Curhat Si Ambu
  • Home
  • Kuliner
  • Drama Korea
  • Lifestyle
    • Finance
    • Review
      • Beauty
      • Blogging
      • Fiksi
      • Zerowaste Lifestyle
      • Mualaf's Diary
    • Traveling
    • Healthy
  • Contact Us
Bubur ayam odeon dok. http://itsdwirere.blogspot.co.id

Bubur Ayam 3 Kota

Kenapa hanya 3 kota? Mmmm…..karena setiap kota di Indonesia memiliki kuliner bumbu ayam yang sangat khas. Ngga mungkin membahasnya satu-satu. Bahkan kuliner di satu kota memiliki ciri khas, apalagi tingkat provinsi dan antar provinsi.
Apa yang melatarbelakangi?  Selain lidah/selera pembuatnya juga kultur dan lingkungan kuliner tersebut tercipta. Kuliner di Jawa Barat misalnya, dimanjakan oleh kualitas beras yang enak dan kebiasaan memasak di tungku yang masih dipertahankan. Ditambah kreativitas si pembuat maka lengkap sudah kemanjaan lidah dikecap pembeli.
Agar tak berpanjang cerita, yuk langsung aja apa kita ngobrol ringan tentang bubur ayam, salah satu kuliner favorit saya selain mie bakso.

1.      Bubur ayam H.Oyo dari Bandung.



Banyak sekali bubur ayam yang enak di kota Bandung, saya pilih bubur ayam H. Oyo selain karena terkenal banget juga punya ciri khas yaitu buburnya gurih dan kental. Hingga jika mangkok bubur dibalik ngga akan tumpah. Tak heran pembeli yang membawa pulang bubur akan terheran-heran melihat bentuknya yang kecil padat, padahal duh perut bakal kekenyangan sesudahnya.
Tahun 1976, H. Oyo menjual buburnya di depan rumah sakit Sartika Asih jalan H.Wasid , Bandung. Karena rumah sakit tersebut pindah ke jalan Kopo,  H. Oyo hijrah ke jalan Sulanjana nomor 30 sebagai pusat. Ada beberapa cabang yang dimiliki H. Oyo diantaranya Jln. Gelapnyawang, (di depan villa merah ITB) Telp 022 (2510226), Jln. Surya Soemantri, (Maranatha). Jln. Surapati 63  Telp 081809048784, dan di Jln Ir. H.Djuanda (Dago, samping toko Kartika Sari). Selain di Bandung, Anda juga dapat menemukan cabangnya di Yogyakarta.
Bubur H. Oyo memiliki topping dengan nama-nama unik hasil karangan H. Oyo, seperti
Atel singkatan dari Ayam Telor, Atelpin atau Ayam Telor Pindang, Apel atau Ati Ampela, Ayat atau Ayam Ati, Acak atau Ayam Cakue, Ganja atau Seledri, dan Krikil atau Kacang Kedelai. Sedangkan untuk bubur ayam komplit berisi Ayam, Cakwe, Ati Ampela dan Telor. Harga bubur ini sendiri tidaklah mahal. Satu piring bubur komplit dibanderol Rp18 ribu. Untuk bubur spesial ati Rp 16 ribu, spesial telur Rp 16 ribu, dan bubur biasa Rp 14 ribu.

2.      Bubur ayam Odeon di Kota Sukabumi



Jangan bilang pernah ke Sukabumi jika belum mencicipi bubur ayam Odeon yang dijual diwilayah Pecinan sejak tahun 1959. Tepatnya di jalan Pejagalan nomor 50 Nyomplong.
Berbeda dengan H. Oyo yang urang Sunda pisan, pemilik bubur Odeon ini etnis Tionghoa sehingga rasa buburnyapun khas bubur Tionghoa. Halal lho ya karena pemiliknya sudah mualaf.
Pemilik yang sekarang mengelola merupakan generasi ketiga yaitu Pipit Panduwinata dan istrinya Ina. Berbeda dengan bubur pada umumnya, bubur Odeon memiliki rasa dan aroma yang khas. Mirip bubur H. Oyo yaitu bubur kering tanpa kuah. Dibubuhi potongan kasar ayam kampung. Wanginya amat khas. Rasa buburnya sengaja tawar, karena disajikan dengan krupuk pangsit, sayur asin (sawi yang diasinkan,red) dan bacian (tumis kentang, dan daging cincang,red). Campur semuanya dan siap-siap merasakan kenyalnya bubur rasa asin manis ini menggoyang lindah.

Bubur ayam Pekalongan



Banyak kota di Jawa Tengah yang memiliki kuliner bubur ayam. Sayangnya saya baru mencoba yang satu ini, kelak sesudah bisa keliling Jawa Tengah bisalah membuat pembanding lebih banyak lagi.
Berbeda dengan bubur ayam H. Oyo dan bubur ayam Odeon yang kering dan gurih karena daging ayam, bubur Pekalongan ini  rame dengan kuah kuning. Tentu saja rasa gurih didapat dari kuah kuning yang penuh daging ayam dan aroma rempah.
Mungkin karena terpengaruh masyarakat Arab yang cukup mendominasi penduduk Kota pekalongan. Tak heran kuliner disana umumnya bersantan dan berbahan baku daging sapi serta kambing. Sehingga bubur ayamnyapun diberi kuah.

Baru tiga bubur yang dibahas dan ternyata cukup panjang bukan? Punya destinasi bubur lainnya? 
Yuk lain kali kita coba dan tulis  😀😀





siomai dan bakso tahu (dok. maria g soemitro)

Pernah membuat bala-bala, bakwan atau sejenis itu? Nah, semudah itu pula proses pembuatan siomai. Bedanya karena ngga secair bala-bala, ketika membuat adonan bisa menggunakan blender, chopper atau diulek kemudian langsung campur dengan tangan terbungkus sarung tangan plastik agar merata.
Kisah membuat siomai ini berawal ketika saya sering banget malu-maluin. Hehe iya ngaku, jika ke pesta prasmanan sering bolak balik ke saung siomai hingga perut kenyang. Makanan lain jadi nomor sekian. Siomainya enak banget sih ya? Di Bandung cukup sulit menemukan siomai yang enak. Ada penjual siomai yang menjajakan jualannya ke rumah-rumah, tapiiiii …… bumbunya itu lho agak meragukan. Kecuali pinginnnn banget, barulah saya beli.
Hingga akhirnya terpikir, hari gini masih bingung makanan? Semua resep ada di internet. Iklanpun wara-wiri mempromosikan perkakas dapur yang memudahkan semua urusan. Jadi harusnya membuat siomaipun mudah bukan?

Oke, langkah pertama adalah blogwalking ke just try and taste-nya mbak Endang, catatan Nina dan beberapa blog milik food blogger yang tekun serta amat rajin memposting setiap masakan.
Rata-rata hampir mirip, yaitu menggunakan daging ayam dan tepung tapioka sebagai bahan baku. Labu siam ditambahkan sebagai pengempuk. Dan yang terpenting adalah bumbu kacang harus maknyuzz tenan  ^_^
Yupz, itu kuncinya. Siomai serta bakso tahu yang enak harus bertemu dengan saus kacang yang nendang, jika tidak rasanya akan jomplang. 
Akhirnya selama bulan Ramadan saya keranjingan membuat siomai serta bakso tahu. Pilihan yang jitu karena bisa terhindar dari  godaan makanan pembuka seperti gorengan yang sering membuat tenggorokan sakit.
Selain itu berbuka dengan siomai  tidak eneg bahkan cukup mengenyangkan hingga waktunya makan  malam. Bahkan setiap sahur saya hanya makan siomai, mungkin karena terbiasa tidak makan terlalu kenyang. 
Menyiasati waktu yang terasa pendek di bulan Ramadhan, saya punya sedikit strategi membuat siomai, begini caranya: 
1.      Sambil melakukan aktivitas lain, saya mengukus labu siam dan bumbu bawang merah dan bawang putih yang dibutuhkan untuk adonan siomai dan bumbu kacang. Bumbu saya kukus agar hilang bau mentahnya, dan memudahkan proses mencampur bumbu nantinya.

2.      Siomai dan bumbu kacang juga saya buat di pagi hari/siang hari usai tadarusan. Sehingga menjelang waktu berbuka sudah beres, bisa leyeh-leyeh nonton televisi sambil menghangatkan siomai/bakso tahu

Sip, kita mulai dengan resepnya. Oh iya rata-rata resep siomai  menggunakan ayam cincang, sedangkan saya lebih suka membeli ayam utuh. Karena harganya jatuh lebih murah, tidak harus ke supermarket khusus membeli daging cincang dan tulang ayam bisa saya gunakan untuk membuat masakan lain seperti sop dan soto. Hehehe jadi ibu rumah tangga harus hemat, benar kan ? ^_^
Yuk mulai bikin siomai: 
Resep Siomai:

Bahan siomai:
400 gram daging ayam, diambil dari daging ayam utuh. Sisihkan tulangnya. Cincang daging beserta kulit.
200 gram labu siam kukus, parut dengan parutan keju.
200 gram tepung tapioka
3 butir telur ayam kocok lepas
1 batang bawang daun, iris-iris halus.
10 buah tahu kuning, potong 2 menjadi bentuk segitiga
15 buah kulit pangsit
1 buah wortel untuk topping siomai
Bumbu siomai:
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 sendok teh garam
1/2 sendok teh merica bubuk
2 sendok makan gula pasir
1 sendok teh kaldu bubuk (silakan diskip jika tidak suka)
Bahan dan bumbu saus kacang
200 gram kacang tanah yang sudah digoreng matang
2 lembar daun jeruk purut, buang tulangnya
5 siung bawang putih 
5 buah cabai merah 
2 sendok makan gula jawa yang sudah disisir 
2 sendok teh garam 
500 cc air matang


Cara mengolah: 
1.      Panaskan dandang/kukusan yang telah diberi air. Jangan lupa olesi pinggirnya dengan minyak dan alasi wadah dengan daun pisang. Mbak Endang pemilik blog JTT menggunakan sayur sawi agar siomai dan bakso tahu tidak menempel, jadi silakan pilih.
2.      Siapkan wadah, masukkan daging ayam, labu siam dan bumbu bawang yang sudah dihaluskan. Jika menggunakan food processor atau chopper, labu siam dan bawang bisa langsung dimasukkan tanpa dihaluskan terlebih dulu. Masukkan juga irisan bawang daun bawang dan bumbu lainnya. Aduk/proses hingga rata.
3.      Tambahkan tepung tapioka dan telur, campur dan aduk rata hingga diperoleh adonan yang kental tapi cukuplembek. Adonan siap digunakan.
4.      Iris bagian atas tahu, masukkan adonan sebagai pengisi. Dengan bantuan cetakan cupcake/cetakan bolu kukus, isi kulit lumpia dengan adonan, beri hiasan wortel. Lakukan hingga habis, masukkan dalam kukusan yang sudah beruap, masak hingga matang.
5.      Sambil menunggu siomai matang, buat saus kacang. Bisa diulek atau diblender semua dengan air matang. Masak hingga saus kacang mengental. Koreksi rasa.

Sajikan siomai dan bakso tahu dengan saus kacang dan kecap manis. Hummmm lezatoo ^_^


siomai dan bakso tahu (dok. maria g soemitro)

Foto-foto ini saya buat sewaktu membuat siomai untuk kerabat dekat. Sudah lama dan merasa tidak puas. Sayangnya ketika membuat siomai lagi, belum sempat difoto keburu habis. Sekarang siomai menjadi makanan kesukaan keluarga.
Tak berlebihan jika saya merasa pede abis ketika membuat siomai  untuk hantaran kerabat dekat, seorang sesepuh yang merupakan adik almarhum ibunda.  Sebagai sosok yang dituakan, beliau banyak dikunjungi tamu. Nah, daripada membawa kue kering yang pastinya sudah banyak, kan lebih baik siomai ya? 
Tebakan saya ngga meleset, siomai tandas dalam waktu singkat.
Asyik bukan?
Oh ya, masih ada sisa tulang ayam yang belum diolah. Jangan dibuang, bisa kita masak menjadi aneka sup atau soto. Saya sering membuat kaldu ayam seusai membuat siomai dan mengolahnya menjadi Tom Yam seafood yang sedap.
Berikut resepnya:
Tom Yam Seafood
Bahan:
¼ kg udang (kupas, cuci bersih)
¼ kg jamur kancing (iris-iris melintang) 
10 buah bakso ikan 6 (iris-iris melintang)
Bumbu: 
1.000 ml  kaldu ayam (dari rebusan tulang sisa membuat siomai)
1 siung bawang Bombay (iris-iris tipis)
2 siung bawang putih (iris-iris tipis)
2 batang serai (ambil bagian putihnya, geprek)
5 lembar daun jeruk purut (buang tulangnya, sobek menjadi dua)
5 cabai rawit (biarkan utuh)
2 sendok makan kecap ikan
2 sendok makan air jeruk nipis/air asam jawa
1/4 sendok teh merica bubuk.
1 batang bawang daun
1 sendok makan garam
minyak/mentega untuk menumis
1 bungkus pasta tom yam instan (banyak tersedia di supermarket, saya menggunakan merk Bambu)
Cara mengolah: 
1.      Tumis bawang Bombay, bawang putih yang sudah diiris hingga harum. Masukkan  cabai rawit, campur sebentar, matikan api.
2.      Siapkan panci berisi kaldu ayam, masukkan kepala dan kulit udang, serai, daun jeruk.  Rebus hingga harum, saring.
3.      Rebus kembali campuran kaldu ayam dan udang yang sudah bersih, masukkan jamur dan bakso, tambahkan semua bumbu termasuk tumisan bawang.  Udang terakhir dimasukkan agar tetap empuk. Tunggu udang berubah warna menjadi pink cantik.
4.      Koreksi rasa. Matikan api. Tom Yam seafood siap disajikan.

tom yam sea food (dok. maria g soemitro)



instagram.com @juliaperezz

Julia Perez yang akrab dipanggil Jupe, akhirnya harus menyerah. Pada 10 Juni 2017, sel-sel kanker serviks memenangi pertarungan. Tapi bahkan sesudah jasadnya ditimbun tanah merah pekuburan Pondok Ranggon, media online masih setia mengupas kisah selebriti penuh fenomenal ini.  Ada apa gerangan?  Jawabannya adalah branding.
 Jupe bak Maryln Moenroe Indonesia, dia memiliki branding yang kuat sehingga  tanpa disadari publik enggan berpisah dengan sosoknya. Tetap melahap habis kisah apapun tentang Jupe. Branding dibutuhkan seseorang yang memasuki dunia showbiz  agar sukses dan populer, modal cantik saja tidak cukup.
Pakar branding Amalia Maulana menjelaskan kesuksesan branding seseorang disebabkan kemampuan menonjolkan keunikan dan inovasi serta mampu bertahan menghadapi persaingan. Selanjutnya tanda-tanda berikut menunjukkan Jupe sukses membranding dirinya.
 1. Dikenal
instagram.com @JuliaPerezz

Tanpa kenal lelah, Jupe selalu membuat letupan-letupan hingga kamera infotainment mengarah padanya. Bagaimana Jupe membagi-bagikan kondom dalam album lagunya kemudian pertengkarannya dengan Dewi Persik yang ternyata hanya rekaan, berhasil membuatnya terkenal. Kepopuleran Jupe bisa dilihat followers akun instagramnya yang mencapai 13,6 juta, meninggalkan followers Dewi Persik ( 2 juta), Zaskia Gotik (6 juta), Inul Daratista (4,9 juta) dan hanya terlampaui oleh Ayu Ting Ting (20,7 juta)
2. Disukai

Jupe memosting kalimat berikut dalam instagramnya
Hubungan pertemanan itu kini diuji dengan 2 keadaan:(1) saat kamu sedang susah (2) saat pilpres/pilkada
Dan ternyata tidak hanya Jupenizer, fans setia Jupe yang selalu mendoakan.  teman-teman sesama artis bergantian datang menjenguk. Bahkan mereka menunjukkan kesetiaannya dengan menggalang dana. Hasilnya sangat mencengangkan: Rp 1 milyar terkumpul hanya dalam waktu beberapa jam. Pada kesempatan itu Sandiaga Uno menyumbang Rp 333 juta , sedangkan Ahok tidak hanya menyumbang, dia dan istrinya , Veronika Tan  bergantian  menyambangi Jupe di rumah sakit.  Dengan sakit (susah)nya Jupe tidak hanya menemukan teman-temannya, lebih dari itu mampu menyatukan dua kubu yang berlawanan di pilkada DKI Jakarta.
3. Dipilih

Dunia hiburan tanah air dihuni banyak artis cantik tetapi membuat  publik berpaling dan memilihnya, bukan perkara mudah. Kemasan kepribadianlah yang menentukan. Kepribadian yang disukai publik akan membuat produser memilihnya, tak heran puluhan film sudah dibintangi Jupe. Hingga Jupe diganjar beberapa penghargaan seperti Best Female Actress pada Royal Bali Film Festival , kemudian Pameran Utama Wanita Terpuji pada Festival Film Bandung, dan Aktris Utama Terpilih pada Piala Maya.
Sedangkan didunia tarik suara,  Anugerah Dangdut Indonesia 2016 memberi penghargaan pada Jupe sebagai Kolaborasi Dangdut Terpopuler.

instagram.com @JuliaPerezz

Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Jupe menghembuskan nafas terakhir dengan meninggalkan begitu banyak kisah inspirasi. Mulai dari perjuangan hidup hingga kedermawanan dirinya. Mengingatkan kita untuk tidak menilai negatif  seseorang hanya dari tampilan luar. Don’t judge a book by it’s cover, itu semua hanya branding.

sumber:
tribunsumsel
source: uplifted.com

Apa yang harus dipersiapkan seseorang jika ingin berbisnis?  Umumnya akan menjawab  modal untuk berbisnis seperti menyewa toko, anggaran untuk membuat spanduk, banner, dekorasi toko dan peralatannya dan masih ada banyak anggaran lainnya.

Beruntung, era milenial ini mengubah banyak hal termasuk berbisnis. Dengan pengguna internet sebanyak 132,7 juta orang maka siapapun bisa langsung berbisnis di dunia maya. Tidak membutuhkan biaya besar, cukup anggaran untuk kuota internet dan aktif di media sosial maka bisnis sudah bisa mulai dilakukan.

Internet bagi bisnis hanya sebagian kecil manfaat yang dapat diperoleh dari pesatnya kemajuan teknologi komunikasi. Untuk memperolehnya dibutuhkan etiket agar penggunanya tidak terjebak, terlibat permusuhan bahkan berakhir dibalik jeruji penjara.

Karena itu Diskominfo Kota Bandung menyelenggarakan seminar yang bertajuk  “Peran Warga Net dalam Pemanfaatan TIK” di Prime Park jalan PHH Mustopha, hari Kamis 20 Juli 2017 dengan moderator Kang Gery , Ketua Relawan TIK Jabar, Narasumber Mochamad Latif,  Ketua Relawan TIK Kota Bandung dan Mario Devys, Ketua Relawan Cianjur.
sumber : Nchie Hanie

Sesi pertama yang diisi Mochamad Latif, dibahas  tentang etika di media sosial atau netiket.


Khusus untuk sharing berita, agar tidak terjebak dalam hoax, Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil, Wali kota Bandung pernah mewanti-wanti agar melakukan  Think before share. Think singkatan dari:
 T , is ist true.
H , is it helpful
I, is it inspiring.
N, is it necessary.
K, is it Kind,
Baca juga: "Think Before Share", Kiat Atalia Praratya Untuk Atasi Hoax
Materi kedua disampaikan Mario Devys yang  membahas personal branding, suatu pembahasan yang menarik karena banyak yang belum menggunakan keampuhan media social dalam membentuk personal branding tanpa bantuan media mainstream.
Personal branding merupakan proses untuk membuat kita diketahui dan dipercaya orang sesuai dengan positioning yang kita inginkan. Lebih mudahnya perhatikan contoh berikut.




Sayang waktu 2 jam untuk membahas 2 materi sekaligus terasa sangat sempit. Karena itu saya mengutip penjelasan Nukman Luthfie, pakar internet marketing sebagai berikut:
Personal Branding adalah:
Persepsi publik terhadap diri yang kita ciptakan. Kita harus cermat sebelum betul-betul membangun pembawaan diri di media sosial. Jangan sampai salah bawa personal branding. Banyak orang melihat kita seperti apa. Jadi, menciptakan personal branding di internet itu tidak bisa direkayasa
Kemudian Nukman menjelaskan mengenai langkah demi langkah membangun personal branding:

  1. Gunakan LinkedIn, tempat khusus bagi para profesional, tambahkan testimoni skills dari orang lain  pada profil kita sebagai aset referensi keahlian profesional yang bahka diakui oleh orang lain. 
  2. Gunakan media sosial untuk membangun konten sesuai dengan brand yang dibangun, entah itu di Facebook, Instagram, Twitter atau yang lain. Isi dari konten itu harus relevan dan diusahakan tidak melenceng dari visi dan misi penggunanya. Setidaknya, pastikan 30 persen konten sesuai dengan brand.
  3. Bangun percakapan yang kuat dan konstruktif di media sosial. Karena sharing konten bermanfaat dari akun edukatif dapat memperkuat karakter pengguna media sosial.
Terakhir personal brandingpun harus mematuhi etika bermedia social seperti yang dibahas pada materi pertama. Karena kesalahan bisa mendorong orang umtuk menjustifikasi secara salah.



Stroke, ternyata menempati peringkat penyebab kematian terbesar di Indonesia.  Lebih dari 20 persen kematian disebabkan oleh penyakit ini. Urutan kedua ditempati oleh jantung koroner, penyebab  hampir 10 persen dari total kematian di Indonesia.
Kedua penyakit ini termasuk dalam kelompok penyakit kardiovaskuler, yaitu penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Dan ternyata tubuh memiliki cara alami untuk mencegah terjadinya stroke dan serangan jantung, yaitu dengan adanya produksi nitric oxide (NO) atau nitrit oksida.
Louis Ignarro peraih Nobel atas penelitiannya tentang NO mengatakan bahwa NO terdapat dalam tubuh manusia, salah satunya diproduksi di pembuluh arteri dan vena. Adanya NO bisa membuka pembuluh darah lebih lebar sehingga bisa menurunkan tekanan darah.
Produksi NO akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Ada cara alami agar produksi NO tetap terjaga dan kita terhindar dari bahaya serangan stroke dan jantung koroner, yaitu:

1. Pola makan sehat
sumber: marketingtochina.com


Setiap orang nampaknya telah hafal slogan 4 sehat 5 sempurna. Yaitu harus mengonsumsi cukup karbohidrat, protein, sayur dan buah serta susu.
Louis menambahkan untuk meningkatkan NO dalam tubuh sebaiknya hindari konsumsi makanan berlemak seperti daging dan lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya antioksidan karena antioksidan bisa meningkatkan NO di tubuh
2. Aktivitas fisik 30 menit per hari
donhummertrucking.com


Dalam penelitiannya Louis menemukan bahwa seseorang yang aktif bergerak, akan memproduksi NO lebih tinggi. Level NO menurun drastis ketika seseorang tidur.
Senada dengan itu Kementerian Kesehatan RI yang mencanangkan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) untuk mengatasi penyakit tidak menular (PTM). Disarankan setiap individu melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari seperti jalan kaki mengelilingi perumahan, berkebun dan lainnya.
3. Hindari stres

thenextweb.com


Kuat dugaan, stres memicu kebiasaan tidak sehat, misalnya pola makan tidak sehat, merokok, dan kurang berolahraga.
Orang yang mengalami stres tinggi dari pekerjaannya berisiko stroke 22 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang pekerjaannya rendah stres. Bahkan pekerja perempuan lebih tinggi lagi, mereka yang mengalami stres memiliki risiko stroke 33 persen.
Lakukan jeda dari pekerjaan dengan minum secangkir teh atau kopi, nikmati dan kosongkan pikiran. Relaksasi 15 menit yang dilakukan secara rutin,  selain membantu mengurangi stres juga membantu menangani berbagai masalah dengan lebih bijak.
 
source : katadata.co.id

Kemajuan teknologi memang melenakan. Orang tidak lagi harus beranjak dari tempat duduknya hanya untuk makan dan membeli sesuatu. Cukup dengan gerakan jari diatas ponsel pintar , maka layanan online akan menyajikan masakan favorit di depan meja atau pakaian idaman tanpa harus keluar masuk toko.
Demikian juga urusan bersih-bersih rumah dan kebun. Layanan yang dipesan secara online akan segera datang membantu. Kondisi ini menyebabkan masyarakat digital semakin minim bergerak dan cenderung mengonsumsi makanan kurang sehat.
Pilihan kembali pada orang per orang, ingin hidup sehat hingga usia tua, atau membiarkan stroke dan jantung koroner menyerang.

 sumber:

Katadata.co.id
Kompas.com


Newer Posts Older Posts Home

Pageviews last month

Search This Blog

ABOUT ME



Assalamualaikum, hai saya Maria G Soemitro, mantan chief accounting yang menyukai sisik melik environment, cooking dan drama Korea,  saya bisa dihubungi di : ambu_langit@yahoo.com
Selengkapnya tentang saya bisa klik disini, penghargaan yang saya peroleh ada disini

Pertemanan

Follow by Email

Translate

POPULAR POSTS

  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
  • Dating in the Kitchen, Saat Paman Jatuh Cinta Pada Keponakan
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!

Featured Post

Roti Susu Kental Manis, Gampang Bikinnya Legit Rasanya

    Saya sedang mengudap roti susu kental manis (SKM), lho. Sambil ngetik tulisan ini, ada secangkir kopi kental dan seloyang roti sisir...

Categories

  • lifestyle 193
  • review 111
  • drama korea 78
  • kuliner 74
  • healthy 53
  • blogging 49
  • review kuliner 37
  • finansial 35
  • budaya 26
  • travelling 19
  • Environment 17
  • beauty 14
  • fiksi 14
  • Zero Waste Lifestyle 13
Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Blog Archive

  • ►  2021 (8)
    • ►  January (8)
  • ►  2020 (188)
    • ►  December (11)
    • ►  November (20)
    • ►  October (16)
    • ►  September (17)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (23)
    • ►  April (26)
    • ►  March (19)
    • ►  February (9)
    • ►  January (19)
  • ►  2019 (112)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (6)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (28)
    • ►  April (13)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (54)
    • ►  December (4)
    • ►  November (16)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
  • ▼  2017 (53)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ▼  July (5)
      • Bubur Ayam 3 Kota - culinary addict
      • Siomai Ayam - Tidak Hanya Mudah Dibuat Tapi Juga L...
      • Julia Perez, Don’t judge a book by it’s cover
      • Media Sosial untuk membangun Personal Branding? Bi...
      • Ini Dia 3 Cara Alami Cegah Stroke dan Jantung Koroner
    • ►  June (6)
    • ►  May (9)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (25)
    • ►  October (1)
    • ►  September (14)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
  • ►  2014 (2)
    • ►  December (2)

SUBSCRIBE & FOLLOW

SUBSCRIBE NEWLETTER

Popular Posts

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
    “Kau adalah kegagalan” “Aku bahkan tak bisa membuangmu” Pernah melihat atau mendengar seorang ibu berkata begitu kejam dengan ...
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
    “Mbak, beli nasi tutug oncomnya ya?” Begitu sapaan Suzy setiap berpapasan di area Taruna Bakti Bandung, lokasi anak-anak saya dan...
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
    “Bakso Bandung enak semua”, kata Azizah Azizah, tetangga sebelah rumah saya di Cigadung.   Baru pulang dari tugasnya berbu...
  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
      “Apa yang bisa membuatmu merasa happy?” Jika saya mendapat pertanyaan tersebut, jawabannya adalah ilmu/wawasan baru. Ilmu/wawasan baru...
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
      Rebecca (Becky) Bloomwood dalam novel Confessions of a Shopaholic yang ditulis Sophie Kinsella, mendapat nasehat dari ayahnya: “Berhemat...

Lifestyle

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates