Struktur tulang tampak kuatProporsional tulang dan dagingArtinya dia lebih dekat dengan pedang daripada bukuDengan hidung panjang berbentuk segitiga dan kerutan di sekitar mulutnyaTak ada waktu untuk mengeringkan darah dari pedangnyaTulang alis menonjol penanda dia memiliki kepemimpinan yang kuat serta ketekunanIni adalah wajah pejabat militer yang akan dicatat sejarah(Hasil membaca wajah Toyotomi Hideyoshi)
Diakui
atau tidak, Bangsa Tiongkok Kuno banyak menciptakan ilmu yang luar biasa dan masih
digunakan hingga kini. Salah satunya adalah ilmu membaca wajah atau fisiognomi.
Ilmu
yang sangat dibutuhkan dalam relasi antar manusia, terlebih jika baru
berkenalan. Karena itu seorang pebisnis sedikit banyak harus menguasai
fisiognomi. Agar transaksi dagangnya berhasil. Juga untuk mereka yang harus
merekrut pegawai baru, hingga memilih menantu.😀😀😀
Untuk
itu ada pepatah Tiongkok Kuno:
“Jika Anda ingin tahu apakah seseorang adalah bijaksana, hanya melihat dahi mereka; jika Anda ingin tahu tentang reputasi seseorang, keluhuran, kekayaan, berkat, dan umur panjang, lihat alis , mata, hidung, mulut, telinga, dan rahang mereka”.
Seberapa
akurat hasilnya? Hanya mereka yang sudah mempraktekkan yang bisa menjawab. Yang
pasti, dengan semakin lajunya perkembangan ilmu, semakin banyak pula alternatif
cara menilai seseorang. Seperti test sidik jari, test IQ serta masih banyak
lagi.
Tujuan
penilaian sebetulnya adalah mencari kelebihan untuk memaksimalkan kerja. Serta
menemukan kelemahan, agar bisa menentukan langkah meminimalkan dampak. Jadi
jangan menjadi ajang penghakiman.
Tidak
demikian yang terjadi dengan King Seonjo, Raja ke -14 Dinasti Joseon. Sang raja
merasa galau karena menurut buku “Rahasia Wajah Raja”, yang bersangkutan tidak memiliki
“wajah raja”. Apabila keukeuh menjadi raja, negara akan gonjang ganjing, musuh selalu
mengintai untuk menginvasi, panen gagal, wabah penyakit menyerang, rakyat
kelaparan dan bencana lainnya.
Kegalauan
King Seonjo dalam drama Korea “The King’s Face”, menjadi salah satu silang
sengkarut yang harus dilalui Pangeran Gwanghae, sosok utama drama ini.
Menjadikan “The King’s Face” sebagai drama saeguk (drama kolosal ala Korea) yang
recommended. Karena keseluruhan kisah berdasar catatan sejarah, bukan sekedar setting drama seperti “ 100 Days My Prince”, “Scarlet Heart Ryeo” dan lainnya
yang hanya menitik beratkan pada kisah romance fiksi.
Lee
Sung Jae sebagai King Seonjo, raja yang harus naik tahta walau menurut buku “Rahasia Wajah Raja”, wajahnya tidak
cocok menjadi raja.
Akibat
ramalan tersebut, King Seonjo selalu depresi dan dihantui ketakutan dirinya
akan membawa bencana bagi rakyat. Buntutnya konflik selalu terjadi antara
dirinya dengan Pangeran Gwanghae yang ditakdirkan memiliki wajah raja.
Seo
In Guk sebagai Pangeran Gwanghae, pangeran yang memiliki takdir berwajah raja
namun justru membuatnya bernasib apes. Dibenci
ayahnya, berulangkali mengalami percobaan pembunuhan, merupakan serangkaian
cobaan hidup yang harus dilaluinya.
Termasuk
kisah cintanya dengan Kim Ga Hee.
Sewaktu masih kecil, mereka bertemu dan berjanji menikah. Sayang, Pangeran Gwanghae harus gigit jari ketika
nasib tidak memihak pada cinta mereka.
Jo
Yoon Hee sebagai Kim Ga Hee, anak Kim Doo Seo yang dituduh dan dihukum mati
sebagai penghianat negara. Membuat kisah asmaranya dengan Pangeran Gwanghae bak
pungguk merindukan bulan.
Akhirnya Ga Hee memutuskan menyamar menjadi
pria yang jago memanah dan turut berjuang membela kemerdekaan negaranya. Kisah Ga Hee berakhir demi pria yang dicintainya.
Shin
Sung Rok sebagai Kim Do Chi, ketua Gerakan Daedong yang berkhianat. Lahir dari
keluarga miskin, Kim Do Chi menjadi tangan kanan Jung Yeo Rib yang mempercayai
prinsip tahta untuk semua golongan.
Ketika
akhirnya menggantikan kedudukan Jung Yeo Rib, Kim Do Chi menggunakan gerakan Daedong
untuk kepentingan pribadi. Kim Do Chi juga jatuh cinta pada Kim Ga Hee. Cinta
yang bertepuk sebelah tangan.
Plot Synopsis
by AsianWiki Staff ©
Berkisah
mengenai kehidupan Pangeran Gwanghae. Dia menjadi putra mahkota meskipun hanya
anak seorang selir. Selama 16 tahun
berikutnya, sampai menjadi Raja, Pangeran Gwanghae menderita melalui ancaman
pencopotan jabatan dan kematian.
Pangeran
Gwanghae akhirnya menjadi raja setelah terjadi suatu tragedi.
Review The King's Face
Malang
nian nasib Pangeran Gwanghae, gara-gara
memiliki “wajah raja”, ayahandanya, Raja Seonjo membencinya. Sang raja
selalu mengira Pangeran Gwanghae berkhianat dan menginginkan tahtanya.
Padahal
untuk menjadi putra mahkota dan mendapat tampuk kepemimpinan seorang raja, ada
beberapa rintangan yang harus dilalui Pangeran Gwanghae. Dia bukan anak
permaisuri. Sebagai anak selir, dia juga hanya anak kedua. Apabila pemilihan
berdasarkan “rasa” sang raja, Pangeran Gwanghae juga bakal tereliminasi.
Suaranya yang vokal kerap membuat ayahandanya sebal.
Namun
tak ada yang bisa menghalangi takdir. Gara-gara serangan tentara Jepang, Raja
Seonjong serta para pejabat tinggi harus meninggalkan istana dan ibukota. Agar
rakyat tetap tenang, Pangeran Gwanghae diangkat sebagai Putra Mahkota sekaligus
pejabat sementara pemegang kekuasaan tertinggi.
Berkat
bakatnya sebagai pemimpin, kecerdasan, serta kepribadiannya yang hangat,
Pangeran Gwanghae mampu menyelesaikan berbagai masalah. Dia merangkul kelompok Daedong,
kelompok yang dituduh raja sebagai penghianat. Bersama relawan lain, mereka
menyelamatkan rakyat dan bertempur melawan musuh.
Tidak
hanya berhasil menjaga kedaulatan negaranya, Pangeran Gwanghae akhirnya berhasil membunuh
Jendral Kinoshita, pemimpin tentara Jepang.
Penghalang
kesuksesan Pangeran Gwanghae justru berasal dari dalam. Selain ayahanda yang tidak
menyukainya, kakak kandung yang sakit hati karena merasa jabatan putra mahkota
terampas, juga selir Gwiin Kim yang gemar berulah.
Selir
Gwiin Kim memiliki 4 anak laki-laki yang membuatnya ngebet ingin menjadi ibu
suri. Dibantu kakak kandungnya, dan Kim Do Chi, berulangkali Selir Gwiin Kim
membuat jebakan, bahkan mengirim lukisan mengandung arsenik, racun mematikan,
pada Pangeran Gwanghae.
Selir
Gwiin Kim tidak menyadari bahwa merekrut Kim Do Chi yang memiliki keahlian
membaca wajah, sebetulnya merekrut musuh. Kim Do Chi, ketua gerakan Daedong
yang berkhianat karena menginginkan tahta raja untuk dirinya.
“The
King’s Face”, drama saeguk yang dipenuhi tokoh dan konflik, membuat penonton
harus berkonsentrasi agar bisa memahami alur kisah sejak awal hingga akhir.
Penulis
skenarionya mengambil tokoh yang sepenuhnya nyata, sehingga jangan berharap
happy ending pada akhir cerita. Namun justru menambah point plus bagi
keseluruhan kisah. Membuat penonton gregetan, ikut deg-degan, ikut menangis dan
tersenyum. Terlebih kedua pemeran utama, Seo In Guk dan Jo Yoon Hee, sebagai Pangeran Gwanghae dan Kim
Ga Hee, tampil cemerlang. Chemistrynya kuat banget. Bahkan jika adegan kisseu
dihilangkan.
Baca juga: Hundred Million Stars From the Sky, Tragedi Sepasang Kekasih Korban Aliran Sesat
Baca juga: Hundred Million Stars From the Sky, Tragedi Sepasang Kekasih Korban Aliran Sesat
Nilai
plus lain dari para tokoh, pastinya berasal dari Lee Sung Jae, pemeran King
Seonjo. Akting dari aktor gaek yang telah malang melintang di dunia film dan
drama ini, selalu total dan terasa mendominasi keseluruhan kisah yang
dilakoninya. Salah satunya Abyss, drama Korea yang menampilkan Lee Sung Jae
sebagai tokoh antagonis, menjadi nyawa dari drama tersebut.
Baca
juga: Abyss, Bangkitnya Anak Monster
Lee
Sung Jae yang banyak dipuji sebagai natural figure, honestly dan disukai crew
film/drama karena pandai bergaul dan tak pernah terlambat ketika syuting, bermain ciamik dalam “The King’s Face”. Wajah
aktingnya yang sedang kesengsem pada selirnya, wajah marah, dan wajah
ketakutan, bersaing ketat dengan akting Seo
In Guk dan Jo Yoon Hee.
Sosok
ke-4 yang membuat “The King’s Face” semakin bernyawa adalah Shin Sung Rok,
berperan sebagai tokoh antagonis yang bikin hati penonton remuk redam.
Keempat
sosok ini membuat keseluruhan drama menjadi excellent, menutupi beberapa
kekurangan dan kejanggalan. Terlebih penulis skenario berpegang pada alur
sejarah, yang sering membuat penonton bete dengan banyaknya tokoh dan konflik.
Profile
Drama: The King's Face
(English & literal title)
Revised romanization: Wangui
Eolgool
Hangul: 왕의
얼굴
Director: Yun Seong-Sik
Writer: Lee Hyang-Hee
Network: KBS2
Episodes: 23
Release Date: November 19,
2014 - February 5, 2015
Runtime: Weds. & Thurs.
21:55
Language: Korean
Country: South Korea
keren infonya
ReplyDeletePenasaran jadinya sama wajah sendiri, wajah rakyat jelata kayaknya haha
ReplyDeleteKeren kayaknya, jd mo nonton hehe
Wahh, kira2 ilmu "baca wajah" ini kayaknya bakal ngetrend juga di Indonesia, ya? Hahahah. Soale, apa2 yg berbau korea kan biasanya jadi trending di sini.
ReplyDeleteEhhh, btw, no wonder banyak org KorSel yg oplas ya, bisa jadi gegara wajah asli mereka diramal buruk, dan jadinya pengin ubah wajah via oplas
Pernah ngelihat satu episode di FB kalau ga salah, tapi ga ngeh judulnya.
ReplyDeleteBaca review ini, jadi penasaran ingin nonton.
Drama kolosal ya ini..
ReplyDeleteWah wajahku sptnya wajah rakyat jelata, haha
Wah, saya jadi pengin tahu struktur wajah saya ini artinya apa ya. Hihi.
ReplyDeleteSaat pemilu biasa keluar juga tuk komentar seperti itu, wajahnya bukan wajah pemimpin , enggak ada wibawanya...wajah rakyat jelata, dan seterusnya. Padahal di balik sebuah wajah ada kemampuan yang enggak dikira bisa memimpin yang lainnya.
ReplyDeleteDrama berlatar sejarah kadang membosankan tapi jika akting dan chemistry antar pemainnya kuat kita jadi menikmati ceritanya
Aku lebih suka drama Korea yang settingnya kerajaan zaman dulu. Seneng liat baju dan tata rambutnya. Asik gitu kayaknya…
ReplyDeleteEh, tapi aku hampir engga pernah deng nonton drakor. Sepertinya seru nih ceritanya...
Salfok sama ketampanan seo in guk, cakep banget ya allah hehe
ReplyDeleteWah referensi drama kolosal Korea-ku terhenti di Janggeum wkwww jadul banget. Abis baca sinopsis The Kings Face ini sepertinya menarik, bakalan masuk list tontonan berikutnya
ReplyDeleteSeru kalau baca ulasannya. Jadi pengen tau juga sih, rakyat jelita kayak aku cocoknya jadi apa ya? :D
ReplyDeleteJadi tertarik mempelajari fisiognomi nih, dann jadi penasaran juga wajah saya bakat jadi raja juga gak ya, kalo iya sapa tau bisa bikin kerajaan ikutan yang baru hits 😂
ReplyDeleteNonton drama kolosal Korea memnag selalu seru, penuh ketegangan, tapi ya asik sih.
ReplyDeleteSaya salah fokus baca judulnya, kirain mbak Maria yang ikutan ramal wajah wkwkwk. Ternyata review drama korea toh.
ReplyDeleteAku udah nonton drama ini. Sedih dengan takdir si putra mahkota dan kekasihnya. Padahal mereka saling mencintai, tapinya gak bisa bersatu karena si kekasih malah matching dengan ayahnya, sang raja. :(((
ReplyDelete