7 Panduan Memilih Hunian yang Nyaman Bersama Freja Suites BSD City

Nina, teman saya, punya kisah menyedihkan di masa lampau.

Setiap pukul 5 pagi, saat matahari belum mengeluarkan sinarnya, Nina dan suaminya harus berangkat dari rumah menuju Jakarta Pusat. Anak semata wayang mereka, masih bergelung dalam selimut, diangkat masuk mobil. Pindah tidur!

Bersama sang anak, dimasukkan juga seperangkat perlengkapan, makanan/minuman, baju ngantor dan baju seragam sekolah.

Ritual lainnya berlangsung sesampainya di depan sekolah sang anak. Nina menggunakan make-up sesudah mengelap wajah dan tubuh anaknya. Kemudian bergantian, Nina dan suami  menyuapi sang anak sambil bersiap-siap ke kantor.

Penyebab semua kerepotan adalah keinginan kuat pasangan ini menyekolahkan anaknya di sekolah favorit, Santa Ursula, di Jakarta Pusat. Sementara rumah mereka berada di pinggir Kota Jakarta.

Sayang, lalu lintas Kota Jakarta sangat tidak ramah. Macet parah di sekitar waktu penduduk Jakarta berangkat ke kantor dan ke sekolah. Nina dan suami harus berimprovisasi agar anaknya bisa masuk tepat waktu, pukul 07.00 WIB.

Mungkin muncul pertanyaan: “Ya ngontrak di dekat sekolah anak aja dong?”

Duh, tahu sendiri nilai kontrakan rumah di Jakarta Pusat. Pastinya mahal! Daripada uangnya digunakan untuk mengontrak, mending dipakai menyicil rumah, setelah sekian waktu rumah tersebut menjadi rumah pribadi.

Nina tidak sendirian. Sangat banyak warga masyarakat yang memiliki tekad seperti Nina. Daripada mengontrak lebih baik membeli rumah dengan cara menyicilnya. Walau hanya mampu membeli rumah di pinggiran kota.

Keinginan memiliki rumah, tentunya harus didukung. Karena berkaitan erat dengan kesehatan psikis dan finansial. Mereka yang mempunyai rumah tidak risau harus pindah rumah setiap tahun. Mereka juga memiliki investasi properti yang harganya terus meningkat.

Tak heran, Pemerintah Indonesia membentuk kementerian perumahan rakyat (yang kini bergabung dengan kementerian pekerjaan umum). Menunjukkan keseriusan pemerintah mendukung rakyatnya untuk memiliki rumah.

Bumi Serpong Damai yang akrab disebut BSD City menjadi mitra pemerintah dalam menyediakan hunian bagi masyarakat, dengan membangun kota satelit. Adanya kota satelit tidak saja menjawab kebutuhan penghuni seperti Nina agar bisa beraktivitas “normal”. Juga membantu pemerintah mengurangi beban Jakarta Pusat.

Beban berat akibat bertambahnya penduduk di jam kerja mengakibatkan polusi udara, bertumpuknya sampah, penggunaan air tanah secara berlebihan serta masalah lingkungan lain.

Jadi jika Anda termasuk kelompok yang membebani Jakarta Pusat, ada baiknya mempertimbangkan hunian sehat di kota satelit BSD City. Mumpung ada cluster baru lokasi fenomenal di pusat BSD City, yaitu: “Freja Suites”.

Ditilik dari namanya, Freja, yang artinya dewi kesuburan dalam mitologi Nordik. Dewi berwajah jelita yang pernah dinobatkan sebagai dewi tercantik di seluruh valhalla atau rumah dewa Nordik. Pastinya merupakan doa agar penghuni Freja Suites mendapat rezeki yang berlimpah, hidup sehat, happy, nyaman dan tak kurang suatu apa.

Untuk menuju tak kurang suatu apa, sudah seharusnya cluster Freja Suites mempunyai semua fasilitas yang dibutuhkan ya? Paling tidak ada 7 kebutuhan utama yang harus dipenuhi Freja Suites, apa saja?

Baca juga: Kok Orang Cina Banyak yang Kaya Sih?

7 Panduan  Memilih Hunian yang Nyaman

Akses dan Lokasi Hunian

Rumah bagus, sesuai idaman, fasilitas lengkap, namun lokasinya antah berantah, bahkan transportasi online kesulitan mencari. Duh nggak banget!

Bagaimana dengan Freja Suites BSD City?

Diresmikan sejak 1984, tentunya nggak hanya strategis, tapi strategis sekali! Juga sangat terkenal. Saking populer, penghuni di luar pemukiman memberikan ancer-ancer /petunjuk BSD City untuk memudahkan transportasi.

BSD City juga memiliki 3 exit pol sendiri, hal yang tak dimiliki pengembang lain. Dua exit pol di sekitar Pasar Modern, sekolah Santa Ursula dan kawasan The Green. Exit pol ketiga di belakang AEON Mall  sedang dibangun serta siap digunakan tahun depan.

Sekolah St Ursula BSD (sumber: serpongku.com)

Dekat sekolah dan rumah sakit

Pernah harus melarikan anggota keluarga ke rumah sakit?

Saya pernah, bahkan beberapa kali. Yang pertama saat anak sulung saya hanya bernapas tersendat,  satu-satu. Kemudian ayah mertua. Terakhir anak nomor 3 yang mengalami demam, panas tinggi tak kunjung turun.

Beruntung rumah saya di Bandung dekat dengan rumah sakit, sehingga pasien cepat tertolong. Andai harus menempuh waktu berjam-jam, entahlah. Minimal pasti panik luar biasa.

Nah penduduk BSD City bisa tenang, beberapa fasilitas kesehatan siap melayani, yaitu: Rumah Sakit Eka Hospital, Rumah Sakit Medika BSD, Rumah Sakit Bunda Delima, Klinik Selaras, Klinik Amira dan lainnya.

Derita yang dialami teman saya, Nina saat menyekolahkan anaknya di Santa Ursula, juga tak berlaku pada penghuni BSD City. Terdapat kurang lebih 60 lembaga pendidikan di BSD City, termasuk sekolah St Ursula BSD.

Sekolah lainnya adalah:

• Sekolah Al Azhar BSD
• Sekolah Ora et Labora BSD
• SDN Rawabuntu
• Jakarta Nanyang School
• Sinar Mas World Academy
• Universitas Prasetiya Mulya
• Universitas Swiss German
• Deutsche Internationale Schule (DIS)
• Universitas Atma Jaya
• Apple Academy x Binus

Serta masih banyak lainnya, meliputi lembaga pendidikan negeri, swasta dan internasional.

source: freepik.com

Tersedia Air Bersih yang Siap Setiap Saat

Sungai Cisadane meliuk membelah pemukiman BSD City yang sepintas mirip benua Australia. Seolah memahami bahwa air merupakan kebutuhan vital manusia.

Nggak heran, selain lokasi yang strategis, kecukupan air bersih menjadi syarat berikutnya. Terlebih untuk keluarga muda yang memiliki anak balita. Rasanya hidup mau kiamat jika aliran air bersih tiba-tiba ngadat, enggan mengalir.

Paham akan hal tersebut, BSD City membangun water treatment mandiri untuk memenuhi kebutuhan penghuninya. Pagi, siang, malam, 24 jam deh.

Jadi, pemilik hunian BSD City nggak usah takut air nggak ngocor seperti yang saya alami. Saya tinggal di pusat kota Bandung yang aliran PAMnya hanya pada malam hari, sekitar pukul 21.00 – pukul 2.00 dini hari. Parahnya setiap musim kemarau pasti akan terkena giliran air PAM tidak mengalir.

Seolah kemalangan saya belum cukup, air yang keluar dari kran  sering keruh dan berbau kaporit. Bikin mual.

Berbahagialah penghuni BSD City karena tidak mengalami kemalangan seperti saya. Air yang mengalir masuk ke hunian sangat jernih dan tidak berbau.

doc. Freja Suites BSD City

Arsitektur Cerdas

Arsitektur cerdas berarti hunian harus disesuaikan dengan gaya hidup sehat, nyaman, aman, efisien dan estetis. Efisien menjadi pertimbangan utama Feja Suites. Letak barang dan susunan ruangan dilakukan secara cerdik berdasarkan kebutuhan, sehingga tidak terjadi pemborosan atau malah kekurangan tempat.

Sirkulasi udara segar dan masuknya cahaya alami diperhitungkan dengan cermat untuk menjamin kelancaran antar ruang, perawatan mudah dan berdampak langsung pada penghuni.

Penghuni juga merasa nyaman dengan ukuran elemen yang ergonomis. Serta merasa aman karena olahan elemen ruang yang kokoh.

doc. Freja Suites BSD City

Green Living dan Ekosistem yang Berkelanjutan

Hidup sehat, menjadi gaya hidup masyarakat milenial. Mereka sangat peduli pola makan dan  olah raga teratur sebagai penunjang aktivitas.

Bahkan sebelum kaum milenial muncul dengan gaya hidup sehatnya, BSD City telah menyediakan 50 % dari total pembangunan untuk infrastruktur dan penghijauan.

Nggak heran, sejauh mata memandang, mata Anda akan disambut hijaunya pepohonan, jalan-jalan lebar serta pedestrian walk yang memanusiawikan pejalan kaki.

doc. Freja Suites BSD City

Leisure dan Entertainment

Pernah melihat mall tanpa dinding?

Jika belum, Anda harus ke BSD City dan berkenalan dengan The Breeze BSD City, mall yang memiliki perpaduan cerdas antara supermarket, restoran dan gaya hidup.

Berdiri di atas lahan seluas 13,5 hektar, The Breeze dirancang oleh Jerde, arsitek Amerika Serikat yang telah mendesain Namba Parks-Jepang, Ropongi Hills-Jepang, dan Santa Monica Promenade-USA. Jarde bermain dengan unsur iklim dan budaya Indonesia kemudian menuangkannya dalam fasad lima bangunan di The Breeze, yang diberi nama Gedung Batik, karena arsitekturnya terinspirasi oleh motif batik asli Indonesia.

Konsep open air lifestyle merupakan jawaban bagi mereka yang ingin mencari hiburan di saat pandemi Covid 19, sekaligus mendukung upaya pengurangan pemakaian energi fosil.

Selain The Breeze BSD City, penghuni dan pengunjung juga bisa mengunjungi AEON Mall, QBIG Mall, serta pusat perbelanjaan lain.

Ingin olah raga? Tersedia lapangan tenis, kolam renang berukuran Olympic, hingga lapangan golf 18-hole yang didesain oleh pemain golf legendaris Jack Nicklaus. Belum cukup? Silakan ke  Ocean Park, thematic water adventure terhebat di Asia Tenggara yang dirancang oleh tim ahli dari Kanada.

doc. Freja Suites BSD City

Harga Terjangkau

Hunian cantik, arsitekstur cerdas dan terletak di lokasi strategis, sayang harganya tak terjangkau masyarakat milenial? Hmmm …. nggak berlaku untuk Freja Suites.

Calon penghuni bisa memilih bangunan dengan 2 luas berbeda dengan rincian sebagai berikut:

• Tipe 68/50 : Rp 1,32 M-an (exc PPN dan discount)
• Tipe 68/60: Rp 1,47 M-an (exc PPN dan discount)

Uang muka bisa dicicil sesuai tabel di atas.

doc. Freja Suites BSD City

Sangat terjangkau bukan?

Pasti bakal tambah tertarik karena pemilik rumah Freja Suites nggak perlu ribet mikirin perabot rumah tangga. Cukup bawa badan dan koper berisi pakaian. Sebab harga di atas sudah termasuk sofa, tempat tidur, meja makan, kitchen set, bahkan kompor 2 tungku.

Wow sedap nian!

Freja Suites memang dibangun untuk kaum milenial atau keluarga muda yang nggak mau pusing harus berbelanja peralatan rumah tangga, membangun carport dan teras.

Semua tersedia di Freja Suites.

Baca juga: Kabut Peradaban dan 3 Tips Berkomunikasi dengan Generasi Z