Mungkinkah
sepasang manusia, beda jenis kelamin, bisa menjalin persahabatan? Kecil
kemungkinannya. Karena Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Laki-laki
dan perempuan saling tertarik, naksir dan timbul rasa suka.
Drama
Korea “The Time We Were Not in Love” mengupas tuntas mengenai persahabatan beda
jenis kelamin ini. Juga kebiasaan bertanya pada perempuan/pria yang masih
jomblo dengan:
“Kapan nikah?
Untuk
kaum perempuan, pastinya ngeselin banget ya? Kecenderungan menikah muda
nampaknya semakin langka. Kaum perempuan pingin sekolah dulu, pingin berkarir
dulu, pingin ngerasain dapat gaji sendiri, dst ... dst.
Karena
semakin ketatnya persaingan, membuat jalan masuk perguruan tinggi begitu berliku. Belum lagi
mikirin biayanya. Masa sesudah lulus, ijazahnya cuma masuk map, kemudian disimpan dalam lemari terkunci?
Dengan
premis sederhana yang mudah ditemui di tengah masyarakat, yaitu perempuan yang
terlambat menikah, serta lika liku kehidupan percintaannya. Agar penonton tidak
bosan, dibutuhkan pemain watak yang kuat. Plot cerita yang nggak bosenin. Serta
sutradara yang piawai.
“The
Time We Were Not In Love” berhasil meramu semua itu. Sejak awal hingga akhir,
penonton terbuai tingkah laku Oh Ha Na yang diperankan Ha Ji Won, aktris papan
atas, jaminan mutu untuk setiap perannya. Nggak heran, raihan rating “The Time
We Were Not in Love” lumayan tinggi.
Menilik
bionya, Ha Ji Won sangat selektif dalam memilih peran. Nggak setiap tahun
membintangi film/drama. Walau nampaknya
ada kecenderungan berperan sebagai perempuan tomboy nan tangguh. Baru di drama
“The Time We Were Not in Love”, Ha Ji Won menjadi perempuan romantis, ceria,
terkadang kekanakan namun nggak menye-menye yang bikin jengkel. Sungguh pemain
papan atas.
Lee
Jin-Wook sebagai Choi Won juga berakting sangat mulus. Chemistry keduanya
sangat kuat. Membuat penonton terbuai sejak awal hingga akhir. Nggak heran
perolehan rating drakor “The Time We Were Not in Love” lumayan tinggi.
Drama
“The Time We Were Not in Love”, emang bukan drama baru. Besutan tahun 2015. Dibuat sebelum “Hospital Ship” yang
dibintangi Ha Ji Won tahun 2017. Namun topiknya sangat relevan. Tentang masyarakat
yang nyinyir melihat perempuan yang belum menikah di usia lanjut.
Fashionnya
juga masih menarik untuk dinikmati. Dalam “The Time We Were Not in Love”, Ha Ji
Won berperan sebagai ketua pemasaran produk sepatu. Sehingga kebayang kan
betapa modisnya sepatu-sepatu yang bersliweran, termasuk yang digunakan Ha Ji
Won. Mupeng abis. :D :D
Ha
Ji Won sebagai Oh Ha Na, ketua gank perempuan yang ditaksir banyak cowok sejak
di sekolah lanjutan. Rumah Oh Ha Na bersebelahan dengan Choi Won. Sekolahnyapun
barengan pula.
Sayangnya
walau perasaan keduanya ngeri-ngeri sedap, tapi keputusan untuk jadian harus
melalui banyak kisah cinta lainnya dulu. Yang pastinya banyak duka selain suka.
Seperti saat Oh Ha Na dicampakkan Cha Seo-Hoo di pesta pertunangan.
Lee
Jin-Wook sebagai Choi Won, pemuda samping rumah yang selalu menyiapkan
pundaknya ketika Oh Ha Na merasa sedih. Hubungan Choi Won dan Oh Ha Na ibarat
amplop dan perangko. Saling menempel dan
membutuhkan. Dimana ada Oh Ha Na, disitu ada Choi Won.
Walau
Choi Won naksir Oh Ha Na sejak di sekolah lanjutan, setelah 17 tahun
pertemanan, barulah Choi Won berani nembak. Melalui pasang surut dan putus nyambung
persahabatan. Seperti kata pepatah, kalo sudah jodoh tak akan kemana, pasti
bertemu. ^_^
Yoon
Gyun-Sang sebagai Cha Seo Hoo, pemuda impian setiap perempuan. Sebagai pianis
kelas dunia, Seo Hoo populer, kaya raya dan tampan.
Namun
seperti halnya pria beken, Cha Seo Hoo amat egois. Tidak hanya suka mengatur Oh
Ha Na, juga tega meninggalkan Oh Ha Na
di pesta pertunangan tanpa penjelasan. Sebelnya, 3 tahun kemudian datang lagi dengan wajah
tanpa bersalah. Malah marah ketika mengetahui Choi Won lah yang menghibur Oh Ha
Na dengan memeluknya.
Jiah
ni cowok ke laut aja :D :D Tapi
begitulah mungkin perangai artis terkenal ya? Merasa dunia ada dalam
genggamannya.
Sinopsis Plot
oleh Staf AsianWiki ©
Tentang
seorang perempuan, Oh Ha-Na (Ha Ji-Won) dan pria, Choi Won (Lee Jin-Wook) yang sama-sama
berusia 34 tahun. Keduanya telah menjalin persahabatan selama 17 tahun.
Kini,
Oh Ha-Na telah menjadi perempuan karir
yang sukses. Sedangkan Choi Won bekerja sebagai asisten purser untuk sebuah
maskapai penerbangan. Ibarat mimi dan mituno, Choi Won selalu ada disamping Oh
Ha-Na, membantunya setiap kali mendapat masalah.
Akankah
persahabatan mereka berakhir dengan percintaan? Ada ujian menghadang, yaitu
cinta lama Oh Ha Na, Cha Seo-Hoo (Yoon
Gyun-Sang), seorang pianis yang pernah membuat Oh Ha Na mabuk kepayang.
Serta
Lee So-Eun (Choo Soo-Hyun), pramugari yang tak segan menyatakan cintanya pada
Choi Won.
Review:
Bagaimana
rasanya selalu curhat dengan seseorang? Selalu berkisah dari A-Z. Ada yang
nyebelin di tempat kantor, curhat. Ada cowok cakep, curhat. Terlebih ada
makanan enak, semua diceritain.
Seperti
itulah hubungan persahabatan Oh Ha Na dan Choi Won. Seperti tak ada rahasia
diantara keduanya. Padahal ada. Yaitu rasa cinta Choi Won yang terpendam sejak
mereka di bangku sekolah lanjutan.
Sayang,
rasa itu tak pernah terucap. Gara-gara sahabat Choi Won juga naksir Oh Ha Na.
Biasalah ABG pastinya punya solidaritas kuat. Terlebih sang sahabat meninggal
lebih dulu karena kecelakaan maut.
Sesudah
dewasa, kesulitan lain menghadang. Oh Ha Na harus ke luar negeri. Choi Won
harus wamil. Sungguh tidak mudah.
16
episode “The Time We Were Not In Love” terasa padat. Oh Ha Na diselingkuhi,
dapat gebetan berondong dan yang paling parah sewaktu balik lagi ke cinta lama
yang hampir menyeretnya ke altar pernikahan. Bikin gemes, “kok mau sih?”
Cha
Seo-Hoo yang diperankan Yoon Gyun-Sang emang bikin meleleh. Ganteng, kaya dan
populer sebagai pianis yang kerap konser ke mancanegara, membuat Choi Won nggak
ada apa-apanya.
Pejuang second lead harap berbesar hati karena
bagaimanapun pemeran utama selalu memenangkan pertarungan. :D :D Herannya Yoon Gyun-Sang di drama Korea Clean With Passion For Now kerasa jauh banget dengan
penampilannya sebagai Seo Hoo.
Usai
menonton “The Time We Were Not in Love”, penonton juga diajak merenung. Pilih
mana? Suami kaya, beken dan ganteng? Atau pasangan yang berprofesi biasa-biasa aja tapi bikin nyaman?
Bagaimanapun,
pernikahan untuk seumur hidup. Di dalam perjalanan waktu, pasti ada perubahan. Sekarang
ganteng ngga ketulungan, dua puluh tahun kemudian pastilah berubah. Semua yang
bersifat fisik tidaklah abadi.
Penonton
juga diajak untuk jangan takut menjadi jomblo. Jangan ngebet nikah. Mungkin
saja jodoh datang di usia 40 +tahun seperti yang dialami Choi Mi Yang, kerabat Choi Won, dengan pria
sebayanya, Profesor Park Jong Hoon, guru Seo Hoo.
Percintaan
mereka ternyata menghadirkan janin dalam kandungan Choi Mi Yang, yang pastinya
disambut dengan penuh tanggung jawab. Beda banget jika si perempuan masih bau
kencur. Boro-boro mau ngasuh anak, mempersiapkan dirinya sendiri pun belum
mampu.
Atau
dengan kata lain, nggak usah ngejar-ngejar jodoh. Jodoh akan datang pada
waktunya. Ketika kedua belah sudah siap. Sehingga nggak ada lagi perceraian
dengan alasan nggak cocok.
Pernikahan memang penyatuan 2 jenis kelamin, 2 latar
belakang serta perbedaan-perbedaan lain. Sifat seseorang nggak mungkin diubah.
Pernikahan membutuhkan sikap legowo untuk menyesuaikan diri dengan sifat yang dibawa sejak lahir.
Ingin
menonton “The Time We Were Not in Love”? Kamu bisa banget unduh disini:
Profile
Drama:
The Time We Were Not In Love (English title) / The Time That I Loved You
(literal title)
Revised
romanization: Neoreul Saranghan Shigan
Hangul:
너를 사랑한 시간
Director:
Jo Soo-Won
Writer:
Jung Do-Yoon, Lee Ha-Na
Network:
SBS
Episodes:
16
Release
Date: June 27 - August 16, 2015
Runtime:
Saturday & Sunday 22:00
Language:
Korean
Country:
South Korea