"Tahu bulat. Digoreng. Dadakan.
Lima ratusan. Anget-anget.”
Wah kita semua pasti familier dengan lagu itu. Lagu dengan
kalimat sama yang diulang – ulang mengiringi penjual tahu goreng menyapa calon
pembeli. Sebetulnya dagangan mereka sangat sederhana. Hanya tahu berbentuk
bulat yang digoreng dalam minyak berjumlah banyak hingga merendam seluruh
permukaan tahu dan suhunya jangan terlalu panas. Setelah tahu berbentuk bulat
sempurna barulah diangkat. Harus disantap selagi panas/hangat dengan tepung
bumbu yang mereka sediakan.
Tahu bulat berkurang kenikmatannya jika sudah dingin. Itulah
yang menjadi alasan tukang tahu menggunakan kendaraan bak terbuka berkeliling
ke pelosok daerah, khususnya Jawa Barat. Mereka menjemput bola dengan trik
marketing yang jitu yaitu mewartakan kehadirannya lewat lagu sederhana yang
diulang-ulang. Ditambah harganya yang murah, hanya lima ratus rupiah per buah,
penjual tahu bulat sukses merebut pasar.
Awal mengenal tahu
bulat ketika sedang berkunjung ke rumah adik di kawasan Tangerang yang
beririsan dengan Jakarta Selatan. Keponakan saya yang cantik tergoda untuk
membeli ketika penjual tahu bulat lewat di depan rumah sambil mendendangkan
lagu khasnya dengan suara membahana.
“Jangan beli terlalu
banyak”, kata saya mengingatkan, kawatir dia hanya tergiur penampilan tahu
bulat yang nampak enak ketika masih panas. Karena tahu bulat menjadi alot,
tidak krispy setelah mendingin. Akhirnya bisa diduga, tahu bulat menjadi
mubazir. Terlebih bumbunya sering kebablasan, terlalu banyak. Rasa tahu bulat
menjadi sungguh tak karuan.
Alasan lain yang akhirnya membuat saya beranjak ke dapur
adalah karena Grace, keponakan cantik lainnya yang berumur 3 tahun terpaksa
harus meringis kepedasan setelah mencoba tahu bulat milik kakaknya. Memang
serba sulit, tahu bulat tanpa bumbu kok tidak enak. Jika diberi bumbu, tidak
semua anggota keluarga bisa menikmati.
Padahal gampang sekali lho membuat tahu bulat. Tahu biasa
yang kita beli diperas hingga kandungan airnya habis, kemudian dibentuk bulat
dan digoreng. Buatan sendiri jelas lebih unggul. Simpan di lemari es maka bisa
dinikmati kapan saja. Tahu bulat juga terjamin kebersihannya serta lebih “kaya”
sesudah diberi isian sesuai selera anggota keluarga, seperti sosis, telur
puyuh, wortel rebus atau bakso. Dan yang paling penting, tahu bulat cukup
dibumbui rasa umami agar setiap anggota keluarga bisa menyantapnya.
Apa itu rasa umami?
Rasa umami adalah rasa gurih atau lezat, salah satu bagian dari lima dasar rasa
lainnya yaitu rasa manis, asin, pahit dan asam. Umumnya ibu rumah tangga
membubuhi rasa umami dari monosodium glutamate (MSG) yang dengan mudah ditemui
di toserba, warung dan kios di pasar. Lho bukankah terlalu banyak MSG
menyebabkan seseorang menjadi sakit?
Ya, tentu saja, apapun yang disantap berlebihan akan membawa
dampak negatif. Termasuk MSG (rasa umami), gula (rasa manis), garam (rasa
asin), asam/cuka (rasa asam). Komposisinya harus tepat agar rasa masakan enak
dan tidak terkena efek samping. Rasa umami telah dikenal lama melalui masakan
yang dibumbui tauco, terasi atau petis. Sedangkan masakan lainnya, seperti mi
bakso tentu saja tidak cocok dibumbui tauco, terasi atau petis, karena itu
dibubuhi sedikit MSG supaya rasanya lebih “nendang”.
Termasuk dalam pembuatan tahu bulat. Saya biasa membubuhkan
sedikit saja, terlebih jika tahu yang dibeli sudah terasa asin. Selain itu saya juga biasa menyajikan
tahu bulat (dan camilan lainnya) dengan mayonnaise dan sambal botolan.
Nah lengkap sudah bahan baku pembuatan tahu bulat.
Berikut resep tahu bulat isi sosis.
Resep Tahu Bulat Isi
Sosis
Bahan:
- 10 buah tahu ukuran 5 x 5 cm, peras dengan menggunakan kain kasa hingga kesat.
- 1 sendok teh penambah rasa umami.
- ¼ sendok teh merica bubuk
- ¼ sendok teh bawang putih bubuk
- 1 butir putih telur Isian secukupnya (sosis, telur puyuh, wortel, bakso)
Cara membuat:
- Haluskan tahu dan peras airnya. Saya menggunakan serbet bersih yang dijual di pasar Rp 10.000/3 buah.
- Campur tahu dengan bahan lainnya.
- Pipihkan, beri isian sosis, wortel atau bakso, bentuk bulat.
- Simpan di lemari es minimal selama setengah jam sebelum digoreng.
- Goreng dalam minyak dengan suhu sedang secara perlahan hingga tahu menggelembung bulat.
- Angkat jika kulit tahu terlihat sudah keriting.
Sajikan dengan saus mayonnaise dan sambal botol
Hummmm……. yummy
"Tahu bulat. Digoreng.
Dadakan. Lima ratusan. Anget-anget.”
Wah kita semua pasti familier dengan lagu itu. Lagu dengan kalimat sama
yang diulang – ulang mengiringi penjual tahu goreng menyapa calon
pembeli. Sebetulnya dagangan mereka sangat sederhana. Hanya tahu
berbentuk bulat yang digoreng dalam minyak berjumlah banyak hingga
merendam seluruh permukaan tahu dan suhunya jangan terlalu panas.
Setelah tahu berbentuk bulat sempurna barulah diangkat. Harus disantap
selagi panas/hangat dengan tepung bumbu yang mereka sediakan. Tahu bulat
berkurang kenikmatannya jika sudah dingin.
Itulah yang menjadi alasan tukang tahu menggunakan kendaraan bak terbuka
berkeliling ke pelosok daerah, khususnya Jawa Barat. Mereka menjemput
bola dengan trik marketing yang jitu yaitu mewartakan kehadirannya lewat
lagu sederhana yang diulang-ulang. Ditambah harganya yang murah, hanya
lima ratus rupiah per buah, penjual tahu bulat sukses merebut pasar.
Awal mengenal tahu bulat ketika sedang berkunjung ke rumah adik di
kawasan Tangerang yang beririsan dengan Jakarta Selatan. Keponakan saya
yang cantik tergoda untuk membeli ketika penjual tahu bulat lewat di
depan rumah sambil mendendangkan lagu khasnya dengan suara membahana.
“Jangan beli terlalu banyak”, kata saya mengingatkan, kawatir dia hanya
tergiur penampilan tahu bulat yang nampak enak ketika masih panas.
Karena tahu bulat menjadi alot, tidak krispy setelah mendingin. Akhirnya
bisa diduga, tahu bulat menjadi mubazir. Terlebih bumbunya sering
kebablasan, terlalu banyak. Rasa tahu bulat menjadi sungguh tak karuan.
Alasan lain yang akhirnya membuat saya beranjak ke dapur adalah karena
Grace, keponakan cantik lainnya yang berumur 3 tahun terpaksa harus
meringis kepedasan setelah mencoba tahu bulat milik kakaknya. Memang
serba sulit, tahu bulat tanpa bumbu kok tidak enak. Jika diberi bumbu,
tidak semua anggota keluarga bisa menikmati.
Padahal gampang sekali lho membuat tahu bulat. Tahu biasa yang kita beli
diperas hingga kandungan airnya habis, kemudian dibentuk bulat dan
digoreng. Buatan sendiri jelas lebih unggul. Simpan di lemari es maka
bisa dinikmati kapan saja. Tahu bulat juga terjamin kebersihannya serta
lebih “kaya” sesudah diberi isian sesuai selera anggota keluarga,
seperti sosis, telur puyuh, wortel rebus atau bakso. Dan yang paling
penting, tahu bulat cukup dibumbui rasa umami agar setiap anggota
keluarga bisa menyantapnya.
Apa itu rasa umami? Rasa umami adalah rasa gurih atau lezat, salah satu
bagian dari lima dasar rasa lainnya yaitu rasa manis, asin, pahit dan
asam. Umumnya ibu rumah tangga membubuhi rasa umami dari monosodium
glutamate (MSG) yang dengan mudah ditemui di toserba, warung dan kios di
pasar.
Lho bukankah terlalu banyak MSG menyebabkan seseorang menjadi sakit? Ya,
tentu saja, apapun yang disantap berlebihan akan membawa dampak
negatif. Termasuk MSG (rasa umami), gula (rasa manis), garam (rasa
asin), asam/cuka (rasa asam). Komposisinya harus tepat agar rasa masakan
enak dan tidak terkena efek samping.
Rasa umami telah dikenal lama melalui masakan yang dibumbui tauco,
terasi atau petis. Sedangkan masakan lainnya, seperti mi bakso tentu
saja tidak cocok dibumbui tauco, terasi atau petis, karena itu dibubuhi
sedikit MSG supaya rasanya lebih “nendang”. Di Indonesia, bubuk MSG
merupakan fermentasi garam natrium (sodium) dari asam glutamate, suatu
asam amino yang terdapat dalam semua jenis protein. Dibubuhkan pada
masakan untuk pembangkit cita rasa, MSG pertama kali dikenal dengan merk
Ve-Tsin yang kini sudah sulit didapat. Walau demikian masyarakat telah
kadung menamakan MSG sebagai vetsin atau micin ketika dilafalkan oleh
etnis Sunda.
Banyak merk micin atau MSG yang beredar di pasar, salah satunya
Ayinomoto®. Merupakan penyedap rasa yang aman dan halal berasal dari
fermentasi bahan alami tetes air tebu dan tepung singkong, mengandung 78
% glutamate, 12 % sodium dan 10 % air. Pelaku kuliner memasukkan
Ayinomoto® dalam high level karena selain memiliki banyak ragam, rasa
MSG dari Ayinomoto® lebih “nendang”, ada pula yang mengatakan rasanya
lebih manis. Penggunaannya cukup sedikit saja sudah maknyuss …. ^^
Termasuk dalam pembuatan tahu bulat. Saya biasa membubuhkan sedikit
Ayinomoto® jika tahu yang dibeli sudah terasa asin. Sedangkan untuk tahu
yang hambar, saya pilih Masako, kaldu ayam dari Ayinomoto® sebagai
bumbu, karena terdapat garam dalam komposisinya. Selain itu saya juga
biasa menyajikan tahu bulat (dan camilan lainnya) dengan Mayumi
(Mayonnaise Yummy) dari dapur Ayinomoto® juga.
Nah lengkap sudah kandungan camilan tahu bulat, baik vitamin maupun
proteinnya. Berikut resep tahu bulat isi sosis.
Resep Tahu Bulat Isi Sosis
Bahan:
10 buah tahu ukuran 5 x 5 cm, peras dengan menggunakan kain kasa hingga
kesat.
1 sendok teh Ayinomoto® untuk tahu yang sudah asin, gunakan Masako untuk
tahu yang hambar.
¼ sendok teh merica bubuk
¼ sendok teh bawang putih bubuk
1 butir putih telur
Isian secukupnya (sosis, telur puyuh, wortel, bakso)
Cara membuat:
Haluskan tahu dan peras airnya. Saya menggunakan serbet bersih yang
dijual di pasar Rp 10.000/3 buah.
Campur tahu dengan bahan lainnya.
Pipihkan, beri isian sosis, wortel atau bakso, bentuk bulat.
Simpan di lemari es minimal selama setengah jam sebelum digoreng.
Goreng dalam minyak dengan suhu sedang secara perlahan hingga tahu
menggelembung bulat.
Angkat jika kulit tahu terlihat sudah keriting.
Sajikan dengan saus Mayumi dan cabai rawit.
Hummmm……. yummy
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mariahardayanto/tahu-bulat-rasa-umami-camilan-aman-dan-halal-untuk-ananda-tersayang_58c02eb1ce92738668a12b65
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mariahardayanto/tahu-bulat-rasa-umami-camilan-aman-dan-halal-untuk-ananda-tersayang_58c02eb1ce92738668a12b65
Duuuhhh bikin ngiler aja nih tahu bulat dipakein sosis, mbak Maria... :D Gampang ternyata ya..boleh nih jadi referensi..kudu dibikin buat buka puasa ah.
ReplyDeleteAsli baru baca deskripsi bahan-bahannya saja udah ngiler. Sederhana banget resepnya mbak. Cocok untuk dijadikan camilan sehari-hari buat keluarga.
ReplyDeleteEnak, ini, tahu bulat isi sosis. Anakku pasti suka. Suka tahu bulat dan sosisnya. Makasih resepnya Ambu, enggak terlalu sulit untuk dicoba sepertinya.
ReplyDeleteTernyata gampang banget ya! Dan rahasia gorengan garing itu karna dimasukkan ke kulkas dl ya?
ReplyDeletewah asyik nih saya belum pernah coba Ambu..Jadi pengen nyoba deh, Biar anak2 suruh praktekin ini gampang bikinnya soalnya ya...:D
ReplyDeletesaya contek yaaa. sebab suka jajan di abang2 tp sekarang ydah gak lagi sejak ada covid19. huhu. makanya pengen bikin sendiri eh ada resepnya di sinu
ReplyDeleteaku belum pernah bikin nih.. pengen cobain buat snack bocah.. kirain tinggal dihaluskan trus digoreng gitu.. hehe.. ternyata perlu diperas dulu yaa..
ReplyDelete"Tahu bulat, digoreng dadakan!"
ReplyDeleteIyes. Di Balikpapan begitu juga redaksinya, ambu.
Dulu, sering banget lewat di depan rumah.
Tapi, kini, sudah tidak pernah lagi. Entahlah.
... dan aku belum pernah membelinya.
Tapi dengan artikel ini, aku sudah dapat gambaran, kalau mau buat tahu bulat.
Thank you for sharing, Ambu!
Kata koentji, "goreng perlahan dengan suhu sedang agar tahu mengembang bulat paripurna!"
Note, Ambu.
Duh ambu saya ngiler liatnya, sejak masa pandemi tidak ada lagi terdengar alunan khas tkg tahu bulat, memang bikin sendiri lebih enak pastinya ambu
ReplyDelete