![]() |
source: islamidia.com |
Seorang perempuan tua
berdiri di depan kotak sedekah. Di dalam genggamannya ada kantong uang. Hanya ada 3 buah
uang logam di sana. Diambilnya sebuah
uang logam, dimasukkannya ke kotak sedekah dengan khidmat, kemudian dia
beranjak pergi.
Tak lama kemudian muncul seorang laki-laki bertubuh tambun. Dia
seorang pebisnis sukses. Kantong uangnya penuh uang emas. Segenggam uang emas diambilnya dari dalam
kantong uang dan dimasukkannnya ke
dalam kotak amal.
Pernah
mendengar kisah di atas?
Nggak heran jika belum.
Kisah tersebut kerap disisipkan dalam ibadah agama Katolik. Sebagai pengingat bahwa
Tuhan menyayangi orang yang bersedekah. Terlebih pada mereka yang tetap
bersedekah walau dalam kondisi kurang
beruntung.
Tuhan lebih menghargai
pemberian si perempuan tua, mengapa? Karena dalam kondisi pas-pasan tetap bersedekah untuk bersyukur atas rezekinya dan berusaha berbagi
pada orang yang lebih kurang beruntung.
Setiap agama di dunia
menyarankan umatnya untuk bersedekah. Namun hanya Islam yang mewajibkan. Hanya
Islam pula yang memiliki banyak jenis sedekah, yaitu: Zakat, Infak, Wakaf dan
sedekah itu sendiri. Tujuannya mempermudah umat Islam dalam melaksanakan rukun
Islam ke-3 ini.
Apa bedanya Zakat, Infak, Wakaf dan Sedeka Saya mencoba menyelusurinya dan mendapat jawaban kurang lebih seperti dibawah ini (tolong koreksi kesalahannya ya):
Apa bedanya Zakat, Infak, Wakaf dan Sedeka Saya mencoba menyelusurinya dan mendapat jawaban kurang lebih seperti dibawah ini (tolong koreksi kesalahannya ya):
Sedekah atau sodaqoh
artinya berbuat baik. Tidak harus berwujud materi. Karena itu ada sodaqoh ilmu,
sodaqoh umur, sodaqoh barang bekas.
Sedangkan infak adalah
perbuatan baik dalam bentuk materi yang tak tergantung nisab.
Zakat merupakan sejumlah
harta yang telah memenuhi syarat untuk diberikan kepada yang berhak, dengan
persyaratan tertentu pula. Pemberian zakat sangat tergantung nisabnya.
Nisab adalah batas terendah yang telah ditetapkan secara syar'i yang menjadi pedoman untuk menentukan kewajiban mengeluarkan zakat bagi yang memiliki harta dan telah mencapai ukuran tersebut.
Baca juga:
Mengapa Allah SWT
mewajibkan umatNya untuk bersedekah?
Karena si pemberi
sedekah mendapat banyak manfaat, bahkan ganjarannya tercantum dalam kitab suci
Al Quran.
QS Al-Hadid :18 Allah
berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.”
QS Al-Baqarah :245 Allah
berfirman
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”
Unik ya?
Mereka yang bersedekah, akan mendapat imbalan berlipat ganda. Begitulah Allah SWT mengatur. Agar umatNya
merasakan nikmat bersedekah.
Pernah menerima imbalan berlipat ganda dari Allah?
Pernah menerima imbalan berlipat ganda dari Allah?
Pada beberapa kejadian,
saya mendapati bahwa janji Allah tersebut nyata.
Salah satunya berikut ini:
Salah satunya berikut ini:
Tiga tahun lalu,
menjelang pergantian tahun, hati daya galau. Di awal bulan, uang di tangan saya
tersisa Rp 80.000, tanpa ada bayangan
akan ada job baru. Berarti Rp 80.000 harus dibagi 30, menjadi sekitar Rp
2.666,67 per hari.
Ya ampun beli mi
baksopun kurang. Palingan mie instan.
Bayangan cuma makan mie
instan selama sebulan menenangkan saya. Alhamdulillah masih bisa makan, nggak
kapiran. Sementara banyak sekali kaum papa di dunia ini yang terpaksa harus
mengorek-ngorek nasi di keranjang sampah.
Tiba-tiba ...
Ponsel berdering. Diujung sana, seseorang mengenalkan diri dan mengajak kerja sama.
Alhamdullilah, terlebih
jumlahnya sangat lumayan. Tujuh digit setiap pertemuan. Saya segera sujud
syukur, semakin meyakini bahwa di setiap sedekah yang kita berikan, terdapat
janji Allah untuk melipat gandakan.
Kapan?
Itu rahasia Allah. Karena hanya Allah yang tahu pasti kapan saat yang tepat bagi manusia untuk menerima rahmatNya.
Itu rahasia Allah. Karena hanya Allah yang tahu pasti kapan saat yang tepat bagi manusia untuk menerima rahmatNya.
Sejak kejadian itu, saya semakin rajin bersedekah. Bukan
untuk mengharapkan balasan. namun sebagai tanda terimakasih. Sebagai tanda bersyukur.
Juga agar dapat menyucikan diri, seperti janji Allah SWT dalam salah satu firman Nya:
Juga agar dapat menyucikan diri, seperti janji Allah SWT dalam salah satu firman Nya:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS At-Taubah :103)
Usai bersedekah, rasanya nikmat banget.
Seperti menjalani detox, pikiran dan badan plong banget.
Agar selalu disiplin bersedekah, saya selalu melakukan 3 hal berikut:
Seperti menjalani detox, pikiran dan badan plong banget.
Agar selalu disiplin bersedekah, saya selalu melakukan 3 hal berikut:
![]() |
source: elements.envato.com |
Pergi
ke luar rumah.
Sebetulnya bisa aja sih
saya bersedekah dari dalam rumah. Cukup menunggu pengamen yang berjalan dari pintu ke pintu dengan peralatan musik
seadanya. Namun ada tausiah dari ustaz Aam Amirudin yang mengatakan, bahwa semakin banyak usaha maka Allah akan
memberi berkah lebih banyak.
Contohnya: Mereka yang
mau mendengarkan tausiah secara offline, dengan mendatangi lokasi acara,
pastinya akan mendapat pahala lebih
banyak dibanding mereka yang mendengarkan secara online.
Dengan pergi ke luar
rumah saya berpotensi memberikan sedekah secara tepat sasaran. Tidak harus
bepergian jauh. Cukup mengelilingi kompleks tempat tinggal jika tidak ada
jadwal bepergian.
![]() |
source: libn.com |
Siapkan
lembaran uang sedekah
Nah ini penyakit
milenial. Mentang-mentang punya banyak e-wallet, isi dompet versi nyata nya nyaris kosong. Padahal nggak mungkin kan
penerima sedekah memiliki mesin EDC (Electronic Data Capture) untuk
gesek kartu.
Jadi dintara uang untuk
kebutuhan sehari-hari, selipkan dana sedekah.
![]() |
source: discipleblog.com |
Berdoa
Ada doa khusus yang selalu
saya panjatkan di setiap usai salat,
yaitu:
“Ya Allah, beri saya
kemampuan untuk memberi lembaran biru atau lembaran merah”.
Tau kan maksudnya
lembaran merah atau lembaran biru?
Dengan memohon agar bisa
berderma dalam nominal lumayan besar, berarti kebutuhan saya akan makan dan
lainnya telah tercukupi. Jadi saya ngga perlu meminta banyak lagi. Cukup
memohon agar memiliki kemampuan bersedekah dengan leluasa.
Tertarik mengikuti cara
saya?
Coba deh lakukan
bertahap dan konsisten. Hasilnya sungguh menakjubkan. Hati terasa tenang,
selalu bersyukur dan bahagia atas semua anugerahNya.
sangat menambah wawasan tentang berzakat.. salam blogwalking..
ReplyDelete