sumber: riaugreen.com |
“Kelak, hanya transportasi masal dan perusahaan jasa antar barang/manusia yang memenuhi jalan umum. Manusia akan cenderung bekerja di belakang layar gadget karena lebih efektif dan produktif” (David Sutasurya – Direktur YPBB/Pakar Lingkungan)
Prediksi
David Sutasurya bukan tanpa sebab. Kemacetan luar biasa merambat hingga
kota-kota kecil. Tidak saja menyebabkan lelah psikis pada pengguna jalan, serta
borosnya bahan bakar, juga menurunnya tingkat produktivitas.
Namun, menurut David Sutasurya, badai masalah yang lebih besar bakal menerpa
Indonesia. Banyaknya bahan bakar yang terbuang percuma menyebabkan sulitnya
pengendalian gas rumah kaca. Berdampak pada perubahan iklim.
Mengakibatkan kekacauan proses produksi yang harus
dilakukan petani, kemudian berimbas pada sektor industri dan pastinya perekonomian
secara keseluruhan.
Ingat
sewaktu cabai rawit tiba-tiba membumbung tinggi? Salah satu penyebabnya serbuan
hama tanaman akibat perubahan pola tanam.
Ekosistem terganggu, proses makan memakan tidak berjalan semestinya.
Sehingga hasil panen menurun tajam. Tak heran harga cabai rawit melonjak 3- 4
kali lipat.
Ketika
harga cabai merah tak terkendali, sektor UMKM terpengaruh. Menaikkan harga jual
berarti mencekik daya beli wong cilik. Namun pelaku UMKM bakal merugi, andai
harga jual tetap. Serba salah.
Kronologi
di atas menunjukkan betapa kemacetan bukan masalah sepele. Bukan sekedar
problem pengguna jalan yang bakal terlambat mencapai tujuan. Kerugian yang
disebabkan kemacetan merembet hingga mempengaruhi keseimbangan alam.
Agar
kehidupan manusia bisa berkelanjutan, keseimbangan alam harus dijaga. Itulah
sebabnya PBB menelurkan program MDGs, yang disusul SDGs 2030. Suatu deklarasi
global dengan 17 tujuan dan 169 capaian yang
ditandatangani 189 pimpinan negara. Pemerintah Indonesia turut serta
menandatangani komitmen tersebut, demi meningkatkan kemajuan ekonomi tetapi
tetap menjaga keseimbangan alam dan memperkecil kesenjangan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Walikota Bandung 2013-2018, Ridwan Kamil di Gedung Pendopo Kota Bandung |
Gebrakan Budi Karya Sumadi
Paska pelantikan, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, menggunakan kereta api Jakarta – Bandung, segera bertandang ke Bandung. Tujuannya tak lain adalah Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Gedung Pakuan, serta Walikota Bandung, Ridwan Kamil di Gedung Pendopo Kota Bandung.
Pembangunan
kereta cepat Jakarta – Bandung menjadi pokok bahasan. Suatu moda transportasi dengan
jarak tempuh kurang lebih setengah jam saja.
Terobosan
yang cemerlang. Sebagai kota wisata yang berudara sejuk, Kota Bandung menjadi
destinasi pilihan warga Jakarta di akhir minggu. Terlebih suguhan pariwisata
dan UMKM bidang kuliner saling berlomba
memberikan yang terbaik bagi para wisatawan.
Sayang,
kemacetan luar biasa menyambut wisatawan di dalam kota, dan dalam perjalanan
menuju kota Bandung. Membuat warga Jakarta memilih Kota Bogor yang jaraknya
lebih pendek.
Tak
heran jumlah wisatawan Kota Bandung merosot tajam, hanya 6 juta orang per
tahun. Sementara wisatawan Kota Bogor mencapai 8 juta lebih per tahun.
Pastinya suatu tamparan keras bagi Kota Bandung, mengingat sumber PAD terbesar Kota Bandung berasal dari pariwisata. (sumber: prfm.news)
Rencana
pembangunan kereta cepat menjadi solusi problem tersebut. Memfasilitasi wisatawan
lokal dan mancanegara yang ingin ke Kota Bandung dalam waktu singkat. Tanpa
derita macet tentunya.
Kereta
api cepat juga akan membantu para
pelaku bisnis yang memilih tinggal di luar kota Jakarta, seperti Kota Bandung
dan Cirebon.
Keberadaan kereta api cepat akan memberi alternatif pilihan
mobilitas agar tidak membuang waktu percuma.
sumber: kumparan.com |
Kereta Api Cepat Si
Heiser
Si
Heiser, sosok seorang remaja laki-laki cerdas penuh semangat, menjadi maskot Kereta
Cepat Indonesia China (KCIC). Untuk mengasosiasikan
betapa smart dan gesitnya Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung berkecepatan 360
km/jam yang mampu mencapai Kota Bandung hanya dalam waktu 46 menit. Atau 36
menit (direct) jika langsung pada tujuan, dan 46 menit jika berhenti di setiap
stasiun.
Si
Heiser merupakan kereta CR400AF hasil pengembangan CRRC (China Railway Rolling
Stock Corporation) Qingdao Sifang, generasi terbaru yang didesain sesuai
kondisi suhu dan kelembapan tinggi seperti di Indonesia.
Si
Heiser atau CR400AF juga didesain lebih
hemat energi, masa penggunaan lebih lama, lebih handal dan biaya perawatan
lebih rendah.
Karena memiliki kecepatan tinggi, Si Heiser memiliki fitur cabin noise yang rendah. Di setiap
rangkaiannya dilengkapi 2 ligthning
arrester untuk meningkatkan keamananan dari sambaran petir.
Diawali
dengan groundbreaking pada awal
Januari 2016 lalu, proyek KCIC dimulai secara masif sejak kuartal ke 3 tahun
2018 lalu. Sejumlah milestone pembangunan sudah tercapai di antaranya tunnel
Walini yang berhasil ditembus pada pertengahan Mei 2019 lalu, peletakan girder
pertama di Casting Yard terbesar kereta cepat, dan tersambungnya continuous beam kereta cepat pada akhir
September 2019 lalu.
Ditargetkan
sudah mulai beroperasi pada 2021, 50 %
pembangunan kereta api cepat diharapkan selesai pada 2019.
Konsep
antar moda menjadi proyeksi kereta api cepat Jakarta – Bandung berikutnya.
Seperti yang diutarakan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC),
Chandra Dwiputra, kelak titik ujung kereta cepat yang ada di Stasiun Halim dapat terhubung dengan
Light Rail Transit (LRT)
Jabodebek dan Bus Rapid Transit (BRT) atau TransJakarta.
Menyenangkan
bukan?
Warga
Jakarta yang ingin bertandang ke Bandung bisa memilih layanan LRT atau BRT
sebelum menggunakan kereta api cepat. Demikian pula sebaliknya. Terlebih jika
kereta api cepat telah terintegrasi dengan Kereta Rel Diesel (KRD) yang akan
menghubungkan stasiun kereta cepat dengan stasiun kereta api eksisting di
kawasan Cimekar, Bandung.
Sehingga
manfaatnya tidak hanya kenyamanan penumpang, tetapi juga minimalisir kemacetan dan penghematan bahan bakar minyak
bumi.
Suara-suara Sumbang
Kepala
boleh sama hitam, pendapat berbeda-beda. Muncul opini berbeda terkait kereta
cepat. Seperti belum waktunya Indonesia memiliki kereta cepat hingga sebaiknya
Indonesia fokus pada pembangunan daerah tertinggal.
Membandingkan
pembangunan kereta api cepat dengan pengembangan daerah tertinggal di
Indonesia, pastinya bukan apple to apple.
Masalahnya berbeda.
Menurut
penelitian, salah satunya dirilis Nature Communication pada 29 Oktober 2019
mengungkapkan, akibat kenaikan permukaan air laut sekitar 30 hingga 50
sentimeter, sejumlah negara, termasuk Indonesia, khususnya Jakarta, akan tenggelam pada tahun
2050.
Penyebabnya
emisi gas rumah kaca, yang salah satunya berasal dari kendaraan bermotor. Kemacetan
memperburuk masalah tersebut, tidak hanya di kota-kota besar tapi sudah
merembet ke kota kecil. Harus segera diatasi dengan penyediaan transportasi
publik yang nyaman dan cepat.
Agar warga dengan senang hati memilih
transportasi publik dibanding kendaraan pribadi.
Suara Dari Bumi
Herman
Daly, seorang ecological economist menerbitkan buku “Sustainable Economic
Welfare” mengemukakan pendapat yang kerap disebut sebagai Hukum Keberlanjutan
Herman Daly. Khusus mengenai sumberdaya
alam yang tidak terbaharui, adalah:
Tidak menghabiskan lebih cepat dari munculnya sumberdaya alam yang dapat diperbaharui sebagai pengganti
Munculnya
sumber daya alam yang dapat diperbarui tentunya berkaitan dengan pengganti
bahan bakar minyak. Bahan bakar pengganti harus bisa dijamin pasokannya dan
memiliki harga ekonomis.
Seperti
diketahui kereta api cepat menggunakan listrik yang ramah lingkungan sebagai
energi. Sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak yang
ketersediaannya semakin menipis.
sumber: sdgcenter.unpad.ac.id |
Kereta Api Cepat Dalam SDGs
Merupakan
suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk
Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi
lingkungan, Sustainable Development Goals (SDGs) berisi 17 tujuan dan 169 target, yang
diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.
Keberadaan
Si Heiser atau kereta api cepat pastinya akan membantu meningkatkan
perekonomian dan pariwisata. Terlebih jika telah terintegrasi moda transportasi
di Jakarta dan Bandara Kertajati. Para pekerja dan pemilik usaha dapat
menggunakan waktunya dengan lebih efektif dan efisien.
Laju
perekonomian sebagai dampak langsung dan tak langsung akan membantu mengurangi
kemiskinan (1), mengakhiri kelaparan (2). Tidak hanya disebabkan padat karya
yang umumnya dipilih pelaku usaha di Indonesia, juga direduksinya penyebab
perubahan iklim.
Imbasnya
pada kesehatan yang baik dan kesejahteraan (3), pendidikan yang bermutu (4),
mengurangi ketimpangan (10), dan pastinya
pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (8).
Bahan
bakar yang digunakan kereta api cepat akan meminimalisir efek climate change,
dengan menahan perubahan iklim (13), kota dan komunitas yang berkelanjutan (11),
konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (12), menjaga ekosistem darat
(15), serta kemitraan untuk mencapai tujuan (17).
Ternyata
sangat banyak manfaat yang diperoleh dari keberadaan kereta api cepat. Untuk
saat ini, hingga puluhan tahun kemudian. Sehingga Indonesia dapat meminimalisir
pemborosan bahan bakar, waktu produktif yang terbuang dan emisi gas rumah kaca.
Sip
kan? Jangan meragu dengan pembangunan kereta api cepat. Justru harus didukung supaya target penyelesaian dapat segera terwujud. Agar Indonesia dapat berdiri
penuh percaya diri dalam forum global, karena pemerintah tidak hanya
menyejahterakan rakyatnya, namun juga berkiprah secara global.
Bagaimana pun juga masyarakat butuh transprotasi publik yang nyaman dan cepat. Kereta cepat ini bisa jadi salah satunya seiring dengan bertambah padatnya jumlah kendaraan mengakibatkan kemacetan deh dimana-mana. Semoga cepat teraliasi jadi gk jauh2 ke jepang untuk coba naik kereta cepat hihihih
ReplyDeleteSaya berharap kereta cepat tidak hanya di Jakarta saja, Bun. Tetapi di kota-kota besar di Jawa khususnya. Setidaknya ada satu jalur Jakarta-Surabaya. Syukur-syukur dua jalur, selatan dan utara. Dengan kecepatan akses transportasi, pasti perekonomian Indonesia akan lebih cepat maju.
ReplyDeleteSaya berharap kereta cepat tidak hanya di Jakarta saja, Bun. Tetapi di kota-kota besar di Jawa khususnya. Setidaknya ada satu jalur Jakarta-Surabaya. Syukur-syukur dua jalur, selatan dan utara. Dengan kecepatan akses transportasi, pasti perekonomian Indonesia akan lebih cepat maju.
ReplyDeleteSaya berharap kereta cepat tidak hanya di Jakarta saja, Bun. Tetapi di kota-kota besar di Jawa khususnya. Setidaknya ada satu jalur Jakarta-Surabaya. Syukur-syukur dua jalur, selatan dan utara. Dengan kecepatan akses transportasi, pasti perekonomian Indonesia akan lebih cepat maju.
ReplyDeleteMakin ke sini kelihatan bgt kinerja pemerintah untuk mewujudkan moda transportasi yg kian uhuuuy ya Mba
ReplyDeleteBangga banget dan bersyukur banget!
Keren banget deh ulasannya, jadi nambah pengetahuan untuk yang malas browsing kaya saya hahha
ReplyDeleteJadi ingat dulu pernah ke jakarta pakai kereta api ekonomi, duduk bertiga dengan orang lain, lalu ada pedagang asongan lewat. Sekarang perkereta apian Indonesis sudah oke apalagi ada kereta api cepat.
ReplyDeleteSemoga juga segera ada di Jogja, agar lalu lintas juga lebih lancar apalagi saat weekend
ReplyDeleteKereta cepat menjadi kebutuhan masyarakat sekarang..
ReplyDeleteAgar efisien dalam perjalanan dan pastinya mendukung ekonomi juga
Sayangnya kereta api tidak bisa menjadi transportasi di pulau terbesar indonesia, kalimantan yg berstruktur tanah gambut.
ReplyDeletePadahal adanya kereta api cepat bisa sangat membantu transportasi antar kota dan provinsi
Sayangnya kereta api tidak bisa menjadi transportasi di pulau terbesar indonesia, kalimantan yg berstruktur tanah gambut.
ReplyDeletePadahal adanya kereta api cepat bisa sangat membantu transportasi antar kota dan provinsi
Sayangnya kereta api tidak bisa menjadi transportasi di pulau terbesar indonesia, kalimantan yg berstruktur tanah gambut.
ReplyDeletePadahal adanya kereta api cepat bisa sangat membantu transportasi antar kota dan provinsi
Sayangnya kereta api tidak bisa menjadi transportasi di pulau terbesar indonesia, kalimantan yg berstruktur tanah gambut.
ReplyDeletePadahal adanya kereta api cepat bisa sangat membantu transportasi antar kota dan provinsi
Sayangnya kereta api tidak bisa menjadi transportasi di pulau terbesar indonesia, kalimantan yg berstruktur tanah gambut.
ReplyDeletePadahal adanya kereta api cepat bisa sangat membantu transportasi antar kota dan provinsi
Sayangnya kereta api tidak bisa menjadi transportasi di pulau terbesar indonesia, kalimantan yg berstruktur tanah gambut.
ReplyDeletePadahal adanya kereta api cepat bisa sangat membantu transportasi antar kota dan provinsi
Sayangnya kereta api tidak bisa menjadi transportasi di pulau terbesar indonesia, kalimantan yg berstruktur tanah gambut.
ReplyDeletePadahal adanya kereta api cepat bisa sangat membantu transportasi antar kota dan provinsi
Amazing banget...
ReplyDeleteBandung bakalan mempunyai transportasi massal sekelas shinkansen.
Dan pembangunan ini sudah memugar beberapa pegunugan di Jawa Barat. Semoga lingkungan segera diperbaharui efek dari pembangunan kereta cepat yang siper keren ini.
Sedih ketika harga cabe atau bahan pokok meroket ya mba. Pedagang juga antara mau naikin harga tapi pasti omzet menurun. Semoga dengan pembangunan transportasi di Indonesia makin maju, mengingat lima tahun ini begitu masif perkembangannya.
ReplyDeleteKehadiran kereta cepat begini nantinya semakin membawa Indoesia jauh lebih baik dan makin dikenal dunia yah,mbak. Dan paling penting itu bisa memudahkan masyarakat lokal maupun turis yang sedang berkunjung ke Indonesia. Duh, ngebayangin ala ala di luar negeri dengan kereta begini.
ReplyDeleteSebagai pengguna setia kereta, sejak masih zaman desak-desakan dan banyak pedagang. Sampai gak karuan di dalamnyaa.
ReplyDeleteSaya harap di daerah saya juga ada kereta cepat ini
Di Sumatera juga lagi pembangunan kembali jalur-jalur kereta api. Kayaknya dalam 5-10 tahun mendatang jarak tempuh antar provinsi di Sumatera bakal lebih cepat dan lebih mudah
ReplyDeleteKeren ya kak. Gak sabar menunggu kereta cepat terealisasi. Mungkin jarak Jakarta - Banding bakal lebih cepat dari kereta bias ya. Semoga bisa menjadi percontohan bagi daerah2 lainnya.
ReplyDeleteDuh kereta cepat semoga segera terwujud ya...kita diberikan kemudahan untuk mewujudkannya. keberadaan kereta cepat memang jadi salah satu parameter kemajuan...
ReplyDeletedianesuryaman dot com
Wah asyik.kereta api cepat sayangnya jauh di Timur Bandung akan nanti lbh lama ke stasiun nya daripada ke jkt nya ya kalau bandung lagi macet...hehe
ReplyDelete