Curhat Si Ambu
  • Home
  • Kuliner
  • Drama Korea
  • Lifestyle
    • Finance
    • Review
      • Beauty
      • Blogging
      • Fiksi
      • Zerowaste Lifestyle
      • Mualaf's Diary
    • Traveling
    • Healthy
  • Contact Us

sumber: instagram.com/yulianti.dwi




“Aku menyukaimu”
“Aku akan mengawinimu”
Kata seorang anak laki-laki pada gebetannya, Yoon Yi-Seo,  perempuan cilik yang periang, cantik dan pemberani.

Sekian puluh tahun berlalu, Lee Yool, nama anak laki-laki tersebut, rupanya selalu  berpegang teguh pada janjinya dan Yi Seo pun selalu mengingatnya.

Mengambil  genre sageuk fusion alias kisah dengan setting masa lalu yang dimodifikasi (fiksi, bukan berdasarkan sejarah sebenarnya), drama Korea “100 Days My Prince”  sebetulnya ngga terlalu spesial. Khususnya jika dibandingkan dengan drakor bergenre serupa.

Pemeran utama mengalami lupa ingatan. Ide klise yang telah digunakan sejak “Meteor Garden”nya drama Taiwan. Kemudian diramu dengan kehidupan sang pangeran sebagai rakyat jelata selama 100 hari.

Yang menjadi pembeda adalah aktor dan aktrisnya yang sedang naik daun. Sang pangeran Lee Yool diperankan D.O. personil EXO, sedangkan Yoon Yi-Seo atau Hong Shim diperankan aktris cantik Nam Ji-Hyun.

Apabila Anda mencari tontonan yang menghibur, “100 Days My Prince”  recommended banget. Walaupun ada pemeran antagonis namun ngga ada aroma amis darah dan gelapnya sihir.

Serba asyik pokoknya, Anda bakal tersenyum-senyum melihat aksi D.O, Nam Ji-Hyun dan kawan-kawannya. Juga terbawa hanyut dengan kehidupan sehari-hari zaman baheula, tatkala alas kaki dibuat dari jerami, serta sulitnya penghidupan tanpa listrik dan smarftphone (:D  :D)


Do Kyung-Soo/D.O. Exo berperan sebagai  Lee Yool  yang semasa kecil berjanji pada gebetannya,  Yoon Yi-Seo, untuk menikahinya.
Sayang suksesi pemerintah membuat kedudukannya berubah menjadi putra mahkota dan dia harus  menikahi anak perdana menteri. Karena janjinya semasa kecil, sang putra mahkota Lee Yool enggan menyentuh istrinya Kim So-Hye, anak perdana menteri Kim Cha-Eon.
Ketika So Hye hamil, tahulah sang pangeran bahwa istrinya sudah berselingkuh. Mengetahui situasi yang tidak menguntungkan, perdana menteri Kim segera mengambil tindakan yaitu menghabisi nyawa Lee Yeol.


Nam Ji Hyun berperan sebagai Yoon Yi-Seo, putri bangsawan yang cantik jelita, pemberani dan ceria. Nasib malang membuatnya harus kehilangan  ayah, keluarganya dibantai habis.
Yi Seo lari bersama dengan kakak laki-lakinya. Untuk mengelabui para pengejar, Yi Seo harus berpisah dengan kakaknya. Bersembunyi di kampung  Song Joo dan diangkat anak oleh seorang penjaga menara, namanya diubah menjadi Hong Shim.


Kim Jae Young berperan sebagai Moo-Yeon, kakak kandung Hong Shim. Usai terpisah dari adiknya, Moo Yeon justru menjadi tangan kanan perdana menteri Kim Chae Eon dan beberapa kali terlibat dalam usaha pembunuhan terhadap putra mahkota.
Nasib Moo Yeon bertambah malang ketika dia jatuh cinta pada Kim So-Hye, anak perdana menteri Kim Cha-Eon, orang yang telah membantai habis keluarganya.

Sinopsis Hundred Days My Prince 

Hundred Days My Prince Menceritakan tentang Lee Yool (Do Kyung-Soo) seorang Putra Mahkota yang perfeksionis (selalu serba sempurna), namun secara tiba-tiba Dia menghilang dikarenakan dirinya jatuh di sebuah tebing yang menyebabkan Ia mengalami luka berat. Entah kenapa Putra Mahkota menemukan dirinya berubah menjadi seorang bernama Won Deuk, sosok yang terlihat seperti orang tak berguna. Kemudian ia bertemu dengan seorang bernama Hong-Sim (Nam Ji-Hyun), orang yang sangat cerdas dan mengelola agen detektif swasta pertama di Joseon. (Anoman Bioskop)

Review Hundred Days My Prince 

Kisah dibuka dengan pertemuan Lee Yool sebelum menjadi pangeran, dengan Yoon Yi-Seo. Keduanya masih anak-anak  bau kencur yang  senang bermain. Tertarik dengan kecantikan, kepandaian dan keberanian Yi Seo, Lee Yool berjanji untuk menikahinya.

Sebuah tragedi berdarah memisahkan mereka. Ayah kandung dan kerabat Yi Seo dibantai demi naik tahtanya ayah Lee Yeol. Ketika berlari menyelamatkan diri, Yi Seo harus berpisah dengan kakaknya. Beruntung seorang laki-laki sederhana di desa Song Joo menyelamatkan Yi Seo dan mengangkatnya sebagai anak. Namanyapun diganti menjadi Hong Shim.

Dua puluh tahun kemudian, Lee Yeol sebagai putra mahkota telah menikah dengan Kim So-Hye, anak perdana menteri Kim Cha-Eon demi mempertahankan tahta ayahnya. Karena itu Lee Yeol enggan menyentuh Kim So Hye.
Ketika negara ditimpa bencana, hujan tak juga turun, para ahli mengatakan bahwa penyebabnya adalah belum bersatunya putra mahkota dan putri mahkota. Yin belum bertemu Yang.

Alih-alih mengikuti saran para ahli, putra mahkota Lee Yeol malah memerintahkan agar semua bujang dan gadis di negaranya untuk menikah, tanpa terkecuali. Perintah yang berimbas pada Hong Shim yang enggan menikah karena bagaimanapun dia perempuan bangsawan. Dan Hong Shim selalu teringat pada janji Lee Yeol. Agar bisa terhindar dari kewajiban menikah,  Hong Shim berbohong bahwa ada sosok Won Deuk, calon suami yang akan datang sewaktu-waktu untuk menikahinya.

Di istana, Lee Yeol mendapati istrinya sudah berbadan dua. Merasa tidak pernah menyentuhnya, Lee Yeol mengambil kesimpulan bahwa istrinya sudah berselingkuh.

Mengetahui bahaya mengancam anaknya, perdana menteri Kim Cha-Eon berusaha menghabisi Lee Yeol dengan mengirim pasukan pembunuh. Dalam situasi terjepit, Lee Yeol bertukar busana dengan Dong Joo tangan kanannya, sehingga Dong Joolah yang terbunuh.

Kemana Lee Yeol?

Dia hilang ingatan dan ditemukan oleh ayah Hong Shim. Agar anaknya terhindar dari hukuman mati gara-gara belum menikah juga, ayah Hong Shim memperkenalkan Lee Yeol sebagai Won Deuk, sosok bayangan yang diciptakan Hong Shim. Kedua insan inipun menikah, tanpa menyadari bahwa keduanya pernah terikat janji.



Kelucuan-kelucuan terjadi usai upacara pernikahan. Sebagai putra mahkota, tentunya Won Deuk tidak terbiasa hidup susah, tidur tanpa alas yang empuk, interior rumah sederhana  dan pakaian ala kadarnya. Sehingga ketika bertemu rentenir, dengan naifnya dia masuk jebakan si rentenir. Dia mengambil semua barang mewah untuk melengkapi hidupnya sehari-hari dan baru tersadar sesudah waktunya membayar hutang.

Pertengkaran demi pertengkaran mewarnai kehidupan pasangan Hong Shim dan Won Deuk. Pertikaian yang justru merekatkan hubungan keduanya. Sayang kondisi penuh romantis tak berlangsung lama. Perdana menteri Kim Cha-Eon mencium keberadaan putra mahkota. Persaingan tahta dengan Queen Park yang berambisi agar anaknya Prince Seowon menjadi pangeran, membuat Kim Cha Eon mengambil langkah ekstrim, menjemput putra mahkota untuk kembali ke istana. Toh lupa ingatan.

Bagaimana nasib Hong Shim setelah  ditinggal suami jadi-jadiannya?
Secara keseluruhan “100 days My Prince” sangat menghibur. Lupakan ketidak sesuaian sejarah. Lupakan ending yang agak aneh. Terpenting adalah bisa tersenyum dan terbahak melihat akting para pemerannya. Bukankah salah satu tujuan pembuatan drama adalah untuk menghibur?

Profile
Drama: 100 Days My Prince (English title) / Hundred Days' Husband (literal title)
Revised romanization: Baekilui Nanggoonnim
Hangul: 백일의 낭군님
Director: Lee Jong-Jae
Writer: No Ji-Sul
Network: tvN
Episodes: 16
Release Date: September 10 - October 30, 2018
Runtime: Mondays & Tuesdays 21:30
Language: Korean
Country: South Korea


sumber: indonesiana-tempo.co

Berwakaf?

Duh, boro-boro deh. Rumah aja baru pindah dari  Pondok Mertua Indah ke rumah cicilan.  Bagaimana mungkin bisa berwakaf? Ntar ntar aja kalo udah kaya raya, banyak duit lah.

Nah...nah...umumnya kita belum paham bahwa nggak  harus menjadi tuan tanah agar bisa berwakaf. Nggak harus menunggu banyak harta   sebelum bisa berwakaf.  Umur kan rahasia Illahi. Gimana kalo dipanggil menghadapNya sebelum mengumpulkan banyak pahala?

Sebelum lanjut, apa sih beda wakaf dengan sedekah? Karena selama ini dengan mudahnya kita bersedekah, namun  masih bingung jika harus berwakaf.

Sedekah menurut anggota Komisi Fatwa dan Dewan Syariah Nasional MUI, Prof. Dr. Uswatun Hasanah adalah berbuat baik. Karena itu sering kita dengar sedekah ilmu, sedekah umur, bahkan sedekah senyum.

Sedangkan wakaf adalah sedekah dalam bentuk aset. Wakaf bisa berupa uang, tanah, rumah, gedung, rumah sakit, hotel, masjid, dan bangunan produktif lainnya.

Wakaf  mensyaratkan penghentian pemilikan semula dan bendanya dikembalikan kepada Allah tapi manfaatnya diperuntukkan untuk mauquf alaih, seperti yatim piatu, fisabilillah.

Dan wakaf, seperti kita ketahui merupakan 1 dari 3 kebaikan yang pahalanya akan terus mengalir, walaupun raga telah meninggalkan dunia yang fana ini.

Ustaz kondang Aam Amirudin pernah berkisah. True story  pastinya ya:
 Seperti diketahui ustaz Aam Amirudin mengomandoi bahnyak pembangunan, diantaranya pesantren dan masjid. Dalam  rangka mengembangkan pendidikan anak muslim, DKM dibawah Percikan Iman Management membutuhkan tanah untuk membangun Taman Pendidikan Al Quran (TPA). 
Kebetulan tanah yang dituju dimiliki oleh seorang jamaah, pria berusia lanjut yang memiliki tanah 20 hektar.Ketika pengurus DKM mengutarakan niatnya, dengan senang hati, bapak tersebut memberikan tanah hibah seluas 200 meter persegi. Sisa tanah dibagi-bagi dan diwariskan ke anak-anaknya yang kemudian menjualnya dan habis tak bersisa.
Ketika sang bapak meninggal, dia menghadapNya hanya dengan membawa amal 200 meter persegi dari 20 hektar tanah yang semula dimiliki.
Hii...ngenes ya? Punya harta berlimpah tapi hanya sedikit yang dimanfaatkan untuk menebar pahala.

Baca juga:   Sudahkah ZISWAF Menjadi  Gaya Hidupmu?

Kembali ke niat berwakaf. Pastinya kita ngga harus punya tanah 20 hektar untuk bisa berwakaf, cukup menyisihkan uang Rp 10.000 per hari dan mendaftar program asuransi syariah bersama PRUsyariah.

Kok murah banget?

Iya, itu hitungan premi terendah program asuransi syariah, seperti yang diutarakan team PRUsyariah dalam  sosialisasi  Prudential - Wakaf di Bandung, 23 Februari 2019.

Bisa lebih pastinya, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Juga bisa memilih unit link untuk mendapatkan kesempatan ganda dalam berwakaf.

Ada 3 pilihan yang ditawarkan Program Wakaf dari PRUsyariah, yaitu:
1.        Wakaf Santunan Asuransi Meninggal Dunia
2.       Wakaf Nilai Tunai
3.       Wakaf Santunan Asuransi Meninggal Dunia dan Nilai Tunai
Asyik bukan? Hati tenang karena memiliki proteksi keuangan,  sekaligus kepastian  berwakaf. Semua diurus Prudential Indonesia.

Boleh tahu kemana aja uang mengalir?

Ya harus tahu dong. Selama ini Prudential Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Wakaf (Nazhir) sebagai berikut:

1.        Dompet Dhuafa.
Yayasan yang diresmikan 4 September 1994 ini aktif  berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, pengelolaan rumah ibadah, layanan kesehatan (7 rumah sakit dan usaha kesehatan penunjang lainnya), layanan pendidikan (sekolah akselerasi  SMART Ekselensia Indonesia, SMART Ekselensia Cibinong,  Al Syukro di Ciputat dan Khadijah Learning Center di BSD)  dan usaha produktif (antara lain kebun naga dan buah nanas serta ekstrak buah di desa Cirangkong, Subang, Jawa Barat).
2.       Yayasan Inisatif Wakaf (iWakaf)
Yayasan yang didirikan pada Juni 2016, menyalurkan wakaf untuk:
a.       Pembangunan 4 klinik umum di Jogjakarta (Naura Hauda), Bengkulu (Klinik As Syifa), Ambon (Klinik Al Aqsa) dan Aceh (Klinik Ranup Selasih).
b.      Pembangunan pesantren dan rumah Quran di Singkawang Timur, Kalimantan Barat.
c.       Pembangunan boarding school seluas 2 hektar dengan daya tampung sekitar 1.000 siswa di Suka Makmur, Bogor, Jawa Barat.
d.      Perkebunan sereh wangi di Purwokerto. Ladang garam di Cirebon.
e.       Pembangunan wakaf skala kecil dalam 21 program seperti pemberian kaki palsu, alat tulis dan laptop untuk sekolah, pembangunan sumur, pembelian genset dan pemberian gerobak untuk usaha.
f.        Pembangunan 4 masjid dan 1 mushola di Lombok.
3.       Lembaga Wakaf – Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Didirikan Mei 2018, program utama adalah  pembangunan Menara MUI yang akan dipakai untuk kegiatan MUI dan disewakan secara komersil. Hasil  sewa digunakan untuk beragam kegiatan sosial seperti bidang pendidikan, dakwah dan penanggulangan bencana.

Ah, jelas banget sekarang, setiap rupiah yang kita niatkan untuk berwakaf melalui PRUsyariah ternyata dapat menyejahterakan banyak orang.

Bahkan Menara MUI yang digagas Lembaga Wakaf MUI mirip dengan apa yang terjadi di Madinah.  Yaitu tentang sumur Rumah seperti yang dikisahkan Muhammad Yusuf Helmy, Corporate Director of Business Services - KARIM Consulting Indonesia: 

Diriwayatkan di masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kota Madinah pernah mengalami panceklik hingga kesulitan air bersih. Karena mereka (kaum muhajirin) sudah terbiasa minum dari air zamzam di Mekah. Satu-satunya sumber air yang tersisa adalah sebuah sumur milik seorang Yahudi, SUMUR RUMAH namanya. Rasanya pun mirip dengan sumur zam-zam. Kaum muslimin dan penduduk Madinah terpaksa harus rela antri dan membeli air bersih dari Yahudi tersebut.
Prihatin atas kondisi umatnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda : “Wahai Sahabatku, siapa saja diantara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surgaNya Allah Ta’ala” (HR. Muslim).
Adalah Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu yang kemudian segera bergerak untuk membebaskan sumur Raumah itu. Utsman segera mendatangi Yahudi pemilik sumur dan menawar untuk membeli sumur Raumah dengan harga yang tinggi. Walau sudah diberi penawaran yang tertinggi sekalipun,  Yahudi pemilik sumur tetap menolak menjualnya, “Seandainya sumur ini saya jual kepadamu wahai Utsman, maka aku tidak memiliki penghasilan yang bisa aku peroleh setiap hari” demikian Yahudi tersebut menjelaskan alasan penolakannya.
Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu yang ingin sekali mendapatkan balasan pahala berupa Surga Allah Ta’ala, tidak kehilangan cara mengatasi penolakan Yahudi ini.
“Bagaimana kalau aku beli setengahnya saja dari sumurmu” Utsman, melancarkan jurus negosiasinya.
“Maksudmu?” tanya Yahudi keheranan.
“Begini, jika engkau setuju maka kita akan memiliki sumur ini bergantian. Satu hari sumur ini milikku, esoknya kembali menjadi milikmu kemudian lusa menjadi milikku lagi demikian selanjutnya berganti satu-satu hari. Bagaimana?” jelas Utsman.
Yahudi itupun berfikir cepat,”… saya mendapatkan uang besar dari Utsman tanpa harus kehilangan sumur milikku”. Akhirnya si Yahudi setuju menerima tawaran Utsman tadi dan disepakati pula hari ini sumur Raumah adalah milik Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu.
Utsman pun segera mengumumkan kepada penduduk Madinah yang mau mengambil air di sumur Raumah, silahkan mengambil air untuk kebutuhan mereka GRATIS karena hari ini sumur Raumah adalah miliknya. Seraya ia mengingatkan agar penduduk Madinah mengambil air dalam jumlah yang cukup untuk 2 hari, karena esok hari sumur itu bukan lagi milik Utsman.
Keesokan hari Yahudi mendapati sumur miliknya sepi pembeli, karena penduduk Madinah masih memiliki persedian air di rumah. Yahudi itupun mendatangi Utsman dan berkata “Wahai Utsman belilah setengah lagi sumurku ini dengan harga sama seperti engkau membeli setengahnya kemarin”. Utsman setuju, lalu dibelinya seharga 20.000 dirham, maka sumur Raumahpun menjadi milik Utsman secara penuh.
Kemudian Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu mewakafkan sumur Raumah, sejak itu sumur Raumah dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, termasuk Yahudi pemilik lamanya.
                                                                                                                                  
Setelah sumur itu diwakafkan untuk kaum muslimin… dan setelah beberapa waktu kemudian, tumbuhlah di sekitar sumur itu beberapa pohon kurma dan terus bertambah. Lalu Daulah Utsmaniyah memeliharanya hingga semakin berkembang, lalu disusul juga dipelihara oleh Pemerintah Saudi, hingga berjumlah 1550 pohon.
Selanjutnya pemerintah, dalam hal ini Departemen Pertanian Saudi menjual hasil kebun kurma ini ke pasar-pasar, setengah dari keuntungan itu disalurkan untuk anak-anak yatim dan fakir miskin, sedang setengahnya ditabung dan disimpan dalam bentuk rekening khusus milik beliau di salah satu bank atas nama Utsman bin Affan, di bawah pengawasan Departeman Pertanian.
Begitulah seterusnya, hingga uang yang ada di bank itu cukup untuk membeli sebidang tanah dan membangun hotel yang cukup besar di salah satu tempat yang strategis dekat Masjid Nabawi.
Bangunan hotel itu sudah pada tahap penyelesaian dan akan disewakan sebagai hotel bintang 5. Diperkirakan omsetnya sekitar RS 50 juta per tahun. Setengahnya untuk anak2 yatim dan fakir miskin, dan setengahnya lagi tetap disimpan dan ditabung di bank atas nama Utsman bin Affan radhiyallahu anhu.
Subhanallah,… Ternyata berdagang dengan Allah selalu menguntungkan dan tidak akan merugi..
Ini adalah salah satu bentuk wakaf, yang pahalanya selalu mengalir, walaupun orangnya sudah lama meninggal..
Disebutkan di dalam hadits shahih dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya”. [HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i]


Muhammad Yusuf Helmy dalam Prudential - Wakaf

Wow pingin pastinya, berkontribusi dalam menanggulangi masalah di Indonesia. Karena believe it or not, potensi wakaf  tunai di Indonesia sebesar Rp 180 triliun, sementara yang terkumpul baru 400 milyar per tahunnya. (sumber: republika.co.id)
 Wow jauh banget bedanya!
Jadi udah bener banget memilih  Prudential Wakaf , karena seperti yang dikatakan Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia:

“Kami sangat senang menghadirkan Program Wakaf dari PRUsyariah sebagai wujud komitmen Prudential yang baru yaitu “We Do Good” atau  “Kami Mewujudkan Kebajikan”. Program ini memberikan solusi terhadap kebutuhan nasabah dalam melaksanakan wakaf dan membantu mereka mewujudkan kebajikan secara berkelanjutan. Program ini melengkapi serangkaian produk dan layanan asuransi berbasis syariah yang komprehensip dari Prudential.”

Nini Sumohandoyo 

Selanjutnya Nini Sumohandoyo mengatakan:
“Program ini mendukung nasabah yang sedang mencari solusi modern dan cerdas untuk menunaikan wakaf, sekaligus memastikan dirinya dan keluarganya memperoleh proteksi dan perencanaan investasi yang tepat. Program wakaf kami fokus kepada kemudahan nasabah dalam menyalurkan wakaf asuransinya. Sejalan dengan slogan: “Selalu Berbagi, Selamanya Berarti,” yang mengajak kita untuk terus berderma demi manfaat yang abadi. Program ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk turut mengatasi tantangan sosial ekonomi Indonesia saat ini”

Nini Sumohandoyo dalam acara Prudential - Wakaf

Sip, tambah yakin dan mantep. Langkah berikutnya adalah menghubungi tenaga pemasar Prudential Indonesia untuk bergabung atau untuk  mengikuti program wakaf jika sudah bergabung sebagai nasabah  asuransi Prudential. Karena bukankah menyiapkan proteksi keuangan tercantum dalam ayat Al Quran? Ditambah manfaat kemudahan berwakaf, kita  cukup membayar sejumlah premi secara periodik. Dengan disiplin pastinya. 






Memories of the Alhambra; Ending yang Unpredictable

Bagaimana jika pengalaman seru di dunia game,  bisa dirasakan secara nyata?  Demikian mungkin ide awal penulis skenario drama Korea “Memories of The Alhambra”. Karena sejak awal hingga akhir episode, penonton diajak berkelana dalam dunia game yang mengharu biru.

Terlepas dari endingnya yang menimbulkan kontroversi, drama Korea  “Memories of The Alhambra” recommended untuk dinikmati. Bukan saja ide cerita yang nyleneh,  juga latar belakang negara Spanyol yang dieksplor habis-habisan. 

Mulai dari pemandangan alam nan indah, bangunan tua, heritage , kawasan komersil hingga lorong-lorong perumahan. Bikin mupeng, pingin jalan-jalan kesana. ((Bareng Hyun Bin)) 😀😀

Dan pastinya akting Hyun Bin dan Park Shin-Hye, aktor dan aktris kawakan yang tak pernah mengecewakan penonton disetiap drakor/film yang mereka berdua lakoni.

Baca juga: Hotel Del Luna; Menembus Batas Fantasi Hong Sisters


Hyun Bin memerankan , Yoo Jin Woo seorang CEO perusahaan  IT yang memiliki masalah pribadi nan rumit. Istri pertamanya direbut Cha Hyung-seok, sahabatnya  yang mbalelo dan mendirikan perusahaan IT saingan. Istri keduanya seorang  aktris.  

Merasa terjebak dalam pernikahan tanpa cinta,  Jin Woo sedang menjalani proses perceraian dengan sang aktris.
Jin Woo terlibat dengan Jung Hee-Joo karena membeli game virtual reality dengan nama “Memories of Alhambra”  hasil karya Jung Se-Joo,  adik laki-laki Hee Joo.


Jung Hee-Joo diperankan Park Shin-Hye, gadis yatim piatu  yang diharapkan ayahnya bisa menjadi pemain gitar profesional, hingga sang ayah nekad pindah dari Korea Selatan ke Granada, Spanyol. Sayang, sang ayah keburu meninggal menyusul istrinya, sebelum Hee Joo mendalami dan menekuni dunia musik.

Sesudah orang tuanya meninggal,  Hee Joo menjadi tulang punggung keluarga yang harus menghidupi nenek dan 2 orang adik,  Jung Se-Joo dan Jung Min-Joo.

Warisan yang diterima Hee Joo, penginapan Hostal Bonita tak mencukupi kebutuhan keluarga tersebut. Sehingga Hee Joo harus banting tulang bekerja paruh waktu. Kehadiran Jin Woo yang membeli Hostel Bonita bak durian runtuh, walau ternyata yang dibeli Jin Woo adalah game virtual reality buatan sang adik.

Sinopsis Memories of the Alhambra

Cerita dimulai dari seorang CEO Perusahaan Investasi, Yoo Jin Woo (diperankan Hyun Bin) dari Korea yang sedang pergi ke Barcelona Spanyol, untuk urusan bisnis. 

Suatu hari, dia mendapatkan telepon dari seseorang yang tidak dikenal dengan maksud menjual hasil karyanya berupa game virtual reality dengan nama Memories of Alhambra. 

Programer jenius tersebut diperankan oleh Chanyeol. Namun, suatu insiden terjadi yang mengharuskan Yoo jin woo mencari tahu dimana keberadaan pembuat game tersebut dan mendapatkan pesan bahwa Hostal Bostnia yang dikelola oleh Jeong Hee Joo (diperankan oleh Park Shin-hye) merupakan kakak dari pembuat game tersebut yang tinggal di Kota Granada, Spanyol.

Selain itu, Yoo Jin Woo memiliki rival yang sama - sama ambisius untuk memperebutkan game tersebut karena harga jual yang tinggi. Di sisi lain, Cha Hyung-seok (diperankan oleh Park_Hoon), rekan yang mengkhianati Yoo Jin Woo saat kejadian di masa lalu. (Wikipedia)

Review Memories of the Alhambra

Kisah dibuka dengan pelarian Jung Se-Joo yang bermaksud menjual  game AR (Augmented Reality) hasil karyanya pada Yoo Jin Woo. Anehnya,  Se Joo menghilang dalam perjalanan menuju Granada.

Ternyata tidak hanya Jin Woo yang tertarik membeli game buatan Se Joo. Juga Cha Hyung-Seok, bekas sahabat Jin Woo yang mendirikan perusahaan IT saingan dan merebut istri Jin Woo. Bedanya Hyung Seok mendapat penawaran dari Marco Han, teman Se Joo,  sesama gamer.

Ketika  Jin Woo menantang Hyung Seok untuk duel dengan  game buatan Se Joo, tanpa diketahui penyebabnya, Hyung Seok tewas. Nampaknya game mengalami error.

Tidak hanya Hyung Seok yang tewas. Sebelumnya Marco Han, teman Se Joo tewas. Disusul Seo Jung Hoon, sekretaris Jin Woo.

Yang menakutkan, mereka yang tewas muncul dalam bentuk KNP (Karakter Non Pemain) dan meneror pembunuhnya. Karuan, Jin Woo dianggap gila karena beraksi melawan musuh yang tak terlihat  orang lain yang tidak menggunakan lensa kontak khusus.

Ya, setiap pemain harus menggunakan lensa kontak khusus untuk bertemu musuh dan menemukan senjata. Ngerinya, semakin tinggi level, lensa kontak tidak diperlukan lagi. Musuh datang kapan saja dan dimana saja, ditandai bunyi gemuruh dan hujan turun.


Game ini dipercantik dengan karakter Emma, rekaan Se Joo atas kecantikan kakaknya, Hee-Joo. Sayangnya Emma diciptakan Se Joo bukan untuk menolong Jin Woo. Di tangan Emma lah hidup Jin Woo berakhir. Walaupun muncul kontroversi  apakah nyawa Jin Woo benar-benar hilang, mengingat level Jin Woo sudah Master, sama dengan penciptanya.

Saya suka akhir yang menggantung seperti ini. Penonton diajak bebas berkhayal, apakah Hee Joo akan bertemu dengan Jin Woo atau tidak. Sebebas khayalan  penulis skenario yang menciptakan karya “Memories of The Alhambra”.

Baca juga: Hyde Jekyll, Me; Saat Hyun Bin Melakoni Kepribadian Ganda


Profile Memories of the Alhambra (English title)

Revised romanization: Alhambeuraui Gungjeonui Chooeok
Hangul: 알함브라 궁전의 추억
Director: Ahn Gil-Ho
Writer: Song Jae-Jung
Network: tvN
Episodes: 16
Release Date: December 1, 2018 - January 20, 2019
Runtime: Sat. & Sun. 21:00
Language: Korean
Country: South Korea

Newer Posts Older Posts Home

Pageviews last month

Search This Blog

ABOUT ME



Assalamualaikum, hai saya Maria G Soemitro, mantan chief accounting yang menyukai sisik melik environment, cooking dan drama Korea,  saya bisa dihubungi di : ambu_langit@yahoo.com
Selengkapnya tentang saya bisa klik disini, penghargaan yang saya peroleh ada disini

Pertemanan

Follow by Email

Translate

POPULAR POSTS

  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
  • Dating in the Kitchen, Saat Paman Jatuh Cinta Pada Keponakan
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!

Featured Post

Roti Susu Kental Manis, Gampang Bikinnya Legit Rasanya

    Saya sedang mengudap roti susu kental manis (SKM), lho. Sambil ngetik tulisan ini, ada secangkir kopi kental dan seloyang roti sisir...

Categories

  • lifestyle 193
  • review 111
  • drama korea 78
  • kuliner 74
  • healthy 53
  • blogging 49
  • review kuliner 37
  • finansial 35
  • budaya 26
  • travelling 19
  • Environment 17
  • beauty 14
  • fiksi 14
  • Zero Waste Lifestyle 13
Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Blog Archive

  • ►  2021 (8)
    • ►  January (8)
  • ►  2020 (188)
    • ►  December (11)
    • ►  November (20)
    • ►  October (16)
    • ►  September (17)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (23)
    • ►  April (26)
    • ►  March (19)
    • ►  February (9)
    • ►  January (19)
  • ▼  2019 (112)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (6)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (28)
    • ►  April (13)
    • ►  March (6)
    • ▼  February (3)
      • 100 Days My Prince; Janji Setia Seorang Pangeran C...
      • Ssst ... Pingin Berwakaf? Begini Caranya!
      • Memories of the Alhambra; Ending yang Unpredictable
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (54)
    • ►  December (4)
    • ►  November (16)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
  • ►  2017 (53)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (6)
    • ►  May (9)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (25)
    • ►  October (1)
    • ►  September (14)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
  • ►  2014 (2)
    • ►  December (2)

SUBSCRIBE & FOLLOW

SUBSCRIBE NEWLETTER

Popular Posts

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
    “Kau adalah kegagalan” “Aku bahkan tak bisa membuangmu” Pernah melihat atau mendengar seorang ibu berkata begitu kejam dengan ...
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
    “Mbak, beli nasi tutug oncomnya ya?” Begitu sapaan Suzy setiap berpapasan di area Taruna Bakti Bandung, lokasi anak-anak saya dan...
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
    “Bakso Bandung enak semua”, kata Azizah Azizah, tetangga sebelah rumah saya di Cigadung.   Baru pulang dari tugasnya berbu...
  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
      “Apa yang bisa membuatmu merasa happy?” Jika saya mendapat pertanyaan tersebut, jawabannya adalah ilmu/wawasan baru. Ilmu/wawasan baru...
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
      Rebecca (Becky) Bloomwood dalam novel Confessions of a Shopaholic yang ditulis Sophie Kinsella, mendapat nasehat dari ayahnya: “Berhemat...

Lifestyle

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates