![]() |
source: tokopedia |
Sagala aya, artinya segala
ada. Jadi kalimat bahasa Sunda di atas berarti
“ Ngabuburit ke
Alun-alun Bandung yang segala ada”.
Kata “ngabuburit” walau
belum resmi masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sudah digunakan secara nasional.
Penyebabnya mungkin nggak ada padanannya yang pas.
Menurut Kamus Bahasa
Sunda yang diterbitkan Lembaga Basa dan Sastra Sunda (LBSS), “ngabuburit” berarti ngalantung ngadagoan burit . Atau
kurang lebih bersantai-santai sambil
menunggu waktu sore.
Dulu, semasa saya masih
kecil dan tinggal di Sukabumi, kegiatan ngabuburit diwarnai dengan suara
petasan dan mercon bumbung, atau meriam bambu. Rame banget. Sayang, penduduk
berganti, kebiasaanpun berubah. Ngga ada lagi keramaian tersebut. Kini, orang ngabuburit
hanya sekedar berjalan-jalan dan belanja makanan. Menunggu waktu Magrib tiba.
Beruntung untuk acara ngabuburit,
urang Bandung dilimpahi banyak
destinasi. Mantan Walikota Bandung, Ridwan Kamil, bertekad meningkatkan indeks
kebahagiaan warga Bandung dengan mendirikan banyak lokasi yang nggak hanya
menghibur, juga memberi manfaat lain, contohnya alun-alun Bandung.
Strategi yang berhasil.
Terbukti demi menuju alun-alun Bandung,
warga Bandung rela naik bus kota atau
kendaraan pribadi. Di alun-alun Bandung, mereka ber selfie dan welfie.
Anak-anak bermain bola. Orang dewasa mengobrol hingga waktu Magrib untuk
kemudian berbuka, salat dan tarawih di Masjid Agung.
Terletak di pusat Kota Bandung, alun-alun
Bandung diapit Masjid Raya Bandung, Pendopo Bandung, lokasi konferensi Asia
Afrika, pertokoan dan heritage.
Diresmikan pada tanggal 31 Desember 2014, alun-alun Bandung memiliki taman yang
merupakan hamparan rumput hijau sintetis memiliki luas 1.200 meter persegi. Ada
alasan Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, mengenai penggunaan rumput sintetis alih-alih
rumput alami, yaitu karena bangunan
parkir dibawahnya tidak dirancang untuk mendapat beban berat. Akhirnya
alternatif rumput sintetis diambil walau Kang Emil harus mendapat banyak
kecaman termasuk dari civitas academica ITB, tempatnya menimba ilmu.
Selama bulan Ramadan,
pengunjung alun-alun Kota Bandung semakin membludak. Mereka datang untuk
ngabuburit, karena banyak pilihan kegiatan, yaitu:
Pusat Kegiatan Spiritual
![]() |
source: tempatwisatasdibandung.info |
Ngabuburit sambil
melantunkan ayat-ayat suci Allah atau
mendengar tausiah, bisa banget di Masjid Raya Bandung. Berstatus masjid
provinsi Jawa Barat walau berada di depan pendopo Kota Bandung.
Masjid yang mampu
menampung 13.000 jamaah ini berdiri di tanah seluas 23.448 m dengan luas
bangunan 8.575 m. Dulu sebelum direnovasi, Masjid Raya yang lebih dikenal
sebagai Masjid Agung tampak kumuh dan terdesak kawasan komersil disekitarnya.
Masjid akhirnya
direnovasi pada tahun 2001 dan diresmikan dengan nama Masjid Raya Bandung pada
tanggal 4 Juni 2003. Corak Sunda
ditinggalkan, diganti menjadi bangunan khas Timur Tengah dengan
satu kubah besar pada atap tengah dan yang lebih kecil pada atap kiri-kanan
masjid serta dinding masjid terbuat dari batu alam kualitas tinggi.
![]() |
source:tribunnews,com |
Ketika diresmikan pada tanggal 31 Desember 2014 ada fasilitas perpustakaan agar warga kota Bandung bisa bersantai sambil membaca. Tak kurang dar 1.000 buku disiapkan untuk berbagai kalangan dan dapat diakses gratis. Pertimbangannya, perpustaan yang berada di sisi timur alun-alun Bandung tersebut tidak hanya dikunjungi warga Bandung , juga pengunjung dari luar Kota Bandung dan mancanegara.
Kulineran
![]() |
source: David Handoko |
Pingin nyicipin sesepuhnya yamin Kota Bandung yang telah
berjualan sejak tahun 1950? Legenda kuliner tersebut bernama Mie Linggar Jati. Terletak
di jalan Balong Gede, tak jauh dari alun-alun Kota Bandung, yamin dan es alpukatnya sungguh ngangenin.
Banyak destinasi kuliner
lain mengapit Mie Linggar Jati, silakan pilih sesuai selera. Konsekuensi suatu kawasan komersial. Alun-alun Bandung menjadi saksi
begitu banyak toko, mall dan bioskop muncul, mati kemudian muncul lagi.
Pedagang kaki lima (PKL)
makanan pun berdatangan. Mereka mengendus pembeli yang membutuhkan makan serta
minum usai beraktivitas di seputar alun-alun Bandung. Terlebih di bulan
Ramadan. Penjual takjil seperti gorengan dan kolak bermunculan seperti tumbuhnya jamur di musim hujan. Hebatnya,
dagangan mereka laris manis tanjung kimpul.
Terminal Bandros
![]() |
source: tribunnews,com |
Berkeliling kota sambil
ngabuburit pastinya membawa kesan tersendiri. Untuk itu Kota Bandung
menyediakan Bandros, singkatan dari
Bandung Tour on Bus dengan tiket Rp
20.000 untuk single trip (sekali perjalanan) dan Rp 40.000 untuk multi trip
/one day pass (lebih dari sekali perjalanan).
Bus dengan desain yang
futuristik ini hadir dengan 7 warna, yaitu Bandros Biru, Bandros Kuning,
Bandros Ungu, Bandros Hijau, Bandros Pink, Bandros Hitam, dan Bandros Merah.
Dengan beberapa rute, alun-alun Bandung merupakan salah satu terminal
keberangkatan, dua lainnya yaitu Gasibu dan Balai Kota Bandung.
Tempat Anak Bermain
![]() |
souce: suaramahasiswa.com |
Selain bisa bermain bola dan aneka permainan lainnya di alun-alun Bandung, anak-anak juga bisa bermain di sepanjang jalan Dalem Kaum. Area yang telah diubah menjadi kawasan pedestrian ini sehingga tidak hanya ramah pejalan kaki juga memungkinkan anak-anak bermain mobil-mobilan, otoped dan lainnya. Solusi bagi mereka yang tidak memiliki alat permainan tersebut juga untuk yang tinggal di kawasan padat penduduk.
Pusat Belanja Busana dan Asesoris
![]() |
source: glosiran.com |
Sebelum kawasan komersial merambah daerah utaram selatan dan timur Kota Bandung, alun-alun Bandung dikenal sebagai kawasan perniagaan yang ramai. Bahkan Masjid Agung Bandung hampir terlindas bangunan toserba. Setelah satu persatu runtuh dan bangkrut, beberapa pertokoan masih eksis dan terkenal sebagai pusat belanja busana yang lengkap dan murah.
Tempat Swafoto
source:rizkiasasiutami.blogspot.com |
Di era boomingnya
smartphone, kegiatan swafoto tak terelakkan. Untuk meningkatkan indeks
kebahagiaan, kang Emil berusaha mewujudkannya. Karena itu area selfie dan
welfie tidak hanya di alun-alun Bandung tapi juga sepanjang jalan Dalem Kaum,
depan Pendopo yang sudah direnovasi total hingga tak terkesan menyeramkan. Dan
pastinya di sepanjang jalan Asia Afrika, jalan paling bersejarah di Kota
Bandung.
![]() |
source:cnnindonesia.com |
Ingin menikmati pemandangan Kota Bandung? Bisa! Dengan membayar karcis Rp 7.000 bisa naik ke lantai 19 Menara Masjid Agung untuk melihat rangkaian pegunungan yang mengelilingi Bandung.
Ada gula ada semut.
Tidak hanya PKL yang meramaikan warga kota Bandung yang berkerumun di alun-alun
Bandung, namun juga kegiatan jasa hasil pemikiran kreatif. Mereka membuat
berbagai kostum mulai kostum hantu, superhero hingga anime yang familier.
Mereka berkeliling dan mendapat rupiah dari jasa welfie bareng.
Selain itu ada juga jasa
menyewakan alat permainan seperti otoped dan mobil-mobilan. Setiap pelaku
barang dan jasa bergerak saling
melengkapi.
Belajar Sejarah
![]() |
source: jennynotestoday.com |
Jasmerah, “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”, ujar Bung Karno. Alun-alun Bandung menjadi saksi Konferensi Asia Afrika karena terletak tidak jauh dari Gedung Merdeka. Juga dari kantor PLN, lokasi 0 kilometer Kota Bandung.
Dan pastinya jangan lupa
di sekitar ini pula, Wiranatakusumah II menancapkan tongkatnya ketika mencari
lokasi baru untuk ibukota kabupaten Bandung.
Di kawasan Alun-alun
Bandung juga terdapat beberapa “stilasi” atau monumen mini penanda terjadinya
peristiwa bersejarah. Seperti Gedung Asuransi Jiwa, gedung bersejarah dengan gaya arsitektur
Indo Europeesche Stijl. Pada peristiwa
Bandung Lautan Api, gedung ini pernah dijadikan markas Resimen 8, Divisi III
Priangan, komandemen I Jawa Barat Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin
oleh Letkol Oman Abdurachman.
Stilasi – stilasi yang
lain menyebar, mengelilingi kawasan alun-alun Bandung.
Banyak bukan? Dijamin
mulai awal puasa hingga akhir puasa, kamu bisa banget ngabuburit di seputar
alun-alun Bandung, karena banyak banget destinasinya. Termasuk destinasi
belanja baju untuk Lebaran :D :D
Heibad Ambuu
ReplyDeleteWah saya belum kesampean naik.ke menara alun-alun pengen euy. N bener banget itu es alpuket rm linggar jati enak bingit hihi. Tfs.ambu sy jadi tau kl trnyata di lapangan alun2 ada perpustakaannya jg. Jadi pengen berkunjung ke sana deh..
ReplyDeleteUdah dicita-citain banget pengin naik bandros tapi belum kesampaian huhu
ReplyDelete