis. Yaitu kita jadi awet muda dan bisa terhindar dari penyakit pikun. Soalnya saat berpikir, kita jadi banyak mengingat. Saat lupa, kita cari tahu. Apalagi ada Google, kita jadi banyak searching. Jadi tahu ilmu baru. Jadinya ya gak pikun. Otak kita dilatih untuk menerima ilmu2 baru. Dan ini secara tidak langsung membuat otak kita tidak cepat mati. Awet muda deh. :D
ReplyDeleteNah ini, setuju dengan berprikir kritis ini. Manfaatnya juga kerasa ya kalo kita bisa berpikir kritis terhadap apa pun. Mau nambahin deh ambu, satu lagi manfaat berpikir kritis. Yaitu kita jadi awet muda dan bisa terhindar dari penyakit pikun. Soalnya saat berpikir, kita jadi banyak mengingat. Saat lupa, kita cari tahu. Apalagi ada Google, kita jadi banyak searching. Jadi tahu ilmu baru. Jadinya ya gak pikun. Otak kita dilatih untuk menerima ilmu2 baru. Dan ini secara tidak langsung membuat otak kita tidak cepat mati. Awet muda deh. :D
ReplyDeleteSebenernya, manusia memang diberi kelebihan "mampu berpikir kritis" dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Tapi semoga berpikir kritis ini tidak dijadikan landasan dalam beribadah Qolbiyyah.
ReplyDeleteSetelah berpikir kritis, alhamdulillahnya manusia jadi terhindar dari perbuatan sia-sia dan sejenisnya.
Dalem banget. Emang berpikir kritis banyak banget manfaatnya. Yuk biasakan sejak dini.
ReplyDelete